Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
1. KONSEP MEDIS
A. Definisi
Abortus
adalah
ancaman
atau
pengeluaran
hasil
abortus
bisa
memberi
gambaran
tentang
penyebabnya.
1. Factor genetic. Translokasi parental keseimbangan genetic
a. Mendelian
b. Multifaktor
c. Robertsonian
d. Resiprokal
2. Kelainan konginetal uterus
a. Anomaly ductus mulleri
b. Septum uterus
c. Uterus bikornis
d. Inkompetensi serviks uterus
e. Mioma uteri
f. Sindroma asherman
3. Autoimun
a. Aloimun
b. Mediasi imunitas humoral
c. Mediasi imunitas seluler
4. Defek fasse uteral
a. Faktor endokrin eksternal
b. Antibody antitiroid hormone
c. Sintesis LH yang tinggi
5. Infeksi
6. Hematologi
7. Lingkungan
C. Klasifikasi abortus
Sarwono (2008)
membagi
abortus
menjadi
beberapa
klasifikasi yaitu
1. Abortus spontan
Abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis atau
medis untuk mengosongkan uterus, maka abortus tersebut
dinamai abortus spontan. Kata lain yang luas digunakan
adalah keguguran.
2. Abortus imminens (keguguran mengancam)
Peristiwa terjadinya perdarahan dari
uterus
pada
hasil
konsepsi
biasanya
dikeluarkan
baring,
gunakan
preparat
progesterone
tidak
mengeluarkan
hasil
konsepsi
ospium
bisa
(2005)
komplikasi
abotus
adalah
sebagai berikut :
1. Perdarahan (hemorrhage).
2. Perforasi : sering terjadi sewaktu dilatasi dan kuratase
yang dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli yaitu bidan dan
dukun.
3. Infeksi dan tetanus.
4. Syok pada abortus dapat disebabkan oleh:
pendarahan
lingkungan
yang
tidak
baik:hal-hal
yang
dapat
2)
Kekurangan
hormon-hormon
corpus
leteurh
atau
ibu
USG. Tiga
cara
mengetahui
ini setidaknya
gejala
kelainan
dapat
dalam
cepat
dilakukan
tindakan
penyelamatan
untuk
semisal
sebaik-baiknya
semisal
2. KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
lancar
dan
adanya
penyakit
endokrin,
dan
penyakit-penyakit
lainnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga :
Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram
tersebut
dapat
di
identifikasi
mengenai
penyakit
BAK),istirahat/tidur,hygiene,ketergantungan,baik
laserasi,
lesi
terhadap
drainase,
pola
darah,
dada
untuk
bunyi
jantung/
paru
KB,
apakah
klien
setuju,
apakah
klien
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman b/d gejala terkait penyakit
2. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan aktif
3. Intoleansi aktivitas b/d kelemahan umum
4. Ansietas
C. INTERVENSI
I.
Diagnosa 1 : Ganguan rasa nyaman b/d gejala terkait
penyakit
NOC :
a. Ansiety
b. Fear leavel
c. Sleep deprivation
d. Comform,readines for enchanced
Kriteria hasil :
1. Mampu mengontrol kecemasan
2. Status lingkungan yang nyaman
3. Mengontrol nyeri
4. Agresi pengendalian diri
5. Respon terhadap pengobatan
6. Status kenyamanan meningakat
NIC :
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku
pasien
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dia rasakan
II.
slama prosedur
Diagnosa 2 : Kekurangan volume cairan b/d kehilangan
cairan aktif
NOC :
1. Fluid balance
2. Hydration
3. Nutritional status : food and fluid intake
Kriteria hasil :
1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia
dan BB , BJ urine normal, HT normal
2. Tekanan darah , nadi, suhu tubuh dalam batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor
kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa
haus yang berlebihan
NIC :
1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
2. Monitor
status
hidrasi
(kelembaban
membrane
III.
pasien
keluarga
untuk
mengidentifikasi
aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
NIC :
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
2. Identifikasi tingkat kecemasan
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dia rasakan
selama prosedur
4. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
5. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
6. Instrusikan pasien menggunakan teknik relaksasi
7. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
D. IMPEMENTASI KEPERAWATAN
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan keperawatan
untuk mencapai tujuan yang spesifik.
E. EVALUASI
Mengidentifikasi hasil dan standar
untuk
mengukur