Anda di halaman 1dari 26

Artikel Riset Jurnal Kefarmasian Indonesia

Vol.5 No.2-Agustus. 2015:123-132


Tradisi Masyarakat dalam... (Ida Diana
p-ISSN: Sari,
2085-675X
dkk) e-ISSN: 2354-8770

Tradisi Masyarakat dalam Penanaman dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat


Lekat di Pekarangan

Community Tradition in Planting and Using Medicinal Plant in Surround Home Yard

Ida Diana Sari1*, Yuyun Yuniar1, Selma Siahaan2, Riswati2, Muhamad Syaripuddin1

1
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI
2
Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

*E-mail: dianna_mko@yahoo.com
Diterima: 22 Mei 2015 Direvisi: 2 Juli 2015 Disetujui: 28 Agustus 2015

Abstrak
Pekarangan rumah telah digunakan untuk menanam tanaman obat, atau yang biasa dikenal sebagai program
Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi program TOGA serta
tradisi masyarakat dalam menanam dan menggunakan tanaman obat. Penelitian kualitatif dilakukan di Provinsi
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali yang berdasarkan data Riskesdas 2010 merupakan provinsi
dengan persentase penggunaan jamu tertinggi. Data dikumpulkan pada tahun 2011 melalui wawancara
mendalam dan diskusi kelompok terarah dengan pihak yang terkait, serta observasi di lokasi penelitian. Hasil
penelitian di Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa program TOGA sudah dimasukkan ke dalam Program
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan program sejenis telah dikembangkan di beberapa desa.
Di Kabupaten Karanganyar, Sumenep dan Gianyar tidak ada program TOGA secara khusus. Program TOGA di
Kabupaten Karanganyar disisipkan dalam program lain terkait dengan faktor ekonomi sedangkan di Kabupaten
Gianyar program TOGA berasal dari tanaman hias. Masyarakat biasanya menggunakan tanaman obat untuk
pengobatan pertama sebelum berobat ke fasilitas kesehatan. Menanam tanaman obat merupakan tradisi yang
diwariskan yang menunjukkan orang tua merupakan sumber informasi untuk menanam dan menggunakannya.
Dinas Pertanian dan aparat desa lebih banyak terlibat membina masyarakat, sedangkan peran Dinas Kesehatan
hanya sebatas menyarankan atau memantau masyarakat.
Kata kunci: Taman Obat Keluarga (TOGA); Budaya; Tradisi; Tanaman Obat

Abstract
Home yard has been used to plant certain medicinal plants, also as known as TOGA program. This
research was aimed to study the implementation of TOGA program and community tradition in planting
and using
medicinal plants. A qualitative research was conducted in West Java, Central Java, East Java and Bali
which based on National Basic Health Research 2010 data had the highest percentage of jamu usage.
Data was
collected in 2011 through in depth interview and focus group discussion with related stakeholder
and observation in research location. Result in Bogor district showed TOGA program has been included in
Family
Welfare Development Program and similar program was also developed in some villages. There was no certain
TOGA program in Karanganyar, Sumenep and Gianyar districts. TOGA program in Karanganyar was
inserted in other program due to economic needs while in Gianyar the program was originated from
ornamental plants.
The community usually used medicinal plants for the prime medication before going to health facility. Planting
medicinal plants is an inherited tradition where parents become the main source of planting and
usage information. The Agriculture Office and village officials had more significant roles to guide the
community
while the Health office only suggested or monitored
them.
Keywords: TOGA program; Culture; Tradition; Medicinal plants

123
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2015;5(2):123-
132

124
Tradisi Masyarakat dalam… (Ida Diana Sari,
dkk)
PENDAHULUAN Berdasarkan analisis lanjut data
Upaya pengobatan dengan obat-obat Riskesdas 2010, persentase rumah tangga
tradisonal merupakan salah satu bentuk yang menggunakan jamu buatan sendiri
peran serta masyarakat dan sekaligus sebesar 9,53% dari 68.673 rumah tangga.
merupakan teknologi tepat guna yang Adapun individu yang menggunakan jamu
potensial untuk menunjang pembangunan buatan sendiri adalah 10,27% dari total
kesehatan.
1 177.926 orang. Bahan baku yang paling
Bangsa Indonesia sudah sejak dulu banyak digunakan adalah kencur, jahe,
memanfaatkan hasil alam kunyit dan temulawak. Pengguna jamu
untuk ke- langsungan buatan sendiri persentasenya lebih besar
hidup. Salah satu hasil alam yang telah pada kelompok usia lanjut (54 tahun ke
dikembangkan adalah tumbuh- tumbuhan atas), perempuan, menikah, pendidikan
yang digunakan sebagai obat untuk tidak tamat/ tamat SD, petani atau nelayan,
menyembuhkan berbagai penyakit. tingkat ekonomi menengah ke bawah dan
2
Ramuan tanaman obat inilah yang tinggal di desa.
kemudian dikenal dengan sebutan “jamu”. Saat ini program TOGA dirasa
Karena berkhasiat untuk menjaga ke- berkurang gaungnya. Kasim F dan Segara
sehatan tubuh maka minum jamu dalam A menyatakan bahwa salah satu faktor
masyarakat Jawa menjadi suatu kebiasaan kendala yang menyebabkan rendah-nya
yang diwariskan turun temurun, dari pemanfaatan tanaman obat adalah
generasi ke generasi. Akan tetapi, seiring kurangnya pengembangan program dan
dengan perkembangan zaman, masyarakat sosialisasi TOGA di masyarakat oleh
9
terutama yang tinggal di perkotaan
perlahan-lahan mulai meninggalkan Puskesmas.
kebiasaan minum jamu. Hal ini disebabkan Penelitian ini dilakukan di 4 lokasi
oleh perubahan pola pikir dengan yaitu di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,
masuknya kebudayaan barat yang Jawa Timur dan Bali yang mempunyai
memengaruhi gaya hidup masyarakat dan kondisi alam dan karakteristik sosial yang
hadirnya produk-produk kesehatan baru berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk
yang lebih modern.
2,3 mengetahui dan memahami latar belakang
Pemanfaatan pekarangan sebagai masyarakat menanam TOGA, tradisi
sarana budidaya tanaman obat telah penanaman TOGA serta pemanfaatannya
dikenal dalam konsep Tanaman Obat guna revitalisasi (menggiatkan kembali)
Keluarga (TOGA), yaitu tanaman hasil program TOGA di Indonesia.
budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai
obat. Kebiasaan menanam tanaman obat di METODE
pekarangan rumah dan pemanfaatanya Penelitian ini merupakan penelitian
sudah sejak lama dilakukan oleh para ibu kualitatif eksploratif yang dilakukan di 4
4,5,6
rumah tangga. provinsi yang memiliki persentase peng-
Faktor yang mempengaruhi peng- gunaan jamu tertinggi di Indonesia
gunaan TOGA oleh ibu rumah tangga berdasarkan data Riskesdas 2010, yaitu
yaitu pengalaman pribadi, usia, pen- Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
didikan, informasi dari luar (televisi, radio, Bali dengan pertimbangan keterjangkauan
internet), pendapatan serta faktor sosial lokasi dan optimasi anggaran. Setiap
dan budaya. Dalam hal ini sikap ibu rumah provinsi diambil satu kabupaten dengan
tangga mempengaruhi perilaku konsumsi kriteria pada kabupaten tersebut banyak
tanaman obat keluarga misalnya tentang terdapat tanaman obat yaitu Kabupaten
penghematan keuangan saat memilih dan Bogor untuk Provinsi Jawa Barat,
mengonsumsi obat-obatan, apakah meng- Kabupaten Karanganyar untuk Provinsi
gunakan obat tradisional ataupun obat Jawa Tengah, Kabupaten Sumenep untuk
7,8
modern.

125
Provinsi Jawa (PKK) atau HA
Timur, dan kader dapat SIL
Kabupaten kesehatan DA
Gianyar untuk lainnya yang merupakan N
Provinsi Bali. tinggal di desa PE
Wawancar terpilih, rumah MB
a sedangkan peserta FGD AH
kelompok atau responden AS
mendalam kedua adalah wawancara AN
dilakukan anggota mendalam. Peranan
dengan pihak masyarakat Hasil yang
staf yang tinggal di ditulis disini Dinas
desa terpilih hanya
Dinas yang menanam deskriptif
dan atau Kesehatan,
berupa hasil tenaga
menggunakan wawancara
Kesehatan kesehatan,
setidaknya 1 men- dalam
Kabupaten aparat dan
atau lebih dan FGD.
yang memiliki kader dalam
TOGA. Dalam Setelah itu,
informasi atau program
penelitian ini dilakukan
terlibat dalam TOGA
dipilih 2 desa verifikasi
program Peran Dinas
dalam 1 dan
TOGA, bidan Kesehatan
kabupaten.
desa yang dalam program
Observasi selanjutnya
masyarakatnya tanaman obat
partisipatif
banyak keluarga masih
dengan
menanam dan disajikan kurang,
melakukan
atau dalam bentuk keempat daerah
kunjungan
menggunakan narasi, kuotasi penelitian
langsung ke
TOGA, serta dan tabel menyebutkan
lokasi atau
aparat desa untuk bahwa dinas
rumah-rumah
(kepala desa membantu kesehatan
yang memiliki
atau jajarannya pembaca hanya sebatas
TOGA,
di desa) yang memasuki menyarankan
tinggal di situasi dan dan memantau
lokasi desa disertai pemikiran saja tanpa ada
terpilih dan dengan responden kebijakan
mengetahui/me secara khusus
miliki dokumentasi. langsung dan mengenai
Jumlah rumah mengkaitkan tanaman obat
informasi yang interpretasi keluarga.
tentang dikunjungi dari peneliti Dinas
penanaman pada setiap itu sendiri. Kesehatankabu
dan desa 5 rumah, Hasil tersebut paten
diharapkan kemudian Karanganyar
dengan jumlah dikaitkan pernah
pemanfaatan
tersebut dengan teori melakukan
informasi yang atau hasil pemetaan
TOGA. Focus diinginkan
Group tanaman obat
sudah penelitian yang ada di
Discussion terpenuhi dan lain masyarakat,
(FGD) variasi yang tetapi
dilakukan informasi dapat berdasarkan
terhadap dua sudah 10
mendukung. hasil FGD
mencapai dengan kader
kelompok.
PKK
titik penjelasan
Kelompok tentang
pertama terdiri jenuh.
6
manfaat dan
dari kader khasiat
Posyandu, banyak
Rumah
kader Program diperoleh
yang
Kesejahteraan
diobservasi
Keluarga
atau aparat
dari desa saja
yang

Dinas
pernah
Pertanian.
memberikan
Hal ini penyuluhan
tentang jenis
seperti dan manfaat
tanaman
yang di- TOGA bagi
kesehatan
ungkapkan oleh
keluarga.
beberapa Pernah ada
informan yang bantuan bibit
mengatakan: tanaman
buah dan
“…saat ini tanaman obat
belum pernah dari Dinas
diberi Pertanian,
sosialisasi sedangkan
tentang dari
TOGA dari pemerintah
Dinas
Kesehatan, bantuanya
hanya baru
mengetahui
empon-empon
saja dari berupa
Gapoktan fogging, dan
(gabungan penyuluhan
kelompok kesehatan
tani)”, saja...” (R-
“sebagai Gianyar)
“...peran Dinas
Kesehatan tidak
petugas ada...”(R-
Sumenep)
kesehatan,
Berbeda
kita
memberikan dengan
penyuluhan,
manfaat
TOGA bagi kondisi
keluarga,
selain untuk tersebut, peran
obat juga aparat pedesaan
untuk di empat lokasi
masakan dan penelitian
pengobatan sangat besar,
awal diare
bahkan ada
atau sakit
aparat desa
perut. Kalo
dari Dinas dan petugas
Kesehatan PKK yang
sih belum pernah
ada”...(R-
Bogor)
“...Saya rasa
belum ada
dari Dinas
Kesehatan
atau tenaga
kesehatan,
biasanya
hanya
Petugas PKK
memberikan menanam rumahnya agar Kurangnya
penyuluhan TOGA di menanam
tentang jenis wilayahnya… tanaman obat- peranan
dan manfaat ” (R- obatan dari
Bogor). tumbuhan
tanaman obat dari
bagi kesehatan sederhana yang
Peranan ini tidak berbahaya
keluarga.
diperkuat bagi kesehatan tenaga
Aparat desa
dengan adanya mereka. Pihak kesehatan juga
sangat
tugas yang banyak menyebabkan
membantu
berperan para kader
dalam
tambahan adalah aparat bersama
penyampaian
kepala desa, kader dengan warga
informasi
desa sebagai PKK, kader terkadang
mengenai
penanggung posyandu dan berusaha
tanaman obat
jawab kader mencari
dan
Gabungan kesehatan di pengobatan
Pengusaha masing-masing sendiri apabila
kesehatan ada anggota
Kelompok Tani dusun. Seperti
(Gapoktan) di jawaban dari masyarakat
pada umumnya wilayahnya. yang jatuh
salah satu
kepada Gapoktan sakit.
informan yang
masyarakat.
mengatakan :
Peranan aparat Pemanfaata
menjadikan
desa bisa me- n TOGA
“...hanya
lengkapi kader yang oleh
peranan dari tanaman
terlibat. masyarakat
petugas obat
Dokter Penanaman
kesehatan yang sebagai salah jarang turun
terkadang satu usaha yang ke desa tanaman
kurang mampu dapat hanya titip
untuk meningkatkan pesan ke
pendapatan bidan obat
mensosialisasik
an program- masyarakat di
wilayahnya desa yang
program ke-
karena tanaman biasanya
sehatan yang
menjadi tugas obat juga untuk
pokoknya. dipakai merupakan
Keadaan ini sebagai menyuruh tanaman
diperkuat komoditi yang masyarakat
dengan dirasa cukup tanam rempah bumbu
jawaban untuk TOGA...” (R- dan digunakan
informan, memberikan Bogor) sebagai obat
seperti : kemakmuran sakit ringan
baik bagi desa dapat dilakukan
”…kemarin maupun bagi segera oleh
Ibu Kepala masyarakat- warga tanpa
Desa nya. harus
menyarankan Dari menunggu
kader-kader kegiatan tenaga
wawancara kesehatan
posyandu mendalam professional.
diketahui Tetapi, ada
untuk bahwa peran juga warga
meminta tenaga masyarakat
masyarakat kesehatan yang
menanam hanya sebatas
TOGA” membudidayak
memotivasi an tanam- an
“para kader
masyarakat obat keluarga
di tiap RT
yang sebagai sumber
membantu
pendataan mempunyai peng- hasilan.
mengenai lahan atau Bahkan ada
siapa saja pekarangan di yang
yang sekitar menggunakan
bunga dari salah satu
tanaman obat posyandu dekat
sebagai bagian Saung Wira
dari sesaji terdapat TOGA
dalam upacara yang dikelola
dan oleh seorang
sembahyang di kader dan
daerah Bali. digunakan oleh
Di desa warga sekitar
Banjarwaru yang
Kabupaten membutuhkan.
Bogor, Desa
terdapat Saung lainnya yang
Wira dengan menjadi lokasi
luas sekitar tempat
satu hektar penelitian di
yang terdiri Kabupaten
dari kumpulan Bogor adalah
pohon-pohon desa
seperti aneka
jenis bambu Bendungan.
dan tanaman Di
lain termasuk desa
tanaman obat. Bendungan ada
Jenis tanaman rumah sehat
obat yang ada yang dimiliki
di Saung Wira oleh sepasang
cukup lengkap, suami istri
tapi karena yang semula
dilanda banjir, tinggal di kota.
beberapa jenis Di Desa
tanaman Bedungan
direlokasi. suami istri ini
Pengelola hidup bahagia
Saung Wira menikmati
adalah seorang masa purna
insinyur bakti. Di
pertanian, sekeliling
tingkat rumah mereka
pendidikan terdapat
lulusan Strata kebun
2 (S2) dari dengan
Universitas banyak jenis
Texas dan tanaman
juga seorang yang
purna bakti tertata rapi
pegawai negeri.
Beliau termasuk
mendirikan dan
membina
Kelompok
Wanita Tani
(KWT) serta
sering

mensosialisasik
an cara
pemakaian
serta memberi
bibit tanaman
obat kepada
masyarakat.
Selain itu, di
tanaman obat. sebagai bahwa alasan moyangnya
Rumah mereka pertolongan menanam yang
juga di- pertama TOGA adalah mempunyai ide
gunakan sebelum untuk sendiri atau
sebagai berobat menambah dari
posyandu dan ke dokter. penghasilan, seorang
selalu Penggunaan untuk me- tokoh
diikutkan tanaman obat lestarikan
dalam lomba ini tidak perlu tradisi dan
desa. mengeluarkan untuk
pengobat
Pada biaya, memanfaat-kan
tradisional
mengingat lahan yang
umumnya, tanaman tidak produktif,
seperti yang setempat.
tersebut
tersedia di diungkapkan
yang responden Kepandaian
pekarangan
berikut : ibu
rumah. Upaya
menanam rumah tangga
ini
TOGA adalah “…kalau ini
sangat dari segi
ibu-ibu dengan dalam
pengetahuan ekonomi
yang diperoleh dibutuhkan mungkin ini,
oleh Pak. pengobatan
secara turun tradisonal
temurun masyarakat
saat mereka Mungkin dimanfaatkan
khususnya dari oleh keluarga,
tidak dapat
ibu mereka. dan tetangga
Banyak juga mempunyai
biaya. dibikin jamu, serta
masyarakat masyarakat
Disamping itu gitu. Karena
yang tidak bisa disekitarnya.
menanam sebagian
masyarakat di menghasilkan Di
tetapi hanya ekonomi, jadi kabupaten
meng-gunakan desa tidak
kita tertarik Sumenep,
tanaman obat mau
untuk pemanfaatan
yang didapat berobat menanam
ke dari tanaman
dari supaya
dokter.Tanama dibikin jamu
TOGA
tetangganya. selain
Ada juga yang n obat juga buat kita
dapat dijual jual...”(R- untuk
menanam mengatasi
dengan inisiatif kepada Karang
masyarakat, Anyar). penyakit juga
sendiri setelah digunakan pula
mendapat sehingga dapat
Yang menanam TOGA
untuk pada untuk bumbu
informasi
umumnya dari adalah ibu rumah tangga. dapur,
kader atau menambah
Kebisaan ini seperti
tokoh ma- yang
syarakat. penghasilan.
Dari segi diturunkan diungkapkan
Tujuan beberapa
menanam keamanannya
TOGA antara tanaman obat dari
lain adalah ini diberikan
untuk sebagai obat nenek responden
menyiapkan tanpa berikutini :
tanaman yang penambahan
digunakan bahan kimia, “ …Saya
misalnya buah menanam
sebagai obat,
mengkudu, bunga ki tolot
untuk untuk
pengobatan mahkota dewa
mengobati
sendiri maupun dan lain-lain
sakit mata
untuk tanaman obat. dengan cara
keperluan sakit Beberapa diremas
mendadak, bunganya
misalnya responden lalu ditetes-
kalau sakit kan ke
terjadi pada mengatakan mata…”(R-
malam hari, Sumenep).
“…Belimbing
sayur dan
gula merah mengembangka
dipotong dan n
dibungkus usaha
daun pisang tanaman obat
kemudian keluarga
dibakar menjadi usaha
setelah keluar yang menopang
airnya
diminum
perekonomian
untuk
mengobati
sakit batuk…
(R- keluarganya.
Gianyar)” Ilmu atau
pengetahuan
“…getah tidak didapat
daun jarak hanya di
diteteskan 3 pendidikan
s/d 5 tetes formal, tetapi
dicampur keluarga, buku,
air lalu di- teman dan
minumkan jalinan kerja
untuk instansi terkait
mengobati juga menjadi
diare…”(R- sumber
Sumenep). pengetahuan
yang dapat
Berdasarka
n penelitian
memperkaya
yang dilakukan
Karo-Karo 11
(2009), wawasan.
Menurut
Duaja MD
didapatkan
dkk di
bahwa
Kecamatan
seseorang
Geragai
Kabupaten
berpendidikan Tanjung
formal
Jabung Timur
Provinsi
yang rendah Jambi pada
ternyata umumnya
mampu mem- punyai
mengembangk halaman yang
an usaha dan luas dan
mengeluarkan diantaranya ada
produk yang yang bersatu
jika dengan lahan
direnungkan sawit dan lahan
tampaknya karet. Secara
mustahil, umum lahan
namun hal ini tersebut sudah
benar terjadi. dimanfaatkan
Seorang ibu sebagai warung
rumah tangga hidup
yang
berpendidikan
Sekolah Dasar,
bertekad kuat
(TOGA) untuk keperluan sehari-hari yang tersebut merupakan salah satu program
hasilnya dapat dijual, namun belum kerja desa, atau tidak.
optimal dalam pemanfaatan lahan dan Keberhasilan program
pemanfaatan untuk TOGA karena belum penanaman tanaman obat
mengetahui manfaat dan cara meracik- keluarga dirasakan di daerah yang
12
nya. Adapun alasan masyarakat menanam menggunakan tanaman obat sebagai salah
TOGA awalnya adalah sebagai tanaman satu komoditi karena iklim dari daerahnya
hias kemudian berkembang menjadi yang cocok untuk menanam tanaman obat.
tanaman obat yang dapat digunakan Tanaman dijual ke pabrik jamu, toko jamu,
sebagai pengobatan dan bisa menambah pasar-pasar dan para penjual jamu
penghasilan. gendong, seperti yang
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa diungkapkan responden berikut :
implementasi program TOGA di keempat
daerah penelitian ini dirasa masih kurang.
Hal ini disebabkan antara lain karena “...tanaman-tanaman itu selain untuk
masyarakat belummengetahui akan kebutuhan obat secara preventif
manfaat tanaman obat keluarga sehingga ternyata juga mem-punyai nilai
pemanfaatan lahan pekarangan masih ekonomi yang tinggi dan itu bisa kita
belum optimal. Penyebab kedua adalah jual. Lha...baru saat inimulai
tidak adanya petugas khusus di puskesmas dibudidayakan dengan baik…” (R-
yang mengelola kegiatan penanaman Karang Anyar).
tanaman obat. Selain itu, hal ini juga
karena program tanaman obat keluarga di “…Kalau dari segi ekonomi mungkin
pekarangan masyarakat ini masih ini, Pak. Mungkin dapat dibikin jamu,
tergantung dari kebijakan kepala desa di gitu. Karena bisa menghasilkan
wilayah setempat, apakah ekonomi, jadi kita tertarik untuk
program menanam supaya dibikin jamu buat kita
jual…”(R-Karang Anyar).

Tabel 1. 10 Jenis tanaman TOGA yang paling banyak ditanam di lokasi penelitian
No Nama Tanaman Khasiat
1 Sirih Sirih sebagai antiseptik untuk kesehatan wanita, menguatkan gigi
2 Kunyit Untuk sakit maag, perut, diare, penurun panas, pendingin perut
3 Temulawak Meningkatkan nafsu makan dan menambah stamina
4 Jahe Mengeringkan luka dan penghangat badan
5 Kumis kucing Susah kencing dan sakit pinggang
6 Daun Binahong Untuk gatal-gatal dan alergi, flek, darah tinggi, gula darah
7 Daun Beluntas Menghilangkan bau badan
8 Kencur Untuk obat batuk
9 Sambiloto Obat kencing manis
10 Temu ireng Obat hipertensi dan meningkatkan nafsu makan
sesaji yang digunakan sewaktu sembah-
Selain itu banyak masyarakat yang yang atau untuk hiasan saja. Sebuah
menggunakan tanaman obat hanya sebagai penelitian oleh Siska menyebutkan bahwa,
rempah, tanaman pembatas pagar dan masyarakat lokal sekarang ini cenderung
sebagai tanaman penghijauan saja tanpa lebih senang mmenggunakan obat-obatan
memanfaatkan secara maksimal. Bahkan hasil racikan pabrik atau yang diperoleh
ada di daerah tertentu yang menanam dari Puskesmas. Saat ini sudah banyak
tanaman obat hanya untuk kelengkapan juga tumbuhan obat-obatan yang sulit
ditemui penanaman budaya sangat
rumahnya obat tanaman jelas terlihat
karena maupun obat, bukan hanya dari
dengan untuk kaum tua saja
menggunakan digunakan yang masih
kurangnya
media sebagai obat, menggunakan
pot. tapi tanaman obat
minat lebih
Sayangnya hal dan
masyarakat cenderung
ini tidak mempertahanka
untuk digunakan
diiringi dengan n tradisi. Kaum
membudidayak sebagai suatu
13 meningkatnya muda
annya, usaha dagang
pemanfaatan sepertinya
Akan tetapi saja.
dan peng- sudah tidak
menurut Dalam
gunaan begitu peduli
Murni AS, aspek
tanaman obat dengan
dkk (2012), sosial
untuk keberadaan dan
masyarakat
mengobati penggunaan
suku Serawai
Provinsi sakit ringan. budaya, pe- serta
Bengkulu Adanya manfaatan
masih bersikap kemudahan tanaman obat pemanfaaatan
positif terhadap akses yang keluarga lebih
pemanfaatan ditunjang oleh cenderung tanaman
dan konservasi kemajuan pada obat.
tanaman obat komunikasi Sebenarnya,
tradisonal serta pemanfaatan tradisi yang
kepraktisan secara tradisi. masih
baik dalam Ketiadaan dipertahan- kan
penggunaan lahan atau oleh kaum tua
lingkungan obat pekarangan di tersebut banyak
menyebabkan sekitar rumah mendatangkan
kaum muda tidak
perkotaan,
enggan untuk menghalangi manfaat.
pinggiran kota
menggunakan seseorang Tradisi
mau-pun
14 tanaman obat. untuk
pedesaan. Pengguna menanam
itu
tanaman obat tanaman obat.
Faktor-faktor merupakan
sebagian besar Media pot
salah satu
adalah orang menjadi salah
sosial contoh suatu
tua, dengan satu solusi
ke- arifan lokal
dalam pe-
yang masih
budaya pengetahuan nanaman
dapat
tata diterapkan
dalam tradisi cara tanaman dalam
penanaman penyiapan, obat menyikapi
TOGA pemprosesan ini proses
Dari hasil dan demi pengobatan
FGD penyajiannya menyiasati oleh
dengan yang terkadang halaman atau masyarakat.
kelompok masih bersifat pekarangan Unsur-
masyarakat, tradisional. yang tidak ada. unsur sosial
Keadaan ini Aspek budaya nampak
diketahui bisa dikatakan sosial budaya dalam
bahwa sebagai trend ini beberapa
terjadi walau tidak menyebabkan
peningkatan semua adanya kepercayaan
kecenderungan pergeseran tentang
masyarakat masyarakat dalam hal menanam
untuk mau penggunaan tanaman obat
menanam melakukan dan di Kabupaten
tanaman obat, penanaman pemanfaatan Bogor seperti
baik di lahan tanaman obat. tanaman obat pepaya tidak
Bila ada yang ini. Aspek boleh ditanam
pekarangan melakukan
di depan rumah setelah
karena dapat melahirkan aromaterapi,
membuat ke- agar bayinya
uangan payah; tidak menangis
sereh juga tidak
boleh ditanam (diganggu
di depan rumah
karena auranya makluk
panas; sirih dan
bangle harus
jahat);
diambil oleh
danPohon talas
yang memiliki
ungu ditanam
tanaman, tidak
untuk tolak
boleh diambil
bala agar
sendiri oleh
terhindar dari
yang meminta,
wabah
karena
penyakit.
tanamannya
Di
bisa mati;
kabupaten
bangle
Karanganyar
digunakan
tradisi
untuk mengusir
penanaman
makhluk halus,
TOGA secara
biasanya pada
turun temurun.
anak-
Tidak ada
anak
pantangan
yang
untuk
suka nangis
menanam,
tengah malam
mereka
tapi air
menanam
matanya tidak
keluar, bangle untuk tujuan
harus ekonomi.
digigit/dikunya Pemanfaatan
h oleh ibunya lahan kosong
dulu, lalu untuk me-
dibura nanam TOGA
(disemburkan). untuk dijual,
Unsur- lebih dikenal
unsur dengan istilah
“tumpang
sari”.
sosial
Unsur sosial
budaya
budaya di
Kabupaten
dari Kabupaten Gianyar
Sumenep
antara lain
antara lain
pohon papaya
dan pohon
daun kelor bunga
ditanam
didepan rumah kamboja
agar dapat digunakan
menangkal
santet/panah untuk

(maksud sesajen

jahat); kemudian
pohon alpukat, dikembangkan
daunya
dipakaikan menjadi
kepada ibu
disamping bisa sebagai bahan mempunyai
digunakan juga pewangi aura panas.
sebagai obat tanaman karena Hal ini yang
gatal-gatal yang mempunyai diyakini oleh
dengan didatangkan bau khas masyarakat.
cara dari negara aromatik. Hal Beberapa
Korea ditanam inilah yang responden di
dihaluskan di Bali. menyebabkan Kabupaten
kemudian Awalnya bangle Karanganyar
dioleskan ke masyarakat dianggap dapat menganggap
bagian kulit Gianyar mengusir bahwa TOGA
yang gatal. menanam mahluk halus itu perlu,
Contoh lainnya TOGA adalah atau mahluk bahkan mereka
daun sirih sebagai jahat karena merasa perlu
digunakan tanaman hias mempunyai meningkatkan
untuk bau yang pengetahuanny
kesehatan wangi a tentang
kemudian
wanita dengan aromatik. TOGA tersebut.
cara airnya Tradisi Mereka
berkembang atau mitos
direbus berupaya untuk
menjadi lainnya yang mengundang
tanaman obat terkait dengan
kemudian para ahli
yang bisa kandungan zat- dengan
digunakan zat aktifnya
digunakan harapan dapat
sebagai adalah pohon
untuk menjelaskan
pengobatan alpukat,
mencuci alat manfaat
dan daunnya TOGA dan
bisa digunakan cara
kelamin oleh ibu yang
wanita menambah baru
untuk memproduksi
penghasilan. melahirkan
menghilangkan Sebenarnya agar bayinya
bau. Daun tradisi juga minuman
tidak menangis
sambung terkait dengan instan.
terus karena
tulang penanaman dan Minuman
diganggu oleh
digunakan kandungan zat- instan ini sudah
mahkluk jahat.
untuk zat aktif- nya. mulai banyak
Demikian juga
menghilangkan Sebagai diproduksi. Di
daun sereh
mata ikan contoh di samping untuk
yang memiliki
(kutil) dengan kabupaten menambah
kandungan
cara merebus Bogor tanaman penghasilan
minyak atsiri
daunnya, bangle keluarga, juga
yang bisa
tunggu sampai digunakan untuk me-
mengusir
hangat-hangat untuk mengusir lestarikan
nyamuk
kuku lalu makh-luk tradisidan
biasanya
rendam kaki ke halus. Bangle memanfaatkan
digunakan
dalam air (dringo; lahan yang
rebusan tadi jaringau atau tidak
sebagai
sekitar 30 calamus)
menit. Cara ini dengan nama produktif,
aroma terapi seperti
dapat latin Acorus
dan yang
mencabut mata calamus
ikan (kutil) mempunyai zat diungkapkan
sampai ke berkhasiat responden
akarnya. utama sebagai berikut:
Lokasi minyak atsiri
penanaman yang “..sedikit ada
pada umumnya mengandung tambahan
ada di egenol, asaron, dari saya.
pekarangan asaril dehida, Karena
rumah dan ada zat pe- nyamak, penting,
yang tumbuh pati, akoretin kegunaan
sendiri. Ada dan tannin obat dan
yang berkhasiat sangat perlu
dibudidayaka
n, karena harga
sudah terutama
tahu untuk
kegunaan pemasaran,
macam- Pak. Kalau
macam obat disini, se-
namun tidak umpama
luput menjemur
permintaan daun jambu
dari warga mete sudah
karena satu karung
dosisnya harganya
yang tidak 600 rupiah.
tahu, karena
itu dari
Nah
keturunan
itu
saja, jadi
lho,
seberapa
Pak.
banyak
minum-nya,
pada jenis Minta
penyakit peningkatan
yang lain sedikit-
apa belum sedikit. Biar
karena tidak anu gitu lho,
ada yang Pak…” (R-
meneliti. Karanganyar)
Kesimpulann .
ya, dari
warga minta Di
dinas supaya Kabupaten
meneliti Sumenep,
masalah masyarakat
tanaman obat menginginkan
itu, efek
adanya lahan
samping dari
macam-
yang khusus
macam obat untuk
apa ada penanaman
TOGA agar
sampinganny dapat
a apa dimanfaatkan
oleh seluruh
tidak….”(R- masyarakat
Karanganyar) desa tersebut,
. diadakannya
lomba rumah
“...hanya itu sehat setiap
tadi, Pak. tahun agar tiap
Untuk warga antusias
masyarakat menanam
sini tanaman obat
penanaman
yang
empon-empon
tadi, kita merupakan
memanfaatka salah satu
nnya kriteria Rumah
Sehat. Selain
cuma itu masyarakat
juga
sedikit. menginginkan
Nah, diadakan-
kelebihannya
itu

peningkatan
nya pelatihan subtitusinya ya dengan cara K
tentang tata dengan mem- E
cara dan produk perkenalkan S
pemanfaatan industri di kepada para I
TOGA untuk dalam negeri. kaum muda M
para kader, Salah satu mengenai P
Bantuan program untuk manfaat dan U
pemerintah mencapai kegunaan L
dalam hal sasaran tersebut tanaman obat. A
pemasaran adalah dengan Dengan cara N
untuk hasil meningkatkan ini tanaman
Masyarakat
TOGA yang obat keluarga
yang menanam
ada nilai penggunaan dan obat
tanaman obat
jualnya, modern dapat
pada
Pemerintah saling mengisi
pengobatan
menyediakan dalam
tradisional umumnya
sumber infor- memberikan
yang aman dan menggunakan
masi/buku pengobatan
bermanfaat hasil
yang terbaru kepada
baik secara tanaman obat
tentang masyarakat.
tersendiri tersebut untuk
manfaat dari Selain itu
maupun pengobatan
tanaman toga tanaman obat
terpadu dalam awal sebelum
tersebut. keluarga yang
pelayanan berobat ke
Tanaman mempunyai
kesehatan. tenaga
obat keluarga khasiat dalam
Pengobatan kesehatan
perlu untuk penyembuhan
secara dimana“Mitos”
dilestarikan merupakan
tradisional atau tradisi
dan salah satu
tradisi yang masih menjadi
dibudidayakan tersebut dengan dasar
karena bisa harus
cara penanaman
digunakan mengonsumsi dan
sebagai media dilestarikan
jamu atau obat-
untuk demi
obat lainnya pemanfaatan
menambah menyikapi
yang berasal tanaman lekat
produktivitas keadaan,
dari tanaman pakarangan di
dan situasi, dan
obat masing-
penghasilan 15 kondisi dari
keluarga. pengobatan masing daerah
dari suatu Selain itu, yang ada dan bagi sebagian
daerah serta tanaman obat sedang masyarakat.
dapat keluarga juga dijalankan. Penanaman
digunakan dapat
sebagai
pertolongan tanaman
dipakai obat
awal bagi
yang
menderita sakit sebagai suatu merupakan
tradisi turun
sebelum cara temurun dari
pengobatan nenek moyang
yang murah yang biasanya
mendatangi
dan terjangkau informasi
tenaga
mengingat menanam dan
kesehatan
tidak semua me-manfaatkan
profesional.
masyarakat pada umumnya
Indonesia saat
mampu berobat diperoleh dari
ini memiliki
ke tenaga orang tua.
kesehatan Pengetahuan
ketergantungan profesional. masyarakat
Diperlukan ke- terhadap
yang sadaran dari khasiat dan
tinggi terhadap masyarakat cara
obat impor dan untuk me- penggunaan
perlu dicarikan ngembangkann tanaman obat
yang ada di manfaat dan
sekitar rumah penggunaan
masih kurang tanaman obat
memadai. Pada yang dapat
umumnya dihubungkan
implemen-tasi dengan tradisi
program masyarakat
khusus setempat agar
tanaman lekat pengobatan
pekarangan dengan
tidak ada tapi tanaman obat
hanya lebih rasional.
disisipkan pada Peningkatan
program koordinasi
lainnya karena antar-sektor
tidak ada seksi terkait
atau unit yang mengenai
khusus penanaman dan
menangani pemanfaatan
masalah di tanaman obat.
tingkat Dinas Perlu adanya
Kesehatan dukungan
Kabupaten. kebijakan
Sementara itu pemerintah
dari unsur yang lebih kuat
pemerintah agar program
yang lebih TOGA dapat
banyak terlibat menjadi
program
dalam prioritas atau
paling tidak
program rutin
yang tidak
pembinaan
disisipkan ke
program lain.
program
tanaman obat
adalah Dinas
Pertanian dan
aparat desa.
Dinas

Kesehatan
dan
Puskesmas
hanya sebatas
menyarankan
atau memantau
masyarakat.

S
A
R
A
N
Pemerintah

perlu

meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
terhadap
UCAPAN telah Kesehatan RI.
Tanaman an
TERIMA membantu
Obat
KASIH langsung Keluarg
Dalam a Edisi
maupun tidak III. urban
Jakarta;
kesempatan 1983.
ini langsung, slum area
4. Yulyatin. of Depok
termasuk yang
memberikan municipalit
penulis Sikap y,
mengucapkan saran dalam
Indonesia.
banyak terima penyusunan
ibu [Thesis].
kasih kepada artikel ini. Bangkok:
Kepala Mahidol
DAFTAR rumah
University;
RUJUKAN 2
Dinas tangga
1. Tukiman. 0
Pemanfaata pedesaan 1
Kesehatan n terhadap 0
Tanaman tanaman .
Kabupaten Obat obat 6. Sanapiah F,
Keluarga keluarga “Penelitian
Bogor, Kepala
(TOGA), Kualitatif;
Dinas study Dasar-
Kesehatan Ka- (TOGA) kasus di Dasar dan
bupaten desa Aplikasi”.
Karanganyar, untuk Trasak Malang :
kecamatan YA3.
Kepala kesehatan 1
keluarga. Larangan 9
[internet]. 9
Dinas
2004 0
Kesehatan kabupaten
diunduh .
Kabupaten Pamekasan.
dari: [internet]
Library.usu 2007.
Sumenep .ac.id/down Diunduh
dan load/fkm/fk dari:http://s
Kepala m- tudentresea
tukiman.pd rch.umm.ac
f. .id/ind
Dinas 2. Supardi ex.php/dept
S,
_of_agribis
Kesehatan Herman
nis/article/v
MJ,
iew/16
Kabupaten YuniarY.
1
Laporan
Gianyar yang 5
analisis
telah .
lanjut
memberikan 5. Yuniar Y.
Riskesdas
izin untuk Medicines
2010. Profil
pelaksanaan use among
anggota
children
penelitian rumah
under
ini, tangga
Kepala
five
Puskesmas yang
tempat menggunak
penelitian an years old
ini
berlangsung, jamu with
para peneliti
daerah dan sendiri acute
semua respiratory
infection :
responden
an
dalam di anthropolo
penelitian ini, Indonesia.2 gical study
serta semua 011.
pihak yang 3. Departemen
in
7. Supardi S, : i
Susyanty mem- 1 Kehidupan.
AL. pengaruhi 9 Naturalis
Penggunaa rendahnya 5 Jurnal
n obat penggunaan - Penelitian
tradisional 2 Pengelolaa
tanam- an
dalam 0 n Sumber
obat
upaya 2 Daya Alam
keluarga di
pengobatan .
wilayah
sendiri di 12. Duaja MD,
kerja dan
Indonesia Kartika E, Mukhlis
Puskesmas
(Analisis F.
Cipeuyeum Lingkungan
Data Peningkata
Kecamatan .
Susenas n
Haur-
2007). wangi
Buletin kesehatan 2012
Kabupaten
Penelitian D
Cianjur.
Ke- e
Disajikan masyarakat
sehatan.201 s
di: melalui
0;38(2):80- e
iSmposium pemberday
9 m
Nasional aan wanita b
8. Supardi S, Herbal dalam
Nurhadiyanto F, e
Medik. pemanfaata r
WittoEng S. Bandung.12 n
Penggunaan ;
Mei 2012. pekarangan 1
10. Moleong dengan (
obat JL. tanam- an 3
obat )
tradisional Metodologi keluarga :
(TOGA) di 2
kecamatan 2
buatan Penelitian
Geragai. 5
pabrik Kualitatif
Jurnal -
dalam (third
Pengabdian 3
pengobatan edition),
pada Ma- 4
sendiri di PT. Remaja
syarakat. .
In- donesia. Rosdakarya
2011;52:74 15. Pribadi ER.
Jurnal ,
-9. Pasokan
Bahan Bandung.2 13. Siska. Laporan dan
Alam 001. kajian tentang Permintaan
Indonesia. 11. Karo-karo tumbuh- tanaman
2 U. tumbuhan obat
0 Pemanfaata oleh Indonesia
0 n tanaman masyarakat serta arah
3 obat
; lokal (studi penelitian
keluarga di kasus Desa
2 kelurahan
( Puuguk dan
Tanah 600 Kecamatan
4 Medan.
) Seluma
Jurnal pengemban
: Utara
Kesehatan gannya.
1 Kabupaten
Masyarakat Perspektif.
3 Seluma).
Nasional. 2009;8(1):5
5 Universitas
2 2-64.
- Bengkulu,
0 Bengkulu.
4
1
0 2010.
0
. 14. Murni AS,
9. Kasim F, Prawito P,
Segara A Widiono S.
EA. Studi p Eksistensi
kualitatif r Pemanfaata
mengenai i n Tanaman
l Obat
; Tradisional
faktor-
faktor (TOT)
4 Suku
( Serawai di
yang 5 Era
) Medikalisas

Anda mungkin juga menyukai