Anda di halaman 1dari 11

BA B I

P E ND A HU L U A N

1.1. LATAR BELAKANG


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam
hayati dari berbagai jenis flora dan fauna yang menyebar diseluruh wilayah.
Spesies tumbuhan berbunga sekitar 25% yang ada di dunia terdapat di
Indonesia dengan jumlah spesies mencapai 20.000,dimana 40% merupakan
tumbuhan endemik atau asli Indonesia (Kusmana & Hikmat, 2015).
Keanekaragaman hayati jenis tumbuhan yang ada juga termasuk jenis
tumbuhan obat-obatan dan termasuk terbesar kedua setelah Negara Brazil
(Dewantari, Lintang, & Nurmiyati, 2018).
Jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan dikaji
lebih spesifik dalam ilmu etnobotani dan hingga saat ini masih terus diteliti
guna kebutuhan konservasi terhadap jenis-jenis tumbuhan obat tersebut.
Etnobotani menggambarkan dan menjelaskan kaitan antara budaya dan
kegunaan tumbuhan, bagaimana tumbuhan digunakan, dirawat dan dinilai
dapat memberikan manfaat untuk kelangsungan hidup manusia (Syafitri,
Sitawati, & Setyobudi, 2014).
Daerah yang juga masih memanfaatkan tumbuhan sebagai obat
tradisional adalah masyarakat yang berada di etnis Soa Flores, NTT.
Pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai obat ternyata hanya
terbatas pada beberapa kelompok masyarakat. Pemanfaatan tumbuhan
sebagai obat tradisional diantaranya seperti obat kanker, hepatitis, hipertensi
serta berbagai jenis penyakit lainnya.
Pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun juga
menyebabkan ada sebagian tumbuhan obat yang hanya diketahui dan
dimanfaatkan oleh sebagian penduduk saja. Oleh karena itu kajian
etnobotani berkaitan dengan pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat
etnis Soa penting diteliti agar bisa mengetahui jenis tumbuhan obat yang
dimanfaatkan dan paling banyak digunakan sebagai obat oleh masyarakat
etnis soa. Hasil penelian ini dapat memberikan informasi tentang
berbagai tanaman lokal yang ada di etnis Soa da bagaimana cara mereka
mengolah serta memanfaatkanya.
Berdasaarkan uraian latar belakang diatas,penulis menyusun
proposal penelitian ilmiah dengan judul “STUDI ETNOBOTANI TANAMAN
OBAT DAN PEMANFAATAN di DESA TANALAIN FLORES-NTT”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.3.1 Jenis tumbuhan apa sajakah yang dimanfaatkan oleh masyarakat di
desa Tanalain sebagai bahan pengobatan tradisional ?
1.3.2 Bagaimanakah cara pemanfaatan tumbuhan dan pengolahan yang
digunaka sebagai pengobatan masyarakat di desa Tanalain untuk
pengobatan tradisional?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1 Untuk mengetahui jenis tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat
Tanalain dalam pengobatan tradisional.
1.3.2 Untuk mengetahui cara mengolah dan bagian-bagian tumbuhan yang
dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Tanalain

1.4 MANFAAT
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak orang terutama
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai tanaman obat yang
tersebar di daera Tanalain,serta pemanfaatannya sebagai obat untuk
menyembuhkan penyakit.
B AB II
K AJI AN PU ST A K A

2.1 ETNOBOTANI
Kajian tentang pemanfaatan tumbuhan dan hubungannya dengan
tradisi sosial disebut etnobotani (Ziraluo, 2020). Etnobotani juga merupakan
ruang lingkup pemanfaatan sumber daya alam hayati yang ditujukan kepada
pemanfaatan berbagai macam tumbuhan guna menopang kelangsungan
hidup manusia.Etnobotani sendiri memiliki potensi dalam mengungkapkan
sistem pengetahuan tradisional dari suatu suku atau etnis mengenai
keanekaragaman sumberdaya hayati, konservasi, dan budaya (Tapundu,et all,
2015).
Tujuan etnobotani adalah untuk mengembangkan pengetahuan
masyarakat lokal tentang tumbuhan obat sehingga mampu menemukan
senyawa-senyawa kimia baru yang akan berguna dalam pembuatan obat
modern untuk mengobati berbagai penyakit (Jumiarni,et all, 2017).
Pembuatan dan penggunaannya sebagai obat tradisional masih dilandaskan
dari pengalaman yang diwariskan dari generasi ke generasi baik secara lisan
maupun tulisan.

2.2 TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL


Departemen Kesehatan RI mengartikan tumbuhan obat tradisional
adalah obat jadi atau ramuan yang berasal dari tumbuhan, mineral, hewan
atau campuran bahan tersebut yang diolah secara tradisional untuk
pengobatan berbagai penyakit berdasarkan pengalaman masyarakat lokal
(Darsini, 2013).Tumbuhan obat bisa dibudidaya maupun tumbuh secara liar.
Pengetahuan tradisional yang dimiliki setiap etnis dalam memanfaatkan
tumbuhan merupakan pengalaman individu yang disebabkan adanya
hubungan dengan lingkungannya dan diwariskan secara turun temurun demi
mempertahankan kelangsungan hidup manusia (Nurhaida, et all, 2015).
Masyarakat umumnya lebih berminat pada tanaman obat karena efek
samping yang ditimbulkan kecil, harga yang lebih murah, dan obat tradisional
yang diperoleh dari tumbuhan juga mudah untuk ditemukan di lingkungan
sekitar dan mudah dalam pengolahannya. Masyarakat percaya bahwa
dengan mengonsumsi tumbuhan obat dapat meningkatkan immune system
(daya tahan tubuh) (Siregar, et all, 2020).
2.3 JENIS OBAT TERADISIONAL
Keputusan kepala BPOM RI Nomor HK. 00.05.4.2411 tentang
ketentuan pokok pengelompokan dan penandaan Obat Bahan Alam
Indonesia menyatakan Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi
3 yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.
1 Jamu
Jamu adalah berarti obat tradisional dari tumbuh-tumbuhan (Elfahmi,
et all 2014). Jamu tradisional merupakan ramuan bahan alami dari bagian
tumbuhan. Jamu tradisional selain harga yang murah mampu mengobati
berbagai penyakit dengan efek sampingnya yang rendah dan jamu juga
dapat memberi kecantikan serta kebugaran (Kusomo,et all., 2020). Maka dari
itu penting untuk menciptakan tradisi cinta terhadap produk-produk asli
Indonesia seperti jamu (Hadi , 2022). Atas dasar tersebut maka salah satu
kebijakan Pemerintah terkait pengembangan obat tradisional yaitu
keputusan Menteri Kesehatan No.381/Menkes/SK/2007tentang Kebijakan
Obat tradisional Nasional (KONTRANAS).
2 Obat Herbal
Menurut PERMENKES RI No.246/MENKES/PER/V/1990, yang
dimaksud obat herbal adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik, atau campuran dari bahan-bahan
tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan (Budhi,
2016).Tanaman obat herbal ditemukan terdiri atas akar, rimpang, umbi, kulit
kayu, batang, daun, bunga, buah, dan biji. (Mulyanni,et all, 2016).Di seluruh
penjuru dunia obat herbal dipercaya akan khasihatnya,factor yang dapat
mendorong peningkatan penggunaan obat herbal,diantaranya adalah ingin
memiliki harapan hidup yang lebih panjang,disamping itu juga tiap tahun
obat herbal semakin luas bagi kita untuk mengakses informasinya serta
penggunaan obat modern seperti obat kangker tidak jarang mengalami
kegagalan adanya efek samping (Sumayyah,et all, 2017)
3 Fitofarmaka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI),arti kata fitofarmaka
adalah tumbuhan yang diteliti untuk keperluan pengobatan sehingga
didapatkan manfaat baru. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Formularium Obat Herbal Asli
Indonesia,fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah
distandardisasi, status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara
ilmiah melalui uji klinik
2.4 PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TERADISIONAL
Pemanfaatan tumbuhan yang paling sering dilakukan oleh masyarakat
selain sebagai pangan adalah sebagai obat obatan. Tradisi pemanfaatan
tumbuhan obat oleh masyarakat lokal telah berlangsung secara turun
temurun. Masyarakat lokal umumnya memiliki banyak pengetahuan tentang
tumbuhan obat. Mengomsumsi tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat
merupakan salah satu pengobatan alternatif yang dilakukan masyarakat
lokal untuk menunjang kesehatan mereka.
Pengetahuan akan tanaman yang berkhasiat sebagai obat sudah ada
sejak dahulu kala. Pengetahuan tentang tumbuhan obat telah diajarkan
secara turun-temurun, bahkan menjadi ciri khas dari suatu daerah seperti,
minyak pakoles khas Bali, jamu kunir asam dan beras kencur yang melekat
pada masyarakat Jawa danminyak tawon khas Sulawesi Selatan (Tima,et all,
2020).
Penelitian etnobotani adalah kegiatan pengamatan atau observasi
yang dilakukan guna mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat secara
tradisional oleh masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat di daerah tersebut (Astria, et
all,2013).Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional,
turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan
atau kebisaaan setempat baik bersifat gaib maupun pengetahuan tradisional
(Indriati, 2014).
Pengobatan dan pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan obat oleh
suatu masyarakat merupakan sebuah potensi yang harus tetap dijaga
kelestariannya, selain faktor murah, pengaruh sampingan yang rendah
juga sesuai dengan kondisi dari sarana dan prasarana kesehatan,
dikhawatirkan penggunaan obat secara tradisional akan semakin
berkurang bahkan hilang, begitu pula dengan populasi dan keberadaan
jenis tumbuhan obat akan ikut terancam punah karena tidak lagi
dimanfaatkan dan dipelihara (Nuraini, et all, 2021)

BA B III
M E T O D E P E NE L I T I A N

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan juni-oktober 2023
bertempat di dea Tanalain, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan selama melakukan penelitian ini adalah :
1) Alat : komputer, handphone dan alat tulis menulis.
2) Bahan : pertanyaan wawancara

3.3 METODE TEKNIK PENGUMUPULAN DATA


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
bersifat deskriptif analisis. Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian
ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pengetahuan masyarakat dengan
pendekatan emik (perspektif masyarakat).
Data yang di peroleh diambil dari hasil wawancara langsung dari
masyarakat seperti dukun dan masyarakat terpilih yang berpengalaman
dalam pemanfaatan tumbuhan obat di etnis Soa Flores-NTT. Data lain yang
digunakan selain dari objek penelitian yakni jurnal ilmiah dan informasi web
yang berhubungan dengan penelitian.
3.4 METODE ANALISIS DATA
Analisa data yang dilakukan bersifat kualitatif untuk mendeskripsikan
pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan
obat dan bagai mana cara pengolahanya untuk dijadikan sebagai obat
tradisional.

R E F E R E NSI

Astria, Budhi, S., & Sisillia, L. (2013). Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat pada
Masyarakat Dusun Semoncol Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau .
Jurnal Hutan Lestari Vol 1(3), 399-407.
Budhi, P. (2016). Obat Herbal Andalan Keluarga Terampil Meramu Sediri Obat
Alami Di Rumah . Jakarta: Jakarta : Buku kita.,2016.
Darsini, N. N. (2013). Analisis Keanekaragaman jenis Tumbuhan Obat Tradisional
Berkhasiat untuk Pengobatan Penyakit Saluran Kencing di Kecamatan
Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Jurnal Bumi Lestari Vol 13(1),
159-165.
Dewantari, R., Lintang, M., & Nurmiyati. (2018). Jenis Tumbuhan yang Digunakan
Sebagai Obat Tradisional Di Daerah Eks- Karesidenan Surakarta. Jurnal
Pendidikan Biologi vol 11(2), 118-123.
Elfahmi, Woerdenbag, H. J., & Kayser, O. (2014). Jamu: Indonesian Traditional
Herbal Medicine Towards Rational Phytopharmacological Use. Journal of
Herbal Medicine, 51-73.
Hadi , W. (2022). Studi Eksploratif Tentang Sastra Jamu Tradisional Di Daerah
Istimewa Yogyakarta Sebagai Wisata Kesehatan. Jurnal Pariwisata Dan
Budaya Vol 13(1), 58-62.
Indriati, G. (2014). Etnobotani Tumbuhan Obat yang Digunakan Suku Anak Dalam
di Desa Tabun Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo Jambi. Jurnal
Sainstek Vol 6(1), 52-56.
Jumiarni, W. O., & Komalasari, O. (2017). Eksplorasi Jenis dan Pemanfaatan
Tumbuhan Obat pada Masyarakat Suku Muna di Permukiman Kota Wuna.
Triditional Medicine Journal Vol 22 (1), 45-56.
Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). Keanekaragaman Hayati Flora di Indonesia.
Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 187-198.
Kusomo , R. A., Wiyoga, F. Y., Perdana, H. P., Khairunnisa, I., Suhandi, R. I., &
Prastika, S. S. (2020). Jamu Tradisional Indonesia: Tingkatkan Imunitas
Tubuh Secara Alami Selama Pandemi. Jurnal Layanan Masyarakat Vol
4(2), 465-471.
Mulyanni, H., Widyastuti, S. H., & Ekowati, V. I. (2016). Tumbuhan Herbal Sebagai
Jamu Pengobatan Tradisional Terhadap Penyakit Dalam Serat Primbo
Jampi Jawi Jilid I. Jurnal Penelitian Humaniora Vol 21(2), 73-91.
Nuraini, Safrida, & Hasanuddin. (2021). Pemanfaatan Tumbuhan Tradisional
sebagai Obat Diare pada Masyarakat Kecamatan Terangun Kabupaten
Gayolues. Jurnal Jeumpa Vol 8(1), 501-515.
Nurhaida, Usman, F. H., & Tavita, G. E. (2015). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat
di Dusun Kelampuk Kecamatan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi.
JURNAL HUTAN LESTARI, vol 3(4), 526 – 537.
Siregar, R. S., Hadiguna, R. A., Kamil, I., Nazir, N., & Nofialdi. (2020). Permintaan
dan Penawaran Tanaman Obat Tradisional di Provinsi Sumatera Utara.
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 13(1), 50-59.
L AM PIR AN
K U I S I O N E R E T N O B O T A N I P E M A N F A A T A N T U M B U HA N O B A T

A. Ide nt it as R es p o n den
1. Jenis kelamin :
2. Umur :
3. Pendidikan terakhir :
4. Pekerjaan :
5. Alamat :

B. P e n ge t ah u an T e nt ang T u m b u h an O b at
1) Apakah anda tahu ada jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan
sebagai obat obatan?
a. Tahu
b. Sangat tahu
c. Tidak tahu
2) Darimana anda memperoleh tumbuhan obat tersebut?
a. Pekarangan/kebun
b. Hutan
c. Budidaya sendiri
3) Pengetahuan tentang tumbuhan obat, pertama kali tahu dari siapa ?
a. Turun temurun
b. Tetangga/dukun
c. Informasi media

C. P em anf aat an T um b uh an O b at
1. Apakah disekitar pekarangan rumah anda terdapat tumbuhan yang
bisa dijadikan bahan obat obatan?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika “ya” tumbuhan apa saja yang anda gunakan sebagai
bahanobat?
3. Dari segi kualitasnya, apakah ada perbedaan dari masing-masing
tumbuhan tersebut?
4. Bagian apa saja yang dapat digunakan sebagai bahan obat dari
tumbuhan tersebut?
a. Akar
b. Batang
c. Daun
d. Kulit
e. Buah
f. Biji
g. Lainnya……………………………
5. Apakah tumbuhan tersebut sengaja ditanam atau tumbuh secara
liar?
6. Bagaimana tumbuhan tersebut diolah untuk dijadikan obat obatan?
d. Dijadikan jamu
e. Racikan kering
f. Lainnya……………………………
7. Apa nama tumbuhan obat yang anda gunakan ?
8. Apakah anda membuat ramuan obat sendiri ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
9. Biasanya dalam memakai obat tradisional, menurut anda
bagaimana khasiat obat tersebut ?
a. Sangat manjur
b. Kurang manjur
c. Tidak manjur
10. Jenis penyakit apa yang pernah anda derita dan tumbuhan apa
yang anda gunakan untuk menyembuhkan penyakit tersebut?
11. Jika tidak menggunakan tumbuhan obat, apakah anda juga
menggunakan jasa medis atau obat yang dikemas pabrik dan dijual
secara umum?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
12. Jika ya, apakah karena dengan menggunakan jasa medis atau obat
yang dijual secara umum lebih praktis ?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
13. Menurut anda apakah generasi muda akan menggunakan
tumbuhan obat ?
a. Tidak mungkin
b. Tidak tahu
c. Mungkin
14. Menurut andabagaimana cara yang harus dilakukan untuk
melestarikan tumbuhan obat ?

Anda mungkin juga menyukai