Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP

KEPATUHAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS


ANTANG RAYA MAKASSAR TAHUN 2011
Hasnaeni
Dosen program studi D III Kebidanan STIKES Nani Hasanuddin Makassar
ABSTRAK
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita yang
sebelumnya diawali dengan proses persalinan (Salmah, 2006). Secara konvensional,
kehamilan dihitung dalam minggu, dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir. Kehamilan
berlangsung ratarata selama 266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280 hari (40
minggu) dari hari pertama menstruasi (Hertizon Pieter, 2010).
Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu
hamil terhadap kepatuhan pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Antang Raya Makassar.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan
desain/rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Antang. Cara pengambilan sampel dengan teknik
purposive sampling dengan cara melakukan wawancara pada responden dan mengacu pada
kuesioner Pengolahan dan analisis data dengan program SPSS 16,0 dan disajikan dalam
bentuk tabel dan narasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar berpengetahuan baik dengan
persentase 87 % atau 27 responden sedangkan yang terendah pengetahuan kurang dengan
persentase 12,9 % atau 4 responden, sebagian besar yaitu sikap baik dengan persentase 94 %
atau 29 responden sedangkan yang terendah dengan sikap kurang dengan persentase 6 %
atau 2 responden dan Kepatuhan patuh dengan persentase 84 % atau 26 responden
sedangkan yang terendah dengan kepatuhan tidak patuh dengan persentase 16 % atau 5
responden.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ada hubungan antara
pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan pelaksanaan antenatal care.
Kata Kunci : Kepatuhan Ibu Hamil, Pengetahuan dan Sikap
PENDAHULUAN
Resiko tinggi kehamilan merupakan
keadaan
yang
berbahaya
yang
memungkinkan
sebagai
penyebab
kematian
ibu,
seperti
perdarahan,
eklampsia, dan infeksi. Beberapa factor
resiko yang sekaligus terdapat pada
seorang
ibu
dapat
menjadikan
kehamilannya menjadi resiko tinggi. Resiko
tinggi dan factor resiko pada ibu hamil
dapat diperkecil dan ditangani dengan
adanya pelayanan perawatan masa hamil
yang tepat dan sesuai ketentuan.
(Saifuddin 2005).
Ada
beberapa
factor
yang
mempengaruhi ibu dalam pemeriksaaan
kehamilan antara lain : pengetahuan, sikap,
kepercayaan, tingkat pendidikan dan social
ekonomi. Frekuensi ANC selama kehamilan
minimal 4 kali untuk mendeteksi dini
terjadinya risiko terhadap kehamilan dan

persalinan untuk menurunkan angka


kematian ibu dan memantau keadaan janin.
Namun dalam perkembangan masyarakat
yang semakin kritis, mutu pelayanan juga
menjadi sorotan apalagi untuk pelayanan
sekarang ini terutama pelayanan medis
(Ratminto, 2005).
Data WHO, UNICEF, UNFPA dan
Bank Dunia menunjukkan angka kematian
ibu hingga saat ini masih kurang dari satu
persen per tahun. Pada 2005, sebanyak
536.000 perempuan meninggal dunia
akibat masalah persalinan, lebih rendah
dari jumlah kematian ibu tahun 1990 yang
sebanyak 576.000. Menurut data WHO,
sebanyak 99% kematian ibu akibat
masalah persalinan atau kelahiran terjadi di
negara-negara berkembang.
Berdasarkan
Dinas
Kesehatan
Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2007, AKI
di Sulawesi Selatan 92.89 per 100.000 dari

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012 ISSN : 2302-2531

101.56 per 100.000. Hal ini mencerminkan


adanya perbedaan pola kematian dalam
segi geografis akses dan kualitas
pelayanan kesehatan, mungkin sumber
daya manusia. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rukmini (2005) tentang
gambaran penyebab kematian maternal di
rumah sakit, bahwa dari 12 kasus kematian
maternal kebanyakan ibu hamil tidak
pernah melakukan pemeriksaan antenatal
(ANC) sebanyak 8 orang (66,7%) dan ibu
yang pernah melakukan ANC terbanyak 1-3
kali sebanyak 3 orang (25%), hanya 1
orang (8,3%) yang >4 kali. (Dinkes Sulsel
2007).
Menurut profil Puskesmas Antang
Raya tahun 2008 jumlah pelayanan K1
mencapai 86,72% dan K4 81,73%
sedangkan pada tahun 2009 jumlah
pelayanan K1 mencapai 95,40% dan K4
mencapai 83,39%. Kunjungan ibu hamil
setiap bulan rata-rata mencapai 30-40
orang. Data terakhir yang diperoleh dari
puskesmas Antang Raya tercatat ibu hamil
sebesar 28.281 orang. Ibu hamil yang
datang untuk memeriksakan kehamilannya
pertama kali atau K1 tidak secara
keseluruhan memeriksakan kehamilannya
sampai K4, begitupun sebaliknya tidak
semua ibu yang datang memeriksakan
kehamilannya pada trimester III sudah
pernah datang periksa sebelumnya.
Bertolak dari uraian tersebut diatas,
dapat
diketahui
bahwa
kurangnya
pengawasan dan perawatan antenatal care
pada ibu selama kehamilannya, baik secara
langsung
maupun
tidak
langsung
menyebabkan masih tingginya angka
kematian ibu. Kurangnya pengetahuan dan
informasi serta pelayanan kesehatan yang
kurang memadai semakin memperburuk
kondisi
antenatal
care
berdasarkan
kenyataan ini, maka perlu dilakukan
penelitian tentang hubungan pengetahuan
dan sikap tentang kehamilan dengan
kepatuhan pelaksanaan antenatal care
pada ibu primigravida dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan ibu,
deteksi dini, pengawasan ibu hamil, dan
mengurangi resiko pada kehamilannya.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan
dalam metode ini adalah deskriptif dengan
pendekatan cross sectional, yaitu peneliti
melakukan observasi atau pengukuran
variabel sesaat artinya subyek diobservasi

satu kali saja dan pengukuran variabel


independen dan dependen dilakukan saat
pemeriksaan atau pengkajian data.
Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu hamil yang
berada di
wilayah kerja Puskesmas Antang Raya.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi
yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel dalam penelitian ini
adalah ibu hamil
yang datang
berkunjung ke Puskesmas Antang
Raya, subyek yang dapat dijadikan
sampel dalam penelitian ini harus
memenuhi kriteria sampel yang telah
ditetapkan. Adapun kriteria sampel
penelitian adalah:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah :
1) Ibu hamil trimester III
2) Ibu hamil trimester III yang
berkunjung ke Puskesmas
Antang Raya Makassar.
3) Ibu hamil trimester III yang
bersedia di teliti.
b. Kriteria eksklusi
Pada penelitian ini adalah ibu hamil
yang tidak memenuhi kriteria
inklusi.
3. Sampling
Cara
pengambilan
sampel
dengan tekhnik purposive sampling
yaitu penarikan sampel yang didasarkan
pada criteria penelitian yaitu criteria
inklusi dan ekslusi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas
Antang Raya Makassar yang mana proses
pengumpulan data dilakukan dengan
berpedoman pada kuesioner penelitian dan
di uraikan dari hasil pengumpulan data
kuisioner tentang Hubungan antara
pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap
kepatuhan pelaksanaan antenatal care di
Puskesmas Antang Raya Makassar.
Data yang di peroleh akan di sajikan dalam
bentuk tabel, grafik dan narasi. Pada
penyajian hasil di bagi dalam dua bagian
yaitu: 1). Data umum menampilkan
karakteristik responden yaitu: umur,
pendidikan,
pekerjaan,
penghasilan
keluarga dan sumber informasi, 2). Data

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012 ISSN : 2302-2531

khusus meliputi identifikasi pengetahuan


ibu hamil tentang kehamilan, identifikasi
sikap ibu hamil tentang kehamilan,
identifikasi
kepatuhan
pelaksanaan
antenatal care, identifikasi hubungan
pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan
pelaksanaan antenatal care, identifikasi
hubungan sikap ibu hamil dengan
kepatuhan pelaksanaan antenatal care.
1. Karateristik Responden
Data yang menyangkut karakteristik dari
responden akan di uraikan sebagai
berikut.
a. Usia
Tabel 1
Distribusi responden berdasarkan Usia
di Puskesmas Antang Raya Makassar
Tahun 2011
Usia
(tahun)

< 20 Tahun
20-35 Tahun
> 35 Tahun
Total

2
28
1
31

6,5
90,3
3,2
100

responden dengan persentase 25,8%,


akademi/perguruan tinggi sebanyak 6
responden dengan persentase 19,4%
sedangkan
yang
terendah
berpendidikan Sekolah Dasar sebanyak
5 responden dengan persentase 16 %.
c. Pekerjaan.
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan
Pekerjaandi Puskesmas Antang
Raya Makassar Tahun 2011
Pekerjaan

Ibu Rumah
Tangga

18

58,1

Wiraswasta

22,6

PNS

19,4

Total

31

100

Sumber : Data Primer 2011

Sumber : Data primer 2011

Tabel 1 di atas menunjukkan, dari


31 responden sebagian besar yaitu
pada usia 20-35 Tahun sebanyak 28
orang dengan persentase 90,3 %, usia
<20 tahun sebanyak 2 orang dengan
presentase 6,5%
sedangkan yang
terendah pada usia > 35 tahun
sebanyak
1
responden
dengan
persentase 3,2%.
b. Tingkat Pendidikan
Tabel 2
Ditribusi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan di Puskesmas
Antang Raya Makassar
Tahun 2011
Tingkat Pendidikan

SD
SLTP
SMU
Akademi/Perguruan
Tinggi
Total

5
8
12

16,1
25,8
38,7

19,4

31

100

Dari Tabel 3 diatas di ketahui 31


responden Sebagian besar yaitu bekerja
sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak
18 responden dengan persentase 58 %,
wiraswasta sebanyak 7 responden
dengan persentase 22,6%, sedangkan
yang terendah bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil sebanyak 6 responden
dengan persentase 19,4 %.
2. Analisis Univariat
Untuk melihat hasil analisis
variabel independen secara deskriftif
kemudian disajikan dalam bentuk tabel
yang disertai dengan penjelasan. Pada
bagian ini akan di bahas mengenai
pengetahuan
dan
sikap
tentang
kehamilan
dengan
kepatuhan
pelaksanaan antenatal care pada ibu
Hamil di Puskesmas Antang Raya
Makassar. Maka hasil penjelasan
tersebut sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan di Puskesmas
Antang Raya Tahun 2011

Sumber : Data Primer 2011

Dari Tabel 2 diatas di ketahui dari


31 responden Sebagian besar yaitu
berpendidikan
Sekolah
Menengah
Umum sebanyak 12 responden dengan
persentase 38,7 %, SLTP sebanyak 8

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012 ISSN : 2302-2531

Pengetahuan

Ya
Tidak
Total

27
4
31

87,1
12,9
100

Sumber : Data Primer 2011

Dari Tabel 4 diatas di ketahui dari


31
responden
sebagian
besar
berpengetahuan baik sebanyak 27
responden dengan persentase 87,1 %
sedangkan yang terendah pengetahuan
kurang sebanyak 4 responden dengan
persentase 12,9%.
b. Sikap
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan
Sikapdi Puskesmas Antang Raya
Tahun 2011
Sikap

Baik
Kurang
Total

29
2
31

93,5
6,5
100

a. Analisa Hubungan Pengetahuan Ibu


Hamil Terhadap Kepatuhan Pelaksanaan
Antenatal Care
Tabel 7
Analisa Hubungan Pengetahuan ibu
Hamil terhadap Kepatuhan Pelaksanaan
Antenatal Care di Puskesmas Antang
Raya Tahun 2011.
Kepatuhan
Patuh
n

Baik

26

83,9

Kurang

Total

26

83,9

Penget
ahuan

P Value

Sumber : Data Primer 2011

Total
Tidak
Patuh

3,2

27

87,1

12,9

12,9

16,1

31

100

p = 0.000

Sumber: Data Primer 2011

Dari Tabel 5 diatas di ketahui 31


responden sebagian besar yaitu sikap
baik sebanyak 29 responden dengan
persentase 93,5 % sedangkan yang
terendah
dengan
sikap
kurang
sebanyak
2
responden
dengan
persentase 6,5 %.
c. Kepatuhan
Tabel 6
Distribusi Responden Berdasarkan
Kepatuhan di Puskesmas Antang
Raya Tahun 2011
Kepatuhan

Patuh
Tidak Patuh
Total

26
5
31

83,9
16,1
100

Sumber : Data Primer 2011

Dari Tabel 6 diatas di ketahui 31


responden hampir seluruhnya yaitu
Kepatuhan
patuh
sebanyak
26
responden dengan persentase 83,9 %
sedangkan yang terendah dengan
kepatuhan tidak patuh sebanyak 5
responden dengan persentase 16%.
3. Analisis Bivariat
Untuk melihat hasil analisis antara
variabel independen terhadap varibel
dependen yaitu Hubungan pengetahuan
Ibu Hamil dan sikap terhadap kepatuhan
pelaksanaan
Antenatal
Care
akan
dilakukan uji statistik sebagai berikut :

b.

