Anda di halaman 1dari 9

JURNAL HUTAN LESTARI (2018)

Vol. 6 (1) : 16 - 24

PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR


AREAL IUPHHK-HTIPT.BHATARA ALAM LESTARI
DI KABUPATEN MEMPAWAH

(Utilization of medicinal plants by people around IUPHHK-HTIPT.BHATARA ALAM in


Kabupaten Mempawah)

Benedikta I’ismi, Ratna Herawatiningsih, Muflihati


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat
Email: benedikta.ismi93@yahoo.com

Abstract
Medicinal plants are plants that on certain parts of the roots, stems, skin, leaves and excretion
is believed by the community to cure or reduce pain. The are of IUPHHK-HTI PT.BAL is a
region in which there are still many medicinal plants that are utilized by the community in
tradisonal medicine. This study aims to determine the utilization of tradisonal medicinal plants
in the are of IUPHHK-HTI PT.BAL used by the community of Sadaniang village.The method
used in the filed is explorative. Data collection on the community was done by interviewing the
respondents selected by snowball sampling and field obsrvation. The results of the study found
28 spesies of medicinal plants consisting of 24 familes, where Asterceae and Orchidaceae is the
most plant families encountered. Habitus of medicinal plants is mostly tree. The most widely
used plant part is the leaf part. The way of processing medicinal plants by boiling, crushed,
dried, and without processed. How the use of medicinal plants is mostly in the form of a single
material that can be consumed directly or indirectly. How to use medicinal plants for the most
dominant healing that is by drunk and others eaten, pasted, gargle and shipped the wound.
Keywords:, Asterceae, Medicinal Plants, Orchidaceae

PENDAHULUAN maupun hasil ekskresinya dipercaya dapat


Indonesia dikenal sebagai sumber menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit
bahan baku obat-obatan tropis yang dapat (Noorhidayah & Sidiyasa, 2006). Tanaman
dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai obat yang beraneka ragam jenis, habitus,
macam penyakit. Pemanfaatan tanaman dan khasiatnya mempunyai peluang besar
sebagai obat-obatan juga telah berlangsung serta memberi kontribusi bagi
ribuan tahun yang lalu. Namun pembangunan dan pengembangan hutan.
penggunaannya belum terdokumentasi Karakteristik berbagai tanaman obat yang
dengan baik. Tradisi pengobatan dapat menghasilkan produk berguna bagi
ditelusuri kembali lebih dari lima milenia masyarakat memberi peluang untuk
yang silam dengan munculnya dokumen dibangun dan dikembangkan bersama
tertulis dari peradaban kuno Cina, India dan dalam hutan di daerah tertentu. Berbagai
di Timur Tengah (Susiarti. keuntungan yang dihasilkan dengan
2015).Tumbuhan berkhasiat obat adalah berperannya tanaman obat dalam hutan
jenistumbuhan yang pada bagian- adalah: pendapatan, kesejahteraan,
bagiantertentu baik akar, batang, kulit, daun konservasi berbagai sumberdaya,

16
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 16 - 24

pendidikan nonformal, keberlanjutan usaha itu kurangnya kesadaran masyarakat untuk


dan penyerapan tenaga kerja serta menurunkan ilmu pengobatan dari yang tua
keamanan sosial. ke yang muda menyebabkan tidak
Masyarakat sekitar kawasan hutan diketahuinya jenis tumbuhan yang
memanfaatkan tumbuhan obat yang ada berfungsi sebagai tanaman obat-obatan
sebagai bahan baku obat-obatan dikalangan masyarakat.
berdasarkan pengetahuan tentang Kawasan HTI PT. BAL Di Kabupaten
pemanfaatan tumbuhan obat yang Mempawah Provinsi Kalimantan Barat
diwariskan secara turun-temurun (Hidayat masih memiliki kawasan hutan yang cukup
dan Hardiansyah, 2012). Jadi pada ketika luas, sehingga memiliki sumber daya yang
itu peranan tumbuhan obat sangat terbatas sangat potensial untuk dikembangkan. Dari
pada sekelompok daerah tertentu dan pada potensi yang masih dimiliki kawasan HTI
keadaan tertentu, serta dipengaruhi pula PT. BAL terdapat berbagai jenis flora dan
oleh kepercayaan tertentu serta mantera- fauna yang diantaranya berupa hasil hutan
mantera yang diyakini mempunyai bukan kayu yang salah satunya adalah
kekuatan penyembuh bila dikerjakan oleh tumbuhan obat. Permasalahan yang terjadi
orang-orang tertentu seperti dukun (Zein, adalah belum ditemukanatau terbatasnya
2005).Kurangnya minat generasi muda informasi mengenai penggunaan hutan
untuk mempelajari pengetahuan kerangas sebagai sumber bahan tanaman
pengobatan tradisional dengan untuk pengobatan. Keterbatasan tersebut
menggunakan tumbuhan juga dapat mengakibatkan upaya konservasi
menjadikan warisan tradisional ini lambat berbasiskan nilai manfaat yang
launakan punah. Etnis di Kalimantan berkelanjutan dari jenis-jenis tumbuhan
memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan pada komunitas vegetasi kerangas secara
untuk pengobatan tradisional dengan keseluruhan belum dapat dilakukan.
mengandalkan darihabitat alaminya. Sangat Penelitian ini bertujuan untuk
jarangtumbuhan hutan berkhasiat menginventarisasi pemanfaatan jenis
obatditanam secara khusus tumbuhan obat yang terdapat dalam
untukdibudidayakan. Selain mereka belum kawasan IUPHHK-HTI.
terbiasa dengan kegiatan budidaya METODE PENELITIAN
tumbuhan hutan berkhasiat obat, terdapat Penelitian ini dilaksanakan di kawasan
kepercayaan yang mereka yakini bahwa Hutan Tanaman Industri PT. Bhatara Alam
tumbuhan hutan berkhasiat obat Lestari Kabupaten Mempawah Provinsi
yangdibudidayakan tidak memiliki khasiat Kalimantan Barat. Waktu penelitian selama
sebaik yang diambil langsung dari alam ± 1 bulan efektif di lapangan yang
(Noorcahyati, 2013). Namun kebiasaan dilaksanakan mulai tanggal 29 Januari – 21
masyarakat yang cenderung melakukan Februari 2017. Bahan penelitian ini adalah
pengambilan secara langsung dari alam tumbuhan obat dan masyaakat yang
untuk pengobatan tanpa ada minat untuk tumbuh secara alami di dalam Areal
membudidayakan tumbuhan obat. Selain IUPHHK-HTIPT. Bhatara Alam Lestari Di

