KESEHATAN REPRODUKSI
NAMA : NIRMALASARI. B
KELAS :C
1
DAFTAR ISI
A. Latar belakang.3
B. Pembahasan ..7
c. Masa sakit.15
b. Sm (safe motherfood).23
e. Cakupan pelayanan....30
DAFTAR PUSTAKA.36
2
BAB I
A. Latar Belakang
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau
aspek yakni fisik (badan), mental (jiwa, spiritual, dan sosial yang
yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-
3
Upaya promotif adalah serangkaian upaya untuk memberikan
meningkatkan kesehatan.
juga terbatas atau tidak tersedia dan berbagai materi promosi kesehatan,
4
Pada dasawarsa terakhir ini, dunia internasional nampaknya benar-benar
ini.
kematian anak dan poin lima meningkatkan kesehatan ibu yang disepakati
penurunan tersebut.
masyarakat yang diperlukan untuk menjamin agar wanita dan bayi baru
berkelanjutan.
5
Indonesia yang telah menjadi anggota WHO sejak tahun 1950 telah
Dalam arti kata luas tujuan Safe Motherhood dan Making Pregnancy
Safer sama, yaitu melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia
perlu terjadi. MPS merupakan strategi sektor kesehatan yang fokus pada
6
B. PEMBAHASAN
ibu-ibu sehat.
dan neonatal.
perilaku menghindar.
7
1. Pencegahan primer : dilakukan pada masa individu belum menderita
penyakit menular.
buruk lagi.
8
a. Pencegahan tersier : dilakukan pada tahap penyembuhan
untuk:
awal
9
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan
berfungsi :
10
Makanan adalah sesuatu yang sangat berharga sekali, orang
makanan.
sebabkan oleh air yang kotor atau air yang tercemar. Agar sehat
kesehatan masyarakat.
11
pompa air. Air yang dapat di minum dari manapun asalnya
kepentingan bersama.
hati.
12
2. Konseling mengenai seksualitas, kesehatan reproduksi pada
sekolah-sekolah
yang baik.
syukur dan terima kasik kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada
lain. Selain itu suasana rumah tangga yang harmonis sangat baik
13
Penyakit infeksi banyak menyebabkan kematian. Penyakit ini
oleh alat-alat kerja yang tidak memenuhi syarat, bekerja tanpa alat
suasana kerja yang tidak tenang dan pekerja yang tidak baik tentang
14
Untuk menghidari terjadinya kecelakaan dan gangguan-gangguan
kesehatan itu maka setiap pekerja harus diteliti dulu tentang keadaan
adanya jaminan upah yang cukup sesuai dengan pendidikan dan sifat
pekerjaanya.
15
Tujuan utama dari usaha ini adalah :
menular
penyakit.
a) Case finding
pengobatan.
b) Contat tracing
16
agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada
diberikan.
terlambat.
17
dicegah agar kecatatan tersebut tidak bertambah berat dan fungsi
lanjut.
6. Rehabilitation (rehabilitasi)
a) Rehabilitasi fisik
18
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal
b) Rehabilitasi mental
d) Rehabilitasi aestetis
19
pada penderita yang mengalami kerusakan pada wajahnya akibat
Motherhood)
area:
20
1) Membangun Kemitraan.
2) Advokasi
Kebijaksanaan.
dengan baik.
21
memaksimumkan kontribusi pihak swasta pada tujuan
nasional.
internasional
fokus yang lebih kuat yang dibangun atas dasar sistem kesehatan
kematian ibu dan bayi baru lahir. Perhatian khusus difokuskan pula
22
Indonesia yang telah menjadi anggota WHO sejak tahun 1950
b. SM (Safe Motherhood)
dan bersalin. Program itu terdiri dari empat pilar yaitu keluarga
23
Contohnya seperti perdarahan, pre-eklamsia/eklamsia, akibat
langsung yaitu akibat penyakit lain yang telah ada sebelumnya atau
dan pemerintah.
c. Derajat kesehatan ibu sebelum dan saat hamil masih rendah yaitu
24
ini paling banyak terjadi pada masa sekitar persalinan yang
1. Keluarga Berencana
25
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya. Jumlah anak
a. Pelayanan Antenatal
tal meliputi :
seksual.
26
Persalinan yang bersih dan aman memiliki tujuan memastikan
dan aman, serta memberikan pelayanan nifas pada ibu dan bayi.
27
1. Melibatkan anggota masyarakat, khususnya wanita dan
kesehatan ibu.
pertolongan.
mencari pertolongan.
ibu dan kematian bayi baru lahir. Dalam Renstra ini difokuskan pada
28
Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu, pemerintah
29
sehat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir.
e. Cakupan Pelayanan
pelayanan ibu hamil dan bayi baru lahir dan manajemen pelayanan
30
kesehatan yang terakreditasi seperti bidan, dokter, atau perawat
pengelolaan dan rujukan atas komplikasi yang diderita oleh ibu dan
anak.
dan bayi baru lahir yang terdapat di tingkat kabupaten atau kota
propinsi Indonesia.
31
setiap puskesmas, polindes, dan rumah sakit pemerintah dan
BKKBN.
32
g. Program Pemberdayaan Wanita dan Keluarga
kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta pemanfaatan pelayanan yang
ibu dan bayi baru lahir, KB, dan pencegahan Penyakit Menular
Seksual.
pelayanan kedaruratan.
33
terlalu banyak. Pemberian informasi oleh Bidan di Desa dan
serta istirahat yang cukup selama kehamilan dan masa laktasi serta
langkah-langkah.
34
Jadi peran suami merupakan yang paling utama karena selain
dan bukan hanya pada saat kehamilan pertama tapi pada kehamilan
baru lahir.
35
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan Reproduksi
Yogyakarta.
Suryantiromauli,s.st,anavidavindari2009.,kesehatan
reproduksi.,Yogyakarta:nuha medika
WHO,SAFEMOTHERHOOD.,modul,dasarbidan
36
DAFTAR ISI
A. Latar belakang.. 38
B. Pembahasan 39
1. Pengertian HAM..39
a. Hak-hak reproduksi...40
DAFTAR PUSTAKA.56
37
BAB II
A. Latar Belakang
(HAM). HAM ada melekat pada manusia, apabila HAM dihilangkan berarti
Tren kekinian yang juga berentetan jauh kebelakang dengan tradisi dan
korban. Dalam hal ini terkait dengan masalah reproduksi pada wanita,
atau para spesialis tetapi, sangat begitu penting pula dimiliki khususnya
38
oleh para istri-istri atau perempuan sebagai ibu atau bakal ibu dari anak-
etik profesi bidan dan hukum kesehatan, dasar kewenangan, dan aspek
yang nyata bagi para bidan dalam menjalankan tugasnya. Tapi pada
praktek kebidanan.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian HAM
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara
kodrati, universal, dan abdi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa,
39
hak kesejahteraan, yang oleh karena itu tidak boleh di abaikan atau di
a. Hak-Hak Reproduksi
reproduksi.
40
Setiap remaja berhak untuk berpikir atau mengungkapkan
41
terjadinya komplikasi atau bahkan kematian. Keluarga tidak
42
mendapatkan perlindungan dari berbagai perlakuan buruk di atas
reproduksinya.
43
petugas tidak bias memaksa orang tersebut untuk membatalkan
44
boleh membedakan apakah seorang perempuan atau laki-laki.
orang lai serta taat kepada hokum dan peraturan yang berlaku
45
2. KEKERASAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
1. Konsep Etika
adalah ilmu tentang apa yang baik dan yan buruk, tentang hak dan
(Jones, 1994).
ini kode etik profesi bidan (Agus, 1996). Dengan demikian kode etik
dari nilai nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan
46
pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan
boleh.
pasien, jadi hak adalah suatu yang diterima oleh pasien. Sedangkan
ada hak yang harus diterima oleh bidan dan kewajiban yang harus
diberikan oleh pasien. Hak dan kewajiban bidan ini diuraikan seperti
1. Hak Bidan.
47
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam
profesi.
profesi lain.
2. Kewajiban Bidan
pasien.
pasien.
e. Bidan wajib bekerjasama dengan profesi lain dan pihak lain yang
48
Kewajiban dan hak bidan dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Pasal 18
perundang-undangan.
g. Mematuhi standar.
49
3) Bidan dalam menjalankan praktik kebidanan harus membantu
masyarakat.
Pasal 19
dan/atau keluarganya.
50
diperlukan,asuhan serta nasehat bagi wanita selam hamil, bersalin dan
dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan bahwa persalinan dan
diatur dalam BAB V pasal 14-26 tentang praktik bidan yaitu sebagi
a. Pelayanan kebidanan.
Pasal 15 :
(periode interval)
Pasal 16 :
51
a. Pelayanan kebidanan kepada ibu
- Pemeriksaan fisik.
- Perawatan bayi
52
Pasal 17
Pasal 18
- Memberikan imunisasi
nifas.
Pasal 19
kondom.
Pasal 20
anak.
53
- Memantau tumbuh kembang anak
Pasal 21
penyelamatan jiwa.
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
54
- Menimpan rahasia sesuai dengan perturan perundang- undangan
yang berlaku.
Pasal 26.
kebidanan.
5. Criminal malpraktic.
55
DAFTAR PUSTAKA
Lasa dkk.LKS Gita SMU PPKn. Hak Asasi Manusia. PT. Pabelan.
Surakarta. Wikipedia Indonesia. 2007.
Hak Asasi Manusia. id.wikipedia.Org/wiki/HakAsasi Manusia-
26k.Diakses 02 Desember 2011
Sadjiman, Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa
Nama Penerbit.
Iskandar, imelda & tajuddin norma.2010. etika kebidanan dan hukum
kesehatan.makassar;
Wello basri. 2011 etika profesi dn hukm kesehatan. Makassar ;pustaka
refleksi
Dewi,nilda syntia & sujiyatni 2011. Etika profesi kebidanan.yogyakarta;
rohima press.
56
DAFTAR ISI
A. Latar belakang58
B. Pembahasan ..62
1. Pengertian Gender....62
2. KB Terkini .70
a. Pengertian kontrasepsi.70
b. Manfaat kontrasepsi..71
DAFTAR PUSTAKA.85
57
BAB III
A. latar belakang
yang sama dengan laki-laki dalam menjaga kesehatan mereka. Kondisi ini
terjadi terutama adanya perlakuan tidak adil dan tidak setara antara
3. bagaimana melakukannya
58
Isu kesetaraan gender telah menjadi pembicara diberbagai Negara
terhadap wanita.
dari 12 bidang kritis yang dikemukakan dalam rencana aksi. Konferensi ini
yang berkaitan erat dengan upaya penyetaraan martabat dan hak bagi
59
kerangka aksi Beijing yang menetapkan 12 bidang kritis yang dianggap
bahwa ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, dapat dilihat dari
sisi struktur fisik, organ reproduksi, cara berfikir, dan way of problem
60
serta penyakit menular seksual dan menyukseskan pencapaian
dengan baik.
karena timbul efek samping seperti kegemukan, tekanan darah tinggi, dan
yakni kondom dan MOP, serta rendahnya dukungan politis dan sosial
budaya.
61
A. PEMBAHASAN
1. Pengertian gender
mental, dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya
62
penyakit dan kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan
prosesnya.
1. Organ reproduksi
mestinya.
2. Hubungan seks
penyakit kelamin.
3. Kehamilan
4. Persalinan
63
Seorang ibu harus bersalin dengan normal dan terbebas dari
komplikasi persalinan.
melaksanakan ha tersebut.
2) Hak-hak reproduksi
reproduksi
berkualitas.
64
c. Hak kebebasan dan tanggung jawab dalam menentukan
kehidupan reproduksi.
reproduksinya.
65
perempuan merupakan faktor penting yang berperan dalam
66
kehamilan dan kanker serviks, sementara itu hanya laki-
penyakit.
yang sakit.
dan perempuan.
67
merefleksikan keinginan untuk menunjukkan maskulinitas,
berbasis gender.
(IMS).
68
disosialisasikan , diperkuat, bahkan di konstruksikan secara sosial
perempuan.
69
2. KB TERKINI
a. Pengertian Kontrasepsi
sel telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi diartikan sebagai cara untuk
operasi.
1. Dapat dipercaya;
70
3. Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan
6. Mudah pelaksanaanya
masyarakat
b. Manfaat Kontrasepsi
1. Kondom 'spray-on'
sistem semprot. Dengan kondom ini, dijamin tak akan ada lagi
71
Menurut sang penemu, Jan Vinzenz Krause, direktur Institute
yang memiliki penis lebih kecil atau lebih besar dari ukuran itu.
yang berbeda dari para pria. Beberapa pria mengatakan itu ide
72
kondom yang pas. Sedangkan lainnya mengatakan tidak bisa
seks. Kondom spray-on ini dijual dengan harga yang lebih mahal
2. Kondom Spray
produsennya.
73
menentukan metode keluarga berencananya. Selama ini alat
alat kontrasepsi, namun dilain pihak juga khawatir penemuan ini akan
merupakan pilihan dari jenis kontrasepsi yang saat ini tersedia untuk
kontrasepsi pria.
kehamilan) hanya 1,1 per 100 pria dalam kurun waktu 24 bulan. Para
74
kemampuan memproduksi sperma pada laki-laki tersebut kembali
normal.
