Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2); September 2015

RESUME JURNAL
Rina Wijayanti, SKM, MKM

Disusun oleh:
Febiana Sholehah (202015201011)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


STIKes RSPAD Gatot Soebroto
2021/2022

Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2); September 2015


Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2); September 2015

Judul jurnal : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MIOMA UTERI PADA


WANITA DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU
LAMPUNG 2013

Tahun : 2015
Penulis : zulaika
Tujuan penelitian : Dukungan sosial terhadap remaja yang dalam menghadapi PMDD adalah
dukungan sosial yang bersumber dari orang terdekat, salah satunya dukungan ibu.. Ibu harus
memiliki pengetahuan yang memadai tentang gejala sehingga dukungan yang diberikan dapat
maksimal.
metode penelitian : Penelitian ini dilakukan di Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan serta
Bagian Rekam Medik RSUD Pringsewu Lampung selama 3 bulan mulai Juni – Agustus 2014. Berdasarkan
permasalahan yang ada dan tujuan yang akan dicapai, maka penelitian ini menggunakan desain
penelitian analitic dengan menggunakan pendekatan retrospective yaitu mengikuti perjalanan penyakit
kearah belakang untuk menganalisa adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat inap di Bagian Penyakit Kandungan RSUD
Pringsewu Lampung yang pernah mengalami mioma uteri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik total sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien dengan rekam medik
lengkap untuk diteliti yaitu terdapat data mengenai: umur, paritas, dan indeks massa tubuh (IMT).
Kriteria eksklusi adalah pasien yang rekam mediknya tidak tersedia di Bagian Rekam Medik (di bawa
pulang, pindah Rumah sakit atau sedang digunakan untuk kepentingan pasien maupun pihak rumah
sakit). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor risiko meliputi umur, paritas, IMT. Variabel
terikat penelitian ini adalah kejadian mioma uteri. Data yang didapat kemudian dianalisis secara
univariat dengan menggunakan tabel silang untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing
variabel. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi Square. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α ≤
0,05), jika p ≤ 0,05 maka terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Hasil Penelitian :Dari hasil penelitian didapatkan bahwa persentase pada kelompok paritas
multipara yang mengalami mioma uteri (88,9%), sedangkan persentase kelompok primipara yang
mengalami mioma uteri (13, 2%). Terdapat hubungan yang signifikan antara mioma uteri dengan
paritas, reponden dengan paritas multipara lebih beresiko 53 kali mengalami mioma dibandingkan
dengan responden paritas primipara

Kekuatan Penelitian : 1.Teori dan model analisis yang diguakan tepat 2.Bahasa yang
digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya
sangat rinci dan mudah dipahami 3. penulis detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam
melakukan penelitiannya
Kelemahan peneitian: Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal
ini.,penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam melakukan penelitiannya.

Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2); September 2015


Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2); September 2015

Kesimpulan : KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

Frekuensi responden yang mengalami mioma uteri intramural/subserosum di RSUD Pringsewu


adalah berjumlah 53 responden (57,6%) dan yang mengalami mioma uteri submukosum adalah
berjumlah 39 responden (42,4%). Terdapat hubungan yang yang bermakna antara mioma uteri dengan
usia, paritas dan Indeks Massa Tubuh. Usia <20 tahun dan >35 tahun memiliki resiko 36 kali mengalami
mioma di bandingkan dengan usia 20-35 tahun, paritas multipara memiliki resiko 53 kali mengalami
mioma uteri dibandingkan dengan primipara. Dan responden dengan IMT Berisiko (> 29 kg/m2) memiliki
resiko 32 kali mengalami mioma uteri dibandingkan dengan IMT Tidak berisiko (18-29 kg/m2).

Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2); September 2015

Anda mungkin juga menyukai