Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Keperawatan e-ISSN : 2807-8292

Volume 7 No. 2, September 2021 p-ISSN : 2088-1851

Jurnal Ilmu Keperawatan


http://36.94.73.186:8080/jurnal/index.php/JIK
2088-1851 (Print) 2807-8292 (online) 2807-8292

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL


PADA KELUARGA DI DESA BALEE KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT

FACTORS RELATED TO THE USE OF TRADITIONAL MEDICINE IN FAMILIES IN BALEE


VILLAGE, DISTRICT MEUREUBO WEST ACEH DISTRICT

Erlia Rosita
STIKes Medika Seramoe Barat
Email : erliarosita1992@gmail.com/085357625251

ABSTRAK
Sebagian besar masyarakat di desa Balee menggunakan obat tradisional sebagai pertolongan
pertama ketika sakit karena kurang mendapatkan penyuluhan, fasilitas kesehatan yang jauh,
pertimbangan ekonomi serta kepercayaan yang masih tinggi menjadikan obat tradisional
sebagai altenatif untuk mengobati penyakit.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
5actor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan obat tradisional pada keluarga di desa
Balee Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Desain penelitian adalah analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah keluarga yang pernah/sedang
menggunakan obat tradisional sebanyak 85 orang.Teknik pengambilan sampel menggunakan
metode Purposive Sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data
dilakukan dengan uji Chi-square test (X2) dengan α <0,05. Hasil analisa pengetahuan p-value
(0,002), sikap p-value (0,008), kepercayaan p-value (0,000), pendapatan p-value (0,003),
pekerjaan p-value (0,007), ketersediaan fasilitas kesehatan p-value (0,000), perilaku petugas
kesehatan p-value (0,000). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan, sikap, kepercayaan, pendapatan, pekerjaan, ketersediaan
fasilitas kesehatan dan perilaku petugas kesehatan dengan penggunaan obat tradisional pada
keluarga di desa Balee Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, sarankan kepada keluarga
untuk dapat lebih selektif dalam menggunaan obattradisional.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kepercayaan, Fasilitas Kesehatan, Perilaku
Petugas Kesehatan, ObatTradisional

FACTORS RELATED TO THE USE OF TRADITIONAL MEDICINE IN FAMILIES IN BALEE


VILLAGE, DISTRICT MEUREUBO WEST ACEH DISTRICT

ABSTRACT
Most of the people in Balee village use traditional medicine as first aid when they are sick due to
lack of counseling, remote health facilities, economic considerations and high trust that
traditional medicine is an alternative to treat illness. The purpose of this study was to find out
the factors that related to the use of traditional medicine in families in Balee Village, Meureubo
District, West Aceh District. The research design is analytic with a cross sectional approach. The
sample for this study was 85 families who had/are currently using traditional medicine. The
sampling technique used the purposive sampling method. The data collection technique used a
questionnaire. Data analysis was carried out using the Chi-square test (X2) with α <0.05. Results
of analysis of knowledge p-value (0.002), attitude p-value (0.008), trust p-value (0.000), income p-
value (0.003), employment p-value (0.007), availability of health facilities p-value (0.000 ), the
behavior of health workers p-value (0.000). From the results of the study indicate that there is a
significant relationship between knowledge, attitudes, beliefs, income, employment, availability
of health facilities and the behavior of health workers with the use of traditional medicine in
families in Balee Village, Meureubo District, West Aceh District, suggest families to be more
selective in using traditional medicine.

Keywords: Knowledge, Attitudes, Beliefs, Health Facilities, Behavior of Health Workers,


Traditional Medicine\
5
Jurnal Ilmu Keperawatan e-ISSN : 2807-8292
Volume 7 No. 2, September 2021 p-ISSN : 2088-1851
PENDAHULUAN data Badan Pusat Statistik, penggunaan
Obat tradisional merupakan bagian dari obat tradisional di Indonesia mengalami
klarifikasi obat herbal. Obat tradisional kenaikan yang signifikan pada tahun 2013
adalah bahan atau ramuan berupa sebesar 3,98% hingga tahun 2014 menjadi
tumbuhan, hewan, mineral atau campuran sebesar 4,06% dan penggunaan obat
dari bahan tersebut secara turun-temurun tradisional yang paling banyak diminati
digunakan untuk pengobatan dan dapat oleh masyarakat adalah jamu (Badan Pusat
diterapkan sesuai dengan norma yang Statistik, 2015). Sedangkan menurut Badan
berlaku di masyarakat (BPOM RI, 2014). Pusat Statistik Aceh tahun 2010 presentase
Obat tradisional menggambarkan pengguna obat tradisional adalah 36,95%,
sekelompok praktik kesehatan dengan tahun 2011 sebesar 35,23% dan tahun 2012
sejarah yang panjang dan merujuk pada sebesar 35,47% (BPS Aceh, 2013). Hasil
pengetahuan medis dikembangkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Yunita
budaya masyarakat dengan (2017) tentang faktor- faktor yang
menggabungkan tanaman, binatang dan mempengaruhi keluarga dalam
obat-obatan berbasis mineral untuk penggunaan obat tradisional di Desa
mengobati penyakit (WIPO, 2014). Di Tuguharum menyimpulkan bahwa faktor-
Indonesia obat tradisional masih digunakan faktor yang mempengarui masyarakat
secara luas di berbagai lapisan masyarakat, dalam penggunaan obat tradisional adalah :
baik itu di desa maupun di kota. pengetahuan, kepercayaan, pendapatan dan
Penggunaan obat tradisional semakin jarak sarana kesehatan di Desa Tuguharum
meningkat dengan kecenderungan gaya Kecamatan Madang Raya. Menurut
hidup kembali ke alam. Kecendrungan ini penelitian yang dilakukan oleh Ismail
sangat terlihat dari maraknya produk- (2015) tentang faktor yang mempengaruhi
produk berbahan herbal beredar keputusan masyarakat memilih obat
dipasaran.Disamping itu belum meratanya tradisional di Gampong La Ujong
sarana kesehatan, mahalnya harga obat dan menyimpulkan bahwa ada hubungan antara
adanya efek samping dari obat modern sumber informasi, sosial budaya dan
menjadi faktor pendorong bagi masyarakat pendapatan terhadap keputusan
untuk menggunakan obat tradisional masyarakat dalam memilih obat tradisional
(Asriullah et al., 2016). Menurut World di Gampong Lam Ujong Meunasah Manyang
Health Organizing (WHO), sebanyak 80% Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten
penduduk di negara berkembang dan 65% Aceh Besar. Sedangkan menurut hasil
penduduk di negara maju memilih penelitian Herlina (2011) menyatakan
menggunakan obat tradisional. Faktor bahwa beberapa faktor yang berhubungan
pendorong penggunaan obat tradisional di dengan penggunaan obat tradisional yaitu
negara maju adalah usia harapan hidup umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
lebih panjang pada prevalensi penyakit pendapatan, pengetahuan, ketersediaan dan
kronis, adanya kegagalan obat modern kepercayaan. Meskipun pengguna obat
untuk penyakit tertentu (misalnya kanker) tradisional dikalangan masyarakat sudah
dan meluasnya askes informasi mengenai sangat banyak namun data tentang alasan
obat tradisional di seluruh dunia. Data dari dan latar belakang masyarakat memilih
sekretariat Convention on Biological menggunakan obat tradisional masih
Diversity (CBD) menunjukkan angka sedikit. Begitu jugadata tentang jenis
penjualan global obat tradisional dapat penyakit yang umumnya diobati dengan
menyentuh angka 60 milliar dollar Amerika mengggunakan obat tradisional. Survei
Serikat setiap tahunnya (Ismail, 2015). sangat diperlukan untuk meningkatkan
Presentase pengguna obat tradisional pada pemahaman tentang variasi penggunaan
penderita malaria positif di Provinsi obat tradisional
Lampung sebanyak 11,1% (Riset Kesehatan Survei yang dilakukan peneliti masih
Dasar, 2010). Sebagian masyarakat yang ada masyarakat yang belum memahami
menggunakan obat tradisional menganggap dengan benar cara penggunaan obat
bahwa obat tradisional lebih aman di tradisional. Segi aplikasi sudah banyak
bandingkan obat-obatan kimia serta lebih yang menggunakan obat tradisional
murah harganya (Gitawati dan Handayani, namun masih sedikit yang paham
2008). Menurut Harmanto dan Subroto tentang jenis dan cara penggunaan obat
(2007), sebanyak 40% penduduk Indonesia tradisional. Alasan masyarakat belum
menggunakan obat tradisional dan mengetahui jenis dan cara penggunaan
sebanyak 70% berada di daerah pendesaan. obat tradisional karena memang belum
Sekitar 59,12% penduduk Indonesia pernah ada penyuluhan dari tenaga kesehatan
mengkonsumsi jamu dan sebanyak 95,6% khususnya tenaga kefarmasian tentang
diantaranya merasakan jamu berkhasiat penggunaan obat tradisonal, ditambah
dalam meningkatkan kesehatan (Peraturan lagi sarana penunjang kesehatan yaitu
Menteri Kesehatan RI, 2016). Berdasarkan pukesmas yang sulit dijangkau oleh
6
Jurnal Ilmu Keperawatan e-ISSN : 2807-8292
Volume 7 No. 2, September 2021 p-ISSN : 2088-1851
masyarakat dikarenakan jarak yang 3. 36-40 13 15,3
jauh dari pemukiman masyarakat tahun
sehingga masyarakat kurang informasi 4. 41-45 13 15,3
No Kategori Frekuensi Presentase tahun
5. 46-50 14 16,8
1 Wiraswasta 9 10,6
tahun
2 Petani/Pe 35 41,2 6. 51-55 29 34,5
kebun tahun
3 PNS 9 10,6 7. 56-60 4 4,2
4 Tidak 32 37,6 tahun
bekerja
Total 85 100 No Kategori Frekuensi Presentase
mengenai penggunaan dan manfaat 1. Laki-laki 43 50,6
obat tradisional. perilaku petugas 2. Peremp 42 49,4
kesehatan dengan penggunaan obat uan
tradisional pada keluarga di Desa Balee Total 85 100
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Barat Total 85 100
Sumber : data primer (diolah, 2020)
METODELOGI PENELITIAN Berdasarkan diatas dapat disimpulkan
Penelitian ini menggunakan desain bahwa sebagian besar responden yang
cross sectional karena pengambilan data kelompok umur 51-55 tahun dengan
variabel independen dan variabel jumlah 29 orang (34,5%).
dependen dilakukan dalam waktu B. Distribusi Frekuensi Data
bersamaan. Variabel independen yang Responden Berdasarkan Kelompok
diteliti adalah faktor-faktor yang
berhubungan (pengetahuan, sikap, No. Kategori Frekuensi Presentase
kepercayaan, pendapatan, pekerjaan,
1. SD 27 31,8
ketersediaan fasilitas kesehatan dan
periaku petugas kesehatan). Desain 2. SLTP/MTs 21 24,7
cross sectional berdasarkan tujuan 3. SLTA/MA 19 22,3
penelitian yaitu untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan 4. Sarjana 18 21,2
dengan penggunaan obat tradisional Total 85 100
(Ismuntania, 2019) pada keluarga di
Jenis Kelamin
Desa Balee Kecamatan Meureubo
Sumber : data primer (diolah, 2020)
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2020.
Berdasarkan table diatas dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar
HASIL PENELITIAN responden yang kelompok jenis
Berdasarkan hasil
kelamin laki-laki dengan jumlah 43
pengumpulan data tentang Penggunaan
orang (50,6%).
Obat Tradisional di desa Balee
C. Distribusi Frekuensi Data
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Responden Berdasarkan Tingkat
Barat dengan jumlah responden 85
Pendidikan
orang dan kuesioner penelitian yang
Sumber : data primer (diolah, 2020)
terdiri dari 5 item pertanyaan untuk
Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan
pengetahuan, 9 item pertanyaan untuk
bahwa sebagian besar responden yang
sikap, 6 item pertanyaan untuk
pendidikan SD dengan jumlah 27 orang
kepercayaan, 10 item pertanyaan
(31,8%).
untukketersediaan fasilitas kesehatan,
6 item pertanyaan untuk perilaku
D. Distribusi Frekuensi Data Responden
petugas kesehatan dan 7 item
Berdasarkan pekerjaan
pertanyaan untuk penggunaan obat
Sumber : data primer (diolah, 2020)
tradisional.
Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan
A. Distribusi Frekuensi Data bahwa sebagian besar responden yang
Responden Berdasarkan Kelompok pekerjaan petani/pekebun dengan jumlah
Umur 35 orang (41,2%).
No. Kategori Freku Pres E. Distribusi Frekuensi DataResponden
ensi enta Berdasarkan Pendapatan Perbulan
se
No. Kategori Frekue Prese
1. 26-30 5 5,7 nsi ntase
tahun
1. ≥Rp.2.718.000 41 48,2
2. 31-35 tahun 7 8,2
7
Jurnal Ilmu Keperawatan e-ISSN : 2807-8292
Volume 7 No. 2, September 2021 p-ISSN : 2088-1851
2. <Rp.2.718.000 44 51,8
Total 85 100
Sumber : data primer (diolah, 2020)
Berdasarkan table diatas, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar
responden yang pendapatan perbulan
<Rp.2.718.000 dengan jumlah 44 orang
(51,8%).

F. Distribusi Frekuensi Pengetahuan


Responden dengan Penggunaan Obat
Tradisional di desa Balee
Sumber : data primer (diolah, 2020) No. Kategori Jumlah
Berdasarkan table di atas diketahui bahwa F %
dari 85 responden terdapat 48 responden
(56,5%) menunjukkan pengetahuan rendah.
1. Tinggi 37 43,5
F. Distribusi Frekuensi Sikap Responden
dengan Penggunaan Obat Tradisional di 2. Rendah 48 56,5
desa Balee Total 85 100
No. Kategori Jumlah
F %

1. Negatif 51 60,0
2. Positif 34 40,0
Total 85 100
Sumber : data primer (diolah, 2020)
Berdasarkan table diatas diketahui bahwa
51 (60,0%) dari 85 reponden menunjukkan
sikap negatif.

G. Distribusi Frekuensi Kepercayaan


Responden dengan Penggunaan Obat
Tradisional di desa Balee
No. Kategori Jumlah
F %

1. Percaya 47 55,3
2. Tidak 38 44,7
Percaya
Total 85 100
Sumber : data primer (diolah, 2020)
Berdasarkan table diatas diketahui bahwa
47 : data primer (diolah,2020) Berdasarkan
table diatas diketahui bahwa 45 (52,9%) dari
85 responden menunjukkan perilaku
petugas kesehatan yang buruk

