Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan Vol.9 No.

1, Januari 2019

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN


PADA REMAJA

Risqi Utami (1), Venni Alvionita (2)


Departemen Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Batam, Batam Indonesia
risqi0512@univbatam.ac.id (08117762006 )

ABSTRAK

Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja harus mendapat perhatian serius untuk menyiapkan
sumber daya manusia yang andal guna mewujudkan keluarga yang berkualitas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan remaja pada
kesehatan reproduksi pada siswa kelas X. Desain penelitian menggunakan metode pra-eksperimen
dengan desain satu kelompok pretest-posttest. Populasi sampel adalah 40 siswa kelas X dengan
sampel teknik kenyamanan. Data dikumpulkan pada bulan April-Agustus 2018, instrumen
penelitian menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan teknik analisis uji-T. Hasil
penelitian rata-rata pengetahuan siswa tentang Kesehatan Reproduksi sebelum diberikan Promosi
Kesehatan 11,88 ± SD 0,82 dan setelah diberi Promosi Kesehatan 19,75 ± SD 0,49 dari total skor
20 meningkat 7,87, hasil tes T-Test diperoleh p 0,000 (p <0,05). Kesimpulannya, ada pengaruh
promosi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Disarankan
bagi responden untuk lebih aktif dalam mencari informasi tentang pentingnya Kesehatan
Reproduksi untuk menyadari begitu banyak risiko jika mereka tidak mempertahankan organ dan
fungsi reproduksi mereka.

Kata kunci: Remaja, Promosi Kesehatan, Pengetahuan, Kesehatan Reproduksi

ABSTRACT

Adolescent Reproductive Health Problems must get serious attention to prepare reliable human
resources in order to realize a quality family. This study aims to determine the effect of health
promotion toward adolescents’ knowledge on reproductive health in grade X students. The study
design used pre-experimental method with pretest-posttest one group design. The sample
population was 40 students of class X with sample of convenience technique. The datawas
collected on April-August 2018, the research instrument used a questionnaire. Data was analyzed
using T-test analysis technique. The results of the study of the average student knowledge about
Reproductive Health before being given Health Promotion 11.88 ± SD 0.82 and after being given
Health Promotion 19.75 ± SD 0.49 of the total score 20 increased 7.87, the test results T-Test was
obtained p 0.000 (p <0.05). In conclusion, there is the effect of health promotion on the level of
adolescent knowledge about reproductive health. It is suggested for respondents to be more active
in seeking information about the importance of Reproductive Health in order to realize so much
risk if they do not maintain their reproductive organs and functions.

Keywords: Adolescents, Health Promotion, Knowledge, Reproductive Health

p-ISSN : 2086 - 9703 1114 e-ISSN : 2621 - 7694


Jurnal Keperawatan Vol.9 No.1, Januari 2019

PENDAHULUAN yang berusia 20-24 tahun sebesar 21,3 juta


jiwa atau hampir 25% dari total penduduk
Masa remaja merupakan masa transisi dari Indonesia tersebut (BKKBN, 2002) dalam
masa kanak-kanak menuju masa dewasa (Novitasari, 2013).
yang ditandai dengan berbagai perubahan Untuk meningkatkan pengetahuan, salah satu
diantaranya perubahan fisik, psikis dan upaya program pemerintah dalam
sosial. Berbagai perubahan yang terjadi pada menyelesaikan masalah kesehatan reproduksi
remaja tersebut dapat menimbulkan remaja adalah dengan upaya promosi dan
permasalahan yang mungkin dapat pencegahan masalah kesehatan reproduksi
mengganggu perkembangan remaja di masa juga perlu diarahkan pada masa remaja,
depan (Putra, 2017). dimana terjadi peralihan dari masa anak
Perlu kita ketahui bahwa masalah Kesehatan menjadi dewasa, dan perubahan-perubahan
Reproduksi remaja harus mendapatkan dari bentuk dan fungsi tubuh terjadi dalam
perhatian yang serius untuk menyiapkan waktu relatif cepat. Hal ini ditandai dengan
sumber daya manusia (SDM) yang handal berkembangnya tanda seks sekunder dan
dalam rangka mewujudkan keluarga berkembangnya jasmani secara pesat,
berkualitas (BKKBN, 2008) dalam menyebabkan remaja secara fisik mampu
(Novitasari, 2013). melakukan fungsi proses reproduksi tetapi
belum dapat mempertanggung jawabkan
Menjadi remaja berarti menjalani proses akibat dari proses reproduksi tersebut.
berat yang membutuhkan banyak Informasi dan penyuluhan, konseling dan
penyesuaian, lonjakan pertumbuhan badan pelayanan klinis perlu ditingkatkan untuk
dan pematangan organ-organ reproduksi mengatasi masalah kesehatan reproduksi
adalah salah satu masalah besar yang mereka remaja ini (Yanti, 2011) dalam (Novitasari,
hadapi, tidak terkecuali organ reproduksi 2013).
yang rentan terhadap infeksi saluran
reproduksi, kehamilan, penyakit menular Berdasarkan data dari Komnas Perlindungan
seksual, dan penggunaan obat-obatan Anak (2010), 62.7 % remaja SMP di
terlarang. Perasaan seksual yang menguat tak Indonesia sudah tidak perawan. Dengan
bisa tidak dialami oleh setiap remaja demikian bisa diperkirakan bahwa persentase
meskipun kadarnya berbeda satu dengan remaja di indonesia meningkat lebih dari 63
yang lain (Sarwono, 2000) dalam % yang melakukan hubungan seksual
(Novitasari, 2013). pranikah. Dan 93.7 % siswa SMP dan SMA
pernah melakukan ciuman, 21.2 % remaja
MenurutWorld Healthy Organization SMP mengaku pernah aborsi, dan 97 %
(WHO), remaja (adolescence) adalahmereka remaja SMP dan SMA pernah melihat situs
yang berusia 10-19 tahun. pornografi.
Sementaradalamterminologi lain PBB
menyebutkananakmuda (youth) Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
untukmereka yang berusia 15-24 tahun. kesehatan yang sempurna baik secara fisik,
Inikemudiandisatukandalamsebuahterminolo mental maupun sosial dan bukan semata-
gikaummuda (young people) yang mencakup mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
10-24 tahun( Marmi, 2013). dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi serta
Total penduduk Indonesia yang berusia 15- prosesnya (Purwoastuti dan Walyani, 2014).
19 tahun cukup besar yaitu 22,3 juta jiwa dan

p-ISSN : 2086 – 9703 || e-ISSN : 2621 - 7694 1115


Jurnal Keperawatan Vol.9 No.1, Januari 2019

Promosi yang akan disampaikan dalam HASIL PENELITIAN


materi ini ialah remaja harus mengetahui
bahwa pria dan wanita memiliki organ
reproduksi yang berbeda, baik dalam hal
struktur atau fungsinya. Alat reproduksi pria
terdiri dari testis dan penis, sedangkan pada
wanita terdiri dari ovarium, uterus, dan
vagina. Berikut adalah penjelasan fungsi dari
tiap organ reproduksi yang dapat dijelaskan
kepada remaja (Bobak dkk, 2005) dalam
(Saputra, 2017).
Menurut (Nofriadi, 2017) menyebutkan telah
terjadi kasus pencabulan pada siswa SMA di
Kecamatan Sagulung. Ada beberapa sekolah
menengah pertama (SMP) dan sekolah
menengah atas (SMA), Pada tanggal 29
Maret 2018, dari hasil wawancara dengan PEMBAHASAN
salah satu guru bagian Kehumasan
didapatkan hasil bahwa belum pernah ada
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi di Nilai rerata pengetahuan sebelum diberikan
SMA. promosi kesehatan sebesar 11,88 ± SD 0,82
dan nilai rerata pengetahuan remaja sesudah
Oleh karena itu penulis tertarik untuk diberikan promosi kesehatan sebesar 19,75 ±
meneliti tentang “Pengaruh Promosi SD 0,49 sehingga rerata nilai pengetahuan
Kesehatan terhadap Pengetahuan Remaja remaja sebelum diberikan promosi kesehatan
tentang Kesehatan Reproduksi pada Pelajar dan sesudah diberikan promosi kesehatan
Kelas X’’. mengalami peningkatan 7,87. Dari hasil uji
bivariat dengan menggunakan T-Test
TUJUAN PENELITIAN
didapatkan hasil p value 0,000 (p value <
0,05) dengan demikian Ho ditolak yang
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui
berarti Ha diterima. Selanjutnya dapat
Pengaruh promosi kesehatan
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
terhadappengetahuan remaja tentang
signifikan antara skor rerata pengetahuan
kesehatan reproduksipada pelajar kelas X.
sebelum dan sesudah diberikan Promosi
Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja
METODE PENELITIAN
Tentang Kesehatan Reproduksi di SMA.
Desain penelitian menggunakan metode pre- Dari hasil penelitian tersebut didapatkan
experimental dengan rancangan pretest- bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
postest one group design. Populasinya 30-40 pemberian Promosi Kesehatan Terhadap
siswa/i kelas X dan sampel 40 siswa/i kelas Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan
X dengan teknik convenience sampl. Waktu Reproduksi di SMA. Hal ini Notoadmodjo
pengambilan April-Agustus 2018, instrumen (2012), menyatakan bahwa pengetahuan
penelitian menggunakan kuesioner. Analisis seseorang dipengaruhi beberapa faktor salah
data menggunakan teknik analisis T-test. satunya informasi yang menjadi perantara
dalam menyampaikan informasi baik dari

p-ISSN : 2086 – 9703 || e-ISSN : 2621 - 7694 1116


Jurnal Keperawatan Vol.9 No.1, Januari 2019

media cetak ataupun melalui tenaga KESIMPULAN


kesehatan seperti pelatihan dan penyuluhan.
Media yang digunakan peneliti adalah media Berdasarkan penelitian yang dilakukan
cetak atau brosur. tentang Pengaruh Promosi Kesehatan
Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja
Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi Tentang Kesehatan Reproduksi sebanyak 40
(2010) yang menyatakan bahwa responden responden. Hasil yang didapatkan pada
dengan penggunaan media massa tinggi 13 penelitian tersebut adalah :
orang (7,26%), sedang 143 orang (79,88%)
dan rendah 23 orang (12,84%). Responden 1. Pengetahuan siswi tentang Kesehatan
dengan tingkat pengetahuan tinggi 5 orang Reproduksi di SMA sebelum diberikan
(2,79%), sedang 117 orang (65,4%) dan Promosi Kesehatan didapatkan rerata
rendah 57 (31,8%). Hasil uji statistik adalah 11,88 ± SD 0,82.
τ = 0,538 masuk dalam kategori sedang 2. Pengetahuan siswi tentang Kesehatan
(0,40-0,599) dengan signifikansi 0,000 (p Reproduksi di SMA sesudah diberikan
value< 0,005). Promosi Kesehatan didapatkan rerata
19,75 ± SD 0,49.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah 3. Ada perbedaan signifikan skor rerata
terdapat hubungan positif dan signifikan. pengetahuan siswi tentang Kesehatan
Terdapat hubungan antara penggunaan media Reproduksi sebelum diberikan Promosi
massa dengan tingkat pengetahuan kesehatan Kesehatan adalah 11,88 dengan
reproduksi pada siswa. Semakin tinggi sesudah diberikan Promosi Kesehatan
penggunaan media massa maka tingkat adalah 19,75 sehingga mengalami
pengetahuan kesehatan reproduksi semakin peningkatan sebesar 7,87.
tinggi pula.
Hasil dari penelitian ini adalah pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
remaja mengalami peningkatan setelah
dilakukan pemberian promosi kesehatan,
Apriyani, Yolanda Fenny. 2017. Pengaruh
yaitu dengan nilai rerata 19,75 ± SD 0,49. Hal
Pemberian Informasi
ini menunjukan bahwa pengetahuan
Terhadap Pengetahuan Ibu
seseorang bisa menjadi lebih baik diperoleh
Yang Memiliki Bayi Tentang
dari sumber informasi tentang pentingnya
Pijat Bayi Di Wilayah Kerja
mengetahui fungsi dan organ Reproduksi
Puskesmas Sei Langkai Kota
seperti media cetak, media elektronik
Batam. Kti Mahasiswa D-III
maupun media massa seperti video dan
Kebidanan Uniba
brosur, dan adanya penyuluhan tentang
Kesehatan Reproduksi serta fungsi organ
Bobak. 2005. Buku Ajar
yang diberikan oleh petugas kesehatan, agar
KeperawatanMaternitas .
remaja lebih peduli dengan kesehatan
Jakarta: Egc
reproduksi dan apa saja fungsi organ
Reproduksi.
DepartemenKesehatanRepublik Indonesia.
2015.
SituasiKesehatanReproduksi
Remaja. Jakarta

Dewi, RizzaNortaVilleny Rosita, 2010.

p-ISSN : 2086 – 9703 || e-ISSN : 2621 - 7694 1117


Jurnal Keperawatan Vol.9 No.1, Januari 2019

HubunganPenggunaan Mubarak, Wahit Iqbal, Dkk.


MediaMassaDengan Tingkat 2011.PromosiKesehatan
PengetahuanKesehatanRepr Untuk Kebidanan. Jakarta:
oduksiPadaRemaja Di Sman Selemba Medika
8 Surakarta Mubarak, Wahit I, Dkk.
2009.PromosiKesehatan:
Dinkes Provinsi Lampung. 2013. Cakupan SebuahPengantar Proses
Program Tahun 2012-2013. BelajarMengajarDalamPendi
Lampung dikan. Yogyakarta:
GrahaIlmu
Fajriah, Dini Apri. 2015. Pengaruh Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode
Pengetahuan Kesehatan Penelitian Kesehatan. Jakarta
Reproduksi Dan Lingkungan : Rineka Cipta
Pergaulan Terhadap Perilaku Notoatmodjo, S. 2012. PromosiKesehatan
Seks Bebas Di Smk Pgri I Dan PerilakuKesehatan.
Terbanggi Besar Lamung Jakarta: RinekaCipta
Tengah. Lampung Novitasari, Rilla. 2013. Pengaruh
Fitriani, Sinta. 2011. PromosiKesehatan. Penyuluhan Terhadap
Yogyakarta: GrahaIlmu Tingkat Pengetahuan Tentang
Kesehatan Reproduksi Pada
K. Heru Subaris. 2016. Promosi Kesehatan, Siswa Smp N 24 Surakarta.
Pemberdayaan Masyarakat, Surakarta
Dan Modal Sosial. Nugroho, Shintia Vera. 2014. Pengaruh
Yogyakarta. Nuha Medika Pemberian Materi Kesehatan
Reproduksi Melalui Grup
Lestari, Endang Rahayu Fuji. 2014. Facebook Terhadap
Pengaruh Penyuluhan Pengetahuan Remaja. Malang
Kesehatan Reproduksi Putra, Ardika. 2017. Pengaruh Pendidikan
Melalui Media Elektronik Kesehatan Terhadap
Video Terhadap Ingkat Pengetahuan Remaja Tentang
Pengetahuan Kesehatan Kesehatan Reproduksi Pada
Reproduksi Pada Siswa Smp Pelajar Kelas 8 Di Smp N 12
N 9 Surakarta. Surakarta Batam. Kti Mahasiswa
Kedokteran. Batam
Marmi. 2013. Kesehatan Reproduksi. Purwoastuti, Th. Endang Dan Elisabeth Siwi
Yogyakarta. Pustaka Pelajar Walyani. 2014. Panduan
Materi Kesehatan Reproduksi
Masturi,2017.Hubungan Tingkat Stress Dan Keluarga Berencana.
Dengan Siklus Menstruasi Yogyakarta. Pustakabarupress
Pada Mahasiswa Rumengan, Jemmy. 2008. Metode Penelitian
Keperawatan Semester Viii Kesehatan. Bandung.
Uin Alauddin Makassar. Ciptapustaka Media Perintis
Makassar Rumengan, Jemmy. 2010. Metode
Penelitian Dengan Spss.
Maulana, H. 2009. PromosiKesehatan, Batam: Uniba Press
Jakarta :Egc

p-ISSN : 2086 – 9703 || e-ISSN : 2621 - 7694 1118


Jurnal Keperawatan Vol.9 No.1, Januari 2019

Saputro, Rio Eka. 2017. Pengaruh Promosi hatanReproduksiSebagaiPen


Kesehatan Terhadap Tingkat yebabPerilakuSeksBebasPad
Pengetahuan Cuci Tangan aRemaja
Pakai Sabun Pada Siswa Wardani, Rachma. 2011. Pengaruh
Kelas 5 Di Sd 004 Bengkong Penyuluhan Terhadap
Tahun 2017. Kedokteran Tingkat Pengetahuan
Uniba. Batam Kesehatan Reproduksi
Septiana, 2014. Pengaruh Pendidikan Remaja Perempuan Smp
Kesehatan Terhadap Tingkat Muhammadiyah 7. Surakarta
Pengetahuan Remaja Tentang Widayeni, Sri. 2015. Pengaruh Promosi
Kesehatan Reproduksi Di Smp Kesehatan Terhadap Tingkat
Islam Ruhama Ciputat. Pengetahuan Siswa/I Tentang
Jakarta Penyakit Menular Seksual. Kti
D-Iii Kebidanan Uniba.
Soetjiningsih.2004.TumbuhKembangRemaja Batam
Dan Widyastuti, Y. Rahmawati, A.
Permasalahannya.SagungSet Purnamaningrum, Y. E. 2009.
o. Jakarta Kesehatan Reproduksi.
Jakarta: Fitramaya
Surmiasih, SuhartiSiti, 2010.
RendahnyaPengetahuanKese

p-ISSN : 2086 – 9703 || e-ISSN : 2621 - 7694 1119

Anda mungkin juga menyukai