17
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 16 - 24

Kabupaten Mempawah,Tally sheet, Buku (organ) digunakan, khasiat serta cara


identifikasi tumbuhan obat (Hidayat et al., pengolahannya. Untuk memperoleh data
2015). Alat dan bahan pembuatan mengenai keberadaan dan tempat tumbuh
Herbarium dan Kuesioner. jenis-jenis tumbuhan dilakukan observasi
Metode yang digunakan dalam lapangan sambil mengumpulkan sampel
penelitian ini adalah survey eksplorasi. tumbuhan untuk dibuat herbarium.
Pengumpulan data mengenai jenis-jenis Data hasil wawancara kemudian di
tumbuhan obat dan pemanfaatannya secara analisis sebagai tabulasi data deskriptif
tradisional diperoleh melalui wawancara sehingga di peroleh data pemanfaatan
secara Snowball Sampling dilakukan tumbuhan obat yang meliputi jenis
dengan berbagai pihak yang meliputi para tumbuhan, family, bagian yang digunakan,
pengarah serta penunjuk jalan (kepala suku, cara pemanfaatan dan jenis penyakit yang
tokoh masyarakat dan anggota masyarakat diobati.
lainnya). Wawancara secara langsung HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan pada sejumlah masyarakat yang Hasil wawancara dengan masyarakat
ada di Kecamatan Sadaniang khususnya dan identifikasi dengan masyarakat
para tabib, pengobat tradisional dan dukun diperoleh 28 jenis tumbuhan obat yang di
bayi (hulango). Setiap jenis tumbuhan yang temukan di kawasan IUPHHK-HTI
dimanfaatkan sebagai bahan obat PT.BAL yang digunakan oleh masyarakat.
tradisional dicatat nama lokal, bagian
Tabel. 1. Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Desa
Sadaniang (Medicinal Plant Species Used by People of Mengkiang Village)
No Nama Lokal Nama Latin Family
1. Anak Hantu Mymecodia tuberose Rubiaceae
2. Angrek Kuping Gajah Bulbophyllum beccarii Orchidaceae
3. Angrek Pohon Bulbophyllum abbreviatum Orchidaceae
4. Cenduduk (Lengkodok) Melastoma malabathricum Melastomaceae
Chromolaena odorata (L.) R.M. King & H.
5. Cerunai (Makso) Robinson Compositae
6. Gaguntur (Leletop) Pysalis angulata Solanaceae
7. Jamur Telinga Tikus Auricularia auricula Auricularaceae
8. Kakait * **
9. Kalimau Ageratum conyzoides L Asteraceae
10. Katanggak (Kantong Semar) Nepenthes ampullaria Nepenthaceae
Scapium maeropodum (Miq.) Beumee ex K.
11. Kembang Semangkok Heyne Sterculiaceae
12. Kencur Hutan Kaempferia galanga L. Zingiberaceae
13. Lawang (Sintok) Cinnamomum sintoc Bi Lauraceae
14. Mali-Mali (Bali) Leea indica (Burm.F.) Merr. Leeaceae
15. Mahang Macaranga triloba (BI.) Arg. Euphorbiaceae
16. Paku Biakak Diplazium esculentum Athyriaceae
17. Paku Uban Nephrolepis biserrata Lomariopsidaceae
18. Pakis Merah Stenchlaena polustris Denstaediticeae
19. Pasak Bumi Eurycoma longifolia Jack Simaroubaceae

18
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 16 - 24

No Nama Lokal Nama Latin Family


20. Petai parkia sp Leguminosae
21. Pulai Alstonia scholaris L.R.Br. Apocynaceae
22. Resam Disranopteris linearis Gleicheniaceae
23. Resak (Raru) Vatica spp Dipteroceae
24. Sambung Nyawa Blumea balsamifera [L.] DC Asteraceae
25. Tamau * Araceae
26. Tampar Besi Callicarpa longifolia Lam Verbenaceae
27. Tengkawang Tungkul Shorea stenoptera Burck Dipterocarpaceae
28. Tujuh Bukit * **
Ket: * belum diketahui nama jenisnya(unknown type name)
** belum diketahui nama familinya(unknown family name)
Jenis tumbuhan obat yang penduduk yang merupakan kelompok
digunakan di Desa Sadaniang sebanyak tumbuhan terna berbunga putih dan
yaitu 28 jenis tumbuhan obat dari 24 merah yang berkupul pada pucuk
famili yang ditemukan pada penelitian. daun.Tumbuhan ini juga biasa tumbuh
Ada beberapa famili yang memiliki 2 liar pada bekas ladang. Daun muda atau
atau lebih spesies, yaitu famili pucuknya yang dipercayakan untuk
Asteraceae dan Orchidaceae, sedangkan mengobati luka, menghentikan
untuk famili-famili yang lainnya pendarahan,sariawan dan diare.
memiliki masing-masing satu spesies Cenduduk telah digunakan dalam
saja. pengobatan untuk luka dan borok, diare,
Pengetahuan masyarakat dalam disentri danjuga penanggulangan
pemanfaatan tumbuhan obat sangat hipertensi (digunakan selurahbagian
beragam baik dari cara pengolahan, cara tumbuhan), sakit gigi, kumur-kumur
menggunaan, bagian-bagian yang (akarnya).Daun muda dapat dimakan
digunakan serta khasiat dari masing- sebagai lalapan, ataudirebus untuk
masing jenis tumbuhan dalam pengobatan rematik, radang sendi
menyembuhkan penyakit. Dari beberapa (arthritis) dan untuk relaksasi pada kaki.
jenis tumbuhan obat tersebut diperoleh Selain itu daun,buah, biji dan akar dapat
di lapangan tidak semua dapat digunakan untuk penetral racun, dengan
menyembuhkan satu penyakit, tetapi ada direbus dan diminum airnya (Gholib
tumbuhan yang dapat penyembuhkan Djaenudin, 2009).
berbagai penyakit seperti tumbuhan Lawang (Cinnamomum sintoc Bi)
anak antu (Mymecodia tuberose) yang adalah tumbuhan yang paling banyak
dapat menyembuhkan penyakit stamina, ditemukan pada kawasan IUPHHK-HTI
kanker, tumor, asma, TBC, rematik, PT.BAL karena di kawasan tersebut
kataraks, dan diabetes dan masih banyak merupakan tempat yang paling cocok
lagi tumbuhan lain. untuk tumbuhan seperti lawang yang
Cenduduk (Melastoma hidup di tanah berpasir atau yang sering
malabathricum) juga sangat umum disebut hutan kerangas. Masyarakat
dijumpai di Desa Sadaniang perrumahan Desa Sadaniang menanfaatkan kayu

19
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 16 - 24

lawang untuk mengobati gigitan Tumbuhan Obat Berdasarkan


serangga, keseleo, encok dan menambah Habitus
stamina tubuh. Soh wuu – kuang (2011) Habitus tumbuhan obat yang
menyatakan bahwakulit lawang digunakan di desa sadaniang berasal dari
dimanfaatkan sebagai obat untuk diare, tingkat pohon, perdu, liana, herba, dan
gangguan usus dan serbuknya epifit. Habitus yang paling banyak
dimanfaatkan untuk mengobati luka. digunakan adalah dari tingkat pohon
Tumbuhan paku-pakuan juga sebanyak 11 spesies (kembang
banyak untuk dijadikan pengobatan semangkok, lawang, mali-mali, mahang,
seperti: Paku Biakak (Diplazium petai, pulai, resak, tampar besi,
esculentum) yang bisa mengobati bekas tengkawang tungkul dan tujuh bukit),
luka, melancarkan peredaran darah, dan yang paling sedikit adalah dari
hipotensi dan sakit perut/mencret. Paku tingkat liana sebanyak 1 spesies
Uban (Nephrolepis biserrata) untuk (katangak). Sedikitnya pemanfaatan dari
mengobati luka memar, kanker perut tumbuhan liana karena hanya sedikit
cacingan dan kualitas ASI. Pakis merah golongan dari tumbuhan tersebut yang
(Stenchlaena polustris) untuk mengobati diketahui oleh masyarakat memiliki
kurang darah (anemia) dan Resam khasiat sebagai obat. Menurut penelitian
(Disranopteris linearis) untuk mengobati Meliki et all 2013, Pemanfaatan
yang terkena racun cuka getah. tumbuhan obat dalam kehidupan sehari-
Tumbuhan paku-pakuan mempunyai hari oleh masyarakat Desa beringin di
peranan yang sangat penting dalam Kabupaten sintang KALBAR paling
ekosistem hutan dan manusia. Ekosistem banyak pada habitus herba. Habitus
hutan, tumbuhan paku-pakuan berperan herba merupakan tumbuhan yang
dalam pembentukan humus dan memiliki batang lunak dan tidak
melindungi tanah dari erosi, sedangkan membentuk kayu. Tumbuhan herba
dalam kehidupan manusia, tumbuhan umumnya mudah ditemukan sehingga
paku-pakuan berpotensi sebagai sayur- masyarakat lebih banyak
sayuran, kerajinan tangan, tanaman hias memanfaatkannya untuk bahan pangan,
maupun sebagai bahan obat-obatan pewarna, kosmetik, kerajinan, budaya,
tradisional (Rismunandar dan Ekowati, dan obat tradisional.
1991).

20
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 16 - 24

% Habitus
39,2
28,5

14,2 14,2
3,57

Epifit Herba Liana Perdu Pohon

Gambar 1. Diagram persentase berdasarkan Habitus (Diagram of the percentage


based on habitus )
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Menurut penelitian Astutik Sri et
Berdasarkan Bagian Yang Digunakan all,(2015) daun banyak digunakan
Bagian tumbuhan obat yang sebagai bahan baku obat karena organ
digunazkan, ternyata bagian daun (40,6 ini yang paling banyak ditemukan ketika
%), lebih banyak dimanfaatkan oleh tumbuhan tidak memasuki musim
masyarakat sebagai obat karena lebih berbunga dan berbuah. Selain daun, kulit
mudah untuk didapatkan dan kapan saja batang, batang maupun akar juga
masyarakat membutukan dan dalam merupakan organ yang digunakan
penggunaannya dapat untuk mengobati sebagai bahan baku obat. Jumlah jenis
penyakit dalam maupun penyakit luar. yang berbeda pada penelitian ini dapat
Sedangkan untuk mengobati penyakit disebabkan oleh pemanfaatan tumbuhan
dalam cukup dengan cara direbus dan obat yang semakin meningkat namun
dalam pengelolahannya yang paling tidak diiringi dengan usaha perbanyakan
banyak (5,25 %). Masyarakat sebagian di habitat ala-minya.
besar masih banyak mengunakan yang
secara tradisional dengan cara direbus.

% Bagian Yang Digunakan

40,6

14,8 14,8 11,9


4,76 7,14 4,76
2,38

Akar Buah Bunga Daun Getah Kulit Seluruh Umbi


Bagian
Tanaman

Gambar 2. Diagram persentase berdasarkan bagian yang digunakan


(Diagrampercentage based on part used)

21
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 16 - 24

Pemanfaatan Tumbuhan Obat diambil sari tumbuhannya. Pada


Berdasarkan Pengolahan umumnya, komposisi tumbuh andalam
Berdasarkan tumbuhan obat dari pengobatan ini lebih banyak
pengolahan masyarakat dalam menggunakan hanya satu jenis tumbuhan
menggunakan tumbuhan obat yang (tunggal). Menurut Susiarti. S et all,
sangat beragam diantaranya yaitu (2015) dalam kehidupan sehari-
merupakan dengan cara direbus, harinya,jenis-jenis tumbuhan yang
ditumbuk, diperas dan tampa diolah. dimanfaatkan sebagaibahan obat
Menurut Haryono Dipta et all, (2014) tradisional, penggunaannya secara
dalam penggunaan yang banyak dengan sederhana yaitu dengan cara bagian
cara direbus dan cara penggunaan yang tumbuhan yang dimanfaatkan cukup
sedikit yaitu dengan cara diperas. Dalam dengan cara direbus, diremas atau
proses pengobatan penduduk kampung dibakar. Bagian tumbuhan yang
Mengkiang mengolah tumbuhan tersebut dimanfaatkan yaitu daun, kulit kayu,
dengan cara direbus untuk kemudian batang, akar dan buah.

% Cara Pengolahan

5,25
3
0,25 0,5 0,25 0,75

Gambar 3. Diagram Persentase Cara Pengolahan Bagian Tumbuhan Obat Yang


Digunakan(Diagram of the percentage way of processing medicinal
plants parts)

Tumbuhan Obat Berdasarkan Cara dimakan. Cara penggunaan yang banyak


Penggunaan digunakan yaitu dengan cara diminum
Berdasarkan cara penggunaan (20 spesies) hampir semua tumbuhan
tumbuhan obat dalam penggunaan obat yang ditemukan dalam
masyarakat yang sangat beragam penggunaannya direbus, namu ada 8
diantaranya dengan cara diminum, spesias yang tidak (cerunai, kalimao,
ditempel, dioles, dikumur-kumur dan mali-mali, paku biakak, tengakawang

22
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 16 - 24

tungkul, tamau dan tampar besi) dan cara diminumpenyakit yang mereka rasakan
penggunaan yang sedikit yitu dengan akansembuh dan mempunyai reaksi
cara kumur-kumur 1 spesies yangbegitu cepat di bandingkan dengan
(cenduduk).Masyarakat setempat caradi oles, tempel maupun yang lainnya
menyakini bahwa dengan cara (Haryono Dipta etall, 2014).

% Cara Penggunaan
Tempel
27%

Makan Diminum
8% 54%
Kumur-kumur Dioles
3% 8%

Gambar 4. Diagram Persentase tumbuhan obat berdasarkan cara penggunaan (Diagram


of the percentage medicinal plants based on people used)

Kesimpulan Cibodas, Lembaga Ilmu


Hasil penelitian menunjukkan habitus Pengetahuan Indonesia.
yang terbanyak yaitu pohon, adapun Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Al-
bagian yang digunakan dari tumbuhan
Kauniyah Jurnal Biologi Vol 8 (2):
obat terbanyak yaitu daun. Metode 109-112.
pengolahan yang terbanyak yaitu
Gholib Djaenudin. 2009.Uji Daya
direbus, dan cara penggunaan yang
Hambat Daun Senggani
paling banyak yaitu diminum langsung. (Melastoma malabathricum L.)
Saran
Terhadap Trichophyton mentagrophytees
Beberapa jenis tumbuhan yang
DAN Candida albicans1[
diketahui berpotensi sebagai obat dari Inhibition Potential of Melastoma
hasil penelitian ini diharapkan dapat malabathricum L.) Leaves
diteliti lebih lanjut dan lebih AgainstTrichophyton
detailterutama khasiat tumbuhan obat mentagrophytees and Candida
tersebut, sehingga pemanfaatannya dapat albicans]. Jurnal Ilmu-Ilmu
dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan Hayati 9 (5) : 0126-1754
PT.BAL . Hidayat, S. (2006). Tumbuhan Obat
Langka di Pulau Jawa: Populasi
DAFTAR PUSTAKA dan Sebaran. Pusat Konservasi
Astutik Sri, Fahrurozi Irpan, dan tumbuhan Kebun Raya Bogor,
Priyanti. 2015. Keanekaragaman LIPI, Bogor. Jurnal penelitian
Jenis Tumbuhan Obat Di Hutan hutan dan konservasi alam. Vol. 1:
Taman Nasional Gunung Gede 79-92.
Pangrango. UPT BKT Kebun Raya

23
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 16 - 24

Hamzari.2008. Identifikasi Tanaman Camp Tontang Kabupaten


Obat-Obatan Yang Dimanfaatkan Sintang.Vol 8 (2): 61-68
Oleh Masyarakat Sekitar Hutan
Soeksmanto, A., M.A. Subroto, H.
Tabo-Tabo. Wijaya and P. Simanjuntak. 2010.
Hidayat, D dan G. Hardiansyah, 2012. Anticancer Activity
Studi Keanekaragaman Jenis Test for Extracts of Sarang Semut Plant
Tumbuhan Obat di Kawasan (Myrmecodya pendens) to HeLa
IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma and MCM-B2Cells. Pakistan
Camp Tontang Kabupaten Sintang. Journal of Biological Sciences
Vol 8 (2): 61-68. 13(3):148-151.
Meliki, Linda. R, Lovadi Irwan. 2013. Soh Wuu Kuang. 2011. Taxonomic
Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Revision of Cimamomum
Suku Dayak IbanDesa Tanjung (Lauraceae) in Borneo. Blumea
Sari Kecamatan Ketungau 56:241-264.
TengahKabupaten Sintang.
Program Studi Biologi, Fakultas Supriatno. 2007. Oligonukleotid S-Phase
MIPA, Universitas Tanjungpura, Kinase Associated Protein-2
pontianak. Vol 2(3): 129-135. (SKP2) AntisenseMenginduksi
Hambatan Proliferasi dan
Noorcahyati. 2013. Tumbuhan Peningkatan Aktivitas Apoptosis
Berkhasiat Obat Etnis Asli pada SelKanker Leher dan Kepala.
Kalimantan Barat. Balai Penelitian Kemajuan Terkini Riset.
Teknologi Konservasi SDA Badan Universitas Gadjah Mada. H. 28-
Penelitian Dan Pengembangan 34.
Kehutanan.)
Susiarti . S. 2015. Pengetahuan Dan
Noorhidayah & Sidiyasa, K. Pemanfaatan Tumbuhan Obat
2006.Konservasi ulin Masyarakat Lokal Di Pulau Seram,
(Eusideroxylonzwageri Teijsm &
Maluku Bidang Botani, Pusat
Binn.) dan pemanfaatannyasebagai Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu
tumbuhanobat. Info Hutan III(2), Pengetahuan Indonesia .Bogor.
123-130. Samarinda.
Zein, U. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan
Hidayat, D dan G. Hardiansyah, 2012. Obat Dalam Upaya Pemeliharaan
Studi Keanekaragaman Jenis Kesehatan.e- USU Repository : 1-
Tumbuhan Obat di Kawasan 7.
IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma

24

Anda mungkin juga menyukai