Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN

KEPERAWATAN

PADA IBU HAMIL


DENGAN
KOMPLIKASI
pok 1US
KelomRT
ABO
1. Jihan Fadilla Hafiz
(P07120221044)
2. Elfrida Apriliani
(P07120221037)
3. Zalikhah Sifa Putri Fatikhah
(P07120221030)
4. Nahiza Yadya
(P07120221052)
5. Nurlina Eka Pratiwi
(P07120221009)
Definisi
Abortus
Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus)
adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan
20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.
Abortus atau miscarriage adalah keluarnya hasil konsepsi
sebelum mampu hidup di luar kandungan dengan berat
badan sekitar 500 gram atau kurang dari 1000 gram,
terhentinya proses kehamilan sebelum usia kehamilan
kurang dari 28 minggu.
Etiologi
Sebab Terjadinya Abortus :

Faktor Fetal

Faktor Maternal

Faktor Paternal
Faktor maternal

Ada lima, yaitu:


a. Kelainan anatomi uterus
b. Infeksi
c. Penyakit Metabolik
d. Faktor Imunologi
e. Trauma Fisik
PATOFISIOLOGI
Penjelasan patofisiologi
Pada permulaan, terjadinya perdarahan pada desidua basalis, diikuti oleh nekrosis
jaringan sekitarnya, kmudian sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas. Karena
dianggap benda asing maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada
kehamilan dibawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena vili
korealis belum menembus desidua terlalu dalam; sedangkan pada kehamilan 8-14
minggu telah masuk agak dalam, sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan
tertinggal, karena itu akan banyak terjadi pendarahan. Pada kehamilan lebih dari 14
minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar
dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas
bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus
kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala pada abortus secara umum
Secara umum tanda dari abortus adalah:
1. Amenorhoe kurang dari 20 minggu
2. Perdarahan pervaginam
3. Kram perut
4. Nyeri pinggang
5. Pada pemeriksaan dalan kanalis servicalis terbuka
6. Pada missed abortion; uterus tidak membesar, payudara mengecil
UPAYA
PENCEGAHAN
1. Yaitu melakukan making pregnancy safer (MPS) dengan 3 pesan kunci yaitu:
a)Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
b)Semua komplikasi obstetrik dan neonatal mendapat pelayanan adekuat
c)Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi abortus yang aman
2. Penuhi ADIK (asam folat, dua asam amino, iron dan kalsium)
Pencegahan abortus provakatus dapat
dilakukan dengan cara :
Suatu kehamilan yang tidak dikehendaki dapat dicegah
seandainya pasangan menggunakan kontrasepsi darurat.

Sebutan kontrasepsi darurat juga menekankan bahwa dalam


cara KB ini lebih baik dari pada tidak ada sama sekali. Namun
tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah
ada.
Klasifikasi abortus
Klasifikasi abortus digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Abortus spontaneous. Abortus yang terjadi
karena factor ilmiah. Abortus spontaneous dibagi
menjadi tujuh.
2. Abortus provokatus. Abortus yang sengaja
dibuat. Abortus ini terbagi menjadi dua.
1. Abortus Imminens
2. Abortus insipiens
3. Abortus kompletus
4. Abortus Servikalis
5. Missed Abortion
6. Abortus Habitualis
7. Abortus lnkompletus
1. Abortus medisinalis
2. Abortus kriminalis
MANIFESTASI KLINIS
• Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu.
• Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran
menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi
normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat
• Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya
jaringan hasil konsepsi.
• Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri
pingang akibat kontraksi uterus
Pemeriksaan diagnostik
1. Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan
negatif bila janin sudah mati
2. Pemeriksaan Dopler atau USG untuk
menentukan apakah janin masih hidup
3. Pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada
missed abortion
4. Data laboratorium tes urine, hemoglobin dan
hematokrit, menghitung trombosit kultur
darah dan urine
• Pemeriksaan ginekologi :
• Inspeksi vulva
• Pemeriksaan dalam
sculum
• Pemeriksaan colok
vagina
• Inspeksi vulva
a) Perdarahan pervaginam sedikit
atau banyak
b) Adakah disertai bekuan darah
c) Adakah jaringan yang keluar
utuh atau sebagian
d) Adakah tercium bau busuk dari
vulva
• Pemeriksaan dalam sculum

a) Apakah perdarahan berasal dari


cavum uteri
b) Apakah ostium uteri masih
tertutup / sudah terbuka
c) Apakah tampak jaringan keluar
ostium
d) Adakah cairan/jaringan yang
berbau busuk dari ostium
• Pemeriksaan colok vagina
a) Apakah portio masih terbuka atau sudah
tertutup
b) Apakah teraba jaringan dalam cavum uteri
c) Apakah besar uterus sesuai, lebih besar atau
lebih kecil dari usia kehamilan
d) Adakah nyeri pada saat porsio digoyang
e) Adakah rasa nyeri pada perabaan adneksa
f) Adakah terasa tumor atau tidak
g) Apakah cavum douglasi menonjol, nyeri atau
tidak
• Penatalaksanaan Medik
1. Trimester pertama dengan sedikit perdarahan, tanpa
disertai kram :
a) Tirah baring untuk meningkatkan aliran darah ke rahim
dan mengurangi rangsangan mekanis, terutama bagi
yang pernah abortus sampai perdarahan benar – benar
berhenti.
b) Istirahatkan panggul (tidak berhubungan seksual, tidak
melakukan irigasi atau memasukkan sesuatu ke dalam
vagina
c) Tidak melakukan aktifitas seksual yang menimbulkan
orgasme
• Penatalaksanaan Medik
1. Pemeriksaan pada hari berikutnya di rumah sakit
Evaluasi tanda – tanda vital
a) Pemeriksaan selanjutnya dengan spekulum :
merupakan skrining vaginitis dan servisistis :
observasi pembukaan serviks, tonjolan kantong
ketuban, bekuan darah, atau bagian – bagian
janin
b) Pemeriksaan bimanual : ukuran uterus, dilatasi,
nyeri tekan, effacement, serta kondisi ketuban.
• Penatalaksanaan Medik
1. Jika pemeriksaan negatif dapat dilakukan pemeriksaan
ultrasonografi untuk menentukkan kelangsungan hidup
janin, tanggal kelahiran, dan jika mungkin untuk
menenangkan wanita.
2. Jika pemeriksaan fisik dan ultrasonografi negatif,
tenangkan ibu, kaji ulang gejala bahaya dan
pertahankan nilai normal
3. Konsultasikan ke dokter jika terjadi perdarahan hebat,
kram meningkat, atau hasil pemeriksaan fisik dan
ultrasonogrfi menunjukkan hasil abnormal
KOMPLIKASI
1.Perforasi

2. Luka pada serviks 4.Perdarahan

uteri
5. Infeksi
3. Pelekatan pada
6. Lain-lain
kavum uteri
FAKTOR RISIKO / PREDISPOSISI YANG (DIDUGA) BERHUBUNGAN
DENGAN TERJADINYA ABORTUS.

• paparan dengan berbagai macam zat kimia


• Usia ibu yang lanjut
• Riwayat obstetri / ginekologi yang (rokok, obat2an, alkohol, radiasi, dsb).
kurang baik • trauma abdomen / pelvis pada trimester
• Riwayat infertilitas pertama
• Adanya kelainan / penyakityang • kelainan kromosom (trisomi / monosomi)Dari
menyertai kehamilan (misalnya diabetes, aspek biologi molekular, kelainan kromosom
penyakitgh Imunologi sistemik dsb).
ternyata paling sering dan paling jelas
• berbagai macam infeksi (variola, CMV,
berhubungan dengan terjadinya abortus.
toxoplasma, dsb)
Konsep Keperawatan
a.Biodata:
Pengkajian Mengkaji identitas klien dan penanggung jawab yang

meliputi ; nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan,

pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya

perkawinan dan alamat


a. Keluhan utama:
Keluhan yang paling
sering muncul pada
penderita abortus
adalah menstruasi b. Riwayat Kesehatan:
tidak lancar dan Tanyakan riwayat keluhan
adanya perdarahan sampai pasien datang ke
pervaginam berulang. tempat pelayanan. Biasanya
ibu merasa menstruasinya
tidak lancar adanya
perdarahan pervaginam
diluar siklus menstruasi.
c. Riwayat Penyakit Dahulu:
Terkait penyakit yang pernah
diderita oleh pasien dan
gangguan yang menjadi pemicu d. Riwayat penyakit keluarga
munculnya abortus misalnya: • Yang dapat dikaji melalui
• riwayat abortus pada
kehamilan sebelumnya genogram dan dari
riwayat hipertensi genogram tersebut dapat
sebelumnya.
• Riwayat penyakit kronis diidentifikasi mengenai
lainnya seperti DM, ginjal, penyakit turunan dan
anemia dsb
penyakit menular yang
terdapat dalam keluarga.
e. Riwayat perkawinan: f. Riwayat haid
Tanyakan status • Tanyakan usia
perkawinan, umur saat
menarche, siklus
menikah pertama kali,
berapa kali menikah haid, lama haid ,
dan berapa usia keluhan saat haid dan
pernikahan saat ini HPHT
g. Riwayat kehamilan:
Kaji tentang riwayat kehamilan lalu dan saat ini.
Tanyakan riwayat ANC,keluhan saat hamil

h. Pola aktivitas sehari-hari:


• Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi
(BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene,
ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
i. Riwayat pemakaian obat:
• Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi
oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.
C. Pemeriksaan fisik menggunakan sistem pengkajian head to
toe dan data fokus obstetri harus dapat ditemukan

a. Inspeksi:
Mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna,
laserasi, lesi terhadap drainase, pola pernafasan
terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh,
pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya
keterbatasan fifik, dan seterusnya
b. Palpasi :
1) Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu,
derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan
kontraksi uterus.
2) Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema,
memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk mengamati
turgor.
3) Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau
respon nyeri yang abnormal
c. Perkusi:
1) Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi
yang menunjukkan ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi.
2) Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya
refleks/gerakan pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit perut
apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak
d. Auskultasi:
mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada
untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus atau
denyut jantung janin
Pemeriksaan laboratorium:
• Darah dan urine serta pemeriksaan
penunjang, yaitu rontgen, USG, biopsi, pap
smear.
• Keluarga berencana:
Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB,
apakah klien setuju, apakah klien menggunakan
kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut Berduka
(SDKI D. 0077 (SDKI D0081 Hal
Hal 172 b.d kontraksi 182) b.d kehilangan
uterus

Hipovolemia Resiko Infeksi


(SDKI D. 0023 Hal 64) (SDKI D.0142 Hal
304)
b.d kehilangan cairan
s.d perdarahan, kondisi vulva lembab
aktif

Defisit pengetahuan
( D.0111 Hal 246)
b.d kurangnya pengetahuan
tentang abortus
Perencanaan
Keperawatan
Pada perencanaan akan di bahas
sesuai denganDiagnosis keperawatan
diatas ,untuk selanjutnya mahasiswa
diharapkan dapat mengembangkan
perencanaan secara mandiri dengan
menggunakan SIKI dan SLKI.
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi:
(SDKI D. 0077 Hal 172 diharapkan tingkat nyeri menurun pasien dengan 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
berhubungan dengan kriteria hasil : 2.Identifikasi skala nyeri
kontraksi uterus Keluhan nyeri menurun menjadi skala 1-3 (Ringan) 3.Identifikasi respons nyeri non verbal
Meringis menurun 4.Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
Kesulitan tidur menurun nyeri
Frekuensi nadi membaik 5.Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6.Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Tekanan darah membaik 7.Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik:
1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
3.Kontrol lingkungan yang
Memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi:
1.Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2.Jelaskan strategi meredakan nyeri
3.Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Kolaborasi:
1.Kolaborasi pemberian analgetik
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
2 Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.Periksa tanda dan gejala hipovolemia ( misalnya
diharapkan status cairan pasien membaik frekuensi nadi meningkat , nadi teraba lemah,
dengan kriteria hasil : tekanan darah menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit menurun , membran
1.Nadi meningkat mukosa kering , volume urin menurun ,
2.Tugor kulit meningkat hematokrit meningkat, haus lemah)
3.Output urine meningkat 2.Monitor intake dan output cairan
4.Intake cairan membaik Terapeutik:
1.Hitung kebutuhan cairan
2.Berikan posisi modified trendelenburg
3.Berikan asupan cairan oral
Edukasi:
1.Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2.Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi:
1.Kolaborasi pemberian IV isotonis ( misalnya
NaCl.RL)
2.Kolaborasi pemberian IV hipotonis (misalnya
glukosa 2,5%, NaCl 0,4 %)
3.Kolaborasi pemberian cairan koloid (misalnya.
Albumin, Plasmanate)
4.Kolaborasi pemberian produk darah
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
3 Berduka Setelah dilakukan Observasi
(SDKI D0081 Hal 182) tindakan keperawatan 1.Identifikasi reaksi awal terhadap kematian bayi Identifikasi skala nyeri
berhubungan dengan diharapkan pasien Terapeutik
1. lakukan kebiasaan kelahiran anak sesuai agama dan budaya (mis.
kehilangan dapat mengatasi rasa Mengazankan)
berdukanya dengan 2. berikan peralatan bayi termasuk catatan kelahiran anak (mis. Stempel
kriteria hasil : kaki dan tangan, foto, perlengkapan bayi)
1.Pasien tidak marah, 3. libatkan orang tua dalam penyelenggaraan jenazah bayi
menangis, dan 4. pindahkan bayi ke kamar jenazah
menyesali rasa berduka 5. persiapkan jenazah untuk dibawa oleh keluarga ke rumah duka
6. diskusikan pengambilan keputusan yang diperlukan (mis. Otopsi,
terlalu larut konseling genetic)
7. diskusikan karakteristik berduka normal dan abnormal, termasuk
presipitasi perasaan
Edukasi
1. informasikan bentuk bayi berdasarkan usia gestasi dan lamanya
kematian
2. informasikan kelompok pendukung yang ada, jika perlu
3. anjurkan orang tua menggendong bayinya saat akan meninggal, jika
perlu
4. anjurkan keluarga melihat, menggendong, dan bersama bayi selama
yang diinginkan.
-Kolaborasi
1. rujuk kepada tokoh agama (mis. Ustadz, pendeta), pelayanan sosial
dan konselor, jika perlu
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
4 Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Observasi:
(SDKI D.0142 Hal tingkat infeksi pasien menurundengan kriteria hasil : 1.Monitor tanda gejala infeksi lokal dan
304) -Demam sistemik
Terapeutik:
s.d perdarahan, menurun 1.Berikan perawatan kulit pada daerah
kondisi vulva -Kemerahan menurun edema
lembab -Nyeri menurun 3.Pertahankan teknik aseptik pada pasien
-Bengkak menurun berisiko tinggi
-Kadar sel darah putih membaik Edukasi :
1. jelaskan tanda dan gejala infeksi
Kolaborasi :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan 1. pemberian imunisasi , jikaperlu
5 tidak terjadi kecemasan dan pengetahuan pasien dan
keluarga terhadap penyakit meningkat dengan kriteria
Defisit hasil : Observasi:
pengetahuan Tingkat pengetahuan membaik 1.Identifikasi kesiapan dan kemampuan
(SDKI D.0111 Hal Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu menerima informasi.
 
246) topik meningkat Terapeutik:
b.d kurangnya Kemampuan menggambarkan pengalaman 1.Sediakan materi dan media pendidikan
pengetahuan sebelumnya yang sesuai dengan topik meningkat kesehatan
tentang abortus Perilaku yang sesuai dengan pengetahuan meningkat 2.Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan.
Edukasi:
Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi Kesehatan.
Implementasi
Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan
rencana keperawatan oleh perawat dan pasien
(Riyadi, 2010). Implementasi keperawatan
adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
Evaluasi
Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus
menerus dilakukan untuk menentukan apakah
rencana keperawatan efektif dan bagaimana
rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi
rencana atau menghentikan rencana
keperawatan (Manurung, 2011).
KESIMPULAN

Abortus atau lebih dikenal dengan istilah keguguran adalah


pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
rahim. Janin belum mampu hidup di luarrahim, jika beratnya
kurang dari 500g,atau usia kehamilan kurang dari 20 minggu
karena pada saat ini proses plasentasi belum selesai. Pada
bulan pertama kehamilan yang mengalami abortus,hampir
selalu di dahului dengan matinya janin dalam rahim.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai