Anda di halaman 1dari 12

INVENTARISASI JENIS TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL

DI SEKITAR KAWASAN TAMAN NASIONAL BOGANI


NANI WARTABONE KECAMATAN SUWAWA TENGAH

JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam


Mengikuti Sarjana Pendidikan

OLEH
SRI MERI SULEMAN
NIM. 431 409 001

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
2014

INVENTARISASI JENIS TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL


DI SEKITAR KAWASAN TAMAN NASIONAL BOGANI
NANI WARTABONE KECAMATAN SUWAWA TENGAH
Sri Meri Suleman1, Novri Y. Kandowangko2, Marini S. Hamidun2
1)
Mahasiswa Jurusan Biologi, 2)Dosen Jurusan Biologi,
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
Email : merysuleman@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis tumbuhan obat tradisional
yang terdapat di sekitar kawasan Taman Nasional Bogani Wartabone Kecamatan
Suwawa Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif
menggunakan metode survey dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan
metode eksplorasi, data tentang jenis tumbuhan obat diperoleh dari hasil
wawancara dengan narasumber yang berkompeten yaitu pengobat tradisional.
Data tumbuhan obat yang telah diperoleh diidentifikasi jenisnya dengan
menggunakan berbagai sumber, setelah itu dideskripsikan ciri morfologi
tumbuhan, hirarki taksonomi, manfaat dan cara penggunaannya sebagai obat.
Hasil penelitian diperoleh 35 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh
pengobat tradisional, yang terdiri dari 20 famili tumbuhan yang sebagian besar
termasuk dalam famili Asteraceae, Euphorbiaceae dan Lamiaceae. Jenis-jenis
tumbuhan obat dikelompokkan berdasarkan perawakan tumbuhan yaitu berupa
pohon (9 spesies), perdu (8 spesies), semak (5 spesies) dan terna (13 spesies).
Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional antara lain
bagian akar, batang (5 spesies), daun (18 spesies), bunga (2 spesies), buah (2
spesies), biji (2 spesies), rimpang (2 spesies), getah (1 spesies), dan terdapat 3
spesies tumbuhan yang dapat dimanfaatkan seluruh bagian tumbuhannya. Habitat
tumbuhan obat terdapat di pekarangan rumah, kebun, hutan, ada yang tumbuh liar
dan ada yang sudah dibudidayakan. Jenis-jenis tumbuhan obat tersebut dapat
mengobati penyakit luar serta cara penggunaan dan penyajiannya sebagian besar
yaitu dengan cara direbus.
Kata Kunci : Inventarisasi, Tumbuhan Obat Tradisional, Kecamatan Suwawa
Tengah

ABSTRACT
This study aims to inventory the types of traditional medicinal plants found in the
vicinity the Bogani Wartabone National Park, Central of Suwawa District. This
research is a qualitative descriptive study using survey methods and techniques of
data collection is done by the method of exploration, data on medicinal plants
obtained from interviews with competent resource persons namely traditional
healers. Data of medicinal plants that have been obtained were identified using
a variety of sources, afterwards the plants were described its morphologhy,
taxonomic hierarchy, benefits and how to use it as a drug. The result showed
35 species of medicinal plants used by traditional healers, which consists of
20 family of plants which are mostly included in the family Asteraceae,
Euphorbiaceae and Lamiaceae. Medicinal plant species are grouped according to
the stature of plants in the form of a tree (9 species), shrubs (8 species), shrubs
(5 species) and herb (13 species). Parts of plants that can be used as traditional
medicine are parts of the roots, trunk (5 species), leaves (18 species), flowers
(2 species), fruit (2 species), seeds (2 species), rhizomes (2 species), sap
(1 species), and there are 3 species of plants that all parts of the plant can be used.
Medicinal plant habitats found in the yard, garden, forest, some grow wild and
some are already cultivated. The types of herbs could treat the outside disease,
and how to use and most of the presentation is by boiling.
Keywords : Inventory, Traditional Medicinal Plants, District of Central Suwawa
PENDAHULUAN
Indonesia terletak di daerah khatulistiwa yang mempunyai tipe hutan hujan
tropika yang dikenal cukup unik dan merupakan salah satu komunitas yang kaya
akan keanekaragaman jenis tumbuhan di dunia. Indonesia memiliki 30.000
jenis tumbuhan, 7000 jenis berkhasiat obat (90% jenis tumbuhan obat di
kawasan Asia) (Rosoedarso, 1990 dalam Simbala, 2007).

Pada dasarnya pemanfaatan obat tradisional mempunyai tujuan untuk


menjaga kondisi tubuh (promotif), mencegah penyakit (preventif), maupun untuk
menyembuhkan suatu penyakit (usaha kuratif) dan untuk memulihkan kondisi
tubuh (usaha rehabilitasi) (Simbala, 2007). Seiring dengan berkembangnya trend
kembali ke alam atau Back To Nature, penggunaan obat tradisional terutama
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terus meningkat.

Daerah Provinsi Gorontalo memiliki potensi keanekaragaman hayati yang


cukup besar khususnya jenis-jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai obat yang
biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengobatan tradisional (SPTN
Suwawa, 2009 ; Simbala, 2007 ; Halidah, 2007 ; Nauko, 2012 ; Pomanto, 2013 ;
Wahid, 2013 ; Rahim, 2013). Masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, tepatnya yang berada di Kecamatan
Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo secara turuntemurun sudah memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional, baik itu
tumbuhan liar maupun yang sudah dibudidayakan.
Kecamatan Suwawa Tengah memiliki beberapa desa yang sebagian besar
masyarakatnya

masih

memanfaatkan

tumbuhan

obat

untuk

pengobatan

tradisional. Bagi masyarakat, penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional


disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih kecil
dibanding dengan penggunaan obat kimia, lebih hemat dan mudah untuk
diperoleh karena tumbuhan obat tersebut sudah ada yang dibudidayakan di kebun
dan pekarangan rumah.
Berbagai jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh pengobat tradisional dan
masyarakat, sebagian masih tumbuh liar dan belum dibudidayakan sehingga ada
beberapa jenis tumbuhan yang sulit untuk didapatkan. Berdasarkan uraian tersebut
penulis perlu melakukan penelitian yang diformulasikan dengan judul
Inventarisasi Jenis Tumbuhan Obat Tradisional di Sekitar Kawasan Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone Kecamatan Suwawa Tengah. Penelitian ini
bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan obat tradisional yang ada
di sekitar Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Kecamatan
Suwawa Tengah.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone
Bolango, yaitu di desa Lombongo, desa Lompotoo, desa dan desa Tolomato.
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Oktober sampai dengan bulan
Desember 2013. Objek penelitian yaitu jenis-jenis tumbuhan obat tradisional.
Metode yang digunakan yaitu metode survey.

Pengumpulan data tumbuhan obat diperoleh dengan menggunakan metode


eksplorasi. Metode eksplorasi dan koleksi flora dilakukan dengan cara jelajah,
yaitu menjelajahi setiap sudut suatu lokasi yang terdapat jenis-jenis tumbuhan
obat. Kegiatan eksplorasi diawali dengan penentuan jenis-jenis tumbuhan obat
yang dimanfaatkan oleh pengobat tradisional, untuk mendapatkan informasi
tentang tumbuhan obat tersebut diperoleh melalui wawancara dengan masyarakat
yang memiliki pengetahuan lebih tentang pemanfaatan tumbuhan obat atau
dengan para pengobat tradisisonal. Setelah diperoleh jenis tumbuhan obatnya
kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi jenis tumbuhan obat, manfaatnya
dan cara penggunaannya secara deskriptif.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan
mendeskripsikan ciri-ciri morfologi dari setiap tumbuhan tumbuhan obat dengan
berpedoman pada buku identifikasi Cullen (2006), Flora oleh Steenis, dkk (2006)
dan Ensiklopedia Flora (2009). Setelah itu dideskripsikan juga mengenai manfaat,
bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, cara penggunaan tumbuhan obat dan lokasi
ditemukan tumbuhan obat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan, diperoleh 35 jenis tumbuhan
obat di Kecamatan Suwawa Tengah yang dimanfaatkan oleh batra (pengobat
tradisional) untuk mengobati penyakit. Data jenis-jenis tumbuhan obat tradisional
tersebut dapat dilihat seperti pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Jenis-jenis Tumbuhan Obat Tradisional yang Dimanfaatkan Oleh


Pengobat Tradisional Untuk Mengobati Berbagai Penyakit
Nama
No
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Famili
Umum
1 Keji beling Keji beling
Strobilanthes crispus Bl.
Acanthaceae
Andrographis paniculata
2 Sambiloto
Sambilote
Acanthaceae
Nees.
Sambang
3
Wongalo
Hemigraphis rependa
Acanthaceae
getih

Kayu jaran

Sirsak

6
7

Tapak dara
Beluntas
Bunga
kertas

8
9

Tahi kotok

10

Sembung
Kayu
garuga
Rumput aur
Cocor
bebek
Akar
kucing

11
12
13
14

Kayu jawa
Langge lo
walanda
Pica piring
Balunda

Lannea coromandelica

Anacardiaceae

Annona muricata

Anonaceae

Catharanthus roseus G. Don.


Pluchea indica L.

Apocynaceae
Asteraceae

Bunga kertas

Zinnia elegans

Asteraceae

Tagetes erecta

Asteraceae

Blumea balsamifera

Asteraceae

Buhu

Garuga floribunda Decne.

Burseraceae

Hulotua

Murdannia bracteata
Bryophyllum calycinum
Salisb.

Commelinaceae

Waata lo tete

Acalypha australis L.

Euphorbiaceae

Bunga tayi
ayam
Tapulapunga

Cakar bebek

Crassulaceae

Euphorbiaceae

15

Jarak pagar

Balacae

Jatropha curcas

16

Meniran
Patikan
kerbau
Kumis
kucing

Dukun anak

Phylanthus urinaria L.

Euphorbiaceae

Tabu lo tutu

Euphorbia hirta L.

Euphorbiaceae

Orthosipon spicatus

Lamiaceae

Hyptis capitata

Lamiaceae

Leucas lavandulifolia
Coleus scutellariioides L.
Benth.
Lawsonia inermis L.
Ficus septica
Psidium guajava

Lamiaceae

Averrhoa bilimbi L.

Oxalidaceae

Peperomia pellucida
Piper betle L.
Saccharum officinarum L.
Cymbopogon citratus
Morinda citrifolia L.
Solanum mammosum
Clerodendron paniculatum
Vahl.
Lantana camara

Piperaceae
Piperaceae
Poaceae
Poaceae
Rubiaceae
Solanaceae

17
18
19

Hiptis

20

Lenglengan

21

Iler

22
23
24

Pacar kuku
Awar-awar
Jambu
Belimbing
wuluh
Suruhan
Sirih
Tebu
Serai
Mengkudu
Terung susu

25
26
27
28
29
30
31
32
33

Busungi lo
tete
Dungo
herani
Matololati
Polohungo
moyitomo
Tilangge
Bualo
Dambu
Lembetue

Ido puti
Tembe
Patodu
Timbuale
Bunggudu
Ihu lo boyi
Bunga
Pagoda
Pagoda
Tembelekan Kasumbali

Lamiaceae
Lythraceae
Moraceae
Myrtaceae

Verbenaceae
Verbenaceae

34
35

Kunyit
Bangle

Alawahu
Bungale

Curcuma longa L.
Zingiber purpureum

Zingiberaceae
Zingiberaceae

Berdasarkan hasil penelitian pada jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan


oleh pengobat tradisional di sekitar kawasan Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone Kecamatan Suwawa Tengah, maka dapat diinventarisasi terdapat 35
spesies tumbuhan obat tradisional yang terdiri dari 20 famili, 35 genus, 35 spesies
tumbuhan. Sebagian besar jenis tumbuhan itu termasuk dalam famili Asteraceae,
Euphorbiaceae dan Lamiaceae. Hal ini didukung oleh Arisandi dan Andriani
(2011), mengemukakan bahwa dalam jenis-jenis tumbuhan obat terdapat berbagai
zat-zat kimia yang dapat digunakan utnuk mengobati penyakit. Tumbuhan yang
termasuk dalam famili Asteraceae misalnya tumbuhan sembung mengandung zatzat

kimia

antara

lain

borneol,

cineole,

limonene,

dimethyl

eter

phloroacetophenone. Tumbuhan beluntas mengandung alkaloid dan minyak atsiri.


Tumbuhan tahi kotok mengandung tagetin, terthienyl, helenian dan flavoxantin.
Jenis-jenis tumbuhan yang termasuk dalam famili Euphorbiaceae misalnya
tumbuhan mengandung zat-zat kimia antara lain tumbuhan meniran mengandung
filantin, kalium, mineral, dan damar. Menurut Kinho, dkk (2011) jenis tumbuhan
famili Asteraceae yaitu sembung mengandung minyak atsiri (ngai kamfer), zat
bergetah (kapur barus) dan borneol, yang juga mengandung sineol, limonen, asam
palmitin dan myristin, alkohol sesquiterpen, dimetileter khlorasetofenon, tanin,
pirokatechin dan glikosida. Ekstrak borneol didapat dari daun segar (Dalimartha,
1999).
Jenis-jenis tumbuhan yang termasuk dalam famili Lamiaceae mengandung
zat-zat kimia, antara lain tumbuhan lenglengan mengandung saponin flavonoid,
tanin dan minyak atsiri (Arisandi dan Andriani, 2011). Tumbuhan iler bagian
daun dan batang mengandung minyak atsiri, fenol, tanin, lemak, phytosterol,
kalsium oksalat, dan peptic substances (Kinho dkk, 2011).
Perawakan berbagai tumbuhan obat tersebut dapat berupa pohon, perdu,
semak dan terna. Sebagian besar jenis tumbuhan yang dimanfaatkan yaitu
memiliki perawakan terna. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan oleh batra

sebagai obat tradisional antara lain bagian akar, batang, daun, bunga, buah dan biji
serta ada yang dapat dimanfaatkan seluruh bagian tumbuhannya. Sebagian besar
bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah daunnya. Pemanfaatan bagian-bagian
tumbuhan sebagai obat tersebut akan disesuaikan dengan jenis penyakit yang
diobati, misalnya tumbuhan cocor bebek dimanfaatkan sebagai obat panas/demam
dan bagian yang diambil yaitu daunnya. Daun tumbuhan cocor bebek itu sifatnya
dingin, setelah dihaluskan dan ditapalkan pada dahi maka panas/demam akan
berkurang.
Menurut Dalimartha (2003), dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cita rasa
tumbuhan obat, yang merupakan suatu bagian dari cara pengobatan tradisional
timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat adalah : dingin, panas,
hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk
pengobatan pada sindroma dingin, misalnya untuk pasien takut dingin, tangan dan
kaki dingin, lidah pucat, nadi lambat dan lain-lain. Tumbuhan yang bersifat dingin
dan sejuk dipakai untuk pengobatan pada sindroma panas, misalnya demam, rasa
haus, air kencing berwarna kuning tua, lidah merah, denyut nadi cepat dan lain
sebagainya.
Jenis tumbuhan obat yang memiliki sifat dingin dan sejuk antara lain lain
tumbuhan cocor bebek, sambiloto, belimbing wuluh, kumis kucing, kembang
kertas, meniran, patikan kerbau, tebu, tapak dara, beluntas, tapak dara,
tembelekan, akar kucing, dan jarak pagar. Jenis tumbuhan obat yang memiliki
sifat panas dan hangat antara lain tumbuhan lenglengan, sembung, sirih, dan serai.
Berbagai cita rasa dari tumbuhan obat (pedas, manis, asam, pahit, dan asin)
itu dimanfaatkan untuk tujuan yang tertentu, karena ada hubungannya dengan
organ tubuh yang akan diobati dan juga mempunyai khasiat tersendiri. Rasa pedas
yang terkandung dalam tumbuhan mempunyai sifat menyebar dan merangsang,
rasa manis memiliki sifat yang dapat menyejukkan, rasa asam bersifat pengelat
dan mengawetkan, rasa pahit memiliki sifat yang dapat menghilangkan panas dan
lembab, sedangkan rasa asin memiliki sifatnya melunakkan dan sebagai pencahar
(obat sembelit dan untuk melancarkan gerakan usus). Jenis tumbuhan obat yang
memiliki cita rasa manis antara lain tumbuhan tebu dan tembelekan (bagian bunga

dan akar). Jenis tumbuhan obat yang memiliki cita rasa pedas antara lain
tumbuhan sirih, sembung, lenglengan dan serai. Jenis tumbuhan obat yang
memiliki cita rasa asam antara lain tumbuhan meniran dan patikan kerbau. Jenis
tumbuhan obat yang memiliki cita rasa pahit antara lain tumbuhan lenglengan,
tapak dara, tembelekan (bagian daun), akar kucing, jarak pagar dan iler.
Cara penggunaan dan penyajiannya antara lain dengan cara dihaluskan,
direbus, diremas, dioleskan dan dibubuhkan. Sebagian besar cara penggunaan
tumbuhan sebagai obat yaitu dengan cara direbus. Perebusan tumbuhan sebagai
obat ini bertujuan agar zat-zat yang berkhasiat di dalam tumbuhan tersebut dapat
larut ke dalam air, selain itu juga dapat mengurangi dan menghilangkan zat-zat
bersifat racun yang terkandung dalam tumbuhan tersebut.
Habitat dari jenis-jenis tumbuhan obat terdapat di pekarangan rumah
masyarakat, di kebun dan di hutan. Sebagian besar habitatnya terdapat di
pekarangan rumah. Jenis-jenis tumbuhan tersebut ada yang masih tumbuh liar,
tetapi sebagian sudah dibudidayakan sehingga untuk memperolehnya lebih
mudah. Penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan tumbuhan obat antara
lain penyakit luar dan penyakit dalam, sebagian besar tumbuhan obat tradisional
dapat dimanfaatkan untuk mengobati jenis penyakit luar.
Selain itu juga terdapat kearifan lokal yang ada di kalangan masyarakat
Suwawa Tengah dalam pemanfaatan tumbuhan obat tersebut, secara umum
kearifan lokal tersebut yaitu pada saat pengambilan tumbuhan diawali dengan
membaca Basmallah dan Shalawat Nabi 3 kali. Waktu pengambilan yang baik
yaitu hari jumat setiap pagi dan sore hari menjelang matahari terbenam. Khusus
desa Lombogo terdapat kearifan lokal lainnya seperti posisi tubuh saat mengambil
tumbuhan obat tidak boleh berhadapan dengan tumbuhan tersebut, tumbuhan itu
harus berada di bagian samping.
SIMPULAN
Simpulan dalam penelitian ini diperoleh 35 jenis tumbuhan obat yang
dimanfaatkan oleh pengobat tradisional, yang terdiri dari 20 famili tumbuhan
yang sebagian besar termasuk dalam famili Asteraceae, Euphorbiaceae dan
Lamiaceae. Jenis-jenis tumbuhan obat dikelompokkan berdasarkan perawakan

10

tumbuhan yaitu berupa pohon (9 spesies), perdu (8 spesies), semak (5 spesies) dan
terna (13 spesies). Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat
tradisional antara lain bagian akar, batang (5 spesies), daun (18 spesies),
bunga (2 spesies), buah (2 spesies), biji (2 spesies), rimpang (2 spesies),
getah (1 spesies), dan terdapat 3 spesies tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
seluruh bagian tumbuhannya. Habitat tumbuhan obat terdapat di pekarangan
rumah, kebun, hutan, ada yang tumbuh liar dan ada yang sudah dibudidayakan.
Jenis-jenis tumbuhan obat tersebut dapat mengobati penyakit luar serta cara
penggunaan dan penyajiannya sebagian besar yaitu dengan cara direbus.
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi. Y., Y. Andriyani. 2011. Khasiat Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan.
Jakarta : PT. Eska Media
Cullen.,J. 2006. Practical Plant Identification. New York : Cambrige University
Press
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Puspa Swara,
Anggota IKAPI. Jakarta
Halidah., Saprudin., Abd. Kadir. 2007. Kajian Potensi Dan Nilai Ekonomi
Tanaman Obat Dan Tanaman Hias di Hutan Lindung Dulamayo Kabupaten
Gorontalo. Vol. 7 No. 2 Juni Th. 2007, 91 99
Kinho, Julianus., Diah Irawati, dkk. 2011. Tumbuhan Obat Tradisional di
Provinsi Sulawesi Utara. Manado : Balai Penelitian Kehutanan
Munawaroh, Esti. 2011. Eksplorasi dan Inventarisasi Tumbuhan Dalam Rangka
Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan. Bogor : LIPI
Nauko, M. C. 2012. Study Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat di
Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Gorontalo :
UNG
Pomanto, H. 2013. Inventarisasi Jenis Tumbuhan obat Tradisional di Kecamatan
Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Gorontalo : UNG
Rahim, N. 2013. Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Yang Digunakan Oleh
Pengobat Tradisional Suku Bajo di Desa Torosiaje. Gorontalo : UNG
Simbala, Herny. 2007. Studi Keanekaragaman Floristik dan Pemanfaatannya
Sebagai Tumbuhan Obat di Kawasan Konservasi II Taman Nasional Bogani
Nani Wartabone. Bogor : LIPI

11

SPTN Suwawa, 2009. Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan


Lombongo Resort Bone Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Gorontalo
Steenis, V.C.C.G.J., G. Hoed., S. Bloembergen., P.J.Eyma. 2008. Flora. Jakarta :
PT. Pradnya Paramita
Wahid, M. 2013. Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Yang Digunakan Oleh
Pengobat Tradisional Dari Masyarakat Polahi Di Kecamatan Asparaga
Kabupaten Gorontalo. Gorontalo : UNG
Yuzammi, et.al. 2009. Ensiklopedia Flora. Bogor : PT.Kharisma Ilmu

12

Anda mungkin juga menyukai