Anda di halaman 1dari 6

OBAT TRADISIONAL

Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik


Indonesia No. HK.00.05.41.1384 Obat tradisional adalah bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat Tradisional di
Indonesia sendiri dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

a. Jamu

Gambar 1. Logo Jamu


Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang belum melalui uji praklinik/klinik.
Contoh sediaan jamu adalah :
 Enkasari

 Tolak Angin

 Batugin
 Antangin

 Laserin

b. Obat Herbal Terstandar

Gambar 2. Logo OHT


Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan
bahan bakunya telah di standarisasi.
Contoh Sediaan OHT adalah :
 Lelap
 Diapet

 Mastin

 Slimming Tea
 OB Herbal

c. Fitofarmaka

Gambar 3. Logo Fitofarmaka


Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku
dan produk jadinya telah di standarisasi.
Contoh Sediaan Fitofarmaka adalah :
 Stimuno
 Tensigard

 Nodiar

 Rheumanner

 X-Gra
PEMUSNAHAN

Pemusnahan obat maupun resep di atur dalam PERMENKES No. 73 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek sebagai berikut :

1. Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung
narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan Obat selain narkotika dan
psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian
lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan
dibuktikan dengan berita acara pemusnahan menggunakan Formulir 1
sebagaimana terlampir.
2. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh
sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara
pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan Resep
menggunakan Formulir 2 sebagaimana terlampir dan selanjutnya dilaporkan
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
3. Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Anda mungkin juga menyukai