01 : Oktober 2020
Jurnal Kesehatan Masyarakat UNIMA ISSN Print : xxxx – xxx X, ISSN Online : xxxx-xxxx
Abstrak
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui fakor determinan apasaja yang mempengaruhi ibu
dalam pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Adow. Kecamatan Pinolosian,
Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Jenis penelitian survei analitik. Dengan rancangan
penelitian Crossectional, variabel yang diteliti variabel dependen yaitu pemilihan penolong persalinan dan
independen yaitu umur, pendidikan, dan jarak ke fasilitas kesehatan. Sampel sebanyak 100 ibu melahirkan
pada tahun 2017, penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Pengambilan sampel menggunakan
random sampling yaitu berdasarkan data sekunder dari puskesmas. Data diolah dengan program SPSS dengan
uji statistik Khai – kuadrat (Chi–square). Hasil uji di dapatkan bahwa ibu lebih banyak memilih bersalin di
biang kampung sebesar 61,0% di tenaga kesehatan 39,0%. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat
hubungan antar umur dengan pemilihan penolong persalinan nilai (p-value 0,001). Terdapat hubungan antara
pendidikan dengan pemilihan penolong persalinan nilai (p-value 0,018). Terdapat hubungan antara akses ke
fasilitas kesehatan dengan pemilihan penolong persalinan nilai (p-value 0,000). Disarankan kepada puskesmas
agar bisa mendampingi dan memberikan arahan terhadap biang kampung dalam proses menolong persalinan.
Kata Kunci : Faktor Determinan, Pemilihan Penolong Kesehatan
Abstract
This study generally aims to find out what factors are determinants that affect mothers in the selection of birth
attendants in the working area of the Adow Inpatient Health Center. Pinolosian District, Middle of Bolaang
Mongondow Selatan District. Type of analytic survey research. With the Crossectional study design, the
variables examined by the dependent variable were the selection of birth attendants and independent, namely
age, education, and distance to health facilities. A sample of 100 mothers gave birth in 2017, the study used
primary and secondary data. Sampling using random sampling is based on secondary data from the health
center. Data was processed using the SPSS program with a statistical test of Khai - quadrate (Chi - square).
The test results were found that mothers preferred maternity at the village level by 61.0% in health workers
39.0%. The conclusion of this study is that there is a relationship between ages with the delivery helper
selection value (p-value 0.001). There is a relationship between education and the selection of birth attendants
(p-value 0.018). There is a relationship between access to health facilities and the delivery helper selection
value (p-value 0,000). It is recommended to the puskesmas to be able to assist and provide direction to the
village leader in the process of assisting labor.
Keywords: Determinant Factor, Selection of Health Helper
27
EPIDEMIA Vol.01, No.01 : Oktober 2020
Jurnal Kesehatan Masyarakat UNIMA ISSN Print : xxxx – xxx X, ISSN Online : xxxx-xxxx
sudah dilakukan operasi hingga empat hidup responden sejak dilahirkan sampai
kali. saat penelitian dilakukan. Untuk melihat
Dari hasil penelitian peneliti pada proporsi umur ibu, dikelompokan
100 responden ibu melahirkan pada tahun menurut fakor risiko kehamilan dan
2017 yaitu lebih dari setengah ibu 61,0% persalinan yaitu usia 20-34 tahun
yang memilih bersallin di biang kampung. dikategorikan ”Tidak Berisiko” dan <20
Namun dari survei peneliti tidak ada atau ≥35 diketegorikan ”Berisiko”.
satupun biang kampung yang pernah Pendidikan Ibu“Pernyataan responden
mengikuti pelatihan khusus oleh tenaga tentang lamanya proses belajar yang
kesehatan ataupun tidak ada program diikuti pada institusi formal. Penilaian
pemerintah terhadap kebijakan pelatihan dengan memberikan skor sesuai dengan
terhadap biang kampung. lamanya mengikuti proses belajar, SD dan
SMP dikategorikan “Pendidikan rendah”
METODE PENELITIAN dan SMA, D3, S1 dikategorikan
Jenis penelitian yang di gunakan adalah “Pendidikan tinggi”. Dan Akses ke
penelitian survei analitik dengan fasilitas kessehatan “Pernyataan
menggunakan pendekatan Cross Sectional, responden tentang jarak dan waktu yang
dimana data variabel dependen dan harus ditempuh untuk mendapatkan
independen diambil pada waktu yang pelayanan pertolongan persalinan,
bersamaan. Penelitian ini menggunakan penilaian dikategorikan ”Jauh” bila jarak >
data primer yang diperoleh dari pengisian 2 km dan dan ”Dekat” bila jarak ≤ 2 km”.
kuesioner dan data sekunder yang Cara ukur menggunakan teknik
diperoleh dari di puskesmas Rawat Inap wawancara serta alat ukur kuesioner.
Adow. Variabel dalam penelitian ini terdiri Teknik pengambilan data Data
dari variabel umur ibu, pendidikan ibu, dikumpulkan melalui kuesioner yang
dan akses ke fasilitas persalinan dan diberikan pada responden, beberapa
variabel tenaga penolong persalinan. sebagian di wawancarai oleh peneliti tapi
Tempat penelitian ini Wilayah kerja semuanya berdasarkan kuesioner yang ada.
Puskesmas Rawat Inap Adow yang terdiri Pengisian kuesioner dilakukan oleh
dari 8 (delapan) desa yakni Adow, Adow peneliti dan dibantu oleh beberapa ibu –
Selatan, Torosik, Mataindo, Mataindo ibu PKK di Desa - desa. Pengumpulan
Utara, Deaga, Tobayagan dan Tobayagan data primer ini dilakukan pada bulan
Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2018. Sebelum dilakukan
bulan desember 2018. pengambilan data responden diberikan
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penjelasan tentang maksud dan tujuan
ibu yang bersalin pada tahun 2017 yang pengambilan data dan responden diberi
ada diwilayah kerja (8 desa) Puskesmas kesempatan bertanya kepada peneliti jika
Rawat Inap Adow sebanyak 133. Sampel ada pertanyaan yang tidak dimengerti atau
yang akan saya ambil dalam penelitian ini kurang jelas.
yaitu ditentukan dengan menggunakan
rumus Slovin: n = � HASIL DAN PEMBAHASAN
1+(�)2 1. Hasil Analisis Univariat
Dan didapatkan sampel sebanyak 100 Tabel 1. Responden berdasarkan penolong
responden. persalinan
Definisi operasional Variabel Penlong Jumlah %
dependen (penolong persalinan), Persalinan
“Pernyataan responden tentang orang Non Tenaga 61 61,0
yang dipilih untuk menolongnya saat Kesehatan
melahirkan anak terakhir”. Dan Variabel Tenaga 39 39.0
Independen (faktor-faktor determinan) Kesehatan
Umur “Pernyataan tentang lama waktu
29
EPIDEMIA Vol.01, No.01 : Oktober 2020
Jurnal Kesehatan Masyarakat UNIMA ISSN Print : xxxx – xxx X, ISSN Online : xxxx-xxxx
0,018. Hal ini dikarenakan lebih banyak berhubungan dengan pemilihah persalinan
ibu dalam kategori pendidikan rendah nilai p =0,000. Hal ini dikarenakan ibu
yang memilih biang kapung sebagai yang berada dikategori jauh dari fasilitas
penolong persalinan dibanding ibu yang kesehatan lebih banyak memilih biang
memilih tenaga kesehatan karena ibu yang kampung sebagai penolong persalinan
perpendidikan rendah tidak mempunyai karena menurut ibu biang kampung lebih
pengetahuan serta wawasan yang baik dekat serta kebanyakan ibu memilih biang
khususnya dalam pemilihan penolong kampung dengan alasan sudah turun
persalinan. temurun dan lebih murah.
4. Hubungan akses ke fasilitas kesehatan
dengan pemilihan penolong persalinan. KESIMPULAN
Hasil analisis pada tabel 7 terdapat 1. Terdapat hubungan yang signifikan
hubungan yang bermakna antara akse ke antara faktor umur dengan pemilihan
fasilitas kesehatan dengan pemilihan penolong persalinan dengan nilai p
penolong persalinan proporsi responden 0,001.
yang memilih akses ke fasilitas kesehatan 2. Terdapat hubungan yang signifikan
jauh memilih non tenaga kesehatan antara faktor pendidikan dengan
sebanyak (80,0%), dekat (42,0%) dan yang pemilihan penolong persalinan
memilih tenaga kesehatan sebagai dengan nilai p 0,018.
penolong persalinan jauh (20,0%), dekat 3. Terdapat hubungan yang signifikan
(58,0%). antara faktor akses ke fasilitas
Pada penelitian yang dilakukan oleh kesehatan dengan pemilihan
Nurhapippa (2015) tentang Faktor Yang penolong persalinan dengan nilai p
Mempengaruhi Ibu Dalam Memilih 0,000.
Penolong Persalinan di Puskesmas XIII
Koto Kampar yang menyatakan bahwa ada DAFTAR PUSTAKA
hubungan keterjangkauan dalam pemilihan
penolong persalinan jika pelayanan Asyifa et. al., (2016). Hubungan Tempat
kesehatan tidak terjangkau yaitu jarak Persalinan Dan Jenis Penolong
tempat tinggal jauh dari lokasi puskesmas, Persalinan Dengan
maka semakin besar keputusan ibu Pelaksanaan Inisiasi Menyusu
memilih dukun bayi/biang kampung. Dini Di Puskesmas Martapura.
Menurut peneliti akses yang jauh ke Lambung Mangkurat
fasilitas kesehatan mengakibatkan ibu Banjarbaru. Jurnal.
lebih memilih biang kampung sebagai
Astutik, et. al. (2015). Hubungan Akses
penolong persalinan dibandingkan dengan
Pelayanan Kesehatan dan
ibu yang berjarak dekat dengan fasilitas
Pemilihan Penolong Persalinan.
kesehatan.
Stikes Nurul Jadid Paiton, Jawa
Penelitian ini diperkuat dengan penelitian
Timur. Jurnal
sebelumnya oleh Indrawati (2014) tentang
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anonim, Profil Data Kesehatan Puskesmas
Pemilihan Penolong Persalinan di Desa Adow (2018). Angka Ibu
Gema Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Melahirkan tiga tahun terakhir
Kiri yang menyatakan bahwa Terdapat Hal:10.
hubungan antara jangkauan pelayanan Amelia (2012). Faktor-Faktor Yang
kesehatan dengan pemilihan penolong Mempengaruhi Ibu Dalam
persalinan. Dengan uji statistik yang Pemilihan Penolong Persalinan.
dilakukan diperoleh nilai p = 0,020 < 0,05. Uneversitas Negeri Gorontalo.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan Jurnal
bahwa akses ke fasilitas kesehatan
33
EPIDEMIA Vol.01, No.01 : Oktober 2020
Jurnal Kesehatan Masyarakat UNIMA ISSN Print : xxxx – xxx X, ISSN Online : xxxx-xxxx
Dinkes Sulut (2016). Profil Data Angka Indrawati, (2014). Faktor-Faktor Yang
Harapan Hidup. Jurnal. Hal 12 Berhubungan Dengan
(Online). (diakses tanggal 1 Pemilihan Penolong Persalinan
februari 2018). Di Desa Gema Wilayah Kerja
Puskesmas Kampar Kiri. Jurnal.
Endang, (2015). Faktor - Faktor Yang Stikes Tuanku Tambusai Riau.
Mempengaruhi Pemilihan
Pertolongan Persalinan Kepada Iskandar et. al. (2011). Faktor – Faktor
Dukun Di Desa Gema Dan Yang Berhubungan Dengan
Tanjung Belit Wilayah Pencarian Pertolongan
KerjaPuskesmas Kampar Kiri Persalinan Oleh Dukun Bersalin
Hulu I Kabupaten Kampar Dan Tenaga Kesehatan. Stikes
Tahun 2015. Stikes Tuanku Hang Tuah, Tanjung Pinang.
Tambusai Riau. Jurnal Jurnal
Erlina, et. al. (2015). Faktor-Faktor Yang Marmi, Margiati, (2017). Buku Ajar
Berhubungan Dengan Rencana Psikologi Kebidanan
Pemilihan Pertolongan “Pengantar Psikologi
Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kebidanan”.
Kelurahan Margawati Wilayah
Kerja Puskesmas Pasundan Masita et. al. (2010). s. Poltekes
Kabupaten Garut. Universitas Kemenkes, Jakarta. Jurnal
Padjadjaran Bandung. Jurnal
Nunung, et. al. (2017). Determinan
Fauzia. (2014). Faktor – Faktor Yang Pemilihan Penolong Persalinan
Berhubungan Dengan Di Desa Punggur Kecil
Keputusan Pemilihan Tempat Kecamatan Sungai Kakap
Persalinan Pasien Poliklinik Kabupaten Kubu Raya.
Kandungan Dan Kebidanan Di Universitas Muhammadiyah
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pontianak. Jumantik
Kemang Medical Care.
Universitas Islam Negeri Syarif Nurhapipa, Seprina., (2015). Faktor Yang
Hidayatullah Jakarta Jurnal. Mempengaruhi Ibu Dalam
Memilih Penolong Persalinan
Gita et. al. (2017) tentang Analisis Faktor DiPuskesmas XIII Koto Kampar
Pemilihan Tempat Bersalin Di . Jurnal
Rumah Sakit Pada Ibu Hamil.
Universitas Muhammadiyah Nurhasanah, Khojianyati (2016). Faktor
Malang. Jurnal yang mempengaruhi ibu dalam
pemiliahan tenaga penolong
Handoko (2012). Statistik Kesehatan. persalinan. Akademi Kebidanan
Nuha Medika, Jogjakarta. Alsyiyah Pontianak. Jurnal
Nurgahaya, Amelia., (2018). Alasan
Hindra, et. al. (2017). Faktor Yang Pemilihan Penolong Persalinan
Berhubungan Dengan Oleh Ibu Bersalin di Pulau
Pemilihan Tenaga Penolong Papandangan Kel Mattiroujung
Persalinan Di Wilayah Kerja Kec. Liukang Tupabbiring
Puskesmas Pasir Putih kabupaten Pangke. Universitas
Kabupaten Muna Tahun 2016. Muslim Indonesia. Jurnal
Jimkesmas.
34
EPIDEMIA Vol.01, No.01 : Oktober 2020
Jurnal Kesehatan Masyarakat UNIMA ISSN Print : xxxx – xxx X, ISSN Online : xxxx-xxxx
Di Daerah Perdesaan
Kabupaten Toraja Utara.
Universitas Hasanudin. Jurnal.
35