PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
Maria Tul Qiptiyah
10216019
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
MARIA TUL QIPTYAH
NIM : 10216019
Pembimbing
Mengetahui :
Prodi S1-Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam arti pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi
kesehatan dan batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari
pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan
output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi
atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan
learning dan metode ceramah plus kelebihan dari kedua metode tersebut adalah
dalam proses pembelajaran dapat membuat siswa aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran dan siswa lebih mudah untuk menerima materi yang disampaikan oleh
kesehatan dapat memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada seseorang tak terkecuali
angka kejadian kanker payudara pada wanita khususnya remaja (Arif & Nurul, 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan Sudarmiati (2012) menemukan bahwa
sebagian besar responden yang merupakan remaja putri memiliki pengetahuan yang
kurang mengenai SADARI. Penelitian yang dilakukan oleh Arif dan Nurul (2018)
learning dengan metode ceramah plus terhadap pengetahuan tentang SADARI masih
belum diteliti.
Data WHO tahun 2013, menunjukkan insiden kanker payudara meningkat dari
12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012, dengan jumlah
kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012.
Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO)
menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker
payudara, yakni 58,256 kasus atau 16,7 dari total 348.809 kasus kanker.
payudara mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk, data tersebut menjadikan kanker
payudara sebagai salah satu jenis kanker yang menyebabkan kematian nomer satu di
Indonesia. Estimasi jumlah penderita kanker payudara tahun 2015 di Provinsi Jawa
Timur sebesar 0,5 kurang lebih 9.688 orang (Riskesda, 2016). Sedangkan pada
tahun 2016 berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur ada 3.112 jiwa dan terjadi
kasus kematian 185 orang. Bulan Januari sampai September 2019 didapatkan 53
orang menderita kanker payudara di Kota Kediri (Dinkes Kota Kediri, 2019).
pada tahun 2011 jumlah wanita khususnya remaja penderita kanker payudara
mencapai 1.150.000 orang, 700.000 dengan rentang usia 15-25 tahun, meskipun
jumlah tersebut terhitung kecil namun deteksi dini kanker payudara sangat
dibutuhkan mengingat kebanyakan pasien datang kerumah sakit pada keaadan dengan
stadium lanjut (II atau IV) menurut Bustam (2007) dalam Aulia (2016).
Payudara Sendiri (SADARI). Menurut Setyowati dkk (2013), risiko perempuan yang
tidak melakukan SADARI secara rutin akan lebih tinggi dari perempuan yang rutin
dibuktikan bahwa hampir 85% kelainan pada payudara ditemukan pertama kali oleh
penderita melalui penerapan SADARI yang benar (Olfah dkk, 2013). SADARI dapat
dikatakan sebagai cara mendeteksi dini kanker payudara yang cukup efektif,
SADARI juga mudah untuk dilakukan dan dapat diterapkan oleh perempuan disemua
usia baik itu remaja maupun perempuan dewasa. Pendidikan kesehatan tentang
SADARI dapat dilakukan dengan metode Video Based Learning dan metode
Riyana, 2009), sedangkan metode Ceramah Plus menggunakan tatap muka langsung
wawancara dengan 10 siswi yang ada di SMK 2 PGRI kota kediri, 8 siswi
mengatakan tidak tau tentang SADARI dan kanker payudara 1 siswi mengatakan
sudah tahu tentang SADARI dan 1 siswi mengatakan baru ingin tau tentang
SMK 2 PGRI Kota Kediri maka sangatlah penting untuk dilakukan pendidikan
Hal ini menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian karena remaja
video based learning dan metode ceramah plus terhadap penetahuan siswi tentang
SADARI.
B. Rumusan Masalah
Learning dan Ceramah Plus Terhadap Pengetahuan Siswi SMK 2 PGRI Kota Kediri
Tentang SADARI ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Learning dan Ceramah Plus terhadap Pengetahuan Siswi SMK 2 PGRI Kota
2. Tujuan Khusus
Learning dan Ceramah Plus terhadap Pengetahuan Siswi SMK 2 PGRI Kota
D. Manfaat Penelitian
Pendidikan Kesehatan Metode Video Based Learning dan Ceramah Plus terhadap
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan dalam
TINJAUAN PUSTAKA
oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Batasan ini tersirat unsur-unsur
input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan
untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan).
Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah
2012).
untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau
a. Sasaran Primer
Mereka diharapkan dapat mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih
dan tidak sehat ataupun kurang sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
b. Sasaran Sekunder
masyarakat, baik pemuka informal (pemuka adat, pemuka agama dan lain
c. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik, berupa peraturan
(Mubarak, 2009) :
dengan sumber daya yang ada pada mereka dan ditambah dengan
a. Tingkat Pendidikan
c. Adat Istiadat
d. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh
penyuluhan.
pelayanan kesehatan.
a. Aspek Kesehatan
1) Promosi (promotif )
2) Pencegahan (preventif )
3) Penyembuhan (kuratif )
4) Pemulihan (rehabilitatif )
karyawan.
menjadi cacat.
5) Rehabilitasi (pemulihan).
perilaku baru, atau membina seorang yang mulai tertarik pada suatu
individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang
2) Wawancara
1) Kelompok besar
2) Kelompok kecil
metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur,
a. Media Cetak
5) Rubik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai hal
b. Media Elektronik
2) Radio : bisa dalam bentuk ceramah radio, sport radio, obrolan tanya
payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, jaringan lemak,
sehingga akan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak
terkendali yang terjadi pada jaringan payudara (Sinaga & Ardayani, 2016).
Tubuh manusia terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh, kadang-kadang
Apabila pada satu tempat di tubuh manusia, salah satu contoh adalah jaringan
payudara dimana seharusnya ketika ada sel yang rusak, sel tersebut akan mati
dan digantikan oleh sel yang baru, tetapi jika pada proses ini terjadi kelainan
dimana sel yang usang tadi tidak langsung mati tetapi membangun sel
tumor di payudara. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas, tumor yang
ganas inilah yang disebut dengan kanker, apabila berada di organ payudara
2. Anatomi Payudara
Payudara terletak diatas otot pektoralis mayor dan melekat pada otot
tersebut melalui selapis jaringan ikat. Variasi ukuran payudara tergantung pada
kulit yang teraba halus dan lunak yang menyelimuti payudara, bagian kedua
adalah areola mammae, yaitu bagian kulit yang lebih gelap dibandingkan
sedangkan bagian yang ke tiga adalah bagian yang lebih gelap dari bagian
kedua dan dikuti dengan permukaan kulit yang lebih menonjol yang disebut
yakni tabung kecil yang membawa susu dari lobula ke arah puting susu,
jaringan lemak konektif, pembuluh darah dan pembuluh limfa. Sel-sel kanker
lengan/ketiak (axillary liymph nodes) jika sel kanker payudara mencapai simpul
limfa bawah lengan ini, berarti sel kanker telah berkembang sampai ke aliran
2011).
Penyebab pasti kanker payudara sampai saat ini belum diketahui, namun
sel kanker disebabkan oleh adanya genom abnormal yang terjadi karena adanya
tingkat risiko terkena kanker payudara dua kali lipat daripada wanita yang
tidak dan para penggunaan pil KB pada jangka panjang juga bisa
meningkatkan risiko terkena kanker payudara sebesar 24% (Kemenkes,
2010).
e. Faktor genetik, terdapat 2 varian gen BRCA1 dan BRCA2 yang merupakan
suatu gen suspeptabilitas kanker payudara, jika salah satu wanita memiliki
amatlah besar.
dada, dan pernah menjalani terapi radiasi di bagian dada dimana pernah
terkena kanker payudara, mereka yang meminum 2-5 gelas perhari akan
penggunaan bra terlalu ketat dan penggunaan anti keringat di ketiak, polusi,
asap rokok dan bekerja malam juga faktor pendukung yang belum pasti
Tanda paling umum dari kanker payudara adalah sebuah benjolan atau
massa baru, massa baru itu tidaklah menimbulkan rasa nyeri, keras dan
mempunyai sisi-sisi yang tidak teratur dan kemungkinan besar itu adalah
c. Areolanya berwarna merah muda, merah atau gelap dan kadang – kadang
d. Area kulit menebal dan mengembang, bersisik dan iritasi pada kulit dan
h. Kotoran atau cairan keluar dari puting padahal tidak sedang menyusui
(Setiati, 2009).
memeriksa ada atau tidaknya metastase ke bagian tubuh yang lain, harus
diperiksa di laboratorium.
b. Stadium II
Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase
pada kelenjar getah bening di ketiak. Kemungkinan pada stadium ini dapat
Pada stadium I dan II, biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel-
sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi
tertinggal.
c. Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh,
payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk menghambat proses
a. Pencegahan Primer
promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang masih sehat melalui
berbagai faktor resiko yakni riwayat keluarga, tidak punya anak, tidak
tinggi lemak dan kurang serat, perokok aktif dan pasif, kurang olah raga
dan penggunaan obat hormonal >5 tahun dan melaksanakan pola hidup
dalam jangka waktu lama. Salah satu efek dari KB suntik adalah hilangnya
bukan hanya itu saja, sebuah penelitian dari lembaga peniliti kanker
b. Pencegahan Sekunder
cm, USG adalah untuk mengetahui batas-batas tumor dan jenis tumor, dan
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier biasanya dilakukan pada individu yang telah positif
kanker yang terdiagnosa pada stadium lanjut, maka untuk kasus seperti ini,
1. Definisi SADARI
Pemeriksaan berasal dari kata dasar periksa, yang dalam kamus besar bahasa
Indonesia berarti selidik. Pemeriksaan adalah proses, cara, penyelidikan secara
harus dipersiapkan cukup dengan jari tangan sendiri dan tidak perlu
secara mandiri tanpa harus di lihat atau diperiksa orang lain dan tidak perlu
merasa malu atau harus dilihat atau diperiksa orang lain, bagi wanita yang sibuk
hanya perlu menyediakan waktunya selama lebih kurang lima menit, tidak
diperlukan waktu khusus, cukup dilakukan saat mandi atau pada saat sedang
2. Tujuan SADARI
melakukan SADARI dengan baik dan teratur setiap bulannya. Sebagian besar
benjolan pada payudara dapat terdeteksi sendiri oleh wanita sehingga SADARI
menjadi topik atau materi yang penting dalam promosi kesehatan melalui
lainnya secara dini, dimana apabila terdeteksi sedini mungkin atau pada
stadium awal maka harapan kesembuhan lebih tinggi bahkan sampai 80 -90%
(Setiati, 2009).
SADARI dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : SADARI hanya
payudara, dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi
penderita kanker payudara dimana apabila ditemukan pada stadium awal akan
3. Manfaat SADARI
minggu setelah haid terakhir (10 hari setelah hari pertama haid) karena saat ini
dilakukan secara akurat. Jika wanita yang sudah tidak mendapat menstruasi lagi
atau sudah menopause, pemeriksaan SADARI dapat dilakukan pada hari atau
tanggal yang sama setiap bulan (misalnya setiap tanggal 1 setiap bulan) untuk
pemeriksaan karena tangan dalam kondisi basah dan mudah di gerakkan pada
tampak lebih jelas. Dalam pemeriksaan ini yang harus diamati adalah
keluar (bisa berupa cairan putih seperti susu, kuning atau darah).
d. Posisi berbaring
jari telunjuk, jari tengah dan jari manis karena ketiga jari ini
sisi dari dada bagian atas sampai ke perut bagian atas dan dari
Mulai dengan rabaan lembut, lalu tekan lebih keras pada bagian
menonjol dapat disertai nyeri dapat juga tidak ada rasa nyeri,
antara lain :
SADARI.
SADARI.
visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip,
unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak.
verbalistis.
maupun instruktur.
yaitu:
Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau
d. Representasi Isi
demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sain dapat
dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech sistem komputer.
Metode video based learning dapat digunakan oleh para siswa secara
individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat
bisa dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari
menghilangkan kejenuhan.
mendengar.
c. Mampu melatih taraf berfikir audiens dari yang konkret ke abstrak, dari
pengalamannya.
adalah ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai
kebutuhan, video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan
lugas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung, dan video
materi tersebut.
dari satu metode, metode ini merupakan sebuah metode mengajar dengan
yang pada umumnya mengkuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan
informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan buku dan alat bantu
Secara garis besar metode ceramah plus dalam Dyanesilia dibagi menjadi
tiga, yaitu :
Metode Ceramah Plus Tanya Jawab dan Tugas ini yaitu metode
tugas. Metode ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu (1) penyampaian
materi oleh guru, (2) pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan
siswa, (3) pemberian tugas kepada siswa. Pada hakikatnya metode tanya
tertentu yang sudah diajarkan. Dalam hal lain siswa juga bermaksud ingin
pokok bahasan dan topik atau agenda masalah yang akan didiskusikan.
sangat berguna bagi proses belajar mengajar bidang studi atau materi
berlangsung.
walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal
akan kebingungan bila ditanya pengertian dan asal muasal suatu rumus
(Sutarsih, 2013).
F. Konsep Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
diketahui atau hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan
itu adalah semua isi pikiran dengan demikian untuk memperoleh pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2011).
