Judul jurnal : Model Penentuan Status Gizi Balita Di Puskesmas
Nama Peneliti : Nungki Fidiantoro dan Tedy Setiadi
Metode : Penilaian status gizi balita menggunakan metode logika
fuzzy dengan menghitung nilai derajat keanggotaan sehingga menghasilkan status gizi balita yang lebih akurat berdaarkan variabel status gizi.
Alat Ukur : Menggunakan model sequensial Linier yang diawali
dengan tahap analisis sistem yaitu analisis deskripsi kebutuhan sistem, pembuatan diagram konteks, data flow diagram, entity relationship diagram, dan tahap perancangan sistem yang meliputi spesifikasi proses, perancangan mapping tabel dan perancanggan menu antarmuka.
Kesimpulan: Berdasarkan kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini
adalah:
1) Pada penelitian ini telah dibuat model aplikasi dengan
metode logika fuzzy untuk membantu petugas gizi Puskesmas dalam penentuan status gizi balita sehingga diharapkan penilaian status gizi balita dapat lebih cepat dan akurat.
2) Model penentuan status gizi dengan menghitung nilai
derajat keanggotaan dari variable indeks berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
2. REMAJA
Judul jurnal : Hubungan Antara Body Image Dengan Status Gizi Pada
Remaja Putri Kelas Xi Ips Di Sma Batik 1 Surakarta
Nama Peneliti : Herlina Dwi Cahyaningrum
Metode : Jenis penelitian observasional dengan desain
crossectional.Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan antropometri. Sampel diambil menggunakan teknik stratified random sampling sebanyak 67 siswi. Uji hubungan yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Alat Ukur : Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar kuesioner yang terdiri dari form identitas responden dan form pernyataan body image dan untuk pengukuran status gizi dengan pengukuran antropometri.
Kesimpulan: Berdasarkan kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian
ini adalah:
1) Sebagian besar remaja putri memiliki status gizi normal
(55,2%). Sedangkan remaja putri dengan status gizi kurang (17,9%) dan remaja putri dengan status gizi lebih (26,8%). 2) Body image sebagian besar remaja putri kurang baik (91,1%). Sedangkan body image remaja putri yang baik hanya (8,9%). 3) Body image yang kurang baik dengan status gizi kurang yaitu 19,67%, dengan status gizi normal 55,73%, dan dengan status gizi lebih 24,59%. Sedangkan body image yang baik dengan status gizi kurang yaitu 0%, dengan status gizi normal 50%, dan denagn status gizi lebih 50%. 3. IBU HAMIL
Judul jurnal : Hubungan Pendidikan, Paritas, Dan Pekerjaan Ibu
Dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2011
Nama Peneliti : Bunga Widita Kartikasari, Mifbakhuddin, Dian
Nintyasari Mustika
Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adala
observasional analitik dengan menggunakan pendekatan secara potong lintang (cross sectional) yang dilakukan di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang pada bulan Juli sampai Agustus 2011 dengn menggunakan sampel sebanyak 36 responden dengan kriteria sampel yaitu: ibu hamil dengan usia kehamilan >28 minggu yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang pada bulan Juli sampai Agustus 2011, bersedia menjadi responden, dan tidak mempunyai riwayat penyakit penyerta (diabetes, hipertensi, TBC,dll) atau infeksi yang diperoleh dari rekam medik (RM) atau buku KIA.
Alat Ukur : Observasional Analitik Dengan Menggunakan
Pendekatan Secara Potong Lintang (Cross Sectional) Yang Dilakukan Di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang Pada Bulan Juli Sampai Agustus 2011 Dengan Menggunakan Sampel Sebanyak 36 Responden
Kesimpulan : Secara keseluruhan, temuan penelitian ini menunjukkan
gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap status gizi ibu hamil:
1) Pertama, sebagian besar (44,4 %) pendidikan ibu hamil
trimester III di Puskesmas Bangetayu termasuk kategori berpendidikan menengah sebanyak 16 responden, dengan rerata 11,22 tahun dan simpangan baku 2,576 tahun. 2) Kedua, sebagian besar (47,2 %) paritas ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu termasuk kategori Nulipara (0 anak) sebanyak 17 responden, dengan rerata 0,78 anak dan simpangan baku 0,866 anak. 3) Ketiga, sebagian besar (58,3 %) pekerjaan ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu termasuk kategori tidak bekerja sebanyak 21 responden. 4) Keempat, sebagian besar (63,9 %) status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu termasuk kategori tidak KEK sebanyak 23 responden, dengan rerata 25,236 cm dan simpangan baku 3,2392 cm. 5) Kelima, tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, dengan p-value sebesar 0,255. 6) Keenam, tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, dengan p-value sebesar 0,361. 7) Ketujuh, ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, dengan p-value sebesar 0,004. 4. LANSIA
Judul jurnal : Hubungan Kehilangan Gigi Dengan Status Gizi Pada
Lansia Di Panti Werdha Salib Putih Salatiga
Nama Peneliti : Muhammad Ridwan
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
korelasional dengan Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional. Populasi lansia di Panti Werdha Salib Putih Salatiga bulan Agustus 2015 sebanyak 48 lansia. Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Sampel penelitian 42 responden.
Alat Ukur : Alat yang digunakan data primer yaitu lembar observasi kehilangan gigi dan IMT.
Kesimpulan : Berdasarkan kesimpulan yang dapat ditarik dari
penelitian ini adalah:
1) Rata-rata responden kehilangan 15,76 gigi dimana
paling sedikit kehilangan 2 gigi dan paling banyak kehilangan 32 gigi. 2) Sebagian besar lansia status gizinya kurang sebanyak 24 responden (57,1%), normal sebanyak 8 responden (19,0%), lebih sebanyak 2 responden (4,8%), obesitas I sebanyak 7 responden (16,7%) dan obesitas II sebanyak 1 responden (2,4%). 3) Tidak ada hubungan antara kehilangan gigi dengan status gizi pada lansia di Panti Werdha Salib Putih Salatiga dengan nilai p 0,135.
Beberapa Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Lebih Pada Balita Usia 24 59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bara Baraya Kota Makassar Tahun 2005