Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA TANJUNG LANJUT


KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

OLEH:

ROMI ADI CANDRA


A1C412029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
2018

Romi Adi Candra A1C412029 Pendidikan Biologi Universitas Jambi Page 1


Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Di Desa Tanjung Lanjut
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
Romi Adi Candra 1), Bambang Hariyadi 1), Upik Yelianti 1)
Program Studi Biologi FKIP Universitas Jambi, Jl. Jambi Muara Bulian KM 15
Mendalo Darat, Jambi. e-mail: romiadicandra871@gmail.com

ABSTRAK
Desa Tanjung Lanjut terletak di Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. Masyarakat
Desa Tanjung Lanjut masih mempercayai obat-obat tradisional untuk membantu menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Rata-rata masyarakat setempat menjadikan pekarangan rumah sebagai
lahan untuk menanam obat-obat tradisional. Tujuan penelitian untuk mendata pengetahuan
masyarakat Desa Tanjung Lanjut mengenai tumbuhan obat, mempelajari jenis-jenis tumbuhan
yang dimanfaatkan, mengetahui bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat, dan
mengetahui cara mengolahtumbuhanobat. Penelitian bersifat deskriptif eksploratif, dengan teknik
pengumpulan data melaluiwawancara mendalam (In-depth Interview) terhadap narasumber
kunci,observasi lapangan, dokumentasi dan studi pustaka. Pemilihan responden dilakukan
dengan snowball sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 87 spesies
dari 46 famili tumbuhan obat yang ada di desa Tanjung lanjut. Dari 46 famili terdapat 11 famili
yang mendominasi yaitu Zingiberaceae (8 spesies, 9,2%), Asteraceae (5 spesies, 5,7%),
Solanaceae, Rubiaceae, Poaceae, dan Malvaceae (4 spesies, 4,6%), Piperaceae, Leguminosea,
Euphorbiaceae, Acanthaceae, dan Araceae (masing-masing 3 spesies, 3,4%). Bagian tumbuhan
yang dominan digunakan sebagai obat adalah daun (59,52%). Cara pengolahan tumbuhan
dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu direbus, ditumbuk, diperas, dilayur, diparut,
dibakar, digiling, bahkan ada yang bisa langsung digunakan tanpa perlu pengolahan.
Pengetahuan tentang tumbuhan obat umumnya didapatkan secara turun-temurun orang tua
(66,67%), bertanya (20%), dan pengalaman sendiri (13,33%).

Kata kunci: etnobotani, tumbuhan obat, Desa Tanjung Lanjut

Jambi, Maret 2018


Mengetahui dan Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Bambang Hariyadi, M. Si., Ph. D Dr. Upik Yelianti, M.S


NIP. 196601042000031001 NIP. 196005091986032002

Romi Adi Candra A1C412029 Pendidikan Biologi Universitas Jambi Page 2


Ethnobotany Study of Medicinal Plants in the Village of Tanjung lanjut
Sekernan District Muaro Jambi Regency
Romi Adi Candra 1), Bambang Hariyadi 1), Upik Yelianti 1)

The village of Tanjung Lanjut is located in Sekernan sub-district, Muaro Jambi district. The
people of Tanjung Atas Village still believe in traditional medicines to help cure various
diseases. The average local people make the yard of the house as a land to plant traditional
medicines. The objective of the research is to collect the knowledge of Tanjung Atas Village
community about medicinal plants, to learn the types of plants that are utilized, to know the parts
of plants that are used as medicine, and to know how to cultivate the plants. The research is
descriptive explorative, with data collecting technique through in-depth interview with key
informant, field observation, documentation and literature study. Selection of respondents was
done by snowball sampling. Based on the results of research that has been done there are 87
species from 46 families of medicinal plants in the village of Tanjung continued. Of the 46
families, there are 11 dominant families: Zingiberaceae (8 species, 9.2%), Asteraceae (5 species,
5.7%), Solanaceae, Rubiaceae, Poaceae and Malvaceae (4 species, 4.6%), Piperaceae ,
Leguminosea, Euphorbiaceae, Acanthaceae, and Araceae (each 3 species, 3.4%). The dominant
plant part used as medicine is leaf (59.52%). The way of processing plants is done in a simple
way that is boiled, pounded, squeezed, dried, shredded, baked, ground, and some can be directly
used without the need for processing. Knowledge of medicinal plants is generally obtained by
hereditary parents (66.67%), ask (20%), and own experience (13.33%).

Keywords: ethnobotany, medicinal plants, Desa Tanjung Lanjut

Romi Adi Candra A1C412029 Pendidikan Biologi Universitas Jambi Page 3


PENDAHULUAN tumbuhan oleh masyarakat dapat diketahui
Desa Tanjung Lanjut merupakan melalui etnobotani. Pengetahuan ini
salah satu desa yang terletak di Kecamatan berguna untuk mengungkap manfaat dan
Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. potensi tumbuhan untuk kesejahteraan
Masyarakat Desa Tanjung Lanjut masih masyarakat.
menggunakan obat-obat tradisional untuk
membantu menyembuhkan berbagai METODOLOGI PENELTIAN
macam penyakit. Rata-rata masyarakat Peneltian ini merupakan penelitian
setempat menjadikan pekarangan halaman deskriptif eksploratif. Pengumpulan data
rumah mereka sebagai lahan untuk dilakukan menggunakan metode
menanam obat-obat tradisional. wawancara mendalam (in-depth interview),
Obat tradisional adalah obat yang observasi partisipatif, dokementasi, dan
dibuat dari paduan bahan-bahan yang studi pustaka.
diperoleh dari tanaman, hewan atau Penelitian dilakukan di pada bulan
mineral. Obat tradisional tidak memerlukan April sampai dengan Juni 2017 di Desa
campuran bahan kimia karena obat Tanjung Lanjut Kecamatan Sekernan
tradisional pada umumnya hanya Kabupaten Muaro Jambi. Wawancara
memerlukan air dingin atau air hangat dilakukan terhadap sejumlah responden
sebagai penyeduhnya. Selain itu, kunci untuk mendapatkan informasi
pengobatan yang dilakukan secara mengenai pengobatan yang digunakan
tradisional pada umumnya tidak memiliki sebagai obat, serta perolehan data
efek samping seperti yang terjadi pada dikumpulkan dari sampel tumbuhan obat
pengobatan modern (Tampubolon, yang terkumpul selama penelitian.
1995:76). Subyek dalam penelitian ini adalah
Muhlisah (2008:3) menyatakan seluruh masyarakat Desa Tanjung Lanjut
bahwa nenek moyang bangsa Indonesia Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro
sudah sejak dulu telah menekuni Jambi. Jumlah masyarakat Tanjung Lanjut
pengobatan dengan memanfaatkan aneka yang terpilih menjadi subyek sebanyak 15
tumbuhan-tumbuhan yang berkhasiat, yang orang. Pemilihan subyek dilaksanakan
menjadikan pengetahuan mengenai dengan menggunakan metode snowball
tumbuhan obat sebagai warisan yang amat sampling. Snowball sampling artinya
berharga. Warisan berupa cara pengobatan pengumpulan data yang diperoleh dari
ini memang turun-temurun diajarkan oleh suatu sumber inti yang dapat bercabang
generasi yang terdahulu ke generasi menjadi beberapa sumber informasi.
selanjutnya hingga sekarang. Dalam Informasi ditentukan berdasarkan
Anonim (1990:3) juga dijelaskan bahwa keterangan masyarakat adat, kepala suku,
pengetahuan tentang cara dan bentuk kepala desa, lurah, kepala kampung dan
pengobatan tradisional biasanya diperoleh sumber terpercaya lainnya yang
dengan mengikuti apa yang pernah mengetahui hal-hal yang berkaitan erat
dilakukan dan dialami oleh leluhur. dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pengobatan tradisonal ini tidak didapat
melalui pendidikan formal. Ahli ALAT DAN BAHAN
pengobatan tradisional di ketahui antar lain Alat yang digunakan dalam
tabib, tukang pijit, tukang jamu dan dukun. penelitian ini adalah kamera, perekam
Pengetahuan tentang pemanfaatan suara, mistar, spidol, alat tulis, gunting
sumber daya hayati khususnya tumbuh- tanaman, sasak, jarum dan oven. kantong

