Anda di halaman 1dari 10

MERESUME

Konsep Penyakit Kronis dan Terminal pada Anak

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak II

oleh Dosen Pembimbing Rahayu Budi Utami, S.Kep.Ns.,M.Kes

Disusun Oleh:

Nylam Meida Hartiningtyas

(201914201022)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SATRIA BHAKTI NGANJUK

PRODI S1-KEPERAWATAN (SEMESTER 5)

2020/2021
MERESUME

Konsep Penyakit Kronis dan Terminal pada Anak

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak II

oleh Dosen Pembimbing Rahayu Budi Utami, S.Kep.Ns.,M.Kes

Disusun Oleh:

Nylam Meida Hartiningtyas

(201914201022)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SATRIA BHAKTI NGANJUK

PRODI S1-KEPERAWATAN (SEMESTER 5)

2020/2021
TUGAS KEPERAWATAN ANAK II

(Membuat Rangkuman dari Konsep Penyakit Kronis dan Terminal pada Anak)

KONSEP PENYAKIT KROINIS DAN TERMINAL PADA ANAK

1. Penyakit Kronis
A. Definisi Penyakit Kronis

• Penyakit kronis adalah kondisi sakit dalam durasi waktu yang panjang atau kondisi yang
perbaikannya lambat atau bahkan memburuk sehingga sering kali mempengaruhi fungsi
tubuh sehari-hari (Hatfield, 2008).

• Penyakit kronis didefinisikan sebagai kondisi fisik atau mental yang mempengaruhi
kehidupan sehari-hari dalam jangka waktu yang lama (lebih dari tiga bulan dalam setahun
atau dirawat dalam durasi lebih dari 1 bulan) (Theofanidis, 2007).

• Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung lama sampai
bertahun-tahun,bertambah berat, menetap, dan sering kambuh (Purwaningsih dan
Karbina, 2009).
• Penyakit kronis bisa menyebabkan kematian/ kondisi terminal.
B. Kriteria Penyakit Kronis
Menurut O’Halloran, Miller, & Britt, 2004 ada beberapa kriteria penyakit
kronis,diantaranya:

1. Memiliki durasi yang telah berlangsung, atau diperkirakan akan berlangsung dalam
jangka waktu yang relatif panjang, minimal 6 bulan.

2. Memiliki pola kekambuhan atau potensi penurunan status kesehatan.

3. Memiliki prognosis yang buruk.

4. Memiliki konsekuensi atau residu gejala yang berdampak pada kualitas hidup seseorang.

C. Etiologi Penyakit Kronis


Penyakit kronis dapat disebabkan oleh faktor keturunan, penyakit infeksi, nutrisi, cedera,
alergi, dan idiopatik. Berikut adalah contohnya:
 Genetik : Tetralogy of Fallot, Diabetes Melitus tipe 1, Thalasemia, Sindroma Down,
Phenilketonurea, Hemofilia, dan sebagainya.
 Penyakit infeksi : Ensefalitis, Polio, HIV/AIDS, CMV, Toxoplasma dan sebagainya.
 Nutrisi : Defisiensi nutrisi / KEP.
 Cedera : Akibat kecelakaan, kekerasan dll.
 Alergi : Asma, Eczema.
 Idiopatik : Kanker, autisme, ADHD, SLE.
2. Penyakit Terminal
A. Definisi Penyakit Terminal
• Penyakit terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian yang melalui
tahap proses penurunan fisik, psikososial, dan/atau spiritual bagi individu (Hatfield,
2008).
• Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan lagi.
• Penyakit terminal adalah lanjutan dari penyakit kronik atau penyakit akut yang sifatnya
tidak bisa disembuhkan lagi atau mengarah pada kematian.
• Perawatan yang dilakukan untuk membantu meringankan dari penderitaan fisik sampai
psikologis pada pasien yang tidak dapat disembuhkan atau dalam tahap terminal.
• Kualitas hidup pada keadaan sakit didefinisikan oleh World Health Organization
(WHO) adalah suatu keadaan tercukupinya keadaan fisik, mental dan sosial.
• Konvensi Hak Anak tahun 1989 telah menekankan bahwa setiap anak memiliki hak
untuk tercukupinya keadaan fisik, mental, spiritual, moral, dan perkembangan sosial.
Setiap anak memiliki hak untuk menyatakan pendapat secara bebas, dan pendapatnya
tersebut diperhitungkan, serta berada di lingkungan keluarga yang memiliki kasih sayang
dan memberikan perlindungan.
B. Kriteria Penyakit Terminal
1. Penyakit tidak dapat disembuhkan.
2. Mengarah pada kematian.
3. Diagnosa medis sudah jelas.
4. Tidak ada obat untuk menyembuhkan.
Penyakit kritis, kronis, atau stadium lanjut dengan harapan kecil untuk pulih bisa
menyerang usia muda. Ketahui apa saja yang wajib diwaspadai sejak dini.
Berikut adalah beberapa penyakit stadium lanjut yang dapat menyerang sejak usia dini,
anak, remaja hingga dewasa :
1. Hipertensi
Angka kejadian hipertensi pada populasi usia muda semakin meningkat. Fenomena ini
dikaitkan dengan rendahnya aktivitas fisik dan semakin meningkatnya obesitas.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 31,6%
kasus hipertensi terjadi pada kelompok usia 31-44 tahun.
Bukan hanya masalah gaya hidup yang rendah kesadaran atas kesehatan, anak muda
dan remaja bisa menderita hipertensi akibat penyakit ginjal turunan atau bawaan,
kelainan fungsi atau bentuk aorta, gangguan tidur, penyakit paru obstruktif kronis atau
masalah kronis.
2. Diabetes
Diabetes merupakan kondisi penyakit kritis dimana kadar gula dalam darah melebihi
nilai normal. Terdapat 2 jenis diabetes yang bisa terjadi tanpa melihat batas usia, yaitu:
Diabetes tipe 1 & tipe 2 yang bisa menyerang anak, remaja hingga usia dewasa.
Pencegahan penyakit diabetes harus dilakukan sejak dini, karena fakta WHO
menyebutkan pergeseran tren penyandang diabetes yang terus meningkat di populasi
usia muda atau di atas 18 tahun sebanyak 8.5%.
3. Stroke
Mitos stroke menyerang usia lanjut dipatahkan dengan peningkatan kasus pasien yang
berusia muda. Pada 2010, sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Stroke,
menemukan antara 1988 hingga 2004, serangan otak tiga kali lipat terjadi pada
perempuan berusia 35 hingga 54 tahun.
Bahkan pada pertengahan tahun 1990 hingga awal 2000, penelitian yang
dipublikasikan di Neurology menunjukkan adanya peningkatan stroke sekitar 54
persen terhadap orang dewasa yang berusia 20 hingga 45 tahun. Menariknya lagi,
kasus penyakit stroke sebenarnya berkurang secara keseluruhan namun justru angka
usia muda terus meningkat hingga 19%.
4  Kanker Usus
Kanker usus merupakan kanker yang paling banyak menyerang orang Indonesia
setelah kanker paru dan kanker payudara. Temuan terbaru menunjukkan kanker usus
kini menyerang orang dengan usia yang lebih muda. Umumnya, sel kanker muncul
dalam waktu yang panjang dan menjadi ganas pada usia tua. Namun di Indonesia,
kanker usus justru muncul pada usia muda.
Menurut salah satu dokter spesialis di Jakarta, dinyatakan bahwa penderita kanker
usus merupakan orang usia produktif yaitu di usia 30 tahun dengan puncak pada usia
40-70 tahun. Faktor risiko kanker usus terutama erat kaitannya dengan pola makan
yang rendah serat dan tidak sehat, tetapi tidak menutupi kemungkinan akibat genetik
atau riwayat keluarga.
5. Kanker Serviks
Sesuai data Centers for Disease Control, sebanyak 78% wanita berusia di antara 30-39
tahun di bawah 40 tahun terdiagnosa menderita kanker serviks. Jenis kanker ini dapat
dicegah dengan pemeriksaan berkala yaitu melalui pemeriksaan pap smear.
Di Indonesia sendiri, setiap tahunnya ada sekitar 14.000 wanita terdiagnosa kanker
serviks dan lebih dari 7.000 orang meninggal dunia akibat penyakit ini. Mereka yang
melakukan kontak seksual di usia muda, di bawah usia 21 tahun, lebih rentan terkena
kanker 2 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok usia di atas 21. Di bawah 16
tahun bahkan lebih rentan 3-6 kali lipat.
6. Gagal Ginjal
Anak muda di bawah 30 tahun juga tidak luput dari penyakit berbahaya gagal ginjal.
Dr R.P. Mathur dari Departemen Nefrologi di Institute of Liver and Biliary Sciences
India menyampaikan, banyak kasus gagal ginjal terjadi karena pasien tidak menyadari
penyakitnya.
Akibatnya, hIngga 60% pasien akhirnya harus melakukan prosedur transplantasi atau
cuci darah rutin. Tidak terkecuali pada anak muda yang berkaitan dengan kondisi
tekanan darah tinggi, diabetes, dan gaya hidup tidak sehat.
7. HIV/AIDS
Remaja atau usia muda tertular HIV/AIDS sesungguhnya bukan hal baru lagi di dunia
medis. Ini karena cara penyebaran virus penyakit kritis ini yang disebabkan oleh faktor
perilaku dan minimnya edukasi, termasuk di Indonesia sendiri.
Dalam beberapa tahun terakhir, Klinik Departemen Pengendalian Infeksi Menular
Seksual (DSC) di Singapura menemukan, bahwa beberapa pasien yang terinfeksi
penyakit menular seksual berusia sekitar 14 tahun. Di Indonesia, hingga 2018,
pengidap HIV pada anak dan remaja (di bawah 19 tahun) terus bertambah, mencapai
2.881 orang. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2010, yaitu sebanyak 1.622 anak
terinfeksi HIV.
8. Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online 2016 sebagian penderita
lupus adalah perempuan dari kelompok usia produktif (15-50 tahun), meski begitu
lupus juga dapat menyerang laki-laki, anak-anak, dan remaja.
9. Meningitis
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung otak dan saraf
tulang belakang. Meningitis terkadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki
gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala. Kondisi-kondisi
tertentu, seperti melemahnya sistem imun tubuh, juga dapat memicu munculnya
meningitis.
Semua golongan usia berpotensi terjangkit meningitis, termasuk bayi. Apabila
meningitis tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat memburuk dan memicu
komplikasi seperti kejang, gagal ginjal, atau bahkan kematian.
10. Penyakit Paru-Paru
Infeksi paru-paru akut hingga kanker paru bisa menyerang usia muda. Mengapa?
Pergeseran tren penyakit kritis ini berubah dari di atas usia 40-an menjadi dewasa
muda karena berbagai hal. Di antaranya adalah kebiasaan merokok, serta terpapar
sebagai perokok pasif. Jadi, terutama bagi Anda yang sering berada di lingkungan
perokok, usahakan untuk tetap waspada atas potensi bahan karsinogenik yang bisa
dihirup- termasuk anak, remaja dan usia dewasa muda.
11. Gangguan Saraf Akut
Gangguan saraf akut termasuk salah satu jenis penyakit kritis yang sangat bervariasi,
baik dari tingkat keparahan hingga penyebabnya. Gangguan penyakit saraf bisa
bersumber dari cidera, penyakit autoimun, diabetes, stroke hingga efek samping obat-
obatan. Gejala dari penyakit saraf juga menyerang secara perlahan-lahan, mulai dari
efek mati rasa hingga akhirnya lumpuh. Dan lagi-lagi, penyakit kritis ini bisa
menyerang semua kalangan usia termasuk anak, remaja hingga usia muda.
12. Tumor Otak
Tumor otak tidak memandang bulu dalam mengincar korbannya, sehingga wajib
diwaspadai pada usia muda termasuk anak hingga orang dewasa antara usia di bawah
15 - 50 tahun. Peningkatan kasus tumor otak di Indonesia juga mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun dan bisa berkaitan dengan sistem saraf. Jika mengalami gejala
sakit kepala yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter Anda.
13. Cronh’s Disease
Penyakit Crohn atau Crohn's Disease merupakan salah satu penyakit radang usus dan
merupakan kondisi jangka panjang yang mana peradangan bisa terjadi pada seluruh
lapisan dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus.
Penyakit ini tidak pandang usia, karena penyebabnya cenderung bersifat pada kondisi
autoimun, gen, gaya hidup, pola diet, hingga genetik. Meski penyakit Crohn bisa
muncul kapan saja, kondisi ini lebih sering dialami pada usia muda. Kebanyakan
penyakit Crohn terdiagnosis di bawah usia 30 tahun, terutama pada para perokok.
14. Leukemia
Kanker darah merupakan salah satu kanker yang unik dan umumnya menyerang usia
lansia. Namun di Indonesia sendiri, kanker darah ini malah banyak diidap oleh pasien
usia muda, yaitu kisaran 36-37 tahun ke atas. Dengan kondisi demikian, para ahli
mengkhawatirkan kalau penderita penyakit ini di Indonesia memiliki variasi dari gen
tertentu yang rentan terserang kanker darah.
15. Parkinson
Penyebab penderita Parkinson bisa menyerang usia muda diakibatkan oleh kombinasi
antara mutasi genetik dan kondisi lingkungan. Karena bisa menyerang usia muda,
untuk itu jangan menganggap sepele gejala Parkinson di usia muda apabila telah
merasakannya. Pada sebuah penelitian menemukan bahwa ada sekitar 4 persen
penderita Parkinson didiagnosis sebelum berusia 50 tahun atau biasa disebut young-
onset Parkinson’s disease.
KESIMPULAN
 Penyakit kronis adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung lama
sampai bertahun-tahun,bertambah berat, menetap, dan sering kambuh. Penyakit kronis
bisa menyebabkan kematian/ kondisi terminal.
 Penyakit terminal adalah lanjutan dari penyakit kronik atau penyakit akut yang
sifatnya tidak bisa disembuhkan lagi atau mengarah pada kematian.
 Penyakit kritis, kronis, atau stadium lanjut dengan harapan kecil untuk pulih bisa
menyerang usia muda. Ketahui apa saja yang wajib diwaspadai sejak dini.
 Berikut adalah beberapa contoh penyakit stadium lanjut yang dapat menyerang sejak
usia dini, anak, remaja hingga dewasa : Tetralogy of Fallot, Diabetes Melitus tipe 1,
Thalasemia, Sindroma Down, Phenilketonurea, Hemofilia, Ensefalitis, Polio,
HIV/AIDS, CMV, Toxoplasma, Defisiensi nutrisi / KEP, Asma, Eczema, Kanker,
Autisme, ADHD, SLE, Hipertensi, Dabetes, Stroke, Kanker Usus, Kanker serviks,
Gagal Ginjal, Meningitis, Penyakit paru-paru, Gangguan saraf akut, Tumor otak,
Radang usus, Leukimia Parkinson dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
• Hatfield, N. T. (2008). Broadribb's Introductory Pediatric Nursing. 7th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
• O’Halloran, J., Miller, GC., Britt, H. (2004). Defining chronic conditions for primary
care with ICPC-2. Family Practice 21(4):381–6.
• Theofanidis, D. (2007). Chronic Illness in Childhood: Psychosocial Adaptation and
Nursing Support For The Child and Family. Health Science Journal, (2).

Anda mungkin juga menyukai