75
secara tepat. Berbeda dari banyak alat kontrasepsi lainnya, alat
lorongnya (lumen).
76
bersifat sementara, sehingga kesuburan dapat kembali apabila
diinginkan. Suntikan ini sangat efektif dan per dosis bisa bertahan
6. Pemanasan
77
metode kontrasepsi yang terpercaya. Karena masih terdapat hal yang
7. Ultrasound
sampai tingkat nol. Angka ini merupakan angka ideal untuk mencegah
kontrasepsi ini dapat diandalkan selama 6 bulan, dengan biaya murah dan
terapi fisik. Maka itu, diharapkan tujuan jangka panjang penelitian ini
78
adalah menciptakan alat KB yang sesuai untuk pria, tanpa
membahayakan kesuburan.
8. Implant Terkini
di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah
api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau
tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif
tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Pencabutan bisa
1. Testosterone
79
dibandingkan dengan kerja pil kontrasepsi pada wanita yang dapat
2. Prolaktin
c. Desogestrel
80
Kehilangan bulu-bulu di wajah dan payudara akan membesar). Akan
sekitar 60 %.
pria sampai saat ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut,
d. Suntikan progesteron
Bambang, cara kerja senyawa ekstrak gandarusa ini mirip seperti metode
81
hormonal KB. Yakni menurunkan aktifitas enzim hialuronidase didalam
subur (PUS). Dari hasil uji klinik tersebut, ternyata 100 persen memiliki
hasil maksimal. Tidak terjadi kehamilan pada si wanita. Dalam uji coba
ketiga ini Drs. Bambang telah mengujikan hasil temuannya kepada sekira
350 pasangan muda subur. Proses uji coba ini masih berjalan dan
yang sangat lama. Bukan hanya satu atau dua tahun, tetapi membutuhkan
mengaku makin jantan. Saat ini proses pengembangan itu sudah selesai,
82
Dalam penelitian didapati penggunaan pil KB khusus pria ini tak
tidak ada penyalahgunaan untuk hal-hal yang tidak semestinya. Pria yang
tak perlu takut. Hanya saja yang perlu dicatat adalah jika benar ini sudah
83
sperma di testis. Cara kerja pil KB pria ini berbeda dengan pil KB
selama 2-4 minggu. Hal ini menunjukkan bahwa obat ini mempunyai
efek temporer.
c. Nifedipine
84
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia,1985
Yogyakarta :
85
DAFTAR ISI
A. Latar belakang87
B. Pembahasan .91
b. HIV/AIDS...107
c. Gonorea ....108
d. Sifiis ...108
e. Klamidia.108
f. Ulkus mole....109
g. Herpes genetalia..109
h. Kondolima akuminata..110
DAFTAR PUSTAKA..113
86
BAB IV
A. Latar Belakang
dalam dan terjadi di seluruh negara dunia. Dalam hal ini, masyarakat
negaranya masing-masing.
87
dilakukan di bawah Convention on the Elimination of All Forms of
korban KDRT.
keluarga yang ada di dalamnya. Dalam hal luka serius fisik dan
88
menjadi sumber masalah sosial. Tindak kekerasan pada istri dalam
pada istri dalam rumah tangga memiliki ruang lingkup sangat pribadi
istri dianggap wajar karena hak suami sebagai pemimpin dan kepala
produk sosial, dengan demikian nilai dan norma yang berlaku dalam
laki atas perempuan ditinjau dari teori nature and culture. Dalam
89
Laki-laki sebagai culture mempunyai wewenang menaklukan dan
Secara kultural laki laki ditempatkan pada posisi lebih tinggi dari
kematian, upaya bunuh diri dan terinfeksi HIV/AIDS. Selain itu, kekerasan
90
atau lebih bentuk. Berikut ini beberapa hasil wawancara dengan istri-istri
yang menjadi korban KDRT yang semua pelakunya adalah suami mereka.
Kisah kisah mereka bukan khayalan atau karangan semata ini adalah
yang sering kita menutup mata terhadap realitas ini. Mereka adalah
kesehatan seksual istri, karena hal tersebut menganggu psikologi istri baik
B. PEMBAHASAN
91
Dari perspektif tersebut, kekerasan seperti terlihat sebagai suatu tanggung
pria.
Hal ini juga membuat pria, dengan harga diri yang rendah,
menjadi hal umum dan menjadi suatu keadaan yang serba sulit bagi
92
perempuan di setiap bangsa, kasta, kelas, agama maupun wilayah.Pada
93
tersubordinasi. Di samping itu, terdapat interpretasi yang keliru terhadap
persepsikan orang nomor dua dan bisa diperlakukan dengan cara apa
saja. Hal ini muncul karena transformasi pengetahuan yang diperoleh dari
masa lalu, istri harus nurut kata suami, bila istri mendebat suami, dipukul.
Kultur di masyarakat suami lebih dominan pada istri, ada tindak kekerasan
ikut campur .
Seksual), termasuk HIV. Hal itu tidak terlepas dari perilaku seksual
mereka memiliki mitra seksual lebih dari satu dan menolak untuk
94
yang menyatakan telah melakukan aborsi disengaja, bahkan banyak
kondisi dimana wanita tersebut berada atau latar belakang budaya dan
macam :
1. Kekerasan fisik
perlakuan ini akan nampak seperti bilur-bilur, muka lebam, gigi patah
95
kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan / atau
3. Kekerasan seksual
istri.
4. Kekerasan ekonomi
rumah tangga
96
istri telah diungkap dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Diana
dan istri. Anggapan bahwa suami lebih berkuasa dari pada istri telah
istri akan selalu menjadi akar dari perilaku keras dalam rumah
tangga.
2. Ketergantungan ekonomi.
97
pelampiasan dari ketersinggungan, ataupun kekecewaan karena
4. Persaingan
satu sisi suami tidak mau kalah, sementara di sisi lain istri juga tidak
5. Frustasi
98
tidak bisa melakukan sesuatu yang semestinya menjadi tanggung
kewajiban suami istri. Hal ini penting karena bisa jadi laporan korban
tapi hanya kesalahpahaman dalam keluarga. Hal ini juga terlihat dari
korban, karena posisi dia hanya sebagai saksi pelapor atau saksi
99
a. Keterbukaan dan saling percaya, dalam hal ini pasangan
terungkap
tidak akan di terima Allah dan ia tidak akan masuk surga (H.R.
Thabrani)
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
100
dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Sehubungan
yang dikutip oleh Heise, Moore dan Toubia (1995) kekerasan dan
101
orgasme, akibat tindak kekerasan yang dialaminya. Di seluruh dunia
dengan BBLR, terbelakang mental, bayi lahir cacat fisik atau bayi lahir
pola fikir, emosi dan ekonomi keluarga. Dampak terhadap pola fikir
fisik dan mental dua kali lebih besar dibandingkan yang tidak menjadi
102
tangga, biaya tak terduga untuk hunian, kepindahan, pengobatan dan
Dari sisi hukum, ketiadaan sanksi yang tegas dan membuat jera pelaku
yang malah dibiarkan, dan lain lain. Dari sisi sosialbudaya, gaya hidup
103
pendidikan, sehingga kapitalisasi pendidikan hanya berpihak pada
kalau hanya dilihat dari istri harus mengabdi kepada suami, pastilah
104
bagi para pihak yang berpotensi melakukan KDRT, sebagai upaya
akan berupa law in book (teori) belaka, sedangkan dalam law in action
(praktik) akan sulit terwujud. Oleh karena itu, supremasi hukum harus
ditegakkan.
2. Permasalahan Kespro
105
Risiko tinggi terhadap penularan penyakit menular seksual (PMS)
sebagai berikut:
pasangan seksual lebih dari satu baik yang dikenal atau tidak
dikenal.
kepada pasien.
berikut:
nikah.
106
4) Drugs: hindari pemakaian narkoba.
darah.
jamur.
b. HIV/AIDS
dalam sel darah putih dan merusaknya, sehingga sel darah putih
107
c. Gonore
kencing (uretritis).
d. Sifilis
e. Klamidia
Gejala yang tampak pada laki-laki yaitu sakit ringan pada saat
108
kencing, sakit di saluran kencing serta keluarnya sekret/duh dari
f. Ulkus mole
g. Herpes genitalis
seperti anggur berair dan nyeri pada kemaluan, jika bintil pecah
kencing.
109
h. Kondiloma akuminata
Trikomonas vaginalis
1. Infertilitas
Septikasari, 2009).
110
Adapun Jenis-jenis infertilitas :
a. Infertilitas primer
b. Infertilitas sekunder
anak lagi.
1) Gangguan senggama
2. Faktor suami
111
3. Faktor istri
b. Gangguan ovulasi
c. Kegagalan implantasi
d. Endometriosis
1) Konsultasi medis.
112
DAFTAR PUSTAKA
Hidayatullah
Yogyakarta.
113