Anda di halaman 1dari 17

Suction dan

Vacum
Ekstraksi.
dr. David Rubiakto, M.Kes
Kelompok 4 :
• Kharisma Ulumiyah (P17311191004)
• Maylinda Rahmawati (P17311191009)
• Nikmatul Khoiriyah (P17311193014)
• Chamellia Rheznandya Nurhayati (P17311193018)
• Aurelia Putri Islamay (P17311193022)
• Dila Trisna Wiyati (P17311193026)
• Rahmawati Indah Cahyani (P17311193030)
• Salsabila Hening Setyowati (P17311193034)
• Cindikiawati (P17311193038)
• Cantika Novendianta Rovisyaputri (P17311193040)
• Dwi Alfiyatul Ma’rifah (P17311193046)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2019/2020
Jalan Besar Ijen No. 77C, Malang. Telepon (0341) 566075
Suction.

 Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan


jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang
adekuat dengan cara mengeluarkan sekreat pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri ( Timby, 2009).

 Dengan memasukkan selang catheter suction melalui selang endotracheal


(syafini, 2012).
Alat dan Bahan dalam Pelaksanaan Suction.
1. Unit pengisapan dinding atau unut pengisapan yang dapat dibawa (portable)
2. Selang penghubung dan konektor Y, jika dibutuhkan.

3. Kateter steril 4. Kateter yankauer 5. Air steril / air normal


salin serta baskom steril
(kateter suction) (orofaring) (alkohol 70%, cairan
NaCl 0,9%).

6. Sarung tangan 7. Sarung tangan 8. Kassa steril atau


steril bersih handuk.
9. Jalan napas oral atau 10. Masker/penutup 11. Oksigen dengan
nasal, jika diperlukan. mata perlengkapanya.

12. Stetoskop 13. Bengkok 14. Spuit Steril 5cc.


Prosedur Pelaksanaan Suction
1. Cuci tangan.
2. Pakai sarung tangann
3. Berikan posisi yang nyaman pada pasien dengan kepala sedikit ekstensi.
4. Berikan Oksigen 2 – 5 menit.
5. Letakkan pengalas di bawah dagu pasien.
6. Hidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung.
7. Masukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5 cm, mulut ±10 cm).
8. Hisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan sambil memutar (+ 5
detik untuk anak, + 10 detik untuk dewasa).
9. Bilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas.
10. Ulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning.
11. Observasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya.
12. Observasi secret tentang warna, bau dan volumenya Bereskan alat.
13. Lepaskan handscoen.
14. Rapihkan kembali pasien.
15. Berikan reinforcement positif pada pasien.
16. Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya.
17. Cuci tangan.
Vacum Ekstraksi.

• Vakum Ekstrasi adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan


ekstraksi tekanan negative dengan menggunakan ekstraktor vakum dari
Malstrom.

• Indikasi persalinan dengan menggunakan Vakum Ekstraksi sebagai berikut :


a. Ibu yang mengalami kelelahan namun masih memiliki kekuatan untuk
mengejan (Power ibu menurun)
b. Decom tingkat 1
c. Tekanan darah naik dan adanya kenaikan suhu
d. Partus mengalami kemacetan pada kala II
e. Gawat janin
f. Toksemia gravidarum
g. Rupture uteri mengancam.
Persiapan Sebelum Tindakan
a. Pasien
• Cairan dan selang infus sudah terpasang. Perut bawah dan lipat paha sudah
dibersihkan dengan air dan sabun.
• Uji fungsi dan perlengkapan peralatan vakum.
• Alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah.
• Medikamentosa.
a. Oksitosin.
b. Ergometrin.
c. Prokain 1%.
• Larutan antiseptic (povidon iodine 10%).
• Oksigen dengan regulator.
• Instrumen :
a. Set partus : 1 set.
b. Vakum ekstraktor : 1 set.  Klem ovum: 2 buah.
c. Cunam tampon: 1 buah.
d. Tabung 5 ml dan jarum suntik No. 23 (sekali pakai): 2 buah.
e. Spekulum Sim’s atau L  2 buah dan kateter karet 1 buah.
Persiapan Sebelum Tindakan
b. Petugas Kesehatan

• Baju kamar tindakan, pelapis plastic, masker dan kacamata pelindung: 3


set.
• Sarung tangan DTT/steril: 4 pasang.
• Alas kaki (sepatu/”boot” karet): 3 pasang.
• Instrumen.
a. Lampu sorot: 1 buah.
b. Stetoskop dan Tensimeter: 1 buah.
Persiapan Sebelum Tindakan
a. Bayi
• Instrument.
a. Penghisap lendir dan penekan lidah: 1 set.
b. Kain penyeka muka dan badan: 2 buah.
c. Meja bersih, kering dan hangat (untuk tindakan): 1 buah.
d. Inkubator: 1 set.
e. Pemotong dan pengikat tali pusat: 1 set.
f. Tabung 20 ml dan jarum suntik No.23/insulin (sekali pakai): 2 buah.
g. Kateter intravena atau jarum kupu-kupu: 2 buah.
h. Popok dan selimut: 1 buah.
i. Alat resusitasi bayi.
• Medikamentosa.
a. Larutan Bikarbonas Natrikus 7,5% atau 8,4%.
b. Nalokson (Narkan) 0,01 mg/kg BB.
c. Epinefrin 0,01%.
d. Antibiotika.
e. Akuabidestilata dan dekstrose 10%.
• Oksigen dengan regulator.
Prosedur Pelaksanaan Vacum Ekstraksi
Pemasangan Mangkok Vacum
1. Ibu tidur dalam posisi litotomi.
2. Periksa dalam untuk menilai posisi kepala bayi dengan meraba sutura sagitalis dan ubun-ubun
kecil/ Posterior.
3. Masukkan mangkok vakum melalui introitus vagina secara miring dan pasang pada kepala
bayi dengan titik tengah mangkok pada sutura sagitalis + 1 cm anterior dari ubun-ubun kecil
dan menjauhi ubun-ubun besar.
4. Nilai apakah diperlukan episiotomi.
5. Dengan jari tengah dan telunjuk tahan mangkok pada posisinya dan dengan jari tengah dan
telunjuk tangan lain, lakukan pemeriksaan di sekeliling tepi mangkok untuk memastikan tidak
ada bagian vagina atau porsio yang terjepit di antara mangkok dan kepala.
6. Keluarkan jari tangan pemeriksaan dan tangan penahan mangkok tetap pada posisinya.
7. Pompa hingga tekanan skala 10 (silastik) atau negatif - 0,2 kg/cm2 (Malmstrom), dan periksa
aplikasi mangkok (minta asisten menurunkan tekanan secara bertahap)
8. Setelah 2 menit naikkan hingga skala 60 (silastik) atau negatif - 0,6 kg/cm2 (Malm strom),
periksa aplikasi mangkok, tunggu 2 menit lagi.
9. Periksa adakah jaringan vagina yang terjepit. Jika ada, turunkan tekanan dan lepaskan jaringan
yang terjepit tersebut.
10.Sambil menunggu his, jelaskan bahwa pada his puncak (fase acme) harus mengedan sekuat
dan selama mungkin.
Penarikan Bayi
1. Setelah mencapai tekanan negatif yang maksimal, lakukan traksi searah dengan
sumbu panggul dan tegak lurus pada mangkok.
2. Tarikan dilakukan pada puncak his dengan mengikuti sumbu jalan lahir.
3. Traksi dilakukan terus selama ada his dan harus mengikuti putar paksi dalam,
sampai akhirnya suboksiput berada di bawah simfisis.
4. Lakukan pemeriksaan di antara kontraksi: Denyut jantung janin dan Aplikasi
mangkok.
5. Pada waktu kepala melakukan gerakan defleksi ini, maka tangan kiri penolong
segera menahan perineum. Setelah kepala lahir, pentil dibuka, udara masuk ke
dalam botol, tekanan negatif menjadi hilang, dan mangkuk dilepas.

 Kepala janin dilahirkan dengan menarik mangkuk ke arah atas, sehingga kepala
janin melakukan gerakan defleksi dengan suboksiput sebagai hipomokhlion dan
berturut-turut lahir bagianbagian kepala sebagaimana lazimnya
Melahirkan Bayi
1. Kepala bayi dipegang biparietal, gerakkan ke bawah untuk melahirkan bahu depan,
kemudian gerakkan ke atas untuk melahirkan bahu belakang, kemudian lahirkan
seluruh tubuh bayi.
2. Bersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kain bersih, potong tali pusat

Melahirkan Plasenta
3. Suntikkan oksitosin, lakukan traksi terkendali, lahirkan plasenta dengan menarik tali
pusat dan mendorong uterus ke arah dorsokranial.
4. Periksa kelengkapan plasenta (perhatikan bila terdapat bagian-bagian yang lepas atau
tidak lengkap).
5. Masukkan plasenta ke dalam tempatnya (hindari percikan darah).

Eksplorasi Jalan Lahir


6. Masukkan speculum sim’s/L atas dan bawah pada vagina.
7. Perhatikan apakah terdapat robekan perpanjangan luka episiotomy atau robekan pada
dinding vagina di tempat lain.
8. Ambil klem ovum sebanyak 2 buah, lakukan penjepitan secara bergantian ke arah
samping, searah jarum jam, perhatikan ada tidaknya robekan porsio.
9. Bila terjadi robekan maka lakukan penjahitan
Manfaat
Suction Vacum Ekstraksi

• Dipergunakan untuk menghisap • Mangkuk dapat dipasang waktu kepala masih


cairan yang tidak dibutuhkan agak tinggi, Hodge III atau kurang dengan
dalam tubuh demikian mengurangi frekuensi seksio sesare
• Pada bayi baru lahir biasanya • Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan
tepat, mangkuk dapat dipasang pada belakang
didalam saluran pernapasan
kepala, samping kepala ataupun dahi
masih terdapat lendir-lendir atau
• Mangkuk dapat dipasang meskipun
cairan didalamnya untuk
pembukaan belum lengkap, misalnya pada
memudahkan mengambilnya pembukaan 8 – 9 cm, untuk mempercepat
bidan biasanya menggunakan pembukaan. Untuk itu dilakukan tarikan
suction dengan cara menghisap ringan yang kontinu sehingga kepala menekan
dan mengeluarkannya. pada serviks. Tarikan tidak boleh terlalu kuat
untuk menghindari robekan serviks.
Disamping itu mangkuk tidak boleh terpasang
lebih dari ½ jam untuk menghindari
kemungkinan timbulnya perdarahan otak.
Dampak Penggunaan Suction
1. Hipoksia
2. Trauma jaringan
3. Meningkatkan resiko infeksi
4. Stimulasi vagal dan bronkospasma

 Upaya untuk mempertahankan saturasi oksigen setelah dilakukan


suction adalah dengan malakukan hiperoksigenasi pada setiap
tindakan suction. Hiperoksigenasi adalah pemberian oksigen
konsentrasi tinggi (100%) yang bertujuan untuk menghindari
hipoksemi akibat suction.
Dampak Vacum Ekstraksi
Pada ibu
a. Perdarahan
b. Infeksi jalan lahir
c. Trauma jalan lahir

Pada janin
d. Eskoriasi dan nekrosis kulit kepala (scalpnecrosis)
e. Sephalhematoma
f. Subgalealhematoma.
g. Perdarahan intrakranial
h. Perdarahan subconjuntiva dan perdarahan retina
i. Fraktura Klavikula
j. Distosia bahu
k. Cedera pada syaraf kranial ke VI dan VII
l. Erbparalysa
m. Kematian janin
MARI BERDISKUSI,
DAN AJUKAN TANGGAPANMU!

TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai