ABSTRAK
Selama ini sudah banyak jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh suku Muna di Kota Wuna.
Permasalahannya adalah bahwa sampai saat ini belum ada identifikasi yang jelas tentang nama-nama jenis
tumbuhan tersebut secara ilmiah.Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui jumlah dan jenis tumbuhan
obat yang dimanfaatkan oleh suku Muna di Permukiman Kota Wuna, khasiat dan organ tumbuhan yang
dimanfaatkan.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga November 2013, bertempat di
Pemukiman Kota Wuna Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini
menggunakan metode survey dan wawancara. Identifikas jenis tumbuhan obat dilakukan dengan
mencocokkan ciri-ciri yang ada dengan gambar yang mengacu pada buku identifikasi tumbuhan.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat 34 koleksi tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat tradisional
yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Pemukiman Kota Wuna. Dari 34 jenis yang dimanfaatkan tersebut,
31 koleksi telah teridentifikasi nama ilmiahnya dan 3 koleksi tidak dapat diidentifikasi nama ilmiahnya.
Kata Kunci : Tumbuhan Obat, Inventarisasi, Suku Muna, Permukiman
ABSTRACT
Muna tribe in Kota Wuna Settlement has utilized various types of medicinal herbs. However, until
nowthere has been no documented information about the scientific names and their utilization of the
medicinal plant species in the area. The objective of this study was to determine the number and types of
medicinal herbs used by the society in the study area, efficacy and organs of the plants are utilized. The
research was conducted from January until November 2013, in Wuna City Settlement Tongkuno districts,
Muna regency, Southeast Sulawesi Province. This research method used was survey and interview.
Identification of the types of medicinal herbs was done by matching the characteristics that exist with images
referring to the plant identification book. The results showed that there were 34 collections of plants that
have medicinal properties traditionally utilized by the Muna tribes at Wuna City Settlement. Based on 34
types of plants that used, Based on 34 types of plants used, 31 species have been identified and 3 plants
species have not been identified.
Key words : Medicines plant, inventory, Muna Tribe, settlement.
memiliki kearifan tersendiri dalam memanfaatkan secara lisan (Nurmalasari, et al., 2012). Setiap
berbagai tanaman berkhasiat obat. Permukiman daerah atau suku bangsa memiliki ciri khas
kota Wuna merupakan pusat Kerajaan Muna masa masing-masing dalam hal pengobatan tradisional.
lalu, dimana budaya dan kearifan lokal lainnya Hal ini disebabkan oleh kondisi alamnya
masih dipertahankan termasuk pemanfaatan khususnya ketersediaan tumbuh-tumbuhan yang
tanaman obat. Pemanfaatan tumbuhan obat untuk berkhasiat obat di masing-masing daerah,
mengobati berbagai penyakit yang diderita oleh perbedaan falsafah budaya dan adat istiadat yang
masyarakat setempat telah dipertahankan secara melatarbelakanginya (Peneng dan Sumantera,
turun-temurun. Pengetahuan tersebut telah lama 2007). Kenyataannya banyak obat-obat yang
dimilikidan dimanfaatkan oleh masyarakat dipakai sekarang sudah lama dikenal jauh sebelum
setempat. Permasalahnnya adalah bahwa dari ilmu pengetahuan berkembang, khususnya untuk
aspek taksonominya belum ada data yang jelas obat-obat perangsang atau obat yang mengurangi
tentang nama ilmiah jenis tumbuhan obat dan rasa nyeri. Seperti di 15 desa Kecamatan
pemanfaatannya. Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali,
Penelitian ini bertujuan untuk ditemukan 47 jenis tanaman obat yang berkhasiat
mengidentifikasi jenis, khasiat, dan cara untuk meringankan bahkan menyembuhkan
pemanfaatan tumbuhan obat oleh suku Muna di penyakit gangguan saluran kencing. Tumbuhan
Pemukiman Kota Wuna. Hasil penelitian ini obat tersebut dimanfaatkan dengan cara: kulit
diharapkan dapat memberikan informasi bagi kayu diramu, kulit kayu dan bunga diramu, daun
masyarakat Indonesia tentang jenis-jenis direbus, akar direbus dan seluruh bagian
tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh suku tumbuhan diramu (Darsini, N.N., 2013).
