Disusun Oleh:
Nur Mutmainnah
(NIM 14201.09.17045)
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan
dalam melakukan penelitian mengenai ”Hubungan Pola Pemberian
Makan dengan Perkembangan Motorik Anak Terhadap Kejadian
Stunting Pada Anak di Desa Sukodadi Kecamatan Paiton Kabupaten
Probolinggo”, serta menambah informasi mengenai pola pemberian
makan dan perkembangan motorik pada anak stunting.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi institusi
pendidikan serta memberikan informasi mengenai pola pemberian
makan dan perkembangan motorik pada anak stunting.
3. Bagi Lahan Penelitian
Dapat menambah pengetahuan bagi anak yang mengalami kejadian
stunting.
4. Bagi Bidang Ilmu Keperawatan
Dapat mendukung teori-teori keperawatan yang berhubungan
dengan”Hubungan Pola Pemberian Makan dengan Perkembangan
Motorik Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak di Desa Sukodadi
Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo”.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dan melengkapi
kekurangan pada penelitian ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
c) Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan antropometri yang
menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Dalam keadaan
normal, tinggi badan tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan
umur. Pertumbuhan tinggi badan, tidak seperti berat badan,
relatif kurang sensitif terhadapa masalah defisiensi gizi dalam
waktu pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi
badan baru akan tampak pada saat yang cukup lama. Tinggi
badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang
telah lalu dan keadaan skarang jika umur tidak diketahui dengan
tepat (Iswan A.Nusi,dkk. 2019).
1. Pertumbuhan melambat
2. Wajah tampak lebih muda dari usianya
3. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam,tidak banyak
melakukan eye contact.
4. Tanda pubertas terlambat
5. Pertumbuhan gigi terlambat
6. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar (Tim
Indonesiabaik.id. 2019)