Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

DAN WAWANCARA

UNIVERSITAS NASIONAL
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmad, taufik, dan hidayahNya kepad kita semua, sehingga kami dapat menyusun serta

menyelesaikan proposal ini.

Proposal ini kami buat dengan tujuan permohonan wawancara dengan pihak Badan

Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) , untuk memenuhi tugas akhir skripsi dari Universitas

Nasional. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa proposal yang penulis buat masih sangat jauh

dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis masih sangat membutuhkan kritik serta saran yang bersifat

membangun. Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pembacakhususnya, dan

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis,

Moh Jibril Abdallah


A. Judul Skripsi

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI KOSMETIK ILEGAL

YANG DIPROMOSIKAN MELALUI ENDORSEMENT DI MEDIA SOSIAL

INSTAGRAM”

B. Latar Belakang Penelitian

Di era teknologi saat ini, perkembangan terjadi pada seluruh aspek kehidupan

termasuk didalamnya kegiatan perdagangan. Pada awalnya perdagangan dilakukan

dengan cara konvensional, yaitu dengan bertemunya penjual dan pembeli untuk

melakukan transaksi jual beli. Seiring perkembangan teknologi, pasar sebagai tempat

bertemunya permintaan dan penawaran mengalami perubahan. Pembeli dan penjual tidak

lagi harus bertatap muka untuk melakukan transaksi.

Realitasnya pun memperlihatkan bahwa konsumen dalam transaksi bisnis

elektronik selalu menanggung beban risiko yang ditanggung oleh produsen atau pelaku

usaha, khusus dalam hal ini dikarenakan adanya perjanjian baku yang ditulis secara

sepihak oleh pelaku usaha. Kedudukan yang tidak seimbang antar para pihak pun

memungkinkan timbulnya pelanggaran atau penyalahgunaan hak yang dilakukan oleh

salah satu pihak

Dengan adanya fenomena demikian ini, yakni semakin majunya ilmu

pengetahuan dan teknologi yang merupakan motor penggerak bagi produktifitas dan

efisiensi produsen atas barang atau jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai

sasaran usaha, maka perlindungan hukum terhadap konsumen dipandang sangat penting
keberadaannya. Sebab dalam rangka mengejar produktifitas dan efisiensi tersebut, pada

akhirnya baik secara langsung atau tidak langsung, konsumenlah yang menanggung

dampaknya.

Seperti kasus endorsement yang terjadi pada bulan Desember 2018 yang

dilakukan oleh beberapa artis salah satunya penyanyi dangdut via vallen selaku pihak

endorser yang melakukan endorsement dari barang pemilik usaha online shop tersebut

ternyata merupakan barang yang ilegal atau tidak berizin yaitu berupa kosmetik oplosan

yang diproduksi oleh Derma Skin Care (DSC) yang tidak dilengkapi dokumen-dokumen

dari Dinas Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Terdapat sekitar 18 ribu korban

yang merupakan konsumen dari produk kosmetik tersebut yang mana hal ini terjadi

dikarenakan artis terkenal tersebut dapat membuat masyarakat mau menggunakan produk

kosemetik tersebut malalui popularitasnya di media sosial.

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka fokus penelitian ini adalah

1. Bagaimana Perlindungan hukum terhadap konsumen dari kosmetik ilegal yang

dipromosikan melalui endorsement di media sosial Instagram ?

2. Bagaimanakah pertanggungjawaban para pihak terhadap para konsumen yang menderita

kerugian ?
D. Pertanyaan Penelitian

1. Apa yang menjadi spesifikasi dalam suatu kosmetik, sehingga kosmetik tersebut dapat dikatakan
suatu kosmetik yang ilegal sehingga tidak layak mendapat izin edar ?

2. Bagaimana bentuk dan sistem pengawasan yang dilakukan BPOM terhadap peredaran kosmetik
mulai dari produsen sampai ke konsumen ?

3. Apa yang dimaksud dengan notifikasi kosmetik serta bagaimana prosedur untuk melakukannya ?

4. Perkembangan yang pesat dalam teknologi mempengaruhi peredaran kosmetik ilegal yang
diperjualbelikan secara online diberbagai macam marketplace sepeti Tokopedia, Instagram, dan
Youtube terkait hal tersebut apakah BPOM melakukan inovasi atau langkah baru dalam
mengatasi hal tersebut dalam melakukan pengawasan ?

5. Apakah Peredaran Kosmetik ilegal yang diperjualbelikan secara online ini sulit diawasi ? Apa
saja kesulitannya ?

6. Bagaimana bentuk tindakan atau sanksi terhadap suatu pelaku usaha yang terbukti mengedarkan
kosmetik ilegal tersebut ?

7. Apakah pihak marketplace (Online shop, Tokopedia, Bukalapak, Instagram, Facebook, ataupun
Youtube) dapat menerima sanksi tersebut juga ?

8. Apakah artis yang mengendorse kosmetik ilegal tersebut dapat dikenakan sanksi juga serta
bagaimana resiko hukum dari artis yang mengendorse kosmetik ilegal tersebut ?

9. Bagaimana cara BPOM untuk menampung keluhan ataupun aduan dari masyarakat yang
menemukan suatu aktifitas dari peredaran kosmetik ilegal ?

10. Bagaimana pendapat dari BPOM agar masyarakat selaku konsumen tidak menjadi korban dari
peredaran kosmetik ilegal yang diperjual belikan secara online ?
11. Apakah terdapat data terbaru terkait peredaran kosmetik ilegal yang ditemukan oleh BPOM
dalam satu tahun terakhir ini ?

E. Data Peneliti

Nama   : Moh Jibril Abdallah

Fakultas   : Hukum  

NPM : 153112330050147

Alamat  : Jl. Pucung no 54 RT8/RW2 Balekambang, Kramat Jati,

JakartaTimur

Telpon/Hp  : 081289126542

Email  : jbril.abdallah@gmail.com

Perguruan Tinggi  : Universitas Nasional


Penutup

Demikian proposal ini kami susun, semoga bermanfaat bagi kami khususnya

yang sedang menjalankan tugas akhir skripsi. atas terkabulnya proposal ini, kami

mengucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dalam proposal ini, untuk itu

kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk pengembangan proses

pembelajaran kami selanjutnya.

Jakarta 8 November 2019

Moh Jibril Abdallah

Anda mungkin juga menyukai