Romi Adi Candra A1C412029 Pendidikan Biologi Universitas Jambi Page 4


plastik, karton, tali rafia, alkohol 70%, c. Dokumentasi Penelitian
kertas label, kertas koran, benang, dan Dokumentasi merupakan salah satu
sampel tumbuhan obat yang ditemukan di cara yang sangat efektif untuk membantu
lokasi. peneliti mengumpulkan data di lapangan.
Adapun dokumentasi yang dilakukan
PROSEDUR PENELITIAN berupa catatan wawancara, rekaman suara,
a. Wawancara mendalam (In-depth foto dan video selama penelitian
Interview) berlangsung.
Wawancara mendalam (In-depth
Interview) dilakukan untuk memperoleh ANALISIS DATA
keterangan dari para ahli atau responden Analisis data mengenai
dengan cara bertatap muka secara langsung pemanfaatan tumbuhan obat dan jenis-jenis
dengan pertanyaan yang sesuai dengan apa tumbuhan yang diperoleh dilakukan secara
yang akan diteliti (Sugiono, 2013:145). deskriptif. Data dianalisis untuk
Dalam wawancara ini beberapa responden mendapatkan informasi mengenai
kunci dijadikan responden untuk tumbuhan obat, khasiat atau kegunaan,
mendapatkan informasi mengenai bagian tumbuhan yang digunakan, cara
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pengolahan, pemakain obat serta sumber
obat. pengetahuan masyarakat mengenai
b. Observasi Partisipatif tumbuhan-tumbuhan obat tersebut.
Selain wawancara, pengumpulan
data dan informasi dilakukan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan metode obsevasi partisipatif Hasil
peneliti terlibat langsung dalam setiap Desa Tanjug Lanjut adalah salah
kegiatan masyarakat yang terkait dengan satu desa yang ada di dalam struktural atau
data penelitian (Sugiono, 2013:145). wilayah Kecamatan Sekernan. Masyarakat
Kegiatan masyarakat yang diikuti meliputi Desa Tanjung Lanjut sebagian besar
semua aktivitas yang dilakukan oleh bermata pencarian sebagai petani yaitu
informan hal ini bertujuan untuk berkebun atau berladang dengan
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya penghasilan utamanya karet dan kelapa
yang terkait dengan tumbuhan obat. sawit. Selain itu sebagian besar masyarakat
Adapun kegiatan yang diikuti meliputi juga berprofesi sebagai pegawai negeri
proses pengobatan, pengambilan, dan sipil, buruh, tukang urut, dukun beranak,
peracikan. Setiap jenis tumbuhan yang polisi, TNI, dan industri rumah tangga.
digunakan oleh masyarakat dalam Pendidikan masyarakat Desa
observasi partisipatif ini dicatat untuk Tanjung Lanjut sudah cukup maju. Desa
diambil sampelnya dan selanjutnya Tanjung Lanjut sudah memiliki Program
diidentifikasi. Selanjutnya peneliti Pendidikan Anak Usia Dini (PPAUD),
mengkoleksi tumbuhan obat, mempelajari Sekolah Dasar (SD), Madrasah Diniyah,
cara mengolah tumbuhan obat, cara dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
penyajiannya, dan khasiat yang terkandung Pada umumnya masyarakat sudah memiliki
didalam tumbuhan obat, serta jika pengetahuan dan kesadaran akan
memungkinkan mempelajari mantra-mantra pentingnya pendidikan, tetapi masih
yang digunakan di dalam pengobatan ditemukan masyarakat yang buta huruf atau
tersebut. mereka hanya dapat mengusai bahasa
daerahnya itu sendiri atau tidak bisa

Romi Adi Candra A1C412029 Pendidikan Biologi Universitas Jambi Page 5


berbahasa Indonesia terutama untuk hari masyarakatnya. Pengetahuan ini
penduduk yang sudah lanjut usia. diperoleh pada saat orang tua melakukan
Dalam hal pelayanan kesehatan di ativitas di kebun/ladang dengan
Desa Tanjung Lanjut, masyarakat sudah menunjukkan secara langsung tumbuhan
dibantu dengan keberadaan Pos Kesehatan obat beserta khasiatnya. Namun
yang berlokasikan di tengah desa. Tenaga pengetahuan yang dimiliki masyarakat
kesehatan yang berada di Pos Kesehatan hanya terbatas pada pengobatan penyakit
Desa Tanjung Lanjut yaitu 1 orang bidan. yang sifatnya ringan, seperti demam, batuk,
Keberadaan Pos Kesehatan dengan luka, gatal-gatal dan sakit kepala.
perlengkapan dan tenaga medis seadanya Sedangkan pengetahuan lebih mendalam
ini cukup membantu dalam melayani diperoleh dari bertanya kepada pemuka-
kesehatan masyarakat di Desa Tanjung pemuka adat dan dukun-dukun yang ada di
Lanjut. Desa Tanjung Lanjut.
Upaya pengobatan yang dilakukan
oleh masyarakat Desa Tanjung Lanjut b. Jenis Tumbuhan Obat yang
selain memanfaatkan Puskesmas, terdapat di Desa Tanjung Lanjut
masyarakat juga memanfaatkan tumbuhan Berdasarkan hasil wawancara,
obat yang ada di sekitarnya. Hal ini tidak observasi, dokumentasi dan studi pustaka
terlepas dari peranan dukun kampung yang serta identifikasi yang telah dilakukan di
ada di desa tersebut yang membantu Desa Tanjung Lanjut, terdapat 87 spesies
pelayanan kesehatan secara tradisional. tumbuhan obat dari 46 famili. Dari hasil
Masyarakat meyakini bahwa tumbuhan yang diperoleh terdapat 11 famili yang
yang dipakai untuk pengobatan tidak paling dominan yaitu : Zingiberaceae 8
memberikan efek berbahaya bagi tubuh dan spesies (9,2%), Asteraceae 5 spesies
dapat memulihkan penyakit secara (5,7%), Solanaceae, Rubiaceae, Poaceae,
berangsur-angsur. dan Malvaceae memiliki 4 spesies (4,6%),
Piperaceae, Leguminoseae, Euphorbiaceae,
a. Pengetahuan dan Pemahaman Acanthaceae, dan Araceae masing-masing
Masyarakat Tentang Tumbuhan Obat 3 spesies (3,4). Tumbuhan ini selain
Masyarkat Desa Tanjung Lanjut digunakan sebagai obat juga digunakan
masih menjadikan obat-obatan tradisional sebagai bumbu dapur atau sayuran,
sebagai favorit mereka dibandingkan misalnya kencur (Kaempferia galaga L.),
pengobatan ke PUSKESMAS atau rumah terung (Solanum melongena), asam jawo
sakit. Masyarakat Desa Tanjung Lanjut (Tamarindus Indica L), ubi kayu (Manihot
percaya bahwa obat-obat tradisional sangat utilisima Pohl), kunyit (Curcuma domestica
bagus untuk mengobati suatu penyakit dan Val), sahang/lada (piper ningrum Brum),
tidak memiliki efek samping terhadap pete cino (Leucaena leucocephala (Lam),
penyakit lain. Selain itu obat-obat de wit), dan cabe (Capsicum anum).
tradisional sangat mudah didapatkan tanpa Data yang diperoleh menunjukkan
harus mengeluarkan uang. bahwa famili yang paling dominan di Desa
Secara umum pengetahuan tentang Tanjung Lanjut adalah Zingiberaceae.
tumbuhan obat yang masyarakat Tanjung Temuan ini hampir sama dengan hasil
Lanjut ketahui diperoleh secara turun penelitian yang dilakukan oleh Sari (2017)
temurun dari orang tuanya, yaitu (66,67%). di Desa Jernih Kecamatan Air Hitam
Pengetahuan ini merupakan hasil interaksi Kabupaten Sarolangun, mendapatkan data
dan komunikasi dalam kehidupan sehari- famili Zingiberaceae dengan jumlah spesies
terbanyak, yaitu 8 spesies. famili dengan

Romi Adi Candra A1C412029 Pendidikan Biologi Universitas Jambi Page 6


jumlah jenis terbanyak umumnya mayoritas pekerjaan yang ada pada Desa
merupakan merupakan tumbuhan yang Tanjung Lanjut adalah petani.
banyak ditanam masyarakat di pekarangan
rumah, kebun atau ladang. Hal ini c. Khasiat, Cara Pengolahan dan
merupakan salah satu cara untuk Penggunaan Tumbuhan Obat Oleh
melestarikan tumbuhan obat yang Masyarakat Desa Tanjung Lanjut
dilakukan masyarakat setempat. Jenis tumbuhan obat yang diperoleh
Jenis tumbuhan yang ditemukan di memiliki khasiat yang berbeda-beda
Desa Tanjung Lanjut dapat dikatakan lebih tergantung kandungan yang terdapat di
sedikit jika dibandingkan dengan penelitian dalam tumbuhan tersebut. Beberapa cara
lainnya yang serupa. Dimana pada penanganan tumbuhan obat juga berbeda,
penelitian Andriani (2011) mendapatkan yaitu direbus, ditumbuk, diperas, dilayur,
166 jenis tumbuhan obat di Desa Muak diparut, dibakar, digiling, dikunyah, dan
Kecamatan Batang Merangin Kabupaten bahkan ada yang tanpa perlu pengolahan
Kerinci, Penelitian Pisa (2016) menemukan terlebih dahulu.
102 jenis tumbuhan obat di Kawasan Situs Berdasarkan hasil wawancara yang
Candi Muaro Jambi Kabupaten Muaro telah dilakukan, diketahui bahwa cara
Jambi, dan penelitian Sari (2017) pengolahan tumbuhan obat oleh masyarakat
menemukan 116 jenis tumbuhan obat di sebagian besar dilakukan dengan direbus
Desa Jernih Kecamatan Air Hitam (41,66%). Hal ini berkaitan dengan bentuk
Kabupaten Muaro Jambi. sediaan obat yang digunakan oleh
Perbedaan hasil yang diperoleh masyarakat Tanjung Lanjut. Masyarakat
dapat disebabkan oleh beberapa faktor umumnya menggunakan ramuan dari
antara lain: (1) perbedaan pengetahuan berbagai spesies tumbuhan atau bahan lain.
antara masyarakat lokal satu dengan Pengolahan dari berbagai bahan ini
masyarakat lokal lainnya mengenai menggunakan media untuk
tumbuhan yang digunakan, sehingga menggabungkan bahan tersebut dan air
mempengaruhi jenis tumbuhan yang merupakan media yang paling baik untuk
diperoleh; (2) keanekaragaman hayati digunakan. Cara pengolahan seperti ini
daerah yang satu dengan yang lainnya dan tentu lebih mudah dilakukan dengan
berbeda pula cara pemanfaaatan tumbuhan direbus, untuk lebih mudah mendapatkan
obat pada suatu masyarakat yang ada khasiat dari tumbuhan tersebut.
didaerah tersebut Cara penggunaan ramuan obat yang
Selain itu banyak pula faktor-faktor dilakukan masyarakat Tanjung Lanjut
yang mempengaruhi perbedaaan hasil yang umumnya hampir sama dengan cara
diperoleh, seperti tradisi, budaya, suku, dan penggunaan beberapa masyarakat
sumberdaya alam. Pada hutan yang terdapat tradisional Indonesia lainnya. Berdasarkan
di Desa Jernih masih terdapat Suku Anak hasil wawancara diketahui bahwa 53,57%
Dalam yang tinggal disana, yang tidak masyarakat menggunakan ramuan dengan
membiarkan penduduk untuk membuka cara diminum, 10, 71% dengan cara
lahan dengan menebang hutan. Sedangkan dimandikan dan ditempel, 9,53% dengan
pada Desa Tanjung Lanjut masyrakat sudah cara dioleskan, dan 8,33% dengan cara
mulai merambah hutan, untuk membuat diuras.
perkebunan. Adapun perkebunan tersebut Banyaknya cara penggunaan obat
yaitu perkebunan sawit dan karet, karena yang dilakukan dengan cara diminum
sangat berkaitan dengan cara pengolahan

Romi Adi Candra A1C412029 Pendidikan Biologi Universitas Jambi Page 7


yang dilakukan oleh masyarakat, karena hal menanam di kebun dan di halaman sekitar
tersebut merupakan suatu rangkaian proses rumah mereka.
pemanfaatan tumbuhan itu. Karena cara Masyarakat Tanjung Lanjut
pengolahan terbanyak yaitu dilakukan umumnya memiliki persediaan tumbuhan
dengan direbus, maka secara langsung cara obat yang cukup di tiap-tiap kebun mereka.
penggunaan yang terbanyak yaitu dengan Hal ini dikarenakan jika waktu tanam padi
cara diminum. Masyarakat juga ladang atau kacang tanah umumnya akan
beranggapan bahwa cara penggunaan membutuhkan waktu yang cukup lama
seperti ini dapat mengobati penyakit yang untuk tinggal dikebun sehingga harus
ada didalam maupun yang ada diluar tubuh. diantisipasi jika sewaktu-waktu mengalami
sakit ketika berada di kebun. Selain itu
d. Bagian Tumbuhan yang jarak tempuh antara tempat tinggal dan
Dimanfaatkan Sebagai Obat kebun masyarakat Tanjung Lanjut relatif
Secara keseluruhan bagian jauh. Sehingga kenyataan ini yang
tumbuhan yang paling banyak digunakan membuat masyarakat sadar akan
sebagai obat yaitu daun (59,52%), pentingnya menanam dan memiliki
seluruhnya (9,53%), buah dan tumbuhan obat di kebun maupun di
rimpang/umbi (8,33%), serta batang halaman rumah mereka.
(7.14%). Lebih banyaknya organ daun yang
digunakan disebabkan karena penggunaan PENUTUP
bagian daun tidak merusak kondisi Simpulan
tumbuhan tersebut dan daun dapat tumbuh 1. Di Desa Tanjung Lanjut Kecamatan
kembali dengan cepat. Selain itu cara Sekernan, terdapat 87 spesies tumbuhan
pengambilannya lebih mudah, serta obat dari 46 famili. Famili tumbuhan
pengolahannya juga relatif gampang, yaitu yang paling dominan yaitu
dengan cara direbus, diremas, ditumbuk, Zingiberaceae 8 spesies (9,4%).
digosok, dilayur, dibarut, bahkan dimakan Sebagian besar tanaman obat didapatkan
secara langsung. Adapun pemanfaatan pada dari sekitar tempat tinggal, dan kebun
bagian daun, contoh tumbuhannya yaitu milik warga. Bagian tumbuhan yang
bungo rayo (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan paling banyak digunakan untuk obat
senduduk (Melastoma malabathricum L.). yaitu daun (59,52%).
2. Pengolahan obat di Desa Tanjung Lanjut
e. Habitat Tumbuhan Obat dan Upaya dilakukan dengan cara sederhana yaitu
pelestarian Yang dilakukan Oleh direbus, diperas, ditumbuk, dibarut,
Masyarakat dilayur dengan api, dilalap atau
Masyarakat Desa Tanjung Lanjut dimakan, bahkan lansung dipajang
umumnya menanam tanaman obat yang sebagai penangkal setan atau makhluk
memiliki fungsi dan khasiat yang paling gaib. Untuk pengobatannya sendiri ada
penting di sekitar rumah mereka, seperti tumbuhan yang harus ditawar atau
kunyit (Curcuma domestica Val.), Jahe dijampi-jampi terlebih dahulu oleh tabib
merah (Zingiber officinale Roxb. Var atau dukun. Adapula yang langsung
Rubra.), serai (Cymbopongon citratus digunakan sebagai obat.
(DC.) Stapt.), kumis kucing (Orthosiphon 3. Masyarakat Desa Tanjung Lanjut masih
aristatus (BI.) Mig.). Upaya untuk memiliki pengetahuan yang cukup tinggi
menjaga keberadaan tumbuhan obat mengenai jenis-jenis tumbuhan obat. Hal
dilakukan masyarakat setempat dengan cara ini terbukti hingga saat ini masyarakat

