Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI KEPERAWATAN

Ns. DEDI SAPUTRA, M.Kes


PENGERTIN

Penilaian hasil dan proses


Penilaian hasil menentukan
keberhasilan yang dicapai. Penilaian
peoses menentukan apakah ada
kekeliruan dari setiap tahapan proses
mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, tindakan, dan evaluasi
itu sendiri. (Ali, 2009)
Evalusi disusun SOAP (Suprajitno dalam
Wardani, 2013)
S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara
subjektif oleh keluarga setelah diberikan implementasi
keperawatan.
O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat
menggunakan pengamatan yang objektif.
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan
objektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.
Tujuan Evaluasi

1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai


tujuan yang ditetapkan)

2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami


kesulitan untuk mencapai tujuan)

3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan


waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan)

(Lyer dalam Nursalam, 2008)


Tahap Evaluasi (Ali, 2009)
1. Membaca kembali diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, intervensi keperawatan.

2. Mengidentifikasi tolak ukur keberhasilan yang akan digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan atau tingkat pencapaian tujuan, misalnya:
a) Tekanan darah normal 120/80
b) Mampu mandi sendiri minimal dua kali/hari
c) Mampu menyebut dengan benar minimal tiga cara mencegah penyakit demam
berdarah

3. Mengumpulkan data atau mengkaji ulang pencapaian hasil sesuai dengan tolak ukur
4. Mengevaluasi pencapaian tujuan dengan cara sebagai berikut:
a) Penilaian hasil, yaitu membandingkan hasil (output) yang dicapai dengan standar/tujuan yang telah
ditetapkan.
Tahap Evaluasi (Ali, 2009)

4. Mengevaluasi pencapaian tujuan dengan cara sebagai berikut:


a) Penilaian hasil, yaitu membandingkan hasil (output) yang
dicapai dengan standar/tujuan yang telah ditetapkan.

b) Penilaian proses, yaitu mambandingkan proses pelakasaan


dengan standar prosedur atau rencana yang telah ditetapkan.

5. Cari penyebab ketidakberhasilan atau penyimpangan prosedur


untuk bahan penyesuaian/modifikasi rencana keperawatan.
Tahap Evaluasi (Ali, 2009)
6. Modifikasi Keperawatan, Langkah-langkahnya :
a. Jika ada penyimpangan atau ada masalah baru, diagnosis keperawatan/diagnosis
kolaboratif tersebut tetap menjadi modifikasi diagnosis yang lama.
b. Susun urutan prioritas masalah tersebut.
c. Tetapkan tujuan sesuai dengan diagnosis baru tersebut. Dengan
memperhatikan:
• Tujuan direncanakan secara spesifik dan realistis dalam kesempatan dan
waktu yang memungkinkan.
• Tujuan merefleksikan kemampuan perawatan sesuai dengan pilihan klien
Tahap Evaluasi (Ali, 2009)
d. Kaji kembali intervensi keperawatan yang telah diberikan dengan menjawab beberapa
pertanyaan sebagai berikut:
• Apakah penilaian rencana tindakan telah dilakukan secara konsisten/
• Apakah intervensi keperawatan dapat meningkatkan kemampuan
klien/meningkatakan kesehatan klien?
• Apakah waktu pemberian intervensi yang lalu sudah cepat?
• Apakah situasi lingkungan cukup mendukung pelaksanaan intervensi?
• Intervensi apa yang dapat membantu meningkatkan kesehatan klien?
e. Identifikasi faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat pencapaian tujuan.
f. Catat waktu (tanggal, jam) untuk revaluasi kembali.
g. Laksanakan intervensi sesuai dengan rencana modifikasi.
h. Semua data tersebut dicatat dalam format dokumentasi yang telah ditetapkan.
Pembagian Evaluasi (Setiadi, 2008)

1. Evaluasi berjalan (sumatif)

Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisan format catatan

perkembangan dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh

keluarga. Format yang dipakai adalah format SOAP.

2. Evaluasi akhir (formatif)

Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara

tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangaan diantara

keduanya, mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu

ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang

perlu dimodifikasi.
Dokumentasi Keperawatan

 Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari

dokumentasi klinis. Dokumentasi keperawatan tidak hanya sebagai

sarana komunikasi, namun juga berkaitan dengan aspek legal dan

jaminan dalam pemberian kualitas pelayanan. (Ningsih, 2008)

 Pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan juga sebagai salah satu

alat ukur untuk mengetahui, memantau, dan menyimpulkan suatu

pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit

(Fisbach dalam Ningsih, 2008).

 Dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tercetak atau tertulis yang

dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang

berwenang. (Potter dalam Ningsih, 2008)


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai