12.1 Pendahuluan
demikian tahap ini penting karena pada tahap ini perawat memberikan
pelaksanaan yang diberikan kepada klien sudah berhasil atau belum. Evaluasi
apakah sesuai dengan capaian tujuan yang sudah ditentukan, dan untuk menilai
keluarga tercapai, di mana keluarga sudah dapat dilepas dari asuhan atau
136
Keperawatan Keluarga
Ketika perawat membuat tujuan yang ditetapkan dalam kriteria hasil, maka
tujuan harus konkret atau nyata, dapat dicapai/realistis dan dapat diukur.
Kriteria hasil yang dapat terukur adalah: 1) Perubahan fungsi tubuh (keadaan
2018)
yang efektif, walaupun tindakan yang dilakukan belum efektif, maka perawat
1. Evaluasi kuantitatif
2. Evaluasi Kualitatif
a.
pertimbangan profesional.
tujuan untuk: menetapkan jenis data evaluatif dan standar yang digunakan
138
Keperawatan Keluarga
Pengkajian
Mengumpulkan data
diharapkan
dengan hasil
masalah
Diagnosa
Implementasi
Perencanaan
Snyder, 2012)
Data yang dikumpulkan oleh perawat berdasarkan hasil pengkajian adalah data
yang digolongkan pada data subyektif dan obyektif. Data subyektif adalah data
Data subyektif: "Saya batuk sudah sebulan, dahaknya banyak keluar, saya
x/menit
nyeri pada data subyektif dan data derajat turgor kulit klien yang mengalami
dehidrasi untuk data obyektif. Semua data yang terkumpul harus dicatat secara
ringkas dan akurat untuk memudahkan bagian selanjutnya dari proses evaluasi.
189
Pada tahap ini, baik perawat maupun keluarga berperan aktif dalam
«belumnya telah tercapai, maka perawat dapat menyimpulkan salah satu dari
dibawah ini:
tidak tercapai.
Setelah perawat menentukan apakah tujuan sudah tercapai atau tidak, maka
diinginkan telah tercapai, sebagian tercapai atau tidak tercapai (Setiadi, 2013).
Sedangkan data pendukung adalah daftar data yang ditemukan pada klien yang
orang yang menderita TB; lingkungan rumah tidak sehat; kurang gizi
atau tidak tercapai. Dalam hal ini perawat harus dapat menilai apakah
140
Keperawatan Keluar
sebagian
yang dialami oleh keluarga. Apabila tujuan yang sudah ditetapkan bersama-
sama antara perawat dan keluarga, sudah tercapai, maka perawat dapat
dicegah tetapi masih ditemukan faktor resiko. Dalam hal ini, perawat
keperawatan keluarga.
3.
Apabila tujuan telah tercapai sebagian atau bahkan belum tercapai, maka
memerlukan waktu lebih banyak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
141
Asuhan Keperawatan
Setelah perawat mengambil kesimpulan terhadap masalah yang dialami oleh
2013).
1. Pengkajian
baru.
2. Diagnosa Keperawatan
3.
3. Perencanaan
142
Keperawatan Keluarga
tidak dapat dilakukan karena tidak jelas atau tidak masuk akal karena
masalah: bersihan jalan nafas tidak efektif: batuk. Dalam hal ini,
4. Modifikasi
yang baru dan lebih akurat atau rencana keperawatan yang lebih
efektif. Tentu saja upaya yang dilakukan perawat dan keluarga akan
mempunyai hak untuk memutuskan apa yang terbaik bagi diri mereka
5.
5. Implementasi
Snyder, 2012)
Pengkajian
Apakah data
Apakah diagnosa
Outcome Yang
dan valid?
Apakah data
baru perlu
dirubah dalam
rencana
keperawatan?
akurat?
Apakah diagnosa
keperawatan didukung
oleh data?
berubah (potensial,
aktual, resiko)?
Apakah diagnosa
keperawatan baru
membutuhkan tujuan
baru?
Apakah cukup waktu
Implementasi
Apakah masukan
dari keluarga
diperoleh pada
setiap langkah
proses
keperawatan?
keperawatan dapat
diterima oleh
keluarga?
144
Apakah
menggunakan format
yang benar?
diselesaikan?
Apakah tujuan
menangani aspek
masalah?
keluarga masih
Sudahkah prioritas
masalah keluarga
berubah?
Rencana Keperawatan
Apakah rencana
untuk diagnosa
yang baru?
Apakah
diberi
terlebih
sebelum
Apakah rencana
keperawatan ada
hubungan dengan
tujuan?
membenarkan setiap
rencana keperawatan?
Apakah rencana
keperawatan jelas,
daya baru?
Apakah rencana
keperawatan menangani
Apakah intervensi
keperawatan benar-benar
dilakukan?
145
kapan waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan. Menurut Wright dan
Leahey (2000) dalam (Friedman, et al., 2013) yang menjadi indikator penting
oleh perawat, atau keluarga, atau layanan kesehatan lain. Hal yang perlu
keluarga.
146
Kriteria
Menerima petugas
Penjelasan tingkat kemandirian keluarga dapat dilihat pada tabel 12.3 di bawah
ini:
Kriteria
Definisi Operasional
Keluarga menerima perawat untuk melakukan asuhan keperawatan, dan keluarga bersedia menerima
kunjungan perawat berikutnya
Keluarga dapat menjelaskan masalah kesehatan prioritas secara lengkap (pengertian, penyebab, tanda
dan gejala,makibat bila tidak tertangani)
Keluarga mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga dan
melakukan kunjungan sesuai anjuran perawat
Keluarga melakukan Keluarga dapat melakukan tindakan keperawatan sesuai tindakan keperawatan
dengan perencanaan keperawatan sederhana sesuai anjuran
Keluarga dapat melakukan tindakan pencegahan secara aktif terhadap masalah kesehatan prioritas
Keluarga dapat melakukan tindakan promosi kesehatan di keluarga dan masyarakat secara aktif
dalam kegiatan refleksi secara kritis dan kreatif bersama keluarga untuk
menilai apa yang sudah dilakukan bersama antara perawat. dan keluarga
Langkah refleksi dalam proses keperawatan keluarga terdiri dari tiga tujuan
proses berpikir terhadap keluarga sebagai klien, dalam hal ini perawat
maka Perawat
Pada tahap ini, perawat dapat membuat kumpulan riwayat keluarga sehingga ketika perawat
menemukan
yang ahli.