Anda di halaman 1dari 24

INTERVENSI ASKAN

I KETUT SUDIANA, SST., M.KES 1


POKOK BAHASAN
Menjelaskan dan mendiskusikan tentang:

1.      Pengertian intervensi/perencanaan keperawatan anestesi

2.      Jenis-jenis intervensi/perencanaan keperawatan anestesi

3.      Langkah-langkah intervensi/perencanaan keperawatan anestesi

4.      Tujuan intervensi/perencanaan keperawatan anestesi

5.      Kriteria hasil (indikator)

6.      Rencana tindakan


2
Tahapan Metode Askan
Metode askan ada 5 tahapan:
1. Pengkajian
2. Masalah
3. Rencana Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi

3
Metode Askan
EVALUATION ASSESSMENT
(EVALUASI) (PENGKAJIAN}

IMPLEMENTATION PROBLEM
(IMPLEMNETASI) (MASALAH)

PLANNING
(RENCANA
INTERVENSI)
• Metode pendekatan askan yakni sistematis
dan komprehensif

• Fungsi Pendekatan askan utk :


- Mengumpulkan data klien/pasien
- Memeriksa dan menganalisa data secara
saksama
- Mengidentifikasi respon klien/pasien terhadap
masalah kes
- Mendesain hasil yang diharapkan
- Melakukan tindakan
- Mengevaluasi tindakan sesuai dengan harapan

5
Pengertian Intervensi

Intervensi: Segala tindakan/treatmen yang


dilakukan oleh pemberi asuhan (PA) yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian
klinis untuk mencapai outcome yang diharapkan.

6
Tujuan Intervensi
Menurut Mc Namara 2010:
1. Mengatasi problem atau etiologi dari
masalah kesehatan
2. Mengatasi kemungkinan munculnya masalah
baru dengan menganalisis lingkungan
internal dan eksternal pada upaya mencapai
tujuan

7
Tahapan Intervensi
1. Pengkajian
2. Masalah kesehatan dan prioritas
3. Penetapan tujuan
4. Menganalisa hambatan dan keterbatasan
5. Membuat jadwal kegiatan (personil, factor
pendukung, dsb)

8
KLASIFIKASI INTERVENSI
1. Fisiologis : respirasi, sirkulasi, nutrisi dan cairan,
elemenasi, aktivitas dan istirahat, neurosensory,
reproduksi
2. Psikologis: nyeri dan kenyamanan, integritas dan
ego, tumbang
3. Prilaku: kebersihan diri, penyuluhan dan
pembelajaran
4. Relasional: interaksi social
5. Lingkungan: keamanan dan proteksi
9
Komponen Intervensi
1. Label:
- terdiri dari satu/dua kata
- Kata benda
- Sebagai kata kunci utk memperoleh
informasi
2. definisi:
- Kata kerja
- Prilaku pemberi asuhan bukan pasien
10
Komponen Intervensi
3. Tindakan: rangkaian prilaku/aktivitas yg
dilakukan oleh pemberi asuhan
a. Observasi (periksa, identifikasi, monitor)
b. Terapeutik (berikan, lakukan)
c. Edukasi (ajarkan, anjurkan, latih)
d. Kolaborasi (kolaborasi, rujuk,
konsultasikan)

11
Faktor yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan intervensi:
1. Karakteristik masalah
2. Hasil/outcome yang diharapkan
3. Kemampulaksanaan
4. Kemampuan pemberi asuhan
5. Penerimaan pasien
6. Hasil penelitian

12
Perumusan Tujuan dan Kriteria Hasil

1. Tujuan dirumuskan dengan istilah hasil yg ingin


dicapai, bukan tindakan kep, berdasarkan
diagnose, realistis, menggambarkan prilaku
pasien yg dapat diukur oleh PA.
2. Berpedoman SMART (specific, measureable,
achievable, realistic, time limit)
3. Berfokus pada pasien, singkat dan jelas, dapat
diobservasi dan diukur, ada batas waktu,
ditentukan oleh pasien dan pemberi asuhan
13
DOKUMKENTASI PERENCANAAN / INTERVENSI

Pengertian
Membuat rencana tindakan kep anestesi
untuk mengatasi masalah dan meningkatkan
kesehatan pasien.
Perencanaan kep nestesi adalah suatu
rangkaian kegiatan penentuan langkah-
langkah pemecahan masalah dan prioritasnya,
• Tahapan menuliskan perencanaan
- Menetukan prioritas masalah
- Menetapkan tujuan
- Membuat rencana tindakan

• Cara penulisan
Tuliskan dengan jelas khusus, terukur, untuk
menetapkan masalah disesuaikan dengan
keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor PA
Tahap 1: Menentukan Prioritas Masalah

Prioritas masalah merupakan upaya PA untuk


mengidentifikasi respons pasien terhadap
masalah kesehatannya, baik aktual maupun
risiko
Pemikiran Kristis Prioritas Masalah
• Prioritas maslah merupakan diagnosa keperawatan,
jika tidak diatasi saat ini akan berdampak buruk
terhadap kondisi status fungsi kesehatan pasien.
• Masalah penting adalah diagnosa atau masalah
kolaboratif dimana intervensi dapat di tunda tanpa
mempengaruhi status fungsi kesehatan pasien.
• Hierarki yang biasa dijadikan dasar untuk menetapkan
prioritas masalah adalah hirarki kegawatan masalah
kesehatan berupa ancaman kesehatan maupun
ancaman kehidupan; tingkat masalah berdasarkan
aktual, risiko dan promosi kesehatan
Tahap 2: Menentukan Tujuan dan Kriteria Hasil
(outcome).
a. Tujuan Perawatan berdasarkan SMART yaitu:
1) S: Spesific (tidak memberikan makna ganda)
2) M: Measurable (dapat diukur, dilihat, didengar, diraba,
dirasakan ataupun dibantu)
3) A: Achievable (secara realistis dapat dicapai)
4) R: Reasonable (dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah)
5) T: Time (punya batasan waktu yang sesuai dengan kondisi
klien).
Contoh:
Setelah dilakukan asuhan selama 1 x 4 jam, masalah risiko
aspirasi teratasi.
b. Kriteria Hasi
Karakteristik kriteria hasil yang perlu mendapatkan perhatian
adalah:
1) Berhubungan dengan tujuan perawatan yang telah ditetapkan
2) Dapat dicapai
3) Spesifik, nyata dan dapat diukur
4) Menuliskan kata positif
5) Menentukan waktu
6) Menggunakan kata kerja
7) Hindari penggunaan kata-kata ‘normal, baik’, tetapi dituliskan
hasil batas ukuran yang ditetapkan atau sesuai.
Contoh:
capillary refill kurang dari 2 detik.
Tahap 3: Rencana Tindakan Keperawatan
anestesi (nursing anesthetist order)

Rencana tindakan yang akan diberikan pada


pasien ditulis secara spesifik, jelas dandapat di
ukur. Rencana dibuat selaras dengan rencana
medis, sehingga saling melengkapi dalam
meningkatkan status kesehatan pasien.
Yang perlu diperhatikan dlm penulisan intervensi adalah:

1) Rencana tindakan keperawatan merupakan desain


spesifik intervensi yang membantu klien mencapai
kriteria hasil
2) Dokumentasi rencana tindakan yang telah
diimplementasikan harus ditulis dalam sebuah
format agar dapat membantu PA untuk memproses
informasi yang didapatkan selama tahap pengkaian
dan penetapan maslah kesehatan
3) Perencanaan bersifat indivisual sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pasien
Format Intervensi
No. MK Tujuan dan Tindakan Nama
Kriteria Hasil dan Paraf

1. Penuruan Tujuan : 1. Monitor TTV (jam 08.00, Akmal


CO Setelah dilakukan jam 089.15, 08.30) Paraf
tindakan kep 2. Lakukan pemeriksaan
Selama 1 x 4 jam fisik karakteristik
CO adekuat. tekanan nadi. CRT, akral,
Kriteria Hasil : (jam 08.15, jam 08.30,
- TTV dalam batas normal jam 08.45)
- TD : 110-130/70-90 mmHg 3. Oksigenasi 5 l/Menit
- Nadi: 60-100 x/menit
- tekanan nadi kuat –
- CRT : < 3 detik
- Akral hangat
Aplikasi

Pasien dengan masalah anestesi hipoxsia:


Tujuan: Setelah diberikan oksigenasi selama 15
menit diharapkan SaO2 menjadi 99%, RR 14
x/mnt, Akral hangat.
Intervensi:
1. Monitor ekspansi dada pasien setiap saat
2. Berikan oksigen dengan simple mask 5-6 LPM
3. Ajarkan pasien nafas dalam secara teratur
4. Konsultasikan dengan SpAn bila kondisi
memburuk

23
The End

Anda mungkin juga menyukai