Muna yang mungkin bisa dimanfaatkan di daerah Physalis angulata L. (ciplukan) adalah
lain. Lebih lanjut hasil penelitian ini diharapkan tanaman semusim berupa herba dari famili
dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi Solanaceae yang tumbuh di dataran rendah hingga
penelitian selanjutnya. 1200 m di atas permukaan laut. Kandungan
senyawa kimia tumbuhan ini antara lain alkaloid,
METODOLOGI flavonoid, saponin, fisalin A, fisalin B, witafisalin A,
Kerangka Teoritis witafisalin B, terpen, dan asam sitrat (Sutijatmo, et
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, al., 2011). Lebih lanjut dikatakan bahwa secara
tumbuhan obat dapat ditelaah melalui dua tradisional Physalis angulata L. digunakan sebagai
pendekatan yaitu ilmu farmakologi dan ilmu pencahar, obat bisul, gusi berdarah, mulas, jantung
etnobotani. Farmakologi didefinisikan sebagai lemah, terkilir, perut nyeri, kencing nanah,
ilmu yang membahas mengenai kerja obat dalam kencing manis (daun dan buahnya), susah kencing,
tubuh seperti mekanisme obat dan juga interaksi ayan, encok, kecacingan, radang saluran
serta khasiat obat pada tubuh. Lebih spesifik pernafasan, infeksi kerongkongan, radang testis,
dikenal farmakognosi yaitu ilmu yang membahas diuretik, dan sakit kuning. Hasil penelitian
mengenai obat yang berasal dari tanaman, mineral farmakologi menunjukkan bahwa meniran
dan hewan atau biasa disebut sebagai ilmu herbal mempunyai aktivitas antihepatotoksik. Meniran
(Sanjoyo, R.,2010). Sedangkan, etnobotani memiliki bahan aktif alkaloid, tanin, flavonoid,
mengarah kepada sasaran untuk mengembangkan saponin, glikosida tetapi tidak ditemukan steroid
sistem pengetahuan masyarakat lokal terhadap (Akin-Osanaiye, et al., 2011).
tanaman obat sehingga dapat menemukan Penelitian ini mengidentifikasi jenis-jenis
senyawa kimia baru yang berguna dalam tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat
pembuatan obat-obatan modern untuk suku Muna di Sulawesi Tenggara.
menyembuhkan penyakit-penyakit berbahaya
pada manusia. Pada prinsipnya kedua pendekatan Waktu dan Tempat Penelitian
tersebut berperan dalam mengeksplorasi jenis Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
dan pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat yang Januari hingga November 2013, di Permukiman
dimanfaatkan manusia (etnofarmakologi) Kota Wuna Kecamatan Tongkuno Kabupaten
(Permatasari, et al., 2011). Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.
Manusia telah lama mengenal fungsi
tumbuhan sebagai penghasil obat-obatan dalam Populasi dan Sampel
upaya menanggulangi masalah kesehatan. Populasi
Penemuan-penemuan itu bukan berdasarkan Yang menjadi populasi adalah semua jenis
prilaku yang rasional tetapi karena perasaan tumbuhan obat yang ada di Pemukiman Kota
instinktif dan secara turun-temurun pengetahuan Wuna Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna.
itu dipertahankan dengan penuturan-penuturan Sampel dan Informan Utama.
Piper retrofractum Vahl. dengan daun kapuk (Ceiba petandra Gaertn), daun
Tanaman terna memanjat dengan panjang kaghuses-ghuse dan daun cucur bebek (Calanchoe
batang 5–15 m. Daun tunggal dengan duduk daun pinnata) ditambah air secukupnya lalu
berseling. Helaian daun memanjang, dengan diembunkan lalu diminum setiap pagi sebanyak 1
panjang daun 3-10 cm, lebar daun 2,5 - 4,5 cm. gelas.
Memiliki buah dengan ujung bebas membulat. Kurus dan banyak keringat (kasoso) karena
Buah yang masih muda berwarna hijau, bila masak berkhasiat untuk menurunkan panas dan
berwarna merahdan susunan buah beruntai. menambah nafsu makan, dengan cara kulit batang
Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai obat kencing cendana (Sanntalum album L.) dicampur dengan
manis, penggunaanya dengan cara memetik buah daun kamboja (Plumeria acuminate Poir.), daun
yang masih muda secukupnya, kemudian dicuci kasape, akar kelapa lalu direbus dengan air
hingga bersih setelah itu dikunyah secara secukupnya dan diminum sebanyak 1 gelas tiap
perlahan-lahan sampai benar-benar lumat pagi, sore dan malam hari.
kemudian ditelan bersama ampasnya. Penyakit perut dan kadang buang air
disertai lendir dan darah (amuba), dengan cara
Piper cilibracteum D.C. kulit batang cendana (Sanantalum album
Merupakan tumbuhan terna memanjat L.)dicampur dengan daun jambu batu (Psidium
dengan panjang batang 5–15 m. Daun tunggal guajava L.), daun tembelekan (Lantana camara L.),
dengan duduk daun tersebar. Helaian daun bulat daun klengkeng (Schleichera oleosa Merr.) dan
telur dengan panjang daun 7-12 cm, lebar daun 5- akar sidaguri (Sida rhombifolia) setelah itu diberi
6,5 cm dan memiliki bau yang harum. Tanaman ini air secukupnya lalu direbus sampai mendidih.
dimanfaatkan sebagai obat pencuci mata karena Hasil rebusan diminum 1 gelas tiap pagi, sore dan
berkhasiat untuk menjernihkan mata, dengan malam hari.
cara: daun sirih (Piper cilibractum D.C.)
dihancurkan sampai benar-benar halus kemudian Paederia scandens Merr.
diambil sedikit demi sedikit daun yang telah halus Tumbuhan terna memanjat.Daun tunggal
dan diteteskan di mata tiap pagi dan sore hari. dengan duduk daun berseling atau tersebar.
Memiliki helaian daun memanjang, panjang 6-8
Calanchoe pinnata L. cm, lebar daun 2-7 cm, daun bila diremas-remas
Herba berdaging pada pangkalnya agak akan mengeluarkan bau yang tidak
berkayu. Daun tunggal dengan duduk daun sedap.Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat
berpasangan, ujung daun tumpul, pangkal daun cacingan karena berkhasiat untuk mematikan
runcing, pertulangan daun menyirip dengan cacing-cacing yang ada dalam perut penderita dan
warna daun hijau muda. Tanaman ini dikeluarkan bersama-sama dengan kotoran,
dimanfaatkan sebagai obat panas dalam karena dengan cara: daun kentut (Paederia scandens
berkhasiat untuk menurunkan panas sehingga Merr.) dicampur dengan daun sembung (Blumea
bibir tidak pecah-pecah, kulit kembali normal balsanifera D.C.), daun selasi (Ocimum basilicum
(tidak kering) dan menyembuhkan sariawan, L.) lalu diberi air masak secukupnya, diperas,
dengan cara: daun cucur bebek (Calanchoe pinnata disaring dan hasil perasan diminum tiap pagi dan
L.) dicampur dengan daun kapuk (Ceiba petandra sore sebanyak 1 gelas.
Gaertn.), daun muda cendana (Sannatalum album
L.) dan daun kaghuse-ghuse, ditambah air masak Psidium guajava L.
secukupnya lalu diembunkan kemudian diminum Perdu atau pohon kecil. Daun tunggal
tiap pagi sebanyak 1 gelas. dengan duduk daun berpasangan, helaian daun
bulat panjang atau memanjang, dengan panjang
Sannatalum album L. daun 4,5-7 cm, lebar 3 - 4 cm. Bunga terletak
Pohon dengan tinggi 12-15 cm. Daun diketiak daun, warna putih. Buah bentuk bulat
tunggal dengan duduk daun berseling, ujung dengan bagian depan kasar membulat. Dalam
daun meruncing, pangkal daun tumpul dan buah berisi banyak biji, daging buah putih
warna daun pada saat muda berwarna hijau muda, kekuning-kuningan atau merah muda dengan rasa
menjelang tua berwarna hijau tua. Tanaman ini yang manis serta harum. Tanaman ini
dimanfaatkan sebagai obat : dimanfaatkan sebagai obat :
Panas dalam karena berkhasiat untuk Muntah berak karena berkhasiat untuk
menurunkan panas sehingga bibir tidak pecah- menghentikan buang air besar yang disertai
pecah, kulit kembali normal (tidak kering) dan dengan muntah-muntah, dengan cara daun jambu
menyembuhkan sariawan, dengan cara daun biji (Psidium guajava L.) yang tua dicampur
muda cendana (Sannatalum album L.) dicampur dengan jagung (disangrai sampai hitam) setelah
itu diberi air secukupnya lalu direbus sampai obat mata merah (trahom) dengan cara
mendidih dan hasil rebusan diminum 1 gelas tiap menggunakan daun meniran (Phylantus niruri L.)
pagi, sore dan malam hari. dibungkus didaun awar-awar (Ficus septica Burm.
