Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEKNOLOGI KOSMETIKA

“FORMULASI SEDIAAN BEDAK BAU BADAN DENGAN BAHAN HERBAL”

Dosen : Prof. Dr. Teti Indrawati, MSi.Apt

DISUSUN OLEH :
PUJI LESTARI 16334080
RIZKY AMELIA 16334076
Kelas : M

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA


FAKULTAS MIPA JURUSAN FARMASI
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan
inayah-Nya , sehingga saya dapat menyelesaikan MAKALAH TEKNOLOGI KOSMETIKA
“FORMULASI BEDAK BAU BADAN DENGAN BAHAN HERBAL”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta 19 Junil 2019


DAFTAR ISI
BAB I .........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN ......................................................................................................................4

1.1 Latar belakang ...................................................................................................................4

1.2 Tujuan dan manfaat ...........................................................................................................4

1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................................4

BAB II .......................................................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................................5

2.1. Kulit ................................................................................................................................5

2.2 Defenisi Antiprespirant & Deodorant ..........................................................................................8

2.3 Persyaratan bedak bau badan : ..........................................................................................8

2.4 Komponen Bedak Bau Badan ...................................................................................................9

2.5 Metode pembuatan Bedak Bau badan ....................................................................................... 11

2.6 EVALUASI BEDAK BAU BADAN ............................................................................... 12

BAB III ..................................................................................................................................... 13

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 13

FORMULASI SEDIAAN BEDAK BAU BADAN ................................................................... 13

BAB IV ...................................................................................................................................... 15

KESIMPULAN ........................................................................................................................... 15

BAB V ....................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Setiap makhluk hidup mempunyai bau yang berasal dari proses dalam tubuhnya. Bau tersebut
biasanya khas sehingga berguna untuk identifikasi terhadap lingkungannya. Tumbuhan tertentu
mempunyai bau yang berasal dari akar,batang, daun, maupun bunganya yang karena baunya
menyenangkan manusia membuatnya sebagai wewangian ( parfum, fragrance ).
Menggunakan Bedak Talk (Talc Powder) / deodorant / anti-perspirant pada ketiak adalah
alternative yang sering digunakan. Dengan bedak, keringat akan terserap, sehingga bakteri tidak
dapat menguraikannya. Sedangkan deodoran, mengandung antiseptik yang dapat menekan
pertumbuhan bakteri dan anti-perspirant mengandung bahan yang dapat mengurangi keluarnya
keringat. Tinggal, untuk deodoran dan anti-perspirant ini, pilih produk yang cocok dan aman
untuk kulit.
Deodorant, kosmetik yang dibuat untuk menghilangkan bau badan, merupakan jawaban atas
kebutuhan tersebut.

1.2 Tujuan dan manfaat

Mahasiswa mengerti tentang cara pembuatan bedak bau badan.


Mahasiswa mengetahui kandungan bedak bau badan yang ideal digunakan.

1.3 Rumusan Masalah

Apa saja komoponen bedak bau badan?


Bagaimana formulasi bedak bau badan yang baik?
Bagaimana cara memilih bedak bau badan yang tidak mngiritasi kulit & tidak menempel atau
meninggalkan sisa noda pada baju?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kulit

 Struktur dan Fungsi Kulit


Gambaran Umum Kulit

Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama
sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini
terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus
menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu
tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit
dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap
tekanan dan infeksi dari luar. Selain itu, kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang besar
(Montagna, Renault, Debreuil).
Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 m2, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau
4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi atas 2 lapisan utama yaitu:
Epidermis (kulit ari), sebagai lapisan yang paling luar.
 Dermis (korium, kutis, kulit jangat)
Di bawah dermis terdapat subkutis atau jaringan lemak bawah kulit. Para ahli histologi membagi
epidermis dari bagian terluar hingga ke dalam menjadi 5 lapisan, yakni:
 Lapisan Tanduk (Stratum corneum), sebagai lapisan paling atas.
 Lapisan Jernih (Stratum lucidum), disebut juga “lapisan barrier”
 Lapisan berbutir-butir (stratum granulosum).
 Lapisan Malpighi (stratum spinosum) yang selnya seperti berduri.
 Lapisan Basal (Stratum germinativum) yang hanya tersusun oleh satu lapis sel-sel basal.
 Epidermis
Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetik dipakai
pada epidermis itu. Meskipun ada beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis,
namun tetap penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama. Dengan kemajuan teknolohi,
dermis menjadi tujuan dalam kosmetik medik.
Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran
1mm, misalnya pada telapak kaki dan telapak tangan, dan lapisan yang tipis 0,1mm terdapat
pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Sel-sel epidermis ini disebut keratosit.

