EKSTRAKSI VAKUM
Disusun oleh:
ALIS NURMALASARI
1801277039
A. PENGERTIAN
Ekstraksi Vacum adalah persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan
negative pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum ( ventouse ) dari malstrom.
B. ETIOLOGI
a) Kelelahan pada ibu:terkurasnya tenaga ibu pada saat melahirkan karena kelelahan
fisik pada ibu
b) Partus tak maju :his tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan bahwa
rintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan, tidak dapat
diatasi sehingga persalinan mengalami hambatan atau kematian.
c) Gawat janin:Denyut jantung janin abnormal ditandai dengan:Denyut jantung janin
irregular dalam persalinan sangat bereaksi dan dapat kembali beberapa waktu.Bila
denyut jantung janin tidak kembali normal setelah kontraksi hal ini mengakibatkan
adanya hipoksia.
C. PATOFISIOLOGI
Adanya beberapa faktor baik faktor ibu maupun janin menyebabkan tindakan ekstraksi
forsep/ekstraksi vakum dilakukan. Ketidakmampuan mengejan, keletihan, penyakit jantung
(eklampsia), section secarea pada persalinan sebelumnya, kala II yang lama, fetal distress dan
posisi janin oksiput posterior atau oksiput transverse menyebabkan persalinan tidak dapat
dilakukan secara normal.
Untuk melahirkan secara per vaginam maka perlu tindakan ekstraksi vacum/forsep.
Tindakan ekstraksi foesep/vacuum menyebabkan terjadinya laserasi pada servuk uteri dan
vagina ibu. Disamping itu terjadi laserasi pada kepala janin yang dapat mengakibatkan
perdarahan intrakranial.
Pathway Ekstraksi Vacum
D. KOMPLIKASI
Ibu : Perdarahan akibat atonia uteri/ trauma, Trauma jalan lahir, dan Infeksi
E. KONTRAINDIKASI
Letak muka (kerusakan pada mata)
Kepala menyusul
Gawat janin
F. ALAT ALAT EKSTRAKSI VAKUM
1. Mangkok ( cup )
Mangkok ini dibuat untuk membuat kaputsuksedeniu buatan sehingga mangkuk dapat
mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang
terbuat dari baha logam dan plastic. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic
kurang traumatis disbanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm
sampai dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik
Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction )
Pada vacuum bagian depan terdapat logam/ plastic yang berlubang untuk menghisap cairan
atau udara.
2. Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga
pemegang.
3. Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan
negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol.
4. Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang
mungkin ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll )
Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
Saluran manometer
5. Pompa penghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik
Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat di pasang di belakang
kepala, samping kepala ataupun dahi.
Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan
melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
Cup dapat di pasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan
8-9 cm, untuk mempercepat pembukaan.untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu
sehingga kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah
robekan cervik. Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari
kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.
Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan
fleksi kepala ( missal pada letak dahi ).
Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter
7cm)
Robekan bibir cervic atau vagina karena terjepit kepala bayi dan cup
Terhadap Anak
Perdarahan dalam otak. Caput succedaneum artificialis akan hilang dalam beberapa hari,
Konsep asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Aktivitas /istirahat
Klien melaporkan adanya kelelahan
Adanya letargi
Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg diantara kontraksi atau lebih.
Integritas Ego
Respon emosional dimana klien mengalami kecemasan akibat persalinan yang
dialami.
Eliminasi
Adanya keinginan berdefekasi pada saat kontraksi, disertai tekanan intra abdomen dan
tekanan uterus.
Pernapasan
Terjadi peningkatan pernafasan.
Seksualitas
Cairan amnion keluar
b. Masalah Keperawatan
Gangguan pemenuhan ADL
Nyeri akut
Resti infeksi
c. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pemenuhan ADL b.d kelemahan fisik
2. Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan
3. Resti infeksi b.d luka jahitan perinium
d. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan. 1
Gangguan pemenuhan ADL b.d kelemahan fisik
Intervensi
Bimbing pasien melakukan ROM pasif sebelum melakukan ROM aktif dua kali sehari
Berikan umpan balik positif untuk pencapaian hal-hal kecil dalam perawatan diri
Ajarkan atau awasi pasien menggunakan strategi yang dipilih untuk menambah
penurunan rasa nyeri
Ajarkan pasien untuk memakai daftar harian dari nyeri dan aktifitas untuk
menentukan apa yang mencetuskan atau mengurangi rasa nyeri
Kesimpulan
Ekstraksi vacuum adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan
negative ( sedot ) pada kepala dengan menggunakan ekstraktor vacuum ( ventouse ) dari
maelstrom.
Model persalinan yang dibantu ini hanya menimbulkan sedikit trauma pada jaringan ibu.
Laserasi kulit kepala dan cepal hematoma merupakan komplikasi utama pada penggunaan
alat ini, namun mayoritas penyulit tersebut adalah akibat seleksi yang buruk dan pemaksaan
persalina pervaginan dengan segala resiko.
Traksi pada vakum yang menempel pada kepala saat melewati perineum dapat lebih
mengendalikan distensi perineum, dan bahkan dapat menghindari perlunya episiotomi.
Daftar Pustaka
Azzawi Al Farogk. ( 1991 ). Teknik Kebidanan Penerbit Buku Kedokteran. EGC
Bagian Obstetri dan Genokologi. (1997). Ilmu Fantom Bedah Obstetri. Semarang:
FKUI
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Ny.F
Umur : 35
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
No. Register :-
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : kebumen jawa tengah
B. RIWAYAT KESEHATAN
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pada janin/bayi :
- Perdarahan intrakranial
- Paralisis facial
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Resti infeksi b.d prosedur invasif, kerusakan kulit, penurunan Hb, pemajanan terhadap
patogen.
3. Resti cedera b.d trauma jaringan, perubahan motilitas, efek-efek obat/penurunan sensasi.
4. Kurang pengetahuan.
III. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Batasan Karakteristik:
Subjektif : Haus
Objektif:
Hipotensi
Peningkatan frekuensi nadi
Urin menurun/terkonsentrasi
Perubahan mental
Tujuan :
Kriteria hasil :
TTV stabil,
Natrium bikarbonat.
16. Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai Membantu dalam menentukan
indikasi: jumlah kehilangan darah. Setiap ml
Hb dan Ht darah membawa 0,5 mgHb. Pada
syok lama, hipoksia jaringan dan
Kadar pH serum
asidosis dapat terjadi sebagai
respon terhadap metabolisme
Trombosit, FDP, fibrinogen, dan
anaerobik.
APTT.
Diagnosa 2 : Resti infeksi b.d prosedur invasif, kerusakan kulit, penurunan Hb, pemajanan
terhadap patogen.
Batasan Karakteristik:
Objektif :
Laserasi kemerahan
Leukosit meningkat
Tujuan :
Diagnosa 3 : Resti cedera b.d trauma jaringan, perubahan motilitas,efek-efek obat/penurunan
sensasi
Batasan Karakteristik :
Objektif :
Adanya perdarahan
Tujuan :
Batasan Karakteristik:
Objektif:
Meminta informasi
Perilaku berlebihan
Tujuan :
DAFTAR PUSTAKA