Anda di halaman 1dari 9

Volume 1, Nomor 2, Februari Rhipiduri Rivanica

2018

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN


PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR
DIBIDAN PRAKTIK MANDIRI
NURACHMI PALEMBANG TAHUN 2016

Rhipiduri Rivanica

Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan „Aisyiyah Palembang


JL.KOL. Burlian-M.Husin Kel Karya Baru Kec. Alang-alang Lebar KM 7,5 Palembang
Email; rhipiduri@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pengetahuan
ibu dengan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di rumah bersalin dan balai pengobatan
“rachmi” Palembang tahun 2016. Metode Penelitian: Penelitian survey analitik dengan
pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan
dan dirawat dengan sampel penelitian sebanyak 77 responden yang diambil dengan teknik
accidental samping. Data diolah secara analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian:
analisis bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square didapatkan pada variable
pendidikan ibu p value 0,012<α 0,05, ada hubungan yang segnifikan antara pengetahuan ibu
dengan perawatan tali pusat. Saran: Tenaga kesehatan sebaiknya dapat member masukan dan
meningkatkan kerjasama dengan pelaksana program KIA dalam memberikan pendidikan
kesehatan kepada ibu-ibu hamil dan ibu bersalin tentang pentingnya perawatan tali pusat pada
bayi baru lahir sehingga dapat terhin dar dari infeksi tali pusat.

Kata kunci : perawatan tali pusat, pendidikan ibu dan pengetahuan

ABSTRACT

Aims: This survey aimed to determine the relationship between mother‟s education and knowledge of
mothers whit cord care in newborns in midwife practice self “rachmi‟ Palembang tahun
2016. Method: This research is analytic survey with cross sectional approach. The population in this
study are all mothers who gave birth and was treated with a sample of 77respondets taken by
accidental sampling technique. Data processed by univariate and bivariate analyzes. Results: Based
on the results of the bivariate analysis with statistical test Chi Square as found in the mother‟s
education variable p value 0,012<α 0,05, there is a significant relationship cord care between the
mother. In the knowledge variable p value 0,012<α 0,05, there is a significant relationship between
maternal knowledge with cord care. It is recommended: The health worker should be able to give
input and to increase cooperation with the implementing MCH in providing healt education to
pregnant mothers about the importance of maternal and cord care in babies born baru so as avoid
infection of the umbilica programs cord.

Keywords : Umbilical Cord Care Education Mother and Knowledge

Jurnal ‘Aisyiyah 1
Medika
PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk mengatasi
Menurut World Health masalah dan mengurangi angka kematian
Organization (WHO) kematian bayi baru bayi karena infeksi tali pusat, seperti yang
lahir di dunia sangat tinggi dengan estimasi disampaikan oleh Menteri Kesehatan yaitu
sebesar 4 juta kematian bayi baru lahir menggunakan strategi yang pada dasarnya
pertahun dan 1,4 juta kematian pada bayi menekan pada penyediaan layanan
baru lahir pada bulan pertama di Asia maternal dan neonatal berkualitas yang
Tenggara. Hanya sedikit negara di Asia tertuang dalam tiga pesan kunci, yaitu
Tenggara yang mempunyai sistem setiap kehamilan diberikan tetanus toksoid,
registrasi kelahiran yang baik, sehingga sterilisasi alat, penyuluhan mengenai
tidak diperoleh data yang akurat tentang perawatan tali pusat yang benar pada
jumlah kematian bayi baru lahir atau pun masyarakat (Depkes RI, 2009).
kematian pada bulan pertama (Sarwono, Berdasarkan data yang diperoleh
2008). dari Dinas Kesehatan (DINKES) Provinsi
Menurut Survey Demografi dan Sumatera Selatan Angka Kematian Bayi
kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012. (AKB) terdapat 53 per 100 kelahiran, atau
Angka kematian Bayi (AKB) sebesar 25 turun 25% selama 10 tahun atau rata-rata
per 1000 kelahiran hidup. Bila dirincikan turun 2,5% pertahun. Angka Kematian
sebanyak 157.000 bayi meninggal dunia Bayi di Sumatera Selatan lebih tinggi
per tahun atau 430 bayi meninggal per dibandingkan angka nasional yaitu 42 per
hari. Dalam Milenium Development goals 1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian
(MDGs). Indonesia menargetkan pada bayi disebabkan karena Bayi Berat Lahir
tahun 2015 AKB menurun menjadi 17 bayi Rendah, Tetanus Neonatorum dan
per 1000 kelahiran. Penyebab langsung perinatal.Menurut target Milenium
kematian neonatus di Indonesia adalah Development goals (MDGs), Angka
infeksi (32%) asfiksia (2%), komplikasi Kematian Bayi (AKB) diharapkan turun
prematuritas (24%), kelainan bawaan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup.
(10%), dan lain-lain. Tetanus Neonatorum Kematian Bayi di Sumatera Selatan tahun
(TN) merupakan kematian langsung 2011 adalah 3,4% (537 kematian bayi).
neonatus akibat perawatan tali pusat yang Sedangkan tahun 2012 adalah 4 per
tidak baik sehingga terjadi infeksi 1000/kelahiran hidup (0,8%) (Dinkes
(SDKI,2012). Sumsel, 2013).
Masih ada beberapa kab/kota yang terhadap perawatan tali pusat (Sarwono,
melaporkan adanya kejadian Tetanus 2010).
Neonatorum yaitu Kab. Muara enim, dan Tingkat pendidikan sangat
Kab. Ogan Ilir dengan total kasus sebanyak mempengaruhi bagaimana seseorang untuk
2 kasus dengan 1 kematian (50%). Dari 2 bertindak dan mencari penyebab serta
kasus Tetanus Neonatorum yang solusi dalam hidupnya. Orang yang
terlaporkan, dilakukan penyelidikan berpendidikan tinggi biasanya akan
epidemiologi dengan hasil bahwa 100% bertindak lebih rasional. Oleh karena itu
ibu tidak mendapat imunisasi TT saat orang yang berpendidikan akan lebih
hamil 100% penolong persalinan adalah mudah menerima gagasan baru
dukun, 100% pemotongan tali pusat (Notoatdmodjo, 2010).
menggunakan bambu dengan perawatan Bidan sebagai pemberi pelayanan
tali pusat menggunakan ramuan (Profil kesehatan seharusnya mengajari ibu pasca
Kesehatan Kota Palembang). Perawatan melahirkan cara perawatan tali pusat yang
bayi baru lahir yang dialami masyarakat benar dan memberikan penyuluhan tentang
adalah kurangnya pengetahuan dalam kesehatan kepada masyarakat diharapkan
perawatan bayi baru lahir terutama tali dapat mempengaruhi prilaku masyarakat
pusatnya (Depkes RI, 2009). terhadap perawatan tali pusat
Salah satu upaya yang dapat Berdasar uraian data tersebut maka
dilakukan untuk menurunkan angka penulis tertarik untuk meneliti mengenai
kesakitan (morbilitas) dan angka kematian “Hubungan Antara Pendidikan dan
bayi (mortalitas) akibat tetanus Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali
neonatorum dan infeksi perawatan tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Bidan
pusat adalah dengan memberikan Praktik Mandiri Nurachmi Palembang
pelayanan kesehatan yang efektif pada Tahun 2016“.
masyarakat tentang perawatan tali pusat.
Dalam melaksanakan upaya tersebut METODE PENELITIAN
diperlukan sumber daya manusia yang Desain Penelitian
mempunyai kemampuan untuk penelitian ini menggunakan metode survey
memberikan pelayanan yang berkualitas. analitik dengan pendekatan cross sectional.
Dengan memberikan penyuluhan tentang
populasi dan sampel yang diambil untuk
kesehatan kepada masyarakat diharapkan
penelitian ini adalah seluruh ibu yang
dapat mempengaruhi prilaku masyarakat
melahirkan dan dirawat di Bidan praktik

Jurnal ‘Aisyiyah 120


Medika
mandiri Nurachmi Palembang 2016 sebanyak (perawatan tali pusat) dengan

336 orang. Pengambilan sampel di lakukan menggunakan uji kai kuadrat (chi square)
statistic chi square dengan menggunakan
dengan teknik accidental sampling, variabel
batas kemaknaan α > 0.05 (level
yang akan diteliti pada penelitian ini adalah
significant atau 5%) dan tingkat
hubungan antara pendidikan dan pengetahuan kepercayaannya (compidentce Interval
ibu dengan perawatan tali pusat pada bayi baru (CI) atau 95%). Dengan ketentuan apabila
p> α (p ≥ 0.05) maka keputusan Ho
lahir. Penelitian ini telah dianalisis dengan
Diterima berarti tidak ada hubungan yang
menggunakan Analisis Univariat dan Analisis
bermakna antara variabel independent dan
Bivariat. Alat ukur yang digunakan adalah variabel dependent dan sebaliknya apabila
kuisioner. Analisis dibagi dalam tiga bentuk nilai p ≤ α (p< 0.05) maka keputusan Ho

yaitu analisis univariat untuk melihat Ditolak. Berarti ada hubungan antara
variabel independent dan variabel
gambaran masing-masing variabel, analisis
dependent dalam melakukan uji statistik ini
bivariat untuk melihat hubungan bebas dan
dengan menggunakan bantuan SPSS Versi
terikat menggunakan Chi-Square dengan 17.0.
derajat kepercayaan 95% (a=0,05). Bila p <

0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan yang


HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Univariat
bermakna antara variabel bebas dengan
Analisa data yang akan dilakukan
variabel terikat. untuk mengetahui distribusi frekuensi dari

Analisis Univariat tiap- tiap variabel yaitu mobilisasi dini,

Analisis univariat adalah yang pengetahuan dan sikap.

dilakukan dengan melihat distribusi Perawatan Tali Pusat


frekuensi dan persentase dari masing- Berdasarkan hasil penelitian dan

masing kategori variabel independen pengolahan data yang telah dilakukan,

(pendidikan dan pengetahuan) dan variabel maka variabel perawatan tali pusat

dependen (perawatan tali pusat). dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu baik

Analisis Bivariat dan kurang baik.

Analisis bivariat adalah yang Pendidikan


bertujuan untuk melihat hubungan antara Berdasarkan hasil dan pengolahan

variabel independen (pendidikan dan data yang telah dilakukan maka variabel

pengetahuan) dan variabel dependen umur dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu

Jurnal ‘Aisyiyah 121


Medika
baik dan kurang baik. perawatan tali Berdasarkan
pusat dengan baik Tabel
Pengetahuan pendidikan, 1 dari
Berdasark dan responden 77
pengetahuan dan
an hasil yang melakukan Responden
perawatan tali
penelitian data perawatan tali sebanyak 35
pusat di Bidan
yang telah pusat kurang baik (45,5%)
Praktik Mandiri
dilakukan, maka sebanyak 50 responden
Nurachmi
variabel paritas (64,9%) memiliki
Palembang
dikategorikan 2 responden. pengetahuan baik
Tahun 2016,
(dua) yaitu baik Berdasarka dan responden
dapat dilihat n
dan kurang baik. pada tabel 1 yang memiliki
Berdasark 96 pengetahuan
berikut :
an hasil Responden kurang baik
penelitian pada sebanyak 27 sebanyak 42
analisa univariat (35,1%) responden (54,5%)
terhadap variabel dengan pendidikan responden.
Tabel 1 tinggi dan Analisis Bivariat
Distribusi Frekuensi Variabel responden Berdasarkan hasil
Menurut Pendidikan, Pengetahuan penelitian pada
pendidikan rendah
dan Perawatan Tali Pusat Di Bidan
analisa bivariat
Praktik Mandiri Nurachmi sebanyak 50
terdapat variabel
Palembang Tahun 2016 (64,9%)
No Variabel indevenden
responden.
1. Perawatan Tali Pusat (pendidikan dan
- Baik
pengetahuan) dan
- Kurang Baik
Jumlah variabel dependen
2. Pendidikan (perawatan tali
- Tinggi
- Rendah pusat) di Bidan
Jumlah Praktik Mandiri
3. Pengetahuan Nurachmi
- Baik
- Kurang Baik Palembang Tahun
Jumlah 2016 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel responden
1 diatas diperoleh sebanyak 27
hasil distribusi (35,1%) responden
frekuensi dari 77 yang melakukan
Jurnal ‘Aisyiyah 122
Medika
Tabel 2
Hubungan antara Variabel Independen Dengan Dependen
Perawatan Tali Pusat
Variabel Total P value
Baik Kurang

1) Pendidikan
18 17 35
Tinggi
51,4% 48,6% 100% 0,012
9 33 42
Rendah
21,4% 78,6% 100%
2) Pengetahuan
15 12 27
Baik 55,6% 44,4% 100% 0,012
12 38 50
Kurang Baik 24,0% 76,0% 100%

Hubungan Antara Pendidikan dengan seseorang terhadap nilai – nilai baru yang
Perawatan Tali Pusat di Bidan Praktik
Mandiri Nurachmi Palembang diperkenalkan (Notoatmodjo, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan ini Menurut peneliti dan teori yang ada
menyatakan bahwa dari 77 responden yang maka peneliti menganalisis bahwa ada
diteliti 18 (51,4%) responden yang hubungan yang bermakna anatara
melakukan perawatan tali pusat dengan pendidikan dengan perawatan tali pusat.
pendidikan tinggi sedangkan responden Menurut pengamatan peneliti dapat
yang melakukan perawatan tali pusat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir ibu
dengan pendidikan rendah yaitu 9 (21,4%) sebagian besar memiliki latar pendidikan
responden. tinggi sebanyak 18 (51,4%) sedangkan
Pendidikan seseorang dapat responden yang memiliki pendidikan
mempengaruhi cara pandangnya terhadap rendah dan melakukan perawatan tali pusat
diri dan lingkungan. Oleh karena itu akan dengan baik sebanyak 9 (21,4%). Hal ini
berbeda orang yang berpendidikan rendah menunjukkan responden melakukan
dalam menyikapi proses dan berinteraksi. perawatan tali pusat lebih banyak yang
Semakin tinggi tingkat pendidikan berpendidikan tinggi dari pada pendidikan
seseorang, maka akan mudah menerima rendah, karena semakin tinggi pendidikan
informasi yang masuk, maka semakin baik yang dimiliki oleh ibu akan mudah
dalam melakukan perawatan tali pusat. menerima informasi yang masuk maka
Sebaliknya pendidikan yang kurang akan semakin baik dalam melakukan perawatan
menghambat perkembangan sikap tali pusat. Hal ini berarti bahwa responden

yang memiliki pendidikan tinggi cenderung melakukan perawatan tali pusat


dengan baik. dan melalui kulit. Pengetahuan atau
Hubungan Antara Pengetahuan dengan kognitif merupakan domain yang sangat
Perawatan Tali Pusat di Bidan Praktik
Mandiri Nurachmi Palembang penting untuk terbentuknya tindakan
Hasil penelitian yang dilakukan seseorang (over behavior), Faktor-faktor
diketahui bahwa hasil Bivariat diketahui yang mempengaruhi pengetahuan
bahwa dari 77 responden yang diteliti seseorang adalah umur, pendidikan,
terdapat 15 (55,6%) responden dengan pekerjaan, ekonomi dan budaya.
pengetahuan baik sedangkan responden Dari hasil penelitian dapat di
pengetahuan rendah sebanyak 12 (24,0%) simpulkan bahwa pengetahuan ibu nifas
responden. Hasil uji statistik chi square tentang perawatan tali pusat di BPM
didapatkan nilai p value (0,012) < α = Nurachmi Palembang dapat dikategorikan
(0,05) yang bearti secara statistic tidak ada berpengetahuan kurang baik yaitu
hubungan pengetahuan dengan perawatan sebanyak 42 (54,5%) hal ini dikarenakan
tali pusat. masih banyak ibu nifas yang kurang
Berdasarkan hasil penelitian di BPM mengerti tentang penatalaksanaan
Ny.Diah Coltina dapat disimpulkan bahwa perawatan tali pusat dan hal ini juga
pengetahuan ibu nifas tentang perawatan dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan,
tali pusat dalam kategori baik, yaitu pekerjaan, paritas, sosial ekonomi dan
sebanyak 19 responden (54,3%). Baiknya budaya. Dan juga berpendapat bahwa
pengetahuan ibu nifas tentang perawatan rendahnya pengetahuan keluarga dalam
tali pusat disebabkan karena sebagian besar penelitian ini dikarenakan sebagian
ibu berpendidikan SMA sebanyak 15 keluarga belum mengetahui dan mengerti
responden (42,86%) tingginya pendidikan hal-hal yang harus dilakukan dalam
seseorang akan mempengaruhi merawat tali pusat pada bayi baru lahir.
pengetahuan tentang informasi yang Hal ini mungkin ada hubungan lain
didapat. misalnya tingkat pengetahuan keluarga
Menurut Notoatdmodjo (2005) bahwa yang rendah sehingga perlu diberikan
pengetahuan merupakan hasil “tahu” penyuluhan dalam perawatan tali pusat.
pengindraan manusia terhadap suatu obyek
tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui KESIMPULAN DAN SARAN
panca indra manusia, yakni indra Simpulan
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari 77 responden yang melakukan perawatan tali pusat dengan kurang baik
sebanyak 50 (64,9%) responden di bersalin tentang pentingnya perawatan
Bidan Praktik Mandiri Nurachmi tali pusat pada bayi baru lahir sehingga
Palembang Tahun 2016. dapat terhindar dari infeksi tali pusat.
2. Dari 77 responden pendidikan rendah 2. Bagi STIKES „Aisyiyah Palembang
sebanyak 50 (64,9%) responden di Diharapkan lebih menambah
Bidan Praktik Mandiri Nurachmi referensi seperti : buku-buku, sumber
Palembang Tahun 2016 majalah kesehatan, jurnal serta bahan-
3. Dari 77 responden pengetahuan kurang bahan lain yang menunjang dalam
baik sebanyak 42 (54,5%) responden di pembuatan karya tulis ilmiah ini guna
Bidan Praktik Mandiri Nurachmi meningkatkan ilmu pengetahuan, dan
Palembang Tahun 2016 dapat menambah wawasan tentang
4. Tidak Ada hubungan antara pendidikan perawatan tali pusat dan cara
dengan perawatan tali pusat di Bidan penerapannya.
Praktik Mandiri Nurachmi Palembang 3. Bagi Peneliti
Tahun 2016 dengan nilai (p value Diharapkan dari hasil penelitian
=0.012). ini agar dapat membantu sebagai
5. Tidak Ada hubungan antara sumber atau bahan untuk menambah
pengetahuan dengan perawatan tali
materi dalam penelitian selanjutnya dan
pusat di Bidan Praktik Mandiri
Nurachmi Palembang Tahun 2016 dapat menambah wawasan, khususnya
dengan nilai (p value =0.012). tentang perawatan tali pusat dan sebagai
Saran
bahan bacaan bagi yang membaca
Melihat hasil penelitian diatas, ada
dengan variabel yang berbeda seperti
beberapa saran yang perlu diperhatikan dan
tingkat ekonomi, dukungan keluarga,
ditindak lanjuti, sebagai berikut :
dukungan suami, paritas, pendidikan,
1. Bagi Bidan Praktek Mandiri Nurachmi
pengetahuan, dan umur, dan juga
Bidan hendaknya dapat lebih dan
tempat yang berbeda. Khususnya
memberikan penyuluhan kesehatan
tentang perawatan tali pusat agar bisa
terutama tentang perawatan tali pusat
menjadi perbandingan dengan
agar ibu-ibu tahu tentang perawatan tali
penelitian yang sudah ada.
pusat yang benar dan segala
kebaikannya. Memberikan pendidikan
kesehatan kepada ibu-ibu hamil dan ibu

DAFTAR PUSTAKA Dewi Lia nanny Vivian. 2011. Asuhan


Neonatus Bayi Dan Anak Balita.
Yogyakarta : Salemba Medik Saifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan
Dinkes. (2013). Profil Dinkes Sumatera Nasional Pelayanan Kesehatan
Selatan. Http ://dinkes. sumselprov. Maternal dan Neonatus. Jakarta :
go. Id Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, soekidjo,2009. Buku Acuan Prawiroharjo.
Nasional Pelayanan Kesehatan Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Notoatmodjo, soekidjo, 2010. Metodologi Sulistyawati, Ari. 2014. Deteksi Tumbuh
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Kembang Anak. Jakarta: Salemba
Rineka Cipta Medika.
Riksani Ria. 2012. Keajaiban Tali Pusat Rukiah Yeyeh Ai. 2014. Asuhan
Dan Plasenta Bayi. Jakarta Timur : Kebidanan II Persalinan. Jakarta :
Dunia Sehat Trans Info Media
Rukiyah Yeyeh Ai. 2010. Asuhan Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Metodologi
Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Jakarta : Trans Info Media Rineka Cipta
Sondakh Jenny. 2013. Asuhan Kebidanan
Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : Erlangga
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. 2015. Buku Ajar
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta :
Bakti Husada
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan Tali
Pusat. Jakarta : EGG

Anda mungkin juga menyukai