Romi Adi Candra A1C412029 Pendidikan Biologi Universitas Jambi Page 8


masih mempercayai pengobatan Candi Muaro Jambi Kabupaten
tradisional, dibandingkan pengobatan Muaro Jambi, Skripsi, Fakultas
modern. Masyarakat juga mengetahui Keguruan Dan Ilmu Kependidikan
cara pengolahan masing-masing dari Universitas Jambi, Jambi.
setiap jenis tumbuhan obat yang ada
serta pemanfaatannya. Selain itu Sari, K. E., 2017, Kajian Etnobotani
masyarakat Desa Tanjung Lanjut juga Tumbuhan Obat Di Desa Jernih
membudidayakan beberapa jenis Kecamatan Air Hitam Kabupaten
tumbuhan obat disekitar perkarangan Sarolangun, skripsi, Fakultas
rumahnya. Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Saran Universitas Jambi, Jambi.
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengenai tumbuhan obat termasuk Sugiyono., 2013. Metode Penelitian
kandungan senyawa kimianya sehingga Kuantitatif Kualitatif dan R.D.
tumbuhan obat dapat dibuktikan secara Bandung: Alfabeta.
ilmiah. Selain itu perlu dilakukan upaya
pelestarian tumbuhan obat yang sudah Tampubolon, O. 1995. Tanaman obat Bagi
mulai langka, sehingga untuk kedepannya pencinta Alam. Bhratara, Jakarta.
tanaman obat tersebut tetap ada di Desa
Tanjung Lanjut. Sebaiknya, penelitian
tentang tumbuhan obat ini dijadikan
sebagai referensi untuk pembelajaran
mengenai pengobatan tradisional.

DAFTAR RUJUKAN

Andriani. C., 2011. Studi Etnobotani


Tumbuhan Obat di Desa Muak
Kecamatan Batang Merangin
Kabupaten Kerinci. Skripsi.
Universitas Jambi, Jambi.

Anonim. 1990. Pengobatan Tradisional


Daerah Kalimantan Selatan.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Dirjen Dikti Direktorat
Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek
Inventarisai dan Pembinaan Nilai-
nilai Budaya.

Muhlisah, F., 2008. Tanaman Obat


Keluarga. Penebar Swadaya:
Jakarta.

Pisa, Y., 2016. Kajian Etnobotani


Tumbuhan Obat Yang Dimanfaatkan
Oleh Masyarakat di Kawasan Situs

Romi Adi Candra A1C412029 Pendidikan Biologi Universitas Jambi Page 9

Anda mungkin juga menyukai