Kesehatan Komunitas
Totok Harjanto, SKep. Ns
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN USAHID
Winslow, Profesor kesehatan masyarakat pada Yale University pada tahun 1920
mendefinisikan (Leavel and Clark, 1958):
Kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi
melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan,
kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan,
pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan
penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di
masyarakat mempunyai standar kehidupan yang adekuat untuk menjaga
kesehatannya.
1
Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk
penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya
yang dilakukan ialah:
c. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment),
tujuan utama dari tindakan ini ialah 1) mencegah penyebaran penyakit bila
penyakit ini merupakan penyakit menular, dan 2) untuk mengobati dan
menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah
terjadinya komplikasi dan cacat.
d. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi
diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga
mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
Pencegahan tersier
e. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak
menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal
secara fisik, mental dan sosial.
Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan itu dapat di lihat pada gambar dua. Pada
gambar dua proses perjalanan penyakit dibedakan atas a) fase sebelum orang sakit:
yang ditandai dengan adanya keseimbangan antara agen (kuman penyakit, bahan
berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan dan b) fase orang mulai sakit: yang
akhirnya sembuh atau mati.
2
Gambar dua: Tingkat pencegahan penyakit (sumber: Leavel and clark, 1958)
Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker
payudara, kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan,
sehingga pengobatan dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.
Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada
kegiatan yang tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan
tetapi juga dapat digolongkan pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya
pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat termasuk pengobatan dini dapat juga
perlindungan khusus.
3
Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan dokter dan
praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal
empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat
tahapan itu (Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:
Masalah Response
Ini ditandai dengan perhatian ahli kesehatan masyarakat pada standar pelayanan yang
memperhatikan teknik peningkatan kualitas, pengukuran hasil/output dan
outcome/dampak kegiatan kesehatan masyarakat.
4
2) Perluasan definisi dari populasi dan kelompok.
Sepuluh tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang pesat tentang cara mengukur
kualitas kehidupan (Quality of Life) sebagai salah satu ukuran kesehatan, ukuran itu
antara lain DALY (Disability Adjusted Life Year) yang mengukur beban penyakit
yang dinyatakan dalam bentuk tahun kehidupan yang hilang karena kematian dan
tahun kehidupan dengan cacat yang dikaitkan dengan derajad cacat yang di derita.
Satu DALY adalah hilangnya satu tahun kehidupan yang sehat. Ukuran ini ikut
berkontribusi terhadap pengertian akan status kesehatan dan upaya mencapai status
kesehatan yang optimal. (WHO, 1999)
5
7) Aplikasi informasi kesehatan masyarakat.
Timbulnya penyakit emerging dan re-emerging, serta dampak kesehatan dari praktek
perdagangan Internasional (World Trade Organization dan GATT). Meningkatkan
kesadaran akan pentingnya upaya kesehatan internasional sebab kesehatan suatu
negara juga dipengaruhi kesehatan negara lain, masalah sebagai berikut ini di sadari
masih perlu ditingkatkan pelaksanaannya oleh badan kesehatan Internasional seperti
WHO, UNICEF dan lain-lain dengan kerjasama masing-masing negara: (Frenk, 1997)
Surveillance and kontrol penyakit yang menjadi ancaman regional dan global.
Peningkatan pengembangan penelitian serta teknologi masalah kesehatan
global termasuk mekanisme pertukaran informasi.
Pengembangan standar dan norma sertifikasi internasional.
Perlindungan terhadap pengungsi internasional.
Dampak perjanjian kerja sama perdagangan internasional dan pengiriman
bahan berbahaya bagi lingkungan dan manusia serta dampak dari teknologi
medis.
Ref:
Effendy N, 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. EGC
Jakarta