ABSTRACT
Utilization of medicinal plants for the people of Indonesia is one solution to health problems in terms of
prevention and treatment. This study aims to analyze the number and variety of uses of Indonesian
medicinal plants as community local wisdom in medicine (Ethnomedicine). The data collection technique
used in this study was obtained through the literature study method, by collecting data from various literacy
sources. From the research results obtained there are 608 species of medicinal plants in Indonesia. In
Sumatra, there are 126 species, Java 223 species, Kalimantan 119 species, Sulawesi 126 species, Bali-Nusa
Tenggara 242 species, Maluku 100 species, and Papua 105 species. 41 species belong to the family
Leguminosae. Various kinds of diseases can be overcome using herbal medicines including cough, flu,
itching, stomachache, fever, toothache, thrush, malaria and many more diseases that can be cured.
Medicinal plants for the people of Indonesia are used as alternative treatments that can cure various diseases
economically
Keywords:
Ethnomedicine, Herbs, Medical plants, Utilization
ABSTRAK
Pemanfaatan tanaman obat bagi masyarakat Indonesia adalah salah satu solusi dari masalah kesehatan
dalam hal pencegahan maupun pengobatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis jumlah dan ragam
pemanfaatan tumbuhan obat Indonesia sebagai kearifan lokal masyarakat dalam pengobatan (Etnomedisin).
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh melalui metode studi literatur,
dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber literasi. Hasil penelitian terdapat 608 spesies tanaman
obat yang ada di Indonesia. Pada daerah Sumatera tercatat 126 spesies, Jawa 223 spesies, Kalimantan 119
spesies, Sulawesi 126 spesies, Bali-Nusa Tenggara 242 spesies, Maluku 100 spesies, dan Papua 105 spesies
tanaman obat. Sebanyak 41 spesies berasal dari famili Leguminosae. Tanaman obat bagi masyarakat
Indonesia dijadikan sebagai pengobatan alternatif yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit
secara ekonomis. Berbagai macam penyakit yang bisa diatasi menggunakan obat herbal diantaranya batuk,
flu, gatal-gatal, sakit perut, demam, sakit gigi, sariawan, dan malaria.
Kata kunci:
Etnomidisin, Herbal, Pemanfaatan, Tanaman obat
Page | 92
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 9, No. 2, 2022.
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
pandangan masyarakat (emic), lalu diremas, lalu diperas airnya lalu kemudian
dibuktikan dengan cara ilmiah (etic) hasil perasannya diminum (Harmida dkk.,
(Silalahi, 2016). Persoalan dari masalah 2011). Istilah back to nature membuat
kesehatan adalah adanya suatu tanaman obat semakin populer dan
penyakit. Tanaman obat merupakan segala mendorong para ilmuwan untuk melakukan
jenis tumbuhan yang diketahui mempunyai studi dan kajian tentang tanaman obat. WHO
khasiat baik dalam membantu memelihara pun telah merekomendasikan obat herbal
kesehatan maupun pengobatan suatu untuk promotif, preventif, rehabilitatif, dan
penyakit, menghilangkan rasa sakit, kuratif (Pertiwi dkk., 2020). Pemerintah
meningkatkan daya tahan tubuh (Tima dkk., Indonesia membuat Keputusan
2020). Manfaat dari tanaman obat Menteri Kesehatan RI No. 381/Menkes/SK/I
diantaranya untuk menjaga kesehatan. II/2007, yang menjelaskan penelitian uji
Faktanya tanaman obat mampu menjaga pemanfaatan obat tradisional ditingkatkan
kesehatan dan telah dibuktikan melalui untuk menghasilkan produk yang berkualitas,
pengalaman-pengalaman, penggunanya pun aman, dan berkhasiat. Indonesia memiliki
terdiri dari berbagai jenis usia, mulai dari peluang yang tinggi untuk mengambil
anak-anak, remaja, dan lanjut usia. Tanaman peranan melalui perkembangan industri
obat dinilai bisa meningkatan gizi. Tanaman herbal medicine dan juga health
obat juga bisa dijadikan sebagai penghijauan food yang berorientasi ekspor (Dwisatyadini,
lingkungan, dengan cara meningkatkan 2019)
penanaman apotek hidup. Pemanfaatan Indonesia setidaknya memiliki
tanaman obat di Indonesia adalah dalam tumbuhan obat lebih dari 3500 spesies (data
pembuatan obat tradisional (Raodah, 2019). potensi beragam). Saat ini masih belum
Indonesia memiliki berbagai jenis ditetapkan data pasti jumlah dari spesies
tanaman tingkat tinggi, yaitu sekitar 35.000 tumbuhan obat yang digunakan masyarakat
jenis dan sebanyak 3.500 diantaranya adalah Indonesia (Hidayat, 2021). Tujuan dari
tanaman obat. Pemanfaatan obat tradisional penelitian ini adalah untuk menganalisis
yang telah berakar kuat di Indonesia jumlah dan ragam pemanfaatan tumbuhan
merupakan suatu aset budaya dan obat Indonesia sebagai kearifan lokal
pengetahuan yang menjadi salah satu masyarakat dalam pengobatan
kekayaan bangsa yang harus tetap dijaga (Etnomedisin).
