Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 2
Anggota :
Tasya Hamidah 25010114120003
Elzha Geniez Rieny 25010114120011
Sheila Choirunnisa 25010114120017
Inna Rahmawati 25010114120023
Meinar Melva V 25010114120034
Anis Faizah 25010114120036
Novi Tristiawan 25010114120039
Windiana Wahyu P 25010114120043
Zalffarona Jihantama 25010114120053
Kholifatun Islami 25010114120059
Sri Wahyuni Ningsih 25010114120065
Evi Nurmala Sari 25010114120071
Maharani R. K 25010110141201
A-2014
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan msyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan peri kemanusiaan, pemberdayaan
dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan
perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia
lanjut (manula), dan keluarga miskin..
Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal.
Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di
kalangan ibu. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Anak merupakan dua
indikator penting keberhasilan pembangunan suatu negara terutama dalam bidang
kesehatan, yang menunjukkan derajat kesehatan negara tersebut. Kedua indikator
tersebut masih cukup tinggi di negara miskin dan negara berkembang, termasuk
Indonesia.
Indonesia berharap dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dari 390
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi dari 69 menjadi
23 per 1.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dalam rangka memenuhi MDGs 2015.
Kesehatan ibu dan anak merupakan harapan masa depan bagi semua
orang. Dari dahulu hingga sekarang ini masalah kesehatan ibu dan anak masih
kurang diperhatikan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu, situasi, dan
kondisinya. Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah yang perlu
perhatian lebih karena masalah itu merupakan masalah yang mempengaruhi
generasi muda yang akan terbentuk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kesehatan ibu dan anak?
2. Bagaimana pengertian, tujuan dan manfaat program kesehatan ibu dan
anak?
3. Bagaimana bentuk strategi, sasaran dan bentuk aplikasi dalam program
kesehatan ibu dan anak?
4. Bagaimana output program kesehatan ibu dan anak?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
kesehatan ibu
dan anak.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pentingnya Kesehatan Ibu
dan Anak
b. Mahasiswa mengetahui pengertian, tujuan dan manfaat program –
program kesehatan ibu dan anak
c. Mahasiswa mengetahui strategi, sasaran dan bentuk aplikasi dalam
program kesehatan ibu dan anak
d. Mahasiswa mengetahui output dari program kesehatan ibu dan
anak
BAB II
GAMBARAN DAN APLIKASI PROGRAM
KESEHATAN IBU DAN ANAK
3. Manfaaat Program
5. Sasaran
6. Aplikasi Program
a. Pemberian imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan
menjadi imunisasi wajib dan imunisasi pilihan. Imunisasi wajib
merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk
seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi
yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit
menular tertentu. Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang
dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya
dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular
tertentu.
b. Pelaksanaan Posyandu Rutin
Pelaksanaan posyandu rutin ini dilakukan rutin setiap bulan
untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita.
Posyandu ini dalam pelaksanaanya akan dibantu oleh tenaga
kesehatan setempat seperti Dokter dan Bidan dari puskesmas
setempat.
c. Pemberian ASI Ekslusif
ASI Eksklusif adalah merupakan air susu ibu yang
diberikan untuk bayi sejak baru lahir sampai 6 bulan tanpa
makanan pendamping dan minuman pralakteal lainnya seperti hal
dan contohnya adalah air gula, aqua, dan sebagainya. Jadi murni
hanya ASI saja yang diberikan kepada sang bayi dan anak.
Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari
beberapa aspek diantaranya adalah aspek imunologik, psikologik,
kecerdasan, Neurologis, ekonomis dan penundaan kehamilan.
Berikut ini penjabaran mengenai berbagai aspek tersebut. Pertama
manfaat ASI dilihat dari aspek imunologik. Aspek imunologik
memiliki lima hal penting. Pertama, ASI mengandung zat anti
infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Kedua, Immunoglobulin A
(Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori
Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E.
coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Laktoferin yaitu
sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang
mengikat zat besi di saluran pencernaan. Ketiga, Lysosim, enzym
yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan
virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada
susu sapi. Keempat, sel darah putih pada ASI pada 2 minggu
pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu:
Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi
pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi
saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue
(MALT) antibodi jaringan payudara ibu. Kelima, faktor bifidus,
sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang
pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga
keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yang merugikan.
Manfaat ASI juga dapat dilihat dari aspek kecerdasan.
Aspek kecerdasan ini memiliki dua poin penting. Pertama,
Interaksi ibu, bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan
untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan
kecerdasan bayi. Kedua, penelitian menunjukkan bahwa IQ pada
bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada
usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3
point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi
yang tidak diberi ASI.
Selain itu dapat dilihat dari aspek Neurologis. Dengan
menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan
bernafas yang terjadi pada bayi yang baru lahir itu bisa lebih
sempurna. Lalu bisa dilihat dari aspek ekonomis. Dengan
menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan.
d. Pemberian Makanan Tambahan
Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan
dengan makanan padat atau dikenal juga dengan istilah MPASI
(Makanan Pendamping ASI), sedangkan ASI dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian makanan tambahan atau
Makanan Pendamping ASI penting untuk diberikan kepada balita
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan balita untuk
meningkatkan tumbuh kembang bayi dan balita.
