a. Deskripsi kejadian
Ketika saya berdinas diruang VK Bersalin, pada saat itu saya sedang dinas pagi dan pada
saat itu saya pertama kali mengikuti proses pertolongan persalinan normal, disana saya
menjadi salah satu penolong persalinan, saya merasakan pertama kalinya memegang
kepala bayi sampai dengan proses pengeluaran plasenta. Pada saat pengeluran plasenta
ternyata kontraksi uterus ibu tidak baik sehingga harus dilakukan injeksi oksitoksin
sebanyak 2 amp dengan waktu berselang 15 menit. Dan saat melakukan peregangan
plasenta dan saat plasenta keluar karena saya sangat gugup sehinngga saya lupa memutar
plasenta searah jarum jam.
d. Analisis
a) Mengapa kasus tersebut menarik?
Kasus tersebut menarik karena plasenta yang tidak bisa lahir dapat menyebabkan
perdarahan yang apabila ditangani dengan lambat maka akan mengancam nyawa
pasien.
b) Mengapa bisa terjadi?
Hal tersebut dapat terjadi karena kontraksi rahim yang buruk, kesalahan dalam
penangaan pada kala III persalinan, mulut rahim meutup sebelum plasenta lahir,
bentuk plasenta tidak normal, polihidramnion, tempat melengketnya plasenta yang
berada disudut tuba falopi, tali pusat putus.
c) Bagaimana hubungannya dengan kompetensi ners?
Pada saat hal tersebut terjadi, peran ners adalah sebagai perdarahan dengan memberi
terapi cairan dan megobservasi tanda-tanda vital pasien.
d) Analisis dapat dilihat dari berbagai aspek
Kejadian ini merupakan kejadian yang mempengaruhi keselamatan pasien. Apabila
ditangani dengan lambat akan berakibat fatal terhadap pasien. Disinilah peran perawat
untuk kejadian gawat darurat dalam persalinan diperlukan.
e. Kesimpulan
Seorang perawat dituntut untuk pandai, kritis dan hebat dalam analisis. Tujuannnya adalah
untuk menyelesaikan masalah – masalah serta keluhan yang dirasakan/terjadi pada pasien,
untuk itu seorang perawat di tuntut untuk banyak tahu dan banyak ilmu, serta hebat dalam
kompetensi baik hard skill ataupun soft skill salah satunya adalah penanganan pasien
gawat.
f. Action plan
Dari kejadian itu saya akan berusaha untuk dapat memberikan penanganan terhadap pasien
yang dalam persalinan dan tidak lalai mengobservasi pasien pada proses kelahiran apakah
pasien tersebut berisiko perdarahan atau tidak.