2. Tingkatan Pengetahuan
yaitu:
a. Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain.
d. Analisis (Analysis)
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
e. Sintesis (Synthesis)
baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (Evaluation)
atau penilaian awal terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu
didasarkan pada suatu keriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
a. Pendidikan
b. Usia
yang didasari oleh rasa tertarik, senang, yang muncul dalam diri bukan
kreativitas.
d. Pengelaman
(Notoatmodjo, 2005).
sangat meyakini sesuatu, meskipun bisa jadi apa yang diyakininya belum
tentu benar. Keyakinan ini disebabkan karena hal yang diyakini tersebut
umumnya terjadi.
variabel, sampai penyimpulan. Cara ini dianggap sebagai cara yang paling
dapat diyakini kebenarannya atas pengetahuan yang diperoleh. Hal ini
karena pada science telah dilakukan serangkaian uji coba sebelum akhirnya
5. Ukuran Pengetahuan
ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.
G. Konsep Remaja
1. Definisi Remaja
Masa remaja adalah masa yang menunjukkan masa peralihan dari masa
psikologis, sosial, dan secara moral. Masa remaja merupakan masa topan badai,
di mana pada masa tersebut timbul gejolak dalam diri akibat pertentangan nilai
nilai akibat kebudayaan yang makin modern. Batasan usia untuk remaja
(adolescence) menurut Hall antar usia 12-25 tahun (Sarwono dalam Khamim
2017).
Menurut Monks, remaja adalah suatu masa peralihan antara masa remaja
dan masa dewasa. Fase masa remaja secara global berlangsung natara usia 12-
21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun: masa remaja awal, 15-18 tahun masa
remaja pertengahan, 18-21 tahun masa remaja akhir (Monks, dalam Khamim
2017).
diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa
psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir
atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang (Darajat,
1990:23).
2. Karakteristik Remaja
lain karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku, serta
penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai, dan minat baru
Minat baru yang dominan muncul pada masa remaja adalah minatnya
terhadap seks. Pada masa remaja ini mereka berusaha melepaskan ikatan-
ikatan afektif lama dengan orang tua. Remaja lalu berusaha membangun
relasi-relasi afektif yang baru dan yang lebih matang dengan lawan jenis
dan dalam memainkan peran yang lebih tepat dengan seksnya. Dorongan
untuk melakukan ini datang dari tekanantekanan sosial akan tetapi terutama
dari minat remaja pada seks dan keingintahuannya tentang seks. Karena
meningkatnya minat pada seks inilah, maka remaja berusaha mencari lebih
Masa remaja sebagai periode peralihan artinya, apa yang sudah terjadi
pada masa sebelumnya akan menimbulkan bekasnya pada apa yang terjadi
pada masa sekarang dan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan
beriringan dengan tingkat perubahan fisik. Pada awal masa remaja, ketika
perubahan terjadi dengan pesat maka perubahan perilaku dan sikap juga
berlangsung cepat.
Remaja cenderung melihat dirinya sendiri dan orang lain seperti yang
mereka inginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam hal cita-
cita. Cita-cita yang tidak realistik ini tidak saja untuk dirinya sendiri tetapi
dan perasaan kecewa ini akan lebih mendalam lagi jika ia tidak berhasil
dengan harapan bahwa perbuatan ini akan memberikan citra yang mereka
inginkan.
ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-
awal masa remaja. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain
ditetapkannya sendiri.
mempunyai otoritas.
kemampuannya sendiri.
6. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar
kekanak-kanakan.
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Remaja
Pendidikan kesehatan :
1. Media cetak
2. Media elektronik :
a. Televisi
b. Radio
c. Video
d. Slide
e. Film strip
Pendidikan kesehatan SADARI
Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa remaja adalah masa yang menunjukkan
masa peralihan dari kanak-kanak menuju ke masa selanjutnya yaitu masa dewasa
pada masa ini remaja terjadi perkembangan seperti perkembangan pisikologis, sosial,
moral dan fisik (Notoadmojo, 2012). Perkembangan fisik pada remaja putri salah
satunya dapat ditandai dengan perubahan bentuk dari payudara. Dengan semakin
kesehatan agar remaja mengerti tentang kesehatan mereka sendiri, keluarga dan
menggunakan media cetak yang terdiri dari booklate, leaflet, flyer, flip chart, rubik,
menggunakan media televisi, radio, video, slide dan filem Menurut Nursalam (2008)
dalam Ahmad (2012). Saat ini remaja khususnya remaja putri memerlukan
pendidikan kesehatan tentang SADARI karena pada saat ini penyakit kanker
oleh sebab itu remaja putri memerlukan pendidikan kesehatan tentang SADARI
sebagai upaya pencegahan kanker payudara dan sebagai deteksi dini kanker payudara
video based leraning dan ceramah plus. Dengan menggunakan metode video based
learning memiliki kelebihan yaitu tampilan video fleksibel dan dapat diatur sesuai
kebutuhan, bahan ajar non cetak yang kaya akan infromasi dan lugas, menambah
dimensi baru dalam pembelajaran (Daryanto, 2010). Sedangkan dengan
menggunakan metode ceramah plus memiliki kelebihan antara lain kelas lebih aktif,
mengetahui seberapa jauh pemehaman audiens (Sutarsih, 2013). Manfaat dari metode
video based learning adalah lebih menarik sehingga pengetahuan audiens lebih
kegiatan belajar seperti mengamati dan mendengar, mampu melatih taraf berfikir
Dari kedua metode tersebut dapat mempengaruhi pengetahuan siswa, faktor yang
mengerti, aplikasi, analisis, sintesis serta evaluasi namun yang akan diteliti oleh
peneliti hanya sapai tingkat tahu, mengerti dan aplikasi (Notoadmojo, 2011).
Pengetahuan dapat diukur dengan 3 aspek yaitu baik, cukup dan kurang Menurut
harapkan peneliti adalah efektivitas manakah dari kedua metode tersebut yang dapat
H1 : Ada perbedaan efektivitas metode video based learning dan metode ceramah
plus terhadap pengetahuan siswi SMK 2 PGRI Kota Kediri tentang SADARI.
H0 : Tidak ada perbedaan efektivitas metode video based learning dan metode
ceramah plus terhadap pengetahuan siswi SMK 2 PGRI Kota Kediri tentang
SADARI.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dalam mengidentifikasi masalah sebelum pengumpulan data akhir dan juga untuk
ini mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontol
Control Group Design, dalam desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dengan sebuah tes awal (pretest) yang diberikan kepada kedua kelompok, kemudian
KE : Kelompok eksperimen
KK : Kelompok kontrol
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan sumber daya yang diperlukan dalam
suatu penelitian. Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah
keseluruhan objek untuk penelitian atau objek yang akan diteliti (Notoatmodjo,
2012). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMK 2 PGRI Kota Kediri
yang duduk dikelas XII dengan jumlah 490 siswa yang terbagi dalam 15 kelas.
Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi
yang dapat diambil sebagai sempel, keriteri inklusi dan eklusi dalam penelitian
ini adalah :
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi
2. Sampel
Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek
kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Jika sampelnya lebih besar maka
besarnya jumlah sampel dapat diambil antara 20-25% dari jumlah populasi
yang ada, sehingga jumlah sampel yang diperoleh peneliti adalah 98 (Arikunto,
2010). Kriteria subjek penelitian terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang dipenuhi oleh setiap
Alvinda, 2013).
3. Teknik Sempling
2013).
Teknik sempling ini dilakukan dengan cara : menetapkan jumlah sampel,
kemudian jumlah sampel yang sesuai dengan pertimbangan penulis itulah yang
dijadikan sampel. Jadi sampel dalam penelitian adalah siswa kelas XII jurusan
OTKP (Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran) yang berjumlah 98 orang dan
1. Variabel
variabel lain. Variabel ini adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
1. Tahap persiapan
pengumpulan data dan pengelolahan data. Tahap persiapan yang dilakukan peneliti
sebagai berikut :
akan dilakukan dengan membaca beberapa referensi dan beberapa jurnal yang
Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang sudah di tanda
2. Tahap pelaksanaan
dan SADARI.
seminggu.
F. Metode Penelitian
pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi data
Data primer adalah data atau kesimpulan fakta yang dikumpulkan secara
langsung pada saat berlangsungnya penelitian. Data primer dalam penelitian ini
adalah data yang diambil dari kuesioner yang diberikan kepada responden.
2. Data Sekunder
3. Alat/Instrumen Penelitian
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, dan
Variabel dalam penelitian ini ada tiga macam variabel yang terbagi
video based learning adalah tampilan video fleksibel dan dapat diatur sesuai
kebutuhan, bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas, menambah
dimansi baru dalam pembelajaran, kelebihan dari metode ceramah plus antara
lain kelas lebih aktif, memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya,
menggunakan instrumen atau alat seperti LCD dan proyektor, soud sistem,
23 butir soal yang berbentuk multiple choice (pilihan ganda). Kuesioner dalam
diteliti oleh peneliti. Tingkatan pengetahuan yang akan diteliti tersebut meliputi
penyebab, tanda dan gejala, cara deteksi kanker payudara, waktu melakukan
pertanyaan untuk tingkatan know (tahu) terdapat pada nomor 1-6, pertanyaan
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Oleh karena itu, suatu instrumen
yang valid akan mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Suatu instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan karena instrumen yang
Dalam uji validitas, suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika hasil dari r
responden maka batas nilai dari r tabel dengan signifikansi 0,05 (5%)
adalah 0,444 (Sugiono, 2013). Dari hasil uji validitas yang dilakukan
tentang pengetahuan valid, dan yang tidak valid ada 1 pertanyaan yaitu
5. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif
sama selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah (Azwar,
2013).
Reliability Statistics
Cronbach’s Cronbach’s N of
Alpha Alpha Based on Item
Standardized s
Items
.923 .926 24
Karena nilai crombach’s alpha adalah 0,926 (>0,444), maka
1. Metode Pengolahan
Data dan informasi yang telah diperoleh dengan instrumen yang dipilih
dan sumber data atau sampel tertentu masih merupakan informasi. Informasi
dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Setiap penelitian tentu ada pengolahan data begitu juga
sebagai berikut.
a. Editing
dengan benar dan tidak ada kecacatan sehingga tidak ada kuesioner
yang terbuang.
b. Coding
kode “1”, usia 16 tahun diberi kode “2”, usia 17 tahun diberi kode “3” dan
usia 18 tahun diberikan kode “4”. Untuk jurusan OTKP (outomatisasi tata
c. Skoring
Skoring adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi skor
yang ada dan kemudian menempatkan pada tempat yang semestinya. Skor
yang diberikan jika jawaban “Benar” maka diberi nilai 2 sedangkan bila
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
H. Etika Penelitian
1. Informed Consent
diharapkan dapat berpartisipasi secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan.
bersedia menjadi responden, apabila responden tidak bersedia maka peneliti harus
menghormati hak yang dipilih responden (Aziz, 2014 dikutip dalam Ambarwati,
2015).
2. Anonimity
penggunaan subjek penelitian yaitu dengan cara tidak dicantumkannya nama dari
responden pada lembar alat ukur yang dipakai dan hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data (kuesioner) atau hasil penelitian yang akan disajikan
3. Confidentiality
kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan pada hasil riset. Peneliti
penelitian yang disajikan dalam bentuk data nilai dan untuk tujuan akademis saja.
Purposive Sampling
Hasil
Kesimpulan
Andre, Rinanto. 1982. Peran Media Audio Visual dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Yayasan Kanisius.
Arikunto, S. 2010 . Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta.
Azhar, Arsyad. 2011 . Media Pembelajaran Dalam Promosi Kesehatan. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada.
Azwar, S. 2013. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Cheppy.
Daryanto. 2010 . Media Untuk Proses Pembelajaran . Yogyakarta : Gava Media.
Diananda, R . 2007 . Mengenal Seluk Beluk Kanker Payudara . Jogjakarta : Katahati.
Hurlock, E.B. 1997. Perkembangan pada Anak, Jilid I Edisi ke-6 (enam). Jakarta :
Erlangga.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Situasi Penyakit Kanker. Jakarta:
Departemen Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015 . Pedoman Teknis Pengendalian
Kanker Payudara Dan Kanker Leher Rahim. Jakarta: Departemen
Kesehatan.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar,
RISKESDAS. Jakarta : Balitbang Kemenkes RI.
Kemenkes RI . 2010 . Panduan Pencegahan Kanker Leher Rahim Dan Payudara
Untuk Fasilitas dan Sumber Daya Terbatas, Jakarta.
Monks, F.J. dan AMP Roney. 2006. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam
Berbagai Bagian, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
Mubarak, W. I., Chayatin, N. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan
Aplikasi.Jakarta : Salemba Medika.
Nisman, A. W. 2011 . Lima Menit Kenali Payudara Anda. Jogjakarta : Penerbit Andi.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012 . Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007 . Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta :Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012 . Promosi Kesehatan dan Perikalu Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis.
Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam , & Efendi, F. 2008 . Pendidikan dalam Keperawatan. Surabaya : Salemba
Medika.
Pamungkas, Z. 2011 . Deteksi Dini Kanker Payudara : Kenali Sebab-Sebab dan
Cara Antisipasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Pamungkas, Zigit. 2011 . Deteksi Dini Kanker Payudara untuk pemula. Jogjakarta :
Buku Biru.
