Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH LABEL HALAL, HARGA DAN TERDAFTAR BPOM

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


PRODUK KOSMETIK COLLAGEN
(Studi Kasus: Masyarakat Desa Pengembur Kec.pujut Kab.Lombok Tengah)

Proposal Skripsi

Oleh

Miftahul Jannah
NIM 180501183

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2022

i
A. Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin cepat telah

mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan.

Berkembangnya pemanfaatan media internet sebagai sarana interaksi sosial telah

mengantarkan banyak kemudahan komunikasi maupun informasi dalam segala

bidang. Terutama pada dunia bisnis yang saat ini menghadapi persaingan global

yang ketat. Saat ini internet menjadi unggulan bagi para pebisnis dalam usaha

memenangkan persaingan bisnis.Ini disadari oleh meningkatnya pengguna

internet di dunia yang dimana memudahkan para pebisnis untuk memasarkan dan

mengembangkan lahan bisnisnya.1

Internet menawarkan peluang untuk melakukan penjualan produk

kebutuhan sehari-hari secara langsung kepada pelanggan yang berada pada pasar

konsumsi (consumer market) atau konsumen pada pasar industri (business-to-

business market).Penjualan barang dan jasa secara langsung (direct selling)

melalui internet dinamakan dengan istilah e-commerce.2 Saat ini kegiatan e-

commerce di Indonesia merambah berbagai jenis kegiatan bisnis dari skala

industri kecil sampai kepada industri yang besar.Kegiatan e-commerce dalam

skala kecil saat ini telah menjamur di seluruh penjuru Indonesia, ini disebabkan

karena tersedianya berbagai macam wadah untuk bertransaksi secara online

1
Hoga Saragih dan Rizky Ramdhany, Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam Berbelanja Online
Kembali Melalui Media Teknologi Informasi Forum Jual Beli (FJB) Kaskus (Jurnal Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Bakrie, Jakarta) hlm.1

2
Morissan, M.A., Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Penerbit Prenada Media
Group, 2010) hlm.335

1
dengan mudah. Seperti pada penggunaan situs jejaring sosial seperti facebook

yang pada awalnya hanya berfungsi sebagai situs pertemanan dan pertukaran

informasi sesama teman atau kerabat dekat, saat ini telah beralih fungsi sebagai

lahan marketing suatu perusahaan maupun toko online dalam skala industri

rumahan. Tidak hanya situs jejaring sosial seperti facebook, media online lainnya

seperti forum, blog dan microblog seperti twitter dan instagram dapat menjadi

wadah untuk melakukan kegiatan e-commerce di dunia maya.

Salah satu bentuk penyampaian informasi yang paling sering dilakukan

produsen kepada konsumen adalah melalui iklan dengan menggunakan beragam

media. Iklan telah menjadi media yang efektif bagi produsen untuk

memperkenalkan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Tidaklah

mengherankan jika biaya iklan menempati prioritas yang sangat penting dari

sebuah perusahaan.3

Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, yaitu sistem

kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen. Nilai inti itu jauh

lebih dalam daripada perilaku atau sikap, dan pada dasarnya menentukan pilihan

dan keinginan orang dalam jangka panjang. Pemasar yang menargetkan

konsumen berdasarkan pada keyakinan nilai mereka dengan menarik bagi inner-

selves orang sendiri, adalah mungkin untuk memengaruhi outer-selves mereka –

perilaku pembelian mereka. Sehingga konsumen dalam membuat keputusan

pembelian suatu produk juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pertama,

faktor individu meliputi motivasi dan kebutuhan, kepribadian, dan gaya hidup,
3
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011) hlm.16

2
dan pengetahuan konsumen. Kedua, faktor lingkungan meliputi budaya,

keluarga, dan kelompok referensi. Budaya merupakan penentu keinginan dan

perilaku paling dasar. Ketiga, faktor psikologi meliputi pengolahan informasi,

keterlibatan, dan sikap konsumen. Satu perangkat proses psikologis

berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan

proses keputusan dan keputusan pembelian.4

Banyak cara yang dilakukan dalam upaya pemilihan produk yang sesuai

keinginan. Salah satunya dengan mencari informasi yang terdapat pada atribut

produk. Pencarian informasi bisa bersifat aktif seperti dari: katalog, internet,

menelpon teman, mengunjungi toko untuk mempelajari produk yang akan

dibeli.5

Salah satu actribut yang dimaksud sebagai media informasi konsumen

untuk memperoleh kepercayaan terhadap produk adalah label BPOM (Badan

Pengawas Obat dan Makanan). Hak setiap orang mendapatkan informasi yang

benar, jujur, dan jelas mengkonsumsi makanan, minuman, obat-obatan, atau

memakai kosmetik adalah bagian dari hak sesuai Hak Asasi Manusia (HAM)

yang dalam pelaksanaannya selama ini informasi kebenaran, kejujuran, dan

kejelasan produk-produk terdapat beberapa klasifikasinya antara lain: produk

tanpa label halal dan produk yang mencantumkan label halal. Pada produk yang

mencantumkan label halal masih diklasifikasikan atas: mencantumkan label

4
Ir.Agustina Shinta, M,P., Manajemen Pemasaran, (Malang: Penerbit Universitas Brawijaya
Press, 2011) hlm.42-53

5
Suardi Yakub, Buku Pedoman Belajar Manejemen Pemasaran, (Medan: Penerbit STMIK
Triguna Dharma, 2013) hlm .166

3
halal dengan nomor registrasinya, dan yang mencantumkan label halal tanpa

nomor registrasinya.

Produk kosmetik yang beredar dipasaran nyatanya masih banyak

yang belum mencantumkan label halal pada kemasan produknya. Padahal

kebutuhan akan jaminan halal pada kosmetik menjadi penting khususnya di

Indonesia. Dikarenakan penduduk di Indonesia mayoritas menganut agama

Islam dengan populasi kaum muslimin mencapai bilangan 87% 6, maka dari

itu kepastian tentang kehalalan produk merupakan hal yang penting untuk

diperhatikan. Hal ini dikarenakan umat muslim dilarang mengkonsumsi

produk-produk yang mengandung bahan-bahan yang tidak halal. Konsep halal

dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah banyak dikenal dan diterapkan

khususnya umat Islam. Halal diperuntukkan bagi segala sesuatu yang baik

dan bersih dimakan atau dikonsumsi oleh manusia sesuai menurut syariat

Islam.7

Salah satu produk kecantikan yang dijadikan dan digemari masyarakat

Desa Pengembur adalah cream collagen. Keberadaan cream collagen dalam

rangkaian perawatan tubuh dan wajah wajib dipertimbangkan. Meski bukan

collagen yang diproduksi oleh tubuh, cream collagen dapat membantu menjaga

kondisi kulit. Namun, banyaknya cream collagen yang beredar di pasaran

mungkin akan membuat masyarakat kebingungan dalam memilih. Sehingga

6
http://.BadanPusatStatistik.go.id

7
Tri Widodo, Pengaruh Labelisasi Halal dan Harga terhadap keputusuan pembelian konsumen
pada produk indomie.(Skripsi, Program Ilmu Ekonomi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta, 2015). hlm.6

4
penguji meneliti sediaan cream collagen yang aman dan baik untuk digunakan.

Selain itu, memahami kandungan yang terdapat pada produk perawatan kulit,

setidaknya bisa menyelamatkan kulit kita dari bahaya-bahaya yang akan datang di

kemudian hari. Seperti yang kita ketahui, saat ini sangat menjamur macam-macam

produk perawatan kulit terutama bagi wanita. Namun sayangnya banyak

diantaranya yang tidak memiliki izin dari dinas pengawasan obat dan makanan.

Padahal produk kosmetik tersebut dijual bebas di pasaran dengan harga murah.

Menurut Fure, indikator yang digunakan untuk mengukur harga antara

lain:

Harga yang sesuai dengan manfaat, persepsi harga dan manfaat, harga barang

terjangkau, persaingan harga, dan kesesuaian harga dengan kualitasnya.

Sedangkan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur sebuah label halal

dalam penelitian yang dilakukan oleh Rambe dan Afifudin, digunakan beberapa

indikator yaitu: Proses pembuatan, bahan baku, nilai keagamaan (religious value),

kesehatan (health), dan kekhususan (exclusivity).