Penyakit perut dan kadang buang air f.), lalu dibakar diabu panas selama 2 menit setelah
disertai lendir dan darah (amuba) dengan cara itu diangkat, dibuka lalu dicampur dengan empelur
menggunakan daun jambu biji (Psidium guajava awar-awar (Ficus septica Burm. f.) kemudian
L.) dicampur dengan daun tembelekan (Lantana diremas-remas sampai berair setelah itu air hasil
camara L.), daun klengkeng (Schleichera oleosa remasan diteteskan dimata setiap pagi hari.
Merr.), kulit batang cendana (Sannatalum album
L.)dan akar sidaguri (Sida rhombifolia) setelah itu Euphorbia hirta L.
diberi air secukupnya dan direbus sampai Herba dengan batang yang tegak memiliki
mendidih. Hasil rebusan diminum 1 gelas tiap pagi tinggi 22–30 cm. Batang mengandung getah bila
dan sore dan malam hari (La Niasa). diremukkan. Daun majemuk, duduk daun
berhadapan dengan panjang daun 2-3,5 cm, lebar
Jatropha curcas L. 1,1-1,5 cm.Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat
Perdu dengan tinggi 1,5–5 m. Daun tunggal katarak karena berkhasiat untuk menghilangkan
dengan duduk daun berseling, helaian daun bulat katarak pada mata, dengan cara mengambil
telur dengan panjang daun 8–15 cm, lebar 7–12 batang patikan kebo (Euphorbia hirta L.) yang
cm. Ujung daun runcing. Pertulangan daun masih muda, dipatahkan kemudian diambil
menjari. Bunga dalam malai rata yang bercabang getahnya lalu diteteskan pada mata yang terkena
melebar. Memiliki buah bentuk telur lebar. katarak setiap pagi dan sore hari.
Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi
karena berkhasiat untuk menghilangkan rasa sakit Plumeria acuminata Poir.
pada gigi dan sariawan, dengan cara tangkai jarak Pohon dengan tinggi 1,5-6 m. Batang
(Jatropha curcas L.) yang masih muda dipatahkan mengandung getah. Daun tunggal dengan duduk
kemudian diambil getahnya lalu diteteskan pada daun berkelompok rapat pada ujung ranting,
sepotong kapas kecil lalu kapas yang telah panjang daun 15-20 cm, lebar 4-6,5 cm. Bunga
dibasahi dengan getah tangkai jarak tersebut dalam malai rata yang gundul bertangkai pada
dimasukan ke dalam gigi yang berlubang (Lovadi, ujung. Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat:
et al., 2013). Setelah melahirkan yang berkhasiat untuk
membersihkan darah kotor, memulihkan tenaga,
Aleurites mollucuna Willd. mengencangkan kembali urat yang kendor setelah
Pohon dengan memiliki tinggi 10-40 m. melahirkan, dengan cara daun kamboja (Plumeria
Daun tunggal dengan duduk daun berpasangan. acuminate Poir.) dicampur dengan daun sembung
Helaian daun bulat telur dengan panjang daun 10- (Blumea balsanifera D.C.), akar kasape, kulit
18 cm, lebar daun 6-7 cm. Buah batu bentuk bola batang kayu gabus (Alstonia scholaris R.Br.), akar
yang lebar, panjang 6 cm, dengan dinding yang sidaguri (Sida rhombifolia), akar pinang, akar
cukup tebal, berdaging kaku, dengan kulit biji yang kelapa dan akar pagoda (Cleropendrum japonicum
sangat keras dan bijinya mengandung minyak. L.) direbus dalam air sebanyak 2 liter. Hasil rebusan
Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat penyakit diminum pagi dan sore hari sebanyak 1 gelas.
kuning dengan cara kulit batang kemiri (Aleurites Kurus dan badan terasa panas (kasoso)
molucana Willd.) dicampur dengan akar alang- yang berkhasiat untuk menurunkan panas, dan
alang (Imperata cylindrical Beauv.), akar pinang menambah nafsu makan dengan cara daun
dan batang serei (Andropogon nardus L.), kamboja (Plumeria acuminata Poir.) dicampur
daun, batang dan akar waru putih direbus dengan dengan daun kasape, akar kelapa dan kulit batang
air secukupnya sampai mendidih, didinginkan cendana (Santalum album L.) lalu direbus dengan
lalu diminum sebanyak 1 gelas pagi dan sore air secukupnya dan diminum sebanyak 1 gelas
hari. tiap pagi, sore dan malam hari.