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012 ISSN : 2302-2531

Dari Tabel 7 yaitu dari pengetahuan


ibu hamil terhadap kepatuhan pelaksanaan
antenatal care menunjukkan hampir
seluruh responden yaitu Pengetahuan baik
dengan kepatuhan patuh sebanyak 26
responden dengan persentase 83,9 % dan
pengetahuan baik dan tidak patuh
sebanyak 1 responden atau 3,2 %
sedangkan pengetahuan kurang dengan
tidak patuh sebanyak 4 responden dengan
persentase 12,9 %.
Berdasarkan uji Chisquare dengan
Fishers Exact Test diperoleh nilai p =
0,000 yang menunjukkan p < (0,05)
artinya
ada
hubungan
antara
pengetahuan
Ibu
Hamil
terhadap
Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care di
wilyah kerja Puskesmas Antang Raya
Makassar. Berdasarkan nilai Odd Ratio
(OR) :3,7 dengan Cl : 95%, maka
responden yang memiliki pengetahuan
kurang
mempunyai peluang 3,7 lebih
besar dibandingkan yang mempunyai
pengetahuan baik.
Analisa Hubungan Sikap Ibu Hamil
Tentang Kehamilan dengan Kepatuhan
Pelaksanaan Antenatal Care
Tabel 8
Analisa Hubungan Sikap Ibu Hamil
Terhadap Kepatuhan pelaksanaan
Antenatal Care di Puskesmas Antang
Raya Makassar Tahun 2011

Kepatuhan

Total

Patuh

Tidak
Patuh

Ya

26

83,9

Tidak

Total

26

83,9

Sikap

P Value

9,7

29

93,5

6,5

6,5

16,1

31

100

p = 0,022

Sumber: Data Primer 2011

Dari tabel 8 yaitu dari sikap ibu Hamil


Terhadap
kepatuhan
pelaksanaan
antenatal care menunjukkan hampir seluruh
responden yaitu sikap baik dengan
kepatuhan patuh sebanyak 26 responden
dengan persentase 83,9 % dan sikap baik
dan tidak patuh sebanyak 3 responden atau
9,7 % sedangkan sikap kurang dengan
tidak patuh sebanyak 2 responden dengan
persentase 6,5 %.
Berdasarkan uji Chisquare dengan
Fishers Exact diperoleh nilai p = 0,022
yang menunjukkan p < (0,05) artinya ada
hubungan antara sikap Ibu Hamil Terhadap
kepatuhan pelaksanaan antenatal care di
Puskesmas Antang Raya Makassar.
Berdasarkan nilai Odd Ratio (OR) :10,3
dengan Cl : 95%, maka responden yang
memiliki sikap kurang mempunyai peluang
10,3 lebih besar dibandingkan yang
mempunyai sikap baik.
PEMBAHASAN
a. Pengetahuan
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa sebagian besar berpengetahuan
baik sebanyak 27 responden dengan
persentase 87 % sedangkan yang
terendah pengetahuan kurang sebanyak
4 responden dengan persentase 12,9
%. Dari sebaran jawaban responden
tentang pengetahuan, hampir seluruh
ibu
hamil
mengetahui
tentang
pengertian dan tanda-tanda kehamilan.
Begitu juga dengan cara perawatan
selama kehamilannya.
Berdasarkan hasil analisis olah
data SPSS 16,0 menggunakan rumus
Chisquare Test df=1 dan (0,05)
diperoleh nilai p = 0,000 yang
menunjukkan p < (0,05) artinya ada
hubungan antara pengetahuan Ibu
Hamil terhadap Kepatuhan Pelaksanaan
Antenatal Care di wilyah kerja
Puskesmas Antang Raya Makassar.