8
No. Kategori Jumlah
F %
dengan Penggunaan Obat Tradisional. Nilai
1. Tersedia 32 37,6 p-value yang didapatkan bersifat signifikan
sebesar 0,000 < α(0,05).
2. Tidak 53 62,4 Menurut asumsi peneliti
Tersedia menyatakan bahwa ada hubungan sikap
Total 85 100 dengan penggunaan obat tradisional pada
Distribusi frekuensi Penggunaan Obat keluarga. Hal ini karena sebagian besar
Tradisional di desa Balee sikap responden masih berperilaku negatif
No. Kategori Jumlah karena rendahnya pengetahuan akibat
F % keterrbatasan informasi berupa penyuluhan
tentang penggunaan obat tradisional.
Asumsi ini diperkuat dengan penelitian
1. Tepat 35 41,2
yang dilakukan oleh Irawati (2014) bahwa
2. Tidak Tepat 50 58,8 keterbatasan informasi masyarakat tentang
Total 85 100 penggunaan obat tradisional merupakan
penyebab terjadinya pengobatan yang tidak
Sumber : data primer (diolah, 2020) rasional yang dapat menyebabkan
kesalahan dalam pengobatan jika tidak
PEMBAHASAN diimbangi dengan pemberian informasi
A. Hubungan Pengetahuan dengan yang benar.
Penggunaan ObatTradisional C. Hubungan Kepercayaan dengan
Penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunaan ObatTradisional
ada hubungan yang bermakna antara Penelitian ini menunjukkan bahwa
hubungan yang signifikan antara Hubungan ada hubungan yang bermakna antara
Pengetahuan dengan Penggunaan Obat hubungan yang signifikan antara Hubungan
Tradisional dengan p-value (0,002) < α Kepercayaan dengan Penggunaan Obat
(0,05) sehingga hipotesa Ho ditolak yang Tradisional dengan p-value (0,000) < α
berarti ahubungan yang bermakna antara (0,05) sehingga hipotesa Ho ditolak yang
Pengetahuan dengan Penggunaan Obat berarti ada hubungan yang bermakna
Tradisional di desa Balee Kecamatan antara Kepercayaan dengan Penggunaan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Obat Tradisional di desa Balee Kecamatan
Penelitian ini sejalan dengan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Habibah penelitian ini sejalan dengan penelitian
(2013) bahwa adanya Hubungan dengan dengan yang dilakukan (Saleha,
Pengetahuan dengan Penggunaan Obat 2013) bahwa adanya Hubungan
Tradisional. Nilai p-value yang didapatkan Kepercayaan dengan Penggunaan Obat
bersifat signifikan sebesar 0,001 <α (0,05). Tradisional. Nilai p-value yang didapatkan
Menurut asumsi peneliti bersifat signifikan sebesar 0,000 < α (0,05).
menyatakan bahwa ada hubungan antara Menurut asumsi peneliti menyakatan bahwa
pengetahuan dengan penggunaan obat ada hubungan antara kepercayaan dengan
tradisional pada keluarga. Hal ini karena penggunaan obat tradisional pada keluarga.
sebagian besar responden berpendidikan Hal ini karena sebagian besar responden
rendah yaitu SD. Asumsi ini diperkuat lebih percaya akan khasiat dan kemanjuran
dengan penelitian yang dilakukan oleh dari obat tradisional. Asumsi ini diperkuat
Supardi dan Susyanti (2011) bahwa tingkat dengan penelitian yang dilakukan oleh
pendidikan rendah mempunyai peluang Mulyani (2010) bahwa seseorang dengan
lebih besar dalam menggunakan tingkat kepercayaan tinggi memiliki
obattradisional. peluang 2,58 kali lebih besar menggunakan
B. Hubungan Sikap dengan Penggunaan obat tradisional dibanding orang dengan
ObatTradisional kepercayaan rendah/tidak percaya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara D. Hubungan Ketersediaan Fasilitas
hubungan yang signifikan antara Hubungan Kesehatan dengan Penggunaan
Sikap dengan Penggunaan Obat Tradisional ObatTradisional
dengan p-value (0,008) < α (0,05) sehingga Penelitian ini menunjukkan bahwa
hipotesa Ho ditolak yang berarti ada ada hubungan yang bermakna antara
hubungan yang bermakna antara Sikap hubungan yang signifikan antara Hubungan
dengan Penggunaan Obat Tradisional di Ketersediaan Fasilitas Kesehatan dengan
desa Balee Kecamatan Meureubo Kabupaten Penggunaan Obat Tradisional dengan p-
AcehBarat. Penelitian ini sejalan dengan value (0,000) < α (0,05) sehingga hipotesa
penelitian yang dilakukan oleh Djanah Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang
(2010) bahwa adanya Hubungan Sikap bermakna antara Hubungan Ketersediaan
9
Fasilitas Kesehatan dengan Penggunaan penyakit.
Obat Tradisional di desa Balee Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rhipiduri (2014) bahwa F. Hubungan Pendapatan dengan
adanya Hubungan Ketersediaan Fasilitas Penggunaan ObatTradisional
Kesehatan dengan Penggunaan Obat Penelitian ini menunjukkan bahwa
Tradisional. Nilai p-value yang didapatkan ada hubungan yang bermakna antara
bersifat signifikan sebesar 0,003 < α (0,05). hubungan yang signifikan antara Hubungan
Menurut asumsi peneliti menyakatan bahwa Pendapatan dengan Penggunaan Obat
ada hubungan antara ketersediaan fasilitas Tradisional dengan p-value (0,003) < α
kesehatan dengan penggunaan obat (0,05) sehingga hipotesa Ho ditolak yang
tradisional pada keluarga. Hal ini karena berarti ada hubungan yang bermakna
jarak sarana kesehatan yang sulit dijangkau antara Hubungan Pendapatan dengan
oleh masyarakat yaitu ± 12 Km untuk Penggunaan Obat Tradisional di desa Balee
menuju ke Pukesmas dan ± 15 Km untuk Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
menuju ke Rumah Sakit. Asumsi ini Barat. Penelitian ini sejalan dengan
diperkuat dengan penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2014)
oleh Hidayat (2015) bahwa jarak sarana bahwa adanya Hubungan Pendapatan
kesehatan yang jauh membuat masyarakat dengan Penggunaan Obat Tradisional. Nilai
memanfaatkan tumbuhan obat tradisional p-value yang didapatkan bersifat signifikan
sebagai altenatif dan langkah awal sebesar 0,003 < α(0,05). Menurut asumsi
pengobatan suatu penyakit. peneliti menyatakan bahwa ada hubungan
antara pendapatan dengan penggunaan
E. Hubungan Perilaku Petugas Kesehatan obat tradisional pada keluarga.Hal ini
dengan Penggunaan Obat Tradisional karena sebagian besar pendapatan
Penelitian ini menunjukkan bahwa responden masih berstatus ekonomi
ada hubungan yang bermakna antara menengah ke bawah sehingga lebih
hubungan yang signifikan antara Hubungan melakukan pengobatan menggunakan obat
Perilaku Petugas Kesehatan dengan tradisional serta adanya kemudahan dalam
Penggunaan Obat Tradisional dengan p- mendapatkan tanaman yang digunakan
value (0,000) < α (0,05) sehingga hipotesa sebagai obat tradisional.
Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang G. Hubungan Pekerjaan dengan
bermakna antara Hubungan Perilaku Penggunaan ObatTradisional
Petugas Kesehatan dengan Penggunaan Penelitian ini menunjukkan bahwa
Obat Tradisional di desa Balee Kecamatan ada hubungan yang bermakna antara
Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Penelitian hubungan yang signifikan antara Hubungan
ini sejalan dengan penelitian yang Pekerjaan dengan Penggunaan Obat
dilakukan oleh Dierni (2014) bahwa adanya Tradisional dengan p-value (0,007) < α
Hubungan Perilaku Petugas Kesehatan (0,05) sehingga hipotesa Ho ditolak yang
dengan Penggunaan Obat Tradisional dalam berarti ada hubungan yang bermakna
lingkungan masyarakat. Nilai p-value yang antara Hubungan Pekerjaan dengan
didapatkan bersifat signifikan sebesar Penggunaan Obat Tradisional di desa Balee
0,013 < α (0,05). Menurut asumsi peneliti Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
menyakatan bahwa ada hubungan antara Barat. Penelitian ini sejalan dengan
perilaku petugas kesehatan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thoharin
penggunaan obat tradisional pada keluarga. (2013) bahwa adanya Hubungan Pekerjaan
Hal ini karena perilaku petugas kesehatan dengan Penggunaan Obat Tradisional Nilai
yang buruk dalam memberikan pelayanan p-value yang didapatkan bersifat signifikan
serta tidak aktif dalam memberikan sebesar 0,001 < α (0,05). Menurut asumsi
penyuluhan atau sosialisasi sehingga peneliti menyatakan bahwa ada hubungan
masyarakat kurang informasi tentang antara pekerjaan dengan penggunaan obat
penggunaan obat tradisional. Asumsi ini tradisional pada keluarga.Hal ini karena
diperkuat dengan penelitian yang dilakukan sebagian besar responden bermata
oleh Deby et al (2019) bahwa perilaku pencaharian sebagai petani/pekebun
petugas kesehatan yang kurang baik, tidak sehingga lebih mudah mendapatkan
memuaskan dalam melayani pasien (sering tanaman yang digunakan sebagai obat
tidak berada di tempat pelayanan) tradisional. Asumsi ini diperkuat dengan
merupakan salah satu faktor external yang penelitianyangdilakukanolehSupardidanSus
dapat mempengaruhi seseorang untuk yanty(2010)bahwa obat tradisional lebih
menggunakan tanaman obat yang dipercaya banyak digunakan oleh petani karena
secara turun-temurun untuk mengatasi mudah didapat serta harganya relatif lebih
10
murah. penelitian selanjutnya
khususnya tentang penggunaan
SIMPULAN obat tradisional pada keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian maka 2. Bagi Keluarga
dapat dibuat kesimpulan bahwa : Diharapkan kepada masyarakat
1. Ada hubungan yang bermakna khususnya keluarga agar lebih
antara Hubungan Pengetahuan selektif dalam menggunakan obat
dengan Penggunaan Obat tradisional.
Tradisional pada keluarga di
desa Balee Kecamatan Meureubo 3. Bagi Desa Balee Kecamatan
Kabupaten Aceh Barat dengan p- Meureubo
value (0,002 ). Dapat meningkatkan peran
2. Ada hubungan yang bermakna masyarakat untuk melakukan
antara Hubungan Sikap dengan kegiatan promosi atau penyuluhan
Penggunaan Obat Tradisional tentang penggunaan obat
pada keluarga di Balee tradisional pada keluarga.
Kecamatan Meureubo 4. Bagi STIKes Medika Seramoe Barat
Kabupaten Aceh Barat dengan p- Meulaboh
value (0,008). Agar dapat menjadi bahan bacaan
3. Ada hubungan yang bermakna perpustakaan bagi mahasiswa dan
antara Hubungan Kepercayaan agar dapat dijadikan data awal
dengan Penggunaan Obat untuk mengembangkan penelitian
Tradisional pada keluarga di selanjutnya
desa Balee Kecamatan Meureubo 5. Bagi Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Aceh Barat dengan p- Dapat melakukan kegiatan
value (0,000). penyuluhan, pendidikan serta
4. Ada hubungan yang bermakna promosi kesehatan kepada
antara Hubungan Ketersediaan masyarakat khususnya terkait
Fasilitas Kesehatan dengan khasiat obat tradisional, efektifitas
Penggunaan Obat Tradisional dan cara penggunaannya agar
pada keluarga di desa Balee masyarakat dapat menggunakan
Kecamatan Meureubo obat tradisional dengan lebih bijak
Kabupaten Aceh Barat dengan p- dan sesuai dengan kebutuhannya.
value (0,000).
5. Ada hubungan yang bermakna DAFTAR PUSTAKA
antara Hubungan Perilaku Adikuntati, Y.M., 2010. Hubungan
Petugas Kesehatan dengan Tingkat Pendidikan dan
Penggunaan Obat Tradisional Tingkat Perilaku
pada keluarga di desa Balee Swamedikasi Demam Oleh
Kecamatan Meureubo Ibu-Ibu di Provinsi Daerah
Kabupaten Aceh Barat dengan p- Istimewa
value (0,000).\ Yogyakarta.Penelitian.
6. Ada hubungan yang bermakna Fakultas Farmasi:
antara Hubungan Pendapatan Universitas Sanata Dharma.
dengan Penggunaan Obat Akbar, 2011.Penggunaan Obat-Obat
Tradisional pada keluarga di Tradisional.Jakarta: One
desa Balee Kecamatan Meureubo Books. ISBN: 978-602-
Kabupaten Aceh Barat dengan p- 70667-5-5.
value (0,003). Arifin, 2014.Hubungan Tingkat
7. Ada hubungan yang bermakna Pengetahuan Keluarga
antara Hubungan Pekerjaan tentang Penggunaan Obat
dengan Penggunaan Obat Tradisional di
Tradisional pada keluarga di KelurahanFajar.
desa Balee Kecamatan Meureubo Arikunto, S. 2010. Prosedur Suatu
Kabupaten Aceh Barat dengan p- Penelitian Suatu
value (0,007). Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
SARAN
1. Bagi Peneliti Lain Asriullah.J., Musdalipah, A., Nurwati
Dapat dijadikan bahan referensi 2016.Studi Pengetahuan,
dan rekomendasi oleh peneliti Sikap dan Tindakan
lain untuk dikembangkan pada Terhadap Penggunaan
11
Obat Tradisional Bagi Kedokteran dan
Masyarakat di Desa Sabi- Kesehatan.Edisi 4. Jakarta:
Sabila Kecamatan Kolaka Epidemiologi Indonesia.
Timur. Pharmauho. 3(1):19-
22
Aswar, 2005.Metode Penelitian. Deby ,E,L., Irwan, M.R., Andi 2019.
Yogyakarta: Pustaka Analisis Pemanfaatan
Pelajar. Pelayanan Kesehatan di
Aziz, 2013.Assessing The Infuential Pukesmas Dempar
Factor On The Use Of Kecamatan Nyuatan
Healthcare: Evidence from Kabupaten Kutai
GRAHA. Internasional Barat.Jurnal
Journal of Business and kesehatan.5(1):13-27
Social Science, 4(1). Desni, F., Wibowo, T.A., Rosyidah
Budiaji, 2013.Skala Pengukuran dan 2013.Hubungan
Jumlah Respon Skala Pengetahuan, Sikap.
Likert.J. Ilmu Pertan. Dan Perilaku Kepala Keluarga
Perikan. 2, 125-131. dengan Pengambilan
Budiman., Rianto A., 2013, Kapita Keputusan Pengobatan
Selekta Kuesioner: Tradisional di Desa
Pengetahuan dan Sikap Rambah Tengah Hilir
dalam Penelitian Kesehatan, Kecamatan Rambah
Salemba Medika, Jakarta, Kabupaten Rokan
Hal. 23. Hulu.Riau.Kes Mas J.
BPOM RI Nomor Fak.Kesehat.Msy. 5.
HK.00.05.4.2411.2004. Djanah, 2010.Hubungan sikap dan
Ketentuan Pokok Perilaku Penggunaan Obat
Pengelompokkan dan Tradisional di Puskesmas,
Penandaan Obat Bahan Jakarta: Dirgen Bina
Alam Indonesia. Jakarta: Kesehatan Masyarakat.
Badan Pengawas Obat dan Dierni, 2014.Hubungan
Makanan Pengetahuan keluarga
RepublikIndonesia. Tentang Pengobatan
BPOM RI Nomor 13, 2014.Pedoman Tradisional di Puskesmas
Uji Klinik Obat Kartasura.
Herbal.Jakarta: Badan Gendroe, 2011.Merancang Penelitian
Pengawas Obat dan Bisnis dengan Alat Analisis
Makanan Republik SPSS 17.0 dan SmartPLS
Indonesia. 2.0.Yogyakarta: UPP
BPS Aceh, 2013. Kabupaten Aceh
dalam Rangka 2013. Ghozali, 2011.Aplikasi Analisis
Provinsi Aceh: BPS Aceh. Multivariat dengan
BPS, 2015.Persentase Penduduk Program IBM SPSS19. Badan
Yang Mengobati Sendiri Penerbit Universitas
Selama Sebulan Terakhir Diponegoro. Semarang.
Menurut Provinsi dan Jenis Gitawati R., Handayani RS., 2008.
Obat Yang Profil Konsumen Obat
Digunakan.2000-2015. Tradisional Terhadap
Badan Pusat Ketanggapan Akan Adanya
Statistik.bps.go.id/linkTabl Efek Samping Obat
eDinamis/view/id/926 Tradisional. Buletin
(diakses 5 Maret 2015). Penelitian Sistem
Dahlan, 2011.Statistik Untuk Kesehatan. 11(3): 283-288.
Kedokteran dan Green L, 1980. Health Education
Kesehatan.Salemba Medika, Planning: A Diagnosis
Jakarta. Approach. California:
Dahlan, 2012.Langkah-Langkah Mayfield Publishing.
Membuat Proposal Habibah, 2013.Hubungan
Penelitian Bidang Pengetahuan dengan
Kedokteran dan Kesehatan. Penggunaan Obat
Jakarta: Sagung Seto. Tradisional Diwilayah Kerja
Dahlan, 2014.Statistik untuk Puskesmas Kokap 1
12
Kabupaten Provinsi
Yogyakarta.
Hafid, 1993.Semen Evaluation. In:
Reproduction In Farm
Animals. 7th Edition.
Lippincott Williams and
Wilkins. Maryland. USA.
Harmanto, N., Subroto, Z., 2007.
Pilih Jamu dan Herbal
Tanpa Efek Samping.
Bandung: Elex Media
Komutindo.
Herlima, 2013.Penyakit Asam Urat
Kandas Berkat Herbal
Fmedia. Jakarta. Herlina,
2011.Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan
Pemilihan Jenis Pengobatan
Altenatfi pada Masyarakat
Pengguna Pengobatan
Altenatif di Kota Bengkulu
Tahun 2001.Tesis. Fakultas
Kesehatan Masyarakat.
Universitas Indonesia.
Hidayat, B. 2015.Estimasi Dampak
Program Ansuransi
Kesehatan pada Jumlah
Kunjungan Rawat Jalan di
Indonesia.Jurnal
Manajemen Pelayanan
Kesehatan, 11.01.
Ismuntania. (2019). the Influence of
Organizational
Commitment and Job
Satisfaction in Nurses’
Turnover Intention in
Malahayatiislamic Hospital.
2010, 43–45.
https://doi.org/10.24941/ij
cr.36061.07.2019

13
14

Anda mungkin juga menyukai