 Lapisan Tanduk (Stratum corneum)


Terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses
metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan ini sebagian besar
terdiri atas keratin, jenis protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahan-
bahan kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar.
Secara alami, sel-sel yang sudah mati dipermukaan kulit akan melepaskan diri untuk bergenerasi.
Permukaan stratum corneum dilapisi oleh suatu lapisan pelindung lembab tipis yang bersifat
asam, disebut mantel asam kulit.

 Lapisan jernih (Stratum lucidum)


Terletak tepat dibawah stratum corneum, merupakn lapisan yang tipis, jernih, mengandung
eleidin, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Antara stratum lucidum dan
stratum granulosum terdapat lapisan keratin tipis yang disebut rein’s barrier (szakali) yang tidak
bisa ditembus (impermeable).

 Lapisan berbutir-butir (stratum granulosum)


Tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut.
Stoughton menemukan bahwa di dalam butir keratohyalin itu terdapat bahan logam, khususnya
tembaga yang katalisator proses pertandukan kulit.

 Lapisan malphigi (stratum spinosum atau malphigi layer)


Memliki sel yang berbentuk kubus dan seoerti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi
filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Cairan limfe masih ditemukan mengitari
sel-sel dalam lapisan malphigi ini.

 Lapisan basal (stratum germinativum atau membran basalis)


Adalah lapisan terbawah epidermis. Di dalam stratum germinativum juga terdapat sel-sel
melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami keratinisasi dan fungsinya hanya membentuk
pigmen melanin dan memberikannya kepada sel-sel keratinosit melalui dendrit-dendritnya. Satu
sel melanosit melayani sekitar 36 sel keratinosit. Kesatuan ini diberi nama unit melanin
epidermal (Quevedo et al, 1974).

 Dermis
Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam berbagai bentuk dan keadaan,
dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin, yang berada di dalam
substansi dasar yang bersidat koloid dan terbuat dari gelatin mukopolisakarida. Serabut kolagen
dapat mencapai 72% dari keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak.
Di dalam dermis terdapat adneksa-adneksa kulit seperti folikel rambut, papila rambut, kelenjar
keringat, saluran keringat, kelenjar sebase, otot penegak rambut, ujung pembuluh darah dan
ujung saraf, juga sebagian serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit
(subkutis/hipodermis).

Kelenjar Keringat dan Perspirasi


Ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu:

1. Kelenjar keringat ekrin mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 -97
persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak,
glusida, dan sampingan dari metabolisme seluler. Kelenjar ini terdapat di seluruh kulit, mulai
dari telapak tangan dan telapak kaki sampai kulit kepala. Jumlahnya diseluruh badan sekitar 2
juta, menghasilkan 4liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuknya langsing,
bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada
rambutnya.
2. Kelenjar keringat aprokin lebih besar daripada ekrin, hanya terdapat di daerah-daerah ketiak,
puting susu, daerah kelamin, dan manghasilkan cairan yang agak kental serta berbau khas pada
setiap orang. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut.
Kelnjar keringat aprokin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang
disekresikan dari kelenjar ini.
2.2 Defenisi Antiprespirant & Deodorant

Deodorant adalah kosmetik yang menghilangkan bau badan. Bau badan manusia berasal dari kulit, rambut,
hidung ( saluran pernafasan ), mulut (saluran cerna atas ), anus ( saluran cerna bawah ), vegina ( saluran kelamin
luar ) dan terutama ketiak.
Sumber :”Wasitaatmadja Sjarif M. Penuntun Ilmu Kosmetika Medik, Penerbit Universitas Indonesia. 1997 “
Deodoran adalahsediaan kosmetika yang digunakan untuk menyerap keringat dan mengurangi bau badan.
Sumber :” http://www.freetechebooks.com/doc-2011/pengertian-deodorant.html
Antiperspiran adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud mempersempit pori sehingga
mengurangi keluarnya keringat.
Perbedaan antara antiperspirant & deodorant yaitu: Deodorant membiarkan pengeluaran keringat, tetapi
mencegah bau melaluicara melawannya dengan bahan antiseptik yang membunuh bakteri penyebab bau
juga menutup bau dengan bahan parfum. Antiperspirant mengandung perfume dan bahan kimia yang
menghambat atau menyumbat pori-pori untuk menghentikan pengeluaran keringat.
Sumber : Ilmu pegangan kosmetik Dr Retno Iswari Tranggono, SpKK

2.3 Persyaratan bedak bau badan :


Persyaratan :
 Mudah disapukan.
 Bebas partikulat keras dan tajam
 Tidak menggumpal
 Tidak mengiritasi kulit
 Harus memenuhi derajat halus tertentu.
 Warna yang menarik.
 Bau harum yang menyenangkan.
 Tidak lengket.
 Tidak merusak atau mengganggu kulit.. (Tranggono, 2007)
 Dalam penyimpanan harus tetap memiliki sifat berikut :
 Bebas partikulat keras dan tajam
 Tidak cenderung menggumpal.
 Wadah botol , kotak kardus, atau pot plastic mulut lebar dengan tutup pulir.
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Sumber : Depkes RI, formularium kosmetika Indonesia. 1985.


2.4 Komponen Bedak Bau Badan

Pada umumnya kosmetika terdiri atas berbagai macam bahan, yang mempunyai tugas tertentu
didalam campuran yaitu sebagai berikut:

Bahan Dasar (Vehikulum)


Bahan dasar sebagai pembawa atau merupakan tempat dasar bahan lain sehingga umumnya
menempati volume yang jauh lebh besar dari bahan yang lainnya.
Contohnya Talkum.
Bahan aktif (Active Ingredients)
Merupakan bahan kosmetika terpenting dan mempunyai daya kerja diunggulkan dalam
kosmetika tersebut sehingga memberikan nama daya kerjanya pada seluruh campuran bahan
tersebut. Konsentrasi bahan aktif kosmetik pada umumnya kecil, namun dapat pula tinggi apabila
bahan aktif kosmetika tersebut sekaligus berperan sebagai bahan dasar. Bahan aktif yang
digunakan pada Bedak bau badan adalah:
Sirih (Piper bet leL.)

Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : PiperalesFamili : Piperaceae(suku sirih-sirihan)
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.

Nama Tanaman Piper betle L.


Nama Simplisia Citri aurantifoliae Fructus

Morfologi Tanaman
Sirih adalah salah satu dari sejumlah tanaman asli indonesia yang memiliki banyak
khasiat untuk kesehatan. Tanaman yang tumbuh merambat pada batang pohondisekelilingnya ini
dapat tumbuh dengan subur di wilayah tropis terutama pada tanahdengan kandungan bahan
organik dan air yang banyak. Dataran tempat tumbuhtanaman sirih yaitu daerah dengan
ketinggian sekitar 300-1000m dari permukaan laut.

Uraian Tanaman
Sirih ( Piper betle L.) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman
ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipihmenyerupai jantung dan
tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin,sedangkan batang pohonnya berwarna hijau
tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaankulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih disamping untuk
keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi
tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa).Biasanya kelengkapan untuk 'nginang' tersebut adalah daun sirih,
kapur sirih, pinang, gambir,dan kapulaga
Kandungan Kimia
Tanaman sirih, terutama pada bagian daunnya, mengandung sejumlah zat yangdapat memberikan
beberapa manfaat bagi manusia.Daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan
bau yang tajam.Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak
asitri ygterkandung didalam daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhioleh
jenis sirih itu sendiri, umur tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yangsampai kebagian
daun, serta kondisi dari daun.Secara umum, daun sirih mengandung minyak asitri yang berisikan
senyawakimia seperti fenol serta senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol,
eugenol,karvacol, dan allipyrocatechol. Kandungan daun sirih lainnya yaitu karoren, asam
nikotinat, riboflavin, tiamin,vitamin C, gula, tannin, patin dan asam amino.
Kandungan kimia daun sirih yang paling utama yang memberikan ciri khas daunsirih adalah
minyak atsiri. Daun sirih dapat digunakan sebagai antibakteri karenamengandung 4,2% minyak
atsiri yang sebagian besar terdiri dari betephenol yangmerupakan isomer Euganol
allypyrocatechine, Cineol methil euganol, Caryophyllen(siskuiterpen), kavikol, kavibekol,
estragol dan terpinen.

Dalam daun sirih merah mengandung senyawa fitokimia yakni alkoloid,saponin, tanin dan
flavonoid. Sebuah buku A review of natural product and plants
as potensial antidiabetic menyatakan bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoidmempunyai
aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.

Selain itu tumbuhan sirih juga mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.Senyawa saponin
dapat bekerja sebagai antimikroba. Senyawa saponin akan merusakmembran sitoplasma dan
membunuh sel. Senyawa flavonoid diduga mekanismekerjanya mendenaturasi protein sel bakteri
dan merusak membran sel tanpa dapatdiperbaiki lagi.Mekanisme fenol sebagai agen anti bakteri
adalah meracuni protoplasma,merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel
bakteri. Senyawafenolik bermolekul besar mampu menginaktifkan enzim essensial di dalam sel
bakterimeskipun dalam konsentrasi yang sangat rendah. Fenol dapat menyebabkan
kerusakan pada sel bakteri, denaturasi protein, menginaktifkan enzim dan menyebabkankebocora
n sel.
Bagian Yang Digunakan
Daun

Sumber : Ilmu pegangan kosmetik Dr Retno Iswari Tranggono, SpKK


Bahan aktif yang digunakan dalam deodorant powder adalah :
1. Pewangi (Parfum ), untuk menutupi bau badan yang tidak disukai. Dengan adanya pewangi
maka bedak bau badan digolongkan ke dalam kosmetik pewangi.
2. Pembunuh mikroba yang dapat mengurangi jumlah mikroba pada tepat asal bau badan.
3. Antiseptic : pembunuh kuman apatogen dan pathogen. Misalnya heksaklorofen, triclosan,
ammonium kwartener. Dengan adanya antiseptic, deodorant termasuk kedalam kosmetik medic.
4. Antibiotic topical : pembunuh segala kuman, contoh neomisin. Penggunaan antibiotic tidak
dianjurkan karna dapat menimbulkan resistensi dan sensitasi serta termasuk dalam golongan obat
topical.
5. Antienzim yang berperan dalam pembentukan bau, misalnya asam malonat. Dosis yang
diperlukan terlalu tinggi sehingga dapat menimbulkan efek samping.
6. Eliminasi bau (odor eliminator ) yang dapat menyerap atau merusak struktur kimia bau
menjadi struktur yang tidak berbau, misalnya senyawa Zinci Oxid, ion exchange resin.
7. Pelekat, yaitu yang dapat melekatkan kosmetika ke kulit terutama pada kosmetika yang tidak
lengket ke kulit semacam bedak. Misalnya seng, magnesium stearat.
8. Bahan pelengkap
Sebagai bahan pelengkap kosmetika yang berupa pengawet (perfumery), maksudnya agar
kosmetika segar baunya bila dipakai, dan pewarna (coloring), agar kosmetika enak dipandang
mata sebelum dan sewaktu dipakai. Perfume yang merupakan campuran dari minyak esensial dan
komponenaroma, fiksatif dan pelarut digunakan untuk memberikan wangi yangmenyenangkan pada tubuh
manusia.b. Triclosan yaitu bahan antifungi dan antibakteri spektrum luas yang poten. Antibakteri ini menghambat
pertumbuhan bakteri gram (+) pada ketiak, yangmenyebabkan bau tak sedap. Pada kosmetika yang
tujuannya untuk mewangikan kulit atau mewarnai kulit (dekoratif), maka bhan pelengkap ini
menjadi bahan aktif dari kosmetika. (Wasitaatmadja, 1997).

2.5 Metode pembuatan Bedak Bau badan

Pencampuran powder biasanya dijalankan di dalam suatu wadah semi bundar yang
dilengkapi dengan suatu pengaduk spiral yang padanya dua pita menyebabkan campuran itu
bergerak dalam dua arahyang berbeda sehingga terjadi tubrukan-tubrukan.Mixer tipe ini sangat
baik untuk garam mandi dan bahan-bahan kristal lainnya dan sangat luas digunakan untuk
pembuatan face powder.
Meskipun pengalaman menunjukkan bahwa disperse yang lebih baik dengan resiko pelukaan
kulit yang lebih kecil akibat kasarnya butiran-butiran dapat dicapai jika campuran bubuk itu
akhirnya dipulverisasi dan digiling di dalam suatu ball mill atau diperbaiki dengan cara lainnya

“Sumber : TEKNOLOGI KOSMETIK PHARMDR. JOSHITA.D, MS, PHD DRA JUHEINI,


MSi
2.6 EVALUASI BEDAK BAU BADAN

Sebelum suatu produk farmasi atau kosmetik dapat dijual ke masyaakat umum, produsen harus
menyerahkan kepada pemerintah cara pemakaian produk itu disertai laporan tentang hasil – hasil
pengujian pada hewan , manusia dan praktsi klinik.
Penting juga bagi produsen untuk melakukan Uji keamanan bahan bku (patch test ), menguji
keamanan roduk ( usage test ) dan menguji keamanan produk akhir pada konsumen setelah
beberapa lama dipasarkan ( efficacy test ) melalui pemeriksaan, wawancara dan kuisioner dengan
para pemakai.

Sumber : Ilmu pegangan kosmetik Dr Retno Iswari Tranggono, SpKK

EVALUASI EFEKTIVITAS
- Penilaian intensitas bau (secara olfaktori/penggunaan osmometer), lalu hasil dievaluasi secara
statistik dibandingkan dengan pembanding.
- Penentuan angka mikroba sebelum dan sesudah penggunaan deodorant → hasil tes dikultur
pada media agar.
BAB III

PEMBAHASAN

FORMULASI SEDIAAN BEDAK BAU BADAN

Nama bahan Fungsi Formula Formula Formula Keterangan


1 2 3

Ekstrak daun sirih Zat aktif 10% 8% 10%

Tawas Menghilangkan bau tak 2% 2% 2%


sedap

Parfum Odoris 2% 2% 2%

Kaolin kekuatan /kemampuan 20% 15% 20%


menutupi baik, daya
adhesi baik, dalam
jumlah maksimum 25
Magnesium % dapat mengurangi
karbonat sifat mengkilat talkum 7% 10% 8%
dapat mengabsorsi
pewangi, mendistribusi
pewangi, dan dalam
jumlah banyak
Zinci oxid menyebabkan kulit 5% 7% 8%
menjadi kering

Daya menutupi baik,


mempunyai daya
terapeutik dan
Minyak wangi memutihkan kulit, 1% 1% 2%
esensial sedikit adesif.

Talcum Odoris 20% 25% 20%


bahan tambahan

Bedak bau badan bekerja dengan menetralisir bau keringat dan dengan tindakan
antiseptik terhadap bakteri. Bedak bau badan lebih baik karena tidak mengganggu proses
keringat, proses pendinginan alami.

Bakteri yang ada dipermukaan tidak seluruhnya hilang karena pencucian dengan sabun maupun
penggunaan antiseptikum aktivitas singkat, karena antiseptikum tidak dapat menembus kulit untuk mencapai jasad
renik tersebut, jika untuk menghilangkan bau badan dengan penggunaan air dan sabun kurang efektif, dpat dicoba
cara lain. Bau badan tersebut dapat dikurangi atau ditekan dengan menggunakan sediaan topical
yangmengandung antiseptikum dengan kadar tertentu yang dioleskan pada bagian tertentu, sehingga jasad renik
penyebab dapat dimatikan atau dihambat pertumbuhan dan aktivitas biologinya.

Penggunaan sediaan bedak bau badan cocok untuk mengurangi keluarnya keringat berdasarkan
pengurangan jumlah keringat, perubahan serangan bakteri sehingga bau badan dapat dicegah.Sediaan yang
diperdagangkan sebagian besar menggunakan senyawa aluminium, dan sebagian kecil menggunakan senyawa
seng sebagai astringen.

Pengamatan terhadap efek ekstrak daun sirih Ternyata mempunyai efek bakterisidal dan bakteriostatik
yang kuat dan aman jika digunakan pada kulit. Daun sirih juga terbukti dapat menurunkan jumlah bakteri yang
dikekeluarkan oleh kulit , sehingga mencegah bau badan yang berlebih. Berdasarkan data formulasi diatas,
formula pada tabel 3 adalah formula yang baik, karena memiliki kandungan ekstrak daun sirih yang tinggi
sehingga dapat menurunkan jumbalh bakteri yang timbul karena adanya keringat, dan pada tabel 3 kandungan
zinc oxid dan magnesium carbonat tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu rendah sehingga dapat menyerap
keringat dengan baik, dan tidak meyebabkan kulit kering karena iritasi.
BAB IV

KESIMPULAN

Daun sirih terbukti ampuh untuk mengurangi pertumbuhan bakteri yang di sebabkan oleh keringat, sehingga tidak
menyebabkan bau badan yang berlebih. Dan pemilihan bedak bau badan juga harus diperhatikan , bedak bau
badan yang baik adalah yang tidak membuat kulit kering, iritasi serta dapat menyerap keringat yang berlebih
secara baik.

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

1. http://ejurnal.stikes-bth.ac.id/index.php/P3M_JKBTH/article/view/78/78
2. A.N.S, Thomas. 1989. Tanaman Obat Tradisional. Kanisius. Yogyakarta.
3. Agoes, Azwar. 2010. Tanaman obat Indonesia. Salemba Medika. Jakarta.
4. Anonim.1993.Kodeks Kosmetika Indonesia edisi II volume I.Jakarta.DEPKES RI.
5. Anonim.1995.Farmakope Indonesia edisi IV.Jakarta.DEPKES RI
6. Depkes.1985. Formlarium Kosmetik Indonesia. Jakarta: Dirjen POM

Anda mungkin juga menyukai