Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

LAPORAN REFLEKSI KASUS

a. Deskripsi kejadian
Ketika saya berdinas diruang VK Bersalin, pada saat itu saya sedang dinas pagi dan tiba-
tida ada pasien datang dengan plasenta belum lahir (retensio plasenta). Ibu tersebut
mengalami perdarahan dan sudah berganti underpath sebanyak 2kali. Ibu tersebut langsung
dipasang infus 2jalur dan diberi oksitosin. Ibu tersebut diobservasi tanda-tanda vitalnya
untuk rencana tindakan manual plasenta. Setelah tanda-tanda vitalnya sudah dianggap
dalam batas normal, lalu dipersiapkan untuk tindakan manual plasenta. Saat dilakukan
manual plasenta, pasien menjerit kesakitan, manual plasenta dilakukan kurang lebih 10
menit. Plasenta lahir sudah dalam keadaan ruptur, koeledonnya lengkap namun dalam
keadaan hancur.

b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut


Perasaan saya saat menghadapi kasus tersebut saya merasa kaget dan sedikit takut karena
pada saat itu adalah pertama kalinya saya plasenta tidak bisa lahir dan harus dilakukan
manual plasenta.

c. Evaluasi: sisi negatif dan positif dari kasus/kejadian


Sisi negatif
Karena itu adalah kejadian pertama yang saya temukan, saya masih merasa bingung harus
bertindak seperti apa, saya baru bisa membantu menyiapkan untuk manual plasenta dan
hanya membantu memasangkan pasien kateter.
Sisi positif
Dari kejadian itu saya belajar bagaimana penanganan plasenta lengket (retensio plasenta)
dan manual plasenta.

d. Analisis
a) Mengapa kasus tersebut menarik?
Kasus tersebut menarik karena plasenta yang tidak bisa lahir dapat menyebabkan
perdarahan yang apabila ditangani dengan lambat maka akan mengancam nyawa pasien.
b) Mengapa bisa terjadi?
Hal tersebut dapat terjadi karena kontraksi rahim yang buruk, kesalahan dalam
penangaan pada kala III persalinan, mulut rahim meutup sebelum plsenta lahir, bentuk
plasenta tidak normal, polihidramnion, tempat melengketnya plasenta yang berada
disudut tuba falopi, tali pusat putus.
c) Bagaimana hubungannya dengan kompetensi ners?
Pada saat hal tersebut terjadi, peran ners adalah sebagai perdarhan dengan memberi
terapi cairan dan megobservasi tanda-tanda vital pasien.
d) Analisis dapat dilihat dari berbagai aspek
Kejadian ini merupakan kejadian yang mempengaruhi keselamatan pasien. Apabila
ditangani dengan lambat akan berakibat fatal terhadap pasien. Disinilah peran perawat
untuk kejadian gawat darurat dalam persalinan diperlukan.

e. Kesimpulan
Seorang perawat dituntut untuk pandai, kritis dan hebat dalam analisis. Tujuannnya adalah
untuk menyelesaikan masalah – masalah serta keluhan yang dirasakan/terjadi pada pasien,
untuk itu seorang perawat di tuntut untuk banyak tahu dan banyak ilmu, serta hebat dalam
kompetensi baik hard skill ataupun soft skill salah satunya adalah penanganan pasien gawat.

f. Action plan
Dari kejadian itu saya akan berusaha untuk dapat memberikan penanganan terhadap pasien
dengan retensio plasenta dan tidak lalai mengobservasi pasien pada proses kelahiran apakah
pasien tersebut berisiko perdarahan tau tidak.

Anda mungkin juga menyukai