MAKALAH
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada proklamator sedunia, pejuang tangguh yang tak gentar menghadapi segala
rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di STIKES
Hafshawaty program S1 Keperawatan, makalah ini disusun dengan judul “Teori
Imogene King “ dan dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM sebagai pengasuh pondok
pesantren Zainul Hasan Genggong
2. Dr.H.Nur Hamim,S.KM.,.S.Kep,Ns.,M.Kes sebagai ketua STIKES Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong.
3. Shinta Wahyusari, S.Kep., Ns.,M .Kep.,Sp.Kep.Mat.sebagai dosen pengajar
Falsafah Keperawatan .Pada akhirnya atas penulisan materi ini kami menyadari
bahwa sepenuhnya belum sempurna. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
mengharap kritik dan saran dari pihak dosen dan para pembaca untuk perbaikan
dan penyempurnaan pada materi makalah ini.
Penyusun
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................…………ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3. Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................................3
2.1. Kehidupan Imogene King dan Prestasi yang di Raihnya............................................3
2.2. Model Konsep Sistem Kerangka Terbuka King.........................................................4
2.3. Konsep Paradigma Keperawatan King.......................................................................8
2.4. Asumsi Model Konsep dan Teori King....................................................................10
2.5. Konseptual Framework Imogene King.....................................................................11
BAB III PENUTUP.....................................................................................................14
3.1 . Kesimpulan ............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan
sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi,
peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori
keperawatan Imogene King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang
keperawatan nantinya.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar manusia sebagai
perawat.
b. Mahasiswa terbantu secara teori dalam memahami dunia keperawatan
c. Mahasiswa memahami konsep keperawatan yang penekanan perawatan
sebagai ide moral
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
King (1971, 1981, 1987) berfokus pada interaksi tiga sistem yakni, sistem personal
(individu), sistem interpersonal (kelompok seperti perawat-pasien), dan sistem sosial
(misalnya sistem pendidikan,sistem layanan kesehatan).
Gamabar : Dynamic interacting systems(King, 1981 dalam Tomey & Alligood, 2006)
Individu berada dalam sistem personal. Konsep yang perlu dipahami dalam
sistem personal antara lain :
4
3. Persepsi (perception)
Persepsi adalah menyalurkan energi dari lingkungan dan
mengelompokkannya melalui informasi, penyimpanan informasi dan
menyampaikannya dalam bentuk tingkah laku yang jelas. Persepsi adalah
proses organisasi, interpretasi dan transformasi data yang diingatnya
melalui perasaan.
5
2.2.2. Sistem Interpersonal
Sistem interpersonal dibentuk ketika dua atau lebih individu saling
berhubungan, pembentukan oleh dua orang atau tiga orang. Interaksi perawat dan
pasien adalah satu jenis dari sistim interpersonal. Keluarga, sebagai kelompok
kecil, dapat dipertimbangkan sebagai sistem interpersonal. Dalam sistim
interpersonal diperlukan satu pemahaman tentang konsep komunikasi, interaksi,
peran, stres dan transaksi.
1. Komunikasi
Komunikasi didefinisikan sebagai proses pemberian informasi dari individu
satu ke individu yang lain secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi merupakan komponen interaksi. Termasuk didalamnya
perubahan tanda-tanda non verbal dan simbol-simbol antara perawat – klien
dengan lingkungan merupakan komunikasi.
2. Interaksi
Interaksi merupakan suatu proses persepsi dan komunikasi antara individu
dengan lingkungan dan antara individu yang satu dengan individu yang lain,
diwujudkan dengan perilaku verbal dan diarahkan untuk mencapai tujuan.
Setiap individu yang berinteraksi dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan
dalam pengetahuan, tujuan, pengalaman terdahulu dan persepsi.
3. Peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari individu yang
memiliki peraturan yang menjelaskan hak dan kewajiban. Jika harapan peran
berbeda dan tidak sesuai dengan yang terjadi, dapat menimbulkan konflik.
Dan hal ini berdampak pada penurunan keefektifan asuhan keperawatan yang
diberikan oleh perawat.
4. Stres
Stres adalah tingkatan yang dinamis dalam interaksi individu – lingkungan.
Stres melibatkan perpindahan energi dan informasi antara individu –
lingkungan untuk pengaturan dan pengendalian stressor. Peningkatan stres
dalam interaksi individu dapat mempersempit bidang persepsi dan
6
menurunkan kerasionalan. Peningkatan stres juga berpengaruh terhadap
intervensi keperawatan yang diberikan pada pasien.
5. Transaksi
Transaksi didefinisikan sebagai maksud dari interaksi untuk mencapai tujuan
tertentu.
1. Otoritas (autority )
Merupakan proses transaksi yang aktif dalam pengalaman seseorang untuk
memahami nilai yang berpengaruh, legitimasi dan menerimanya sebagai
posisi dalam organisasi berkaitan dengan otoritasnya.
2. Pengambilan keputusan ( decision making)
Adalah perubahan dan proses yang disengaja melalui proses memilih sesuai
dengan tujuan dengan mengidentifikasi aktivitas yang mungkin dilakukan
oleh individu atau group untuk mencapai tujuan.
3. organisasi ( organization )
Dibentuk oleh individu yang memiliki peran yang diharapkan sesuai dengan
posisinya. Orang tersebut akan menggunakan berbagai sumber untuk
mencapai tujuan baik personal maupun organisasi.
4. Status
Status adalah hubungan seseorang di dalam grupnya dengan anggota lainnya
dalam satu grup atau grup yang satu dengan grup yang lainnya.
7
Konsep-konsep di dalam kerangka tersebut merupakan dimensi pengaturan
dan menunjukkan pengetahuan yang penting bagi pemahaman interaksi di antara
ke tiga sistem. Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena mereka
terutama berhubungan dengan individu, sedangkan konsep yang ditempatkan
dalam sistim interpersonal karena menekankan pada interaksi antara dua orang
atau lebih. Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial karena mereka
menyediakan pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di dalam sistim yang
lebih besar (King, 1995a, p.18 – 19 dalam Tomey & Alligood, 2006).
8
5. Individu bersifat unik dan holistik, menjadi berharga dan hakiki,
dan dapat membuat pemikiran yang rasional dan membuat keputusan dalam
berbagai situasi
2.3.3. Kesehatan (Health)
Kesehatan berimplikasi pada penyesuaian berkelanjutan terhadap stres di
dalam lingkungan internal dan eksternal melalui penggunaan yang optimal dari
sumber dayanya untuk mencapai potensi maksimum untuk kegiatan sehari-hari
(King, 1981, p. 5 dalam Tomey & Alligood, 2006).
9
5. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi
kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka
membuat atau mengambil keputusan.
6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin
tidak sama.
2.4.2. Asumsi Implisit
1. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
2. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan.
3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
10
Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi
sosial, perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi
pada waktu. Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat
asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat dan klien :
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Potter. (2005). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Tomey and Alligood. (2006). Nursing Theories and Their Work. 6th edition. St. Louis:
Mosby.
Kozier, Barbara. (2011). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi
7 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
http://therizkikeperawatan.blogspot.com/2008/12/model-konsep-interaksi-imogene-m-
king.html
13