Proposal Skripsi
Oleh
Miftahul Jannah
NIM 180501183
i
A. Latar Belakang
bidang. Terutama pada dunia bisnis yang saat ini menghadapi persaingan global
yang ketat. Saat ini internet menjadi unggulan bagi para pebisnis dalam usaha
internet di dunia yang dimana memudahkan para pebisnis untuk memasarkan dan
kebutuhan sehari-hari secara langsung kepada pelanggan yang berada pada pasar
skala kecil saat ini telah menjamur di seluruh penjuru Indonesia, ini disebabkan
1
Hoga Saragih dan Rizky Ramdhany, Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam Berbelanja Online
Kembali Melalui Media Teknologi Informasi Forum Jual Beli (FJB) Kaskus (Jurnal Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Bakrie, Jakarta) hlm.1
2
Morissan, M.A., Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Penerbit Prenada Media
Group, 2010) hlm.335
1
dengan mudah. Seperti pada penggunaan situs jejaring sosial seperti facebook
yang pada awalnya hanya berfungsi sebagai situs pertemanan dan pertukaran
informasi sesama teman atau kerabat dekat, saat ini telah beralih fungsi sebagai
lahan marketing suatu perusahaan maupun toko online dalam skala industri
rumahan. Tidak hanya situs jejaring sosial seperti facebook, media online lainnya
seperti forum, blog dan microblog seperti twitter dan instagram dapat menjadi
media. Iklan telah menjadi media yang efektif bagi produsen untuk
mengherankan jika biaya iklan menempati prioritas yang sangat penting dari
sebuah perusahaan.3
kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen. Nilai inti itu jauh
lebih dalam daripada perilaku atau sikap, dan pada dasarnya menentukan pilihan
konsumen berdasarkan pada keyakinan nilai mereka dengan menarik bagi inner-
pembelian suatu produk juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pertama,
faktor individu meliputi motivasi dan kebutuhan, kepribadian, dan gaya hidup,
3
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011) hlm.16
2
dan pengetahuan konsumen. Kedua, faktor lingkungan meliputi budaya,
Banyak cara yang dilakukan dalam upaya pemilihan produk yang sesuai
keinginan. Salah satunya dengan mencari informasi yang terdapat pada atribut
produk. Pencarian informasi bisa bersifat aktif seperti dari: katalog, internet,
dibeli.5
Pengawas Obat dan Makanan). Hak setiap orang mendapatkan informasi yang
memakai kosmetik adalah bagian dari hak sesuai Hak Asasi Manusia (HAM)
tanpa label halal dan produk yang mencantumkan label halal. Pada produk yang
4
Ir.Agustina Shinta, M,P., Manajemen Pemasaran, (Malang: Penerbit Universitas Brawijaya
Press, 2011) hlm.42-53
5
Suardi Yakub, Buku Pedoman Belajar Manejemen Pemasaran, (Medan: Penerbit STMIK
Triguna Dharma, 2013) hlm .166
3
halal dengan nomor registrasinya, dan yang mencantumkan label halal tanpa
nomor registrasinya.
Islam dengan populasi kaum muslimin mencapai bilangan 87% 6, maka dari
itu kepastian tentang kehalalan produk merupakan hal yang penting untuk
khususnya umat Islam. Halal diperuntukkan bagi segala sesuatu yang baik
dan bersih dimakan atau dikonsumsi oleh manusia sesuai menurut syariat
Islam.7
collagen yang diproduksi oleh tubuh, cream collagen dapat membantu menjaga
6
http://.BadanPusatStatistik.go.id
7
Tri Widodo, Pengaruh Labelisasi Halal dan Harga terhadap keputusuan pembelian konsumen
pada produk indomie.(Skripsi, Program Ilmu Ekonomi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta, 2015). hlm.6
4
penguji meneliti sediaan cream collagen yang aman dan baik untuk digunakan.
Selain itu, memahami kandungan yang terdapat pada produk perawatan kulit,
setidaknya bisa menyelamatkan kulit kita dari bahaya-bahaya yang akan datang di
kemudian hari. Seperti yang kita ketahui, saat ini sangat menjamur macam-macam
diantaranya yang tidak memiliki izin dari dinas pengawasan obat dan makanan.
Padahal produk kosmetik tersebut dijual bebas di pasaran dengan harga murah.
lain:
Harga yang sesuai dengan manfaat, persepsi harga dan manfaat, harga barang
Sedangkan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur sebuah label halal
dalam penelitian yang dilakukan oleh Rambe dan Afifudin, digunakan beberapa
indikator yaitu: Proses pembuatan, bahan baku, nilai keagamaan (religious value),
studi dengan produk yang berlabel halal, harga, dan terdaftar BPOM. Pemilihan
ini didasarkan pada sistem pemakaian para masyarakat termasuk perempuan yang
ada di Desa Pengembur apakah masih ada yang membeli produk yang tidak
terjamin kehalalannya baik itu di tinjau dari segi bahan baku utama, proses
5
memperoleh informasi yang lebih jelas serta disertai bukti ilmiah mengenai
kosmetik berlabel halal, perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah. Untuk itu
yang berlaku mengenai label halal pada produk tersebut. Dari hal tersebut maka
penulis tertarik untuk melakukan lebih lanjut dan menuangkannya dalam bentuk
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
6
1. Untuk mengetahui pengaruh label halal terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik collagen.
2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik collagen.
3. Untuk mengetahui pengaruh terdaftar bpom terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik collagen.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Pembahasan terhadap permasalahan-pemasalahan
b. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
D. Definisi Operasional
7
a. Label Halal
keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 518 Tahun 2001 tentang
bahan haram dilarang untuk dikonsumsi umat Islam, dan pengolahannya tidak
Menurut Hawa (2007) menyatakan bahwa label halal yang ada pada
kemasan produk yang beredar di Indonesia adalah sebuah logo yang tersusun
dari huruf Arab yang membentuk “halal” dalam sebuah lingkaran. Label halal
informasi kepastian akan status produk yang aman digunakan atau dikonsumsi
untuk membeli.
akan status produk yang aman digunakan atau dikonsumsi. Sehingga penting
terhadap konsumen. Terutama dalam bisnis global, para produsen dari luar
8
Tengku Putri Lindung Bulan, Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Sosis di
Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang (Jurnal Manajemen dan Keuangan, 2016) hlm.5
8
Indonesia harus memiliki label halal yang sah dan resmi dari lembaga
berwenang.9
b. Peranan Harga
Menurut Ibid suatu harga barang atau jasa yang telah ditetapkan oleh
1) Bagi perekonomian
(entrepreneurship).
2) Bagi konsumen
pembelian seperti citra merek. Lokasi took, layanan, nilai (value), fitur
produk dan kualitas. Beberapa konsumen menganggap jika harga mahal maka
9
Didik Gunawan, S.E,..M.M , Aiga Dwi Pratiwi, Yenni Arfah, S.E,..M.Ak , Bobby Hartanto,
S.Kom,..M.Si, “Keputusan Pembelian Skincare Safi Berbasis Media Marketing” (PT Inovasi
9
3) Bagi perusahaan
Harga suatu produk ditetapkan setelah hasil proses yang panjang hal
c. Indikator Harga
1. Tarif
2. Kesesuaian diskon
3. Promo harga
Variabel harga dalam bauran pemasaran mengacu pada apa yang harus
diberikan konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang biasanya
menggunakan nilai uang. Harga suatu produk ditentukan tidak saja berdasarkan
terhadap produk. Peter dan Olson bahkan mengemukakan bahwa the cost of a
10
Dr.Rusydi Abubakar, S.E., M.Si, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Penerbit CV Alfabeta,
2018) hlm. 47
10
product to the consumer includes time, mental activity and behavioral effort. 11
Hal ini berarti bahwa harga produk ditentukan dengan memperhitungkan waktu
digunakan, dan bahkan upaya tingkah laku untuk mendukung produk itu.
d. Terdaftar BPOM
Makanan. Lembaga ini memiliki tugas yang sama dengan European Medicines
Agency (EMA), dan Food and Drug Administration (FDA) dengan tugas utama
yaitu untuk mengawasi seluruh peredaran obat-obatan dan makanan yang ada di
saat sebelum dan juga selama beredar di pasaran seb agai tindakan pencegahan
untuk menjamin Obat dan Makanan yang beredar telah memenuhi standard an
persyaratan keamanan, manfaat, dan juga mutu produk yang ditetapkan serta
dan semakin kritis dalam mencari serta menggali informasi tentang produk yang
akan digunakan. Alasan konsumen memilih kosmetik yang berlogo halal yaitu
keamanan dan kualitas pada kandungan kosmetik tersebut. Hal ini juga
11
Peter dan Olson, Consumer Behavior, dalam George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising,
hlm. 61
12
https://www.google.com/amp/s/izin.co.id/indonesia-business-tips/2020/12/18/bpom-adalah/amp/
11
mengenai pembelian produk kosmetik halal di Indonesia salah satunya adalah
kehalalan produk.
penelitian kepada 1200 perempuan Indonesia dengan segmen usia 15-55 tahun.
Dari penelitian tersebut terungkap bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi
kemudian diikuti oleh produk yang tahan lama (67,4%), formula ringan (62,2%),
50%.
e. Kosmetik Collagen
seperti vitamin A, vitamin E, collagen, moisturizer dan lilin lebah sehingga krim
ini dinyatakan aman tanpa memberikan efek yang berbahaya. Jika dalam
bersifat alami tanpa bahan berbahaya sehingga tidak akan menimbulkan efek
samping.13
kalangan belakangan ini, khususnya oleh kaum wanita.Tak heran jika banyaknya
minat pada produk collagen ini membuat para oknum tak bertanggung jawab
13
https://paragram.id/kesehatan/apakah-collagen-mengandung-merkuri-ini-fakta-faktanya-31063?
page=2
12
justru memanfaatkannya untuk meraih keuntungan.Salah satu caranya adalah
- Ketergantungan produk
- Mengecek di BPOM
- Memperhatikan kemasan
- Membedakan warna
- Aroma
- Tekstur14
Perlu diketahui bahwa tidak semua produk kecantikan yang cocok untuk orang
lain akan cocok dengan kulit anda. Jadi pilihlah produk kecantikan yang sesuai
(terutama bila kulit anda sensitif sebab bisa menimbulkan kulit menjadi gatal,
bersisik, merah, jerawatan, dll). Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menjaga kesehatan kulit wajah yaitu jaga kebersihan wajah, memilih kosmetik
yang cocok dan aman, konsumsi air putih dan buah yang cukup, istirahat yang
15
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/berhenti-krim-pemutih
13
E. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
1. Kajian Pustaka
a. Penelitian Terdahulu
Dalam skripsi yang telah disusun oleh Liza Raviana dapat disimpulkan
pada merek kosmetik yang diteliti, Liza Raviana meneliti kosmetik merek
14
Dalam jurnal yang telah disusun oleh peneliti dapat disimpulkan
bahwa adanya label halal dan penetapan harga yang terjangkau sesuai
konsumen. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya label halal dan harga
wardah.
Makhrian, dan Khairil Buldani dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
perbedaannya juga terletak pada merek kosmetik yang diteliti, Fenti Mayang
Sari, dkk meneliti kosmetik merek wardah. Sedangkan penulis disini meneliti
15
dengan konsep halal, masyarakat masih kurang menyadari pentingnya produk
kosmetik yang berlabel halal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya
terdapat pengaruh antara labelisasi halal, kesadaran halal, harga produk dan
citra merek sebagai variabel (X), dan keputusan pembelian sebagai variabel
terikat (Y). Sedangkan penulis disini menggunakan label halal, harga, dan
terdaftar bpom sebagai variabel bebas (X) dan keputusan pembelian sebagai
2. Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini, dengan adanya label halal, harga dan terdaftar
16
Gambar 1
Kerangka Berfikir
BPOM
Halal
3. Hipotesis Penelitian
tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan adalah sebagai
berikut:
F. Metode Penelitian
17
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ditetapkan.16
atau pengaruh satu atau lebih variabel bebas dengan satu atau lebih variabel
fungsional.
korelasional ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh label halal,
collagen yang memiliki dua variabel yakni variabel X (label halal, harga, dan
a. Populasi
16
Sugiyono, Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung; Penerbit Alfabeta,
2014), hlm. 64.