Cacar karena berkhasiat untuk merangsang balsanifera D.C.), akar kasape, akar sidaguri (Sida
penyakit cacar yang tertinggal dalam tubuh agar rhombifolia), akar pinang, akar kelapa dan akar
cepat keluar di permukaan kulit sehingga tidak pagoda (Cleropendrum japonicum L.) dan direbus
terjadi peradangan dengan cara daun sembung dalam air sebanyak 2 liter. Hasil rebusan diminum
(Blumea balsanifera D.C.) dicampur dengan batang pagi dan sore hari sebanyak 1 gelas.
kakalei-kaleinondoke diberi air secukupnya lalu
direbus sampai mengeluarkan bau yang tidak Ceiba petandra Gaertn.
enak, didinginkan lalu diminum sebanyak 1 gelas Pohon dengan tinggi 8-30 m. Batang muda
tiap pagi dan sore hari. dengan duri tempel besar yang berbentuk kerucut.
Cacingan karena berkhasiat untuk Daun majemuk berbilang 5-9, dengan panjang
mematikan cacing yang ada dalam perut penderita daun 6,5-12 cm, lebar 2,5-3 cm. Daun mahkota
dan dapat dikeluarkan bersamaan dengan kotoran bulat telur terbalik memanjang, pada pangkalnya
dengan cara daun sembung (Blumea balsanifera bersatu berwarna mentega memiliki benang sari
D.C.) dicampur dengan daun kentut 5, bersatu menjadi bentuk tabung pendek, bakal
(Paederiascandens Merr.), daun selasi (Ocimim biji banyak, buah memanjang dengan panjang 7,5
basilicum L.) setelah itu diberi air masak, air – 15 cm menggantung (Sembiring, et al., 2013).
secukupnya lalu diperas, disaring dan hasil Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat:
perasan diminum tiap pagi dan sore hari sebanyak Panas dalam karena berkhasiat
1 gelas. menurunkan panas sehingga bibir tidak pecah-
Maag karena berkhasiat untuk pecah lagi, kulit kembali normal (tidak kering) dan
menyembuhkan lambung yang terluka agar menyembuhkan sariawan dengan cara daun
sembuh kembali seperti sedia kala dengan cara kapuk (Ceiba petandra Gaertn.) dicampur dengan
daun sembung (Blumeabalsanifera D.C.), daun daun muda cendana (Santalum album L.), daun
kapuk (Ceiba petandra Gaertn.) diberi air masak kaghuse-ghuse, dan daun cucur bebek (Calanchoe
secukupnya lalu diperas kemudian disaring dan pinnata) ditambah air masak secukupnya lalu
diminum setiap pagi dan sore hari sebanyak 1 diembunkan dan diminum setiap pagi sebanyak 1
gelas. gelas.
Setelah melahirkan karena berkhasiat Maag karena berkhasiat untuk
untuk membersihkan darah kotor, memulihkan menyembuhkan lambung yang terluka agar
tenaga, mengencangkan kembali urat-urat yang sembuh kembali seperti sedia kala dengan cara
kendor setelah melahirkan dengan cara daun daun kapuk (Ceiba petandra Gaertn.) dicampur
sembung, daun cempaka, akar kasape, kulit batang dengan daun sembung diberi air masak
kayu gabus (Alstonia scholaris R.Br.), akar sidaguri secukupnya lalu diperas kemudian disaring dan
(Sida rhombifolia), akar pinang, akar kelapa dan diminum tiap pagi dan sore hari sebanyak 1 gelas.
akar pagoda (Cleropendrum japonicum L.)
dicampur menjadi satu dan direbus dalam air Cassia alata L.
sebanyak 2 liter. Hasil rebusan diminum setiap Perdu dengan batang berkayu, keras, kuat
pagi dan sore hari sebanyak 1 gelas. dan bercabang banyak dengan warna batang hijau
pucat dengan tinggi 1-5 m. Daun menyirip genap,
Alstonia scholaris R. Br. daun penumpu lama tetap tinggal dalam pangkal
Pohon dengan tinggi 5-10 m, memiliki dengan duduk daun berhadapan dengan panjang
batang bulat, lurus. Daun tunggal dengan duduk daun 5-10 cm, lebar daun 1,8-5,5 cm. Daun
daun berkarang, helaian daun bulat telur, panjang pelindung pendek dan sebelum mekar
8-14 cm, lebar 2,5-4 cm, Tanaman ini rontok.Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat
dimanfaatkan sebagai obat sakit dalam (karoko) karena berkhasiat untuk
Demam yang berkhasiat untuk memulihkan menghilangkan rasa nyeri yang datang tiba-tiba,
kembali panas dan dingin dengan cara kulit batang dengan cara batang, akar ketapang cina (Cassia
kayu gabus (Alstonia scholaris R.Br.)direbus dalam alata L.) dicampur dengan ujung daun alang-
air secukupnya sampai mendidih. Hasil rebusan alang(Imperata cylindrical Beauv.) kemudian
dimunum tiap pagi dan sore hari sebanyak 1 gelas. diberi air secukupnya lalu direbus sampai
Setelah melahirkan yang berkhasiat untuk mendidih, setelah itu didinginkan lalu diminum
membersihkan darah kotor, memulihkan tenaga, airnya sebanyak 1 gelas tiap pagi dan sore hari.
mengencangkan kembali urat-urat yang kendor
setelah melahirkan dengan cara menggunakan Orthosiphon stamineus Bth.
kulit batang kayu gabus (Alstonia scholaris R.Br.) Herba berkayu dengan banyak
dicampur dengan daun cempaka (Plumeria percabangan. Batang berambut pendek.Ujung
acuminatea Poir.), daun sembung (Blumea daun meruncing dengan panjang 2,8-4,5 cm, lebar
Jika dihaluskan akan mengeluarkan bau yang seperti sarang burung.Memiliki sorus
aromatik dan wangi.Tanaman ini dimanfaatkan bergerombol sepanjang pertumbuhan daun pada
sebagai obat. bawah pada bawah daun.Tanaman ini
Penyakit kuning dengan cara menggunakan dimanfaatkan sebagai obat panas dalam karena
batang serei (Cymbopogon citratus.) dicampur berkhasiat untuk menurunkan panas, dengan cara
akar pinang, kulit batang kemiri (Aleurites umbi (Drynaria quercifolia J. Sm.) dibersihkan
molucana Willd.), akar alang-alang (Imperata setelah itu tambah air secukupnya lalu direbus
cylindrica Beauv.) lalu diberi air secukupnya, hingga mendidih, hasil rebusan diminum sebanyak
direbus sampai mendidih kemudian didinginkan 1 gelas setiap pagi, sore dan malam hari.
dan diminum sebanyak 1 gelas tiap pagi, sore dan
malam hari. Spesies A (Kakalei-kaleinondoke)
Keseleo karena berkhasiat untuk Pohon dengan batang besar, bulat,
menyembuhkan salah urat, dengan cara batang berwarna coklat keputihan dan memiliki tinggi
serei (Cymbopogon citratus.) dipecah-pecahkan 3 m. Daun tunggal dengan duduk daun
dicampur dengan jahe setelah hancur batang serei berhadapan, helaian daun lanset, panjang daun 4-
(Cymbopogon citratus.) dan jahe disatukan 13,5 cm, lebar 1,6-4,4 cm. Pertulangan daun
kemudian dililit pada bagian yang keseleo dilakukan menyirip, bagian tepi daun rata, warna atas
secara rutin pada malam hari ketika hendak tidur. berwarna hijau tua dan bawah berwarna hijau
muda. Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat
Kyllinga brevifoliu Rottb. cacar karena berkhasiat untuk meransang sisa
Herba menahun, tinggi 0,1–0,4 cm. Akar penyakit cacar yang tertinggal dalam tubuh agar
rimpang pendek, merayap. Batang bersegi tiga cepat keluar dipermukaan kulit sehingga tidak
yang tajam Daun pada pangkal batang 2–4, bentuk terjadi peradangan, dengan cara batang kakalei-
garis sempit, hijau tua, lebar 2–4 mm, pelepah kaleinondoke dicampur dengan daun sembung
daun menutup sekelilingnya; daun pembalut 3–4, (Blumea balsanifera D.C.) diberi air secukupnya
tak sama besar; sumbu utama dari bongkol semu lalu direbus sampai mengeluarkan bau yang tidak
berbentuk kerucut, dengan banyak anak bulir enak, didinginkan lalu diminum 1 gelas tiap pagi
yang tersusun spiral dengan anak bulir duduk. dan sore hari.
Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat jerawat
karena berkhasiat untuk melepaskan dan Spesies B (Kaghuse-ghuse)
membersihkan jerawat dengan cara daun jukut Pohon dengan tinggi 2 m, memiliki
pendul (Kyllinga brevifoliu Rottb.) dihaluskan dan batang bulat. Daun majemuk menyirip ganda dua
diberi air sedikit kemudian ditempelkan seperti dengan duduk daun berseling dan memiliki
memakai bedak. panjang daun 2,5-3 cm, lebar daun 1-1,3 cm.
Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai obat.
Zingiber Americans BI. Sesak napas karena berkhasiat untuk
Tumbuhan herba menahun tinggi 40-60 melonggarkan pernapasan, dengan cara daun
cm.Batang tegak bersifat semu dan batang kaghuse-ghuse dicampur dengan daun salvia
sesunguhnya di dalam tanah dan akan (Salvia splendens Sello.) diberi air masak
menghasilkan rimpang (rhizoma) yang menjalar, secukupnya lalu diperas sampai benar-benar
rimpang berdaging, mengkilap, merah sampai hancur, disaring lalu diminum setiap pagi dan sore
kuning pucat, berserat kasar, dan aromanya hari sebanyak 1 gelas.
harum. Daun tunggal dengan duduk daun Panas dalam karena berkhasiat untuk
berhadapan, panjang daun 14-18 cm, lebar daun menurunkan panas sehingga bibir tidak pecah-
4,6-6 cm, warna daun hijau muda kekuning- pecah, kulit kembali normal (tidak kering) dan
kuningan, pada bagian daun terdapat pelepah. menyembuhkan sariawan, dengan cara daun
Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat sesak kaghuse-ghuse dicampur dengan daun muda
napas karena berkhasiat untuk melonggarkan cendana (Sannatalumalbum L.), dan daun cucur
pernapasan, dengan cara umbinya dibersihkan bebek (Calanchoe pinnata) dan ditambah air
dahulu setelah itu umbinya diparut lalu diperas, masak secukupnya lalu diembunkan dan diminum
disaring kemudian diminum sebanyak 1 gelas setiap pagi sebanyak 1 gelas.
setiap pagi hari.
Spesies C (Kasape)
Drynaria quercifolia J. Sm. Herba berkayu, daun tunggal dan duduk
Jenis paku epifit yang menempel pada daun berseling. Panjang daun 5-12 cm, lebar daun
pepohonan/batu cadas.Akar rimpang 3-7 cm. Pertulangan daun menyirip, permukaan
memanjat.Batang tidak jelas.Daun tersusun daun bagian atas berwarna hijau tua dan bagian
Tabel I. Jenis-jenis tanaman yang dimanfaatkan oleh Suku Muna sebagai obat tradisional di Pemukiman
Kota Wuna
Bagian
Nama tanaman
Nama Lokal Nama Ilmiah Familia Khasiat
Indonesia yang
digunakan
Awar-awar Libho Ficus septica Burm. f. Moraceae Daun, batang Obat Mata merah (trahom)
(empulur)
Belimbing wulu. Daru Averrhoa bilimbi L Oxilidaceae Daun Obat Tekanan darah tinggi
Cabe jawa Karooroono Piper Piperaceae Buah Obat Kencing manis
kuntai retrofractumVahl.
Sirih hutan Gili Piper cilibracteum D.C. Piperaceae Daun Obat Pencuci mata
Cucur bebek Taporindi Calanchoe pinnata Crassulaceae Daun Obat Panas dalam
Cendana Sandana Sannaqtalum album L. Santalaceae Daun, kulit Obat Panas dalam, Obat
batang Kurus& banyak keringat
(kasoso), Obat penyakit
perut dan kadang buang air
disertai lendir dan darah
(amuba)
Daun kentut Kahgotu-ghotu Paederia scandens Rabiaceae Daun Obat Cacingan
Merr.
Jambu batu Bumalaka Psidium guajava L. Myrtaceae Daun Obat Muntah berak,
Penyakit perut dan kadang
buang air disertai lendir dan
darah (amuba)
Jarak Pagar Ntanga-ntanga Jatropha curcas L. Euphorbieceae Getah Obat Sakit Gigi/Sariawan
Kemiri Beau Aleurites molucana Euphorbiaceae Kulit batang Obat Penyakit kuning
Willd.
Meniran Kaghai-ghai Phylatus niruri L. Phyllanthaceae Daun Obat Mata merah (trahom)
Patikan Kebo Kapati-pati Euphorbia hirtaL. Euphorbiaceae Getah Obat Katarak
Tabel I. Jenis-jenis tanaman yang dimanfaatkan oleh Suku Muna sebagai obat tradisional di Pemukiman
Kota Wuna (lanjutan)
Bagian
Nama tanaman
Nama Lokal Nama Ilmiah Familia Khasiat
Indonesia yang
digunakan
Obat Kurus dan banyak
Daun,
Spesies C Kasape - - keringat (kasoso),
Akar
Obat Setelah melahirkan
Cleropendrum
Pagoda Kamena-mena Verbenaceae Akar Obat Setelah melahirkan
japonicum L.
Salvia splendens Obat Sesak napas
Salvia Tantalali Lamiaceae Daun
Sello.
Obat Penyakit perut dan
kadang buang air disertai
Tembelekan Patiwala Lantana camara L. Verbenaceae Daun
lendir dan darah (amuba),
Muntah darah
Obat Setelah melahirkan,
Penyakit perut dan kadang
Sidaguri Kalumembe Sida rhombifolia Malvacea Akar
buang air disertai lendir dan
darah (amuba)
Obat Susah kencing
Sesbania grandiflora L.
Turi Kambhadjawa Papillionaceae Daun (Tampulaho)
pers.
Hibiscus tiliaceus Daun,
Waru putih Ghontoghe Malvaceae Obat Penyakit kuning
L Batang,Akar
Imperata cylindrica Ujung daun, Obat Penyakit Kuning, Sakit
Alang-alang Dhana Gramineae
Beauv. Akar dalam (karoko)
Obat Penyakit kuning,
Serei Padamalala Cymbopogon citratus Poaceae Batang
Obat Keseleo
Kyllinga Brevifolius
Jukut Pendul Lakoora Cyperaceae Daun Obat Jerawat
Rottb.
Lempuyang
Langendo Zingiber americans BI. Zingiberaceae Umbi Obat Sesak Napas
emprit
Drynaria Obat Panas dalam
Paku layang Katimboka Polypodiaceae Umbi
quercifolia J. Sm.
bawah berwarna hijau muda. Tumbuhan ini (Cleropendrum japonicum) direbus dalam air
dimanfaatkan sebagai obat : sebanyak 2 liter. Hasil rebusan diminum pagi dan
Kasoso (kurus dan banyak keringat) karena sore hari sebanyak 1 gelas.
berkhasiat untuk menurunkan panas dan
menambah napsu makan, dengan cara daun KESIMPULAN
kasape dicampur dengan daun kamboja (Plumeria Terdapat 34 koleksi tumbuhan yang
acuminata Poir.), akar kelapa dan kulit bantang berkhasiat sebagai obat tradisional yang
cendana (Santalum album L.) lalu direbus dengan dimanfaatkan oleh masyarakat suku Muna. Dari 34
air secukupnya dan diminum sebanyak 1 gelas yang dimanfaatkan 31 koleksi telah teridentifikasi
tiap pagi, sore dan malam hari. nama ilmiahnya dan 3 koleksi tidak dapat
Obat bersalin karena berkhasiat untuk teridentifikasi nama ilmiahnya. Organ tumbuhan
membersihkan darah kotor, memulihkan tenaga yang digunakan sebagai obat meliputi seluruh
dan mengencangkan kembali urat-urat yang bagian organ tumbuhan atau hanya salah satu
kendor sehabis melahirkan dengan cara akar bagian organ saja (akar, batang, daun, bunga, buah
kasape dicampur dengan daun kamboja (Plumeria dan biji). Dari keseluruhan jenis tumbuhan yang
acuminata Poir.), daun sembung (Blumea dikoleksi dapat dimanfaatkan untuk
balsanifera D.C.), kulit batang kayu gabus (Alstonia menyembuhkan 22 jenis penyakit. Cara
scholaris R.Br.), akar sidaguri (Sida rhombifolia), pemanfaatannya adalah dengan direbus, dibakar,
akar pinang, akar kelapa dan akar pagoda atau diremas-remas sebelum digunakan.