Anda di halaman 1dari 102

ABSTRAK

Kehamilan di bawah usia 20 tahun merupakan salah satu kehamilan yang beresiko tinggi dan
memiliki angka kejadian yang cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010
sebanyak 16.7% ibu melahirkan pada usia < 20 tahun dan berdasarkan data Puskesmas kecamatan
Cilandak tahun 2013 sebanyak 27,4 % ibu hamil berusia < 20 tahun.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas program promosi kesehatan
reproduksi remaja sehingga pada akhirnya dapat menurunkan kehamilan usia dini.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan secara kualitatif dengan
metode cross sectional. Analisa data berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara yang diperoleh
dari informan. Pengumpulan sample menggunakan metode
..

Hasil penelitian menunjukan bahwa program promosi kesehatan reproduksi remaja efektif
dan didapatkan melalui wawancara mengenai beberapa penyebab kehamilan usia dini di
Kecamatan Cilandak adalah kenakalan remaja dan stigma masyarakat mengenai usia pernikahan.

Kesimpulan pada penelitian ini adalah program promosi kesehatan reproduksi remaja di
Kecamatan Cilandak efektif, namun angka kehamilan <20 tahun masih tinggi, hal ini disebabkan
oleh karena kenakalan remaja dan stigma masyarakat mengenai usia pernikahan.

Kata kunci: kesehatan reproduksi remaja , kehamilan dini


ABSTRACT

Pregnancy under the age of 20 years is one of the high-risk pregnancy and have a fairly high
incidence in Indonesia . Based on data Riskesdas in 2010 at 16.7 % of women giving birth at age
< 20 years and based on data from the sub-district health centers Cilandak in 2013 as many as 27.4
% of pregnant women aged < 20 years .

The purpose of this study was to determine the effectiveness of adolescent reproductive
health promotion programs which in turn can reduce teen pregnancy .

This research is a quantitative study with a qualitative approach with a cross-sectional


method. Analysis of the data based on the results of questionnaires and interviews were obtained
from informants. Sample collection
method..

The results showed that adolescent reproductive health promotion programs effective and
obtained through interviews that some of the causes of teenage pregnancy in the District Cilandak
is juvenile delinquency and social stigma regarding age of marriage

The conclusion of this research is the promotion of adolescent reproductive health programs
in the District of Cilandak effective , but pregnancy rates < 20 years is still high , it is caused by
the delinquency and social stigma regarding age of marriage

Keywords : adolescent reproductive health , early pregnancy

Rumus infinit

(1,96)2 X 0,5 X 1 0,5 = 384,16


(0,05)2

Rumus finit

182 = 58, 50

1 + (2,1107)
Latar belakang

Metodologi

Hasil

ABSTRACT
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Program upaya promosi kesehatan reproduksi tingkat pusat dan puskesmas


Remaja merupakan investasi masa depan bangsa karena mereka merupakan
generasi penerus bangsa yang produktif dan sangat berharga bagi kelangsungan
pembangunan di masa mendatang. Dewasa ini permasalahan remaja sangat kompleks
terutama masalah kesehatan reproduksi.

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 menunjukkan prevalensi umur perkawinan


yang terbanyak terjadi pada umur 15-19 tahun yaitu sebesar 41.9% dan sebanyak 16.7%
ibu yang melahirkan berada pada umur yang terlalu muda (<20 tahun). Hal ini cukup
memprihatinkan karena kehamilan dan persalinan pada remaja dibawah umur 20 tahun
dapat meningkatkan resiko kematian ibu dan bayi.

Berdasarkan data di Puskesmas kecamatan Cilandak pada tahun 2013 didapatkan


951 ibu hamil dengan resiko tinggi dari jumlah keseluruhan ibu hamil 1795 orang dengan
presentase 52,9%. Dari 951 ibu hamil terdapat 261 ibu hamil yang berusia < 20 tahun
dengan presentase 27.4 %. Sedangkan pada tahun 2014 terhitung dari bulan Januari-
Agustus 2014 didapatkan 499 ibu hamil dengan resiko tinggi dari jumlah keseluruhan 1009
ibu hamil dengan presentase 49.45% dan dari data tersebut didapatkan 76 ibu hamil yang
berusia < 20 tahun dengan presentase 15.2%.
Risiko kehamilan dini
Dengan melihat presentase dari data tersebut maka kami memilih topik ini sebagai
bahan penelitian agar dapat diketahui mengapa cukup banyak terjadi kehamilan usia dini.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan data yang kami dapatkan dari puskesmas tempat pembinaan, masalah
yang akan kami teliti adalah:

Bagaimana efektivitas program promosi kesehatan reproduksi remaja dalam rangka


menurunkan kehamilan usia dini di Puskesmas Kecamatan Cilandak ?
1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan efektivitas program promosi kesehatan
remaja

Tujuan Khusus
Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap mengenai kesehatan reproduksi remaja
Faktor faktor penyebab kehamilan usia dini

I.4. Hipotesis Penelitian

Program promosi kesehatan reproduksi remaja yang efektif akan menurunkan


kehamilan usia dini

I.5. Manfaat Penelitian

a. Bagi masyarakat
Dari hasil penelitian diharapkan masyarakat menjadi lebih mengerti mengenai
dampak atau akibat dari kehamilan usia dini dan diharapkan masyarakat dapat ikut
berpartisipasi dalam pencegahan kehamilan usia dini sehingga dapat bersama-sama
menurunkan angka kehamilan usia dini.
b. Bagi Puskesmas Kecamatan Cilandak
Dari hasil penelitian ini diharapkan program promosi kesehatan remaja di
Kecamatan Cilandak dapat berjalan dengan lebih efektif dan tepat sasaran sehingga dapat
berperan dalam menurunkan kehamilan usia dini
c. Bagi Ilmu pengetahuan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bahwa promosi
kesehatan reproduksi remaja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam
kehamilan usia dini sehingga dapat diamalkan dalam bidang kesehatan sebagai upaya
preventif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang memungkinkan


individu untuk meningkatkan kontrol dan mengembangkena kesehatan mereka.

Definisi lain promosi kesehatan adalah proses memberdayakan dan memandirikan


masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan serta pengembangan lingkungan yang
sehat.

Menurut Notoatmojo promosi kesehatan dapat diartikan sebagai upaya yang


dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi,


mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat agar
mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Istilah dan pengertian
promosi kesehatan ini merupakan pengembangan dari istilah pengertian yang sudah
dikenal selama ini, seperti Pendidikan Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi)

Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan
sosial masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, serta
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya.Dapat disimpulkan bahwa promosi
kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan
(perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.

Menurut Green, promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan


kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang
dirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Green juga mengemukakan bahwa perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu :

1. Faktor predisposisi (predisposising factors), yang meliputi pengetahuan dan sikap


seseorang.
2. Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana, dan fasilitas
yang mendukung terjadinya perubahan perilaku.
3. Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi seseorang
untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-undang,
peraturanperaturan, surat keputusan

Konferensi Internasional promosi kesehatan yang diadakan di Ottawa,Kanada


menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal dengan piagam Ottawa. Dalam piagam ini
tertera strategi dalam meningkatkan kontrol masyarakat terhadap kesehatan diri mereka
sendiri

Terdapat 3 tingkatan pendidikan kesehatan menurut Gillies :

1. Primary Health Education


Tujuannya tidak hanya mencegah perubahan kesehatan tetapi juga meningkatkan
kualitas kesehatan, dengan demikian kualitas hidup, nutrisi, kontrasepsi dan
hubungan seksual secara aman.
2. Secondary Health Educatiorn
Tujuannya adalah untuk membantu individu dengan masalah kesehatan yang
reversible untuk menyesuaikan dengan gaya hidupnya, contohnya berhenti
merokok,merubah kebiasaan makan dan olahraga
3. Tertiary Health Education
Tujuannya untuk membantu individu yang sakit dan tidak sembuh total sehingga
mereka dapat melewati hidup dengan sesuai kemampuan yang dimiliki.

2.2 Program Promosi Kesehatan Reproduksi Remaja

Program promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi merupakan salah satu


program yang berperan penting terutama bagi remaja. Tujuan pendidikan kesehatan
reproduksi yang disampaikan adalah untuk memberikan informasi tentang fungsi organ
reproduksi yang mengalami perubahan secara fisik dan juga perubahan psikologis sesuai
dengan kehidupan di lingkungan sosial budayanya.

Contohnya dalam program pembangunan tahunan 2006 BAPPENAS:

Kegiatan pokok RPJM untuk kesehatan reproduksi remaja

1. Pengembangan kebijakan pelayanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja

2. Penyelenggaraan promosi kesehatan reproduksi remaja pemahaman dan


pencegahan HIV/AIDS dan bahaya NAPZA,termasuk
advokasi,komunikasi,informasi dan edukasi dan konseling bagi masyarakat,
keluarga dan remaja

3. Penguatan dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan


program kesehatan reproduksi remaja yang mandiri

Kegiatan pokok RKP 2006

1. Pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR guna


mendekatkan akses pelayanan KRR dan perlingdungan hak-hak reproduksi
(PHR)

2. Pembekalan program KRR dan PHR bagi pelaksana dan pengelola

3. Pengembangan materi, metoda dan media advokasi,KIE,konseling KRR

4. Peningkatan penanggulangan triad narkoba,PMS termasuk HIV/AIDS dalam


kegiatan KRR

5. Pembinaan pelayanan KRR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya di


luar sekolah

Sasaran Program

Meningkatnya presentase remaja yang memperoleh informasi tentang kesehatan


reproduksi menjadi sekitar 80%
Program ini dilaksanakan oleh BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional).

Berdasarkan BKKBN tahun 2001 dalam kumpulan pedoman pelaksanaan program


kesehatan reproduksi remaja dan perlindungan hak-hak reproduksi bertujuan untuk
mewujudkan keluarga berkualitas melalui peningkatan pengetahuan,kesadaran sikap dan
perilaku remaja dan orang tua agar peduli dan bertanggung jawab dalam kehidupan
berkeluarga serta pemberian pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan
khusus.

Program kesehatan reproduksi remaja ini dilakukan secara nasional baik dalam
tingkat pusat, propinsi, tingkat kabupaten, tingkat kecamatan dan tingkat desa.

Tingkat pusat

Program dan Out put Indikator Purpose Goals


Kegiatan (sasaran) (Output) (Tujuan (Tujuan
Khusus) Umum)
1. Promosi A. Meningkatnya Frekuensi KIE A. seluruh Mewujudkan
pengkajian cakupan melalui masa lapisan keluarga
peraturan penyebaran media dalam masyarakat berkualitas
perundangan informasi mendapatka
waktu tertentu melalui
dan kebijakan KRR melalui n informasi
mass media tentang KRRpeningkatan
yang
mendukung dan media %masa media pengetahuan,
dan lainnya yang B. seluruh kesadaran,
menghambat melakukan remaja di sikap dan
peningkatan B. Meningkatnya KIE KRR sekolah perilaku
derajat KRR cakupan dibandingkan mendapatka remaja agar
pengembangan penyebaran dengan jumlah n informasi peduli dan
peraturan informasi tentang KRR
masa media bertanggung
perundangan KRR di
dan kebijakan sekolah umum yang ada jawab dalam
C. seluruh
yang SLTP dan remaja dan kehidupan
mendukung SMU, Jumlah leaflet, keluarga berkeluarga
peningkatan pesantren, booklet, dan yang
derajat KRR madrasah poster KRR menjadi Sasaran dari
tsanawiyah yang anggota upaya ini
2. Advokasi dan aliyah kelompok di adalah agar
disebarkan
Advokasi masyarakat
seluruh remaja
program C. Meningkatnya mendapatka
pengembangan cakupan dan
KRR pada remaja dan % siswa n informasi keluarganya
politisi, sektor orang tua yang sekolah yang tentang KRR memiliki
pemerintah mendapatkan mendapatkan pengetahuan,
terkait, LSOM, informasi D. seluruh
informasi KRR kesadaran dan
swasta, tokoh KRR melalui remaja di
masyarakat, BKR, karang dibandingkan perilaku
perusahaan/
tokoh agama taruna, remaja dengan seluruh ditempat kesehatan
mesjid, remaja siswa yang ada kerja reproduksi
3. KIE gereja, PKK, mendapatka yang
KIE Bagi Pramuka, dsb Terintegrasiny n informasi menjadikan
Remaja a KRR dalam tentang KRR remaja siap
Pengembangan D. Meningkatnya kurikulum sebagai
pedoman pada cakupan E. seluruh
sekolah keluarga
KRR remaja (10-24 remaja yang
tahun) yang berkualitas
Pengembangan % remaja
membutuhka
materi KRR mendapatkan n pelayanan pada tahun
informasi dan anggota konseling 2015
pengembangan
pelayanan kelompok yang dapt dilayani
media KRR
KRR melalui mendapatkan
perusahaan informasi KRR F. seluruh
KIE kepada informasi dan
dibandingkan remaja yang
orangtua pelayanan
dengan seluruh membutuhka
dalam KRR. n pelayanan
pengembangan anggota
karena
KR pada E. meningkatnya kelompok memiliki
remaja jumlah dan permasalaha
pemanfaatan % orangtua n khusus
pengembangan
pusat anggota dapat
pedoman
konsultasi dilayani
pelaksanaan kelompok yang
remaja
pengembangan mendapatkan
materi G. seluruh
informasi KRR
Pengembangan F. meningkatnya dibandingkan
masyarakat
jumlah dan mendukung
media TOT dengan seluruh
pemanfaatan pelaksanaan
pusat anggota program
4. Konseling pelayanan kelompok KRR
pengembangan remaja yang
SOP memiliki
% karyawan
Pengembangan permasalahan
model khusus usia remaja
Pengembangan yang
pedoman G. meningkatnya mendapatkan
pelatihan komitmen informasi KRR
konselor/bimbi bagi politisi, dibandingkan
ngan Toga, Toma, dengan seluruh
Pelaksanaan serta LSM
Pengembangan dalam karyawang
materi pelaksanaan kategori
Pengembangan KRR remaja
media
H. tersedianya
% remaja yang
5. Pelayanan bagi peraturan
perundangan memanfaatkan
remaja yang
memiliki dan kebijakan pusat
masalah khusus yang konsultasi
Pengembangan mendukung dibandingkan
pedoman peningkatan dengan remaja
penanganan kesehatan yang ada
remaja yang reproduksi
memiliki remaja
% remaja
masalah khusus
dengan
Dukungan
kepada LSM masalah
yang khusus yang
menangani memanfaatkan
remaja dengan pusat
masalah khusus konsultasi
dibandingkan
6. Dukungan/
dengan remaja
pembinaan
pada kegiatan yang memiliki
positif masalah
kelompok khusus
remaja baik
yang berada di
lingkungan
masyarakat,
perusahaan
maupun
sekolah

Tingkat propinsi

Program dan Out Put Indikator Purpose Goals


Kegiatan (Sasaran) (Output) (tujuan Khusus) (Tujuan
Umum)
1. Promosi A. Meningkatny Frekuensi KIE A. Seluruh Mewujudkan
pengkajian a cakupan melalui masa lapisan keluarga
peraturan penyebaran media dalam masyarakat berkualitas
perundangan informasi mendapatkan
waktu tertentu melalui
KRR melalui
dan kebijakan mass media informasi peningkatan
yang dan media %masa media tentang KRR pengetahuan,
mendukung lainnya yang kesadaran,
dan B. Seluruh
melakukan sikap dan
menghambat B. Meningkatny remaja di
peningkatan KIE KRR perilaku
a cakupan sekolah
derajat penyebaran dibandingkan mendapatkan remaja agar
kesehatan informasi dengan jumlah informasi peduli dan
reproduksi KRR di masa media tentang KRR bertanggung
remaja sekolah yang ada jawab dalam
pengembanga umum SLTP C. Seluruh kehidupan
n peraturan dan SMU, remaja dan
Jumlah leaflet, berkeluarga
perundangan pesantren, keluarga
dan kebijakan booklet, dan
madrasah yang menjadi
yang tsanawiyah poster KRR Sasaran dari
anggota
mendukung dan aliyah yang kelompok di upaya ini
peningkatan disebarkan masyarakat adalah agar
derajat C. Meningkatny mendapatkan seluruh remaja
kesehatan a cakupan % siswa informasi dan
reproduksi remaja dan tentang KRR
sekolah yang keluarganya
remaja orang tua
peningkatan mendapatkan memiliki
yang D. Seluruh
derajat informasi KRR pengetahuan,
mendapatkan remaja di
kesehatan informasi dibandingkan kesadaran dan
perusahaan/d
reproduksi KRR melalui dengan seluruh itempat kerja perilaku
remaja BKR, karang siswa yang ada mendapatkan kesehatan
taruna, informasi reproduksi
2. Advokasi remaja Terintegrasiny tentang KRR yang
Advokasi mesjid,
a KRR dalam menjadikan
program KRR remaja E. Seluruh
gereja, PKK, kurikulum remaja siap
kepada remaja yang
Pramuka, dsb sekolah sebagai
politisi, sektor membutuhka
n pelayanan keluarga
pemerintah
D. Meningkatny % remaja konseling berkualitas
terkait, a cakupan anggota dapt dilayani pada tahun
LSOM, remaja (10- kelompok 2015
swasta, tokoh 24 tahun) F. seluruh
yang
masyarakat, yang remaja yang
mendapatkan
tokoh agama mendapatkan membutuhka
informasi informasi KRR
n pelayanan
dan dibandingkan
3. KIE karena
pelayanan dengan seluruh memiliki
KIE Bagi Remaja
KRR melalui anggota permasalaha
Pengembanga perusahaan
n pedoman kelompok n khusus
informasi dapat
dan dilayani
Pelaksanaan pelayanan % orangtua
KRR KRR. anggota G. seluruh
Pengembanga kelompok masyarakat
n materi KRR E. meningkatny yang mendukung
pengembanga a jumlah dan
mendapatkan
pelaksanaan
n media KRR pemanfaatan program
informasi KRR
pelatihan pusat KRR
fasilitator konsultasi dibandingkan
KRR remaja dengan seluruh
penyuluhan anggota
KR bagi F. meningkatny kelompok
remaja di a jumlah dan
sekolah, pemanfaatan % karyawan
perusahaan, pusat
usia remaja
kelompok pelayanan
masyarakat remaja yang yang
memiliki mendapatkan
KIE kepada permasalaha informasi KRR
orangtua dalam n khusus dibandingkan
pengembangan dengan seluruh
G. meningkatny karyawang
KR pada remaja
a komitmen
pengembanga bagi politisi,
kategori
n pedoman remaja
Toga, Toma,
pelaksanaan serta LSM
pengembanga dalam % remaja yang
n materi pelaksanaan memanfaatkan
Pengembanga KRR pusat
n media TOT konsultasi
H. tersedianya dibandingkan
4. Konseling peraturan
dengan remaja
Pengembanga perundangan
dan yang ada
n model
Pengembanga kebijakan
n pedoman yang % remaja
pelatihan mendukung dengan
konselor/bimb peningkatan masalah
ingan kesehatan khusus yang
Pengembanga reproduksi
memanfaatkan
n materi remaja
pusat
Pengembanga
konsultasi
n media
dibandingkan
5. Pelayanan dengan remaja
bagi remaja yang memiliki
yang masalah
memiliki khusus
masalah
khusus
Pengembanga
n pedoman
penanganan
remaja yang
memiliki
masalah
khusus
Dukungan
kepada LSM
yang
menangani
remaja dengan
masalah
khusus

6. Dukungan/pe
mbinaan pada
kegiatan
positif
kelompok
remaja baik
yang berada di
lingkungan
masyarakat,
perusahaan
maupun
sekolah

Tingkat Kabupaten

Program dan Out Put Indikator Purpose Goals


Kegiatan (Sasaran) (Output) (tujuan Khusus) (Tujuan
Umum)
1. Promosi A. Meningkatny Frekuensi KIE A. Seluruh Mewujudkan
Pengembangan a cakupan melalui masa lapisan keluarga
peraturan penyebaran media dalam masyarakat berkualitas
perundangan informasi mendapatkan
waktu tertentu melalui
KRR melalui informasi
dan kebijakan peningkatan
mass media tentang KRR
yang dan media %masa media pengetahuan,
mendukung lainnya yang kesadaran,
peningkatan melakukan B. Seluruh sikap dan
derajat B. Meningkatny KIE KRR remaja di perilaku
kesehatan a cakupan dibandingkan sekolah remaja agar
penyebaran mendapatkan
reproduksi dengan jumlah peduli dan
informasi informasi
remaja masa media tentang KRR bertanggung
KRR di
sekolah yang ada jawab dalam
2. Advokasi umum SLTP C. Seluruh kehidupan
Advokasi dan SMU, Jumlah leaflet, remaja dan berkeluarga
program KRR pesantren, booklet, dan keluarga
kepada madrasah poster KRR yang menjadi Sasaran dari
politisi, sektor tsanawiyah yang anggota upaya ini
pemerintah dan aliyah kelompok di
disebarkan adalah agar
masyarakat
terkait, seluruh remaja
C. Meningkatny mendapatkan
LSOM, % siswa informasi dan
a cakupan
swasta, tokoh remaja dan sekolah yang tentang KRR keluarganya
masyarakat, orang tua mendapatkan memiliki
tokoh agama yang informasi KRR D. Seluruh pengetahuan,
mendapatkan dibandingkan remaja di kesadaran dan
3. KIE informasi dengan seluruh perusahaan/d perilaku
KIE Bagi Remaja KRR melalui itempat kerja
siswa yang ada kesehatan
BKR, karang mendapatkan
Penyebaran reproduksi
taruna, informasi
materi KRR Terintegrasiny yang
remaja tentang KRR
Pelatihan
mesjid, a KRR dalam menjadikan
fasilitator
remaja kurikulum E. Seluruh remaja siap
KRR
gereja, PKK, sekolah remaja yang sebagai
Orientasi Pramuka, dsb membutuhka keluarga
pengelola
n pelayanan
penyuluhan % remaja berkualitas
D. Meningkatny konseling
KRR melalui anggota pada tahun
a cakupan dapt dilayani
sekolah, kelompok 2015
remaja (10-
kelompok, yang
24 tahun) F. seluruh
perusahaan
yang mendapatkan remaja yang
KIE KRR mendapatkan informasi KRR membutuhka
melalui mass
informasi dibandingkan n pelayanan
media
dan karena
Penyuluhan pelayanan
dengan seluruh
memiliki
KRR bagi KRR melalui anggota
permasalaha
calon perusahaan kelompok n khusus
pengantin informasi dapat
Pembinaan dan % orangtua dilayani
bagi pengelola pelayanan anggota
KRR. kelompok G. seluruh
masyarakat
KIE kepada E. meningkatny yang mendukung
orangtua ttg a jumlah dan mendapatkan pelaksanaan
peran orangtua pemanfaatan informasi KRR program
pusat KRR
dalam pembinaan dibandingkan
konsultasi
KR bagi remaja remaja dengan seluruh
Penyebarluasa anggota
n materi F. meningkatny kelompok
Pelatihan/orie a jumlah dan
ntasi bagi pemanfaatan % karyawan
pengelola dan pusat usia remaja
fasilitator pelayanan yang
Penyuluhan remaja yang
kehidupan mendapatkan
memiliki
berkeluarga permasalaha informasi KRR
melalui n khusus dibandingkan
kelompok dengan seluruh
Pembinaan G. meningkatny karyawang
bagi pengelola a komitmen kategori
bagi politisi, remaja
4. Konseling Toga, Toma,
Pembentukan serta LSM
pusat % remaja yang
dalam
konseling pelaksanaan memanfaatkan
Penyebarluasa KRR pusat
n materi konsultasi
Pembinaan H. tersedianya dibandingkan
pengelola peraturan dengan remaja
perundangan yang ada
5. Pelayanan dan
bagi remaja kebijakan
yang yang % remaja
memiliki mendukung dengan
masalah peningkatan masalah
khusus kesehatan khusus yang
Pengembanga reproduksi memanfaatkan
n pedoman remaja pusat
Penanganan konsultasi
remaja yang
dibandingkan
memiliki
masalah dengan remaja
khusus yang memiliki
Dukungan masalah
kepada LSM khusus
yang
menangani
remaja dengan
masalah
khusus

6. Dukungan/pe
mbinaan pada
kegiatan
positif
kelompok
remaja baik
yang berada di
lingkungan
masyarakat,
perusahaan
maupun
sekolah

Tingkat kecamatan

Program dan Out Put Indikator Purpose Goals


Kegiatan (Sasaran) (Output) (Tujuan Khusus) (Tujuan
Umum)
1. Advokasi A. Meningkatn Frekuensi KIE A. Seluruh Mewujudkan
Advokasi ya cakupan melalui masa lapisan keluarga
program KRR penyebaran media dalam masyarakat berkualitas
kepada tokoh informasi mendapatkan
waktu tertentu melalui
KRR melalui informasi
masyarakat
mass media tentang KRR peningkatan
dan tokoh dan media %masa media pengetahuan,
agama lainnya yang B. Seluruh kesadaran,
melakukan remaja di sikap dan
2. KIE B. Meningkatn KIE KRR sekolah perilaku
KIE bagi remaja ya cakupan dibandingkan mendapatkan remaja agar
Penyuluhan penyebaran dengan jumlah informasi peduli dan
KRR melalui informasi tentang KRR
masa media bertanggung
sekolah, KRR di
sekolah yang ada jawab dalam
kelompok, C. Seluruh
perusahaan umum SLTP remaja dan kehidupan
Penyuluhan dan SMU, Jumlah leaflet, keluarga berkeluarga
KRR bagi pesantren, booklet, dan yang menjadi
calon madrasah poster KRR anggota Sasaran dari
pengantin tsanawiyah yang kelompok di upaya ini
Penyebarluasa dan aliyah
disebarkan masyarakat adalah agar
n materi mendapatkan
seluruh remaja
Pembinaan C. Meningkatn % siswa informasi dan
bagi pengelola ya cakupan sekolah yang tentang KRR keluarganya
remaja dan mendapatkan memiliki
KIE kepada orang tua D. Seluruh
informasi KRR pengetahuan,
orangtua ttg yang remaja di
mendapatka dibandingkan kesadaran dan
peran orangtua perusahaan/d
n informasi dengan seluruh itempat kerja perilaku
dalam pembinaan KRR melalui siswa yang ada kesehatan
mendapatkan
KR bagi remaja BKR, karang informasi reproduksi
Penyebarluasa taruna, % remaja tentang KRR yang
n materi remaja anggota menjadikan
Penyuluhan mesjid,
kelompok E. Seluruh remaja siap
kehidupan remaja remaja yang
berkeluarga gereja, PKK, yang sebagai
membutuhka
melalui Pramuka, mendapatkan keluarga
n pelayanan
kelompok dsb informasi KRR konseling berkualitas
Pembinaan dibandingkan dapt dilayani pada tahun
bagi pengelola D. Meningkatn dengan seluruh 2015
ya cakupan anggota F. seluruh
3. Dukungan/Pe remaja (10- kelompok remaja yang
mbinaan pada 24 tahun) membutuhka
kegiatan yang n pelayanan
mendapatka % orangtua
positif karena
Kelompok n informasi anggota
memiliki
Remaja baik dan kelompok permasalaha
yang berada di pelayanan yang n khusus
lingkungan KRR melalui mendapatkan dapat
masyarakat, perusahaan dilayani
informasi KRR
perusahaan informasi
dan dibandingkan
maupun G. Seluruh
sekolah pelayanan dengan seluruh
masyarakat
KRR. anggota
mendukung
kelompok pelaksanaan
E. meningkatny program
a jumlah dan % karyawan KRR
pemanfaatan usia remaja
pusat
yang
konsultasi
remaja mendapatkan
informasi KRR
F. meningkatny dibandingkan
a jumlah dan dengan seluruh
pemanfaatan karyawang
pusat kategori
pelayanan remaja
remaja yang
memiliki
permasalaha % remaja yang
n khusus memanfaatkan
pusat
G. meningkatny
konsultasi
a komitmen
bagi politisi, dibandingkan
Toga, Toma, dengan remaja
serta LSM yang ada
dalam
pelaksanaan % remaja
KRR dengan
masalah
H. Tersedianya
khusus yang
peraturan
perundangan memanfaatkan
dan pusat
kebijakan konsultasi
yang dibandingkan
mendukung dengan remaja
peningkatan yang memiliki
kesehatan
masalah
reproduksi
remaja khusus

Tingkat Desa

Program dan Out Put Indikator Purpose Goals


Kegiatan (Sasaran) (Output) (Tujuan Khusus) (Tujuan
Umum)
1. Advokasi A. Meningkatn Frekuensi KIE A. Seluruh Mewujudkan
Advokasi program ya cakupan melalui masa lapisan keluarga
KRR kepada tokoh penyebaran media dalam masyarakat berkualitas
masyarakat dan informasi mendapatkan
waktu tertentu melalui
KRR melalui informasi
tokoh agama
mass media tentang KRR peningkatan
%masa media pengetahuan,
2. KIE B. Meningkatn yang B. Seluruh kesadaran,
KIE bagi remaja ya cakupan melakukan remaja di sikap dan
Penyuluhan penyebaran KIE KRR sekolah perilaku
KRR melalui informasi dibandingkan mendapatkan remaja agar
kelompok KRR di informasi
dengan jumlah peduli dan
Penyuluhan sekolah tentang KRR
KRR bagi calon masa media bertanggung
umum SLTP
pengantin dan SMU, yang ada jawab dalam
Penyebarluasan pesantren, C. Seluruh kehidupan
materi madrasah Jumlah leaflet, remaja dan berkeluarga
tsanawiyah booklet, dan keluarga
KIE kepada dan aliyah yang menjadi
poster KRR Sasaran dari
orangtua ttg peran anggota
yang kelompok di upaya ini
orangtua dalam C. Meningkatn
ya cakupan disebarkan masyarakat adalah agar
pembinaan KR mendapatkan seluruh remaja
remaja dan
bagi remaja orang tua % siswa informasi dan
Penyebarluasan yang sekolah yang tentang KRR keluarganya
materi mendapatka mendapatkan memiliki
Penyuluhan n informasi informasi KRR D. Seluruh pengetahuan,
kehidupan KRR melalui remaja di
berkeluarga dibandingkan kesadaran dan
BKR, karang perusahaan/d
melalui taruna, dengan seluruh itempat kerja perilaku
kelompok remaja siswa yang ada mendapatkan kesehatan
Pembinaan bagi mesjid, informasi reproduksi
pengelola remaja Terintegrasiny tentang KRR yang
gereja, PKK, a KRR dalam menjadikan
3. Dukungan/Pe Pramuka, kurikulum E. Seluruh remaja siap
mbinaan pada dsb remaja yang
sekolah sebagai
kegiatan membutuhka
keluarga
positif D. Meningkatn n pelayanan
Kelompok ya cakupan % remaja konseling berkualitas
Remaja baik remaja (10- anggota dapt dilayani pada tahun
yang berada di 24 tahun) kelompok 2015
lingkungan yang yang F. seluruh
masyarakat, mendapatka mendapatkan remaja yang
perusahaan n informasi membutuhka
informasi KRR
maupun dan n pelayanan
sekolah pelayanan dibandingkan
karena
KRR melalui dengan seluruh memiliki
perusahaan anggota permasalaha
informasi kelompok n khusus
dan dapat
pelayanan % orangtua dilayani
KRR.
anggota
kelompok G. Seluruh
E. meningkatny masyarakat
a jumlah dan yang
mendukung
pemanfaatan mendapatkan pelaksanaan
pusat informasi KRR program
konsultasi dibandingkan KRR
remaja dengan seluruh
H. Tersedianya
peraturan
F. meningkatny anggota perundangan
a jumlah dan kelompok dan kebijaan
pemanfaatan yang
pusat mendukung
% karyawan
pelayanan peningkatan
remaja yang usia remaja kesehatan
memiliki yang reproduksi
permasalaha mendapatkan remaja
n khusus informasi KRR
dibandingkan
G. meningkatny dengan seluruh
a komitmen karyawang
bagi politisi,
kategori
Toga, Toma,
serta LSM remaja
dalam
pelaksanaan % remaja yang
KRR memanfaatkan
pusat
H. Tersedianya konsultasi
peraturan dibandingkan
perundangan
dengan remaja
dan
kebijakan yang ada
yang
mendukung % remaja
peningkatan dengan
kesehatan masalah
reproduksi
khusus yang
remaja
memanfaatkan
pusat
konsultasi
dibandingkan
dengan remaja
yang memiliki
masalah
khusus

2.3 Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa


umumnya antara usia 10-19 tahun. Remaja juga merupakan periode kematangan
seksual yang merubah anak secara biologi menjadi dewasa yang memiliki
kemampuan bereproduksi.

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian
besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun
dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Menurut Masa remaja merupakan masa peralihan
antara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia
11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda.
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat defenisi tentang remaja
yaitu:

1) Pada buku-buku pediatri, pada umumnya mendefenisikan remaja adalah bila


seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun dan umur 12-20 tahun anak laki-
laki.
2) Menurut undang-undang No. 4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja
adalah yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.
3) Menurut undang-undang perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai
umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal.
4) Menurut undang-undang perkawinan No.1 tahun 1979, anak dianggap sudah
remaja apabila cukup matang, yaitu umur 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun
untuk anak-anak laki-laki.
5) Menurut dinas kesehatan anak dianggap sudah remaja apabila anak sudah berumur
18 tahun, yang sesuai dengan saat lulus sekolah menengah.
6) Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun.

Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu untuk mengenal
perkembangan remaja serta ciri-cirinya. Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya,
masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap yaitu;

a. Masa remaja awal (10-12 tahun)


Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
Tampak dan merasa ingin bebas.
Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir yang khayal (abstrak).
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
Tampak dan ingin mencari identitas diri.
Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
Timbul perasaan cinta yang mendalam
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.
Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
Dapat mewujudkan perasaan cinta.
Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.

Perkembangan seksual pada remaja

1. Perubahan fisik
2. Perubahan psikologis/emosi
3. Perkembangan psikologi dan kognitif selama remaja

2.4 Pernikahan Dini

Penyebab Pernikahan Usia Dini


UNICEF mengemukakan 2 alasan utama terjadinya pernikahan dini (early
marriage):
1) Pernikahan dini sebagai sebuah strategi untuk bertahan secara ekonomi (early
marriage as strategy for economic survival).
Kemiskinan adalah faktor utama yang menyebabkan timbulnya pernikahan
dini. Ketika kemiskinan semakin tinggi, remaja putri yang dianggap menjadi beban
ekonomi keluarga akan dinikahkan dengan pria lebih tua darinya dan bahkan sangat
jauh jarak usianya, hal ini adalah strategi bertahan sebuah keluarga.
2) Untuk melindungi wanita (protecting girls)
Pernikahan dini adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa anak
perempuan yang telah menjadi istri benar-benar terlindungi, melahirkan anak yang
sah, ikatan perasaan yang kuat dengan pasangan dan sebagainya. Menikahkan anak
di usia muda merupakan salah satu cara untuk mencegah anak dari perilaku seks
pra-nikah. Kebanyakan masyarakat sangat menghargai nilai keperawanan dan
dengan sendirinya hal ini memunculkan sejumlah tindakan untuk melindungi anak
perempuan mereka dari perilaku seksual pranikah.

Beberapa penyebab pernikahan dini, yaitu :


1) Peran gender dan kurangnya alternatif (Gender roles and a lack of
alternatives)
2) Nilai virginitas dan ketakutan mengenai aktivitas seksual pranikah (value
of virginity and fears about premarital sexual activity)
Beberapa budaya di dunia, wanita tidak memiliki kontrol terhadap seksualitasnya,
tetapi merupakan properti bagi ayah, suami, kelurga atau kelompok etnis mereka.
Oleh karena itu, keputusan untuk menikah, melakukan aktivitas seksual, biasanya
anggota keluarga yang menentukan, karena perawan atau 18 tidaknya seseorang
sebelum menikah menentukan harga diri keluarga. Ketika anak perempuan
mengalami menstruasi, ketakutan akan aktivitas seksual sebelum menikah dan
kehamilan menjadi perhatian utama keluarga. Penelitian di Indonesia menunjukkan
bahwa terkadang pernikahan di usia muda terjadi sebagai solusi untuk kehamilan
yang terjadi di luar pernikahan
3) Pernikahan sebagai usaha untuk menggabungkan dan transaksi (marriage
alliances and transactions) Tekanan menggunakan pernikahan untuk memperkuat
keluarga, kasta, atau persaudaraan yang kemudian membentuk penggabungan
politik, ekonomi, dan sosial cenderung menurunkan usia untuk menikah pada
beberapa budaya.

Adapun pernikahan usia remaja yang disebabkan oleh faktor dari diri sendiri, yaitu
sebagai berikut:
1. Menurut Sarwono, pernikahan muda atau pernikahan dini banyak terjadi pada
masa pubertas, hal ini terjadi karena remaja sangat rentan terhadap perilaku seksual
yang membuat mereka melakukan aktivitas seksual sebelum menikah sehingga
menyebabkan kehamilan, yang kemudian solusi yang diambil adalah dengan
menikahkan mereka.
2. Sanderowitz dan Paxman menyatakan bahwa pernikahan muda juga sering
terjadi karena remaja berfikir secara emosional untuk melakukan pernikahan,
mereka berfikir telah saling mencintai dan siap untuk menikah, selain itu faktor
penyebab lain terjadinya pernikahan muda adalah perjodohan orangtua, perjodohan
ini sering terjadi akibatputus sekolah dan akibat dari permasalahan ekonomi.
3. Selain itu, pernikahan usia remaja juga sering disebabkan oleh rasa ingin coba-
coba, perubahan organobiologik yang dialami remaja 20 mempunyai sifat selalu
ingin tahu, dan mempunyai kecendrungan mencoba hal-hal baru.

Resiko/ Dampak dari Pernikahan Usia Dini


Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2005) usia
untuk hamil dan melahirkan adalah 20 sampai 30 tahun, lebih atau kurang dari usia tersebut
adalah berisiko. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau
mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan
mental (emosi/psikologis) dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum, seorang perempuan
dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika
tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia 20 tahun bisa
dijadikan pedoman kesiapan fisik.

2.5 Dampak Kehamilan usia muda

Dinding rahim atau endometrium belum kuat benar, peluruhan dinding rahim setiap
periode menstruasi masih belum sempurna. Ini kurang kondusif bagi proses nidasi
atau menempelnya embrio ke dinding rahim. Risiko yang mengintai adalah: janin
mudah keguguran, kemungkinannya 3 kali lebih tinggi dibanding mereka yang
hamil di usia usia 25 tahun. Risiko berikutnya adalah pertumbuhan janin yang
kurang sehat atau Intrauterine Growth Restriction (IUGR).
Sel telur yang dihasilkan indung telur belum sempurna. Indung telur milik
perempuan muda juga masih belajar memproduksi sel telur berkualitas. Apabila sel
telur hasil belajar itu dibuahi, dan menjadi bakal manusia, tidak ada yang bisa
menjamin kualitas embrio yang dihasilkan!
Rahim dan organ panggul belum kuat menampung janin. Organ reproduksi seperti
rahim, mulut rahim dan otot-otot ligamen di panggul, belum matang dan belum
kuat, sehingga belum siap untuk berfungsi semestinya dalam menunjang kehamilan
dan persalinan. Bahaya yang mengintai adalah: keguguran, perdarahan, persalinan
prematur, prolaps organ panggul, bahkan ruptur atau melorotnya organ panggul.
Bunda muda juga terancam luka serius saat melahirkan, 4 kali lebih tinggi.
Risiko tekanan darah tinggi dan pre eklampsia. Penyebabnya, tubuh ibu muda
belum kuat menanggung proses kehamilan sehingga metabolisme tubuh mudah
terganggu. Gejala tekanan darah tinggi umumnya belum terdeteksi pada awal
kehamilan. Namun, di tengah masa kehamilan, bisa tiba-tiba mengalami kejang,
perdarahan, bahkan berkembang menjadi eklampsia yang mengancam jiwa ibu dan
janin.
Bahaya anemia Mengintai dan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan janin. Penyebabnya adalah metabolisme tubuh ibu yang belum
sempurna saat mendapat tambahan volume darah akibat kehamilan, juga akibat
pola makan minim zat besi karena wanita muda cenderung sering berdiet. Ini alasan
mengapa ibu muda yang hamil wajib menjalani tes darah guna mendeteksi anemia
dan thalassemia.
Kehamilan tidak disadari. Pada banyak kasus kehamilan muda, calon ibu terlambat
menyadari kehamilan, lantaran sebelum hamil siklus haidnya memang belum
teratur, sehingga diterjemahkan sebagai kondisi biasa. Karena kehamilan tidak
disadari, calon ibu muda mungkin saja tetap melakoni gaya hidup kurang sehat
seperti: diet ketat, konsumsi alkohol, paparan rokok,yang dapat mengganggu
kehamilan dan pertumbuhan janin, sehingga memicu persalinan prematur atau bayi
lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Risiko kanker leher rahim dan penyakit kelamin. Wanita yang melakukan
hubungan seksual secara aktif pada usia di bawah 20 tahun, memiliki risiko lebih
tinggi untuk terjangkit infeksi virus yang pada organ reproduksi, seperti Human
Papilloma Virus penyebab kanker leher rahim, juga serangan penyakit kelamin
seksual, di antaranya Chlamydia yang dapat menyebabkan infeksi mata dan
pneumonia pada bayi, atau sifilis yang bisa mengakibatkan kebutaan pada bayi, dan
kematian ibu serta janin.

2.2 KERANGKA TEORI


alat reproduksi
sehat

kehamilan usia dini


berkurang

tingkat perceraian
menurun
Pengetahuan

STD menurun
Promosi Kesehatan
Sikap
Reproduksi Remaja
ekonomi baik

Perilaku
tingkat pendidikan
tinggi

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

INPUT PROSES OUTPUT

Program
Kehamilan Kehamilan
promosi Pernikahan
< 20 tahun < 20 tahun
kesehatan usia dini <
tinggi menurun
reproduksi

3.3 Definisi Operasional

Definisi Operasional Cara Ukur Alat Hasil Ukur Referensi

Promosi Adalah suatu proses yang Wawancara Tape Pernah mendapat


Kesehatan memungkinkan individu FGD record promosi
reproduksi untuk meningkatkan er kesehatan
kontrol dan ada/tidak
mengembangkena
kesehatan mereka.

Adalah kesehatan secara


fisik,mental dan
kesejahteraan sosial secara
utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan sistem
dan fungsi serta proses
reproduksi

Pengetahuan Hasil dari tahu dan terjadi Kuesioner Kertas Tinggi


setelah melakukan Pulpen Cukup
penginderaan terhadap Rendah
suatu objek tertentu
Sikap Kesiapan seseorang untuk Kuesioner Kertas Positif
bertindak terhadap hal-hal pulpen Negative
tertentu
Perilaku Respon/reaksi seorang Kuesioner Kertas Baik Sarwono,20
terhadap stimulus yang pulpen Cukup 04
berasal dari luar maupun Kurang
dari dalam diri
Remaja putri Adalah masa peralihan dari Kartu pelajar WHO
anak-anak menuju dewasa
umumnya antara usia 10-
19 tahun.
Laki-laki atau perempuan Depkes
yang belum menikah antara 2006
usia 15-24 tahun
Kehamilan Adalah Kehamilan yang Buku KIA
usia dini terjadi pada wanita berusia
< 20 tahun
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus, yaitu


penelitian yang mempelajari secara mendalam satu kasus atau program pada satu
periode tertentu(Leedy & Ormrod, 2001).

Peneltian menggunakan metode kuantitatif dan kualitatidf dengan pendekatan


metode cross sectional.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cilandak dan beberapa SMP


di Kecamatan Cilandak pada periode Agustus Oktober 2014.

4.3. Informan

1. Siswi SMP putri yang sudah pernah mendapat penyuluhan kesehatan

reproduksi

2. Petugas UKKR ( Unit Konseling Kesehatan Remaja ) di Puskesmas

Kecamatan Cilandak

3. Kepala Unit Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Kecamatan Cilandak

4. Tokoh Masyarakat setempat daerah Kecamatan Cilandak

5. Kader Kesehatan

6. Ibu hamil dengan usia < 20 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak


4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian

1. Kuesioner

2. Panduan wawancara

4.5 Alur Kerja Penelitian

Proposal disetujui

Pengumpulan Data

Kuesioner di SMP Depth Interview


Daerah Kecamatan
Cilandak

4.6 Manajemen Data

4.7.1 Data entry

Setelah data diperoleh maka dilakukan pengolahan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Editing
Memeriksa kelengkapan data yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara.
2. Pencatatan Hasil
4.7.2 Analisis Data

Analisis data untuk penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang
diperoleh dari nara sumber untuk mengetahui efektifitas dari program promosi
kesehatan reproduksi

4.7.3 Penyajian Data


Data yang telah terkumpul dan diolah akan disajikan dalam bentuk Tekstular
Penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan kalimat
BAB V
HASIL PENELITIAN

2.6 Proses Pengambilan data


2.7 Hasil analisa Univariat

Karakteristik Responden di SMP Kecamatan Cilandak

Karakteristik Frekuensi %
Umur
13
14
15
16
Asal SMP

Kelas
VII
VIII
IX
Pekerjaan Orang tua
Jumlah

Tabel Frekuensi Jawaban Responden

No Pertanyaan Frekuensi Jawaban Responden


Benar (%) Salah (%)
F % F %
1. Pengertian kesehatan reproduksi remaja 94 88.67 12 11.33
2. Perubahan fisik umum remaja 98 92.45 8 7.55
3. Perubahan psikologis remaja 91 85.84 15 14.16
4. Mimpi basah sebagai tanda pubertas 106 100 0 0
pada laki-laki
5. Menstruasi sebagai tanda pubertas pada 105 99 1 1
perempuan
6. Perubahan fisik pada remaja perempuan 99 93.39 7 6.61
7. Perubahan fisik pada remaja laki-laki 88 83.02 18 16.99
8. Pengertian menstruasi/haid 56 52.83 50 47.17
9. Pengertian mimpi basah 100 94.33 6 5.67
10. Buah zakar ( testis) sebagai organ 47 44.33 59 55.67
penghasil sperma pada laki-laki
11. Indung telur (ovarium) sebagai organ 97 91.50 9 8.50
penghasil sel telur pada perempuan
12. Proses terjadinya kehamilan 98 92.45 8 7.55
13. Usia reproduktif laki-laki 102 96.22 4 3.78
14. Usia reproduktif perempuan 92 86.79 14 13.21
15. Usia optimal perempuan untuk hamil 103 97.16 3 2.84
16. Pengertian hubungan seksual pranikah 66 62.26 40 37.74
17. Akibat hubungan seksual pranikah 71 66.98 35 33.02
18. Dampak kehamilan usia remaja 84 79.24 22 20.76
19. Dampak aborsi dengan cara yang tidak 101 95.28 5 4.72
aman
20. Penyakit infeksi menular seksual 50 75.47 56 24.53

Responden diberikan nilai untuk setiap pertanyaan yand dijawab yaitu nilai 1 untuk
jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.

Dari tabel dapat dilihat bahwa terdapat 2 pertanyaan dengan presentase jawaban
benar di bawah 60%, yaitu pertanyaan nomor 8 dan 10 dengan presentase 52.83% dan
44.33%.

Tabel Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %


Baik ( > 75 % ) 92 86.79
Cukup ( 40 75 % ) 14 13.21
Kurang ( < 40 % ) 0 0
Jumlah 106 100

Table pengetahuan tetang program

No Pertanyaan Jawaban
ya % tidak %
1. Mengenai keberadaan unit kesehatan 45 42.45 61 57.55
remaja di Puskesmas
2. Mendapat informasi/penyuluhan 93 87.73 13 12.27
kesehatan reproduksi di sekolah
3. Lebih mengerti setelah diberi 93 87.73 13 12.27
penyuluhan
4. Penyuluhan oleh Puskesmas menarik 100 94.33 6 5.67
dan mudah dimengerti
5. Tidak melakukan pernikahan dini/ hamil 102 96.22 4 3.78
muda
6. Penyuluhan perlu diberikan secara rutin 89 83.96 17 16.04

Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Mengenai Kesehatan


Reproduksi

Sumber Informasi Frekuensi %


Media formal ( majalah, jurnal ) 18 16.98
Penyuluhan di sekolah 55 51.88
Masyarakat umum ( tetangga, teman ) 7 6.60
Orangtua / saudara 13 12.27
Media elektronik ( TV,radio, internet ) 13 12.27
Jumlah 106 100
BAB VI

PEMBAHASAN
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

7.2 Saran

7.2.1 Bagi Puskesmas

7.2.2 Bagi Masyarakat Lain

7.2.3 Bagi peneliti lain


DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Health Promotion.2014. available at:


http://www.who.int/topics/health_promotion/en/ . accessed on September 11,
2014.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Program promosi kesehatan
Indonesia. Available at: http:/www.promkes.go.id. accessed on September 11,
2014.
3. Maulana H.D.J. promosi kesehatan. 2009. Jakarta; EGC p. 1-2
4. Notoatmojo. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. 2007. Jakarta: PT Rineka Cipta;
p. 4-5.
5. Anonim. Pernikahan usia muda. Available at
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37399/5/Chapter%20I.pdf.
Accesees on 9th September,2014
LAMPIRAN
Kuesioner

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Alamat :

Nomor telepon :

Setelah mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian Efektivitas
Program Promosi Kesehatan Reproduksi pada Remaja dalam Rangka menurunkan
Kehamilan Usia Dini di Puskesmas Kecamatan Cilandak tahun 2013-2014

Menyatakan dengan sesungguhnya bersedia menjadi peserta dalam penelitian ini dengan
memberikan daa yang sebenarnya dan berharap bahwa hasil penelitian ini bersifat pribadi
atau rahasia dan nama saya tidak dicantumkan dalam publikasi hasil penelitian. Segala hal
yang saya isikan dalam kuisioner ini adalah benar dan saya bertanggung jawab atas hal
tersebut.

Jakarta, Oktober 2014

Responden,
(......................................................)

KUESIONER

EFEKTIVITAS PROGRAM PROMOSI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


DALAM MENURUNKAN KEHAMILAN USIA DINI

IDENTITAS

Nama :

Usia :

Alamat :

Pekerjaan Ortu :

Pendidikan : SMP/MTs Kelas:

Agama :

Asal Sekolah :

Usia pertama menstruasi:

Siklus menstruasi: teratur / tidak

PERTANYAAN

1. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi remaja?


a. Kesehatan secara fisik, mental dan sosial secara utuh pada semua hal yang
berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi
b. Keadaan yang berhubungan dengan proses reproduksi
c. Tidak tahu
2. Perubahan fisik umum remaja
a. Perubahan suara, pertumbuhan jakun, dada lebih lebar pada laki-laki
b. Pinggul melebar, payudara membesar, pertumbuhan rahim pada perempuan
c. A dan B benar
d. A dan B salah
3. Remaja mengalami perubahan fisik dan mental ( psikologis ). Pertanyaan yang
benar mengenai perubahan psikologis pada remaja adalah
a. Menarik diri dari pergaulan
b. Mulai tertarik lawan jenis
c. Tidak tertarik untuk mengetahui hal hal baru
4. Pada siapa mimpi basah dialami?
a. Hanya pada laki-laki
b. Hanya pada perempuan
c. Pada laki-laki dan perempuan
5. Apakah anda tahu menstruasi sebagai tanda kedewasaan pada remaja putri?
Ya / Tidak
6. Perubahan fisik pada remaja perempuan?
a. Payudara membesar
b. Panggul membesar
c. Tumbuh rambut di ketiak dan kelamin
d. Semua benar
7. Perubahan fisik pada remaja laki-laki?
a. Tumbuh kumis dan jakun
b. Alat kelamin membesar
c. Bertambah tinggi
d. A dan B benar
8. Apakah pengertian menstruasi/haid?
a. Tanda dimulainya pembuahan
b. Terjadinya luka pada alat kelamin perempuan (vagina)
c. Proses peluruhan dalam rahim (endometrium) yang keluar melalui vagina
d. Proses keluarnya darah kotor
9. Apakah pengertian mimpi basah?
a. Pengeluaran cairan saat tidur pada perempuan
b. Pengeluaran cairan sperma saat tidur
c. Keluarnya air kencing saat tidur
d. Keluarnya keringat berlebihan saat tidur
10. Buah zakar (testis) pada laki-laki berfungsi untuk
a. Hasilkan cairan semen/sperma
b. Hasilkan sel telur
c. Saluran kencing
d. Hasilkan sperma dan ovum
11. Organ apa yang berfungsi sebagai penghasil sel telur pada wanita?
a. Ovarium (indung telur)
b. Testis (buah zakar)
c. Vagina
12. Bagaimana terjadinya kehamilan?
a. Adanya pertemuan antara sel sperma dan sel telur di dalam alat kelamin
lakilaki
b. Adanya pertemuan antara sel sperma dan sel telur di dalam alat kelamin
perempuan
13. Pada usia berapa laki-laki dianggap sudah dapat menghasilkan keturunan?
a. 12 60 tahun
b. 8 11 tahun
c. 70 80 tahun
14. Pada usia berapa perempuan dianggap sudah dapat menghasilkan keturunan?
a. 15 45 tahun
b. 50 60 tahun
c. 10 12 tahun
15. Pada usia berapa seorang perempuan paling baik untuk hamil?
a. 18 20 tahun
b. 20 35 tahun
c. 40 45 tahun
16. Apakah yang dimaksud dengan hubungan seksual pra-nikah?
a. Melakukan hubungan seksual setelah menikah
b. Melakukan hubungan seksual sebelum menikah
c. Jawaban A dan B salah
17. Akibat hubungan seksual sebelum menikah
a. Kehamilan yang diinginkan
b. Kehamilan yang tidak diinginkan
c. Infeksi menular seksual
d. B dan C benar
18. Dampak kehamilan pada usia remaja?
a. Melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
b. Bayi lahir sehat
c. Putus sekolah
d. A dan C benar
19. Dampak menggugurkan kehamilan (aborsi) dengan cara tidak aman?
a. Perdarahan hingga kematian ibu
b. Perdarahan sedikit
c. Kemungkinan terkena infeksi sedikit
20. Apa yang dimaksud dengan penyakit menular seksual?
a. Penyakit akibat melakukan hubungan seksual
b. Penyakit yang hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual
c. Penyakit yang dapat ditularkan dengan atau tanpa melakukan hubungan
seksual
21. Apakah anda tahu di Puskesmas atau di sekitar tempat tinggal anda terdapat
pelayanan kesehatan remaja?
Ya / Tidak
22. Apakah anda pernah mendapat informasi atau penyuluhan mengenai kesehatan
reproduksi remaja di sekolah?
Ya / Tidak
23. Apakah anda lebih mengerti mengenai kesehatan reproduksi setelah diberikan
penyuluhan?
Ya / Tidak
24. Apakah penyuluhan kesehatan reproduksi remaja yang diberikan oleh Puskesmas
menarik dan mudah dimengerti?
Ya / Tidak
25. Apakah menurut anda penyuluhan kesehatan reproduksi remaja yang diberikan
Puskesmas bermanfaat bagi anda sehingga anda mau menunda
pernikahan/kehamilan dini?
Ya / Tidak
26. Apakah menurut anda penyuluhan kesehatan reproduksi remaja yang diberikan
oleh puskesmas perlu dilakukan secara rutin?
Ya / Tidak
27. Darimana anda mendapat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja?
a. Media formal (majalah, jurnal kesehatan)
b. Penyuluhan di sekolah
c. Masyarakat
d. Orangtua/saudara
e. Media elektronik (TV, Radio, Internet)
Wawancara dengan bagian Unit Kesehatan Remaja Puskesmas Kecamatan
Cilandak

W : Assalamualakium warahmatullahi wabarokatuh selamat siang bu eti


Bu E : siang
W : kami dari universitas trisakti saya koas winda dan koas yolla ingin
berdiskusi sedikit tentang
Bu E : heeh
W : hm program kesehatan reproduksi remaja
Bu E : hmm
W : dalam rangka untuk menurunkan angka kehamilan kurang dari 20 tahun
Bu E : hmm
W : hmm mungkin ibu eti boleh mulai dari perkenalan diri dulu
Bu E : hmm saya bu eti petugas UKS di sini
W : heeh
Bu E : berikut aaa sama remaja ( suara batuk ) apa aaa berikut disini saya pegang
programnya juga program HIV AIDS sebagai konselor untuk HIV dan
pelayanannya sekalian pencatatan dan pelaporan HIV AIDS di ruangan ini
W : o iya , ee jadi e program-program ini sudah berapa lama ibu pegang
Bu E : eeee kalo untuk e PKPR atau
W : heeh
Bu E : uda sekitar empat taun lima taunan lah udah mulaiberjalan gitu tapi kalo
untuk HIV AIDS saya baru tiga taun ini untuk konselor uda lama uda enam
taunan konselor HIV AIDS
W : kemudian dalam rangka apa dalam pelaksaan program ini biasanya ibu
dibantu oleh siapa ?
Bu E : ee disini banyak program untuk kespro ini kan banyak terkaitnya bias KIA
bia KB bisa gizi bisa juga eee apa sih jiwa kita terkait dengan program eee
apa promkesnya kita juga masuk disitu ada keterkaitannya juga trus
dokternya disini ka ada dokter tita sebagai kasi kesmas dokter tia juga
membantu juga di poli ini.
W : heeh kemuadian untuk promkes untuk rema khususnya untuk remaja ee
itu program yang dijalankan itu apa aja
Bu E : kita jalankan untuk eee ke sekolahnya itu promkes penyuluhan atau
sosialisasi tentang apa itu PKPR kita jelaskan pada mereka kemudian eee
kita mengadakan juga di sini eee peer konselor ke sekolah tetapi tidak
semua sekolah kita ini ada beberapa sekolah aja kita coba untuk
mengadakan peer konselor biasanya kita pelatihan tuh sampai dua hari gitu
pertama mungkin materi materi kita sampaikan beberpa materi misalnya
materi narkoba, ada tentang gizi ada tentang jiwa kemudian kita diskusi-
diskusi kelompok dengan mereka gitu itu deh kita SMP juga ada SMA juga
tapi ada umum kita adanya di SMA sih
W : SMA umumnya bu ya, SMPnya?
Bu E : nggak terlalu banyak sih
W : terus kalo misalkan tadi yang peer konselor itu berapa orang bu biasanya?
Bu E : ya biasanya kita ambil empat puluh orang anak kita minta tolong sama ibu
guru bp atau guru uksnya untuk mencarikan anak anak yang bisa diajak
untuk kerjasama bagaimana aa curkat teman sebaya yang tidak ember gitu
lah murid muridnya ya gitu yang cerdas lah yang apa sih jadi contohlah bisa
jadi contoh buat temen temennya
W : trus tadi kan dari pelatihan itu untuk siswanya kalo dari pemberi
maksudnya untuk dari penjalanan program ini ibu mungkin ada pelatihan
sendiri gitu
Bu E : kalo untuk pelatihan untuk guru-guru biasa sih kalo di sekolah SMU itu
guru bpnya ya kalo untuk kespro gini kita gak pernah ngadain sih untuk
guru tapi kementrian suka ngadain juga kita hanya mengirim eee sudin juga
pernah juga mensosialisasikan ke guru-guru nya itu kalo kita sendiri gak
pernah karena itu adanya di tingkat sudin dan tingkat atas lah dinas gitu
misalnya gitu kalo kita pelaksana langsung
W : pelaksananya juga pelatihan juga bu?

49
Bu E : iya pelaksananya pelatian dulu biasanya gitu ada juga yang nggak
pelatihan tapi kesempatan pelatihan itu tidak selalu adakan dan itu juga e
hanya satu dapatnya kadang-kadang ngirim dua oranfg jadi nggak jadi
petugas puskesmas kelurahan itu belum semua itu terpapar kespro PKPR
tuh petugasnya belom
W : kemudian untuk penyuluhan kesehatan reproduksi yang sudah dijalankan
ini bu rutin atau tidak
Bu E : ee ada beberapa yang kebagian rutin ada yang tidak karena berkaitan
dengan anggaran juga sih kita nggak kadang-kadang setaun tuh kita hanya
10-15 sekolah aha ee tapi yang lainnya kan banyak di SMP kita punya murid
e punya sekolah lebih dari 23an 25an untuk SMU 26an lah gitu jadi banyak
sebetulnya tapi ada yang tetap dapet ada yang Cuma bergilir jadinya taun
ini dapet mungkin taun depan gak dapet lagi
W : jadi gak tiap tauh berarti ya
Bu E : heeh gak tiap taun tuh rutin terus nggak gak juga
Y : e untuk target setiap taun untuk promosi kesehatan kespro ini berapa bu
Bu E : ya itu tadi paling 10 sampai 15 sekolah
Y : tapi selalu tercapai kan ya bu ?
Bu E : selalu, karena itu kita anggarkan harus tercapai kalo nggak nanti harus
wajib dicapai itu sebetulnya sih eee itu pun kurang sebenarnya ya tapi
emang keterbatasan juga sih tapi harus ini kita menargetkan harus tercapai
Y : trus dalam pelaksanaannya biasanya hambatannya apa sih bu mungkin
kurang SDMnya atau apa
Bu E : iya kaddang-kadang kita mau pas hari mau pelaksanaan mungkin SDM
yang sudah terlatih lagi dimana gitu mungkin ada pelatihan apa lagi gitu
jadi kadang-kadang juga kita ee apa terpaksa kita yang karena uda janji
dengan sekolahnya kita harus ini kan uda direncanakan kan sementara
rencananya kita juga gak tau rencananya di pelatihannya kan bukan kita
yang ngadain pula dipanggil oleh dinas kemenkes ada hambatannya kayak
gitu hmm kadang-kadang sekolah juga gitu kita mau masuk emm mereka

50
lagi ujian mereka gak bias didatengi dulu nanti aja bu nah disamping itu
SDM kita siap nih misalnya gitu sekolahnya gak siap juga kayak kemaren
kita tuh siap kan merekanya yang gak siap kita ditolak mereka yaw ajar juga
dia mencapai target mereka sendiri
W : ee untuk pemilihan sekolah yang akan diberikan penyuluhan itu ada
kriteria sendiri atau nggak bu
Bu E : eee sebetulnya ee nggak ada sih tapi kalo emang itu sekolahnya rawan trus
kita maju tuh kayanya nih rawan nih anak anak kaya yang kita tau tuh anak
anak remaja misalnya kenakalan anak anak disitu banyak yang berpacaran
atau gimana kita kan kita ke guru-gurunya juga apa anak-anak sekolah disini
tentang ininya kesehatan reproduksi atau tentang pergaulan segala macem
kita juga Tanya sih ke gurunya gitu
W : nanti ada laporan dari sekolah gitu dong bu ke Puskesmas
Bu E : iya ada juga heeh Cuma kan tergantuk kreatifan kitanya juga sih
sebenarnya mau tanya gak jujur-jujur aja tuh saya sih iseng-iseng nanya
gimana remaja disini pergaulannya pak? Ada juga sekolah yang
mengatakan iya bu eti saya mengajukan ni anak yang suka berpacaran
pacaran nih udah aja kespro dimasukin sebetulnya gitu trus kaya bakti
idhata itu kan gitu
W : hmm minta gitu
Bu E : kita serahkan ke gurunya untuk memilih, pilih ini aja dulu gitu ada yang
nempel terus ada
W : trus dari taun ke tahun anturis remaja kalo diberikan penyuluhan seperti
apa bu yang ibu liat
Bu E :hmm kalo saya liat sih mereka semangat gitu suka seneng lah gitu kita kan
datang mesti ganti ganti muridnya gak mesti itu uda kelas dua apa namanya
kita ambil kelas dua eh kelas tida misalnya gitu nanti kan kita milih lagi
tergantung gurunya ganti-ganti kan gitu antusias sih mereka rame gitu trus
namanya juga gambar yang kaya begitu-begitu tu mereka hore aja tepok
tangan semua uda macem-macem kan gitu senang sih mereka

51
W : oo senang ya
Bu E : petugas juga senang juga sih ngeliat mereka tuh pada melek semua gak
pada tidur kan uda ngerasain juga kan bagaimana penyuluhan ke meraka
trus rame pertanyaan pun aneh aneh
W : iya bener bu
Bu E : kok ada kondom rasa duren gitu
Y : trus kalo misalkan bagian tentang PKPR kan ibu juga memegang bagisn
konseling remaja ada gak sih bu yang datang dengan remaja yang hamil usia
muda terutama yang kurang dari 20 tahun unttuk konseling
Bu E : hmm ada sih tapi gak banyak ya tapi memang yang langsung ke sini tuh
jarang banget jarang gak selalu ada kita dapet kiriman aja dari BP trus
dikirim ke kita dari berobat biasa dulu telat gitu konseling ke KIA kesini .
ada juga yang dating tuh jarang tapi sama orang tuanya remaja hamil dating
sendiri tuh gak pernah selalu didampingi orang tuanga ada sih tapi sama
orang tuanya ya bukan dia sendiri tapi kalo remajanya IMS dia datang
sendiri
Y : ooo kalo IMS dateng sendiri
Bu E : laki-laki ims dating sendiri tuh dia tuh
W : tapi kalo yang hamil biasanya sama orang tuanya?
Bu E : ee sama orang tuanya tapi gak pernah ( suara batuk ) dianter sama pacarnya
itu
Y : biasanya ka mereka bilang gak bu karena apa misalnya hamilnya atau
misalnya disuruh orang tua atau misalnya karena kecelakaan
Bu E : emm karena pergaulan bebas aja ya mereka berpacaran kalo orang tua
pasti ngerti mereka masih kecil vya pergaulan bebas aja yang uda keliwat
batas sampai mereka dateng hamil kayanya begitu kalo yang saya liat
mungkin dan ini em dari keluarga juga kurang kali ya apa tuh namanya
pengawasan dari kedua orang tuanya mungkin kurang
W : orang tuanya biasanya gimana bu? Kalo anak-anak yang

52
Bu E :ya marah juga sih mereka kalo ini begimana trus bagaimana bu minta
digugurin juga orang tuanya Cuma kita kan disini nggak saya gak mau kalo
gugurkan saya nggak bisa ibu soalnya memang serba dilemma ya itu tadi
umur tiga belas atau empat belas hamil lima belas muda itu kalo digugurin
gimana juga ya tapi saya gak pernah mau kalo digugurin saya tuh langsung
, kemana bu bias saya gugurin bu tempatnya. Tempatnya itu yang kita sih
tau aja tempatnya ya dimana tempat yang bias tapi kan kita gak mau bialng
mereka untuk gugurin/ saya gak mau tapi ibu jangan sampe pergi ke dukun
ya ibu sya ingatkan sama ibunya ( suara adzan ) jangan pergi kedukun ibu
bahaya pendarahan anaknya bias nyawa anak ibu yang melayang , apalagi
ibu ibu muda yang dataang 16 minggu itu uda ada plasentanya kan kasian
banget mereka mau gugurin.
Y : jadi kalo misalnya ada remaja yang dating misalnya hamil mida mau
konsul biasanya sarankan
Bu E : teruskan kehamilannya gitu kalo sya gak berani bilang gugurkan saya
orangnya moral juga buat beban moral buat saya juga
Y : tapi ada gak sih bu yang memang rutin dating suka kesini lagi , cerita lagi
tentang apa gitu
Bu E : nggak kita sarankan periksa hamil rutin di sini
W : berarti gak balik ke unit ini lagi ya
Bu E : tapi kalo ada masalah atau kepentingan lain sih bileh aja tapi kalo untuk
hamil harus rutin periksan di sini karena juga ini kan masih hamil anak
muda gitu kan yang rutin sesuai dengan anjuran bisannya dating berapa bula
berapa minggu gitu
Y : terakhir harapannya ibu dengan [rogram penyuluhan yang sudah berjalan
ini terhadap angka kehamilan di Khusunya di Cilandak ini kan agak tinggi
ya bu terutama hamil yang muda kurang dari 20 tahun itu seperti apa
Bu E :eee maunya saya sih bias menurun lah jangan sampai ada hamil lagi seperti
cukup umur gitu jangan sampai kejadian seperti itu turunlah angkanya
Y : sekian ya bu terimakasi atas wawancaranya siang

53
Bu E : siang

Wawancara dengan Kepala Unit Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas


Kecamatan Cilandak

Winda (w) : assalamualaikum wr wb


Bu Ririn (R) : waalaikumsalam wr wb

54
W : perkenalkan nama saya winda dari trisakti. Saya ingin mewawancarai ibu
tentang program kesehatan remaja dalam menurunkan angka kehamilan
kurang dari 20 tahun. Mungkin ibu bisa mulai dari perkenalan diri terlebih
dahulu?
Ibu R : baik, nama saya nuraini biasa di panggil ririn, saya penanggung jawab dan
koordinator kesehatan ibu dan anak.
W : kita mulai ya bu, pertama, apakah jumlah kasus kehamilan dibawah 20
tahun banyak di daerah cilandak ini?
Ibu R : seharusnya kalau menyebutkan banyak atau tidak harus ditunjukkan
dengan data, ya. Cuma kalo dalam bentuk data dalam setahun ada berapa
itu perlu mungkin dihitung ulang ya. Ada sih ada, ee.. mungkin cukup
banyak juga sih bisa dibilang, tapi yang paling terbanyak tuh anemia
W : ooh anemia ya
Ibu R : anemia kebanyaknnya memang terjadi di usia hamil umur ibu kurang dari
20 tahun. Jadi usia itu memperberat anemianya. Ada juga kan, anemia yang
diidap oleh ibu diatas ee 20 tahun. Tapi kalo yang kurang dari 20 tahun
memang kecenderungannya dia anemia gitu..
W : tapi kalo untuk yang ibu hamil kurang dari 20 tahun itu sendiri tanpa
anemia gitu, ada juga bu?
Ibu R : ada juga, kan tidak setiap ibu hamil kurang dari 20 tahun anemia,. Tapi
kecenderungannya anemia
W : Dari tahun ke tahun gmn banyak ga bu jumlahnya? Atau menurun?
Ibu R :Kalo dilihat tren dari data ya, karena datanya tuh kan kalo yang di.. ee.. itu
termasuk faktor resiko juga tapi biasanya kan yang banyak di... apa, di..
masukan jumlahnya data itu ke laporan di sudin itu kan di pukul rata,
maksudnya faktor resiko ibu hamil ada berapa, dia tidak di breakdown yang
anemia aja, anemia ada di format laporannya, anemia sekian, yang ibu hamil
spesifik kurang dari 20 tahun itu ga disebutkan. Cuma gini, ibu hamil
dengan resiko tinggi, jumlah ibu hamil dengan faktor resiko
W : hmm

55
Ibu R : kan faktor resiko banyak kan, jadi tidak di breakdown, misal post sc
berapa, umur lebih dari 35 berapa, seperti itu. Jadi nanti bisa dihitung ya
kalo masalah data (suara pintu)
W : Tapi kalo dari pengalaman ibu, maksudnya di KIA ini, yang datang
berkunjung gimana bu, apa banyak? Atau kurang?
Ibu R :Yah, ya cukup banyak.. ee cukup banyak, tentunya lebih bnyak daripada
ee umur ibu diatas 35.
W : Oo lebih banyak dari umur diatas 35
Ibu R :Heemm
W : Biasanya kalo datang tuh sama siapa, bu? Datang unuk kontrol gitu
Ibu R :Datang banyakannya dengan keluarga, ya. Misalnya ada ibunya, kadang
kadang ibu mertua, kadang kadang dengan tetangga kalo misalnya dia MBA
atau apa ya.. diantar temannya misalnya, kan kadang kadang kan juga,
mm.., apa namanya kalo yang menikah resmi sih, ya didampingi suaminya..
W : mm.. uhuk uhuk
Ibu R : Cuma kami disini ada ditanya pendampingan ibu hamil di register tuh ada,
misalnya ee ibu dengan bersama suami tuh SS misalnya, sendiri, S, sama
keluarga SK, misal sama temen ST gitu
W : Jadi ada juga yang tanpa suami ya?
Ibu R : Oo ada.. ada.. tapi alasannya kan dia Cuma di drop aja, dianterin terus
suaminya bekerja, terus dia ditinggal. Ada juga yang ditungguin sampai dia
selesai.
W : Kalau dari KIA itu ada ga pemberian penyuluhan mengenai faktor resiko,
terutama untuk yang hamil kurang dari 20 tahun?
Ibu R : Ooh adaa.. kami kan ada kelas ibu hamil seminggu ada 2 kelompok.
Artinya gini, kelas ibu hamil itu kan paketnya 3 pertemuan, jadi kalo
misalnya saya selenggaakan 1 x seminggu, artinya sebagian besar ibu hamil
banyak yang tidak terpaparkan oleh informasi itu, jadi diusahakan kalo
selasa rabu kan imunisasi ya, ga mungkin ada kelas ibu hamil. Jadi kami tuh
hari senin kelompok a, kamis kelompok b. Nanti seninnya kelompok b,

56
kamisnya lagi kelompok a gitu. Jadi senin sama kamis, medianya kan
menggunakan ini (menunjukkan kalender penyuluhan berisi materi)
materinya bukan Cuma tentang hamil tapi IMS, semua tentang kehamilan,
keluhan umum saat hamil, semuanya ada dari nutrisi hubungan seksual,
semua ada disini, jadi kelas itu ada materinya, yg mendasar ya, tm 2 ttg
kehamilan di tm 2, tm 3 juga seperti itu.
W : Yang ikut banyak bu?
Ibu R : Banyak. Ya kita kalo misalnya ada 12, ya 13 orang, ini muat disini. Jadi
memang semuanya ada penyuluhan. Bukan khusus hanya itu aja ya.. mm..
hanya faktor resiko aja ya, tapi semuanya ya misalnya nih tanda bahaya ibu
hamil terus tanda bahaya bayi baru lahir dan tanda bahaya nifas itu biasanya
satu paket
W : yang tadi itu kan kegiatan di dalam puskesmasnya ya bu, kalo untuk
kegiatan keluar puskesmasnya sendiri ada ga?
Ibu R : kalo keluar kita kan.. kita ga ada.. mm.. kalo di jakarta sendiri kan ibu
hamilnya jarang banget datang ke posyandu. Jadi kami susah
mengumpulkan ibu hamil di posyandu. Kecuali di posyandu itu ada
pemeriksaan hamil baru tuh kita bisa kumpulin ibu hamil karna ibu
hamilnya tau kalo posyandu melaksanakan pemeriksaan ibu hamil, karna
kebanyak posyandu di DKI tuh ga punya fasilitas, terutama tempat, tempat
tidur ya yang privasinya terjaga. Posyandu disini kan engga, biasanya
dilakukan di kantor RW atau apa jadi sulit untuk mendapatkan tempat untuk
melakukan pemeriksaan ibu hamil.
W : tapi pernah bu turun ke lapangan untuk memeriksa ibu hamil
Ibu R : engga pernah. Karna kita membina tidak melakukan penyuluhan apa
namanya, khusus untuk ibu hamil kurang dari 20 tahun, karna gini, kita
misalnya turun nih ke RW 06 dibawah, di RW 06 ada posyandu dua, ibu
hamilnya mungkin di wilayah itu Cuma ada satu gitu yang kurang dari 20
tahun. Selebihnya tidak kurang dari 20 tahun sulit loh, yang khusus kurang
dari 20, karna mereka kan ada di beberapa tempat, makanya kelas ibu hamil

57
itu diadakan, dan ga dikategorikan misalnya ibu anemia saja, atau ibu
kurang dari 20 tahun aja, susah. Mereka itu untuk periksa hamil aja harus
dimotivasi kuat sama kita. Apalagi untuk datang kelas seperti itu. Jadi
dibuat kelas untuk bareng sama ibu-ibu yang lain dengan faktor resiko yang
lainnya.
W : jadi di kumpulkan semua ibu-ibu hamil sekalian diberikan penyuluhan gitu
ya bu
Ibu R : iya seperti itu
W : ibu sendiri nih sekarang sebagai tenaga kesehatan, menurut ibu sendiri tuh
bagaiman tentang wanita yang hamil dengan usia kurang dari 20 tahun?
Ibu R : ibu kurang dari 20 tahun itu kan secara teori aja belum matang alat
reproduksinya ya, jadi, kalo dipaksakan akan seperti apa? Akan berbahaya
ya tentunya. walaupun umur kurang dari 20 tahun itu kan faktor resiko ya,
faktor resiko itu secara tidak langsung menimbulkan kematian. Tetapi kalau
ibu kurang dari 20 tahun ini memiliki resiko tinggi, faktor resikonya itu kan
akan menimbulkan kematian secara langsung atau mungkin memperberat.
Mm mungkin gini, ibu hamil usia muda, pola makan, remaja. Itu kan
kategori remaja ya, remaja seperti apa sih makannya (suara pengumuman
di puskesmas), udah gitu dia hamil, kelompok pergaulannya juga kan ya
otomatis sama yang seumuran ya. Jarang ya mereka berkelompok dengan
ibu hamil yang usianya tiga puluh atau tiga lima ya. Kdg dengan teman.
Kalo sama teman pola makannya gimana ya, misalnya main sama
temennya, kumpul gitu ya, makan mm.. misalnya junk food kan jadi pola
makan ga seimbang untuk ibu hamil. Tingkat pngetahuan, kurang dari 20
tuh kan ya,, pengetahuannya, cara berpikirnya juga belum dewasa ya, belum
bisa berpikir panjang, oh hamil kurang dari 20 kan saya kan gizinya gimana,
kalo nanti anemia gimana, yah kurang kan pemikirannya kalo kearah sana.
Jadi dengan usia kurang dari 20 tahun itu banyak juga faktor resiko lain
yang bisa muncul disitu. Misalnya jadi ada KEP kurang energi protein,
kurang menyadari tanggung jawabnya dia kalo misalnya dia hamil gitu..

58
W : menurut ibu hal tersebut menjadi suatu masalah ga bu?
Ibu R :Masalah lah misalnya nih misal saat bersalin, janinnya besar ga bisa normal
bisa aja kan kalo kurang dari dua puluh tahun misalnya karena pola makan
kurang baik, asupan nutrisinya kurang nanti tuh ngeden kurang kuat, cepet
capek,, mm.. nyeseklah waktu lahiran atau lemes gitu ya pas lahiran tuh kan
ada aja ya..
W :Dari pengalaman ibu ada ga yang terjadi kompikasi seperti itu?
Ibu R :Kalo secara langsung karna kurang dari 20 tahunnya ga ada ya, tapi dari
persalinannya mmm KIA kan hanya pemeriksaan kehamilannya, ya
otomatis, kalo kurang dari 20 tahun kan kurang matang ya fisiknya, nggg
bukan hanya fisik aja tapi juga mm kepribadiannya kan ya msl kurang tj
karena mereka kan mm masih tahap (uhukuhuk) tahapnya untuk bermain
ya belum untuk memiliki atau membesarkan anak dgn psg hidup, skrg dia
sudah memiliki tanggung jawab yang berat,, ya, rumah tangga kan tanggung
jawabnya berat.. ya terhadap pasangannya, suaminya, orang tuanya, ya bisa
aja dia jadi kurang peduli. Misalnya yang nikah resmi aja nih ya, terus
hamil, terus punya anak yang sebenarnya tidak diinginkan, bisa aja kan ya,
mereka jadi mengabaikan makan yg lainny spt itu
W : Pst dtg kontrol tuh apa dari anak sekolah yang asli sini? Atau bagaimana?
Ibu R : Diantaranya ya ada.. mm.. ee.. klo alamat sih ga ada kontribusinya ya,
sama aja dilayani semuanya kalo di KIA ini ya
W : Mm maksudnya ini kan cilandak ya bu, masih masuk wilayah jakarta yang
termasuk kota besar juga, kok masih ada ibu hamil yang datang kesini untuk
kontrol dan usianya kurang dari 20 tahun?
Ibu R : Ohh iya karna sebenernya mereka bukan penduduk yang menetap, rata2
kehamilan kurang dari 20 tuh.. kebanyakan dsini dari luar jakarta terus
ngikut gitu sama suaminya kerja disini. Terus mereka pindah pindah kan
karena belum punya rumah tetap disini, namanya juga pendatang. Cilndak
itu kan daerah pinggiran jakarta ya, jadi kita banyak terima kunjungan dari
ciputat, pondok cabe, limo tuh depok kan, cinere, pangkal jati juga, yah

59
walapun jauh tapi kalo cuma satu kali naik kendaraan umum ya jadi banyak
yang kesini juga. Karena orang lebih milih cuma sekali naiknya aja, kayak
misalnya di kebayoran baru, mereka banyak yang kesini karna tinggal naik
610 aja sekali kesini. Dari luar wilayah binaan cilandak gitu
W : kalo dari KIA itu ada ga bu seperti unit lain melakukan penyuluhan untuk
remaja gitu?
Ibu R : kalo dari KIA sih sulit sekali ya untuk pergi keluar lalu memberikan
penyuluhan diluar puskes, paling di dalam aja sekalian dengan kelas ibu
hamil itu. Jadi klo untuk remajanya sendiri ga ada.
W : kalo misalnya KIA bu di posyandu selain memeriksa kehamilan, ada ga
bu program khusus untuk ibu hamil kurang dari 20 tahun seperti itu?
Ibu R : kalo untuk ibu hamil kurang dari 20 tahun khusus itu sendiri ga ada ya.
Kita itu pembinaan posyandu ya lebih kearah GSInya ya, gerakan sayang
ibu, jadi misalnya kita tanyakan ingin bersalin dimana, kemudian kalo saat
melahirkan butuh darah siapa yang akan jadi pendonor. Seperti itu. Jadi kita
membuat orang orang sekitarnya itu peduli terhadap ibu hamil gitu. Karena
kalo Cuma orang kesehatan aja tuh ga cukup gitu, jadi kita butuh pak RT,
pemangku adat di daerah itu, nah itu baru deh pasti masyarakat sekitar juga
ikut berperan serta memperhatikan ibu hamil.
W : karena bukan orang daerah ini ya bu?
Ibu R : mm yaa bukan karna masalah dari daerah ini atau bukan, tapi, mm,,
masyarakat tuh yaa.. lebih peduli dengan tokoh masyarakat dibandingkan
dengan orang kesehatan seperti kita ini.
W : mm mau nanya nih bu, ada ga sih pendekatan khusus untuk ibu hamil yang
usianya kurang dari dua puluh tahun ini pas datang kontrol gitu?
Ibu R : kalo misalnya untuk masalah kesadaran yaa ga cuma yang kurang dari dua
puluh ya, banyak juga yang hamil kedua atau ketiga tapi masalah
kesadarannya masih kurang. Tapi ya sebenernya ga ada perlakuan yang
beda antara ibu hamil yang kurang dari duapuluh sama yang bukan, kita kan
punya prosedur ya bagaimana memeriksa ibu-ibu hamil itu. Jadi ga ada

60
yang khusus dengan ibu hamil kurang dari duapuluh tahun, prlakuannya
sama semua. Yg ptg sarmut kia tercapai.
W : jadi perlakuannya sama aja ya bu? Memotivasinya juga sama aja ya bu?
Ibu R : mm ya. Mm tapi artinya sama aja tuh ya sesuai dengan kebutuhannya ya.
Spesiifik kasus perkasus. Sesuai dgn kebutuhan dia, dan sesuai dengan
standart pelayanan.
W : kalo ngomongin soal kasus ya bu, ada ga selama ibu kerja disini yang
kasusnya ibu hamil kurang dari duapuluh tahun kemudian anaknya atau
ibunya meninggal saat proses persalinan?
Ibu R : mm kalo selama tahun dua ribu tiga belas ini sih angka kematian Cuma
satu ya disini. Di puskes kecamatahn cilandak ini. Tapi itu juga ibunya
diatas dua puluh tahun. Jadi selama ini sih belum ada kayaknya ya..
W : ooh jadi belum ada ya..
Ibu R : kalo ngomongin ada atau engga harus didukung data kali ya..
W : kalo KIA ada ga bu upaya untuk menurunkan angka kehamilan kurang
dari 20 tahun?
Ibu R : Kalo usaha kan udah ya, namanya kelas ibu hamil itu udah diadakan. Tapi
kalo kita bukannya mencegah kehamilan karna yang datang kesini kan udah
pada hamil ya.. hehe.. iya gitu, jadi lebih ke usaha ibu 20 sadar hamil itu
tanggung jawab besar. Lalu kita berikan penyuluhan tentang kehamilannya,
seperti itu..
W : Oo gitu
Ibu R : Kalo kita disini yang spesifik baru untuk ibu yang anemia ya karena
bersama dengan program gizi juga
W : ada ga bu, rencana kedepan dari KIA untuk menurunkan angka kehamilan
kurang dari dua puluh tahun?
Ibu R : Kalo dari KIA sih ga ada yaa soalnya kan kita lebih ke ibu hamilnya ya
bukan yg remajanya.. kalo remaja kan sudah ada unit lain (pngumuman).
Kalau selama ini mungkin udah di lakukan sama ibu eti yang remajanya.
Soalnya kan gini ya, ngurus ibu hamil aja dari a-z-nya kan udah banyak

61
banget apalagi kalo sampai ke usia remaja, bisa dibilang lebay kan.. yah
mungkin sudah ada program lain yang mengurus hal itu gitu yang
kespronya.. klo saya, ibu hamil hrs diapain spy ibu selamat dan anak
selamat. Kalau menurunkan kayaknya luas banget yaa..
W : ya mungkin kerja sama gitu kali ya bu sama unit lain.. jadi misalnya kayak
bu eti UKKR memberikan penyuluhan ke sekolah, harapannya nanti yang
datang hamil berkurang ya bu..
Ibu R : yaa iya begitu. Semoga sih berkurang ya kedepannya..
W : baik bu, terima kasih atas waktunya, semoga penelitian ini dapat
memberikan hasil yang baik yaa untuk kedepannya baik untuk masyarakat
atau puskesmas
Ibu R : iya sama sama yaa, maaf ya dok kalo kurang memuaskan jawabannya.
W : iya ga apa apa bu, selamat siang
Ibu R : selamat siang..

Wawancara dengan Kader Kesehatan ( ibu H/kader Cilandak Barat )

D : selamat siang bu hendro, saya dion dari puskesmas kec cilandak. Tujuan
saya disini adalah untuk mewawancara bu Hendro, yang mewakili kader
kesehatan di Cilandak. Tujuan daripada wawancara ini adalah untuk
membahas masalah mengenai fenomena yang saat ini sedang terjadi di
masyarakat, terutama daerah Cilandak, yaitu mengenai kehamilan usia dini,
atau bisa dibilang kurang dari dua puluh tahun. Kami mendapatkan data dari
puskesmas, dan melihat bahwa ibu ibu yang hamil ada yang berusia tujuh
belas tahun, delapan belas tahun bahkan ada yang lima belas tahun cukup
banyak bisa ditemukan. Nah , sekarang saya ingin mewawancara ibu,

62
mewakili kader kesehatan, ingin meminta sedikit pendapat dari ibu
mengenai fenomena ini, apakah ibu mengizinkan?

Ibu H : ya, boleh nak kalau ingin menanyakan pendapat dari saya

D : pertama, sebelumnya ibu menyadari tidak sih bu bahwa terjadi fenomena


ini di masyarakat?

Ibu H : yah, kebetulan dekat rumah juga ada kemaren kemaren ini, atau yang
memang resmi menikah atau tidak, ya saya melihat itu sebagai suatu
kejadian, terlebih lagi kan di puskesmas juga pernah menginformasikan
bahwa fenomena tersebut memang ada. Ketika pemerintah membuat
undang undang perlindungan anak, dimana di dalamnya terdapat peran
orangtua juga yang seharusnya melindungi anak anaknya, seharus nya kan
di sosialisasikan lebih gencar supaya tidak terjadi, namun ya seperti ini
kejadiannya sekarang.

D : artinya ibu sudah tau ya bu mengenai fenomena ini, dan apakah sebenarnya
terjadi dari dahulu bu mengenai fenomena ini, atau baru sekarang sekarang
ini saja kejadian ini terjadi?

Ibu H : kalau di daerah ini sih tidak terlalu memperhatikan secara detail dari saya.
Tetapi bahwa dari dahulu tuh tetap ada dalam artian disuruh orangtua saat
di usia muda, terutama di rt ini kalau dengar cerita. Tetapi terlebih lagi
ketika ternyata anak muda sekarang MBA gitu ya, ya terpaksa menikah
otomatis kan, tapi sempat juga ada yang belum menikah dan sempat terjadi
sekitar sini nih. Ya itu sebenarnya angka kecil yang terjadi tapi membawa
dampak bagi mereka sendiri sekaligus anak mereka. Jadi sebenarnya
harusnya ya itu jadi perhatian orang tua dan masyarakat sekitar ya

D : oh iya bu, artinya memang dari dulu sempat terjadi kebiasaan yang disuruh
orang tua menikah seperti itu ya bu, namun yang sekarang ini terjadi
menurut ibu penyebabnya apa ya bu, apakah disuruh orangtua juga atau

63
memang kenakalan remaja seperti itu bu, lebih banyak terjadi yang mana
ya bu sekarang?

Ibu H : yaa, terakhir ini spertinya ya perhatian orang tua yang kurang karena sibuk
bekerja, mereka kurang memperhatikan pendidikan, terutama moral etika
ya, itu yang sekarang dirasa berdampak lumayan ada, sehingga sangat
disesalkan sebenernya, tapi ya memang sperti itu fenomena nya sekarang
ini. Dengan alasan ekonomi mereka meninggalkan pendidikan terutama
moral sekarang ini sehingga ada beberapa kejadian sperti itu sehingga usia
muda terpaksa harus menikah.

D : tapi kalau dari pihak orangtua yang ingin menikahkan anaknya muda,
bagaimana tuh bu, masih ada atau tidak sekarang?

Ibu H : sebenernya sudah tidak begitu ya sekarang ini, terutama banyak yang
mengutamakan pendidikan, ingin mengejar cita-cita. Mereka ingin
menyekolahkan lalu lanjut bekerja, mandiri, baru deh di izinkan menikah.
Sehingga ya saat ini sudah tidak lagi ingin di nikahkan muda, seperti itu

D : sekarang sudah tidak ya bu, jadi lebih focus ke jawaban kenakalan remaja
ya bu, mengenai perhatian orang tua kepada anaknya. Baiklah, sekarang
saya ingin tau bu, dahulu ibu menikah pada usia berapa ya bu?

Ibu H : saya 26 tahun

D : jadi ibu bukan termasuk yang menikah muda ya bu? Hehehe

Ibu H : hahaha, jangankan saya, ibu saya saja melahirkan saya juga usia nya sudah
diatas 25

D : oh baiklah, berarti ibu bukan merupakan keluarga yang menganut menikah


muda seperti itu ya bu, kalau begitu untuk anak ibu sendiri, ibu setuju tidak
menikahkan muda?

64
Ibu H : ya kalau saya sendiri saja tidak menikah muda, orangtua saya saja juga
tidak. Ya pendidikan itu harus lebih utama, sekaligus kesiapan mental dia
untuk menghadapi rumah tangga yang tidak ada sekolahnya, apalagi kalau
hamil, ereka harus siap secara mental

D : oke baiklah ibu, artinya tidak ya bu ya, selanjutnya saya ingin menanyakan
mengenai dampak bu. Apakah ibu mengetahui dampak yang terjadi jikalau
terjadi kehamilan di usia muda bu?

Ibu H : dari sisi si ibu sendiri ya, dari kesiapan mental mereka jelas, kesiapan
secara reproduksi, mereka belom matang ya, sehingga efek samping dari
kehamilan sangat membahayakan. Ditambah pengetahuan mereka tentang
hamil, apalagi ditambah dengan keterpaksaan. Mereka pasti tidak akan siap
untuk periksa ke layanan kesehatan, ya mereka kehilangan kesempatan
untuk menyehatkan kondisi secara jasmani baik ibu maupun bayi

D : oke selanjutnya, ibu sendiri menyadari tidak sih bu bahwa fenomena ini
sudah menjadi masalah pada masyarakat, ya anggaplah kan orang bisa
berbicara bahwa ya tidak apa apa kok, bukti nya saya melahirkan muda
dan tidak terjadi apa apa tuh , saya tidak kenapa napa. Bagaimana menurut
ibu?

Ibu H : yah dengan kondisi hamil usia muda, apalagi dengan keterpaksaan, dan
dengan pengetahuan mereka yang minim, ya sebenernya banyak ya
orangtua yang sudah menyadari itu sebagai suatu masalah. Tapi keterlibatan
mereka untuk memberikan pendapat atau intervensi sangat rendah, karena
akan berefek pada kehidupan social disini, karena tidak enak gitu

D : baik, artinya ibu sudah menganggap ini sebagai suatu masalah ya bu, nah
selanjutnya, sebenarnya ibu sudah melakukan upaya belom bu untuk
mengatasi masalah seperti ini?

Ibu H : ini upaya untuk masyarakat kan maksudnya? Yaa ketika penyuluhan saya
sampaikan pengetahuan nya, apalagi dari puskesmas sudah menyampaikan
65
secara berkala, bahwa ketika seorang anak gadis sudah mulai mentruasi
sudah harus terus di perhatikan apalagi kematangan reporduksinya, ya tapi
sekarang ini belom tentu ditanggapi secara serius oleh masyarakat, karena
kan mereka faham belom tentu mereka mengikuti kan? Terlebih lagi
sekarang ini tidak diperhatikan secara detail oleh orang tua, dan orangtua
saat ini tidak diteruskan kepada anaknya. Yaa sekarang ini saya tidak bisa
mengintervensi nya sebelum terjadi, tapi lebih banyak saya bisa lakukan
intevensi setelah terjadi kejadian.karena pernah Ada kejadian , seorang anak
ini sudah disorot oleh masyarakat, namun anak itu hanya disorot oleh
masyarakat yang membuat anak itu semakin risih, sementara saya untuk
masuk jalannya tuh tidak terlalu mudah karena saya tidak terlalu dekat, ya
saya minta tolong yang dekat kepadanya untuk menyampaikan bahwa harus
periksakan ke layanan kesehatan terdekat. Sudah disampaikan , namun
orangtua nya tidak bisa menerima sehingga tidak bisa. Nah saya konsultasi
ke pemerhati anak memang katanya tidak mudah, yaa makanya peran saya
sebagai kader ya semampu kita saja. Ya saya tambah juga promosi di
posyandu.

D : artinya ibu memang sudah berusaha berupaya, namun memang sangat


susah ya bu kenyataannya, nah sekarang saya ingin menanyakan ibu
mengenai puskesmas nih, pendapat ibu bagaimana peran puskesmas selama
ini? Apakah menurut ibu sudah maksimal atau belum nih bu kerjanya
puskesmas?

Ibu H : sbenarnya ya, ketika saya belum jadi kader kesehatan, dulu tuh saya sering
di undang dari pihak puskesmas untuk disampaikan info mengenai ini,
harapan nya dari kami disampaikan ke masyarakat karena kan petugas
puskesmas juga seidikit. Nah setelah jadi kader, kan di harapkannya
menyampaikan lebih dalam ke masyarakat, namun ya sekarang ini
kenyataan nya tidak semua kader mampu menyampaikan informasi ini, dan
juga sedikit juga yang mau, dimana seharusnya itu tugas kami kepada

66
masyarakat. Jadi ke temen temen kader pun tugas saya juga terus
mengingatkan, sehingga kami bisa melakukan tugas kami dengan baik.

D : ya baik, artinya memang menurut ibu puskemas sudah bekerja dengan


baik, dengan mengundang ibu ibu sekalian sebagai perpanjangan tangan
untuk informasi, tapi ibu merasa disini belum semua kader bisa
menyampaikan dengan maksimal ya bu.

Ibu H : dilanjutkan lagi dengan masyarakatnya, apakah masyarakat mau


menerima informasi tersebut. Sbenarnya di puskesmas sudah banyak
promosi ya, terutama dari leaflet leaflet yang ada disebarkan, ya artinya
kembali lagi kemasayarakat, mereka siap tidak menerima informasi
tersebut.

D : wah baik bu, oke selanjutnya kita bicara mengenai kenakalan remaja nya
bu, karena ini kan menjadi penyebab yang sering menurut ibu. Nah,
pendapat ibu sendiri bagaimana bu, memang kondisi yang terjadi ditengah
remaja itu apa bu sehingga bisa terjadi kenakalan tersebut? Apakah dari
sekolah atau apa memang tidak dijaga secara ketat di daerah sini?
Bagaimana anak anak itu bisa menjadi nakal bu?

Ibu H : yaaah, hmmmmm , masalah pendidikan secara formal ya sekarang, hmmm


, semakin kecil sekali peran untuk memberikan pendidikan moral, itu sudah
disadari, sehingga sekarang sudah mulai lagi mengenai pendidikan karakter
ya. Apalagi ditambah orangtua yang semakin sibuk, dan juga begitu mudah
nya anak anak mendapat kemajuan teknologi informasi yang tidak terbatas,
luar biasa, sehingga orang tua tidak dapat mengimbangi, dan juga tidak
menyadari bahwa hal itu terjadi secara pesat diketahui oleh anak anak
mereka. Ditambah ketika mereka (anak-anak) minta izin keluar, apa ya,
anak tuh sudah semakin berjalan jauh yang tidak dipahami oleh orang tua
sekalipun.

67
D : oh baiklah bu, banyak ya bu sebenarnya penyebabnya bisa terjadi itu, nah
selanjutnya saya ingin tau bu berhubungan dengan fenomena ini, terkusus
di daerah ibu, kalau untuk kejadian tersebut, apakah kalau di daerah ini,
anak tersebut dikucilkan? Atau dipandang masyarakat bagaimana bu?

Ibu H : yah kalau dikucilkan sih tidak ya, hmmmmmm, tidak sampai seperti itu,
ya ketika sudah terjadi ya sudah ya. Ada juga yang memotivasi untuk
melanjutkan hidup mereka supaya lebih baik. Toh kalau dilihat dari agama
ya urusan mereka kan. Ya saya sih ingin nya supaya hidup mereka tidak jadi
hancur.seringkali kan ya sebenrnya banyak masyarakat tidak peduli ya, tapi
tidka sedikit juga temen temen kader masih tetep memberikan saran mereka
untuk ke layanan kesehtan, ketika bayi sudah lahir pun, tanpa memandang
siapapun mereka masih tetap kita uruskan. Dan jangan sampai terjadi
kembali, nah ya itu supaya tidak semakin berbahaya.

D : oh artinya kalau dihukum secara moral tersebut tidak terjadi ya bu di


masyarakat ibu ini, baiklah selanjutnya, menurut ibu, saran saran apa ya bu
yang bisa ibu berikan dalam rangka mengurangi fenomena ini? Selain tadi
dari penyuluhan, dari puskesmas sudah maksimal, ibu sudah maksimal?
Ada saran lebih lanjut bu?

Ibu H : yah kan sebenarnya peran puskesmas itu kan ya lebih dari segi kesehatan,
tapi yakan sebenarnya yang punya tugas kan bukan Cuma puskesmas, dan
juga bukan hanya dari kami petugas petugas kader, tapi kan juga merupakan
tugas dari kementrian pendidikan. Pelajaran mengenai reproduksi,
pengenalan pun kan kecil di sekolah. Kalaupun ada kan sangat kecil
pelajarannya. Dan juga kan kegiatan di sekolah kan juga sangat jarang.
Ketika saat itu saya ada kegiatan gerakan kesehatan ibu dan anak, yaitu
perkumpulannya di kuningan waktu itu, saya pernah melihat datanya
memang kalau di tingkat pendidikan itu mereka memang tidak punya
kurikulum itu gitu loh. Kemudian juga bagaiamana dari kementrian agama,
ya mereka harus juga lebih promosi lagi mengenai undang undang
68
perkawinan kan ya harus lebih sampai ke akar rumput. Dan juga promosi
mengenai undang-undang perlindungan anak. Nah sekarang di harapkan
yaa masyarakat tau megenai undang undang perlindungan anak, ya kalau
tidak pernah baca yaa mana bakal tau masyarakat tentang UU perlindungan
anak, hahahhaa

D : artinya ibu menganggap ini bukan sebagai tanggung jawab dari pihak
kesehatan saja ya bu?

Ibu H : ya kan sesungguhnya kan betul dong bukan dari pihak kesehatan saja, coba
pandangi dari sisi lain? Bagaimana fungsi dari pihak lain? Ini kan
berhubungan dengan pihak lain, ini kan pekerjaan lintas sektoral, ya
makanya harus bergerak secara bersama sama gitu.

D : baik bu saya paham yang ibu maksud, oke baik bu sekarang sudah masuk
di penghujung wawancara kita ya bu, sejauh ini mungkin ibu ada pendapat
yang belom ibu sampaikan atau belom sempat saya tanyakan pada
wawancara tadi mengenai fenomena yang kita bicarakan daritadi?

Ibu H : iyaaah, belakangan saya merasakan masalah mengenai ibu ibu hamil ini,
ketika saya melihat ke ibu ibu kader saja mereka belum tentu paham dan
mengetahui bahwa ya ketika ada yang hamil harus kita sarankan untuk
periksa ke layanan kesehatan terdekat, ya soalnya apa ya, kita kan harus
memantau terus, karena ibu hamil terkadang lupa bahwa ibu hamil harus
dapet asupan yang baik, ah nanti saja ya periksanya, padahal kan harus
dilakukan pemeriksaan berkala dan rutin. Ya apalagi kalau pernikahan
muda, dan terpaksa kan mereka menyembunyikan itu bener bener kalau
kelewat dari saya itu saya sedih sekali, saya tidak bisa mengambil peran. Ya
tapi saya harus terima karena tidak semuanya bisa saya tangani, namun
memang saya sangat ingin membantu. Ya saya kan berharapnya, ketika
hasil dari angka kematian ibu dan bayi kan rendah banget gitu, saya kan
sedih yaa, saya sedih sekali untuk masyarakat Indonesia, apalagi kalau hal

69
itu teradi disekitar saya. Namun ya saya juga pahami bahwa kejadian ini
bukan hanya berada di pundak saya saja.

D : baiklah ibu untuk pesan dan kesan dari ibu. saya rasa sudah cukup banyak
ya ibu diskusi kita pada siang hari ini. Saya harap dari diskusi ini akan
menghasilkan hasil penelitian yang baik. Ya mudah mudahan hasil
penelitian ini bisa membuahkan hasil yang baik, berhubungan dengan
puskesmas dan masyarakat Indonesia, terutama di Cilandak ini ya bu.
Baiklah saya rasa sudah cukup, maaf ibu saya merepotkan daritadi, saya
ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk ibu,
terimakasih ya bu

Wawancara dengan tokoh Masyarakat daerah Lebak Bulus

D : oke selamat pagi ibu


Ibu H : pagi

D : ibu hajjah habibah heem saya dari puskesmas ibu ya puskesmas kecamatan
cilandak disini eee saya tuh ingin eee menanyakan pendapat lah kira-kira ke
ibu bentuknya ya wawancara tapi wawancara yang tidak terlalu formal ya
ibu ya maksudnya wawancara yang ya seperti kita sedang ini aja bu
berdikusi seperti itu. Oke jadi disini adalah saya eee melakukan wawancara
untuk melakukan penelitian daerah puskesmas karena disini ee bahan
penelitiannya itu adalah mengenai kehamilan di usia dibawah dua puluh
tahun heeh mengenaifenomena itu gimana ibu saya pingin langsung tanya
maksudnya ibu menyadari nggak bahwa terjadi fenomena tersebut di sekitar
daerah ibu ini seperti itu

Ibu H : yak memang yang saya liat sendiri ya pake mata kepala sendiri emang itu
banyakan negatifnya dibanding positifnya kalo hamil di bawah dua puluh
70
taun heeh dan kebetulan saya ngalamin sendiri gitu jadi saya dulu masih
muda dinikahin jadi di bawah umur duapuluh saya udah hamil saya udah
hamil terus yang saya alami sendiri begitu ternyata di waktu melahirkannya
sulit itu plasentanya nempel

D : karena masih muda seperti itu bu ya

Ibu H : iya nempel jadi sampe ditolong bidan rumah sakit gitu ya ee sampe butuh
transfusi ya saya dulu itu karena dia nempel tuh ari ari jadi menurut dokter
menurut dokter katanya ini apa namanya hamil terlalu muda gitu jadi sampe
perawatannya lama kemudian juga tensi , tensinya nggak bias stabil itu
yang saya alamin trus dikaki juga bengkak setelah itu hamil pertama
melahirkan dengan ya normal tapi sayanya luar biasa merasakan resikonya
itu ya

D : umurnya brapa bu kalo boleh saya tau waktu itu

Ibu H : eee saya baru jalan tujuh belas

D : tujuh belas ya, pada tahun?

Ibu H : tahun tujuh puluh empat

D : tapi itu kejadiannya di kampong ibu ya

Ibu H : disini kan saya orang sini

D : berarti kejadiannya disini ibu ya benar

Ibu H : disini beneran

D : artinya ibu sudah menyadari bahwa fenomena kehamilan di bawah usia


dua puluh taun sering terjadi sering kali terjadi di daerah ibu ini ibu ya

Ibu H : ya tapi kita nggak bias berbuat apa apa walalupun saya uda ngalamin sulit
tapi di kanan kiri kita ada kalo kita ngomong orang tua mereka tuh nggak
ini juga kalo yang dulu, kalo yang sekarang emang agak kenakalan
71
remajanya itu jadi jadi nikah dini gitu ntar hamil maksudnya saya bilang
nakalnya tuh bukan apa orang tuanya masi mau nyekolahin tapi dia udah
heeh jadi memang sih nggak sedikit yang pendidikannya ee tinggi tapi yang
begitu juga banyak gitu yang masih muda muda udah hamil heeh banyak

D : oke kalo boleh saya rangkum sebenarnya kejadian ini sudah di daerah ini
sudah sering terjadi dari jaman dulu ibu ya

Ibu H : jaman dulu karena nikahnya dojodoh-jodohin gitu

D : jodoh jodohin Kalo dulu emang kejadiannya kelo pernikahan dijodohin


sama orang tua

Ibu H : heeh

D : tapi kalo sekarang makin berjalan ke sini

Ibu H : anak-anaknya itu sendiri

D : anak-anaknya itu yaa kalo menurut ibu yang pertama karena anak
anaknya sudah masi mau disekolahin tapi kurang

Ibu H : pergaulannya itu

D : heeh

Ibu H : terlalu lepas gitu trus selain itu juga maaf bu kalo misalnya saya nanya bu
apa namanya kehamilan di luar nikah mungkin sering terjadi juga nggak bu
kalo disini? sering sering heeh bahkan ada yang sampe melahirkan gitu ada
trus kemaren juga ada yang meninggal dalam keadaan isi , tadinya mau
dikeluarin trus begitu nyampe di meja operasi ini detak jantungnya uda
nggak ada gitu itu karena muda juga

D : muda juga ya

Ibu H : iya

72
D : artinya sebenarnya kalo saya boleh rangkum juga ibu artinya sudah
mengetahui aaa bu ya resiko resiko yang terjadi

Ibu H : tau tapi nggak bisa berbuat apa apa

D : iya betul, sebelumnya ibu yang paling dituakan disini ibu ya maksudnya
paling tokoh masyarakat yang ada di sini nah ibu sudah melakukan upaya
apa bu kira kira buat ibu kan sudah menyadari nih menyadari juga rekonya
betul bu ya

Ibu H : iya

D : nah jadi untuk yang disekitar sini ibu sudah melakukan upaya apa bu kira-
kira

Ibu H : ee kalo kita uda ya kalo saya bilang maksimal takut dibilang sombong ya
haha

D : iya betul

Ibu H : itu kita dengan segala upaya terutama kita punya pengajian kan disini tiap
hari minggu kumpul itu di samping kita ngaji kita arahkan juga itu kita
pokoknya kita masuki jangan sampe anaknya gini jangan sampe gini ya
alhasil saya udah ngalamin sulit trus kehamilan keduanya begitu lagi karena
dari awalnya udah udah nggak bagus gitu trus yang sering lagi tuh sekarang
KB ya kita uda anjutin KB tapi ntar baru anaknya dua bulan di luar isi lagi
jadi apa ya jadi tumpang tindih gitu anaknaya kasian gitu tapi kita ngomong
ya ngomong tapi ya nggak bias berbuar lebih gitu jadi paling dianjurin
tolong deh KB kita bukannya ngatur ya bukan cumin kita namanya ini
jaraknya aja bukannya kita mendahului yang kuasa bukan tapi ya namanya
orang kan pahamnya beda beda heeh tapi kalo melahirkan di bawah dua
puluh emang disini sering ya

D : artinya upaya yang sudah ibu lakukan sebenernya sudah apa ibu ya dari
pengajian
73
Ibu H : udah , dari pengajian dari posyandu

D : dari mulut ke mulut ibu ya dari posyandu sudah disampaikan ibu ya

Ibu H : posyandu tuh kan absen diabsen itu ee trus dia KBnya apa kalo hamil ini
masih gendong trus udah maksudnya belom jalan ni anak udah gedenya
gimana untuk selanjutnya kita uda ya usaha lah

D : usaha ya bu ya

Ibu H : heeh

D : oke bu trus kalo untukee mengenai kita bicarakan suatu masalah ibu ya
apakah menurut ibu kejadian-kejadian fenomena yang saya angkat ini
mengenai kehamilan tersebut itu merupakan suatu masalah bu yang ada di
daerah ini atau jadi kesannya kayak ah sebenarnya biasa aja kok orang
nggak merupakan suatu masalah juga sebenarnya ato gimana bu

Ibu H : menurut saya dih baik ya apalagi kalo bias turun langsung ke orangnya
gitu soalnya kan kita tengok darurat apa ya namanya ya darurat lebih banyak
daruratnya daripada manfaatnya begitu jadi kalo ini kan buat
mensejahterakan buat kesehatan anak itu sendiri dan terutama ibunya gitu

D : iya artinya maksud saya disini tuh menjadi suatu maslah nggak sih bu
masalah kehamilan ini

Ibu H : oo kehamilan ia masalah heeh tapi saya nggak bias berbuat apa apa gitu

D : jadi ibu sudah menyadari itu masalah ya bu

Ibu H : iya masalah heeh cumin kita yam mau gimana ya gak bisa diomongin-
biarin aja orang saya mumpung muda ntar kalo uda ini ini jawabannya ada
yang biarin aja orang suami saya juga gak apa apa gitu jadi ee jawabannya
laen laen gitu , saya disuruh sama suaminya ntar kalo uda ini Kb uda berenti
gitu tapi resikonya yang ke dirinya sendiri belom dipikirin

74
D : trus kalo ibu nih sekarang yang dituakan ibu ya sebagai orang tua saya
pingin bertanya bu artinya ibu setuju nggak karena udah tau resiko resiko
tersebut ibu kan pasti sudah memiliki anak juga ibu ya keturunan nah anak
anak ibu itu setuju nggak dibikahkan muda atau misalnya kehamilan udia
dini juga usia muda

Ibu H : kebetulan anak saya di kesehatan semua yang satu bidan yang satu perawat
tapi sekarang udah kepala ruangn di fatmawati ya kalo yang satu pendidik
pendidikan ee anak saya sendiri nikah uda umur dua lima

D : jadi artinya ibu tidak setuju dan tau ibu ya

Ibu H : tau dan saya pernah ngalamin kaya gitu jangan sampe terjadi dia anak saya
gitu jadi kita udalah itu kejadian itu kita sendiri yang nanggung gitu jangan
sampe anak anak tapi nyatanya anak saya juga gak bias melahirkan normal
pada si secar panggulnya sempit ada kelilittali pusar itu uda di luar
kemampuan kita heeh

D : trus kalo untuk ini bu saya pingin nanya dari yang ibu lihat dari pihak
puskes kan ibu sering posyandu apa di sini kan ya bu, nah dari puskesmas
itu sebenarnya sudah melihat belum bu ada upaya bagaimana gitu bu
contohnya ada penyuluhannya dari puskesmas atau ada apa ibu sudah dapat
memberi saya keterangan gitu bu

Ibu H : iya dari puskesmas usahanya jugaudah maksimal kita seringa ngadain
penyuluhan iya misalnya dari kebidanan , kesehatan ibu dan anak kemudian
dari HIV narkoba sering itu kita ngadain heeh terus ntar kirakira berapa bula
saya ngadain pengobatan Cuma Cuma gitu diininn jadi ee warga gak
dibiarin begitu aja

D : baik puskesmas udah ada usaha dari yang ibu liat namun kejadian itu masih
ada ibu ya

Ibu H : masih ada itu kan dari orangnya dok hehe maksudnya dari warga itu sendiri

75
D : kalo ibu telusuri berarti penyebab utamanya itu apa bu? Puskesmas udah
melakukan usaha ibu juga uda melakukan usaha yang semaksimal ibu ya,,
artinya penyebabnya yang masih bias jadi seperti itu artinya dari orang-
orangnya

Ibu H : jadi dari orang orangnya itu sendiri yang kita nasehatin yang kita kasi
penyuluhan gak masuk nggak ah biarin aja dia ngomong kayanya begitu

D : apa emang sudah ada kebiasaan keluarga atau gimana bu menurut ibu aja

Ibu H : ya kalo sayakata kebiasaan orang tuanya biarin ini nggak orang tuanya
juga ngasi pengarahan tapi anaknya itu sendiri gitu ada juga yang begitu ada
yang emang orang tuanya mau nikahin gitu iya jadi gak sama dok ininya
penyebabnya

D : bisa saya rangkum berarti ini ya bi pertama dari pihak anak anaknya sendiri
kenakalan remaja

Ibu H : anak anaknya sendiri

D : kenakalan remaja itu bias kita bagi seperti memang sudah tidak mau
sekolah , kenakalan remaja yang berupa kehamilan di luar nikah dan
kenakalan kenakalan lain yang menyebabkan mereka harus dinikahkan
muda dan factor keduanya orang tuanya juga menyatujui sebenarnya
akhirnya menyetujui

Ibu H : akhirnya karena mau berbuat apa kalo udahbegitu heeh mending tuh anak
lakinya mau tanggung jawab kita giniin terus diem ada juga yang berontak
akhirnya kita kita juga turun gitu, orang anak lakinya itu bilang emang saya
emang 76uy a saya laki laki katanya gitu jadi kayaknya lingkungan sini tuh
gak sebersih eaktu taun taun 60 70 heeh kalo dulu dulu kan bersih gak ada
tuh yang namanya gitu gitu Alhamdulillah yang minum minum apa juga
nggak setelah taun taun 99 20an lah begini

76
D : berarti itu ya bu penyebabnya dari anak anaknya sendiri dari orang tuanya
bukan dari penyuluhannya kurang, pihak puskes gak maksimal ?

Ibu H : nggak saya kalo puskesmas saya acungin jempol soalnya dari bukan dari
satu penyuluhan macem macem kdrt apa smua itu diiniin terus

D : kesehatan reproduksi juga buy a

Ibu H : heeh ada itu malah kita masukin di BKB PAUD iya jadisetiap hari jumat
kita ngadain BKB itu bina keluarga balita itu jadi kita jangan sampe tuh
balita punya adek lagi gitu

D : untuk masalah kehamilan usia dini bu ya, kehamilan dibawah dua puluh
taun itu sebenarnya disini gomana sih bu mereka dikucilkan atau gimana
sih bu tau kan biasanya umur lima belas enam belas udah nikah atau sudah
hamil misalnya kayak gitu. Gimana bu fenomena disini ?

Ibu H : eeee kebetulan fenomena disini itu warganyacuek cuek aja heeh jadi itu
urusan dia gitu jadi nggak dikucilkan nggak di iniin bahkan digubris juga
nggak gitu

D : brarti disini nggak dikum secara moril nggak ibu ya

Ibu H : nggak kalo memang dia begitu dia dinikahin kita diundang ya kita datang
gitu nggak maksudnya nggak dicemoohin wah itu anaknya begini begini
nggak disini cuek cuek aja itu urusan dia gitu ya kalo uda keberatan ya kita
turun tangan juga kayak ini nih kejadian besok mau dinikahin sama orang
laen sama yang hamilin dia sendiri nggak mau anak itu katanya anak laki
bukan saya sendiri gitu. Kita mau jalur hokum gimana gak ada saksi kan dia
disana nyarinya bukti saksi masa orang gitu disaksin hehehehehehe

D : trus kalo untuk pergaulan bu , pergaulan disini gimana sih pergaulan


semaca apa yang menyebabkan mereka hamil diluar nikah seperti itu
apakah dari sekolah, tidak dijaga oleh oorang tua

77
Ibu H : disini tuh sekolah rata rata paling paling sampe di SMK atau SMA untuk
kuliah tuh jarang karena memang satu untuk di dana jadi nggak ini mentok
di dana gitu jadi orang itu udah lulus kerja nah ini parhnya nih bahayanya
ni kerja kalo kerja itu kan sip sipan kalo dia kerja pagi pualng siang selamet
nah kalo dia masuk siang pulangnya kan malem tuh mereka dijemput kan
nah kita gak tau berbuat dimana mau ngapain pokoknya

D : itu yang gak SMA trus langsung kerja gitu ya bu

Ibu H : iya kan SMA juga paling paling umur 16 17an sudah lulus gitu jadi
dibawah 20 ini akhir akhir ini nih banyak penganten begitu uda isi gitu
sedangkan umur belom seberapa gitu

D : saya mau nanya pendapat ibu ini sekarang kan di era BPJS kesehatan nih
jaminan kesehatan itu untuk rakyat Indonesia nah sedangkan kan disini kan
kalo secara hokum sebenarnya pernikahan muda itu ka nada hukumnya bu
maksudnya usianya tuh tidak boleh di bawah usia tersebut ya bu ya untuk
menikah artinya itu melanggar secara hokum kenegaraan sebenarnya nah
sebenarnya itu setuju nggak sih bu kalo darikarena mereka sudah melanggar
hokum itu hukumannya dengan seperti tdak dilayani oleh BPJS untuk
kehamilan yang tidak sesuai dengan criteria usia dari pemerintah seperti itu
gimana menurut ibu

Ibu H : kalo menurut saya gini karena lingkungan kami ini bukan menengah ke
bawah emang dibawah jadi kita tengok kemanusiaan kalo dia uda darurat
pendarahan trus gak dilayanin apa jadinya dok iya jadi tengonya ke situ ya
kemanusiaan jadi kalo soal gitu hendaknya dilayanin gitu walaupun ntarnya
ada misalnya apa bayar separo atau begimana tapi kan kalo dia lagi itu mah
perikemanusiaan ya dok kan kita juga nggaknggak kepikin naka itu begitu
tapi mreka kan juga bukannya kepingin begitu tapinya gak ngerti kalo
bakalan begini gitu tapi kita kasi pengertian gak ngerti ngerti hehehe nah
itu

78
D : jadi saran ibu untuk pemerintah atau puskesmas apa bu kira kira?
selanjutnya apa ibu ada saran apa gitu untuk selanjutnya contohnya dilarang
pergi malam apa gitu bu saran ibu aja, kita kan uda melakukan penyuluhan
tuh itu uda usaha yang maksimal ada saran apa contohnya bu yang bias kita
lakukan

Ibu H : eee kalo soal itu dok saya ngurusin anak anak remaja dari taun tujuh lima
saya ee saya kumpulin di pengajian khusus remaja putra bu ya kalo yang
namanya jangan kan yang namanya dilarang dok kita kasi batas batas
peratuaran gini aja mereka gak setuju mereka gak bakal dating gitu apalagi
dilarang bias dia benci membenci sama kita kita semua gitu jadi kalo
pemerintah ya terserah tapi kalo buat saya pribadi gitu saya gak setuju kalo
kita harus jagain gitu kan mereka uda gede ntar kalo kita iniin mereka
ngelawan takutnya gitu namanya orang dikampung kan laen ama orang di
komplek, kalo di komplek kan kamu jangan keluar uda jangan keluar kalo
di kampong busa jendela gak ada teralis di akeluar lewat jendela gitu jadi
malah anak itu pada nekad gitu ya kalo nasehat sih ya misalnya nasehat
jangan keluar malem gini gini boleh tapi kalo peraturan untuk umum
kayaknya gak bakalan digubris hehe iya

D : oke gimana kalo syaa berpendapat seperti ini bu jadi kita harus perbaiki
secara moral dari kecil apa namanya perbaikan moril dan juga adanya
penyuluhan perbaikan moril dari orang tuanya yak an kita berfungsi dua
arah selain anaknya orang tuanya juga harus kita berikan

Ibu H : iya kita di sini setiap itumalam minggu malem senen tadinya kan malem
minggu jamaahnya makin kurang alasannya ya malem mingguiya heeh
pergi makanya sekarang malem senen itu juga gak bias alesannya yang kerja
belom pulang yang kemana paling ada beberapa gitu tapi yang nongkrong
di jalanan gak bias keitung ya kita mau gini gini namanya bukan anak kita
ntar orang tuanya marah gitu jadi kalo mau nasehatin dipanggil ke sini

79
taklim kaya ngaji pengajian iya tapi ngaji itu juga bukannya cumin mengkaji
alquran bukan kebanyakan kita akhlak gitu digituin

D : oke bu saya rasa untuk wawancaranya uda cukup pajang buy a hehe

Ibu H : o iya hehe ya

D : oke saya ucapkan terima kasih ibu untuk kesempatannya

Ibu H : sama sama

D : untuk waktunya yang udah diberikan ke saya maaf saya ganggu nih siang
siang harusnya ibu bisa istirahat atau apa

Ibu H : o nggak

D : mudah mudahan penelitian ini bisa membuahkan hasil yang baik ya bu

ya

Ibu H : amin

D : artinya penelitian ini bisa kita untuk menelusuri lebih lanjut sebenarnya
penyebabnya seperti apa yang sesungguhnya kalo penyebabnya banyak ya
bias kita tangani satu per satu artinya kita buat masyarakat lebih baik lagi
ya bu ya artinya penelitiaan ini berbuah penelitian yang baik seperti itu

Ibu H : amin

D : terimakasi ibu ya kalo gitu saya sudahi dulu wawancaranya

Ibu H : sama sama, iya iya

D : saya ucapkan terimakasi assalamualakium warahmatullahi wabarokatuh

Ibu H : waalakiumsalam warrahmatullahi wabarokatuh

D : makasih ibu

80
Wawancara dengan Ibu hamil ( Ibu I/18 tahun)

Dr. G : mba ini kapan lahiran ?


Ibu I : aku udah bulan ini
Dr. G : kok kecil banget tapi nambah berapa kilo?
Ibu I : pas sebelum hamil empat puluh sekarang empat enam kmaren sempet
empat tujuh trus turun lagi
Dr. G : harus banyak makan nih
Ibu I : mual terus soalnya
Dr. G : kurang lho beratnya, berat bayinya berapa?
Ibu I : berat bayinya kecil tapi katan bidan kemaren
Dr. G : uda lebih dari dua setengah kilo belom? Karena kalo kurang dari dua
setengah resikonya banyak bayinya bisa di incubator. Ayo kejar makan
banyak . makan nasi
Ibu I : mie boleh gak? Pinginnya mie terus
Dr. G : mienya dikasiin daging gitu jangan pake mecin
Ibu I : mecin nggak cocok sih vertigo
Dr. G : umurnya berapa mba indah ?
Ibu I : mau depalan belas
Dr. G : berarti dulu nggak sma dong?
Ibu I : nggak .kerja langsung
Dr. G : kerja? Dari smp terus langsung kerja? Kerja apaan?
Ibu I : ya gitu dah SPG SPG

81
Dr. G : ooo dimana disini?
Ibu I : di ambassador
Dr. G : oo terus ketemu jodoh di ambassador?
Ibu I : nggak sih lagi maen ajaa ke sini ke pondok labu
Dr. G : terus ketemu ?
Ibu I : iya pertama sih serem liat wajahnya uda gondrong kan uda jidatnya lenang
Dr. G : jadi lulus smp terus
Ibu I : ke Jakarta
Dr. G : emang kamu orang apa aslinya ?
Ibu I : garut
Dr. G : oo garutnya dimana?
Ibu I : Wanaraja
Dr. G : ooo jadi orang tuamu sebetulnya disana?
Ibu I : heeh nggak nenek kakek disono
Dr. G : heeh orang tua?
Ibu I : tau deh kemana mati kali
Dr. G : lah gimana sih, digedeinnya sama kakek nenek?
Ibu I : kakek nenek doing ?
Dr. G : oooo digedein sama kakek nenek uda gitu di apa eee di sini kerja lulus smp
?
Ibu I : iya
Dr. G : trus jalan jalan ke
Ibu I : diajakin temen ke tawasulan kayak ngaji ngaji gitu eh ketemu dia
Dr. G : oo ketemu si lekaki ini tapi dia single?
Ibu I : pertama sih punya cewe
Dr. G : nggak tapi nggak punya istri kan?
Ibu I : uda cerai duda
Dr. G : oo duda anak berapa?
Ibu I :anak dua
Dr. G : ooo uda tua? Brapa taun lebih tua dari kamu

82
Ibu I : 31 taun
Dr. G : oo belom tua lah
Ibu I : udah sih udah tua
Dr. G : beda 13 taun ya tiga belas taun?ooo dia duda istrinya meninggal atau cerai
?
Ibu I : cerai
Dr. G : oo anaknya sama siapa?
Ibu I : ama umi ama mamanya ini
Dr. G : ooo trus yang bikin kamu jatuh cinta ama dia apaan
Ibu I : makanya gak tau. Kan ketemu cuman
Dr. G : duitnya banyak?
Ibu I : nggak ketemu cuma satu kali aku masi punya cowo kan, hari kedua aku
putus tuh, hari ketiganya tiba-tiba ngajak nikah, aku pas di handphone sih
marah, ngapain sih ambil keputusan sendiri kata aku gitu kan trus pas dia
dateng ke rumah ke rumah ayok jalan tiba tiba mau jalan trus yang
Dr. G : kamu dipelet gak jangan jangan
Ibu I : nggak tau, orang tetangga dijadiin apa juga heeh heeh aja sama dia tuh
Dr. G : oo gitu,, ini orang apa nih?
Ibu I : betawi
Dr.G : ooo betawi sih gak ada peletnya sih ya
Ibu I : tapi dia guru eh bukan suka ngobatin orang?
Dr. G : oo orang pinter..hah serius?
Ibu I : jadi kalo misalnya temennya misalnya nih temennya sakit hati sama c
ewe suka dianuin sama dia
Dr. G : hah serius? Serem juga ya, jangan bilangin suami kamu ya pertemuan ini
hahaha trus abis ketemu nikah , nikah disini berarti bukan di garut?
Ibu I : di sini
Dr. G : oo kakek nenek kamu nggak dateng?
Ibu I : nggak,
Dr. G : umur berapa kamu waktu itu?

83
Ibu I : enam belas jalan ke tujuh belas
Dr. G : hmm enam belas jalan ke tujuh belas
Ibu I : baru banget kerja eh ketemu si gondrong diajak nikah gak kerja lagi
Dr. G : kenapa sih kamu mutusin mau gitu nikah? Umur kamu kan masi muda nih
biasanya
Ibu I : aku takut banget sama dia gak tau kenapa, aku udah sempet kabur juga tuh
dari dia , kabur udah aku mau udahan kata aku gitu kan eh dicari sama temen
temennya semuanya
Dr. G : oo tapi kamu cinta sama dia?
Ibu I : dari dulu ngeliat dia kan serem trus kesini kesini demen pas kesini kesini
lagi pas dia mulai kasar tuh mulai gak demen
Dr. G : sekarang kasar gak?
Ibu I : masih
Dr. G : kasarnya gimana?
Ibu I : kalo berantem main tangan kayak gitu dari situ tuh pengen ninggalin tapi
susah, serem dicariin mulu sama temen temennya
Dr. G : sampe sekarang? Suka mukulin?
Ibu I : iya kalo berantem, tapi katanya gini
Dr. G : berantemnya masalah apa?
Ibu I : berantemnya masalah di ormas nih kalo istri kan nggak salah ya ngasi tau
suami ngapain sih apa namanya mukulin orang mulu
Dr. G : emang kerjanya mukulin orang?
Ibu I : kalo misalnya ada musuhnya
Dr. G : dia semacam apa sih pekerjaannya?
Ibu I : ormas
Dr. G : ormas tuh apa kerjaan apa? Saya gak ngerti kerjaan ormas
Ibu I : ngerti nggak?itu yang duka minta maintain ke proyek ini yang ada
gardunya di sini kayak FBR gitu
Dr.G : ooo betawi rempok? Kayak semacam preman gitu?
Ibu I : oooo makanya mau pergi dari dia susah temennya dimana mana

84
Dr. G : tapi kalo kamu pergi dari dia kamu kan hamil punya anak dari dia gak
papa?
Ibu I : nggak ntar anak paling kalo udah lahiran pengen ninggalin
Dr. G : trus anak kamu gimana
Ibu I : bawa lah masa sama dia anak tiga nanti gak keurus ngurus diri sendiri aja
gak bisa
Dr. G : dulu dia cerai sama istrinya kenapa?cerai atau istrinya dua?
Ibu I : uda cerai ditinggal , kan pertama nih istrinya dulu nih kabur cerita dari
uminya ya itu diceritain sama mamanya suami
Dr. G : ooo
Ibu I : diceritain ya itu gara gara dia ngebelain ormas kan gw dari pertama dari
FBR lo harus bisa nerimain gua gitu kalo misalnya gak terima harus
terimain tapi istrinya gak mau , kabur
Dr. G : lah itu istrinya bisa kabur ?
Ibu I : ya itu kan di di dari keluarga sono diiniin di apa dibantuin kalo keluargaku
gak ada yang berani orang kakek nenek uda tua aku sama siapa
Dr. G : trus kalo kamu mau kabur kamu mau kabur kemana?
Ibu I : kemana aja nyampe yang penting pergi dulu dari dia
Dr. G : uda niatan begitu? Abis lahiran ini
Ibu I : orang capek , uda kalo disenengin ati gak papa
Dr. G : tapi dibiayain gak kamu?
Ibu I : ya gitu kalo ada uang ya ada uang kalo nggak ya nggak
Dr. G : ya kamu gimana makannya?
Ibu I : paling sama umi
Dr. G : oo tapi ibunya baik?
Ibu I : ya gitu dah, namanya mertua sebaik baiknya mertua hehe
Dr. G : itu buktinya kami masi dikasi makan sama umi kamu
Ibu I : ya gitu dah pokoknya mah
Dr. G : makan doang ye yang penting makan lah. Kalo baju beli baju bias nebeng
sama mertua?

85
Ibu I : bisa lah ya, pinter pinter bini gimana sih
Dr. G : oo iya iya, jadi kamu gak tau sebabnya kamu mau sama dia tapi sekarang
kalau
Ibu I : iya siapa yang mau bapak kayak gitu
Dr. G : berarti dulu smp kamu di kampung ya?
Ibu I : iya
Dr. G : o iya dulu waktu di smp pernah gak di kasih penyuluhan gitu di smpnya
penyuluhan dari puskesmas orang puskesmas datang ke sekolahan trus uda
gitu kasi penyuluhan tentang kesehatan reproduksi gitu pernah? Di garut
gak pernah ada ya? Satu kali pun tapi kamu tau nggak kalo pernikahan dan
kehamilan di bawah dua puluh satu taun itu banyak bahayanya bwat
perempuan
Ibu I : nggak tau
Dr. G : jadi kamu gak tau nih bahaya yang mengintai? O iya saya tuh belum
perkenalan diri ya?
Ibu I : belom
Dr. G : saya tuh nama saya dokter gita saya dosennya anak anak ini, ini calon
dokter semua nih uda mau lulus mereka, udah hampis mau selesai jadi
dokter nah diujung dari masa mereka apa pendidikan dokter mereka tuh
harus melakukan penelitian ke masyarakat tentang fenomena-fenomena
kesehatan dan social yang terjadi dan mempengaruhi masalah masalah
kesehatan di satu daerah. Nah kebetulan nih mereka tugasnya di puskesmas
cilandak jadi di puskesmas cilandak itu banyak sekali ditemukan eee ibu ibu
yang hamil itu usianya masih muda masih di bawah dua puluh taun jadi kita
mau tau sebetulnya alas an mereka memilih karena ee ini efek tadi saya
bilang bahanya tuh banyak untuk kesehatan. Berarti kamu belom pernah
denger ya? Belom pernah denger apa bahayanya? Sama sekali?
Ibu I : di kampung kawin muda tuh banyak kalo di kampoug, nikah nikah muda
Dr. G : nikah nikah muda kalo di kampung banyak ya? Biasanya nikah umur
berapa sih?

86
Ibu I : banyak ada yang 12 taun itu dijodohin
Dr. G : dijodohin, kalo di angkatan kamu banyak yang udah nikah belom?
Ibu I : kalo temen sih uda banyak yang nikah
Dr. G : kenapa pingin nikah cepet?
Ibu I : gak tau
Dr. G : kalo kamu sendiri dulu bayangan kamu nikah cepet apa nngak?
Ibu I : dulu mah gak mau pengennya kerja dulu gedein adek dulu
Dr. G : kamu punya adek? Masi di kakek nenek?
Ibu I : heeh, sekarang mah dipikir pikir nyesel , waktu umur dua bulan mau
digugurin
Dr. G : oo terus gugur gak?
Ibu I : nggak
Dr. G : kamu pake apa? Coba kamu datang ke saya, kamu datang ke dokter apa
nggak?
Ibu I : waktu itu kan ke bidan katanya hamil uda dua bulan trus deg deg deg deg
kata aku gitu kan terus pake obat apaan ya waktu itu yak hmmm cap becak.
Pake itu doang trus gak keluar keluar wah berarti kuat ya udah terusin
Dr. G : sekali doing usahanya?
Ibu I : heeh soalnya mikir kasian juga kalo digugurin biarin aja
Dr. G : kenapa kamu mau gugurin?
Ibu I : banyak deh
Dr. G : maksudnya apa karena factor suami kamu yang kayak gitu, atau kamu gak
siap untuk punya anak?
Ibu I : suami yang kaya gitu
Dr. G : punya anak secara mental kamu siap?
Ibu I : siap namanya dikasi rejeki siapa yang gak mau sih
Dr. G : kamu gak takut ini kan misalnya kan untuk kamu sampai pada usia yang
ini kan masih panjang kan sementara kamukehilangan masa muda kamu nih
kayak seneng seneng di mall
Ibu I : nah itu makanya tuh kebayang itu mulu tuh

87
Dr. G : kebayang punya anak itu kan masalahnya kompleks kan trus gak mungkin
juga kamu bisa nongkrong nongkrong kaya anak anak yang lain jadi kan
kamu kehilangan masa muda nih itu yang kamu sesalin? Saya mau kasi tau
dulu kalau eee karena saya dokter ya jadi saya kasi tau dari sisi kesehatan
kalo in kamu menikah dan hamil di usia muda itu ada beberapa masalah
yang kamu hadapin nih terutama nih kan kamu uda hamil besar nih uda mau
harinya, bukan mau nakut nakutin ya tapi supaya kamu lebih siap karena
tadi saya bilang kamu tuh harus banyak makan ngejar berat badan karena
ada hubungannya juga sama itu jadi yang paling ini kalo untuk janin kamu
terancam BBLR berat badan lahir rendah itu artinya bayi kamu lahir di
bawah dua ribu lima ratus gram. Efekya apa pertama kalo berat di bawah
dua ribu lima ratus kemungkinannya nanti perawatan pasca lahirannya nanti
akan lebih intens intensif kaya harus di incubator anaknya, berarti kan
biasanya juga lebih besar ya trus uda gitu resiko gak terselamatkan juga
banyak karena anak dengan kurang dari dua ribu lima ratus itu resiko kena
infeksi jadi begitu dia ken dunia luar trus berat badannya gak cukup itu
infeksinya akan lebih besar kemungkinannya , lalu untuk kamu sendiri ada
yang namanya perdarahan post patrtum perdarahan abis melahirkan itu akan
lebih banyak gitu juga pengaruhnya karena sebetulnya sekarang nih alat
reproduksi kamu nih belum siap untuk hamil trus yah tapi dok dulu juga
jaman bapak ibu kita yak an iya kan jaman bapak ibu kita lima belas taun
juga uda punya anak sampe tiga puluh taun masi punya anak ampe tiga
puluh lima taun masih beranak tuh beranak pinak gak papa tuh bapak ibu
saya sehat sehat aja anak anaknya juga sehat sehat aja tapi ee sekarang
banyak penelitian membuktikan bahwa makin banyak makin ke sini nih
memang kehamilan usia dini itu efeknya terhadap kesehatan ibu tertama
sama bayi itu banyak banget impaknya makanya tadi saya Tanya dulu kamu
ngerti apa nggak, nanti isi ini dulu ya pingin tau seberapa ngerti sih kamu.

88
Wawancara dengan Bunda dari ibu hamil ( ibu B /55 tahun)

D : selamat siang bu, perkenalkan saya dion, saya dari puskesmas Cilandak
bu. Saya hadir disini hendak meminta sedikit pendapat dari ibu, bentuknya
adalah dengan wawancara. Beruhubungan dengan fenomena fenomena
yang terjadi di masyarakat, dimana yang akan dibicarakan disini adalah
mengenai kehamilan di bawah usia 20 tahun bu. Melalui puskesmas
Cilandak, saya menemukan fakta bahwa banyak sekali ditemukan data
mengenai ibu ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun, bisa 17 18
tahun, bahkan ada yang 15 tahun. Disini mengapa ibu yang di wawancara?
Karena disini ibu memiliki anak yang sedang mengandung dengan usia
yang juga kurang dari 20 tahun. Disini dibutuhkan pendapat dari segi ibu,
sebagai ibu dari ibu hamil kurang dari 20 tahun. Apakah ibu setuju?

Ibu B : yaa saya boleh boleh saja di wawancara, mudah mudahan bisa banyak
membantu adek ya, hehehe

D : oke baiklah kalau begitu ibu, kita mulai saja ya bu, hmmmm, pertama
tama, ibu menyadari tidak sih bu bahwa fenomena ini terjadi di masyarakat?
Apalagi ibu kan asli orang sini nih bu? Bagaimana pendapat ibu?

Ibu B : iya saya memang orang asli sini nih dari dulu hehehe bagaimana saya tidak
menyadari. Kan anak saya sendiri juga sekarang sedang hamil, trus usia nya
kurang dari 20 tahun kaan

D : wah iya betul juga ya bu, memangnya dulu menikah di usia berapa tahun
bu kalau saya boleh tahu?

Ibu B : enam belas tahun juga saya sudah menikah dek, hehehe

D : selanjutnya memangnya benar bu fenomena ini sudah terjadi dari jaman


ibu dulu? Maksud saya yang hamil atau menikah usia muda seperti ini?
89
Ibu B : yah gimana yaa, kan memang ya dek, jaman dulu mah memang kan jaman
nya di jodoh-jodohin sama orang tua saya, dan saya tidak bisa menolak atau
menghindari itu. Orang tua bilang apa, ya saya harus ikuti, ga seperti jaman
sekarang ini

D : baiklah bu, kalau dikaitkan dengan kehamilan anak ibu bagaimana bu?
Apakah memang ibu yang mengharuskan anak ibu menikah semuda ini?
Atau bagaimana bu? Bisa dijelaskan mungkin secara singkat bu mengapa
mengizinkan anak ibu menikah muda

Ibu B : hehehehe, ya kalau di kaitkan sama anak saya sih ya gimana ya dek ya.
Agak ga enak sih mau ngomongin nya, ya kalau kata orang sih ini aib
keluarga gitu. Ngizinin sih engga, saya kan mau anak saya sekolah yang
tinggi biar ga kayak emaknya. Yaa gini sih, dulu anak saya begitu dah,
namanya anak cewek, trus bandel ya jadinya begitu dah. Ada cowo deketin,
mana ganteng kan ya anak saya mau mau aja. Jadi di ajakin ngapain juga
mau aja kali ya, jadi begitu dah sekarang. Sempet nikah juga belom tuh
dulu, udah bunting duluan. Kira- kira begitu deh, malu saya ngomongin nya

D : ooooh, maaf ibu saya bukan nya dengan sengaja nanya seperti ini sih ibu,
dan bukan saya dengan sengaja nanya tentang aib keluarga ibu, saya minta
maaf ya bu. Berarti kejadian nya tuh hamil di luar nikah ya bu artinya?

Ibu B : ya begitu dah. Saya mah agak sulit buat ngomonginnya begitu, makanya
saya tadi ngomongnya berupa cerita aja, jadi ga malu malu amat saya nya
hehehe.

D : baiklah bu, saya jadi tidak enak sama ibu, selanjutnya, sebenarnya ibu tau
ga sih bu mengenai dampak dampak yang bisa muncul karena kehamilan
dibawah usia 20 tahun?

Ibu B : dampak seperti bagaimana ya? Saya sih kurang tau hahaha namanya juga
ga sekolah ya jaman dulu, saya ga pinter pinter amat orangnya. Tapi kalau
menurut saya sih mengenai dampak mungkin ya kali masih terlalu kecil kali
90
ya, namanya berkeluarga kan mungkin masih bingung kali karena masih
kecil. Kayak belum ngerti ngatur ini itu, belum siap aja kali ya di umur
segitu

D : ooooh jadi menurut ibu berdampak pada factor kesiapan berkeluarga ya


bu. Bagaimana kalau dari kesehatan bu? Ada dampak ga sih menurut ibu?

Ibu B : kesehatan? Wah jujur saya mah gatau masalah gini ginian. Tapi kalo
dipikir pikir saya dulu ngelahirin ga kenapa napa tuh. Ngelahirin anak saya
sehat-sehat aja. Saya sehat. Anak saya juga sehat. Jadi ga berdampak sih
kalau menurut saya dari kesehatan

D : sebenarnya bu, dari segi kesehatan tuh sangat berdampak bu. Dari kesiapan
alat reproduksinya. Anak anak usia segitu belum siap secara fisik untuk
hamil. Bisa beresiko macam macam bu, perdarahan dan lain lain, bahkan
bisa sampai kepada kematian loh bu, baik pada bayi maupun ibu
melahirkannya. Selanjutnya selain dari kondisi fisik, anak anak usia
tersebut belum siap dari segi mental. Ya sama seperti yang ibu bilang tadi,
unuk menghadapi berkeluarga, kehamilan, secara mental mereka harus
matang bu. Ya kira kira gitu bu kalau secara singkat saya bisa jlaskan
kepada ibu

Ibu B : oh gitu ya dek, hehehe, saya mah baru tau itu sekarang, soalnya baru
dikasih tau sih. Makasih kalau gitu ya dek udah dikasih tau saya nya

D : oke selanjutnya saya ingin bertanya lagi bu, sekarang ini gimana bu dengan
kondisi anak ibu yang sedang hamil, berkaitan dengan kehamilan di luar
nikah seperti yang ibu bilang tadi, merasa dikucilkan oleh masyarakat tidak
sih bu? Atau gimana sih pandangan masyarakat terhadap keluarga ibu?
Sebelumnya saya minta maaf ya bu kalau saya nanya seperti ini

Ibu B : yaa sebenernya mah gapapa sih kalau saya ditanya seperti ini, ya karena
kan juga bukan saya doang juga yang seperti ini, sudah seperti hal lazim
gitu lah di masyarakat. Lagipula orang jug amah ga peduli sama orang lain,
91
jadi kayak kaga di gubris juga keluarga saya begini. Urusan ya urusan saya,
orang mah ga ngurus. Jadi kalau di Tanya merasa di kucilkan ya saya jawab
engga sih. Malahan saya merasa di bantu sama ibu kader kesehatan sekitar
nih. Di saranin buat pergi ke puskesmas, disuruh cek kehamilan

D : oh iya emang nya benar ya bu, kalau kehamilan dengan kondisi kayak gitu
tuh jadi nya di umpetin? Ga berani cek ke puskemas karena malas atau malu
gitu?

Ibu B : hehehe ya mungkin ada aja sih kalau kayak gitu, saya juga pernah dengar.
Saya malu sih malu, tapi kan saya tau tuh harus cek ke puskesmas, selain
itu di dorong ibu kader juga buat ngecek kan, ya makanya saya temenin tuh
anak saya kalo cek kehamilan. Jadi nya rutin tuh 1 bulan sekali sekarang
cek. Mudah mudahan sehat terus dah ya, amin

D : amin. Mudah mudahan sehat terus ya bu. Baiklah kalau begitu bu, saya
rasa sudah cukup banyak ya ibu diskusi kita pada siang hari ini. Saya harap
dari diskusi ini akan menghasilkan hasil penelitian yang baik. Ya mudah
mudah hasil penelitian ini bisa membuahkan hasil yang baik, berhubungan
dengan puskesmas dan masyarakat Indonesia, terutama di Cilandak ini ya
bu. Baiklah saya rasa sudah cukup, maaf ibu saya merepotkan daritadi, saya
ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk ibu,
terimakasih ya bu.

Wawancara dengan Ibu hamil I ( ibu C/18 tahun )

W (winda) : ya selamat pagi mba atau ibu nih? Hehe


92
Ibu C (bunga) : mba aja juga ga apa.. hehe.
W : iya, siang ini saya ingin ngobrol aja nih mba sama mba.. gapapa
kan mba?
Ibu C : hehe iya ga apa
W: kita mulai aja ya.. mungkin bisa disebutkan dulu usianya berapa sekarang?
B: sekarang sih umurku delapan belas tahun. Mau jalan sembilan belas lah..
W: mba asli sini? Asli jakarta maksudnya
B: iya asli jakarta. Lahir dan besar disini
W: hoo, ini hamil keberapa ya mba? Udah berapa minggu?
B: hamil pertama ya mba. Udah sekitar tiga puluh jalan tiga puluh satu minggu
W: dulu pas menikah usia berapa ya mba?
B: menikahnya.. mm waktu usia... tahun kemarin tahun berapa tuh?
W: 2013?
B: yaa. Itu 2013. Jadi yaa kira kira.. umur 17an lah
W: jadi waktu itu masih sekolah?
B: mmm iyaa. Waktu itu masih SMA kelas 2
W: terus sekolahnya gimana mba?
B: yaa waktu itu jadinya berhenti. Hehehe. Mau gimana lagi kan.. hamil sih soalnya. Jadi
berhenti deh.
W: jadi waktu itu memutuskan untuk menikah muda ya mba?
B: engga mba. Sebenernya kalo ga keburu hamil juga aku sih ga mau ya nikah cepet cepet
W: ooh gitu. Jadi ceritanya gimana tuh bisa menikah muda? Maaf ya kalo pertanyaannya
agak pribadi..
B: iyaa gapapa sih mba. Sebenernya saya agak malu mau ceritanya. Saya sebelumnya ga
pernah cerita ini ke orang lain, tapi karna kebetulan mba dateng kesini jadi gapapa saya
cerita dikit deh. Tapi nama saya jangan disebut yah..
W: oh iya mba, ini saya rahasiain.
B: sebenernya sih suami saya yang sekarang tuh pacar saya dulu pas SMA.
W: hmm.. pacarannya udah lama?
B: yaah lumayan sih. Tapi emang pacar aku ini pergaulannya ga jelas. Mungkin kalo kata
orang tuh urakkan gitu
W: hoo. Terus?
B: yaa terus jadian tuh kira2 dari aku semester 2 kelas 1. Mmm... mungkin.. sekitar 8-9
bulan lah pacaran.
W: waktu itu orang tua tau?
B: apanya? Pacarannya?
W: heeh
B: orangtua sih aku taunya baik baik aja gitu sekolah kayak anak SMA biasa. Ya maklum
lah ya, ibu tukang cuci dan bapak kerjanya satpam, ya bisa dibilang sibuk cari uang buat
aku sekolah. Mereka baru pada tau ya pas aku hamil
93
W: maaf ya mba sebelumnya, mau nanya, waktu itu gimana ceritanya sampe kamu hamil?
B: ya waktu itu pacar aku jemput ke sekolah. Terus ga tau kenapa saat itu dia bisa banget
bujukin aku buat mau ngelakuin hal itu sama dia, dia sampe ngomong udah punya rumah
dan segala macemnya ya pokoknya meyakinkan gitu deh. Akhirnya aku terpengaruh buat
ngelakuin itu sama dia.
W: mm terus kamu ngelakuinnya cuman sekali atau sering?
B: mm awalnya sekali doang. Ya tapi karna gitu, mm,, yaa.. jadi.. sering, kali yah..
W: maaf ya saya nanya ini, kamu.. mm ngelakuinnya sama dia aja atau ganti-ganti?
B: ya sama dia doang lah mba, masa ganti-ganti.
W: emang kamu cinta banget sama dia?
B: waktu itu sih, yaa namanya juga anak baru lulus SMP mahh di bujukin mau aja yak
W: jadi kamu nyadar kalo kamu masih kecil?
B: mm.. gitu deh
W: terus kamu pertama tau kalo kamu hamil gimana?
B: awalnya kok aku ga dapet-dapet, dapet dateng bulan gitu, nah mulai takut tuh, terus gitu
deh beli alat tes.
W: terus kamu bilang ke pacar kamu gimana?
B: mm.. ya bilang aja
W: reaksinya gimana?
B: ya kaget gitu
W: terus apa yang kamu, mm mungkin sama pacar kamu dulu lakukan setelah tau kalo
kamu hamil?
B: waktu itu sempat sih kepikiran mau gugurin aja..
W: oya? Pake apa?
B: obat-obat gitu.. apa ya aku lupa namanya.
W: saat itu orang tua kamu tau ga?
B: yaa waktu itu akhirnya aku kasi tau sih.. setelah 2 bulan hamil baru berani kasi tau.
Soalnya ga mungkin lagi ditutupin kan
W: terus pas orang tua tau gimana?
B: yaa marah banget lah. Ibu juga sampe nangis waktu itu. Bapak malah rencana mau
ngusir aku dari rumah.
W: terus?
B: tapi ibu masih ngebelain, asal pacar aku mau tanggung jawab.
W: terus pacar kamu gimana akhirnya?
B: awalnya sih ga mau, terus malah nuduh jangan jangan ga cuma satu cowo, tapi
untungnya keluarganya mendukung
W: oo jadi keluarga pacarmu juga tau ya?
B: yaa.. akhirnya tau
W: sekarang suami dimana?
B: sekarang lagi kerja ikut omnya keluar jawa. Udah 2 minggu sih dia pergi.. kurang lebih.
94
W: Sebenernya dulu pas masih sekolah pernah dapet penyuluhan ga, mungkin dari guru-
guru atau puskesmas tentang kesehatan reproduksi remaja gitu?
B: emm.. sebenernya sih udah pernah dapet pas SMP terus SMA kelas satu awal awal
masuk tuh, mm. Itu tentang alat reproduksi gitu kan?
W: iya tentang alat reproduksi.. terus tentang proses hamil, ada juga tentang pacaran dan
penyakit menular seksual
B: kayaknya pernah waktu SMP
W: jadi sebenernya kamu udah tau dong ya tentang kesehatan reproduksi itu?
B: tau dikit mba
W: ya,, kan kalo hamil apalagi usia muda gini sebenernya organ reproduksi kamu tuh
belum siap ya untuk punya anak.. bakal banyak bahayanya. yaa misalnya kalo anak kamu
yg didalam perut itu besar, sementara panggul kamu kecil kan bakal susah untuk ngelahirin.
Atau mungkin nanti kamu kurang gizi, anaknya bisa lahir kecil, gampang kena infeksi.
B: (diam mendengarkan)
W: kontrolnya rutin mba ke puskes kecamatan?
B: mm.. sebernernya sih waktu itu cuma disuruh ke puskes kecamatan. Biasanya sih disini
nih puskes deket rumah.
W: biasanya ditemenin siapa?
B: ibu
W: sekarang, dengan cerita kamu tadi dan keadaan kamu seperti ini, kamu nyesel ga?
B: ya menyesal pasti mba..
W: terus di lingkungan rumah kamu skrg kamu ngerasa dikucilkan atau engga?
B: ya saya tau kalo tetangga juga pada ngomongin. Tapi ya biarin aja deh
W: terus nanti kalo anaknya udah lahir, mba punya rencana apa kedepannya?
B: hmm apa ya. Belum tau sih mba kedepannya
W: kalo rencana untuk sekolah lagi gitu ada ga?
B: pengen sih sekolah lagi.
W: hoo iya begitu ya. Baguslah kalo ada niatan untuk sekolah lagi
B: hehe iya.
W: saya Cuma mau ngingetin, kalau mau lahiran di bidan yaa.. jangan di dukun.
B: oh iya mba
W: kalau begitu, terima kasih ya mba atas waktunya
B: hmm iya..
W: mungkin sampai disini dulu yaa perbincangan kita.
B: oh iya, maaf ya mba ga disediain minum nih, hehe
W: iya gapapa, hehe. Yang pasti identitas mba nanti akan disamarkan kok, dan ini hanya
antara saya dan mba ya
B: iya, jangan disebarin ya mba, ga enak, aib juga sebenernya hehe.
W: iya.. jangan lupa untuk kontrol lagi ya mba ke bidan
B: iya pastinya
95
W: oh baik kalo begitu saya pamit dulu ya mba
B: oh iyaa, hati hati ya mba
W: yaudah, permisi dulu ya mba.. selamat sore
B: sore..

Wawancara dengan Ibu hamil II ( ibu E/19 tahun )

Dr. G : kalau mba yang ini gimana nih ceritanya? Lagi hamil berapa bulan
sekarang?

Ibu E : ya saya sekarang lagi hamil lima bulan bu

Dr. G : oooh lima bulan sekarang. Itu kok makanan nya ga dimakan? Ga napsu
makan apa gimana mba? Mual ya?

Ibu E : hehe saya bukannya ga mau makan makannya bu. Tapi sekarang saya lagi
mual mual nya nih. Jadi ngeliat makanan gitu, bukannya gimana tapi
bawaan nya langsung mual aja gitu bu.

Dr. G : ooh lagi mual mual nya tuh sekarang ya bu. Tapi mual nya pake muntah
ga?

Ibu E : ya mualnya pake muntah juga bu. Tiap mual mah pasti muntah

Dr. G : berat badan nya berapa sekarang bu?

Ibu E : hmmmmm, saya ga inget sih bu, tapi kemaren di bilang udah naik enam
kiloan

Dr. G : wah ya bagus kalau sudah naik segitu. Soalnya ya bu ya, pertambahan
berat badan di ibu hamil tuh kira kira delapan sampai enam belas kiloan

96
dibanding waktu sebelum hamil bu. Jadi, ya bagus kalo segitu
pertambahannya.

Ibu E : wah berarti saya sudah bagus ya bu pertambahan berat badan nya. oh iya
bu, saya mau nanya, emang bener ya mengenai mitos kalau minum es itu
bikin bayi nya itu gede?

Dr. G : hmmmmm (geleng geleng kepala) , itu minum es maksudnya es krim


apa air es gitu mba?

Ibu E : ya es apa aja bu, bisa es krim kek, air es kek gitu. Saya bingung emangnya
bener ya bu?

Dr. G : hahaha, ya kalau air es mah engga bu, itu mah mitos doang. Kalau es krim
ya iya, bikin bayi nya gede, soalnya es krim banyak lemaknya tuh.

Ibu E : oooh jadi kalau air es gitu gapapa ya bu. Artinya gapapa nih ya saya kalau
siang panas panas gitu kan saya suka minum es teh manis.

Dr. G : iya kalau itu mah gapapa mba. Hehehe. Eh mba itu umurnya berapa sih
sekarang?

Ibu E : saya umurnya Sembilan belas tahun sekarang

Dr. G : trus itu dulu hamilnya berarti umur delapan belas tahunan ya mba?
Emangnya nikahnya umur berapa itu dulu?

Ibu E : iyaa kira - kira umur segituan deh bu. Hmmmmmmm. Dulu saya nikah
umur berapa ya? Ga terlalu inget sih, kalo ga salah sih saya nikah trus saya
langsung hamil itu. Jadi ya kalo di itung itung saya nikah umur delapan
belasan tahun juga. Kalo ga salah loh ya

Dr. G : oooh berarti dulu abis nikah langsung hamil ya mba. Kalo itu suami nya
umurnya berapa tuh sekarang?

Ibu E : suami saya umurnya dua puluh dua tahun sekarang.

97
Dr. G : suami nya orang asli mana itu mba?

Ibu E : kalau suami saya itu orang solo bu.

Dr. G : wooogh wong Solo toh. Solo nya mana?

Ibu E : Solo nya karanganyar bu

Dr G : kalo mba nya orang asli mana mba?

Ibu E : saya orang Solo juga bu

Dr G : oh jadi memang sudah ketemu lagi jaman di Solo atau bagaimana tuh?

Ibu E : oh engga, saya Solo nya Boyolali. Ga ketemu di sana kok bu.

Dr G : loh terus gimana tuh, kok bisa ketemua? Ketemunya dimana? Di jodohin
apa gimana?

Ibu E : hehehe. Saya ketemu sama suami saya pas kerja di Jakarta bu. Jadi bukan
dari Solo sana. Dulu mah ga kenal hahaha

Dr. G : oooh jadi ketemunya di Jakarta tho. Memangnya disini ketemu nya kerja
dimana mba?

Ibu E : kebetulan saya sama suami saya tuh ketemu waktu kerja nya di warung
bebek, itu loh warung bebek Haji Slamet.

Dr. G : itu barengan tuh kerjanya disana?

Ibu E : engga, dulu tuh suami saya kerja duluan di sana. Setahun kemudian saya
di bawa sama kakak saya buat kerja di Haji Slamet juga. Eh trus ketemu deh
disana. Trus kan kakak saya nitipin saya ke suami saya tuh buat jagain saya.
Namanya juga di Jakarta kan masih baru.

Dr. G : oooh hehehe gara gara di jagain gitu ya trus lama lama deket trus jadian
kan?

98
Ibu E : hehehe yaa kira kira gitu deh bu. Namanya deket terus kan, akhirnya lama
lama suka trus jadian. Trus kan lama lama saya di ajak nikah, ya saya juga
sudah suka, kita akhirnya nikah deh

Dr. G : memang kalau dari daerah mba sendiri gimana sih mba masalah nikah
nikah gitu? Kan mba dari daerah kan ya, trus kan di sana pasti dong ya
masih banyak yang umur muda gitu akhirnya nikah, kalau di daerah mba
gimana dulu?

Ibu E : yaa memang gitu bu dari dulu mah di tempat saya begitu. Kan terakhir
saya SMK ya. Saya kan SMK swasta di sana. Ya gitu SMK saya terkenal
nya emang anak anak cewek nya bandel bandel gitu. Umur umur muda udah
ga pada nyelesaiin sekolahannya. Sampai sampai karena terkenal
bandelnya, sekolah saya pernah di adain tes keperawanan loh.

Dr. G : waduh bandel bandel amat kayanya sampai diadain tes keperawanan gitu.
Mba nya sendiri gimana, sampai menikah masih perawan kan? Bener ga
tuh? Hehehe

Ibu E : wah kalo saya mah masih perawan dong bu sampe menikah. Beneran deh
hahahha.

Dr. G : artinya disana kan banyak ya brarti yang udah hamil atau menikah muda.
Terus yang sampe umur dua puluhan belum menikah gimana tuh? Di omong
omongin ya?

Ibu E : yaa pasti di omong omongi dong bu. Orang kalo umur dua puluh aja
belum menikah di kata katain perawan tua hahahha.

Dr. G : trus dulu waktu mba di SMK, pernah ga sih mba dapet penyuluhan
penyuluhan gitu tentang kesehatan reproduksi dan lain lain?

Ibu E : saya sih dulu pernah dapet ya waktu di SMK. Di bawakan oleh siapa gitu
saya lupa, tapi yang jelas penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, trus
juga kenakalan remaja juga di bahas disana. Apalagi kan ya sekolah saya
99
terkenal cewek cewek nya pada bandel bandel gitu, makanya sering itu
penyuluhan tentang gitu di sekolah saya

Dr. G : wah ya bagus dong ya kalau di daerah situ aja udah dapet penyuluhan gitu.
artinya seharusnya ibu mengerti dong ya resiko resiko yang muncul kalau
hamil di bawah usia dua puluh tahun?

Ibu E : hmmmmmmm, memang nya ada resiko nya ya bu? Sejujurnya saya kurang
tahu mengenai hal ini. Dan mungkin dulu di penyuluhan di kampong sana
ga sejauh ini kali ya bu pembahasannya. Saya piker sih ga ber resiko karena
kan orang jaman dulu juga banyak tuh yang hamil usia kurang dari dua
puluh tahun tapi lahirinnya ga kenapa napa.

Dr. G : wah sebenernya mah beresiko banget mba kalo hamil usia mba nya kurang
dari dua puluh tahun. dari segi kesehatan tuh sangat berdampak mba. Dari
kesiapan alat reproduksinya. Anak anak usia segitu belum siap secara fisik
untuk hamil. Bisa beresiko macam macam, bahkan bisa sampai kepada
kematian loh mba, baik pada bayi maupun ibu melahirkannya. Selanjutnya
selain dari kondisi fisik, anak anak usia tersebut belum siap dari segi mental.
Ya kira kira gitu mba kalau secara singkat penjelasannya.

Ibu E : oooh bener deh bu, saya sejujurnya baru tau sekarang ini waktu ibu baru
jelasin ke saya.

Dr. G : trus brarti dulu tuh mau di ajak nikah sama suaminya gara gara takut di
katain perawan tua ya mba? Hahaha

Ibu E : ya kalo bisa di bilang sih ya emang gitu bu. Soalnya kan saya masih
terpengaruh daerah saya gitu. Trus kan saya ke sini juga di bawa mas saya.
Ya mas saya kan juga tau ngerti kebiasaan daerah nya, ya saya di suruh
nikah deh.

100
Dr. G : hehehe oh gitu tho, tapi kalo saya liat suami nya tuh baik banget ya mba,
kesini nemenin, itu hari harian nya baik juga kan mba? Apa gara gara
disini doang? Hehehe

Ibu E : engga kok bu, suami saya baik banget sama saya. Mau saya ngidam apa
kek di beliin sama dia bu. Saya mual muntah, di anterin ke puskesmas.
Pokoknya saya senang punya suami seperti mas nya ini (tersenyum).

Dr. G : tapi sebenarnya mba ini merasa masa muda nya hilang ga sih mba kalau
mba menikah di usia semuda ini?

Ibu E : hmmmmmmm, kalau di bilang merasa hilang sih engga juga ya bu,
soalnya saya kan juga merantau ke Jakarta sama mas saya kan juga buat cari
uang, bukan untuk menikmati masa muda saya gitu loh bu. Jadi merasa
kehilangan sih engga juga hehehe

Dr. G : mba ini periksakan kehamilan secara rutin ga mba di puskesmas? Oia ini
di puskesmas Kecamatan Cilandak kan ya ?

Ibu E : saya periksakan kehamilan saya secara rutin kok bu. Sampai sekarang dari
awal hamil setiap sebulan sekali dan itu juga rutin kok di puskesmas
Cilandak. Sejauh ini sih dibilangnya kehamilan saya sehat bu.
Alhamdulillah bu

Dr. G : okelah baik kalau begitu mba. Biar makin sehat itu mba harus makan nya
di banyakin. Jangan mau kalah sama rasa mualnya. Tiap mual trus muntah
tapi makan nya juga harus banyak. Kasihan itu adek nya kalo ga dapet
makanan.

Ibu E : iya bu tapi ga napsu beneran, trus ini perut rasanya udah mual banget bu

Dr. G : oke kalau gitu di usahain aja. Baiklah kalau begitu yuk kita mulai makan
aja yuk. Sebelum makanannya dingin. Terimakasih banyak loh ibu ibu
hamil sekalian disini sudah menyediakan waktu nya buat sharing sharing
disini. Ya mudah-mudahan kehamilan ibu ibu sekalian tetap sehat, nanti
101
bisa melahirkannya normal tanpa kekurang sesuatu apapun. Terimakasih ya
ibu ibu.

102

Anda mungkin juga menyukai