18
Populasi menurut Sugiyono adalah “wilayah generalisasi yang terdiri
Lombok Tengah.
b. Sampel
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara
N
n=
1+ N e 2
Keterangan :
17
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2008)
hlm.134
18
Husein Umar, Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Penerbit PT.Raja
Grafindo Persada, 1999) hlm.83
19
n=Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
dapat ditolerir.19
mengatakan bahwa jika jumlah subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semuanya.20Namun jika lebih besar dari 100 maka dapat diambil sampel
ada, maka peneliti tidak meneliti semua secara keseluruhan subjek penelitian,
kelonggaran yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 10%. Maka
dapat dihitung:
N
n=
1+ N e 2
260
¿ 2
1+ 260.10%
260
¿ 2
1+ 260.0 ,1
260
¿
1+ 260.0,01
19
Ibid.hlm 78
20
Rofiqoh Biutif, “Pengaruh Model Pembelajaran Afektif Tipe Konsiderasi Terhadap Kepribadian
Muslim Siswa di SMA Gema 45 Surabaya”, (Skripsi-IAIN Sunan Ampel, 2010) hlm.71
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Penerbit PT.Rineka Cipta, 1998) hlm.120
20
260
¿
1+ 2,6
260
¿
3,6
penelitian ini yakni di Desa Pengembur yang terletak di Jl. Tanak Awu – Desa
Pengembur Kec. Pujut Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 83573.
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa sana yang
merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu
penelitan. Dalam penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel
menjadi variabel bebas adalah label halal (X1), harga (X2), dan terdaftar
bpom (X3).
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2008) hlm.38
23
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Kuantitatif. (Jakarta; Penerbit Alfabeta, 2011) hlm.48
21
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
5. Desain Penelitian
oleh penelitian.26
6. Instrumen Penelitian
kuantitatif yang akurat maka, seluruh variabl bebas menggunakan skala likert
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2008) hlm.39
25
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2013), hlm. 2.
26
Suryani dan Hendriyadi, Metode Riset Kuantitatif, (hlm. 90.
22
1-5 dengan penilaian skala likert merupakan skala yang dipakai untuk
tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
1= sangat setuju
2= setuju
3= ragu-ragu
4= tidak setuju
kuesioner.
penelitian dengan cara tanya jawab sambal bertatap muka antara penanya atau
23
Teknik angket atau kuesioner teknik pengumpulan data yang dilakukan
Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2
ini adalah sebesar 5% sehingga tingkat kepercayaan pada penelitian ini adalah
sebesar 95%).
KP=R2 X 100%
dapat dilihat dari jawaban responden pada item pernyataan kelima variabel
24
membeli kosmetik collagen, sehingga dihasilkan angka 81 berdasarkan tabel
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Memasuki Lapangan
8 Dan seterusnya
disesuaikan kebutuhan
25
DAFTAR PUSTAKA
26
https://www.google.com/amp/s/izin.co.id/indonesiabusinesstips/2020/12/18/bpo
-adalah/amp/
BPOM RI, Peraturan Kepala BPOM Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan
Teknis Bahan Kosmetika. hlm.9
https://paragram.id/kesehatan/apakah-collagen-mengandung-merkuri-ini-fakta
faktanya-31063?page=2
https://www.atome.id/blog/tips-cerdas-membedakan-bedak-collagen-asli-dan
palsu
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/berhenti-krim-pemutih
Sugiyono, Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung;
Penerbit Alfabeta, 2014), hlm. 64.
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu,
2008) hlm.134
Husein Umar, Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Penerbit
PT.Raja Grafindo Persada, 1999) hlm.83
Rofiqoh Biutif, “Pengaruh Model Pembelajaran Afektif Tipe Konsiderasi
Terhadap Kepribadian Muslim Siswa di SMA Gema 45 Surabaya”,
(Skripsi-IAIN Sunan Ampel, 2010) hlm.71
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Penerbit PT.Rineka Cipta,
1998) hlm.120
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2008)
hlm.38
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Kuantitatif. (Jakarta; Penerbit Alfabeta,
2011) hlm.48
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2008)
hlm.39
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2013), hlm. 2.
27