Nim: 03.19.001
Pengertian KIA adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Tujuan Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak.
Prinsip dan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak: memantapkan dan peningkatan jangkauan
serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien.
1. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
2. Pertolongan Persalinan yang terdiri dari:
-Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan
perawat.
-Dukun bayi : Terlatih ialah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan tenaga kesehatan yang
dinyatakan lulus.
3. Deteksi dini ibu hamil beresiko
permasalahan kesehatan ibu dan anak dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan
Masa infant
Masa Childhood
Masa Remaja
Masa Dewasa
Masa Transisi Manula
Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak prasekolah.
Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.
Pemantauan tumbuh kembang balita.
Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3 kali, Polio 3 kali dan campak 1
kali pada bayi.
Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.
Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam penyakit
ringan.
Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan serta bayi-bayi
yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari)
Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta kader-kader
kesehatan
Manajemen KIA
Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaan kegiatan KIA serta alat untuk motivasi
dan komunikasi kepada sektor lain yang terkait dan dipergunakan untuk pemantauan program KIA
secara teknis maupun non teknis.Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis
dan non teknis
Usaha kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,. Ibu menyusui dan balita serta anak pra sekolah.
KB diberikan pada ibu – ibu atau suami suami yang membutuhkan
Usaha KIA mengadakan integrasi ke dalam “general health services” (Pelayanan kesehatan
menyeluruh) dan mengadakan kerjasama serta koordinasi dengan lain lain dinas kesehatan.
Usaha KIA mencari dan mengumpulkan masalah masalah mengenai ibu, bayi, dan anak untuk
dicari penyelesaiannya
Nama: Utami putri damayanti
NIM: 03.19.001
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dalam ICD X mendefinisikan kematian ibu sebagai kematian wanita
saat hamil sampai 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung pada umur kehamilan dan
letak kehamilan di dalam atau di luar kandungan disebabkan oleh kehamilannya atau kondisi tubuh yang
memburuk akibat kehamilan atau disebabkan oleh kesalahan dalam persalinan, tetapi tidak termasuk
kematian yang disebabkan oleh kecelakaan dan kelalaian
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum
berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi.
Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan
eksogen.
Penurunan angka kematian ibu berkaitan dengan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang professional.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 dan tahun 2002-2003
menunjukkan bahwa terdapat penurunan AKI dari 390 menjadi 307 per 100.000 kelahiran
hidup.
Data ini diperoleh dari “Sisterhood Method” suatu metode yang sangat tergantung dari
kemampuan responden untuk melaporkan kematian saudara perempuannya maupun dalam
menentukan kematian ibu dengan cepat.
Penyebab kematian ibu langsung di Inonesia adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, partuslama,
dan komplikasi abortus
Penyebab utama kematian bayi erat kaitannya dengan kesehatan ibu dan pemeriksaan ibu yang
diperoleh sebelum, selama, dan segera setelah melahirkan. WHO memperkirakan dari tahun
1995 hingga 2000 sebagian besar Negara di Amerika, Asia Tenggara, Eropa dan wilayah Barat
Pasifik dapat menurunkan angka kematian bayi
Penyebab utama kematian bayi erat kaitannya dengan kesehatan ibu dan pemeriksaan ibu yang
diperoleh sebelum, selama, dan segera setelah melahirkan. WHO memperkirakan dari tahun
1995 hingga 2000 sebagian besar Negara di Amerika, Asia Tenggara, Eropa dan wilayah Barat
Pasifik dapat menurunkan angka kematian bayi
Penyebab kematian ibu
Secara garis besar penyebab kematian ibu dapat dikategorikan dalam penyebab langsung dan
tidak langsung
Sarimawar Djaja dkk (1997) melaporkan bahwa 84% kematian ibu disebabkan oleh komplikasi
obstetrik langsung dan di dominasi oleh tiga sebab utama (trias klasik), yaitu perdarahan
(46,7%), toxemia (14,5 %) dan infeksi (8%).
Kematian ibu akibat perdarahan dapat disebabkan oleh perdarahan antepartum, perdarahan
post partum, kehamiian ektopik, perdarahan akibat robekan rahim dan abortus.
Departemen Kesehatan RI (1994) mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi kematian
ibu dalam 3 faktor, yaitu : Faktor medik, Faktor non medik, Faktor pelayanan kesehatan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1986 di 7 provinsi menunjukkan bahwa 4
penyebab kematian utama pada bayi-tetanus, gangguan perinatal, diare dan infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA)~meliputi lebih dari duapertiga seluruh kematian bayi yang diperkirakan
379.800 pada tahun 1985
Dari jumlah kematian tersebut, 28 persen disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi, seperti tetanus, campak, difteria dan batuk rejan
Pemberian Asi
Upaya dehidrasi oral (ORAL)
Imunisasi
Nama: Utami putri damayanti
NIM: 03.19.001
Hak Reproduksi adalah hak asasi yang telah dikuasai dalam hukum internasional dan dokumen asasi
internasional untuk meningkatkan sikap saling menghormati secara setara dalam hubungan
perempuan dan laki-laki
Hak reproduksi perorangan adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang, baik laki-laki maupun
perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas sosial, suku, umur, agama dll) untuk memutuskan
secara bebas dan bertanggung jawab (kepada diri, keluarga, dan masyarakat) mengenai jumlah anak,
jarak antar anak, serta penentuan waktu kelahiran anak dan akan melahirkan
Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi, Hak mendapat pelayanan dan
perlindungan kesehatan reproduksi, Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi,
Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan, Hak untuk menentukan jumlah dan jarak
kelahiran anak. Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan reproduksinya, Hak
untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari perkosaan, kekerasan,
penyiksaan dan pelecehan seksual, Hak mendapatkan manfaat kemajuan, ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksinya
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan, Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak-
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,
Memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat.