Anda di halaman 1dari 8

PERAN PERAWAT

SEBAGAI ADVOKASI
Nur fadillah
NH0113195

PENGERTIAN
Menurut Kohnke dalam KoZier,B et all,. (1998)
tindakan seorang advocator adalah
menginformasikan dan mendukung secara obyektif,
berhati-hati agar tidak bertentangan dengan setuju
atau tidak setuju suatu keputusan yang dipilih klien.
Seorang advokator menginformasikan hak-hak klien
dalam situasi apapun sehingga klien dapat
mengambil keputusan sendiri. Fokus peran advokasi
perawat adalah menghargai keputusan klien dan
meningkatkan otonomi klien. Hak-hak yang dimiliki
oleh klien yakni hak untuk memilih nilai-nilai yang
sesuai dan penting bagi hidupnya, hak untuk
menentukan jenis tindakan yang terbaik untuk
mencapai nilai-nilai yang diinginkan dan hak untuk
membuang nilai-nilai yang mereka pilih tanpa

Peran perawat sebagai


advokasi
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai
penghubung antara klien dengan tim kesehatan
lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien,
membela kepentingan klien dan membantu klien
memahami semua informasi dan upaya kesehatan
yang diberikan oleh tim kesehatan dengan
pendekatan tradisional maupun professional.
Peran advokasi sekaligus mengharuskan perawat
bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator
dalam tahap pengambilan keputusan terhadap
upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien.
Dalam menjalankan peran sebagai advocat
(pembela klien) perawat harus dapat melindungi
dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam

Lanjutan....
Selain itu, perawat juga harus dapat
mempertahankan dan melindungi hak-hak klien,
hak-hak klien tersebut antara lain: hak atas
informasi; pasien berhak memperoleh informasi
mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat
klien menjalani perawatan. Hak mendapat informasi
yang meliputi hal-hal berikut:
a)
penyakit yang dideritanya;
b)
tindakan medik apa yang hendak dilakukan;
c)
kemungkinan penyulit sebagai akibat
tindakan tersebut dan tindakan untuk
mengatasinya;
d)
alternatif terapi lain beserta resikonya;

Lanjutan.....
f) perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas
penyakit yang dideritanya;
g)
hak atas pelayanan yang manusiawi, adil,
dan jujur;
h)
hak untuk memperoleh pelayanan
keperawatan dan asuhan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi keperawatan tanpa
diskriminasi;
i)
hak menyetujui/ memberi izin persetujuan
atas tindakan yang akan dilakukan oleh perawat/
tindakan medik sehubungan dengan penyakit
yang dideritanya (informed consent);
j)
hak menolak tindakan yang hendak
dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab

Lanjutan.....
k)
hak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
l)
hak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan
yang mengganggu pasien lain;
m) hak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di rumah sakit;
n)
hak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
rumah sakit terhadap dirinya;
o)
hak menerima atau menolak bimbingan moral maupun
spiritual;
p)
hak didampingi perawat keluarga pada saat diperiksa
dokter;
q)
hak untuk memilih dokter, perawat atau rumah sakit
dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit atau sarana
pelayanan kesehatan;

Lanjutan.....
r)

hak atas rahasia medic atau hak


atas privacy dan kerahasian penyakit
yang diderita termasuk data-data
medisnya;
s)
hak meminta konsultasi kepada
dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opion), terhadap
penyakit yang dideritanya dengan
sepengetahuan dokter yang menangani;
t)
hak untuk mengetahui isi rekam
medik ( Kusnanto,2004 ).

THANKS
YOU

Anda mungkin juga menyukai