Nim : 2211312037
Kelas : A2 2022
a. Tujuan administratif
1) Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada pasien atau kelompok.
2) Untuk membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya.
3) Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan.
4) Untuk menyediakan kriteria klasifikasi pasien.
b. Tujuan klinik
1) Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan.
2) Mengkomunikasikan dengan staf perawat; apa yang diajarkan, diobservasi dan
dilaksanakan.
3) Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga, dan tenaga
kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan
Langkah-langkah Perencanaan Keperawatan
3. Hierarki Maslow
Maslow membuat 5 hierarki kebutuhan dasar manusia
Prioritas 1 : masalah yang berhubungan dengan kebutuhan fisiologis
seperti respirasi, sirkulasi, nutrisi, hidrasi, eliminasi, suhu dan
kesenjangan fisik.
Prioritas 2 : masalah yang berpengaruh pada keselamatan dan
keamanan.
Prioritas 3 : masalah yang berpengaruh terhadap cinta dan rasa
memiliki.
Prioritas 4 : masalah yang berpengaruh pada rasa harga diri.
Prioritas 5 : masalah yang berpengaruh pada kemampuan mencapai
sasaran pribadi atau aktualisasi diri
b. Menentukan tujuan dan kriteria hasil
Saat merumuskan tujuan, ada beberapa petunjuk umum yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1) Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil yang ingin dicapai, bukan
tindakan keperawatannya.
2) Tujuan keperawatan harus menggambarkan perilaku pasien yang dapat
diamati dan diukur.
3) Tujuan harus realistis, mencerminkan kemampuan dan keterlibatan
pasien.
4) Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan
Adapun beberapa rumusan tujuan yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
1) Rumusan tujuan SPHKT
Berdasarkan rumus formulasi di atas dalam merumuskan tujuan
harus ada komponen-komponen sebagai berikut :
S artinya subjek, Siapa yang mencapai tujuan
P artinya Predikat, kata kerja yang dapat Anda ukur , Anda tulis
sebelum kata kerja kata “mampu”.
H artinya Hasil, respons fisiologis dan gaya hidup Anda harapkan
dari klien terhadap intervensi.
K artinya Kriteria, mengukur kemajuan klien dalam mencapai
hasil.
T artinya Timer, target waktu, periode tertentu untuk mencapai
kriteria hasil.
2) Rumusan tujuan SPK
S artinya Subjek
P artinya Predikat/perilaku yang diinginkan setelah klien
mencapai tujuan
K artinya Kriteria/kondisi pencapaian tujuan
3) Rumusan Tujuan SMART
S artinya Spesifik, berfokus pada pasien, singkat dan jelas.
M artinya Measurable, dapat diukur.
A artinya Achievable, realistis.
R artinya Reasonable, Ditentukan oleh perawat dan klien.
T artinya Time, kontrak waktu.
c. Memilih tindakan atau intervensi Keperawatan
Tindakan keperawatan harus aman bagi pasien.
Tindakan keperawatan harus sejalan dengan tindakan pengobatan.
Tindakan keperawatan harus didasari prinsip dan pengetahuan yang
digabungkan dari pendidikan dan pengalaman sebelumnya.
Tulis sekumpulan tindakan keperawatan untuk mencapai setiap tujuan.
Pilih satu kumpulan tindakan keperawatan yang kiranya cocok dengan sikap
yang disebutkan dalam pernyataan tujuan.
Tindakan keperawatan harus realistis.
Tindakan keperawatan harus penting bagi peningkatan kesehatan pasien dan
sejalan dengan tujuan serta nilai perseorangan pasien.
Gunakan pasien sebagai sumber-sumber dalam memilih tindakan
keperawatan.
Tulis tindakan keperawatan secara berurutan.
1) Diagnostik/Observasi
Rencana tindakan keperawatan diagnostik adalah rencana tindakan untuk mengkaji
atau melakukan observasi terhadap kemajuan klien dengan pemantauan secara
langsung yang Anda lakukan secara kontinu. Dengan observasi ini, diharapkan hal-
hal yang Anda tetapkan dalam kriteria hasil dapat Anda pantau secara
berkesinambungan sampai tujuan berhasil dicapai.
Contohnya:
Lakukan observasi terhadap tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi tiap 8 jam.
Lakukan observasi terhadap intake dan output tiap 24 jam.
Lakukan observasi terhadap tingkat kesadaran dan tanda-tanda peningkatan
tekanan intrakranial (nyeri kepala, muntah proyektil, tekanan darah naik, nadi
cepat dan lemah ) tiap 4 jam.
2) Terapeutik/Nursing Treatment
Rencana tindakan keperawatan terapeutik adalah rencana tindakan yang ditetapkan
untuk mengurangi, memperbaiki dan mencegah perluasan masalah
Contohnya:
Lakukan ROM pasif pada kaki klien 4x/hari.
Lakukan counter presser pada daerah sakral sewaktu His.
Lakukan manajemen keperawatan luka gangren tiap hari
3) Penyuluhan /Health Education/Pendidikan Kesehatan
Rencana tindakan keperawatan yang berbentuk pendidikan kesehatan adalah rencana
tindakan yang Anda tetapkan bertujuan untuk meningkatkan perawatan diri klien
dengan penekanan pada partisipasi klien untuk bertanggung jawab terhadap
perawatan diri, terutama untuk perawatan di rumah. Contohnya:
Jelaskan pada keluarga tentang perawatan anak demam di rumah.
Jelaskan pada klien dan keluarga tentang diet diabetes melitus.
Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan perawatannya
4) Rujukan atau Kolaborasi atau Medical Treatment
Rencana tindakan keperawatan kolaboratif adalah tindakan medis yang dilimpahkan
kepada Anda. Rencana kolaboratif ini disesuaikan dengan masalah yang terjadi.
Masalah yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotor mungkin tidak memerlukan
tindakan medis. Namun, untuk masalah yang berhubungan dengan perubahan fungsi
tubuh, sering memerlukan rencana kolaboratif. Sifat rencana tindakan kolaboratif ini
merupakan tugas kita.
Contohnya:
Laksanakan hasil kolaborasi pemberian paracetamol 3x 500 mg / hari.
Melaksanakan hasil kolaborasi infus D5 2000 cc /hari, PPC 3x1 juta IU IM, 02 3
liter/menit.
a. Menetapkan rasional rencana tindakan keperawatan
Rasional rencana tindakan keperawatan adalah dasar pemikiran atau alasan ilmiah
yang mendasari ditetapkannya rencana tindakan keperawatan. Kegiatan ini umumnya
digunakan untuk proses pembelajaran, dengan harapan mahasiswa terbiasa menerapkan
pola pikir ilmiah sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menetapkan rencana
keperawatan.
Contoh rencana tindakan dan rasionalisasi
1) Posisikan klien miring kiri pada saat kala I
Rasional: Kompresi aorta dan vena cava inferior dapat dicegah, sedangkan aliran
balik vena, sirkulasi plasenta dan perfusi ginjal dapat meningkat.
2) Berikan pemijatan pada uterus
Rasional: Sensasi berupa massage pada uterus meningkatkan kontraksi otot
miometrium
3) Observasi tekanan darah dan nadi
Rasional: Kondisi kehilangan darah dapat menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan denyut nadi