Anda di halaman 1dari 12

ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DAN RITUAL ADAT

MASYARAKAT DESA SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu


Pendidikan Universitas Mataram
Jalan Majapahit No. 62 Mataram
Mataram 83125 E-mail : hidhayhani06@gmail.com

ABSTRAK
Pemanfaatan spesies tumbuhan oleh masyarakat merupakan suatu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan tumbuhan
yang digunakan masyarakat di Desa Sembalun untuk obat-obatan dan ritual adat
sudah melekat dan merupakan tradisi turun temurun. Pengetahuan masyarakat
tentang pemanfaatan tumbuhan untuk obat-obatan dan ritual adat belum
terdokumentasikan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui spesies tumbuhan obat dan ritual adat, serta mengetahui bagian-
bagian tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat di Desa Sembalun. Jenis
penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif melalui observasi langsung dan
wawancara dilakukan terhadap 33 responden menggunakan metode deskriptif dan
teknik observasi purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan 58 spesies
tumbuhan obat dari 30 famili dan 5 spesies tumbuhan untuk ritual adat dari 5
famili yang dimanfaatkan masyarakat Desa Sembalun. Spesies tumbuhan obat
tersebut dipercaya dapat menyembuhkan 28 jenis penyakit dan digunakan dalam
ritual adat Sembe, Ngeayu-ayu, Bebije tawar, dan penggunaan Soyot (Sapindus
rarak) dalam pencucian baju adat Bale Lokak. Bagian tumbuhan yang paling
banyak digunakan yaitu daun sebanyak 21 spesies dan paling sedikit digunakan
yaitu biji dan bunga sebanyak 1 spesies tumbuhan.
Kata Kunci: Etnobotani,tumbuhan obat, ritual adat, Desa Sembalun
PENDAHULUAN dilestarikan dalam pemanfaatan
tumbuhan, dengan melihat potensi
Etnobotani merupakan ilmu yang tumbuhan di kawasan tersebut dan
mempelajari keterkaitan antara budaya masyarakat di sekitar
manusia dan tumbuhan. Etnobotani kawasan tersebut dalam pemanfaatan
menggambarkan dan menjelaskan tumbuhan memungkinkan adanya
kaitan antara budaya dan kegunaan interaksi masyarakat dengan
tumbuhan, bagaimana tumbuhan kawasan tersebut.
digunakan, dirawat dan dinilai
memberikan manfaat untuk manusia Kawasan Desa Sembalun
salah satunya yaitu tumbuhan yang Kecamatan Sembalun memiliki
digunakan untuk bahan obat-obatan potensi keanekaragaman hayati
dan menunjang ritual adat oleh berupa tumbuhan. Masyarakat pada
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh daerah tersebut memiliki budaya
keanekaragaman hayati yang dimiliki yang masih memiliki nilai kearifan
Indonesia sangat melimpah. Luas tradisional dalam pemanfaatan
Indonesia sekitar 1,3% dari tumbuhan, dengan melihat potensi
permukaan Planet Bumi menjadikan tumbuhan di kawasan tersebut dan
Indonesia sebagai negara budaya masyarakat di sekitar
“megabiodiversitas” (Suryanto, kawasan tersebut dalam pemanfaatan
2018; Noviar, 2016). Indonesia tumbuhan memungkinkan adanya
sangat kaya dengan berbagai jenis interaksi masyarakat dengan
tumbuhan yaitu terdapat kurang lebih kawasan tersebut.
30 ribu jenis dari 40 ribu jenis
tumbuhan yang ada di dunia. Sekitar Pengetahuan masyarakat tentang
26% telah dibudidayakan dan sisanya tumbuhan sebagai kajian etnobotani
sekitar 74% masih tumbuh liar di tidak terdokumentasi dan
hutan (Qamariah dkk, 2018). dikhawatirkan akan terkikis seiring
dengan hilangnya habitat alami dan
Indonesia merupakan negara punahnya tumbuhan berkhasiat obat
yang multikultural. Hampir semua terutama tumbuhan hutan akibat
daerah di wilayah Indonesia eksploitasi dan konversi lahan yang
memiliki ragam budaya yang berlebihan. Kurangnya minat
berbeda satu dengan yang lainnya. generasi muda untuk mempelajari
Pulau Lombok di kalangan pengetahuan pengobatan tradisional
penduduknya lebih dikenal dan lebih dengan menggunakan tumbuhan juga
populer dengan sebutan Gumi Sasak dapat menjadikan warisan tradisional
atau Gumi Selaparang tepatnya di ini lambat laun akan punah. Etnis di
kawasan Desa Sembalun Kecamatan Lombok memanfaatkan berbagai
Sembalun memiliki potensi spesies tumbuhan untuk pengobatan
keanekaragaman hayati berupa tradisional dengan mengandalkan
tumbuhan. Masyarakat pada daerah dari habitat alaminya. Sangat jarang
tersebut memiliki budaya yang masih tumbuhan hutan berkhasiat obat
memiliki nilai kearifan tradisional ditanam secara khusus untuk
dan tradisi yang turun temurun masih dibudidayakan. Selain mereka belum
terbiasa dengan kegiatan budidaya penyajian data dan penarikan
tumbuhan obat terdapat kepercayaan kesimpulan.
yang mereka yakini bahwa tumbuhan
obat yang dibudidayakan tidak
memiliki khasiat sebaik yang diambil
langsung dari alam (Noorcahyati, HASIL DAN PEMBAHASAN
2013). Oleh karena itu perlunya Berdasarkan hasil penelitian
adanya kajian etnobotani bagi yang dilakukan di Desa Sembalun,
masyarakat dan generasi selanjutnya dan wawancara dilakukan terhadap
dalam pemanfaatan tumbuhan untuk 33 orang responden, yang terdiri dari
kelestarian adat istiadat di Desa 20 orang laki-laki (60.61%) dan 13
Sembalun Kabupaten Lombok orang perempuan (39.39%).
Timur. Sebagaian besar responden
merupakan penduduk asli Pulau
METODE PENELITIAN Lombok beberapa responden yang
Penelitian ini dilakukan pada terpercaya yaitu masyarakat yang
bulan Juli 2020 bertempat di Desa mengetahui tentang pengobatan
Sembalun Kecamatan Sembalun tradisional (dukun, dukun bayi),
Kabupaten Lombok Timur. Jenis perangkat desa tokoh masyarakat,
penelitian ini termasuk kepada masyarakat umum yang
penelitian deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan tumbuhan obat.
menggunakan metode dalam Responden dibagi menjadi 4
pengumpulan data melalui survey, kelompok umur, yaitu kelas umur
pengamatan (observasi) dan remaja 12 - 25 tahun, dewasa 26 - 45
penelaahan dokumentasi tahun, lansia 46 - 65 tahun dan
(documentary historical) dan manula >65 tahun (Departemen
mengkaji fakta-fakta yang terjadi Kesehatan Republik Indonesia 2009).
dengan menggambarkan Sebagaian besar responden (63,64%)
pendeskripsian tentang tanaman berada pada kelas umur dewasa 26 –
tradisional yang digunakan 45 tahun. Selang kelas umur 26 – 45
masyarakat Desa Sembalun. tahun menurut Departemen
Observasi lapangan akan dilakukan Kesehatan Republik Indonesia
secara langsung dengan melihat dan (2009) merupakan kelas umur
mencatat, mewawancarai dan dewasa produktif.
mendokumentasikan setiap obyek 1. Pemanfaatan Spesies
yang diteliti. Tumbuhan untuk Bahan Obat-
Teknik pengumpulan data dalam obatan
penelitian ini adalah wawancara, Spesies tumbuhan yang
observasi, dan dokumentasi. Data dimanfaatkan sebagai obat oleh
hasil wawancara masyarakat masyarakat Desa Sembalun,
setempat dianalisis menggunakan diperoleh dari hasil budidaya atau
metode deskriptif kualitatif yang ditanam sendiri baik di pekarangan
mengacu pada hasil wawancara dan rumah, kebun, ataupun tumbuh liar
berbagai sumber literature. Dengan di sekitar hutan sekunder dan lahan
langkah-langkah, yaitu reduksi data, pemukiman warga. Adapun
tumbuhan obat yang teridentifikasi
sebanyak 58 spesies tumbuhan obat tumbuhan lainnya. Sebanyak 58
dari 30 famili. Ramuan tradisonal spesies tumbuhan obat dari 30 famili
obat yang diolah baik digunakan yang di percaya oleh masyarakat
langsung maupun dijadikan jamu Sembalun dapat menyembuhkan 28
yang memiliki banyak khaisat seperti jenis penyakit seperti darah tinggi,
melancarkan kelahiran, sesak, sakit TBC, obat demam, melncarkan
gigi dan penyakit luar maupun kelahiran, sebagai stamina, sakit
dalam. Ramuan jamu yang diolah perut, sakit gigi sesak, jerawat, sakit
dengan berbagai jenis tumbuhan mata, luka bakar, penyakit dalam,
seperti rempah-rempah kunyit kangker, penyakit jantung,
(Curcuma domestica), lengkuas pertahanan tubuh, penangkal racun
(Languas galangal), tumulawak dan virus, pelangsing perawatan
(Curcuma xanthorrhiza), kulit kayu wajah dan penyakit kulit (Tabel 1.1)
tembesi (Samanea saman) dan jenis

Tabel 1.1 Spesies Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan Masyarakat Desa


Sembalun
Jenis pengobatan Spesies Tumbuhan
No
Nama Lokal Nama ilmiah

1. Anti virus dan Penyakit dalam • Kelor • Moringa oleifera

2. Batu ginjal • Binahong • Anredera cordifolia


• Kejibeling • Strobilanthes crispus

3. Batuk dan TBC • Mint • Mentha piperita


• Jeruk nipis • Citrus aurantifoli

4. Darah tinggi • Kopi Arabica • Coffea arabica


• Kopi robusta • Coffea robusta
• Singgapur • Mutingia calabura
• Bambu • Dendrocalamus asper

5. Bau kulit • Bluntas • Pluchea indica


6. Cacar air • Mangga • Mangifera sp

7. Diare dan demam berdarah • Jambu biji • Psidium guajava

8. Obat kulit • Asithaba/seledri • Angelica keiskei


jepang Koidzumi

9. Jerawat • Bayam duri • Amaranthus spinosus


10. Kangker • Alang-alang • Imperata cylindrica
11. Lesuh/perut kembung • Bawang putih • Allium sativum
12. Luka luar • Jernat • Lantana camara
• Labu/jepang • Sechium edule
• Anggrek • Dendrobium sp
• Cemara • Casuarina junghuniana
Jenis pengobatan Spesies Tumbuhan
No
Nama Lokal Nama ilmiah

13. Melancarkan kelahiran • Gegasingan • Sonneratia alba


• Tumulawak • Curcuma xanthorrhiza
• Kelapa gading • Cocos nucifera var.
• Lekok godek Eburnea
• Piper betle
14. Obat luka luar • Bawang merah • Allium cepa

15. penurun panas • Beringin • Ficus benjamina


• Ketujur • Sesbania grandiflora
• Mamangge • Drymaria cordata
• delima • Punica granatum
• Krokot • Portulaca L
• Bebele/pegangan • Centella binominal

16. Penyakit dalam • Ara • Ficus racemosa


• Johar • Cassia siamea
• Papaya • Carica papaya
17. Pelangsing • Rambelang • Portulaca oleracea

18. Penangkal racun • Kelapa • Cocos nucifera

19. Penurun panas dan sakit mata • Banten • Lannea coromandelica

20. Penyakit kulit • Andar nyawa • Anaphalis longifolia


• Nangka • Artocarpus
heterophyllus
21. Penyakit jantung • Adas • Foeniculum vulgare
• Lemboke • Ficus septica

22. Obat mata • Wortel • Daucus carota

23. Pertahahan tubuh • Litak • Alstonia scholaris


• Jahe • Zingiber officinale
• Kunyit • Curcuma domestica
• Kunyit putih • Curcuma manga
• Laos/lengkuas • Languas galanga
• Akar busur • Eurycoma longifolia
24. Sesak • Banggle • Zingiber purpureum
• Melaka • Phyllanthus emblica

25. Sakit gigi • Bebalung adang • Euphorbia pulcherrima


• Rembige/widuri • Colotropis gigantean
• Bandotan • Ageratum conyzoides
26. Sakit perut • Asem • Tamarindus indica
• Katuk/sager • Sauropus androgynous
27. Salah urat • Klembak • Rheum officinale
28. Semua penyakit • Mustajab/gadi • Abelmoschus manihot
Tumbuhan obat adalah seluruh Sirih (Piper betle) atau bahasa
spesies tumbuhan obat yang orang Sembalun di sebut dengan
diketahui dan dipercaya mempunyai lekok yang merupakan tanman asli
khasiat obat. Menurut (Zuhud et al., Indonesia yang tumbuh merambat.
1994) tumbuhan obat dapat Tumbuhan ini sering digunakan
dikelompokkan menjadi tumbuhan sebagai tanaman obat dan upacara-
obat tradisional dan tumbuhan obat upacara adat. Dalam upacara adat
modern yang sudah diuji kandungan serih ditumbuk dengan buah pinang
senyawa dan bioaktifnya. dan kapur. Sirih ini dipercaya oleh
Masyarakat di Desa Sembalun masih masyarakat sebagai penguat gigi
mempercai tumbuhan yang sehingga tidak mudah rapuh. Serih
berkhasiat obat yang merupakan ini juga digunakan untuk mengobati
pengetahuan turun temurun yang berbagai macam penyakit seperti
merupakan warisan nenek moyang melancarkan haid dan sering
dan masih digunakan oleh dicampur dalam ramuan jamu dan
masyarakat. dipercaya dapat melancarkan
kelahiran oleh ibu hamil. Sirih
Ashitaba (Angelica keiskei mengandung minyak atsiri berupa
koidzumi) merupakan salah satu betle phenol, siskuiterpen, pati,
tumbuhan obat yang dibudidayakan diatase, gula, tanin dan estragol
dan merupakan tumbuhan yang (Hanum et al, 2012). Selain itu,
berasal dari Jepang. Tumbuhan ini kerabat dari tumbuhan lada ini juga
mirip dengan tumbuhan seledri, mengandung eugenol, karvakol,
sehingga sering disebut seledri cadinene, kavicol, caryophyllene,
jepang. Di Indonesia, tumbuhan cyneole, dan p-cymene (Hariana,
ashitaba dapat tumbuh di Lombok 2008). (Sutomo et al, 2009)
Timur yang berlokasi di Desa menambahkan bahwa leko juga
Sembalun (Sembiring 2011). Batang, berfungsi sebagai penghilang bau
daun maupun umbi tumbuhan badan, bau mulut, penguat gigi,
ashitaba jika dipotong akan mengobati sariawan, dan pendarahan
mengeluarkan getah berwarna pada gusi. Eugenol yang terkandung
kuning dari golongan senyawa dalam daun berfungsi mencegah
flavonoid yang disebut chalcone. ejakulasi dini, mematikan cendawan
Menurut hasil penelitian (Baba et al, penyebab keputihan (Candida
2009), chalcone memiliki dua albicans), analgesik, dan anestetik.
senyawa flavonoid yaitu xantoangeol Tanin yang terkandung pada daun
dan 4-hidrooxyricine. Senyawa ini berfungsi sebagai astringen,
memiliki struktur molekul yang aktif pelindung hati, antidiare, dan
dan merupakan antioksidan yang antimutagenik (Hariana, 2008).
sangat potensial melebihi teh hijau Binahong (Anredera
dan kedelai. Masyarakat Desa cordifolia) merupakan tanaman yang
Sembalun memanfaatkan getah dipercaya memiliki banyak khasiat
ashitaba sebagai obat untuk berbagai sperti sakit kepala dan batu ginjal.
macam penyakit dalam dan daunnya Tanaman ini sering tumbuh baik di
sebagai sayur. daratan tinggi maupun daratan
rendah. Daun dari tanaman ini sering
digunakan sebagai obat herbal. masyarakat di Desa Sembalun.
Tumbuhan binahong mengandung Banyak yang menggunakan
beberapa senyawa aktif seperti tumbuhan ini karena dipercaya
flavonoid, alkaloid, terpenoid dan memiliki khasiat untuk mengobati
saponin. Kemampuan binahong batuk dan TBC.
untuk menyembuhkan berbagai jenis 2. Pemanfaatan Spesies Tumbuhan
penyakit ini berkaitan erat dengan untuk Ritual Adat
senyawa aktif yang terkandung di Ritual adat merupakan suatu
dalamnya seperti flavonoid. tradisi yang turun temurun
Flavonoid dapat berperan langsung dilaksanakan oleh masyarakat Desa
sebagai antibiotik dengan Sembalun seperti ngeayu-ayu, sembe
menggangu fungsi dari dalam upacara bije tawar, dan
mikroorganisme seperti bakteri dan pemanfaatan tumbuhan soyot dalam
virus (Manoi 2009). Tanaman ini ritual adat. Sebanyak 5 spesies
sering dijumpsi diperkebunan dan tumbuhan dari 5 famili yang
sawah. dimanfaatkan masyarakat Desa
Mint (Mentha piperita) Sembalun untuk ritual adat. Spesies
merupakan salah satu tanaman herbal tumbuhan juga digunakan dalam
aromatic penghasil minyak atsiri. beberapa upacara adat yang
Aroma yang khas dan memiliki dilakukan oleh masyarakat di Desa
banyak khasiat seperti obat batuk dan Sembalun seperti daun sirih, buah
TBC. Tumbuhan mint ini juga sering pinang, kunyit dan jeruk nipis.
digunkan dalam pembuatan pasta Adapun ritual adat yang digunkan
gigi. Mentha piperita adalah oleh masyarakat di Desa Sembalun,
tumbuhan penghasil minyak yaitu di rumah adat Bale lokak yang
peppermint. Di dalamnya terkandung menggunkan buah soyot sebagai
mentol, menthone, menthyl esters, sabun untuk mencucui baju para
dan bahan aktif lain yang merupakan pemangku ataupun warga yang akan
turunan dari monoterpene yaitu masuk kerumah adat tersebut. Baju
pulegone, piperitone, menthofurane. yang digunkan ketika masuk
Minyak pepermint digunakan dalam kerumah adat tidak boleh dicuci
industry roti, makanan dari coklat dengan sabuh dari bahan kimia.
dan kembang gula (confectionery), Tradisi ini sudah lama digunkan,
industri pengolahan teh, makanan sebelum mengenal adanya sabun
dan minuman yang mengandung praktis yang terbuat dari bahan
malt, pemintalan benang, farmasi, kimia. Namun seiring waktu tradisi
jamu, sabun dan bahan pembersih ini jarang dilakukan, hanya
keperluan rumah tangga termasuk dilakukan oleh keluarga dari
pasta gigi, dan kosmetik (Badan pemangku yang hendak masuk
Pusat Statistik 2007 diacu dalam kerumah adat Bale Lokak (Tabel
Pribadi 2010). Tumbuhan mint ini 1.2).
mudah ditemukan di perkarangan
Tabel 1.2 Spesies Tumbuhan untuk Ritual Adat yang Dimanfaatkan oleh
Masyarakat di Desa Sembalun
No Spesies Nama Jenis ritual Family Organ tumbuhan Sumber
tumbuhan ilmiah adat yang digunakan diambil
1. Sirih Piper betle Sembe dan Piparaceae Daun Perkarangan
ngayu-ayu dan
perkebunan
2. Pinang Areca Sembe dan Arecaceae Buah Perkebunan
catechu ngayu-ayu
3. Kunyit Curcuma Upacara Bije Zingiberaceae Rimpang Perkarangan
domestica tawar
4. Jeruk nipis Citrus Upacara Bije Rutaceae Buah Perkarangan
aurantifolia tawar

5. Soyot Sapindus Tradisi nyuci Sapindaceae Biji Hutan


rarak baju adat Bale
Lokak
Sembe merupakan salah satu alam. Dalam ritual adat ini,
ritual adat yang sering dilakukan masyarakat juga menyembelih
oleh masyarakat di Desa Sembalun seekor kerbau jantan hitam sebagai
yang digunakan untuk mengobati simbol kemakmuran kemudian
berbagai macam penyakit dan juga menguburkan kepalanya. Menurut
digunkan dalam ritual adat ketika orang tua zaman dulu, kepala kerbau
hendak naik ke gunung rinjani. yang dikubur di dalam tanah
Sembe ini terbuat dari daun sirih, digunakan sebagai pasak bumi
buah pinang dan kapur yang (Riffani, 2016).
ditumbuk atau dikunyah yang Proses ritual adat Ngayu-Ayu
kemudian ditaruh dikening dan berlangsung selama dua hari. Di hari
kepala seseorang yang diobati. pertama, pengumpulan air dari tujuh
Sembe juga sering digunakan untuk sumber mata air yang mengalir yang
menghindarkan anak-anak dari dimanfaatkan oleh masyarakat
gangguan mahluk halus. Cairan yang Sembalun. Air tersebut didiamkan
dihasilkan dari campuran tanaman selama satu malam di rumah-rumah
tersebut berwarna kemerahan. ketua adat. Keesokan harinya
Ngeayu-ayu merupakan salah dikumpulkan menjadi satu di Makam
satu ritual adat masyarakat Desa Adat yang terletak di sebelah barat
Sembalun peninggalan leluhur yang Lapangan Sembalun Bumbung.
mencerminkan rasa syukur dan Proses ritual adat dilakukan dengan
memohon keselamatan. Ritual adat beberapa tahapan, yaitu perang
ini dilakukan 3 tahun sekali dan ketupat disimbolkan sebagai perang
sudah turun temurun. Selain itu ritual melawan iblis yang dilakukan
ngayu ayu merupakan bentuk syukur dengan tiga kali lemparan yaitu
atas tumbuh suburnya padi merah lemparan pertama dengan
yang dimana tanaman ini tidak mengucapkan tanggal lima,lemparan
tumbuh ditempat sembarang. kedua dengan mengucapkan tanggal
Upacara ini sebenarnya juga 15 dan lemparan ketiga dengan
mengandung simbol masyarakat mengucapkan tanggal 25. Tahap
yang menghargai dan mencintai kedua yaitu perang panah racun yang
dilakukan oleh tentara iblis untuk Rinjani. Selain itu menurut
balas dendam ketika kalah dalam penuturan mangku Patara Guru
perang ketupat. Tentara iblis (Pemangku yang bertanggung jawab
menyerang tanaman penduduk untuk membuat larutan ‘Bije tawar’
dengan panah beracun yang dan ‘Sembe’), larutan ini ini juga
dilakukan. Pada suasana yang sulit dicelupkan sebuah batu yang konon
seperti itu datanglah seseorang yaing merupakan batu pertama yang ada di
bernama Raden Patra Guru Sembalun (Riffani, 2016).
memberikan petunjuk cara Soyot (Sapindus rarak)
menghadapi serangan panah beracun merupakan tanaman dengan famili
yaitu dengan menggunakan obat Sapindaceae yang digunakan
penawar racun yang berupa air yang masarakat Desa Sembalun untuk
diperoleh dari mata air Timba Bau. menggantikan sabun. Sebelum
Sesuai petunjuk tersebut, akhirnya adanya sabun yang terbuat dari
perang panah beracun dapat diakhiri bahan kimia, masyarakat Sembalun
oleh penduduk tanah Sembalun, dan menggunkan biji dari buah dari
secara berangsur-angsur tanaman di Soyot untuk mencuci baju dan
sawah penduduk kembali seperti mandi. Biji ini menghasilkan busa
sedia kala, dan untuk memperingati dan banyak digunakan oleh
kemenangan ini diadakan upacara masyarakat lokal pada zaman dahulu.
Bija Tawar. Buah ini masih digunkan oleh
Upacara bije tawar atau Bebija beberapa masyarakat tradisional di
Tawar merupakan suatu sistem Desa Sembalun salah satunya yaitu
prosesi adat suku Sasak khususnya masyarakat atau keluarga dari
yang berada di daerah Sembalun, pemangku rumah adat Bale Lokak.
Kecamatan Sembalun, Kabupaten Ketika masuk kedalam rumah adat,
Lombok Timur yang diawali dengan pemangku atau masyarakat tidak
ritual Mait aiq (mengambil air). boleh menggunkan baju
Tradisi upacara Bebija Tawar sembarangan, hanya menggunkan
merupakan salah satu upacara yang baju yang tidak pernah dicuci dengan
sering dilakukan oleh masyarakat bahan kimia dan hanya dicuci
sembalun. Tradisi Bebija Tawar ini dengan buah soyot. Tradisi ini hanya
dilakukan saat musim padi tiba, di lakukan oleh keluarga pemangku,
karena Bebija Tawar memiliki tujuan karena perkembangan zaman
untuk menjaga padi dari hama beberapa masyarakat tradisonal
ataupun hewan yang ingin sudah banyak menggunkan sabun
mengganggu tanaman padi. Upacara dari bahan kimia
ini dilaksanakan dengan mengelilingi 3. Bagian Tumbuhan yang
lahan pertanian dengan bacaan doa- Dimanfaatkan Masyarakat Desa
doa dan menaburkan larutan yang Sembalun
digunakan sebenarnya terbuat dari Terdapat 12 bagian tumbuhan
campuran ibu kunyit (Curcuma yang digunakan masyarakat
domestica) dan jeruk nipis (Citrus Sembalun untuk bahan obat-obatan
aurantifolia) yang kemudian dan ritual adat. Bagian tumbuhan
dilarutkan ke air Patara Guru dan air yang dimanfaatnkan yaitu, daun,
dari 12 mata air di sekitar Gunung buah, biji, daunmuda, batang, bunga,
seluruh bagian, rimpang, kulit daun sebanyak 21 spesies dan paling
batang, umbi, akar, dan getah. sdikit yaitu bagian biji dan bunga
Bagian tumbuhan yang paling sebanyak 1 spesies. (Tabel 1.3).
banyak dimanfaatkan yaitu bagian

Tabel 1.3 Bagian Tumbuhan yang Dimanfaatn Untuk Bahan Obat-Obatan


No Bagian tumbuhan yang digunakan Jumlah spesies tumbuhan Jumlah
yang dimanfaatkan
Obat Ritual adat
1. Daun 20 spesies 1 spesies 21 spesies
2. Buah 6 spesies 2 spesies 8 spesies
3. Biji 0 1 spesies 1 spesies
4. Daun muda 3 spesies 0 3 spesies
5. Batang 2 spesies 0 2 spesies
6. Bunga 1 spesies 0 1 spesies
7. Seluruh bagian 2 spesies 0 2 spesies
8. Rimpang 5 spesies 1 spesies 6 spesies
9. Kulit batang 6 spesies 0 6 spesies
10. Umbi 2 spesies 0 2 spesies
11. Akar 7 spesies 0 7 spesies
12. Getah 4 spesies 0 4 spesies
Jumlah 58 spesies 5 spesies

Berdasarkan bagiannya yang fenol, senyawa kalium dan klorofil.


digunakan terdiri atas 12 kelompok Organ lainnya yang dimanfaatkan
bagian, yaitu buah, daun, daun muda, yaitu bagian buah yang dapat
biji, umbi, batang, bunga, seluruh dikonsumsi secara langsung maupun
bagian, rimpang, dan kulit batang, dapat dijadikan sayurun yang
akar, dan getah. Pemanfaatan bagian dipercaya pula untuk menyembuhkan
organ tumbuhan seperti daun sering penyakit.
digunakan untuk obat-obatan. Bagian-bagian dari tumbuhan
Menurut (Zaman, 2009) daun tersebut diolah mejadi obat-obatan
merupakan bagian organ tumbuhan yang dapat dimakan langsung
yang banyak digunkan sebagai obat maupun diolah dengan cara dimasak,
karena daun umumnya bertekstur dan ditumbuk. Tumbuhan dimasak
lunak karena mangandung dalam berbagai cara, antara lain
kandungan air yang tinggi (70%- dibakar, direbus, digoreng, dan
80%). Selain itu daun merupakan sebagai campuran bahan lain (Ayu,
tempat akumulasi fotosintat yang 2012). Pemanfaatan spesies
diduga mengandung unsur (zat tumbuhan untuk obat-obatan
organic) yang memiliki sifat sebagian besar diolah dengan cara
menyembuhkan penyakit. Zat yang digunakan cara ditumbuk.
banyak di daun adalah minyak atsiri,
KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2018).
Kesimpulan Kecamatan Sembalun
Dalam Angka 2018.
Spesies tumbuhan obat yang
Lombok Timur:Published.
teridentifikasi sebanyak 58 spesies
Barker, C. (2014). Kamus Kajian
dari 30 famili dan dan 5 spesies
Budaya. Yogyakarta: PT
tumbuhan untuk ritual adat dari 5
Kanisius.
famili. Diantaranya, yaitu temulawak
Deda, L. S., & Putri. (2019).
(Curcuma xanthorrhiza), kunyit
Etnobiologi Tumbuhan
(Curcuma domestica), kunyit putih
Obat Pada Masyarakat
(Curcuma mangga), jae (Zingiber
Desa Detuwulu,
officinale), sekur (Kaempferia
Kecamatan Maurole,
galanga), bangle (Zingiber
Kabupaten Ende.
purpureum), Ashitaba (Angelica
Yogyakarta: Universitas
keiskei koidzumi), Sirih (Piper betle),
Atma Jaya Yogyakarta.
mint (Mentha piperita), Binahong
Dhaniaputri, R. (2017). Ilmu Botani
(Anredera cordifolia), alang-alang
Sebagai Dasar
(Imperata cylindrical), sirih (Piper
Keanekaragaman Jenis
betle), pinang (Areca catechu), jeruk
Tumbuhan Dalam
nipis (Citrus aurantifolia, kunyit
Pelestarian Lingkungan.
(Curcuma domestica), soyot
Surakarta: Universitas
(Sapindus rarak). Sebanyak 12
Sebelas Maret.
bagian tumbuhan yang dimanfaatkan
Hadi, Rusman. (2019). Tradisi Ritual
untuk bahan obat-obatan dan ritual
Ngayu-Ayu Dalam
adat. Bagian tumbuhan yang paling
Menjaga Kelestarian Ala.
banyak dimanfaatkan, yaitu bagian
Jurnal Pendidikan
daun sebanyak 21 spesies dan yang
Mandala. Vol. 4. No. 5. p-
paling sedikit adalah bagian bunga
ISSN: 2548-5555 e-ISSN:
dan biji sebanyak 1 spesies.
2656-6745.
Saran Hanum, N. A, Ismalayani, &
Maryam, S. 2012. Uji Efek
Perlu dikembangankan Bahan Kumur Air Rebusan
daerah konservasi baik dilakukan Daun Sirih (Piper betle L)
oleh peserta didik disekolah, terhadap Pertumbuhan
masyarakat setempat serta pengelola Plak. Jurnal Kesehatan
Taman Nasional Gunung Rinjani 1(10) : 1 – 6.
sehingga kelestarian spesies Hariana, A. (2008). Tumbuhan Obat
tumbuhan obat dan ritual adat yang dan Khasiatnya, Seri 2.
dimanfaatkan oleh masyarakat di Jakarta : Penebar
Desa Sembalun dapat bertahan dalam Swadaya.
jangka waktu lama, serta perlunya Iskandar, J. (2016). Etnobiologi dan
pengkajian lebih dalam tentang Keragaman Budaya di
kandungan-kandungan spesies Indonesia. Indonesian
tumbuhan obat yang dimanfaatkan Journal of Anthropology.
masyarakat di Desa Sembalun.
Volume 1 (1) eISSN 2528- Kabupaten Kota Waringin
1569 pISSN 2528-2115. Timur. Borneo Journal of
Kusmana, C., Agus, H. (2015). Pharmacy, 1 (1): 1-10.
Keanekaragaman Hayati Riffani, A, S. (2016). Pemanfaatan
Flora di Indonesia. Jurnal Tumbuhan Pangan dan
Pengolahan Sumber Daya Obat Oleh Masyarakat
Alam dan Lingkungan. Desa Sembalun Bumbung
Vol. 5 No 2 Hal: 187-198. di Sekitar Taman
e-ISSN:2460-5824. Nasional Gunung Rinjani
Noviar, D. (2016). Pengembangan (Skripsi). Bogor: Institut
Ensiklopedi Biologi Mobile Pertanian Bogor.
Berbasis Android dalam Suryanto, S. (2018). Pemanfaatan
Rangka Implementasi Riset Biodiversitas Dalam
Kurikulum 2013. Pendidikan Biologi Dan
Cakrawala Pendidikan, (2): Pembentukan Karakter
198-207. Peduli Lingkungandi Era
Oktafiani, R. (2018). Etnobotani Teknologi 4.0. Prosiding
Tumbuhan Obat Pada Seminar Nasional Biotik, 5
Masyarakat Desa Rahtawu (1): 1-7.
di Lereng Gunung Muria
Kudus (Sebagai Sumber Walujo, E. B. (2004). Tumbuhan
Belajar Mata Kuliah upacara adat Bali
Biologi Tumbuhan Obat dalam perspektif
Berbentuk Majalah).
penelitian
Semarang: Universitas
Islam Negeri Walisongo. etnobotani. Prosiding
Qamariah, N., Evi, M., & Nurmila, Seminar Konservasi
D. (2018). Inventarisasi Tumbuhan Upacara
Tumbuhan Obat di Desa Agama.
Pelangsian Kecamatan
Mentawa Baru Ketapang

Anda mungkin juga menyukai