oleh :
I Made Bhasma Adiyana
(0970121017)
KEPANITERAAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
BAGIAN/SMF ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI - GIANYAR
2014
REFLEKSI KASUS 1
BAGIAN / ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FKIK UNWAR/RSUD SANJIWANI GIANYAR
1.1 IDENTITAS PASIEN
* Nama
* Umur
: 25 tahun
* Alamat
: Tegalalang
* Bangsa
: Indonesia
* Suku
: Bali
* Agama
: Hindu
* Pendidikan
: SMA
* Pekerjaan
: Tidak Bekerja
* Status
: Menikah
* No RM
: 506267
* Tanggal MRS
1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama : Mengeluh keluar air pervaginam sejak pukul 20.00
WITA (8/11/2014)
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Triage Kebidanan RSUD Sanjiwani Gianyar dengan
keluhan keluar air merembes dari kemaluan yang tidak berbau sejak
pukul 20.00 WITA (8/11/2014), pasien mengatakan keluar air saat
sedang berjalan dirumahnya, keluarnya air tidak berkurang saat
isitirahat dan bertambah saat sedang berjalan. Pasien menyangkal
adanya nyeri perut hilang timbul, dan gerakan anak dirasakan masih
baik. Riwayat demam akhir-akhir ini disangkal. Pasien juga
menyangkal telah berhubungan seksual akhir-akhir ini.
HPHT : 26-3-2014
TP : 3-1-2015
Riwayat Obstetri :
1. Hamil ini
Riwayat ANC : Melakukan ANC di bidan lebih dari 3 kali.
Riwayat KB : Riwayat Pernikahan : Menikah 1 kali selama 1 tahun
Riwayat Menarche : Usia pertama menstruasi saat usia 14 tahun, siklus
28 hari, teratur selama 5-7 hari. Keluhan saat menstruasi disangkal
oleh pasien.
Riwayat Penyakit Terdahulu : Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat Alergi : 1.3 PEMERIKSAAN FISIK
Status Present :
TB / BB : 155 cm / 69 kg
TD : 110/70 mmHg
N : 84 x/menit
R : 20 x/menit
T.ax : 36,7 C
Status General :
Kepala : Normochepali
Mata : Anemis -/-, ikterus -/Thorax : Simetris
Cor : S1S2 tunggal reguler murmur (-)
Po : ves +/+, rh -/-, wh-/Abdomen ~ Status Obstetri
Ekstremitas : Akral Hangat +/+ , edema -/+/+
-/Status Obstetri :
Abdomen : TFU : pusat processus xiphoid (24 cm), DJJ 140 bpm
Dist (-), BU (+) N
Inspeksi V/V : fluksus (-), fluor (-)
P 1 cm , livide (+), tampak cairan keluar dari OUE, lakmus test (+)
VT : fluksus (-), fluor (-)
P 1 jari, eff 25 %, ketuban (+), teraba kepala, denominator belum jelas,
H1, tidak teraba bagian kecil atau tali pusat
1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
WBC : 7,5
HGB : 10,0
HCT : 29,2
PLT : 187
MCV : 79,6
MCH : 27,2
BT/CT : 200/800
UL : Warna kuning jernih
PH 7,0
Protein, darah, keton, nitrit, leukosit (-)
Follow Up
Keluhan keluar air pervaginam (+),
nyeri perut hilang timbul (-),
gerak anak (+) baik
O: St. Present
TD : 120/80
R : 20
N : 82
Tax : 36,4
St. General Dalam Batas Normal
St. Obstetri :
Abdomen :
- HIS (-), TFU 24 cm, DJJ 156 bpm
- Distensi (-), Bising Usus (+) Normal
Vagina :
11/11/2014
06.30 WITA
terminasi
Keluhan, vital sign, DJJ
KIE : Pasien dan keluarga
S: Keluhan keluar air pervaginam (+)
sedikit, nyeri perut hilang timbul (-),
gerak anak (+) baik
O: St. Present
TD : 120/70
R : 20
N : 82
Tax : 36,40
St. General Dalam Batas Normal
St. obstetri :
Abdomen :
- HIS (-), TFU 24 cm, DJJ 148 bpm
- Distensi (-), Bising Usus (+) Normal
VT : tidak dilakukan
A : G1P0000, 32-33 minggu, T/H,
KPD
Pdx : Tx : - Konservatif Bedrest hari - II
Ampicillin 4 x 500 mg PO
- SF 2 x 300 mg PO
- Vit C 2 x 100 mg PO
Mx : Keluhan, Vital sign, DJJ, temp.
12/11/2014
06.00 WITA
rectal
KIE : Pasien dan keluarga
S: Keluhan keluar air pervaginam (+)
sedikit, nyeri perut hilang timbul (-),
gerak anak (+) baik, demam (-)
O: St. Present
4
TD : 120/70
R : 20
N : 80
Tax : 360
St. General Dalam Batas Normal
St. obstetri :
Abdomen :
- HIS (-), TFU 24 cm, DJJ 142 bpm
- Distensi (-), Bising Usus (+) Normal
VT : tidak dilakukan
A : G1P0000, 32-33 minggu, T/H,
KPD
Pdx : DL, LED
Tx : - Konservatif bedrest hari III
- Ampicillin 4 x 500 mg PO
- SF 2 x 300 mg PO
- Vit C 2 x 100 mg PO
Mx : Keluhan, Vital sign, DJJ, temp.
rectal
KIE : Pasien dan keluarga
13/11/2014
06.00 WITA
15/11/2014
06.00 WITA
WBC : 7,7
HCT : 31,1
MCV : 78
HGB : 10,0
PLT : 187
MCH : 27,3
LED I : 25
LED II : 45
NST :
Baseline 130-140 bpm
Variabilitas : 8-20
Akselerasi : +
Deselerasi : FM : >3x dalam 10 menit
O: St. Present
TD : 120/80
R : 20
N : 80
T.ax : 36,50
T.rect : 36,6
St. General Dalam Batas Normal
St. obstetri :
Abdomen :
- HIS (-), TFU 24 cm, DJJ 140 bpm
- Distensi (-), Bising Usus (+) Normal
V/V: keluar air ketuban (-)
USG : Janin T/H, Letkep, FHB (+),
FM (+)
BPD : 8,0 cm ~ 32W4D
AC : 29,2 cm ~ 33W2D
FL : 5,9 cm ~ 30W4D
AVE : 32W1D
EDD : 8/1/2015
EFW : 1968 gram
AFI : 10,7
Plasenta : Korpus anterior grade II
A : G1P0000, 33 minggu, T/H, KPD
Pdx : NST, DL
Tx : - Evaluasi SPV
- Mobilisasi hari I
- Ampicillin 4 x 500 mg PO
- SF 2 x 300 mg PO
- Vit C 2 x 100 mg PO
Mx : - jika NST & DL dalam batas
normal BPL dengan KIE
KIE : - Keluar air ketuban lagi
- Demam
- Sakit perut hilang timbul
- Gerak
anak
dirasakan
berkurang atau menghilang
Perawatan di RS
Pemberian antibiotik profilaksis ampisillin 4 x 500 mg selama 7 hari
Melakukan admission test (NST), bila hasil patologis maka terminasi
Rangsang maturasi paru janin dengan kortikosteroid (pada usia
kehamilan < 35 minggu): deksametason 12 mg IM yang diberikan
selama 2 hari
Observasi di kamar bersalin, tirah baring selama 24 jam pindah ke
dan
bila
ada
dalam
Selama observasi 1 minggu dilakukan pemeriksaan USG untuk menilai
air
ketuban.
Bila
cukup
boleh
dilanjutkan,
bila
kurang
Masalah pada pasien ini adalah usia kehamilan yang preterm, dan keluarnya air
ketuban sebelum waktunya. Setelah evaluasi menyeluruh dari anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang diputuskan untuk melakukan
perawatan konservatif dengan pertimbangan usia kehamilan <35 minggu, dan
cairan amnion yang masih cukup saat pemeriksaan USG. Dalam perjalanannya,
pasien sudah menjalani 7 hari perawatan konservatif dan sudah mendapatkan
terapi antibiotika profilaksis, kortikosteroid untuk pematangan paru janin, NST,
dan evaluasi USG pada akhir perawatan konservatif. Selama perawatan tidak
ditemukan tanda-tanda inpartu seperti keluhan nyeri perut hilang timbul,
keluarnya lendir beserta darah (blood slym), dan adanya kemajuan persalinan
(penipisan dan dilatasi serviks), selain itu juga selama perawatan tidak ditemukan
tanda-tanda infeksi intrauterine. Setelah masa perawatan konservatif selesai,
9
10