Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

MATA KULIAH BOTANI FARMASI


INVENTARISASI TANAMAN ETNOFARMASI
(BATUK)

DISUSUN OLEH
NAMA : NUR INDYANI/25020230252
SITI AISYAH/15020230264
NIKMA INDAH/15020230250
KELAS : C11

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang
mengkhususkan diri dalam mempelajari tumbuh-tumbuhan termasuk
alga, jamur serta semua disiplin ilmu biologi seperti pertumbuhan,
reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen
biotik dan komponen abiotik, serta evolusi pada tumbuhan.Istilah
botani berasal dari Bahasa Yunani Kuno(botane) yang
berartirerumputan atau padang penggembalaan. Orang yang
menekuni bidang botani disebut sebagai botanis (arrijanidan
kamaluddin, 2022).
Sachs adalah seorang ahli Botani berkebangsaan Jerman, yang
menemukan ilmu fisiologi tumbuhan. la lahir di Breslau, Jerman
(sekarang Wroclaw, Polandia). Karyanya banyak membantu
memajukan pengetahuan mengenai faal tumbuhan pada pertengahan
abad ke-19. Menurut Sach Botani adalah ilmu tentang tumbuh-
tumbuhan (andi maryam,dkk, 2017)
Tanaman adalah tumbuhan yang dirawat atau dipelihara pada suatu
media untuk mengambil manfaat atau dipanen ketika sampai waktu
tertentu. Pada hakikatnya tanaman dan tumbuhan adalah sama.
namun dalam penggunaan secara awam tanaman sering diartikan
tumbuhan. Tapi pada kenyataannya hampir semua tanaman adalah
tumbuhan. Jadi perbedaan tanaman dan tumbuhan yaitu tanaman
adalah tumbuhan yang sengaja ditanam pada suatu media sedangkan
tumbuhan tumbuh secara alami pada permukaan bumi
(Chairani Hanum,2019)
B. Rumusan Masalah
 Bagaimana cara melakukan inventarisasi tanaman etnofarmasi
yang digunakan oleh masyarakat indonesia ?
 bagaimana melakukan pengamtan tanaman etnofarmasi ?
 apa yang di maksud dengan penyakit batuk dan tanaman yang di
gunakan ?
C. Tujuan
 mahasiswa mampu melakukan inventarisasi tanaman etnofarmasi
yang digunakan oleh masyarakat di indonesia
 mahasiswa mampu melakukan pengamatan tanamna etnofarmasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
Inventarisasi tanaman etnofarmasi sebagai bahan baku obat bahan
alam Inventarisasi tanaman obat tradisional adalah pencatatan dan
pendaftaran tanaman obat tradisional. Sejauh ini sudah ada bebarapa
ahli botani serta pencinta tumbuhan obat Indonesia yang telah
melakukan inventarisasi dan mengidentifikasi tumbuhan obat yang
sudah digunakan oleh penduduk indonesia.
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memilik khasiat obat dan
digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan
penyakk Menurut Departemen Kesehatan RI dalam surat keputusan
Menteri Kesehatan No. 149/SK/Menkes/IV/1978 tumbuhan obat adalah
tumbuhan atau bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat
tradisional, sebagai jamu atau sebagai bahan pemula, bahan baku
obat (prokuror) atau tumbuhan yang diekstrak dan digunakan sebagai
obat.
Sampel adalah bagian yang dapat mewakili populasi untuk dijadikan
sebagai objek dari penelitian. Metoda pengambilan sampel dalam
penelitian kali ini menggunakan teknik purposive sampling dan
snowball sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu
yang digunakan untuk menentukan informan kunci. Karakteristik yang
ditentukan atau dinginkan peneli ilah responden yang memiliki kriteria
tertentu Adapun kritarianya yaitu: Pria dan Wanita berusia 2 36 tahun.
Sehat jasmani dan rohani, dan Orang tersebut dianggap paling
mengetahui serta menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai
obat tradisional.
Batuk adalah respon eksplosif dari ekspirasi pada proses pernafasan
yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari aspirasi dan
meningkatkan gerakan sekresi saluran nafas menuju mulut. Batuk
merupakan refleks penting dalam melindungi dan membersihkan
saluran nafas. Stimulus yang dapat menimbulkan batuk beragam,
adanya partikel yang terhirup, mukus atau dahak berlebih pada saluran
nafas, radang hingga benda asing pada saluran nafas.
Batuk merupakan salah satu upaya pertahanan tubuh yang alamiah
untuk membuang sekresi mukus yang berlebihan disaluran nafas
ataupun benda asing yang masuk ke saluran nafas. Batuk dapat
ditimbulkan oleh berbagai sebab, misalnya rangsangan selaput lendir
saluran nafas dan radang pada saluran nafas. Batuk juga dapat
disebabkan oleh bau-bauan, debu, gas dan perubahan suhu yang
mendadak, ataupun juga merupakan menifestasi klinis dari penyakit
infeksi tuberkulosis paru, asma, atau kanker paru. Polusi udara yang
terjadi di kota besar di Indonesia yang kemudian dihirup oleh
masyarakat adalah udara kotor yang banyak mengandung partikel
polutan berbahaya, sehingga dapat menyebabkan penyakit dan
manifestasi yang sering muncul adalah batuk. Prevalensi batuk
dijumpai sekitar 15% pada anak-anak dan 20% pada dewasa. Satu
dari sepuluh pasien yang berkunjung ke praktek dokter setiap
tahunnya memiliki keluhan utama batuk. Tentu saja bila batuk itu
berlebihan, maka akan terasa amat mengganggu, yang dapat
mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Berdasarkan observasi di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten
Gowa Sulawesi Selatan ditemukan ada 3 responden (battra) yang
melakukan praktek pengobatan tradisional di Puskesmas.
Untuk obat tradisional yang diberikan kepada pasien yang datang
adalah daun miana dan buah jeruk nipis. Sedangkan untuk cara
meramunya dengan mengambil daun miana dan buah jeruk nipis
kemudian dibersihkan terlebih dahulu, daun miana diremas untuk
diambil air perasannya dan buah jeruk nipis dibelah dua dan diperas.
Obat tradisional yang diberikan kepada pasien dikonsumsi selama
batuk. Sumber informasi tentang tanaman tradisional yang digunakan
battra dalam pengobatan berdasarkan penelitian pada saat kuliah
(Murniati, et al. 2019).
B. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hal ini
dijelaskan oleh Bu Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwojat
Kalau bapil itu di daerah sini masih banyak yang pakai herbal apalagi
herbal yang sudah turun-temurun jadi keluarga semakin mantep pakai
herbal. Banyak sekali yang dateng berobat tapi sebelumnya udah
pernah pake herbal, waktu itu ada yang dateng kalau batuk pilek ga
sembuh-sembuh udah 1 harian baru minta obat, setelah ditanya.
sebelumnya dikasih apa aja ya bilang udah dikasih madu.
Sebenarnyakami di Puskesmas penyuluhan hampir tiap bulan sampai
dengan penanaman tanaman herbal di masyarakat. Jadi banyak yang
tahu tentang tanaman herbal, bisa ngirit juga (Atika dan Citra. 2020).
Kencur (Kaemprefia galanga L.) dapat dimanfaatkan untuk
menyembuhkan batuk, peluruh dahak atau pembersih tenggorokan,
menghilangkan lender yang menyumbat hidung, dan menghangatkan
badan. Berkhasiat juga untuk mneghilangkan gas dari perut dan
menangkal radikal bebas (Hidayat, 2015).
C. Salah satu daerah yang masih menerapkan penggunaan tanaman
sebagai obat berdasar pada tradisi adalah Desa Karanglo Kidul
Desa Karanglo kidul, merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Dikutip dari Karanglo Kidul
Jurnalis, luas wilayah daerah ini mencapai 305 Ha dengan lahan
sawah mencapai 130 Ha, lahan ladang 99 Ha dan hutan 75 Ha. Salah
satu tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat adalah
jeruk nipis. Jeruk nipis ini merupakan salah satu tanaman yang mudah
dijumpai di wilayah indonesia. Pemanfaatan jeruk nipis ini, menjadi
salah satu pendayagunaan etnomedisin di kalangan masyarakat dan
menjadi budaya obat tradisonal atau herbal yang dapat menyehatkan
yang tidak teratur. Dari penjelasan tersebut dapat kita lihat
relevansinya dengan kebiasaan masyarakat desa Karanglo Kidul yang
menggunakan jeruk nipis sebagai obat batuk. Dengan rasanya yang
asam tak jarang banyak yang enggan untuk meminumnya meski
diimingi dengan kesembuhan. Oleh karena hal itu biasanya orang
ketika hendak meminumya dicampurkan dengan kecap manis untuk
mengurangi rasa asamnya (Khotimah, Dwi Fitri, dkk. 2023)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis dapat menyimpulakn bahwa masyarakat indonesia masih
menggunakan tanaman obat tradisional, di era modern saat ini. Namun
kita sebagai orang-orang yang tahu tentang bidang-bidang farmakilogi,
kita harus terus menyuarakan betapa kayanya indonesia dengan
tanaman obat yang harus kita gunakan dengan sebaik-baik untuku
kebutuhan kita dan juga bisa di manfaatkan orang lain dan terus di
kembangkan hingga bisa menjadi fitofarmaka.
DAFTAR ISI

Arrijani dan kamaluddin. 2022. buku ajar kemotaksonomi tumbuhan. CV.


Sarnu Untung
Atika Nur Azizah & Citra Hadi Kurniati, 2020. Obat herbal tradisional
pereda batuk pilek pada. Jurnal Kebidanan Indonesia.
Depkes RI. 2000. Prinsip-Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Hanum, Chairani. 2019. ekologi tanaman. USU Press
Hidayat, R.S., Napitupulu, R.M. 2015. Kitab Tumbuhan Obat.
Jakarta: AgriFlo
Khotimah, Dwi Fitri, dkk ( 2023 ). Citra-Powder: Inovasi Etnomedisin
Jeruk Nipis sebagai Obat Herbal Pereda Batuk Masyarakat Desa
Karanglo Kidul.
Maryam, Andi, dkk. 2017. ensiklopedia tokoh biologi. balai pustaka
Murniati, et al. Inventarisasi Tanaman Obat Tradisional Untuk
Pengobatan Tuberkulosis Oleh Battra Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Jurnal Farmasi
Sandi Karsa.
Nasri, dkk. 2023. Farmakognosi. Deepublish
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai