Tujuan administratif
Tujuan klinik
TUJUAN ADMINISTRATIF
Aktualisasi diri
Harga diri
Aman
Fisiologis
CONTOH :
Tahap persiapan
Intervensi
Pendokumentasian
TAHAP PERSIAPAN
Selama pengkajian awal, klien mengeluh nyeri abdomen akut, buat peringkat
nyeri 8 pada skala nyeri 0 sampai 10, meringis atau memegangi perutnya selama
bergerak ditempat tidur. Nilai dasar yang digunakan oleh perawat untuk
mengidentifikasi diagnosa keperawatan nyeri dan menetapkan tujuan ‘’klien
akan merasakan perbedaan nyeri dalam 48 jam’’. Evaluasi perawat menentukan
apakah hasil yang mencerminkan pencapaian tujuan telah terpenuhi. Apakah
intervensi mengubah posisi, pemberian analgetik tepat waktu dan tepat guna,
dan penggunaan relaksasi telah secara berhasil mengurangi nyeri klien? Hasil
dapat mencakup ‘’klien akan mengungkapkan nyeri 3 pada skala nyeri 0 sampai
10 dalam 24 jam dan klien akan memposisikan dirinya tanpa tanda
ketidaknyamanan nonverbal.’’
Setelah memberikan tindakan kenyamanan yang sesuai,
perawat mengkaji kembali klien dengan mengukur laporan
subjektif nyeri, mengamati, dan mengubah posisi.
Terdapat tingkatan yang berbeda dalam pencapaian tujuan. Jika
respon klien sesuai atau melebihi kriteria hasil, maka tujuan
terpenuhi. Jika perilaku klien mulai menunjukkan perubahan
tetapi belum memebuhi kriteria yang ditetapkan, maka tujuan
sebagian terpenuhi. Jika terdapat kemajuan, tujuan tidak
terpenuhi
Tujuan Hasil yang diperkirakan Tindakan evaluasi
Luka dekubitus klien Eritema akan berkurang dalam 2 Inspeksi warna kondisi dan lokasi luka
akan menyembuh hari dekubitus
dalam 7 hari Diamater luka dekubitus tidak Ukur diameter dekubitus setiap hari
mengeluarkan drainase dalam 2 Catat bau dan warna dan drainase dari
hari luka dekubitus
Kulit dibawah luka dekubitus
akan tertutup dalam 7 hari
Klien akan Nadi akan tetap dibawah 110 kali Palpasi nadi radialis klein sebelum
mentoleransi ambulasi per menit selama latihan melakukan latihan
sampai diujung aula Frekuensi nadi akan kembali ke Palpasi nadi radialis klien 10 menit
pada tangggal 20/11/14 nilai awal dalam 10 menit setelah setelah melakukan latihan
latian fisik Kaji frekuensi pernapasan selama latihan
Frekuensi pernapasan akan tetap Amati klien terhadap dispnea atau sesak
dalm dua kali pernapasan dari napas selama latihan
frekuensi dasar klein
CONTOH EVALUASI OBJEKTIF
PENCAPAIAN TUJUAN
Tujuan Kriteria hasil Respon klien Temuan evaluasi
Klien akan Klien menyiapkan dosis Klien meyiapkan dosis Klien mengalami
menyuntikkan insulin insulin dalam spuit akurat dalam spuit kemajuan dan
secara mandiri pada pada tgl 17/12 pada tgl 17/12 mencapai perilaku
tanggal 18/12 Klien memperagakan yang diinginkan
penyuntikan mandri
pada tgl 18/12
PENGHENTIAN RENCANA
ASUHAN
Setelah menentukan bahwa hasil yang diharapkan dan tujuan
telah tercapai
Perawat menguatkan evaluasi dengan klien
Jika klien setuju bahwa hasil yang diharapkan telah terpenuhi
Perawat menghentikan rencana asuhan
CONTOH :
Diagnosa keperawatan : kurang pengetahuan mengenai
terapi insulin berhubungan dengan kurang pengalaman
Kriteria hasil :
klien akan menguraikan tujuan dari insulin tanggal 20/11/14
Klien akan dengan benar menyiapkan insulin dalam spuit
pada tanggal 20/11/14
Klien akan memberikan suntikan insulin secara mandiri
pada tanggal 20/11/14
Perawat akan mendiskusikan informasi ini bersama klien dan
meneliti apakah klien memahami penjelasan dan merasa nyaman
dengan informasi yang diberikan, selain itu mengamati persiapan
klien tentang medikasi dan penyuntikan mandiri sebenarnya
Bila tujuan telah terpenuhi dengan berhasil, maka tidak perlu
memberikan penyuluhan tambahan tentang pemberian insulin.
Rencana asuhan didokumentasikan : telah dihentikan
memastikan perawat lain tidak akan melakukan rencana asuhan
tsb
MODIFIKASI RENCANA ASUHAN
Langkah 3.
perencanaan Penentuan prioritas diagnosis
Penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan
Menentukan rencana tindakan
Langkah 4.
Pelaksanaan Tindakan keperawatan mandri
Tindakan keperawatan kolaboratif
Langkah 5. Evaluasi
Evauasi proses
Evaluasi hasil
DINAMIKA MENGEVALUASI PROSES KEPERAWATAN
Keputusan
Data tentang Bandingkan tentang
status kesehatan dengan kriteria pencapaian klien
terkumpul hasil terhadap kriteria
hasil
KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN
KEPUTUSAN HASIL EVALUASI:
Tujuan tercapai
Tujuan sebagian tercapai
Tujuan tidak tercapai
Timbul masalah baru
DALAM PENULISAN EVALUASI
DIGUNAKAN FORMAT :
S = Data Subjektif
O = Data Objektif
A = Analisa
P = Planning/Perencanaan
TUJUAN TERCAPAI
Tujuan dikatakan tercapai apabila klien telah menunjukkan
perubahan dan kemajuan yang sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan
Contoh penulisan ;
Diagnosa keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif
Tujuan : klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan tanggal
3/5/2014
Evaluasi tanggal 3/5/2014
S : klein mengatakan sekarang saya membatukkan keluar dahak dalam
dadanya
O : paru-paru bersih pada auskultasi
A : gangguan bersihan jalan napas sudah teratasi (tujuan tercapai)
P : kunjungan rumah dihentikan
TUJUAN TERCAPAI SEBAGIAN
Dikatakan tercapai sebagian apabila tujuan tidak tercapai secara
keseluruhan sehingga masih perlu dicari berbagai masalah atau
penyebabnya, seperti pasien dapat makan tetapi masih mual
setelah makan bahkan kadang-kadang muntah.
Contoh penulisan ;
Diagnosa keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif
Tujuan : klien mampu mengeluarkan sekresi pru tanpa bantuan tanggal 3/5/2014
Evaluasi tanggal 3/5/2014
S : klein mengatakan sekarang saya membatukkan tetapi dahak yang keluar masih
ada sedikit dalam dada saya
O : Paru-paru pada auskultasi masih ada bunyi nafas abnormal seperti ronkhi masih
ada sedikit, perubahan frekuensi 18 x/menit, pernapasan teratur
A : Gangguan bersihan jalan napas masih ada (tujuan tercapai sebagian)
P : lanjutkan latihan batuk efektif secara teratur
TUJUAN TIDAK TERCAPAI
Dikatakan tidak tercapai apabila tidak menunjukkan adanya
perubahan kearah kemajuan sebagaimana kriteria yang
diharapkan.
Contoh penulisan ;
Diagnosa keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif
Tujuan : klien mampu mengeluarkan sekresi pru tanpa bantuan tanggal 3/5/2014
Evaluasi tanggal 3/5/2014
S : klein mengatakan sekarang saya tetap batuk dan dahak yang keluar tetap
banyak tersisa dalam dada saya
O : paru-paru pada auskultasi masih ada bunyi nafas abnormal seperti ronkhi,
frekuensi pernafasan 24x/menit, pernafasan ireguler
A : gangguan bersihan jalan napas tetap ada (tujuan tidak tercapai)
P : lanjutkan flaping, claping dan suction (kalau perlu), latihan batuk efektif teratur
dan konsul dalam pemberian obat pengenccer sekret
HASIL YANG DIHARAPKAN DAPAT
DIEVALUASI DENGAN JALAN :
Observasi Langsung
Wawancara dengan pasien
Peninjauan catatan (misal : catatan perkembangan,
flowsheet dan catatan obat)
Penulisan evaluasi seharusnya ditulis sesuai dengan tujuan
dan kriteria hasil yang telah dirumuskan dalam perencanaan.
Contoh :
Diagnosa keperawatan : bersihan jalan nafas tak efektif
yang berhubungan dengan peningkatan produksi sputum
ditandai dengan klien mengeluh sesak suara nafas
wheezing, RR = 30x/menit, adanya sputum purulen
Tujuan : jalan nafas bersih dan efektif
Kriteria hasil :
Klien tidak mengeluh sesak
Suara nafas normal
Jumlah pernafasan : 16-20 x/menit
Sputum berkurang
Sesuai dengan tujuan dan kriteria tsb, maka evaluasi harus melihat
kepada hal tersebut, misal :
S : Klien sudah tidak mengeluh sesak nafas kembali
O : Suara nafas vesikuler, bersih, tak ada suara nafas tambahan,
RR = 18x/menit, sputum (-)
A : Masalah teratasi
P : rencana di hentikan
Untuk tahap selanjutnya dari evaluasi adalah catatan
perkembangan yang merupakan catatan perawat tentang
kemajuan dari perawatan yang telah dilakukan. Catatan
perkembangan ini dibuat atas dasar :
Time Bound
Catatan perkembangan dibuat setelah time bound yang
terdapat pada tujuan tercapai/sesuai.
Contoh : jikalau pada time bound berbunyi : setelah 3 hari
perawatan hipertermi teratasi. Maka untuk pembuatan
catatan perkembangan dilakukan pada hari ke 4.
Perubahan Kondisi
Perubahan kondisi klien yang bermakna baik membaik
ataupun tambah memburuk meskipun tidak sesuai dengan
time bound maka dibuat dalam catatan perkembangan
Masalah baru
Masalah yang timbul setelah perawatan beberapa hari
tidak dapat dimasukkan dalam rencana perawatan awal
tetapi dimasukkan dalam format catatan perkembangan
dimana dalam nomor diagnosa menyesuaikan dengan
diagnosa yang telah muncul sebelumnya.
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN
No. Tanggal No. DX Catatan Perkembangan Paraf
S : Data Subjektif
O : Data Objektif
A : Analisa Masalah
P : Planning (Perencanaan)
I : Implementasi (Pelaksanaan)
E : Evaluasi
R : Reassessment
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
N Dx Tuju Interve Rasional Tanggal dan intervensi evaluasi
o kep an nsi waktu
1 Nyeri 6/12/18
08.00 Melatih nafas
dalam
10.00 Memberikan
terapi
14
2 Nutris 09.00 Memberikan
i nutrisi
3 Kekur
anga
n vol
cairan
IMPLEMENTASI
n Tanggal dan waktu No dx Intervensi Evaluasi
o
6/12/18
08.00 1 Melatih nafas dalam