KEPERAWATAN
Faktor Fetal
Faktor Maternal
Faktor Paternal
Faktor maternal
uteri
5. Infeksi
3. Pelekatan pada
6. Lain-lain
kavum uteri
FAKTOR RISIKO / PREDISPOSISI YANG (DIDUGA) BERHUBUNGAN
DENGAN TERJADINYA ABORTUS.
a. Inspeksi:
Mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna,
laserasi, lesi terhadap drainase, pola pernafasan
terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh,
pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya
keterbatasan fifik, dan seterusnya
b. Palpasi :
1) Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu,
derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan
kontraksi uterus.
2) Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema,
memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk mengamati
turgor.
3) Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau
respon nyeri yang abnormal
c. Perkusi:
1) Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi
yang menunjukkan ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi.
2) Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya
refleks/gerakan pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit perut
apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak
d. Auskultasi:
mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada
untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus atau
denyut jantung janin
Pemeriksaan laboratorium:
• Darah dan urine serta pemeriksaan
penunjang, yaitu rontgen, USG, biopsi, pap
smear.
• Keluarga berencana:
Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB,
apakah klien setuju, apakah klien menggunakan
kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut Berduka
(SDKI D. 0077 (SDKI D0081 Hal
Hal 172 b.d kontraksi 182) b.d kehilangan
uterus
Defisit pengetahuan
( D.0111 Hal 246)
b.d kurangnya pengetahuan
tentang abortus
Perencanaan
Keperawatan
Pada perencanaan akan di bahas
sesuai denganDiagnosis keperawatan
diatas ,untuk selanjutnya mahasiswa
diharapkan dapat mengembangkan
perencanaan secara mandiri dengan
menggunakan SIKI dan SLKI.
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi:
(SDKI D. 0077 Hal 172 diharapkan tingkat nyeri menurun pasien dengan 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
berhubungan dengan kriteria hasil : 2.Identifikasi skala nyeri
kontraksi uterus Keluhan nyeri menurun menjadi skala 1-3 (Ringan) 3.Identifikasi respons nyeri non verbal
Meringis menurun 4.Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
Kesulitan tidur menurun nyeri
Frekuensi nadi membaik 5.Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6.Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Tekanan darah membaik 7.Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik:
1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
3.Kontrol lingkungan yang
Memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi:
1.Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2.Jelaskan strategi meredakan nyeri
3.Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Kolaborasi:
1.Kolaborasi pemberian analgetik
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
2 Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.Periksa tanda dan gejala hipovolemia ( misalnya
diharapkan status cairan pasien membaik frekuensi nadi meningkat , nadi teraba lemah,
dengan kriteria hasil : tekanan darah menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit menurun , membran
1.Nadi meningkat mukosa kering , volume urin menurun ,
2.Tugor kulit meningkat hematokrit meningkat, haus lemah)
3.Output urine meningkat 2.Monitor intake dan output cairan
4.Intake cairan membaik Terapeutik:
1.Hitung kebutuhan cairan
2.Berikan posisi modified trendelenburg
3.Berikan asupan cairan oral
Edukasi:
1.Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2.Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi:
1.Kolaborasi pemberian IV isotonis ( misalnya
NaCl.RL)
2.Kolaborasi pemberian IV hipotonis (misalnya
glukosa 2,5%, NaCl 0,4 %)
3.Kolaborasi pemberian cairan koloid (misalnya.
Albumin, Plasmanate)
4.Kolaborasi pemberian produk darah
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
3 Berduka Setelah dilakukan Observasi
(SDKI D0081 Hal 182) tindakan keperawatan 1.Identifikasi reaksi awal terhadap kematian bayi Identifikasi skala nyeri
berhubungan dengan diharapkan pasien Terapeutik
1. lakukan kebiasaan kelahiran anak sesuai agama dan budaya (mis.
kehilangan dapat mengatasi rasa Mengazankan)
berdukanya dengan 2. berikan peralatan bayi termasuk catatan kelahiran anak (mis. Stempel
kriteria hasil : kaki dan tangan, foto, perlengkapan bayi)
1.Pasien tidak marah, 3. libatkan orang tua dalam penyelenggaraan jenazah bayi
menangis, dan 4. pindahkan bayi ke kamar jenazah
menyesali rasa berduka 5. persiapkan jenazah untuk dibawa oleh keluarga ke rumah duka
6. diskusikan pengambilan keputusan yang diperlukan (mis. Otopsi,
terlalu larut konseling genetic)
7. diskusikan karakteristik berduka normal dan abnormal, termasuk
presipitasi perasaan
Edukasi
1. informasikan bentuk bayi berdasarkan usia gestasi dan lamanya
kematian
2. informasikan kelompok pendukung yang ada, jika perlu
3. anjurkan orang tua menggendong bayinya saat akan meninggal, jika
perlu
4. anjurkan keluarga melihat, menggendong, dan bersama bayi selama
yang diinginkan.
-Kolaborasi
1. rujuk kepada tokoh agama (mis. Ustadz, pendeta), pelayanan sosial
dan konselor, jika perlu
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
4 Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Observasi:
(SDKI D.0142 Hal tingkat infeksi pasien menurundengan kriteria hasil : 1.Monitor tanda gejala infeksi lokal dan
304) -Demam sistemik
Terapeutik:
s.d perdarahan, menurun 1.Berikan perawatan kulit pada daerah
kondisi vulva -Kemerahan menurun edema
lembab -Nyeri menurun 3.Pertahankan teknik aseptik pada pasien
-Bengkak menurun berisiko tinggi
-Kadar sel darah putih membaik Edukasi :
1. jelaskan tanda dan gejala infeksi
Kolaborasi :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan 1. pemberian imunisasi , jikaperlu
5 tidak terjadi kecemasan dan pengetahuan pasien dan
keluarga terhadap penyakit meningkat dengan kriteria
Defisit hasil : Observasi:
pengetahuan Tingkat pengetahuan membaik 1.Identifikasi kesiapan dan kemampuan
(SDKI D.0111 Hal Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu menerima informasi.
246) topik meningkat Terapeutik:
b.d kurangnya Kemampuan menggambarkan pengalaman 1.Sediakan materi dan media pendidikan
pengetahuan sebelumnya yang sesuai dengan topik meningkat kesehatan
tentang abortus Perilaku yang sesuai dengan pengetahuan meningkat 2.Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan.
Edukasi:
Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi Kesehatan.
Implementasi
Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan
rencana keperawatan oleh perawat dan pasien
(Riyadi, 2010). Implementasi keperawatan
adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
Evaluasi
Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus
menerus dilakukan untuk menentukan apakah
rencana keperawatan efektif dan bagaimana
rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi
rencana atau menghentikan rencana
keperawatan (Manurung, 2011).
KESIMPULAN