Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

HIDUP SEHAT
DENGAN TANAMAN HERBAL

OLEH :
KELOMPOK 6
Dewi Anggita 2102069
Diah Nuranggraini 2102070
Ikhsan Maulidi Alpasiri 2102077
Maya Helmita Mahdar 2102085
Nola Ayunda Putri 2102088
Reihan Khairiati 2102097

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. apt. Wira Noviana, M. Farm
apt. Septi Muharni, M. Farm
apt. Wildan Khairi, Pharm, Sci

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
2022
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Hidup Sehat Dengan Tanaman Herbal
2. Bidang penerapan Ipteks : Farmasi
3. Ketua Pelaksana : apt. Haiyul Fadhli, M.Si
4. Dosem Pembimbing : Dr. apt. Wira Noviana, M. Farm
apt. Septi Muharni, M. Farm
apt. Wildan Khairi, Pharm, Sci
5. Jumlah Anggota : 6 orang
6. Nama Anggota : Dewi Anggita, S. Farm
Diah Nuranggraini, S. Farm
Ikhsan Maulisi Alpasiri, S. Farm
Maya Helmita Mahdar, S. Farm
Nola Ayunda Putri, S. Farm
Reihan Khairiati, S. Farm
7. Lokasi Kegiatan : Puskesmas Harapan Raya
8. Sumber Dana : Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

Mengetahui
Pekanbaru, 10 Mei 2022

Ketua Program Studi PSPA Ketua Tim Pelaksana

Dr. apt. Adriani Susanty, M.Farm apt. Haiyul Fadhli, M.Si


NIDN : 1024047301 NIDN : 1002098702

Menyetujui
Ketua LP2M STIFAR RIAU

Dr. apt. Neni Frimayanti, M.Sc


NIDN : 1013068001

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yaitu sekitar 40.000 jenis tumbuhan, 1.300
diantaranya merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Adanya
dukungan masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan budaya memiliki beragam
pengetahuan lokal serta tradisional dalam memanfaatkan tumbuhan yang dinilai mampu
memberikan manfaat penyembuhan atau pengobatan berbagai jenis penyakit (Muktiningsih et al.,
2001). Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 16 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang kesehatan, pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun-temurun secara
empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan ditetapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara
turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat. Herbal asli Indonesia adalah tanaman obat yang tumbuh dan
dibudidayakan di Indonesia dan digunakan secara turun temurun untuk tujuan kesehatan
(Permenkes, 2016)
Tanaman obat merupakan tanaman yang sangat popular yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku obat tradisional dan jamu, yang bila dikonsumsi akan meningkatkan kekebalan tubuh
(immune system). Tanaman herbal ialah tanaman yang berkhasiat dalam penyembuhan atau
pencegahan segala macam penyakit. Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan, kesadaran dan
kebutuhan akan perlunya hidup sehat, diantaranya perlu makanan yang sehat yang diproduksi
secara alami, tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan kesehatan berpengaruh pula pada penggunaan obat herbal yang berasal dari
tumbuhan dengan cara tradisional dan alami yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia dari sejak nenek moyang kita. Hal ini banyak dilakukan karena khasiatnya sudah
terbukti dapat menyembuhkan penyakit, lebih murah dan efek sampingnya kecil dibandingkan

2
dengan obat-obat konvensional. Tanaman obat berasal dari tumbuh-tumbuhan baik dari akarnya,
daun, buah, bunga, dan kulit kayunya. Gaya hidup sehat ini diikuti oleh penggunaan tanaman
herbal, yaitu yang berasal dari tumbuhan yang di istilahkan dengan jamu. Tanaman herbal yang
digunakan sebagai bahan obat mutlak harus terbebas dari bahan-bahan berbahaya dan harus
diproduksi secara alami (Yulianto, 2017).
Umumnya obat tradisional yang memanfaatkan tanaman obat memenuhi kriteria yang
sesuai seperti prevelensi tinggi, insiden tinggi, tersebar pada area luas, fasilitas pelayanan
kesehatan rendah di masyarakat tetapi mudah dikenal oleh masyarakat. Penyakit yang sesuai
dengan kriteria tersebut seperti sakit gigi, demam, sakit kepala, batuk, diare, mual, cacingan,
anemia dan sebagainya yang memiliki resiko kecil dalam pengobatan (Muktiningsih et 2001).
Keberhasilan sosialisasi dapat meningkatkan minat masyarakat dalam memanfaatkan
pengobatan tradisional. Hal itu dikarenakan masyarakat merasa pengobatan tradisional tersebut
berasal dari bahan alami yang lebih murah dan bahan bakunya lebih mudah didapatkan
(Nursiyah, 2013). Selain itu, kearifan lokal masyarakat pada komunitas tertentu memungkinkan
pemanfaatan obat-obat tradisional (Situmorang & Harianja, 2014).

1.2 Dasar Hukum


Adapun Peraturan dan perundang-undangan yang mendasari dilakukannya pengabdian
masyarakat adalah:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Permenristekdikti Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi

1.3 Perumusan Masalah


Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, secara nasional sebanyak 59.12%
penduduk Indonesia pernah mengkonsumsi jamu yang tersebar di beberapa wilayah termasuk
wilayah pedesaan serta perkotaan. Penduduk di perkotaan mengkonsumsi jamu lebih tinggi,
yaitu sebesar 61,87% dibandingkan dengan penduduk di pedesaan yang hanya sebesar 53,37%.
Pada kelompok usia 55-64 tahun didapatkan prevalensi pengguna obat tradisional sebesar
67.69%, sedangkan pada kelompok usia 15-24 tahun adalah sebesar 42,85%.

3
Berdasarkan angka pemanfaatan obat tradisional yang cukup tinggi tersebut, maka perlu
dilakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai penggunaan tanaman herbal dengan tepat.
Sehingga pemanfaatannya sebagai obat dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

1.4 Tujuan Pengabdian


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa kegiatan penyuluhan terkait
penggunaan obat herbal dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk:
1. Melaksanakan salah satu kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan tanaman herbal dengan tepat
3. Memberikan makanan bergizi dan masker pada peserta penyuluhan

1.5 Manfaat Pengabdian


Dengan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat
memberikan manfaat khususnya bagi masyarakat berupa :
1. Meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai penggunaan obat herbal dengan tepat
2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai