PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamu tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang kita, kini kita bisa
menjumpainya dalam bentuk herbal kering siap seduh atau siap rebus, juga
dalam bentuk segar rebusan, sebagaimana dijajakan para penjual jamu gendong.
Jamu juga diproduksi dalam bentuk kapsul dan pil siap minum demi alasan
kepraktisan. Pada umumnya jamu dalam kelompok ini diracik berdasarkan resep
peninggalan leluhur, yang belum diteliti secara ilmiah. Khasiat dan keamanannya
Obat tradisional ini (baik berupa jamu maupun tanaman obat) masih
terlebih dengan munculnya isu kembali kealam (back to nature) (Katno et al,
2004).
Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi tren saat ini
1
2
obat sebagai salah satu upaya menanggulangi berbagai masalah kesehatan, jauh
masyarakat, selain lebih ekonomis efek samping ramuan herbal sangat kecil.
Karena itu pengguna obat herbal alami dengan formulasi yang tepat sangat
sakit dalam kurun waktu sebulan sebelum survey 30,90%. Penduduk Indonesia
dan atau obat tradisional. Pengertian obat tradisional adalah bahan atau ramuan
3
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian, atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
2007).
pemulihan diri. Ibu harus menjalani proses pembersihan diri atau disebut masa
perawatan ibu sehabis melahirkan sampai 40 hari, jamu tersebut berguna untuk
tangan dan melancarkan ASI supaya tetap sehat dan segar. Jamu ini berisi 4
modern masih minim, hal ini dibuktikan dengan masih tingginya persentase
2010. Persentase ini juga lebih tinggi dari persentase Nasional yang mencapai
merupakan suatu prosesi dimana sang ibu atau wanita yang baru selesai
melahirkan harus melakukan pantangan selama 44 hari. Terapi berupa api diang
sehingga segar bugar. Api diang ini terdiri atas api dan asap yang dibuat
sedemikian rupa dengan campuran kayu, daun dan rempah-rempah tertentu yang
proses bakar batu (Toet Batee), batu yang telah dipanaskan lalu diangkat dan
dibungkus dedaunan tertentu, seperti daun jarak lalu dibalut kain beberapa lapis
Gulungan batu tersebut lalu disandarkan pada perut perempuan yang sedang
berbaring di balai-balai tersebut. Usai empat puluh empat hari lamanya, barulah
diperbolehkan untuk acara turun mandi yang di istilahkan dengan “manoe peut
ploh peut” artinya mandi suci atau mandi hadas besar yang dilaksanakan setelah
hari ke empat puluh empat, usai acara mandi barulah sang ibu diperbolehkan
(Saptriyawati, 2011).
Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya dari tahun 2012 jumlah ibu nifas 22
orang dan dari 10 orang yang peneliti wawancarai, peneliti menemukan bahwa 7
perawatan ibu sehabis melahirkan dan masyarakat di Desa Bineh Krueng masih
sangat mempercayai akan khasiat obat tradisional tersebut, contohnya : batu yang
telah dipanaskan lalu diangkat kemudian dibalut kain beberapa lapis hingga
5
panasnya masih dapat dirasakan kemudian diletakkan diatas perut ibu, batang
daun pacar, batang serai tumbuk, peras airnya kemudian diminum, kunyit,
ketumbar, beras dipanaskan dalam satu wajan, masukkan pati santan aduk
dari sisa-sisa bekuan darah yang tertinggal, mereka juga percaya obat tersebut
B. Rumusan Masalah
rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Faktor-faktor Apa Sajakah Yang
2013?”.
6
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
penggunaan obat tradisional bagi ibu nifas di Desa Bineh Krueng Kecamatan
2. Tujuan Khusus
2013.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
obat tradisional.
7
2. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Jamu atau obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
Notoatmodjo, 2007) Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau
dan hewan.
Menurut Anief (2003) obat tradisional adalah obat jadi atau obat
terbatas. Ramuan ini dikemas secara sederhana dalam bentuk cair, rajangan,
1. Pengertian
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah
masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim,
2009).
Sundawat, 2011) masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera
kebidanan secara luas tidak hanya terbatas pada masa hamil dan bersalin
11
tetapi juga masa sesudah bersalin sampai uterus dan ovarium kembali seperti
masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi
nifas karena antonia uteri; pemberian ASI pada masa awal menjadi
ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, cara merawat tali
dini.
2009).
param tersebut antara lain mengandung jahe, kencur, minyak serai, dan
bangle. Tapel digunakan juga agar perut menjadi kempes/kecil kembali dan
yang diberi minyak kayu putih dan jeruk nipis, semakin lama ramuan tapel
semakin panas agar darah kotor yang masih tersisa dikeluarkan lebih lancar.
karena sifatnya mendinginkan, bisa juga untuk menurunkan darah putih dari
daerah mata, sesuatu yang mengganjal terus yang membuat si ibu cepat
mengandung daun sirih yang berguna untuk menghilangkan bau badan serta
tidur
kelihatan muda.
Terdapat juga :
a. Parem Habis Bersalin : Untuk wanita yang habis bersalin, param ini
b. Pilis Singgul : Pilis ini baik untuk wanita setelah bersalin supaya
mengobati rasa pusing. Juga baik sekali untuk wanita yang rajin
merawat badan.
tapel ratus ini supaya perut menjadi singset, gempi dan halus seperti
biasa.
16
d. Tapel Sirih 1 : Tapel ini baik untuk wanita setelah bersalin 7 hari,
a. Obat Minum
10 s/d 44 : kunyit, jahe, jera hitam, jera putih, daun duku anak, daun
kemudian diminum.
17
abu dapur, pisang monyet masak, dda juga proses bakar batu, dimana
c. Param
1. Pengetahuan
pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi
bahwa sebelum orang mengadopsi prilaku baru, didalam diri orang tersebut
a. Tahu ( know)
rendah.
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
materi yang telah dipelajari pada situasi yang benar. Aplikasi disini
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
20
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas
(Notoatmodjo, 2003).
diperoleh dari warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Ilmu kuno yang
bermanfaat ini diketahui secara luas oleh masyarakat, tidak dapat dipastikan
sejak kapan ramuan tradisional ini digunakan untuk pengobatan namun dari
2. Kepercayaan
kepercayaan disini tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang gaib, tetapi
hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kepercayaan dapat
(Notoatmodjo, 2010).
dengan kulit, perut atau masalah pencernaan, luka dan kelahiran anak,
baku pembuatannya berasal dari alam berbeda dengan obat modern yang
dianjurkan, proses pembuatan yang higenis dan cara penyimpanan yang baik
3. Pendapatan Keluarga
orang tua selama satu bulan yang berasal dari berbagai sumber dibagi dengan
(Asmiadi, 2007).
minimal untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar keluarga di Aceh adalah Rp.
harga yang tinggi terhadap obat modern maka penggunaan obat tradisional
sebagai berikut :
modern.
tinggal.
D. Kerangka Teoritis
BAB III
KERANGKA KONSEP
Lawrence Green (1980) perilaku ini dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu : (1)
Pengetahuan
Pendapatan Keluarga
B. Definisi Operasional
Dependen
1. Penggunaan Penggunaan obat Menyebarkan angket Kuesioner - Ada Nominal
obat tradisional oleh dengan kriteria :
tradisional ibu nifas Ada, bila ibu - Tidak ada
menggunakan obat
tradisional
C. Hipotesa Penelitian
BAB IV
METODEOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dengan Penggunaan Obat Tradisional Bagi Ibu Nifas di Desa Bineh Krueng
1. Populasi
2. Sampel
Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2012 yang berjumlah 22 jiwa.
29
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Juli 2013.
D. Pengumpulan Data
diberikan nilai ≥ 5,2 dan jika menjawab “Tidak” berarti tidak percaya,
a. Data primer
b. Data sekunder
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
c. Trasfering
d. Tabulating
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
(Notoatmodjo, 2005).
f
p 100%
n
32
Keterangan :
P : Presentase
f : Frekuensi Teramati
n : Jumlah Sampel
100% : Bilangan Tetap
b. Analisa Bivariat
Chi Kuadrat atau . Menurut Hidayat (2009) Uji Chi Kuadrat atau
( )
=∑
Keterangan :
e =
BAB IV
METODEOLOGI PENELITIAN
F. Jenis Penelitian
Dengan Penggunaan Obat Tradisional Bagi Ibu Nifas di Desa Bineh Krueng
3. Populasi
4. Sampel
Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2012 yang berjumlah 22 jiwa.
34
3. Tempat Penelitian
4. Waktu Penelitian
Juli 2013.
I. Pengumpulan Data
diberikan nilai ≥ 5,2 dan jika menjawab “Tidak” berarti tidak percaya,
c. Data primer
d. Data sekunder
3. Pengolahan Data
e. Editing
f. Coding
g. Trasfering
h. Tabulating
4. Analisa Data
c. Analisa Univariat
(Notoatmodjo, 2005).
f
p 100%
n
37
Keterangan :
P : Presentase
f : Frekuensi Teramati
n : Jumlah Sampel
100% : Bilangan Tetap
d. Analisa Bivariat
Chi Kuadrat atau . Menurut Hidayat (2009) Uji Chi Kuadrat atau
( )
=∑
Keterangan :
e =
BAB V
Kabupaten Aceh Barat Daya adalah 66 Hektar, terdiri dari 3 dusun yaitu : Dusun
Sa’diah, Dusun Srikandi dan Dusun Dayah Puteh. Desa Bineh Krueng terletak di
Desa Bineh Krueng terdiri dari 228 Kepala Keluarga, dengan 22 orang
jumlah ibu nifas yang ada di Desa Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan
B. Hasil Penelitian
dengan 14 Juli 2013 dengan cara membagikan kuesioner yang terdiri dari 1
responden dan dari hasil pengumpulan data terhadap 22 responden didapat hasil
sebagai berikut :
1. Analisa Univariat
Tabel 5.1
%
Penggunaan Obat Tradisional frekuensi
68,2
Ada 15
31,8
Tidak Ada 7
100
Total 22
b. Pengetahuan
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Desa Bineh Krueng
Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten
Aceh Barat Daya
40
Pengetahuan frekuensi %
Tinggi 8 36,4
Rendah 14 63,6
Total 100
22
c. Kepercayaan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Kepercayaan Responden di Desa Bineh Krueng
Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten
Aceh Barat Daya
Kepercayaan frekuensi %
Percaya 16 72,7
Total 22 100
d. Pendapatan
Tabel 5.4
41
Pendapatan frekuensi %
Tinggi 8 36,4
Rendah 14 63,6
S
Total 22 100
um
ber
: Data Primer (diolah, 2013)
2. Analisa Bivariat
a. Penggunaan obat tradisional bagi ibu nifas ditinjau dari pengetahuan ibu
Tabel 5.5
Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Obat Tradisional bagi Ibu
Nifas di Desa Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan
Kabupaten Aceh Barat Daya
sebanyak 50%, dari 8 responden yang berpengetahuan tinggi ternyata yang ada
Hasil Uji Chi Kuadrat diketahui bahwa nilai hitung 10,9 lebih besar
dari nilai tabel 3,841, berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan
b. Penggunaan obat tradisional bagi ibu nifas ditinjau dari kepercayaan ibu
Tabel 5.6
Hubungan Kepercayaan dengan Penggunaan Obat Tradisional bagi Ibu Nifas
di Desa Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan
Kabupaten Aceh Barat Daya
percaya ternyata yang ada menggunakan obat tradisional sebanyak 63,6%, dari 6
responden yang tidak percaya ternyata yang ada menggunankan obat tradisional
4,5%.
Hasil Uji Chi Kuadrat diketahui bahwa nilai hitung 13,5 lebih besar
dari nilai tabel 3,841, berarti bahwa ada hubungan antara kepercayaan dengan
keluarga
Tabel 5.7
Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Penggunaan Obat Tradisional bagi
Ibu Nifas di Desa Bineh Krueng Kecamatan Tangan-Tangan
Kabupaten Aceh Barat Daya
Pendapatan Penggunaan obat tradisional tabel
Total hitung
Keluarga Ada Tidak ada
44
f % f % F %
Tinggi 4 18,2 4 18,2 8 36,4 3,841
10,9
Rendah 11 50 3 13,6 14
63,6
Hasil Uji Chi Kuadrat diketahui bahwa nilai hitung 10,9 lebih besar
dari nilai tabel 3,841, berarti bahwa ada hubungan antara pendapatan keluarga
C. Pembahasan
sebanyak 50%, dari 8 responden yang berpengetahuan tinggi ternyata yang ada
Hasil Uji Chi Kuadrat diketahui bahwa nilai hitung 10,9 lebih besar
dari nilai tabel 3,841, berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan
pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi
setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu.
suatu penyakit, pengobatan tersebut baik meracik sendiri atau diracik oleh
dukun.
46
tradisional, hal ini dikarenakan pengetahuan ibu tentang obat modern masih
sangat rendah sehingga ibu lebih memilih menggunakan obat tradisional yang
percaya ternyata yang ada menggunakan obat tradisional sebanyak 63,6%, dari
tradisional 4,5%.
Hasil Uji Chi Kuadrat diketahui bahwa nilai hitung 13,5 lebih besar
dari nilai tabel 3,841, berarti bahwa ada hubungan antara kepercayaan
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2010),
yang gaib, tetapi hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah.
Masyarakat karo juga memiliki tradisi dan kepercayaan mengenai tanaman obat
erat dengan penggunaan obat tradisional, karena seluruh ibu nifas di desa bineh
melahirkan dan mereka juga percaya obat tradisonal tidak kalah manjurnya
3. Penggunaan obat tradisional bagi ibu nifas ditinjau dari pendapatan keluarga
sebanyak 50%, dari 8 responden yang berpendapatan tinggi ternyata yang ada
Hasil Uji Chi Kuadrat diketahui bahwa nilai hitung 10,9 lebih besar
dari nilai tabel 3,841, berarti bahwa ada hubungan antara pendapatan
selama satu bulan yang berasal dari berbagai sumber dibagi dengan jumlah
48
analgetika tradisional, karena pada masa krisis ekonomi sekarang ini, harga
obat analgetika modern dirasakan semakin mahal oleh masyarakat, oleh karena
itu diperlukan obat alternatif yang lebih murah dan terjangkau masyarakat.
hal ini dikarenakan harga obat tradisional lebih murah jika dibandingkan
dengan obat modern, bahan obat tradisional yang mudah didapati disekitar
dapat dibuat didapur sendiri tanpa memerlukan peralatan yang khusus dan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil uji Chi Kuadrat didapatkan nilai hitung 10,9 berarti
barat Daya.
2. Berdasarkan hasil uji Chi Kuadrat didapatkan nilai hitung 13,5 berarti
barat Daya.
3. Berdasarkan hasil uji Chi Kuadrat didapatkan nilai hitung 10,9 berarti
B. Saran
1. Bagi Responden
50
2. Bagi Peneliti
DAFTAR PUSTAKA
Anief. M, (2003), Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat, Yogyakarta, Gadjah
Mada University Press
Hidayat. A.A, (2009), Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data,
Jakarta, Salemba Medika
Hidayat. S, (2005), Resep Obat Tradisional dan Keampuhan Obat, Jakarta, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Katno et al., (2004), Buku Kesehatan Obat Tradisional, Jakarta, Salemba Medika
Murni. S.A, (2012), Eksitensi Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional (TOT) Suku
Serawai Diera Medikalisasi Kehidupan, http://.mediamedika.net/archives,
diakses 28 Juli 2013
Saleha. S, (2009), Asuhan Kebidana Pada Masa Nifas, Jakarta, Salemba Medika
Suhaimin, (2006), Sikap dan Motivasi Pada Diri Sendiri, Jakarta, Bintang Indonesia
STIKes, (2012), Buku Panduan Penyusunan Skripsi dan Karya Tulis Ilmiah, Banda
Aceh, U’Budiyah
Yanti. D & Sundawat. D, (2011), Asuhan Kebidanan Masa Nifas, Bandung, Refika
Aditama
Yuliarti. N, (2009), Sehat Cantik Dan Bugar Dengan Herbal dan Obat Tradisional,
Yogyakarta, ANDI