Anda di halaman 1dari 8

STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ABORTUS


IMMINENT
1. Pengertian Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma ) pada
usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram, sebelum janin dapathidup diluar
kandungan (Nugroho, 2011).
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin hidup diluar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram (Sarwono,
2010).Abortus adalah berhentinya kehamilan sebelum
usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan
kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup)
sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka
istilahnya adalah kelahiran premature (Norma, 2013).
Abortus imminent adalah terjadi perdarahan bercak
yang menunjukan ancaman terhadap kelangsungan
suatu kehamilan.Dalam kondisi ini kehamilan masih
mungkin berlanjut dan dipertahankan
( wiknjosastro,2002).

2. pengkajian A. Data subyektif


1) Identitas pasien
2) Keluhan utama meliputi keluar darah sedikit
ataupun banyak dari jalan lahir serta merasakan
mules pada perut bagaian bawah.
3) Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu meliputi
pengkajian penyakit yang diderita pasien
yang dapat menyebabkan terjadinya keadaan
yang sekarang.
b. Riwayat kesehatan sekarang untuk
mengakaji penyakit penyakit yang diderita
pasien seperti penyakit
jantung,asma,hipertensi,dan DM
c. Riwayat kesehatan keluarga, mengkaji untuk
mengetahui apakah ada riwayat kembar pada

1
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

keluarga,selain itu juga dikaji adakah riwayat


kecacatan pada keluarga.
4) Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi untuk mengetahui usia
kandungan
b. Riwayat kehamilan sekarang untuk
mengetahui keadaan kehamilan yang
sekarang.
5) pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi untuk mengetahui tentang
kebutuhan nutrisi ibu hamil sudah terpenuhi
atau belum
b. Pola eliminasi untuk mengetahui pola fungsi
sekresi,kebiasaan bab,bak, karena bila ibu
mengalami kesulitan bab maka kemungkinan
ibu sering mengejan sehingga uterus
berkontraksi.
c. Pola istirahat untuk mengetahui pola istirahat
ibu karena berpengaruh terhadap kesehatan
fisik ibu
d. Personal hygiene untuk mengkaji kebersihan
diri ibu seperti mandi,ganti pakaian.
e. Pola seksual untuk mengetahui kapan
terakhir ibu melakukan hubungan seksual
dengan suami karean prostglandin yang
terkandung dalam sperma dapat merangsang
terjadinya kontraksi.
f. Pola alktifitas untuk mengetahui apakah
pekerjaan ibu sehari-hari terlalu berat
sehinnga mempengaruhi kehamilan
g. Psikososialspiritual untuk mengetahui
dukungan yang diberikan suami,keluarga
serta kecemasan pasien dan keluarga
menghadapi masalah kehamilan.
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum dilakukan untuk mengetahui

2
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

kemungkinan infeksi yang ditandai dengan suhu


meningkat,nadi meningkat,untuk mendukung
kondisi selama hamil berjalan dengan baik.
2. Pemeriksaan tanda vital pasien
a. Tekanan darah untuk mengetahui tekanan
darah normal atau tidak,normal sistolik kurang
dari 130 mmhg dan diastolik kurang dari 80
mmhg
b. Pemeriksaan nadi untuk mengetahui frekuensi
dan irama detak jantung frekuensi normal
yaitu 60-90 kali permenit
c. Peranafasan untuk menilai frekuensi
pernafasan irama,kedalaman,atau pola
pernafasan frekunsi normal yaitu sekitar 16-20
kali permenit
d. Pemeriksaan suhu untuk mengetahui suhu
tubuh ibu sehingga bisa digunakan untuk
mendeteksi dini suatu penyakit.suhu tubuh
normal 36-37 C
3. Antopometri
a. Berat badan untuk mengetahui pertambahan
berat badan
b. Tinggi badan untuk melakukan deteksi adanya
DKP
c. Lila untuk menetahui apakah ibu termasuk
dalam KEK
4. Pemeriksaan fisik pasien
a. Kepala untuk mengetahui bentuk dan
kebersihan rambut
b. Muka untuk mengetahui pucat apakah
anaemia
c. Mata untuk mengetahui konjungtiva pucat
atau tidak,sklera kuning atau tidak
d. Hidung untuk mengetahui kebersihan hidung
e. Telinga untuk mengetahui kebersihan telinga
f. Mulut untuk mengetahui apakah ada kelaianan

3
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

pada bibir ,gigi,lidah


g. Leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar
h. Dada untuk mengetahui pernafasan dan ada
kelainan atau tidak
i. Abdomen untuk mengetahui ada tidaknya luka
bekas luka operasi,linea nigra dan strie
gravidarum dalam abortus imminent akan
dikaji ada tidaknya nyeri perut bagian bawah
dan nyeri tekan .
j. Genetalia untuk mengetahui varices,tanda-
tanda infeksi atau penyakit menular
seksual,jumlah perdarahan
k. Anus untuk mengetahui adanya hemoroid atau
tidak
l. Ektermitas untuk mengetahui reflek,oedema
dan kelainan genetik
5. Pemeriksaan obstetri
a. Inspeksi memeriksa apakah ada bekas
operasi,pembesaran uterus,ketegangan perut
karena kehamilan dan pada genital dikaji
jumlah perdarahan.
b. Palpasi untuk kasus abortus untuk mengetahui
balotemen teraba apa belum
c. Asukultasi untuk mengetahui apakah djj sudah
bisa terdengar atau belum
6. Pemeriksaan penunjang
a. Hasil USG menunjukkan:
Buah kehamilan masih utuh, ada tanda
kehidupan janin
b. Tes kehamilan positif jika janin masih hidup
dan negatif bila janin sudah mati
c. Pemeriksaan Dopler atau USG untuk
menentukan apakah janin masih hidup
d. pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada
missed abortion
e. Data laboratorium:

4
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

a) Tes urine
b) hemoglobin dan hematokrit
c) menghitung trombosit
d) kultur darah dan urine
f. Pemeriksaan ginekologi :
a) Inspeksi Vulva: perdarahan pervaginam
ada atau tidak jaringan hasil konsepsi,
tercium bau busuk dari vulva
b) Inspekulo: perdarahan dari cavum uteri,
osteum uteri terbuka atau sudah tertutup,
ada atau tidak jaringan keluar dari
ostium, ada atau tidak cairan atau
jaringan berbau busuk dari ostium.
c) Vaginal toucher : porsio masih terbuka
atau sudah tertutup, teraba atau tidak
jaringan dalam cavum uteri, besar uterus
sesuai atau lebih kecil dari usia
kehamilan, tidak nyeri saat porsio
digoyang, tidak nyeri pada perabaan
adneksa, cavum douglas tidak menonjol
dan tidak nyeri. (Ratihrochmat, 2009)
3. Diagnosa Ny G..P..A..AH..umur hamil..dengan abortus
imminent
4. Intervensi 1. Observasi keadaan umum dan tanda vital pasien
2. Berikan dukungan psikologis dan libatkan
keluarga dalam memberikan dukungan
3. Anjurkan ibu untuk bed trest total
4. Observasi perdarahan
5. Anjurkan untuk menjaga personah hygiene
6. Berikan terapi sesuai advis spog
7. Lakukan pemantauan djj bila sudah terdengar
8. Atur jadwal usg sesuai advis dari spog
9. Lakukan dokumentasi
5. Implementasi 1. Melakukan pemeriksaan kondisi umum dan tanda
vital pasien setiap
2. Memberikan dukungan psikologis pada ibu dengan
melibatkan keluarga pasien
3. Memberikan anjuran kepada ibu untuk bed ret total
selama masih dalam perawatan

5
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

4. Melakukan pemantauan perdarahan dari jumlah


warna dan bau
5. Memberikan edukasi pada pasien untuk menjaga
kebersihan diri terutama era genetalia
6. Memberikan terapi sesuai dengan anjuran dari
dokter obsgyn
7. Melakukan pemantauan djj untuk umur hamil yang
sudah bisa didengarkan dan menghitung dalam
satu menit
8. Melakukan pemeriksaan usg sesuia dengan advis
dari dokter obsgyn
9. Melakukan pendokumentasian sesuai pada berkas
rekam medis sesuai dengan tindakan yang sudah
dilakukan
6. Pemberian 1. Informasi tentang abortus imminens
inforamasi dan 2. Kebersihan personal hygiene
edukasi 3. Edukasi untuk bed rest

7. Evaluasi : Identitas Pasien


Keluhan utama : Pasien mengatakan keluar darah
tapi sedikit (ngeflek) dari jalan lahir
Riwayat menstruasi
Riwayat reproduksi
Riwayat kesehatan
O: Keadaan umum dan kesadaran pasien
Tanda-tanda vital pasien meliputi tekanan darah,
respirasi, nadi, suhu dan SPO2 Pengeluaran
pervaginam
Pemeriksaan fisik pasien head to toe :
1. Pemeriksaan kepala meliputi bentuk, kebersihan
2. Wajah meliputi bentuk, oedem/tidak
3. Mata meliputi, sklera putih/tidak, konjungtiva
anemis/tidak, adakah sekret, atau tanda infeksi
4. Hidung meliputi bentuk simetris/tidak, ada
tanda infeksi atau tidak
5. Mulut meliputi bentuk simetris/tidak, bibir
kering/tidak, terdapat sariawan/tidak, terdapat
karies/tidak
6. Leher meliputi adakah pembesaran kelenjar

6
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

tiroid, parotis, limfe dan vena jugularis atau


tidak
7. Payudara meliputi bentuk, teraba masaa atau
benjolan/tidak,
8. Abdomen meliputi terdapat bekas luka/tidak,
teraba masasa atau tidak, Pada kasus
abortus iminens akan dikaji ada tidaknya nyeri
perut bagian bawah dan nyeri tekan.
9. Ektremitas (tangan dan kaki) meliputi bentuk,
ada oedema atau tidak, varises, reflek patella,
keterbatasan gerakan
10. Genetalia luar meliputi pengeluaran
pervaginam, bau/tidak, terdapat luka/lesi tidak
11. Anus meliputi kebersihan dan adakah
hemorroid/tidak.
Pemeriksaan Penunjang

1) pemeriksaan Inspekulo
2) pemeriksaan USG
3) Tes Kehamilan ulang
4) Laboratorium

A : Seorang ibu G..P..A.umur tahun hamil


minggu, dengan abortus imminent
P:
1. Pasien dan keluarga setuju bidan melakukan
Observasi keadaan umum dan tanda vital ibu,
Ku : baik, tanda vital dbn
2. pasien dan keluarga setuju dan mengerti jika
bidan akan melakukan pengkajian pengeluaran
pervaginam (perdarahan) tiap shift
jumlah perdarahan : Normal
3. keluarga bersedia memberikan dukungan
psikologis dan bersedia dilibatkan dalam
memberikan dukungan psikologis untuik pasien
4. pasien dan keluarga mengerti, dan pasien
bersedia bed rest total guna mempertahankan
kehamilannya
5. Memberikan therapy sesuai advice dokter

7
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

Sp.OG sebagai dokter penanggung jawab pasien


6. Mengantar USG dengan dokter Spesialis
obsgyn
7. Pendokumentasian setiap tindakan sudah
dilakukan pada lembar CPPT di Rekam Medis
pasien.
8. Daftar pustaka Kusmiati,Yuni, dkk. 2009. Perawatan ibu hamil.
Yogyakarta ; Fitramaya
Saifudin,Abdul Bari.2007.Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.Jakarta:YBP
SPWiknjosastro, Hanifa,

http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-
gdl-riskikusum-51-1-riskiku-i.pdf

Yogyakarta, Januari 2017


Mengetahui,
Direktur RSU Rajawali Citra Kepala Bagian Keperawatan

dr. Asri Priyani M., MPH Ari Widyawati, S.Kep., Ns


NIK 200610004 201209003

Anda mungkin juga menyukai