kelestariannya. Banyak sekali manfaat yang
telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia BAHAN DAN METODE
terkait dengan adanya tanaman obat (Tima Penelitian ini dilakukan pada bulan
dkk., 2020). Tanaman obat bagi masyarakat April 2022, di Jakarta. Objek penelitian ini
Indonesia dijadikan sebagai pengobatan adalah manfaat dari berbagai macam
alternatif yang dapat menyembuhkan tanaman obat yang ada di kepulauan
berbagai macam penyakit secara ekonomis. Indonesia. Data dan informasi yang diperoleh
Pemanfaatan obat tradisional tidak hanya ada dalam penelitian ini diperoleh melalui
di Indonesia, namun sudah menyebar luas ke metode studi literatur, dengan
seluruh penjuru dunia (Maryani dkk., 2020). mengumpulkan data serta informasi dari
Berbagai ramuan yang berasal dari berbagai sumber literasi. Teknik analisis data
daun, buah, akar, bunga, rimpang telah pada penelitian ini menggunakan model time
banyak digunakan di Indonesia sejak jaman series atau deret waktu. Setelahnya dilakukan
dahulu (Lestari dkk., 2021). Kebanyakan dari validasi nama ilmiah bersumber dari berbagai
tanaman obat biasanya digunakan secara literatur terkait, kemudian dilakukan
langsung maupun diolah terlebih dahulu pengelompokkan data berdasarkan dengan
sebelum dikonsumsi. Pengolahan secara kategori tumbuhan obat, kategori etnis
sederhana misalnya dengan cara ditumbuk, penggunaan tumbuhan obat, dan kategori
Page | 93
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 9, No. 2, 2022.
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
penyakit yang dapat diatasi oleh tumbuhan
obat tersebut. Terakhir, berdasarkan data
yang sudah dikelola tersebut, dicari
persamaan spesies tumbuhan obat dengan
menggunakan indeks similarity.
Page | 94
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 9, No. 2, 2022.
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
Compositae. Famili Compositae atau Lamiaceae telah lama dikenal berperan
Asteraceae mempunyai lebih dari 900 genus dalam kegiatan pengobatan karena
dengan 20.000 spesies yang tersebar di kandungan minyak atsirinya. Minyak atsiri
daerah tropis dan subtropis. Compositae di yang dihasilkan biasanya digunakan dalam
Indonesia paling banyak tersebar di pulau pembuatan obat, bumbu, pembuatan
Jawa. Contoh dari tanaman famili tersebut pestisida, industri parfum dan wangi-
yang digunakan sebagai obat yaitu Gynura wangian, serta kosmetik (Fitriana, 2017;
sp., Tumbuhan ini sebagian besar Ozkan, 2008). Lamiaceae mempunyai
mengandung golongan senyawa alkaloid, kandungan yang bersifat pereda nyeri,
flavonoid, minyak atsiri, dan saponin. diuretik, tonik, anti-jamur, anti-mikroba,
Daunnya yang telah ditumbuk dapat anti-radang, dan penangkal infeksi
digunakan sebagai obat (luar) untuk (Handayani, 2015).
mengobati jerawat dan bisul (Burkill, 1935). Secara umum, masyarakat etnis yang
Pernyataan tersebut sesuai dari laporan hasil menjadi responden dalam kajian jurnal
penelitian Krisnadi (2015), bahwa daun kelor referensi bertempat tinggal di sekitar
juga memiliki kandungan 36 anti-imflamasi. kawasan hutan dan bahkan di dalam kawasan
Bubuk dari daun kelor memiliki banyak hutan. Responden dalam penelitian tersebut
kandungan sitokinin. Sitokinin terdapat mewakili etnis-etnis dari tujuh kawasan
Zeatin merupakan salah satu jenis sitokinin, Bioregion yang ada di Indonesia yaitu dari
yaitu senyawa yang memiliki anti-oksidan kawasan Sumatera, Jawa, Kalimantan,
tinggi sehingga dapat berperan sebagai Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Maluku, dan
bersifat anti-aging dan anti-inflamasi. Daun Papua (Hidayat, 2021). Sebaran penggunaan
kelor juga sering dimakan untuk mengobati spesies tumbuhan berdasarkan jumlah etnis
gangguan haid dan lendirnya diyakini dapat diuraikan sebagai berikut. Sebagian besar
mengobati radang tenggorokan, tonsilitis spesies tumbuhan obat (546 spesies)
(amandel) dan luka bakar (Perry, 1980). digunakan oleh 1-4 etnis saja dan 381 spesies
Hasil rekapitulasi 608 spesies yang hanya digunakan secara spesifik oleh etnis
terbesar ketiga yaitu dari famili Lamiaceae. tertentu. Hanya terdapat sembilan spesies
Famili ini tersebar di pulau Kalimantan. yang dimanfaatkan oleh 10 sampai 14 etnis
Lamiaceae umumnya berupa herba dan pengguna. Spesies yang digunakan oleh lebih
semak, yang kebanyakannya menjadi dari 10 etnis ini pada umumnya memang
penutup tanah. Famili Lamiaceae adalah sudah dikenal secara merata di
salah satu famili tumbuhan berbunga yang seluruh kawasan Indonesia (Kusumaningrum
banyak dimanfaatkan sebagai sumber obat & Prasetyo, 2018).
herbal, wangi-wangian dan minyak atsiri.
Page | 95
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 9, No. 2, 2022.
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
Jumlah etnis Pengimplikasian spesies dalam pengetahuan dan manfaat
Spesies
pengguna Kandungan Bagian tubuh Manfaat
atsiri, dan garam
kalium.
Page | 96
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 9, No. 2, 2022.
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
Jumlah etnis Pengimplikasian spesies dalam pengetahuan dan manfaat
Spesies
pengguna Kandungan Bagian tubuh Manfaat
Cocos 10 Kalium, natrium, Air kelapa, Air buah kelapa dipercaya dapat di-
nucifera L. kalsium, Buahnya manfaat-kan untuk mengobati
(Kelapa) magnesium, besi, penyakit serampah atau lebih dikenal
tembaga, fosfor, dengan penyakit campak. Cara
sulfur, dan klorin. mengobatinya yaitu dengan
meminum langsung air kelapa muda
tanpa mencampurkannya dengan
bahan-bahan yang lain
Page | 97
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 9, No. 2, 2022.
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
(Lamiaceae) in Turkey. Bangladesh
Harefa, D. (2020). Pemanfaatan Hasil Tanaman Journal of Botany, 94-95.
Sebagai Tanaman Obat keluarga (TOGA).
Madani: Indonesian Journal Of Civil Perry, L.M. 1980. Medicinal Plants of East and
Society , 28 - 36. Southeast Asia. Attributed properties and
uses, MIT Press, London.
Harmida, Sarno, & Yuni, V. F. (2011). Studi
Etnofitomedika di Desa Lawang Agung Pertiwi, R., Notriawan, D., & Wibowo, R. H.
Kecamatan Mulak. Jurnal Penelitian Sains (2020). Pemanfaatan Tanaman Obat
Volume 14 Nomer 1(D) 14110. Keluarga (TOGA) Meningkatkan Imunitas
Tubuh sebagai Pencegahan Covid-19.
Hidayat, S. (2021). Pemanfaatan Tumbuhan Dharma Raflesia Jurnal Ilmiah
Obatoleh Beberapa Etnis di Indonesia. Pengembangan dan Penerapan IPTEKS,
Journal of Tropical Ethnobiology, 177 - 110 - 118.
180.
Krisnadi, A.D.2015. Kelor Super Nutrisi. Edisi Raodah. (2019). Pengetahuan Lokal Tentang
Revisi. Pusat Informasi dan Pemanfaatan Tanaman Obat Pada
Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia. Masyarakat Tolaki Di Kabupaten Konawe
Lembaga Swadaya Masyarakat – Media Sulawesi Tenggara.
Peduli Lingkungan (LSM-MEPELING).
Kunduran. Blora. Sasmito, E. 2017. Imunomodulator baham alami
Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). (Th. Arie Prabawati (ed.)). Rapha.
KEANEKARAGAMAN HAYATI Silalahi, M. (2016). Studi Etnomedisin di Indonesia
FLORA DI INDONESIA. Jurnal dan Pendekatan. J D P Volume 9, Nomor 3,
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan 117-124.
Lingkungan (JPSL) Vol. 5 No.2.
Subagio, A. (2011). Potensi daging buah kelapa
Kusumaningrum, E. N., & Prasetyo, B. (2018). sebagai bahan baku pangan bernilai. Jurnal
Ulasan Kritis Tentang Teori Biogeografi Pangan, 20(1), 15-26.
Pulau. Program Studi Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Tima, M. T., Wahyuni, S., & Murdaningsih. (2020).
Universitas Terbuka, 14 - 16. Etnobotani Tanaman Obat di Kecamatan
Nangapanda Kabupaten Ende Nusa
Lestari, D., Koneri, R., & Maabuat, P. V. (2021). Tenggara Timur. Jurnal Penelitian
Keanekaragaman dan Pemanfaatan Kehutanan, 24 - 38.
Tanamanan Obat pada Pekarangan di
Dumoga Utara, Kabupaten Bolaang
Mongodow, Sulawesi Utara. Jurnal Bios
Logos.
Page | 98