Rasjidi, Imam . 2010 . Epidemiologi Kanker Pada Wanita . Jakarta : Sagung Seto.
Riyana. 2017. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta : P3AI UPI
Sarwono, W,S. 2017 . Psikologi Remaja. Edisi revisi cetakan 14. Jakarta: PT.
Rajawali Grafi ndo Persada.
Saryono. 2010 . Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
Sastrosudarmo,W, H. 2010 . Kanker The Sillent Killer. Jakarta : Garda media.
Setiati, Erni. 2009 . Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita,Yogyakarta: Andi
Jaya.
Sloane, E. 2003 . Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC.
Sugiono. 2013 . Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
Sukardja, I. Dewa Gede. 2016 . Onkologi Klinik Surabaya. Surabaya : Airlangga
University Press.
Lampiran 1
NIM : 10216019
Kesehatan dengan Metode Video Based Learning dan Ceramah Plus terhadap
Berikut adalah beberapa hal yang perlu saya informasikan terkait dengan
keikutsertaan siswa siswa SMK 2 PGRI Kota Kediri sebagai responden dalam
penelitian ini :
metode video based learning dan ceramah plus terhadap pengetahuan siswi SMK
2. Manfaat penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan dalam
menyusun strategi pemilihan metode pembelajaran yang tepat pada siswa untuk
3. Penelitian ini akan diawali dengan memasuki ruang kelas XII SMK 2 PGRI Kota
untuk bertanya.
6. Kegiatan penelitian ini telah mendapat persetujuan dari pihak institusi. Apabila
dalam jalannya penelitian ini responden merasa tidak nyaman maka responden
dapat mengundurkan diri dari partisipasi sebagai responden dan apabila ada
pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi saya (Maria Tul Qiptiyah) di No Hp.
08990303048.
7. Keikutsertaan dalam penelitian ini bukan suatu paksaan, melainkan atas dasar
sukarela. Oleh karena itu siswi berhak memutuskan untuk melanjutkan ataupun
peneliti.
8. Semua data yang dikumpulkan akan dirahasiakan dan tanpa nama. Data hanya
Dengan penjelasan tersebut diatas, kami harap siswi bersedia menjadi responden
…………..,…………………..2019
Lampiran 2
Kepada :
Calon Responden
Siswa SMK 2 PGRI Kelas XII Jurusan OTKP
Kota Kediri
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Progam Sarjana Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri, bermaksud ingin mengadakan penelitian untuk mengetahui efektivitas
pendidikan kesehatan metode video based learning dan ceramah plus terhadap
pengetahuan siswi tentang SADARI. Siswi yang berpartisipasi dalam penelitian ini,
akan diberikan penjelasan mengenai pengisian kuesoner yang ada.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, menjamin bahwa
penelitian ini tidak akan berdampak negatif, dan apabila mengalami
ketidaknyamanan, maka siswi SMK 2 PGRI berhak untuk menolak atau berhenti
menjadi responden. Kami akan menjunjung tinggi hak dari responden dengan
menjaga kerahasiaan responden yang diperoleh selama proses pengumpulan data,
pengolahan data dan penyajian data.
Dengan adanya penjelasan ini, penelitian mengharapkan partisipasi dari siswi
SMK 2 PGRI untuk menjadi responden. Atas kesediaannya untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini, peneliti mengucapkan terima kasih.
Kediri ,…..………….2019
Peneliti
Lampiran 3
Nama : ……………………….......
Usia : ………………………......
Kelas : ………………………......
Alamat : ………………………......
Pendidikan Kesehatan Metode Video Based Learning dan Ceramah Plus terhadap
Pengetahuan Siswi SMK 2 PGRI Kota Kediri tentang SADARI”, secara suka rela
setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut.
Responden
KUESIONER PENELITIAN
Oleh :
MARIA TUL QIPTIYAH
10216019
dan Ceramah Plus terhadap Pengetahuan Siswi SMK 2 PGRI Kota Kediri.
A. Karakteristik Responden :
3. Kelas : .....................................
Ada
Tidak ada
Pernah
Tidak pernah
a. ................................................
b. ................................................
c. ................................................
d. ................................................
e. ................................................
Petunjuk umum :
4. Periksa kembali jawaban anda, dan pastikan tidak ada jawaban yang
kosong
14. Pada saat melakukan SADARI kita berdiri di depan cermin, kedua tangan
diangkat keatas gerakan ini dilakukan untuk memeriksa ...
a. Untuk mempermudah melihat adanya kerutan pada payudara akibat
adanya perlekatan tumor pada payudara bagian bawah
b. Untuk melihat adanya kelainan pada payudara bagian bawah
c. Untuk mengencangkan otot payudara
15. Pada saat melakukan SADARI kita masih di depan cermin, lalu kita
menekan atau memencet puting susu dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk, gerakan ini dilakukan untuk memeriksa ...
a. Tidak tahu
b. Untuk merasakan apakah ada rasa nyeri saat di tekan atau terasa hangat
pada puting
c. Untuk melihat apakah ada cairan, nanah dan darah yang keluar
16. Pada saat melakukan SADARI dengan posisi berbaring, sewaktu kita
memeriksa payudara sebelah kanan, maka kita meletakkan bantal dibawah
bahu kanan dan lengan kanan diposisikan diatas kepala, gerakan ini
bertujuan untuk ...
a. Meratakan jaringan payudara di dada dan mempermudah perabaan kalau
tumbuh benjolan
b. Membuat payudara lebih datar dan apabila ada kelainan terasa
mengganjal
c. Mebuat payudara melebar kesamping
17. Pada saat melakukan SADARI kita melakukan perabaan terhadap payudara
dengan menekan secara mantap namun lembut dengan jari-jari yang saling
merapat dengan gerakan dari atas ke bawah, sisi ke sisi(seperti mengepel
lantai) dan selanjutnya melingkar seperti lingkaran obat nyamuk pada
setiap gerakan, pastikan seluruh bagian payudara anda teraba seluruhnya,
gerakan ini bertujuan untuk ...
K K K K K K C C C C C C A A A A A A A A A A A A To
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 tal
0 1 2
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 33
2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 28
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 31
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 44
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 31
1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 33
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 47
Correlations
Lampiran 6
Hari/tanggal : ............................
Waktu : 60 menit
A. Tujuan
1. Tuajuan Umum
Payudara Sendiri).
2. Tujuan Khusus
C. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Sound sistem
D. Indikator keberhasilan
E. Materi penyuluhan
Terlampir
F. Evaluasi
2. Hasil penyuluhan, memberikan postest pada siswi seputar kanker payudara dan
1. Definisi SADARI
Pemeriksaan berasal dari kata dasar periksa, yang dalam kamus besar bahasa
payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, jaringan lemak,
c. Areolanya berwarna merah muda, merah atau gelap dan kadang – kadang
d. Area kulit menebal dan mengembang, bersisik dan iritasi pada kulit dan
h. Kotoran atau cairan keluar dari puting padahal tidak sedang menyusui
(Setiati, 2009).
payudara, dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi
penderita kanker payudara dimana apabila ditemukan pada stadium awal akan
minggu setelah haid terakhir (10 hari setelah hari pertama haid) karena saat ini
dilakukan secara akurat. Jika wanita yang sudah tidak mendapat menstruasi lagi
atau sudah menopause, pemeriksaan SADARI dapat dilakukan pada hari atau
tanggal yang sama setiap bulan (misalnya setiap tanggal 1 setiap bulan) untuk
pemeriksaan karena tangan dalam kondisi basah dan mudah di gerakkan pada
lengan di pinggang, dengan cara ini akan meregangkan otot-otot dada dan
jelas. Dalam pemeriksaan ini yang harus diamati adalah bentuk payudara,
ukuran dan warna. Karena rata-rata payudara berubah tanpa kita sadari,
b. Setelah itu angkat kedua lengan lurus keatas, mengengkat kedua lengan
pada payudara bagian bawah (untuk melihat apakah ada kelainan pada
c. Sementara masih di depan cermin, tekan puting apakah ada cairan keluar
d. Posisi berbaring
kanan dan letakkan lengan kanan diatas kepala, posisi ini bertujuan
besar.
telunjuk, jari tengah dan jari manis karena ketiga jari ini
mempunyai sensitifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jari
yang lain).
3) Tekan secara mantap namun lembut dengan jari-jari yang rata dan
dari dada bagian atas sampai ke perut bagian atas dan dari ketiak
Anda juga bisa mengambil pola seperti orang mengepel lantai, dari
dengan rabaan lembut, lalu tekan lebih keras pada bagian yang
dapat disertai nyeri dapat juga tidak ada rasa nyeri, maka segera
periksa ke dokter.
payudaranya ketika payudara sedang mandi atau basah dan licin sehingga
waktu yang paling cocok adalah sewaktu mandi dibawah Shower, dan