JURNAL
OLEH
SRI MERI SULEMAN
NIM. 431 409 001
ABSTRACT
This study aims to inventory the types of traditional medicinal plants found in the
vicinity the Bogani Wartabone National Park, Central of Suwawa District. This
research is a qualitative descriptive study using survey methods and techniques of
data collection is done by the method of exploration, data on medicinal plants
obtained from interviews with competent resource persons namely traditional
healers. Data of medicinal plants that have been obtained were identified using
a variety of sources, afterwards the plants were described its morphologhy,
taxonomic hierarchy, benefits and how to use it as a drug. The result showed
35 species of medicinal plants used by traditional healers, which consists of
20 family of plants which are mostly included in the family Asteraceae,
Euphorbiaceae and Lamiaceae. Medicinal plant species are grouped according to
the stature of plants in the form of a tree (9 species), shrubs (8 species), shrubs
(5 species) and herb (13 species). Parts of plants that can be used as traditional
medicine are parts of the roots, trunk (5 species), leaves (18 species), flowers
(2 species), fruit (2 species), seeds (2 species), rhizomes (2 species), sap
(1 species), and there are 3 species of plants that all parts of the plant can be used.
Medicinal plant habitats found in the yard, garden, forest, some grow wild and
some are already cultivated. The types of herbs could treat the outside disease,
and how to use and most of the presentation is by boiling.
Keywords : Inventory, Traditional Medicinal Plants, District of Central Suwawa
PENDAHULUAN
Indonesia terletak di daerah khatulistiwa yang mempunyai tipe hutan hujan
tropika yang dikenal cukup unik dan merupakan salah satu komunitas yang kaya
akan keanekaragaman jenis tumbuhan di dunia. Indonesia memiliki 30.000
jenis tumbuhan, 7000 jenis berkhasiat obat (90% jenis tumbuhan obat di
kawasan Asia) (Rosoedarso, 1990 dalam Simbala, 2007).
masih
memanfaatkan
tumbuhan
obat
untuk
pengobatan
Kayu jaran
Sirsak
6
7
Tapak dara
Beluntas
Bunga
kertas
8
9
Tahi kotok
10
Sembung
Kayu
garuga
Rumput aur
Cocor
bebek
Akar
kucing
11
12
13
14
Kayu jawa
Langge lo
walanda
Pica piring
Balunda
Lannea coromandelica
Anacardiaceae
Annona muricata
Anonaceae
Apocynaceae
Asteraceae
Bunga kertas
Zinnia elegans
Asteraceae
Tagetes erecta
Asteraceae
Blumea balsamifera
Asteraceae
Buhu
Burseraceae
Hulotua
Murdannia bracteata
Bryophyllum calycinum
Salisb.
Commelinaceae
Waata lo tete
Acalypha australis L.
Euphorbiaceae
Bunga tayi
ayam
Tapulapunga
Cakar bebek
Crassulaceae
Euphorbiaceae
15
Jarak pagar
Balacae
Jatropha curcas
16
Meniran
Patikan
kerbau
Kumis
kucing
Dukun anak
Phylanthus urinaria L.
Euphorbiaceae
Tabu lo tutu
Euphorbia hirta L.
Euphorbiaceae
Orthosipon spicatus
Lamiaceae
Hyptis capitata
Lamiaceae
Leucas lavandulifolia
Coleus scutellariioides L.
Benth.
Lawsonia inermis L.
Ficus septica
Psidium guajava
Lamiaceae
Averrhoa bilimbi L.
Oxalidaceae
Peperomia pellucida
Piper betle L.
Saccharum officinarum L.
Cymbopogon citratus
Morinda citrifolia L.
Solanum mammosum
Clerodendron paniculatum
Vahl.
Lantana camara
Piperaceae
Piperaceae
Poaceae
Poaceae
Rubiaceae
Solanaceae
17
18
19
Hiptis
20
Lenglengan
21
Iler
22
23
24
Pacar kuku
Awar-awar
Jambu
Belimbing
wuluh
Suruhan
Sirih
Tebu
Serai
Mengkudu
Terung susu
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Busungi lo
tete
Dungo
herani
Matololati
Polohungo
moyitomo
Tilangge
Bualo
Dambu
Lembetue
Ido puti
Tembe
Patodu
Timbuale
Bunggudu
Ihu lo boyi
Bunga
Pagoda
Pagoda
Tembelekan Kasumbali
Lamiaceae
Lythraceae
Moraceae
Myrtaceae
Verbenaceae
Verbenaceae
34
35
Kunyit
Bangle
Alawahu
Bungale
Curcuma longa L.
Zingiber purpureum
Zingiberaceae
Zingiberaceae
kimia
antara
lain
borneol,
cineole,
limonene,
dimethyl
eter
sebagai obat tradisional antara lain bagian akar, batang, daun, bunga, buah dan biji
serta ada yang dapat dimanfaatkan seluruh bagian tumbuhannya. Sebagian besar
bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah daunnya. Pemanfaatan bagian-bagian
tumbuhan sebagai obat tersebut akan disesuaikan dengan jenis penyakit yang
diobati, misalnya tumbuhan cocor bebek dimanfaatkan sebagai obat panas/demam
dan bagian yang diambil yaitu daunnya. Daun tumbuhan cocor bebek itu sifatnya
dingin, setelah dihaluskan dan ditapalkan pada dahi maka panas/demam akan
berkurang.
Menurut Dalimartha (2003), dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cita rasa
tumbuhan obat, yang merupakan suatu bagian dari cara pengobatan tradisional
timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat adalah : dingin, panas,
hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk
pengobatan pada sindroma dingin, misalnya untuk pasien takut dingin, tangan dan
kaki dingin, lidah pucat, nadi lambat dan lain-lain. Tumbuhan yang bersifat dingin
dan sejuk dipakai untuk pengobatan pada sindroma panas, misalnya demam, rasa
haus, air kencing berwarna kuning tua, lidah merah, denyut nadi cepat dan lain
sebagainya.
Jenis tumbuhan obat yang memiliki sifat dingin dan sejuk antara lain lain
tumbuhan cocor bebek, sambiloto, belimbing wuluh, kumis kucing, kembang
kertas, meniran, patikan kerbau, tebu, tapak dara, beluntas, tapak dara,
tembelekan, akar kucing, dan jarak pagar. Jenis tumbuhan obat yang memiliki
sifat panas dan hangat antara lain tumbuhan lenglengan, sembung, sirih, dan serai.
Berbagai cita rasa dari tumbuhan obat (pedas, manis, asam, pahit, dan asin)
itu dimanfaatkan untuk tujuan yang tertentu, karena ada hubungannya dengan
organ tubuh yang akan diobati dan juga mempunyai khasiat tersendiri. Rasa pedas
yang terkandung dalam tumbuhan mempunyai sifat menyebar dan merangsang,
rasa manis memiliki sifat yang dapat menyejukkan, rasa asam bersifat pengelat
dan mengawetkan, rasa pahit memiliki sifat yang dapat menghilangkan panas dan
lembab, sedangkan rasa asin memiliki sifatnya melunakkan dan sebagai pencahar
(obat sembelit dan untuk melancarkan gerakan usus). Jenis tumbuhan obat yang
memiliki cita rasa manis antara lain tumbuhan tebu dan tembelekan (bagian bunga
dan akar). Jenis tumbuhan obat yang memiliki cita rasa pedas antara lain
tumbuhan sirih, sembung, lenglengan dan serai. Jenis tumbuhan obat yang
memiliki cita rasa asam antara lain tumbuhan meniran dan patikan kerbau. Jenis
tumbuhan obat yang memiliki cita rasa pahit antara lain tumbuhan lenglengan,
tapak dara, tembelekan (bagian daun), akar kucing, jarak pagar dan iler.
Cara penggunaan dan penyajiannya antara lain dengan cara dihaluskan,
direbus, diremas, dioleskan dan dibubuhkan. Sebagian besar cara penggunaan
tumbuhan sebagai obat yaitu dengan cara direbus. Perebusan tumbuhan sebagai
obat ini bertujuan agar zat-zat yang berkhasiat di dalam tumbuhan tersebut dapat
larut ke dalam air, selain itu juga dapat mengurangi dan menghilangkan zat-zat
bersifat racun yang terkandung dalam tumbuhan tersebut.
Habitat dari jenis-jenis tumbuhan obat terdapat di pekarangan rumah
masyarakat, di kebun dan di hutan. Sebagian besar habitatnya terdapat di
pekarangan rumah. Jenis-jenis tumbuhan tersebut ada yang masih tumbuh liar,
tetapi sebagian sudah dibudidayakan sehingga untuk memperolehnya lebih
mudah. Penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan tumbuhan obat antara
lain penyakit luar dan penyakit dalam, sebagian besar tumbuhan obat tradisional
dapat dimanfaatkan untuk mengobati jenis penyakit luar.
Selain itu juga terdapat kearifan lokal yang ada di kalangan masyarakat
Suwawa Tengah dalam pemanfaatan tumbuhan obat tersebut, secara umum
kearifan lokal tersebut yaitu pada saat pengambilan tumbuhan diawali dengan
membaca Basmallah dan Shalawat Nabi 3 kali. Waktu pengambilan yang baik
yaitu hari jumat setiap pagi dan sore hari menjelang matahari terbenam. Khusus
desa Lombogo terdapat kearifan lokal lainnya seperti posisi tubuh saat mengambil
tumbuhan obat tidak boleh berhadapan dengan tumbuhan tersebut, tumbuhan itu
harus berada di bagian samping.
SIMPULAN
Simpulan dalam penelitian ini diperoleh 35 jenis tumbuhan obat yang
dimanfaatkan oleh pengobat tradisional, yang terdiri dari 20 famili tumbuhan
yang sebagian besar termasuk dalam famili Asteraceae, Euphorbiaceae dan
Lamiaceae. Jenis-jenis tumbuhan obat dikelompokkan berdasarkan perawakan
10
tumbuhan yaitu berupa pohon (9 spesies), perdu (8 spesies), semak (5 spesies) dan
terna (13 spesies). Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat
tradisional antara lain bagian akar, batang (5 spesies), daun (18 spesies),
bunga (2 spesies), buah (2 spesies), biji (2 spesies), rimpang (2 spesies),
getah (1 spesies), dan terdapat 3 spesies tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
seluruh bagian tumbuhannya. Habitat tumbuhan obat terdapat di pekarangan
rumah, kebun, hutan, ada yang tumbuh liar dan ada yang sudah dibudidayakan.
Jenis-jenis tumbuhan obat tersebut dapat mengobati penyakit luar serta cara
penggunaan dan penyajiannya sebagian besar yaitu dengan cara direbus.
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi. Y., Y. Andriyani. 2011. Khasiat Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan.
Jakarta : PT. Eska Media
Cullen.,J. 2006. Practical Plant Identification. New York : Cambrige University
Press
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Puspa Swara,
Anggota IKAPI. Jakarta
Halidah., Saprudin., Abd. Kadir. 2007. Kajian Potensi Dan Nilai Ekonomi
Tanaman Obat Dan Tanaman Hias di Hutan Lindung Dulamayo Kabupaten
Gorontalo. Vol. 7 No. 2 Juni Th. 2007, 91 99
Kinho, Julianus., Diah Irawati, dkk. 2011. Tumbuhan Obat Tradisional di
Provinsi Sulawesi Utara. Manado : Balai Penelitian Kehutanan
Munawaroh, Esti. 2011. Eksplorasi dan Inventarisasi Tumbuhan Dalam Rangka
Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan. Bogor : LIPI
Nauko, M. C. 2012. Study Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat di
Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Gorontalo :
UNG
Pomanto, H. 2013. Inventarisasi Jenis Tumbuhan obat Tradisional di Kecamatan
Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Gorontalo : UNG
Rahim, N. 2013. Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Yang Digunakan Oleh
Pengobat Tradisional Suku Bajo di Desa Torosiaje. Gorontalo : UNG
Simbala, Herny. 2007. Studi Keanekaragaman Floristik dan Pemanfaatannya
Sebagai Tumbuhan Obat di Kawasan Konservasi II Taman Nasional Bogani
Nani Wartabone. Bogor : LIPI
11
12