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak saat ini

perusahaan kosmetik melakukan beragam upaya guna meningkatkan keputusan

pembelian konsumen.Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini menggunakan

studi dengan produk yang berlabel halal, harga, dan terdaftar BPOM. Pemilihan

ini didasarkan pada sistem pemakaian para masyarakat termasuk perempuan yang

ada di Desa Pengembur apakah masih ada yang membeli produk yang tidak

terjamin kehalalannya baik itu di tinjau dari segi bahan baku utama, proses

pembuatan, sertabahan pembantu, di dalam kosmetik tersebut. Agar dapat

5
memperoleh informasi yang lebih jelas serta disertai bukti ilmiah mengenai

bagaimana pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik berlabel halal, perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah. Untuk itu

penulis akan melakukan penelitian dengan menjadikan masyarakat Desa

Pengembur sebagai objek populasi, karena masyarakat yang ada di Desa

Pengembur belum dapat memahami dan mempertimbangkan tentang hukum

yang berlaku mengenai label halal pada produk tersebut. Dari hal tersebut maka

penulis tertarik untuk melakukan lebih lanjut dan menuangkannya dalam bentuk

skripsi dengan judul: PENGARUH LABEL HALAL, HARGA DAN

TERDAFTAR BPOM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

KOSMETIK COLLAGEN (Studi Kasus: Masyarakat Desa Pengembur

Kec.Pujut Kab.Lombok Tengah).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah label halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian


produk kosmetik collagen?
2. Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik collagen?
3. Apakah terdaftar bpom berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik collagen?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah sebagai berikut:

6
1. Untuk mengetahui pengaruh label halal terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik collagen.
2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik collagen.
3. Untuk mengetahui pengaruh terdaftar bpom terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik collagen.
2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis
Pembahasan terhadap permasalahan-pemasalahan

sebagaimana yang telah diuraikan di atas, diharapkan akan

memberikan pemahaman bagi pembaca mengenai Pengaruh

Label Halal, Harga dan Terdaftar BPOM terhadap Keputusan

Pembelian Produk Kosmetik Collagen

Secara teoritis manfaat penulisan akan membawa

perkembangan terhadap Ilmu Pengetahuan dan dapat dijadikan

sebagai pertimbangan sekaligus rujukan terutama dalam studi

pada masyarakat Desa Pengembur.

b. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi kalangan mahasiswa dan lapisan masyarakat luas terutama

setiap orang yang ingin memperdalam Ilmu Ekonomi Islam di

setiap perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Selain itu penelitian ini juga berguna sebagai syarat akademisi

untuk menyelesaikan Strata 1 jurusan Ekonomi Islam Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram.

D. Definisi Operasional

7
a. Label Halal

Pengertian halal menurut Departemen Agama yang dimuat dalam

keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 518 Tahun 2001 tentang

Pemeriksaan Penempatan Pangan Halal adalah “tidak mengandung unsur atau

bahan haram dilarang untuk dikonsumsi umat Islam, dan pengolahannya tidak

bertentangan dengan syariat Islam”.

Menurut Hawa (2007) menyatakan bahwa label halal yang ada pada

kemasan produk yang beredar di Indonesia adalah sebuah logo yang tersusun

dari huruf Arab yang membentuk “halal” dalam sebuah lingkaran. Label halal

memiliki hubungan terhadap keputusan pembelian.8

Sedangkan menurut Hijriah dan Saleh (2018), pengertian label halal

adalah proses penyampaian pesan oleh produsen kepada konsumen mengenai

informasi kepastian akan status produk yang aman digunakan atau dikonsumsi

dan memberikan jaminan bahwa produk tersebut halal sehingga menentramkan

batin konsumen dan secara tepat menentukan pilihan sebelum memutuskan

untuk membeli.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pencantuman

label halal merupakan hal yang penting karena membantu memudahkan

konsumen Muslim dalam memperoleh informasi dan kepastian yang dibutuhkan

akan status produk yang aman digunakan atau dikonsumsi. Sehingga penting

bagi para produsen untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan

terhadap konsumen. Terutama dalam bisnis global, para produsen dari luar
8
Tengku Putri Lindung Bulan, Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Sosis di
Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang (Jurnal Manajemen dan Keuangan, 2016) hlm.5

8
Indonesia harus memiliki label halal yang sah dan resmi dari lembaga

berwenang.9

b. Peranan Harga

Menurut Ibid suatu harga barang atau jasa yang telah ditetapkan oleh

perusahaan akan berdampak pada perekonomian secara mikro (bagi konsumen

dan perusahaan) maupun makro (bagi perekonomian secara umum). Berikut

beberapa peranan harga:

1) Bagi perekonomian

Harga produk akan mempengaruhi tingkat upah, dan laba suatu

perusahaan karena harga merupakan regulator dasar dalam sistem

perekonomian, untuk itu harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor

produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal waktu dan kewirausahaan

(entrepreneurship).

2) Bagi konsumen

Harga merupakan hal yang cukup sensitive pada konsumen dalam

pembelian suatu produk.Namun disamping faktor harga, terdapat faktor-

faktor lain yang juga menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan

pembelian seperti citra merek. Lokasi took, layanan, nilai (value), fitur

produk dan kualitas. Beberapa konsumen menganggap jika harga mahal maka

mempunyai kualitas yang tinggi.

9
Didik Gunawan, S.E,..M.M , Aiga Dwi Pratiwi, Yenni Arfah, S.E,..M.Ak , Bobby Hartanto,

S.Kom,..M.Si, “Keputusan Pembelian Skincare Safi Berbasis Media Marketing” (PT Inovasi

Pratama Internasional, 2022) hlm.18

9
3) Bagi perusahaan

Harga suatu produk ditetapkan setelah hasil proses yang panjang hal

ini sangat didasari karena harga merupakan satu-satunya elemen bauran

pemasaran yang mendatangkan pendapatan untuk perusahaan dibandingkan

dengan bauran pemasaran lainnya yang justru membutuhkan pengeluaran

dana yang tidak sedikit, seperti promosi dan iklan.

c. Indikator Harga

Beberapa pendapat para ahli tentang indikator harga, semuanya sama

dengan Bannet (1997) yang mengemukakan:

1. Tarif

2. Kesesuaian diskon

3. Promo harga

4. Harga sangat terjangkau untuk semua kalangan

5. Harga sangat sesuai kualitas

6. Harga sangat murah10

Variabel harga dalam bauran pemasaran mengacu pada apa yang harus

diberikan konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang biasanya

menggunakan nilai uang. Harga suatu produk ditentukan tidak saja berdasarkan

biaya produksi namun juga faktor-faktor lain, seperti tingkat permintaan

terhadap produk bersangkutan, tingkat persaingan, serta persepsi konsumen

terhadap produk. Peter dan Olson bahkan mengemukakan bahwa the cost of a

10
Dr.Rusydi Abubakar, S.E., M.Si, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Penerbit CV Alfabeta,
2018) hlm. 47

10
product to the consumer includes time, mental activity and behavioral effort. 11

Hal ini berarti bahwa harga produk ditentukan dengan memperhitungkan waktu

yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk, aktivitas mental yang

digunakan, dan bahkan upaya tingkah laku untuk mendukung produk itu.

d. Terdaftar BPOM

BPOM adalah singkatan dari lembaga Badan Pengawas Obat dan

Makanan. Lembaga ini memiliki tugas yang sama dengan European Medicines

Agency (EMA), dan Food and Drug Administration (FDA) dengan tugas utama

yaitu untuk mengawasi seluruh peredaran obat-obatan dan makanan yang ada di

seluruh wilayah Indonesia. BPOM juga memastikan pengawasan produk pada

saat sebelum dan juga selama beredar di pasaran seb agai tindakan pencegahan

untuk menjamin Obat dan Makanan yang beredar telah memenuhi standard an

persyaratan keamanan, manfaat, dan juga mutu produk yang ditetapkan serta

tindakan penegakan hukum. 12

Di Indonesia saat ini konsumen sudah memiliki kepedulian yang tinggi

dan semakin kritis dalam mencari serta menggali informasi tentang produk yang

akan digunakan. Alasan konsumen memilih kosmetik yang berlogo halal yaitu

keamanan dan kualitas pada kandungan kosmetik tersebut. Hal ini juga

didukung oleh penelitian Lembaga Riset Signa Indonesia yang meneliti

11
Peter dan Olson, Consumer Behavior, dalam George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising,
hlm. 61

12
https://www.google.com/amp/s/izin.co.id/indonesia-business-tips/2020/12/18/bpom-adalah/amp/

11
mengenai pembelian produk kosmetik halal di Indonesia salah satunya adalah

kehalalan produk.

Berdasarkan data tersebut, Sigma Reseacrh Indonesia melakukan

penelitian kepada 1200 perempuan Indonesia dengan segmen usia 15-55 tahun.

Dari penelitian tersebut terungkap bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi

pertimbangan perempuan dalam membeli produk kosmetik. Faktor yang paling

besar presentasenya adalah kecocokan formula pada kulit wajah (79,4%),

kemudian diikuti oleh produk yang tahan lama (67,4%), formula ringan (62,2%),

serta pemilihan warna, halal, harga dengan presentase masing-masing di atas

50%.

e. Kosmetik Collagen

Kandungan dari cream collagen sendiri terdiri dari bahan-bahan alami

seperti vitamin A, vitamin E, collagen, moisturizer dan lilin lebah sehingga krim

ini dinyatakan aman tanpa memberikan efek yang berbahaya. Jika dalam

penggunaannya kulit mengalami masalah, besar kemungkinan bahwa cream yang

digunakan tersebut adalah palsu. Karena kandungan dalam collagen sendiri

bersifat alami tanpa bahan berbahaya sehingga tidak akan menimbulkan efek

samping.13

Collagen adalah produk yang sedang marak digunakan oleh banyak

kalangan belakangan ini, khususnya oleh kaum wanita.Tak heran jika banyaknya

minat pada produk collagen ini membuat para oknum tak bertanggung jawab

13
https://paragram.id/kesehatan/apakah-collagen-mengandung-merkuri-ini-fakta-faktanya-31063?
page=2

12
justru memanfaatkannya untuk meraih keuntungan.Salah satu caranya adalah

dengan membuat collagen palsu.

Bahaya Collagen Palsu

- Membuat kulit terasa panas dan perih

- Merah saat terkena matahari

- Kulit Nampak putih pucat

- Ketergantungan produk

Tips Membedakan Collagen Asli dan Palsu

- Mengecek di BPOM

- Mengetahui perbedaan harga

- Memperhatikan kemasan

- Membedakan warna

- Aroma

- Tekstur14

Perlu diketahui bahwa tidak semua produk kecantikan yang cocok untuk orang

lain akan cocok dengan kulit anda. Jadi pilihlah produk kecantikan yang sesuai

dengan kulit anda dan janganlah sembarang mencoba-coba produk kecantikan

(terutama bila kulit anda sensitif sebab bisa menimbulkan kulit menjadi gatal,

bersisik, merah, jerawatan, dll). Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk

menjaga kesehatan kulit wajah yaitu jaga kebersihan wajah, memilih kosmetik

yang cocok dan aman, konsumsi air putih dan buah yang cukup, istirahat yang

cukup, dan tidak stress.15


14
https://www.atome.id/blog/tips-cerdas-membedakan-bedak-collagen-asli-dan-palsu

15
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/berhenti-krim-pemutih

13
E. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

1. Kajian Pustaka

a. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan oleh peneliti dari

beberapa peneliti sebelumnya, terdapat beberapa kajian/hasil empiris yang

membahas tentang pengaruh label halal, harga, dan terdaftar bpom

terhadap keputusan pembelian produk kosmetik collagen sebagai berikut:

1) Liza Raviana, dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Harga dan

Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Pembelian

Produk Kosmetik Wardah Di Kota Banda Aceh”.

Dalam skripsi yang telah disusun oleh Liza Raviana dapat disimpulkan

bahwalabelisasi halal dan harga adalah faktor yang mendukung tingginya

tingkat keputusan pembelian konsumen di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) harga dan label halal

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Liza Raviana dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang labelisasi

halal dan harga terhadap keputusan pembelian. Sedangkan letak perbedaannya

pada merek kosmetik yang diteliti, Liza Raviana meneliti kosmetik merek

wardah.Sedangkan penulis disini meneliti kosmetik merek collagen.

2) Fenti Mayang Sari, Andy Makhrian, Khairil Buldani, dalam penelitiannya

yang berjudul “Pengaruh Label Halal Dan Harga Terhadap Keputusan

Membeli Produk Kosmetik Wardah”

14
Dalam jurnal yang telah disusun oleh peneliti dapat disimpulkan

bahwa adanya label halal dan penetapan harga yang terjangkau sesuai

kualitasnya pada produk kosmetik dapat memberikan nilai positif yang

memiliki peluang besar sehingga dapat mempengaruhi keputusan membeli

konsumen. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya label halal dan harga

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan membeli produk kosmetik

wardah.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Fenti Mayang Sari, Andy

Makhrian, dan Khairil Buldani dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

sama-sama meneliti tentang labelisasi halal dan harga terhadap keputusan

pembelian. Adapun perbedaannya yakni terletak pada objeknya, objek

penelitiannya adalah mahasiswi universitas bengkulu, sedangkan penulis

mengambil objek penelitian adalah masyarakat desa pengembur.Dan letak

perbedaannya juga terletak pada merek kosmetik yang diteliti, Fenti Mayang

Sari, dkk meneliti kosmetik merek wardah. Sedangkan penulis disini meneliti

kosmetik merek collagen.

3) Astuty dan Dinda, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Labelisasi Halal, Kesadaran Halal, Harga Produk dan Citra Merek

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Merek Purbasari (Studi

kasus konsumen wilayah binjai)”.

Dalam jurnal yang telah disusun oleh peneliti dapat disimpulkan

bahwa beberapa permasalahan yang dibahas dalam penelitian tersebut yaitu

limitasi pengetahuan konsumen muslim mengenai keputusan pembelian

15
dengan konsep halal, masyarakat masih kurang menyadari pentingnya produk

kosmetik yang berlabel halal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya

terdapat pengaruh antara labelisasi halal, kesadaran halal, harga produk dan

citra merek dengan keputusan pembelian kosmetik purbasari di wilayah binjai.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Astuty dan Dinda dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang labelisasi

halal dan harga terhadap keputusan pembelian. Adapun perbedaannya yakni

terletak pada objeknya, objek penelitiannya adalah konsumen wilayah binjai,

sedangkan penulis mengambil objek penelitian adalah masyarakat desa

pengembur.Dan letak perbedaannya juga terletak pada merek kosmetik yang

diteliti, Astuty dan Dinda meneliti kosmetik merek purbasari.Sedangkan

penulis disini meneliti kosmetik merek collagen.Kemudian variabel yang

digunakan menggunakan labelisasi halal, kesadaran halal, harga produk, dan

citra merek sebagai variabel (X), dan keputusan pembelian sebagai variabel

terikat (Y). Sedangkan penulis disini menggunakan label halal, harga, dan

terdaftar bpom sebagai variabel bebas (X) dan keputusan pembelian sebagai

variabel terikat (Y).

2. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini, dengan adanya label halal, harga dan terdaftar

BPOM diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian terhadap

produk kosmetik collagen, dengan menggunakan produk halal maka akan

memberikan rasa ketenangan baik lahir maupun batin. Kerangka berfikir

dalam penelitian ini dapat digambarkan:

16
Gambar 1
Kerangka Berfikir

BPOM

Harga Keputusan Pembelian

Halal

3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini berdasarkan

tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan adalah sebagai

berikut:

H1: Halal mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik collagen di desa pengembur

kecamatan pujut kabupaten Lombok tengah.

H2: Harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk kosmetik collagen di desa pengembur

kecamatan pujut kabupaten Lombok tengah.

H3 : terdaftar BPOM mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian produk kosmetik collagen di desa pengembur

kecamatan pujut kabupaten Lombok tengah.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

17
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan jenis penelitian kuantitatif.Penelitian kuantitatif merupakan

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi tertentu, teknik pengambilan sampel pada

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.16

Sedangkan dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan

adalah pendekatan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional.Penelitian

korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari suatu hubungan

atau pengaruh satu atau lebih variabel bebas dengan satu atau lebih variabel

terikat.Akan tetapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan

fungsional.

Adapun tujuan peneliti memilih jenis penelitian kuantitatif yang bersifat

korelasional ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh label halal,

harga, dan terdaftar bpom terhadap keputusan pembelian produk kosmetik

collagen yang memiliki dua variabel yakni variabel X (label halal, harga, dan

terdaftar bpom) dan variabel Y (keputusan pembelian) mahasiswi program

studi ekonomi syariah UIN Mataram.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

16
Sugiyono, Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung; Penerbit Alfabeta,
2014), hlm. 64.

18
Populasi menurut Sugiyono adalah “wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen dalam pembelian

produk kosmetik collagen di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten

Lombok Tengah.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri dari anggota-

anggota populasi yang terpilih.17 Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah simple random sampling (pengambilan sampel acak

sederhana), karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara

demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.18 Pada

pengambilan sampel dalam penelitian ini difokuskan pada masyarakat Desa

Pengembur kec.pujut kab.lombok tengah

Teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada pemilihan anggota

populasi yang mudah diakses untuk memperoleh jawaban atau

informasi.Pengambilan sampel diperoleh berdasarkan rumus slovin.

N
n=
1+ N e 2

Keterangan :

17
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2008)
hlm.134
18
Husein Umar, Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Penerbit PT.Raja
Grafindo Persada, 1999) hlm.83

19
n=Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

dapat ditolerir.19

Sebagaimana di dalam skripsi kuantitatif yang ditulis oleh Rofiqo Biutif

mengatakan bahwa jika jumlah subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil

semuanya.20Namun jika lebih besar dari 100 maka dapat diambil sampel

antara 10%-15% atau 20%-25%.21 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

kelonggaran 10%, mengingat terbatasnya waktu, biaya dan kemampuan yang

ada, maka peneliti tidak meneliti semua secara keseluruhan subjek penelitian,

sampel dengan rumus Slovin, sebagai berikut:

Diketahui bahwa N atau ukuran populasi adalah 260. Sedangkan

kelonggaran yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 10%. Maka

dapat dihitung:

N
n=
1+ N e 2

260
¿ 2
1+ 260.10%

260
¿ 2
1+ 260.0 ,1

260
¿
1+ 260.0,01
19
Ibid.hlm 78

20
Rofiqoh Biutif, “Pengaruh Model Pembelajaran Afektif Tipe Konsiderasi Terhadap Kepribadian
Muslim Siswa di SMA Gema 45 Surabaya”, (Skripsi-IAIN Sunan Ampel, 2010) hlm.71

21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Penerbit PT.Rineka Cipta, 1998) hlm.120

20
260
¿
1+ 2,6

260
¿
3,6

¿ 72,22 dibulatkan menjadi 72

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Maret 2022.Adapun lokasi

penelitian ini yakni di Desa Pengembur yang terletak di Jl. Tanak Awu – Desa

Pengembur Kec. Pujut Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 83573.

4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa sana yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.22 Jadi variabel penelitian

merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu

penelitan. Dalam penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel

bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab

terjadinya/terpengaruhnya variabel dependen.23 Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah label halal (X1), harga (X2), dan terdaftar

bpom (X3).

2. Variabel terikat (dependent variable)

22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2008) hlm.38

23
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Kuantitatif. (Jakarta; Penerbit Alfabeta, 2011) hlm.48

21
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.24Dalam penelitian ini,

peneliti menjadikan keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat.

5. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah berupa gambaran atau rancangan prosedur

penelitian yang dianggap sebagai pola kerja peneliti dalam melakukan

penelitian. Desain penelitian merupakan strategi untuk memperoleh data yang

valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.25

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk numerik atau

angka yang bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan

modelmatematis, teori atau hipotesis yang dengan fenomena yang diselidiki

oleh penelitian.26

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk megukur nilai variabel yang

diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk

penelitian akan tergantung pada jumlah variabelyang diteliti. Penelitian ini

menggunakan empat variable bebas. Karena instrumen penelitian ini akan

digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data

kuantitatif yang akurat maka, seluruh variabl bebas menggunakan skala likert

24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2008) hlm.39

25
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2013), hlm. 2.

26
Suryani dan Hendriyadi, Metode Riset Kuantitatif, (hlm. 90.

22
1-5 dengan penilaian skala likert merupakan skala yang dipakai untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan dan pertanyaan. Indikator-indikator diatas diukur dengan

menggunakan skala likert yang memiliki empat tingkat preferensi jawaban

yang masing-masing mempunyai skor 1-5 dengan rincian sebagai berikut:

1= sangat setuju

2= setuju

3= ragu-ragu

4= tidak setuju

5= sangat tidak setuju

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh suatu

kebenaran terhadap hasil yang diperoleh dalam penelitian. Adapun

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode interview dan

kuesioner.

Interview merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambal bertatap muka antara penanya atau

pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat

yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

23
Teknik angket atau kuesioner teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.

8. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah

metode kuantitatif uji statistik regresi berganda dengan rumus:

Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2

Kemudian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh atau kontribusi

keseluruhan antara variabel-variabel yang dapat diuji Ftest pada taraf

signifikan 5% (yang berarti kemungkinan terjadi kesalahan dalam penelitian

ini adalah sebesar 5% sehingga tingkat kepercayaan pada penelitian ini adalah

sebesar 95%).

Selanjutnya untuk mengetahui besar pengaruh antara kedua variabel

dilakukan koefisien determinasi:

KP=R2 X 100%

melakukan pembelian, sehingga dihasilkan angka 95 berdasarkan tabel data

tabulasi label halal (X1).

Selanjutnya yang menyebabkan respon yang dihasilkan bersifat negatif

dapat dilihat dari jawaban responden pada item pernyataan kelima variabel

X2 yang mana sebagian besar responden menjawab perbedaan harga di pasar

tradisional dan pasar modern atau minimarket menjadi pertimbangan dalam

24
membeli kosmetik collagen, sehingga dihasilkan angka 81 berdasarkan tabel

data tabulasi harga X2.

G. Rencana Jadwal Penelitian

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6

1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Memasuki Lapangan

4 Tahap Seleksi dan


Analisis
5 Membuat Draf Laporan
6 Diskusi Draf Laporan
7 Penyempurnaan Laporan

8 Dan seterusnya
disesuaikan kebutuhan

25
DAFTAR PUSTAKA

Hoga Saragih dan Rizky Ramdhany, Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam


Berbelanja Online Kembali Melalui Media Teknologi Informasi Forum
Jual Beli (FJB) Kaskus (Jurnal Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Bakrie, Jakarta) hlm.1
Morissan, M.A., Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Penerbit
Prenada Media Group, 2010) hlm.335
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Perilaku Konsumen Teori dan
Penerapannya dalam Pemasaran, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia,
2011) hlm.16
Ir.Agustina Shinta, M,P., Manajemen Pemasaran, (Malang: Penerbit Universitas
Brawijaya Press, 2011) hlm.42-53
Suardi Yakub, Buku Pedoman Belajar Manejemen Pemasaran, (Medan: Penerbit
STMIK Triguna Dharma, 2013) hlm.166
http://.BadanPusatStatistik.go.id
Tri Widodo, Pengaruh Labelisasi Halal dan Harga terhadap keputusuan pembelian
konsumen pada produk indomie.(Skripsi, Program Ilmu Ekonomi
Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2015).
hlm.6
Tengku Putri Lindung Bulan, Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang (Jurnal
Manajemen dan Keuangan, 2016) hlm.5
Didik Gunawan, S.E,..M.M , Aiga Dwi Pratiwi, Yenni Arfah, S.E,..M.Ak , Bobby
Hartanto, S.Kom,..M.Si, “Keputusan Pembelian Skincare Safi Berbasis
Media Marketing” (PT Inovasi Pratama Internasional, 2022) hlm.18
Dr.Rusydi Abubakar, S.E., M.Si, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Penerbit CV
Alfabeta, 2018) hlm. 47
Peter dan Olson, Consumer Behavior, dalam George E. Belch & Michael A.
Belch, Advertising, hlm. 61

26
https://www.google.com/amp/s/izin.co.id/indonesiabusinesstips/2020/12/18/bpo
-adalah/amp/
BPOM RI, Peraturan Kepala BPOM Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan
Teknis Bahan Kosmetika. hlm.9

https://paragram.id/kesehatan/apakah-collagen-mengandung-merkuri-ini-fakta
faktanya-31063?page=2

https://www.atome.id/blog/tips-cerdas-membedakan-bedak-collagen-asli-dan
palsu
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/berhenti-krim-pemutih
Sugiyono, Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung;
Penerbit Alfabeta, 2014), hlm. 64.
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu,
2008) hlm.134
Husein Umar, Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Penerbit
PT.Raja Grafindo Persada, 1999) hlm.83
Rofiqoh Biutif, “Pengaruh Model Pembelajaran Afektif Tipe Konsiderasi
Terhadap Kepribadian Muslim Siswa di SMA Gema 45 Surabaya”,
(Skripsi-IAIN Sunan Ampel, 2010) hlm.71
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Penerbit PT.Rineka Cipta,
1998) hlm.120
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2008)
hlm.38
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Kuantitatif. (Jakarta; Penerbit Alfabeta,
2011) hlm.48
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2008)
hlm.39
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung; Penerbit Alfabeta, 2013), hlm. 2.

27

Anda mungkin juga menyukai