Anda di halaman 1dari 11

MELAKUKAN EVALUASI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN PADA LANSIA

Oleh :
Tk. 3A D-IV KEPERAWATAN
SEMESTER VI

1. NI WAYAN YUSKAMITA KARSAENI (P07120215034)


2. NI KOMANG DINI KESUMA PUTRI (P07120215035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN DENPASAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan.
Penilaian proses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses
mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu
sendiri. (Ali, 2009)
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah
tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk
mengatasi suatu masalah. (Meirisa, 2013). Pada tahap evaluasi, perawat dapat
mengetahui seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaan telah tercapai.
Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan
tetapi tahap ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses
keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan kecukupan
data yang telah dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang observasi.
Diagnosis juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya.
Evaluasi juga diperlukan pada tahap intervensi untuk menentukan apakah
tujuan intervensi tersebut dapat dicapai secara efektif. (Nursalam, 2008).

B. Konsep-Konsep Kunci
Pokok-pokok bahasan yang dibahas dalam paper ini, yaitu :
a. Pengertian Evaluasi Keperawatan Pada Lansia
b. Tujuan Evaluasi Keperawatan Pada Lansia
c. Metode Evaluasi Keperawatan Pada Lansia
d. Tahap Evaluasi Keperawatan Pada Lansia

C. Petunjuk
a. Pelajari materi dari BAB I dengan tekun dan disiplin!
b. Penyajian setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci,
petunjuk, kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan
pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan, rangkuman,
dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.
c. Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi
tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi
bagian.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan
disiplin!
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan
dan wawasan anda.
f. Ikuti urutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g. Selamat belajar, semoga sukses!

D. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Umum
Mengetahui dan mampu melakukan evaluasi dalam perawatan lansia.
b. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui materi mengenai :
1. Pengertian Evaluasi Keperawatan Pada Lansia
2. Tujuan Evaluasi Keperawatan Pada Lansia
3. Metode Evaluasi Keperawatan Pada Lansia
4. Tahap Evaluasi Keperawatan Pada Lansia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran/outcome dari
tindakan. Penilaian proses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap
tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan
evaluasi itu sendiri. (Ali, 2009)
Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
dalam perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai
efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan dan
pelaksanaan. (Mubarak, dkk., 2011)

Evaluasi disusun menggunakan SOAP dimana: (Suprajitno dalam Wardani, 2013).

S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subjektif oleh

keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.


O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat
menggunakan pengamatan yang objektif.
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.

Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi data sesuai


dengan kriteria evaluasi, menggunakan penemuan dari evaluasi untuk membuat
keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan. (Nurhayati, 2011)

B. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mecapai tujuan tindakan yang sudah ditetapkan. Hal ini bisa dilaksanakan
dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien
terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat
mengambil keputusan:
1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan
yang ditetapkan)
2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami
kesulitan untuk mencapai tujuan)
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu
yang lebih lama untuk mencapai tujuan) (Lyer dalam Nursalam, 2008)
C. Metode Evaluasi
Metode yang dipakai dalam evaluasi, antara lain:
1. Observasi langsung
2. Wawancara
3. Memeriksa laporan
4. Latihan simulasi (Setiadi, 2008).
D. Tahap Evaluasi
Ada beberapa tahap evaluasi keperawatan, yaitu: (Ali, 2009)
1. Membaca kembali diagnosa keperawatan, rencana keperawatan,
intervensi keperawatan.
2. Mengidentifikasi tolak ukur keberhasilan yang akan digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan atau tingkat pencapaian tujuan,
misalnya:
a) Tekanan darah normal 120/80
b) Mampu mandi sendiri minimal dua kali/hari
c) Mampu menyebut dengan benar minimal tiga cara mencegah
penyakit demam berdarah
3. Mengumpulkan data atau mengkaji ulang pencapaian hasil sesuai
dengan tolak ukur keberhasilan atau kesesuaian proses pelaksanaan
asuhan keperawatan dengan standar/rencana keperawatan, misalnya
hasil pengukuran tekanan darah 100/60, klien Tn. A hanya mampu
mandi sendiri satu kali dalam satu hari atau mampu menyebut satu
cara pencegahan demam berdarah.
4. Mengevaluasi pencapaian tujuan dengan cara sebagai berikut:
a) Penilaian hasil, yaitu membandingkan hasil (output) yang
dicapai dengan standar/tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh: Tekanan darah normal 120/80, tetapi kenyataannya
(hasil tindakan keperawatan) tekanan darah 100/60, maka hasil
yang dicapai lebih rendah dari standar atau tekanan darah
rendah. Jika tujuan keperawatan mampu mandi sendiri dua kali
sehari, ternyata hanya mampu satu kali, berarti tujuan tidak
tercapai.
b) Penilaian proses, yaitu membandingkan proses pelaksanaan
dengan standar prosedur atau rencana yang telah ditetapkan.
Contoh:
 Mengukur tekanan darah setiap 2 jam sekali, tetapi
pengukuran tekanan darah baru dilaksanakan 8 jam
sekali, maka hasil penilainnya adalah ada
penyimpangan prosedur.
 Sebelum makan harus cuci tangan (standar) tetapi
pelaksanaannya “tidak cuci tangan” berarti ada
penyimpangan prosedur.
5. Cari penyebab ketidakberhasilan atau penyimpangan prosedur untuk
bahan penyesuaian/modifikasi rencana keperawatan.
6. Modifikasi rencana keperawatan. Apabila ada tujuan telah tercapai,
kegiatan dapat diarahkan pada masalah lain, misalnya pencegahan atau
promosi kesehatan atau promosi kesehatan atau diagnosis keperawatan
yang lain. Apabila tujuan belum tercapai, perlu dilakukan modifikasi
rencana keperawatan dapat dihentikan. Jika masalah telah teratasi
semuanya, asuhan keperawatan dapat dihentikan. Langkah-langkah
modifikasi rencana keperawatan, yaitu:
a) Jika ada penyimpangan atau ada masalah baru, diagnosis
keperawatan/diagnosis kolaboratif tersebut tetap menjadi
modifikasi diagnosis yang lama.
b) Susun urutan prioritas masalah tersebut.
c) Tetapkan tujuan sesuai dengan diagnosis baru tersebut. Dengan
memperhatikan:
 Tujuan direncanakan secara spesifik dan realistis dalam
kesempatan dan waktu yang memungkinkan.
 Tujuan merefleksikan kemampuan perawatan sesuai
dengan pilihan klien.
d) Kaji kembali intervensi keperawatan yang telah diberikan
dengan menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut:
 Apakah penilaian rencana tindakan telah dilakukan
secara konsisten?
 Apakah intervensi keperawatan dapat meningkatkan
kemampuan klien/meningkatakan kesehatan klien?
 Apakah waktu pemberian intervensi yang lalu sudah
cepat?
 Apakah situasi lingkungan cukup mendukung
pelaksanaan intervensi?
 Intervensi apa yang dapat membantu meningkatkan
kesehatan klien?
e) Identifikasi faktor-faktor yang dapat mendukung dan
menghambat pencapaian tujuan.
f) Catat waktu (tanggal, jam) untuk evaluasi kembali.
g) Laksanakan intervensi sesuai dengan rencana modifikasi.
h) Semua data tersebut dicatat dalam format dokumentasi yang
telah ditetapkan.

Dokumentasi evaluasi dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :

1. Evaluasi berjalan (sumatif)


Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisan format catatan
perkembangan dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh
lansia. Format yang dipakai adalah format DS , DO. (Setiadi, 2008)

No.
Tanggal/jam Dx. Implementasi Evaluasi Sumatif
Kep.
29 Maret 1. 1. Mengkaji karakteristik DS :
2018/10.00 nyeri yang dirasakan Ny.S mengatakan :
WITA lansia. P = Pegal-pegal
timbul setelah
beraktifitas berat.
Q = Seperti terjerat
tali.
R = Pegal-pegal
pada pundak,
pinggul dan lutut.
S = Skala nyeri 6
T = dirasakan pada
sore/ malam hari
DO :
- Pasien tampak
memegang
pinggulnya.

2. Evaluasi akhir (formatif)


Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan
yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangaan diantara keduanya,
mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu ditinjau kembali,
agar didapat data-data, masalah atau rencana yang perlu dimodifikasi.
Format yang dipakai adalah SOAP (Setiadi, 2008).
Contoh format evaluasi formatif :

No.
Tanggal/jam Dx. Evaluasi
Kep
30 Maret 1. S:
2018/16.00 - Ny.S mengatakan :
WITA P = Pegal-pegal timbul setelah beraktifitas berat.
Q = Seperti terjerat tali.
R = Pegal-pegal pada pundak, pinggul dan lutut.
S = Skala nyeri berkurang menjadi 4
T = dirasakan pada sore/ malam hari
O:
- Ny.S tampak lebih rileks
- Ny.S tampak memijat-mijati kakinya.
- Ny.Sterlihat rileks
A:
Masalah nyeri akut belum teratasi.
P:
Lanjutkan intervensi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi merupakan penilaian hasil dan proses. Tujuan dari evaluasi yaitu
mengakhiri rencana tindakan keperawatan, memodifikasi rencana tindakan
keperawatan, meneruskan rencana tindakan keperawatan. Metode evaluasi
yaitu observasi langsung, wawancara, memeriksa laporan, dan latihan
simulasi. Dimana tahap pengevaluasian yaitu membaca kembali diagnosa
keperawatan, rencana keperawatan, intervensi keperawatan, mengidentifikasi
tolak ukur keberhasilan yang akan digunakan, mengumpulkan data atau
mengkaji ulang pencapaian hasil, mengevaluasi pencapaian tujuan, cari
penyebab ketidakberhasilan atau penyimpangan prosedur, modifikasi rencana
keperawatan, jadwalkan evaluasi kembali, dokumentasikan hasil kegiatan
evaluasi. Pendokumentasian evaluasi dibagi menjadi dua, yaitu dengan
evaluasi sumatif dan evaluasi formatif.

B. Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan sudah sepatutnya memahami tahapan
dalam proses keperawatan yaitu asuhan keperawatan karena sejatinya inilah
yang menjadi dasar bagi tenaga keperawatan dalam menjalankan tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, Komang Ayu Henny. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga
(Bagi Mahasiswa Keperawatan & Praktisi Perawat Perkesmas). Jakarta: Sagung
Seto.
Ali, Zaidin. 2009. Dasar-dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC
Meirisa, Rohana. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak T Dengan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Pada Masalah Kesehatan
Tuberkulosis Paru Di Rw 01 Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis, Depok
(Online), (http://lib.ui.ac.id/ Meirisa.pdf, diakses 6 Mei 2016).
Mubarak, dkk., 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas 2: Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika.
Ningsih, Endang Sri P. 2008. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer
(Online), ((http://lib.ui.ac.id/, diakses tanggal 5 Mei 2016).
Nurhayati, 2011. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas (Makalah, diakses
Mei 2016). Jakarta: Prodi DIII Keperawatan RSIJ FKK Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Wardani, Mila Sri. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak R Dengan Anak
Remaja Dengan Masalah Ketidakefektifan Koping: Komunikasi Inefektif Di
Rw 02 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis – Depok (Online).
(http://lib.ui.ac.id/fMila%20Sri.pdf, diakses 6 Mei 2016).

Anda mungkin juga menyukai