Anda di halaman 1dari 19

Perhitungan Beban Kerja Petugas

untuk Penyiapan Obat Kemoterapi

KELOMPOK 4
Nama Anggota :

 155070507111001 DIAN NUGRA NUZULUL FITRI


 165070500111002 LINDA WANDINI PUTRI
 165070500111004 DISKA YUNIAROHIM
 165070500111010 IMROATUL HASANAH
 165070501111002 INTAN NUR `AINI
 165070501111038 ANDRYAZ CARWI PRATIWI
 165070507111004 NADYA ATIKAH PUTERI
 165070507111010 KADEK DEVI ARUM SAVITRI
 165070507111018 INAS OKTI ANGGITA SARI
Pendahuluan
Penanganan sediaan sitostatika merupakan penanganan obat kanker
secara aseptis dalam kemasan siap pakai sesuai kebutuhan pasien oleh tenaga
farmasi yang terlatih dengan pengendalian pada keamanan terhadap
lingkungan, petugas maupun sediaan obatnya dari efek toksik dan kontaminasi,
dengan menggunakan alat pelindung diri, mengamankan pada saat
pencampuran, distribusi, maupun proses pemberian kepada pasien sampai
pembuangan limbahnya (Kemenkes RI, 2014)
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit, kegiatan dalam penanganan sediaan
sitostatik meliputi:

a. melakukan perhitungan dosis secara akurat;


b. melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesuai;
c. mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan;
d. mengemas dalam kemasan tertentu; dan
e. membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku.
Faktor yang perlu diperhatikan:
1) ruangan khusus yang dirancang dengan kondisi yang sesuai;
2) lemari pencampuran Biological Safety Cabinet;
3) HEPA filter;
4) Alat Pelindung Diri (APD);
5) sumber daya manusia yang terlatih; dan
6) cara pemberian Obat kanker
Perhitungan Beban Kerja Metode FTE (Full Time
Equivalent)
Metode perhitungan beban kerja dimana waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
berbagai pekerjaan dibandingkan terhadap waktu kerja efektif yang tersedia.

• Allowance = Kelonggaran x Jumlah hari kerja dalam setahun


x Durasi kerja sehari (menit)
• Jumlah jam kerja tiap tahun = Total waktu kegiatan utama,
pendukung, insidental (menit)
• Total jam kerja efektif dalam setahun = Jumlah hari kerja
dalam setahun x Durasi kerja sehari (menit)
Terdapat lima langkah yang perlu dilakukan dalam
melakukan analisis beban kerja dengan metode FTE
(Full Time Equivalent) yaitu :

1. Menetapkan unit kerja beserta kategori tenaganya.


2. Menetapkan waktu kerja yang tersedia selama satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan
waktu kerja dalam setahun adalah:
a. Hari kerja
b. Cuti tahunan
c. Pendidikan dan pelatihan
d. Hari libur nasional
e. Ketidakhadiran kerja
f. Waktu kerja
3. Menyusun standar kelonggaran tujuan dari menyusun data ini adalah untuk mengetahui faktor
kelonggaran (allowance) karyawan yang meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu dalam
menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait dengan kegiatan pokoknya. Kegiatan yang tidak
terkait langsung contohnya adalah istirahat, sholat atau ke toilet dan beberapa kegiatan lainnya.
4. Menetapkan standar beban kerja yang merupakan volume beban kerja yang dirasakan oleh
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya (rata-rata waktu).
5. Menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja. Pada tahap ini peneliti berusaha memperoleh jumlah
dan kategori karyawan yang kerja sesuai dengan beban kerja.
Beban Kerja dengan Metode Workload
Indicators of Staffing Need (WISN).

Perhitungan waktu kerja tersedia menggunakan rumus sebagai berikut:

Waktu Kerja Tersedia = {A – (B+C+D+E)} x F


Keterangan :
A = hari kerja
B = cuti tahunan
C = pendidikan dan Pelatihan
D = hari libur nasional
E = ketidakhadiran kerja
F = waktu kerja.

Perhitungan standar beban kerja berdasarkan waktu kerja tersedia dan rata-rata
waktu yang dibutuhkan untuk satu kegiatan, dengan rumus sebagai berikut:
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓
Menurut Permenkes no. 83 tahun 2013
Waktu kerja perhari yaitu 37,5 jam/ minggu, selama waktu kerja
5 hari. Jadi rata rata yaitu 450 menit/hari.
Perhitungan Beban Kerja

Analisis beban kerja menggunakan metode perhitungan kebutuhan


tenaga kerja berdasarkan indikator beban kerja atau Workload Indicators of
Staffing Need (WISN).
Nilai rasio Workload Indicators of Staffing Need (WISN) adalah
sebuah ukuran dari beban kerja harian pegawai. Kesenjangan jumlah pegawai
dan rasio WISN adalah hal yang penting untuk dipelajari dalam menentukan
cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tingginya
kesenjangan jumlah pegawai akan mengakibatkan dampak seperti stress beban
kerja berlebih. Metode WISN berdasarkan yang terjadi di lapangan, melalui
observasi dan wawancara.
Pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan/observasi dan
lembar wawancara yang telah disesuaikan dengan langkah perhitungan
kebutuhan SDM menggunakan WISN menurut Shipp (1998), yang meliputi
langkah-langkah:
1. Observasi
waktu kerja
yang tersedia

2. Menetapkan
5. Perhitungan
unit kerja dan
tenaga
kategori SDM

4. Menyusun 3. Menyusun
standar standar beban
kelonggaran kerja
Perhitungan standar kelonggaran ditujukan untuk mengetahui total
waktu yang digunakan untuk menyelesaikan kegiatan diluar kegiatan/tugas
pokok, dengan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛


𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎

Perhitungan tenaga yang dibutuhkan melalui nilai dari perhitungan


sebelumnya, dengan rumus sebagai berikut:

𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘


+ 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
Menurut Permenkes no. 83 tahun 2013
Waktu kerja perhari yaitu 37,5 jam/ minggu, selama waktu kerja
5 hari. Jadi rata rata yaitu 450 menit/hari.
Proses Penyiapan BSC
Pakai APD sesuai protap lalu
cuci tangan

Hidupkan, dekontaminasi, dan


desinfeksi BSC

Siapkan meja BSC dan tempat


buangan sampah

Desinfeksi sarung tangan dengan


alkohol 70%

Ambil alat dan bahan dari pass


box, letakkan di meja BSC
Lakukan pencampuran secara aseptis

Beri label infus atau spuit campuran


sitostatika, bungkus dengan kantong
hitam atau aluminium foil

Buang bekas pencampuran obat,


masukkan sediaan ke wadah,
keluarkan melalui pass box

Tanggalkan APD sesuai protap


Handling Cytotoxic
Tahapan Proses Waktu (menit)
Cek dokumen permintaan 2’
Cek kondisi obat yang diterima 1’
Penyiapan Sitostatika
Hitung kesesuaian dosis 2’
Pilih dan hitung volume pelarut 2’

Buat label obat dan buat label 1’


pengiriman
Lengkapi dokumen pencampuran 1’

TOTAL 9 menit
Pakai APD + cuci tangan 5’
Hidupkan, dekontaminasi, dan 1’
Pencampuran Sitostatika disinfektasi BSC
Siapkan meja dan tempat sampah 1’

Disinfeksi sarung tangan dengan 1’


alcohol 70%
Ambil alat dan bahan dari pass box 2’

Lakukan pencampuran aseptis 4’

Beri label dan bungkus dengan plastic 1’


hitam
Buang bekas pencampuran dan 2’
masukkan sediaan ke wadah, keluarkan
melalui pass box

Lepas APD 1’
TOTAL 15 menit
DAFTAR PUSTAKA

Yulaika, Nurul., Dzykryanka,Sylvy Medtasya. 2018. Perencanaan Tenaga Teknis


Kefarmasian Berdasarkan Analisis Beban Kerja Menggunakan Metode
WISN di RSIA KM. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. Vol 6 : 1

Anda mungkin juga menyukai