Anda di halaman 1dari 9

MODUL

ASUHAN KEPERAWATAN
DAN BERFIKIR KRITIS
Ns. Dewi Fitriani, S.Kep., M.Kep
BAB VI
EVALUASI KEPERAWATAN

A. TAHAP-TAHAP PROSES KEPERAWATAN


Langkah 1 Pengkajian

Mengumpulkan data
Pengelompokan/mengatur data
Validasi data
Langkah 2 Diagonasa kesehatan, resiko,
kekuatan

Menganalisa data
Pengidentifikasi masalasah
Merumuskan pernyataan

Langkah 3 Perencanaan diharapkan

Mempreoritaskan masalah
Merumuskan tujuan/hasil yang
LANGKAH PROSES
Memilih intervensi keperawatan
KEPERAWATAN

Langkah 4 Implemetasikebutuhan pasien

Mengkaji kembali pasien


Menentukan bantuan dan
Mengimplementasikan rencana
Tindakan keperawatan
Melakukan supervesi kep.

Langkah 5Evaluasi hasil

Mengumpulkan data yang berhu-


bungan dengan hasil
Membandingkan data dengan
Menghubungkan tindakan kep. Dengan
tujuan/hasil
Menarik kesimpulan tentang status masalah

2
A. LANGKAH 5 : EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan terdiri dari: Pengertian evaluasi Keperawatan, tujuan evaluasi
keperawatan, proses evaluasi keperawatan, macam-macam evaluasi keperawatan,
kerangka waktu dalam evaluasi keperawatan, komponen SOAP/SOAPIER,
dokumentasi evaluasi keperawatan.

Tahapan proses evaluasi terdiri dari:

a. Mengukur pencapaian tujuan


a) Tujuan dari aspek kognitif pengukuran perubahan kognitif dapat
dilakukan dengan dua cara :
1) Interview atau tanya jawab
Interview atau tanya jawab dilakukan untuk menanyakan kembali segala
sesuatu yang telah dijelaskan oleh Anda untuk mengklarifikasi
pemahaman klien/ keluarga terhadap pengetahuan yang telah Anda
berikan. Pengukuran pengetahuan ini penting untuk menjamin bahwa apa
yang telah disampaikan benar-benar telah dipahami dengan baik
danbenar perawat sering menganggap bahwa ketika klien/ keluaraga
sudah menganggukkan kepalakepada Anda, Anda menganggap ia sudah
paham padahal belum tentu bisa jadi karena klien takut untuk bertanya
kembali atau karena alasan yang lain seolah-olah memahami penjelasan
perawat.
2) Komprehensif
Pertanyaan komprehensif adalah pertanyaan yang diajukan berdasarkan
pemahaman klien terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
tubuhnya.
3) Aplikasi fakta
Pertanyaan berdasarkan aplikasi data adalah pertanyaan yang ditunjukkan
untuk mengidentifikasi pemahaman klien pada tingkat aplikasi. Perawat
mengajukan beberapa situasi atau kondisi yang mungkin terjadi pada
klien diminta untuk menentukan alternatif pemecahan masalahnya.
Contoh: apa yang akan Anda lakukan bila ketika Anda berjalan,
3
kemudian Anda perasaan sesak?

4
4) Tulis
Teknik yang Anda lakukan digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan
kognitif adalah dengan mengajukan pertanyaan tertulis.Pertanyan-
pertanyaan ini sudah disiapkan sebelumnya dan berdasarkan tujuan
kriteria evaluasi yang telah ditetapkan.Teknik evaluasi tertulis ini jarang
digunakan untuk pendidikan kesehatan individual, umumnya digunakan
untuk mengevaluasi tindakan pendidikan kesehatan yang diberikan secara
berkelompok dengan topik yang sama sehingga dapat menghemat waktu.

b) Tujuan Aspek Afektif, untuk mengukur pencapaian tujuan aspek


afektif, dapat dilakukan dengan dua cara:

1) Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap


perubahan emosional klien: apakah klien telah kooperatif, apakah
mekanisme koping telah efektif.
2) Feed Back dari kesehatan lain, Umpan balik, masukan, dan pengamatan
dari staf yang lain dapat juga dipakai sebagai salah satu informasi tentang
aspek afektif klien.

c) Psikomotor
Pengukuran perubahan psikomotor dapat dilakukan melalui observasi secara
langsung terhadap perubahan prilaku klien.

d) Perubahan fungsi tubuh


Perubahan fungsi tubuh merupakan komponen yang paling sering menjadi
kriteria evaluasi.Dari pengamatan di rumah sakit, pada umumnya dari daftar
diagnosis keperawatan yang ada kebanyakan bersifat fisik sehingga kriteria
hasil yang ingin dicapai mengacu pada fungsi tubuh mengingat begitu
banyaknya aspek. Perubahan fungsi tubuh, untuk mengukur perubahannya
dapat dilakukan dengan tiga cara, antara lain: observasi, interviu dan
pemeriksaan fisik.

5
Apabila setelah dilakukan intervensi atau pelaksanaan keperawatan, kondisi
atau kesehatan klien telah mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan, maka kriteria hasil sudah terpenuhi.Jika klien masih dalam
proses mencapai hasil yang ditentukan, maka pencapaian hasil sebagaian
saja dari kriteria hasil yang ditentukan terpenuhi, dengan demikian klien
belum dapat mencapai hasil yang ditentukan.

Apabila hanya sebagian kecil atau tidak ada sama sekali dari kriteria
hasil yang dapat dipenuhi, dapat juga terjadi kondisi klien semakin buruk
sehingga timbul masalah yang baru.

Bagaimana proses evaluasi yang dapat dilakukan oleh perawat pada saat
memberikan asuhan keperawatan pada klien, seperti hal berikut:

a. Evaluasi proses (Formatif)


Evaluasi yang dilakukan setelah selesai tindakan, berorientasi pada etiologi,
dilakukan secara terus –menerus sampai tujuan yang telah ditentukan tercapai.

b. Evaluasi Hasil (Sumatif)


Evaluasi yang dilakukan setelah akhir tindakan keperawatan secara paripurna,
berorientasi pada masalah keperawatan, menjelaskan keberhasilan/
ketidakberhasilan, rekapitulasi dan kesimpulan status kesehatan klien sesuai
dengan kerangka waktu yang ditetapkan.

Pertanyaan yang sering diajukan yaitu kapan sebenarnya evaluasi itu


dilakukan? Evaluasi pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan
yang ditetapkan sudah dicapai atau belum. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan
sesuai dengan kerangka waktu penetapan tujuan (evaluasi hasil), tetapi selama
proses pencapaian terjadi pada klien juga harus selalu harus dipantau (evaluasi
proeses). Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa evaluasi proses itu dapat

6
dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan perubahan klien dan evaluasi klien dan
evaluasi hasil dilakukan pada akhir pencapaian tujuan, beberapa rumah sakit
menetapkan kebijakan yang berbeda, evaluasi hasil diukur tiap shift jaga,
sedangkan rumah sakit lain evaluasi proses ditetapkan tiap 24 jam sekali, kecuali
untuk kasus gawat darurat dan intensive care, pada prinsipnya, semakin cepat
perubahan yang terjadi pada klien baik ke arah perbaikan atau penurunan,
semakinsering evaluasi proses itu dilakukan.

Konponen format atau formula yang sering digunakan oleh perawat dalam
proses evaluasi asuhan keperawatan adalahpenggunaan formula SOAP atau
SOAPIER. Apakah SOAP atau SOAPIER itu? Untuk memudahkan Anda
mengevaluasi atau memantau perkembangan klien, digunakan komponen
SOAP/SOAPIE/SOAPIER, penggunaannya tergantung dari kebijakan setempat.

Pengertian SOAPIER adalah sebagai berikut :


Tabel 8.15. Komponen Evaluasi SOAP atau SOAPIER

Komponen Diskrepsi Kegiatan


SOAP/SOAPIER
S: artinya Data Subjektif Data berdasarkan keluhan yang diucapkan atau disampaika
oleh pasien yang masih dirasakan setelah dilakukan tindakan
keperawatan (Dicocokan dengan pengkajian awal)
O: artinya Data Objektif Data objkektif adalah data berdasarkan hasil pengukuranatau
hasil observasi Anda secara langsung kepada klien, dan yang
dirasakan klien setelah dilakukan tindakan
Keperawatan (Dicocokan dengan pengkajian awal)
A: artinya Analisis Interpretasi dari data subjektif dan data objektif.Analisis
merupakan suatu masalah atau diagnosis keperawatan yang
masih terjadi atau juga dapat dituliskan masalah/diagnosis
baru yang terjadi akibat perubahan status kesehatan klien
yang telah teridentifiksasi datanya dalam data subjektif dan
Objektif :
1. Apakah Masalah teratasi yang artinya Kriteria hasil
yang telah kita tentukan telah tercapai semua
7
2. Masalah teratasi sebagian maka kriteria hasil yang
telah kita tentukan hanya sebagian yang tercapai
3. Masalah tidak teratasi yang artinya dari sekian
kriteria yang kita tentukan belum ada yang tercapai
satupun
P: artinya Planning a. Perencanaan keperawatan yang akan Anda lanjutkan,
Anda hentikan, Anda modifikasi, atau Anda tambahkan
dari rencana tindakan keperawatan yang telah ditentukan
sebelumnya.
b. Tindakan yang telah menunjukan hasil yang memuaskan
dan tidak memerlukan tindakan ulang pada umumnya
dihentikan.
Tindakan yang perlu dilakukan adalah tindakan kompeten :
 Untuk menyelesaikan masalah klien dan membutuhkan
waktu untuk mencapai keberhasilannya.
 Tindakan yang perlu dimodifikasi adalah tindakan yang
dirasa dapat membantu menyelesaikan
masalah klien.Tetapi perlu ditingkatkan
kualitasnya atau mempunyai akternatif pilihan
yang lain yang diduga dapat membantu mempercepat
proses penyembuhan.
I: artinya Implementasi Implementasi adalah tindakan keperawatan yang dilakukan
sesuatu dengan instruksi yang telah teridentifikasi dalam
komponen P (perencanaan). Jangan lupa menuliskan tanggal
dan jam pelaksanakan
E: artinya Evaluasi Evaluasi adalah respon klien setelah dilakukan tindakan
keperawatan (Di Cocokan data yang kita dapatkan dengan
kriteri hasil yang telah kita tentukan)

R: artinya Reassesment Reassesment adalah pengkajian ulang yang dilakukan


terhadap perencanaan setelah diketahui hasil evaluasi, apakah
dari rencana tindakan perlu dilanjutkan, dimodifikasi, atau
dihentikan.

8
Contoh Pelaksanaan Tindakan Keperawatan dan Evaluasi

No. Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi


(SOAP)
2 7 Mei 2020 - Melakukan kaji S:
Jam.09.00 ulang (skala - Klien
nyeri, mengatakan
Timing) skala Nyeri
-Mengobservasi 7
respon non (nyeri
verbal sedang)
dari ketidak O:
nyamanan - RR : 24x/menit
(meringis) - Hasil
Jam.13.00 -Mengontrol pemeriksaan
lingkungan yang auskultasi : tidak
dapat ada
mempengaruhi suara napas
nyeri (suhu, tambahan
cahaya, - Klien tampak
kebisingin)
mengeluarkan
- Mengajarkan klien
dahak
teknik relaksasi
setelah batuk
napas dalam
efektif
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
No : 1, 5, 7

Anda mungkin juga menyukai