7. Ouput Program
1. Meningkatnya Kesehatan bayi dan balita
2. Menurunnya angka kematian bayi dan balita
3. Menurunnya kejadian penyakit pada bayi dan balita
4. Kecukupan gizi bayi dan balita terpenuhi
D. Peranan dan Tugas Tenaga Kesehatan Masyarakat Terhadap Kesehatan
Ibu dan Anak
Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi dan
memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerja sama lintas sektoral,
mampu mengelola sistem pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif, mampu
menjadi pemimpin, pelopor, pembinaan dan teladan hidup sehat.
Dalam upaya kesehatan program yang diperlukan adalah program
kesehatan yang lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang mempunyai model-
model pembinaan kesehatan (Health Development Model) sebagai paradigma
pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu menjawab tantangan sekaligus
memenuhi program upaya kesehatan. Model ini menekankan pada upaya
kesehatan dan mempunyai ciri-ciri, antara lain :
5. Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang
berkualitas untuk 20-25 tahun mendatang
6. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada
7. Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya
promotif-preventif-protektif dengan pendekatan pro-aktif
8. Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit
9. Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai
potensi kesehatannya secara penuh (peningkatan vitalitas)
penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap
penyakit.
10. Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil),
bayi, anak, dan juga melindungi masyarakat dari pencemaran.
11. Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran
lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh
lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)
12. Penggerakan peran serta masyarakat.
13. Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat
hidup dan bekerja secara sehat.
14. Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.
Peran dan tugas tenaga kesehatan masyarakat, antara lain :
1. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan, serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan
melaporkan kegiatan Puskesmas.
3. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta
petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya.
4. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat.
5. Melaksanakan upaya kesehatan perorangan.
6. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/kesejahteraan ibu dan anak,
Keluarga Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat,
pencegah dan pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan
lingkungan, penyuluhan kesehatan masyarakat, dan lain-lain.
7. Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal
pengembangan kader pembangunan di bidang kesehatan dan
pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di wilayah kerjanya.
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem
informasi kesehatn
9. Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT.
10. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD.
A. Kesimpulan
Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi
neonatal. Beberapa kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak,
diantaranya, adalah program kesehatan reproduksi, program antenatal (ANC),
Program Neonatal dan sebagainya. Strategi yang dilaksanakan dalam
program kesehatan ibu dan anak meliputi sosialisasi, bentuk pencerdasan ke
masyarakat melalui diskusi umum mengenai kesehatan ibu dan anak, kegiatan
posyandu dan sebagainya. Dalam pelaksanaan program kesehatan ibu dan
anak dibutuhkan kerjasama antar berbagai pihak terkait seperti tenaga
kesehatan, masyarakat, dan lintas sektor untuk membentuk sistem yang saling
bersinergi demi terwujudnya Indonesia Sehat.
Program kesehatan ibu dan anak diharapkan dapat membantu
mengurangi angka kematian ibu dan anak di indonesia serta dapat
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan diantaranya adalah :
Peningkatan kesehatan pada Ibu dan Anak, dan lebih
mengutamakan upaya promotif-preventif dibandingkan kuratif
Melakukan peningkatan peran tenaga kesehatan
Peningkatan pemberdayaan wanita dan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2013/08/Pedoman-
PWS-KIA.pdf
SOAL
1. Jumlah minimal tablet besi yang dianjurkan dikonsumsi ibu hamil
untuk mencegah anemia adalah …
a. 80
b. 90
c. 85
d. 50
e. 70
2. Berikut ini merupakan program pemeriksaan dan perawatan bayi baru
lahir kecuali..
a. Perawatan Tali pusat
b. Melaksanakan ASI Eksklusif
c. Memastikan bayi telah diberi Injeksi Vitamin K2
d. Memastikan bayi telah diberi Salep Mata Antibiotik
e. Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
3. Sasaran antenatal care adalah………………………….
a. Ibu hamil
b. Suami
c. Bayi
d. Balita
e. A dan B benar
4. Yang dimaksud dengan Penanganan Komplikasi (PK) pada program
ANC adalah…………………………
a. Kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan
b. Ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan
c. Penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun
tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu
hamil, bersalin dan nifas
d. Menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis (kejiwaan) ibu hamil
e. BSSD
5. Kekebalan yang didapat bayi A setelah mendapat imunisasi adalah ...
a. Pasif
b. Kombinasi
c. Aktif alami
d. Aktif buatan
e. Pasif bawaan
6. Kunjungan neonatal ke-2 pada pelayanan neonatus dilakukan pada
kurun waktu …
a. 6-48 jam
b. Hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir
c. Hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir
d. Hari ke 10 setelah lahir
e. Hari ke 15 setelah lahir
7. Contoh aplikasi program pendidikan kesehatan reproduksi dilakukan
dalam berbagai bentuk kegiatan yaitu sebagai berikut, kecuali …..
a. Pemilihan Duta Mahasiswa
b. Seminar Remaja
c. Gelar Seni Budaya
d. Pentas Komedi
e. Program debat
8. Jumlah minimal tablet besi yang dianjurkan dikonsumsi ibu hamil
untuk mencegah anemia adalah …
a. 80
b. 90
c. 85
d. 50
e. 70
9. Di bawah ini yang merupakan standar pelayanan ANC dalam
melakukan pemeriksaan yaitu, kecuali...
a. Timbang berat badan
b. Ukuran lingkar lengan atas
c. Ukuran tekanan darah
d. Hitung denyut jantung janin
e. Hitung denyut jantung ibu
10. Imunisasi yang diberikan pada saat bayi lahir adalah...
a. Hepatitis B-2
b. Polio-0
c. BCG
d. DPT
e. MMR