Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan
bagi semua orang disegala usia merupakan salah satu dari empat tujuan
SDGs (Sustainable Development Goals) yang berkaitan dengan
kesehatan yang termasuk dalam indikator Sistem Kesehatan Nasional
yaitu Angka kematian Ibu dan Bayi di Indonesia masih menempati posisi
tertinggi bila dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Menurut SDKI tahun 2012 AKI di Indonesia sebesar 359/100.000 KH dan
AKB sebesar 32/1.000 KH. Jawa Timur menempati posisi ke lima di
Indonesia dalam menyumbang AKI sebesar 93,25/100.000 KH. dan
Kabupaten Malang menempati posisi ke enam dari 38 kabupaten dan
kota di Jawa Timur dalam menyumbang AKI dan AKB yaitu sebesar
27/100.000 KH dan 162/1.000 KH.
Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab
tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu adalah faktor yang
berhubungam dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti
perdarahan, preeklamsia/eklamsia, infeksi, persalinan macet dan abortus.
sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-faktor
yang memperberat keadaan ibu hamil seperti Empat Terlalu (Terlalu
Muda, Terlalu Tua, Terlalu sering Melahirkan dan Terlalu Dekat Jarak
Kelahiran) dan yang mempersulit proses penanganan kedaruratan
kehamilan, persalinan dan nifas seperti Tiga Terlambat (Terlambat
mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, Terlambat mencapai
fasilitas kesehatan dan Terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan).
Faktor lain yang berpengaruh adalah ibu hamil yang menderita penyakit
menular seperti malaria, HIV/AIDS, Tuberkulosis, Sifilis dan penyakit tidak
menular seperti Hipertensi, Diabetes Militus, Jantung, Gangguan Jiwa
maupun yang mengalami Kekurangan Gizi. Selain itu masih terdapat
masalah dalam penggunaan konrasepsi. Menurut data SDKI tahun 2012,
angka unmet-need sebesar 8,5 %. Kondisi ini merupakan salah satu

1
2

faktor penyebab terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi


yang tidak aman, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu.
Menurut SDKI tahun 2012 jumlah kematian ibu muda kebanyakan
meninggal akibat melakukan aborsi. Hal ini dikarenakan tingginya kawin
mudan dan perilaku seks bebas yang mencapai 77%. Selain itu, faktor
kematian ibu hamil juga dikarenakan terjadinya eklamsia atau kejang
karena tekanan darah tinggi pada kehamilan, yang disebabkan tidak
mendapat penanganan yang tepat akibat minimnya pengetahuan ibu
terhadap tanda dan bahaya pada kehamilan. Faktor kedua yang paling
rentan adalah perdarahan. Apabila perdarahan pada ibu bersalin
terlambat ditangani, kematian menjadi resiko yang tidak terelakkan,
karena seorang ibu yang mengalami perdarahan usai melahirkan perlu
bantuan darah dengan golongan darah yang sesuai. Hal ini erat kaitannya
dengan faktor yang mempersulit ibu yang lebih dikenal dengan 3T. Angka
Kematian Bayi menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian balita adalah 40 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian bayi paling banyak terjadi karena asfiksia,
BBLR, infeksi dan kelainan kongenital. Salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi terjadinya kematian pada bayi kemampuan dan
keterampilan penolong persalinan, sesuai dengan pesan pertama kunci
Making Pregnancy Safer (MPS) yaitu setiap persalinan hendaknya
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Faktor lainnya karena kurangnya
pengetahuan dan perilaku masyarakat yang tidak mengenali tanda
bahaya dan terlambat membawa bayi dan balita yang sakit ke fasilitas
kesehatan.
Berbagai upaya yang aman dan dan efektif untuk mencegah dan
mengatasi penyebab utama kematian BBL adalah pelayanan antenatal
yang berkualitas, asuhan persalinan normal/dasar dan pelayanan
kesehatan neonatal oleh tenaga profesional.
Dalam hal menurunkan AKI dan AKB di Indonesia, pemerintah
telah banyak meluncurkan program-program Kesehatan untuk menekan
AKI dan AKB. Program-program tersebut sangat dibutuhkan kerjasama
dari berbagai sektor dimana terjadi kesinambungan antara fasilitas
3

kesehatan dan tenaga kesehatan. Bidan merupakan salah satu ujung


tombak dalam menurunkan AKI dan AKB karena bidan yang bersentuhan
langsung dengan ibu dan bayi. Untuk itu sangat diperlukan asuhan yang
komprehensif atau berkesinambungan sehingga kasus yang terjadi di
lapangan tidak hanya mengobati tetapi juga mencegah dan menangani
secara dini jika ditemukan suatu komplikasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka didapatkan rumusan


masalah “Bagaimana gambaran Asuhan Kebidanan Pada Ny”K” Usia 25
Tahun secara komprehensif Dari Hamil Trimester III sampai dengan
Penggunaan Alat Kontrasepsi?”.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan yang komprehensif mulai dari kehamilan
Trimester III, persalinan, Nifas, BBL, dan KB sehingga bisa
mencegah komplikasi, meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
bayinya, dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan Pengkajian Antenatal Care secara komprehensif
menggunakan metode SOAP
2. Melakukan Pengkajian Intranatal Care secara komprehensif
menggunakan metode SOAP
3. Melakukan Pengkajian Postnatal Care secara komprehensif
menggunakan metode SOAP
4. Melakukan Pengkajian pada Bayi baru lahir secara komprehensif
menggunakan metode SOAP
5. Melakukan Pengkajian KB secara komprehensif menggunakan
metode SOAP
4

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Responden
Dapat memahami tentang pentingnya berpartisipasi, mengetahui
tanda dan gejala serta komplikasi dalam kehamilan Trimester III,
persalinan, masa nifas, neonates dan KB, Sehingga dapat segera
ditangani.

1.4.2 Bagi Peneliti


Dapat menerapkan pengetahuan seputar kehamilan Trimester III,
persalinan, masa nifas, neonatus dan KB untuk meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan keluarga.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai masukan bagi ilmu kebidanan terutama asuhan terhadap
ibu hamilTrimester III, bersalin, nifas, BBL, dan KB serta pola
hidup sehat khususnya.
1.4.4 Bagi Institusi Kesehatan
Sebagai tambahan informasi tentang pola hidup yang sehat dan
asuhan yang diberikan pada ibu hamilTrimester III sampai
penggunaan kontrasepsi.
1.4.5 Bagi Masyarakat
Sebagai tambahan informasi dan pemahaman dari masyarakat
yang kurang memahami tentang asuhan mulai dari
kehamilanTrimester III, bersalin, nifas, BBL, dan KB.

1.4.6 Bagi Peneliti Selanjutnya


Sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya dan sebagai
informasi tentang asuhan kebidanan yang benar pada ibu hamil
hingga penggunaan kontrasepsi KB.

Anda mungkin juga menyukai