Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS SITUASI

LAPORAN HASIL ANALISIS SITUASI


MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BENDA BARU KOTA TANGERANG SELATAN 2019

OLEH:
Kelompok 11
1. Ni Nyoman Putri Wantini (1902561009)
2. Geraldine Regita Suwandi (2002561010)
3. Izzania Zahara Nurdiansyah (2002561137)

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
Analisis situasi merupakan tahap awal yang dilakukan sebelum merancang dan
merencanakan sebuah program kesehatan. Aspek dari analisis situasi meliputi analisis tentang
masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan menggunakan teori
terjadinya penyakit. Tujuan dari analisis situasi adalah untuk mengumpulkan informasi sebanyak
mungkin terkait kondisi kesehatan dari daerah atau kelompok masyarakat tertentu, sehingga dapat
digunakan untuk merancang dan merencanakan sebuah program kesehatan. Berdasarkan data hasil
analisis situasi yang diperoleh, maka selanjutnya dilakukan identifikasi masalah yaitu membuat
daftar masalah kesehatan masyarakat yang ditemukan di daerah tersebut. Tujuan dari identifikasi
masalah adalah untuk menilai luasnya masalah kesehatan di populasi dan dampaknya terhadap
kesehatan masyarakat. Analisis situasi dan identifikasi masalah merupakan suatu langkah yang
sangat penting untuk menentukan prioritas masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah
yang sesuai dengan keadaan masyarakat. Hasil analisis situasi mengenai masalah kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2019 dapat dilihat pada
penjelasan di bawah ini.

A. Tujuan Analisis Situasi


Tujuan dari analisis situasi yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru
Kota Tangerang Selatan adalah untuk identifikasi masalah serta memahami masalah mengenai
masalah kesehatan ibu dan anak yang terjadi di kota tangerang secara lebih jelas dan spesifik
yang nantinya dapat mempermudah penentuan alternatif dari pemecahan masalah.
Adapun intervensi yang dilakukan untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut
yaitu dengan melakukan penyuluhan dan membuat leaflet tentang pentingnya pemeriksaan
kunjungan pertama (K1) dan kunjungan terakhir (K4) kepada ibu hamil. Tujuan dari intervensi
ini adalah agar masyarakat lebih paham tentang pentingnya pemeriksaan kunjungan pertama
(K1) serta kunjungan terakhir (K4), sehingga dapat mengurangi risiko tinggi pada ibu hamil.
Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara lengkap dapat mendeteksi dini risiko yang
mungkin terjadi pada saat kehamilan, sehingga ibu dan bayi akan terhindar dari bahaya yang
mungkin terjadi dan ibu lebih siap menghadapi persalinan. Dalam intervensi ini, partisipasi
dari suami juga diperlukan untuk memberi semangat kepada ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan kunjungan secara lengkap.
B. Hasil Analisis Situasi
Kematian ibu adalah kasus kematian perempuan yang diakibatkan oleh proses yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan, serta abortus, dalam kurun waktu 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan tanpa melihat usia gestasi, dan tidak termasuk di dalamnya sebab
kematian akibat kecelakaan atau kejadian insidental lain. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah
banyaknya kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, serta
tingkat pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu pada masa nifas.
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kondisi ibu hamil menjadi berisiko mengalami
komplikasi selama kehamilan dan persalinan yaitu ibu hamil yang menderita diabetes,
hipertensi, malaria, anemia, serta empat terlalu (terlalu muda <20 tahun, terlalu tua >35 tahun,
terlalu dekat jarak hamilnya, terlalu banyak anaknya).
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2014 Angka Kematian
Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. AKI di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia
yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam yaitu 49 per 100.000 kelahiran hidup,
Thailand yaitu 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei yaitu 27 per 100.000 kelahiran hidup,
dan Malaysia yaitu 29 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data tersebut, AKI di
Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Jumlah kematian ibu di Kota Tangerang pada tahun 2017 yaitu sebanyak 43 kasus dan
terjadi penurunan dibandingkan pada tahun 2016. Namun pada Juli 2018 kembali ada kasus
kematian ibu di Kota Tangerang. Kasus kematian ibu tersebut disebabkan karena kunjungan
pertama (K1) dan kunjungan terakhir (K4) kehamilannya tidak tercapai. Berdasarkan hasil
analisis situasi dan identifikasi masalah yang telah dilakukan, diketahui masalah kesehatan
yang menjadi prioritas di Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan
adalah persentase angka kematian ibu yang mencakup kunjungan pertama (K1) sampai
kunjungan terakhir (K4). Berdasarkan data dari hasil kuesioner, sebanyak 83% ibu yang
melakukan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali dan 17% tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan minimal empat kali. Salah satu faktor yang menyebabkan ibu tidak
melakukan pemeriksaan minimal empat kali adalah karena kurangnya pengetahuan tentang
manfaat pemeriksaan kehamilan kunjungan pertama (K1) dan kunjungan terakhir (K4).
Adapun intervensi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kesehatan ibu di
atas yaitu dengan melakukan penyuluhan dan membuat leaflet tentang pentingnya
pemeriksaan kunjungan pertama (K1) dan kunjungan terakhir (K4). Sasaran dari intervensi
ini adalah ibu hamil, menyusui dan wanita usia subur di RW 09 RT 01 ,02, 03, 04, 05.
Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
pemeriksaan kehamilan sebagai upaya pencegahan risiko tinggi pada kehamilan. Pemeriksaan
kehamilan yang dilakukan secara lengkap dapat mengurangi angka kematian ibu dan
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Selain itu, intervensi lain yang dapat dilakukan
ibu hamil untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya yaitu dengan pola makan yang sehat,
senam ibu hamil, serta mengikuti penyuluhan yang berhubungan dengan kehamilan.

C. Manfaat Hasil Analisis Situasi


Manfaat dari hasil analisis situasi yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Benda
Baru Kota Tangerang Selatan yaitu dapat mengedukasi ibu atau calon ibu seputar asupan gizi
yang harus dipenuhi selama kehamilan, masalah gizi, kesehatan fisik dan mental saat
menghadapi persalinan, hingga deteksi sedini mungkin berbagai kemungkinan risiko yang
terjadi saat persalinan. Selain itu juga dapat dijadikan acuan untuk merencanakan sebuah
program kesehatan lain untuk menanggulangi masalah kesehatan ibu.
Intervensi yang dilakukan untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut yaitu dengan
melakukan penyuluhan dan membuat leaflet tentang pentingnya pemeriksaan kunjungan
pertama (K1) dan kunjungan terakhir (K4) kepada ibu hamil. Manfaat dari intervensi ini
adalah dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman ibu hamil mengenai pentingnya
pemeriksaan kehamilan kunjungan pertama (K1) dan kunjungan terakhir (K4). Dengan
adanya deteksi dini pada pemeriksaan kehamilan K1 hingga K4 dapat meminimalisir risiko
terjadinya kematian ibu hamil pra dan pasca persalinan.
DAFTAR PUSTAKA

Lela Kania Rahsa Puji, dkk. 2020. Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah Kesehatan Ibu dan
Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan 2019. JAM: Jurnal
Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, Hal. 70-79.

Anda mungkin juga menyukai