Menurut Lawerence Green seperti


dikutip
Notoatmojo
(2003)
yang
menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi perilaku manusia dari
tingkat kesehatan salah satunya adalah
pengetahuan
yang
merupakan
predisposing factor. Pernyataan tersebut
didukung oleh WHO, seperti dikutip
Notoatmojo (2003) bahwa pengetahuan
yang diperoleh dari pengalaman sendiri
atau pengalaman orang lain dapat
menentukkan seseorang untuk berperilaku
tertentu.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
dilakukan oleh oleh Lia (2008), dimana
penelitiannya menunjukkan ada hubungan
pengetahuan Ibu Primigravida Tentang
Kehamilan
dengan
Kepatuhan
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Aikmel Lombok Timur dan diperoleh nilai
p = 0,03 (p < 0,05). Dimana pengetahuan
ibu hamil yaitu dengan memberikan
informasi tentang kehamilan, tanda-tanda
kehamilan, cara memelihara kehamilan dan
tanda
bahaya
kehamilan
akan
meningkatkan
pengetahuan
ibu
primigravida
tentang
hal
tersebut.
Pengetahuan responden yang baik tentang
kehamilan merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan kepatuhan dari ibu
hamil
untuk
melakukan
kunjungan
antenatal. Adanya hubungan yang kuat
antara pengetahuan dengan kepatuhan di
dukung pula oleh salah satu faktor
demografi dimana dari data yang di dapat
menunjukkan bahwa sebagian besar
informasi yang di peroleh ibu tentang
kehamilan berasal dari penyuluhan yang di
berikan oleh tenaga kesehatan.
b. Sikap
Dari hasil penelitian ini, sikap ibu hamil
terhadap antenatal care menunjukkan
hampir seluruh responden yaitu sikap baik
sebanyak
29
responden
dengan
persentase 94 %
sedangkan yang
terendah dengan sikap kurang sebanyak 2
responden persentase 6 %. Dari sebaran
respon ibu hamil terhadap antenatal care
menunjukkan sikap yang menyetujui
beberapa aspek penting dalam perawatan
ibu hamil.
Berdasarkan hasil analisis olah data
SPSS 16,0 menggunakan rumus Chisquare
Test df=1 dan (0,05) diperoleh nilai p =
0,000 yang menunjukkan p < (0,05)
artinya ada hubungan antara sikap Ibu
Hamil Terhadap kepatuhan pelaksanaan

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012 ISSN : 2302-2531

antenatal care di Puskesmas Antang Raya


Makassar.
Adanya sikap yang baik dan respon
mendukung terhadap perawatan ibu hamil
dimungkinkan karena dirasakan perlu untuk
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
yang tidak diinginkan selama kehamilan.
Pentingnya
antisipasi
ini
adalah
membentuk sikap yang baik terhadap
pelaksanaan antenatal care pada ibu hamil.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi
sikap menurut Azwar, S (2003) adalah
pengalaman pribadi, kebudayaan, orang
lain yang dianggap penting, media massa,
institusi/lembaga pendidikan, agama serta
faktor emosi individu.
Seperti yang diungkapkan oleh Kurt
Lewin yang dikutip oleh Azwar (2002)
menguraiakan bahwa sikap itu dapat
mempengaruhi perilaku lewat suatu proses
pengambilan keputusan yang teliti dan
beralasan. Secara sederhana teori ini
menjelaskan bahwa seseorang akan
melakukan suatu perbuatan apabila
memandang perbuatan itu positif dan bila ia
percaya bahwa orang lain ingin agar ia
melakukannya.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
dilakukan oleh oleh Lia (2008), dimana
penelitiannya menunjukkan ada hubungan
pengetahuan Ibu Primigravida Tentang
Kehamilan
dengan
Kepatuhan
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Aikmel Lombok Timur dan diperoleh nilai
p = 0,000 (p < 0,05). Oleh karena itu
adanya penjelasan oleh tenaga kesehatan
sebagai sumber informasi, latar belakang
pendidikan yang memadai serta belum
adanya
pengalaman
kehamilan
sebelumnya menyebabkan ibu primigravida
mempunyai
sikap
yang
baik
dan
mendukung
terhadap
upaya-upaya
perawatan kehamilannya.
Sikap merupakan reaksi atau respon
yang masih tertutup terhadap stimulus atau
obyek yang berupa kesiapan atau
kesediaan untuk bertindak. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa semakin
tinggi pengetahuan responden tentang
kehamilan maka semakin baik pula
sikapnya. Selain itu faktor budaya,
pengalaman pribadi dan orang lain yang di
anggap penting dapat mempengaruhi
pembentukan sikap dari ibu tersebut. Dari
sebaran kuisioner yang telah di berikan
selain tingkat pendidikan responden yang
sebagian besar adalah SMU, penyuluhan
yang di berikan oleh tenaga kesehatan

yang merupakan orang yang di anggap


penting dalam masyarakat dapat pula
mempengaruhi sikap ibu. Adanya sikap
yang baik pada ibu hamil terhadap
kehamilannya akan dapat meningkatkan
perilaku
berupa
kepatuhan
dalam
pelaksanaan antenatal care.
c. Kepatuhan
Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kepatuhan ibu hamil
terhadap antenatal care hampir seluruhnya
yaitu Kepatuhan patuh sebanyak 26
responden dengan persentase 84 %
sedangkan
yang
terendah
dengan
kepatuhan tidak patuh sebanyak 5
responden dengan persentase 16%.
Salah satu faktor pendukung yang
dapat mempengaruhi kepatuhan ibu dalam
melaksanakan antenatal care adalah
karena adanya kesadaran dari ibu tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan sedini
mungkin yang di lakukan secara teratur
selama kehamilan, kesadaran ini berawal
dari pengetahuan ibu yang baik tentang
kehamilan. Sehingga baik saran maupun
informasi yang di dapat melalui media
massa ataupun dari tenaga kesehatan yang
lain dapat dengan mudah di terima dan di
fahami oleh ibu, sehingga ketentuan
kunjungan serta beberapa aktivitas selama
kunjungan antenatal seperti pengukuran
tinggi badan, berat badan, tekanan darah,
pemeriksaan tinggi fundus uteri, suntikan
Tetanus Toxoid, pemberian tablet tambah
darah dan calk serta konseling kehamilan
telah dilakukan oleh ibu.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dibahas kesimpulan
dan saran dari hasil penelitian tentang
hubungan antara pengetahuan dan sikap
tentang kehamilan dangan kepatuhan
pelaksanaan antenatal care pada ibu Hamil
sebagai berikut.
A. Kesimpulan
1. Adanya hubungan yang kuat antara
pengetahuan tentang kehamilan
dengan kepatuhan pelaksanaan
antenatal care pada ibu hamil.
2. Adanya hubungan yang kuat antara
sikap tentang kehamilan dengan
kepatuhan pelaksanaan antenatal
care pada ibu hamil.
3. Penelitian
ini
menunjukkan
pengetahuan ibu tinggi, sikap dan
kepatuhannya
baik.
Terdapat
hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dan sikap ibu tentang

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012 ISSN : 2302-2531

kehamilannya dengan kepatuhan


pelaksanaan
pemeriksaan
antenatal care.
B. Saran
1. Bagi ibu hamil tetap melaksanakan
perawatan antenatal selama masa
kehamilan pada fasilitas kesehatan
yang tersedia
2. Bagi pemberi pelayanan kesehatan
(Puskesmas,
Polindes
dan
Posyandu) agar tetap memberikan

3.

informasi kepada ibu hamil dengan


penyuluhan tentang perawatan
selama kehamilan.
Bagi peneliti berikutnya dapat
melakukan studi mengenai faktorfaktor lain yang mempengaruhi
kepatuhan
ibu
hamil
dalam
perawatan
antenatal
dan
mengidentifikasi
faktor
yang
menyebabkan masih tingginya
angka kematian ibu dan bayi.

DAFTAR PUSTAKA
Setiadi 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal di tingkat Pelayanan Dasar Puskesmas. Jakarta:,
Depkes RI. 2004. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar Puskesmas. Jakarta
Merlina 2007. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta,
Bimo Walgito 2005. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta EGC,
Manuaba IBG 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta :
EGC,
Sarwono, 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka,
Stenchever Morton A,. Sorensen T.1995. Penetalaksanaan Dalam persalinan. Jakarta : hipokrates,
Manuaba IBG. 2005, Memahami kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan,
Nursalam & Siti Pariani, 2001, Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto.
Ari, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba Medika, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2003 Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar, Depkes RI, Jakarta.

Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012 ISSN : 2302-2531

Anda mungkin juga menyukai